Afrina, Rusdianto Roestam STIKOM Dinamika Bangsa Jambi

dokumen-dokumen yang mirip
Afrina Program Magister Sistem Informasi STIKOM Dinamika Bangsa Jambi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Jurusan SNMPTN Bagi Siswa SMAN 7 Purworejo

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE PROFILE MATCHING UNTUK MEMBANTU PENJURUSAN CALON SISWA BARU PADA SMK NU MA ARIF KUDUS

PERBANDINGAN METODE PROFILE MATCHING DAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA PENENTUAN JURUSAN SISWA KELAS X SMA N 2 NGAGLIK

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Menggunakan Metode Profile Matching di Politeknik Negeri Malang.

APLIKASI BANTU PENERIMAAN KARYAWAN DI MCDONALD'S JAVA SUPERMALL SEMARANG DENGAN METODE PROFIL MATCHING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN EVALUASI KINERJA MAHASISWA DENGAN METODE PROFILE

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMA BEASISWA KOPERTIS UNTUK MAHASISWA DENGAN METODE PROFILE MATCHING DI STMIK DCI KOTA TASIKMALAYA ABSTRAK

JURNAL STRATEGI PENEMPATAN POSISI PEMAIN DALAM FORMASI BOLA BASKET MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

PEMILIHAN BEASISWA BAGI MAHASISWA STMIK WIDYA PRATAMA DENGAN METODE PROFILE MATCHING

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. (2015). Pada penelitiannya, Sutran (2015) menggunkan metode Fuzzy Simple

JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI CALON KARYAWAN PADA PT.ARINA MULTIKARYA KEDIRI MENGGUNAKAN PROFILE MATCHING

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

DESAIN DSS (DECISION SUPPORT SYSTEM) MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING UNTUK PENENTUAN PENERIMA BEASISWA DI POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

PERANCANGAN SISTEM REKOMENDASI JURUSAN BERDASARKAN POTENSI SISWA MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BEASISWA PADA SMA NEGERI 1 JOGONALAN MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

DSS - Wiji Setiyaningsih, M.Kom

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN KELAYAKAN DESA MANDIRI BERBASIS POSDAYA DI KECAMTAN MAYONG KAB.JEPARA

RANCANG BANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI CALON SISWA YANG MENGIKUTI OSN (OLIMPIADE SAINS NASIONAL) PADA SMA 1 PARE MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN TOPIK TUGAS AKHIR MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING PADA STIE BANK BPD JATENG. Puspita Retno Purwasih

ANALISA METODE PROFILE MATCHING UNTUK PENGANGKATAN KEPALA SEKOLAH (STUDI KASUS YAYASAN PERGURUAN AL-AZHAR MEDAN)

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 9 NO. 1 April 2016

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENERAPAN METODE PROFILE MATCHING UNTUK MENENTUKAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT PADA PNPM MANDIRI KOTA BANJARMASIN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KENAIKAN JABATAN PADA PT. SYSMEX MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

PENERAPAN METODE PROFILE MATCHING DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BONUS KARYAWAN (STUDI KASUS: PT. SANGHYANG SERI PERSERO)

JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEREKRUTAN PEMAIN SEPAK BOLA MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

P10 Model Pencocokan Profil. A. Sidiq P. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI Sejarah dan Perkembangan Sistem Pendukung Keputusan

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Supplier Suku Cadang Mobil Pabrikan Eropa Dalam Konteks Interaksi Manusia Komputer

PENERAPAN METODE PROFILE MATCHING UNTUK PEMILIHAN ATLET SEPAK BOLA DALAM MENGIKUTI KEJUARAN POPNAS

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING SEBAGAI ALTERNATIF PENENTUAN DOSEN FAVORIT PILIHAN MAHASISWA

Penerapan Metode Profile Matching Dalam Pemberian Penghargaan Berdasarkan Kinerja Karyawan

SISTEM REKOMENDASI PENERIMAAN BEASISWA PRESTASI DAN MISKIN MENGGUNAKAN PROFILE MATCHING HALAMAN JUDUL

Sistem Pendukung Keputusan Kelompok Penilaian Kinerja Kepala Sekolah SMP Berprestasi

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PROMOSI KARYAWAN DENGAN METODE "MATCHING PROFILE"

PENERAPAN METODE PROFILE MATCHING UNTUK PENCARIAN SISWA PENERIMA BEASISWA KURANG MAMPU DAN BERPRESTASI ( Studi Kasus : SMK Negeri 2 Palembang )

MODUL 6 (SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN) (PROFILE MATCHING) PENCOCOKAN PROFIL

PENERAPAN PROFILE MATCHING UNTUK PENCARIAN SISWA SMP PENERIMA BEASISWA MISKIN DAN BERPRESTASI

Pemberian Kredit Pada Koperasi Menggunakan Metode Profile Matching

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PROMOSI KENAIKAN JABATAN PADA PT DUA KELINCI PATI DENGAN METODE PROFILE MATCHING

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

PEMANFAATAN MODEL PROFILE MATCHING UNTUK PENENTUAN MUSTAHIK

Oleh: Yohanis Malelak STIKOM Uyelindo

Prosiding SENATEK 2015 Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto Purwokerto, 28 November 2015, ISBN

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI.. vii. DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI SEBAGAI CALON PENJABAT PERANGKAT KELAS MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING DI SMA NEGERI 1 PARE

Jl. Kramat Raya No.18, Jakarta Selatan Jl. Cemerlang No. 8, Sukabumi

BAB I PENDAHULUAN. pendukung keputusan atau Decision Support System merupakan suatu sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Penelitian serupa pernah dibahas oleh asfan Muqtadir dan

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN SISWA PENERIMA BEASISWA

ANALISIS DAN PERANCANGAN SELEKSI PEMILIHAN PEGAWAI UNTUK SUATU JABATAN MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING. Manfaat

BAB II LANDASAN TEORI

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI SELEKSI CALON PENERIMA BEASISWA PADA SMK NUSA PUTERA 2 MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

Auliya Azam Bakhtiar 1, Dwi Puspitasari 2, Rudy Ariyanto 3 1,2. Teknik Informatika, Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Malang 1

BAB 2 LANDASAN TEORI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LOKASI OBJEK WISATA DI KABUPATEN GROBOGAN MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING ABSTRAK

BAB II LANDASAN TEORI

JURNAL APLIKASI PENENTUAN POSISI KERJA KARYAWAN SEBAGAI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN JAYA SAKTI CARWASH KEDIRI DENGAN ALGORITMA PROFILE MATCHING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Pendukung Keputusan

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

PENENTUAN DOSEN PEMBIMBIMBING DAN LOKASI PRAKTEK KERJA LAPANGAN MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

Abstract. Keywords: Decision Support System, Profile Matching

GROUP DECISION SUPPORT SYSTEM PENENTUAN LOKASI PENANAMAN CABAI MERAH Afijal 1, Riyadhul Fajri 2, Sriwinar 3, Dasril Azmi 4 ABSTRAK

BAB 2 LANDASAN TEORI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING PADA SAM BENGKEL SABLON

Analisis Promosi Kenaikan Jabatan Berdasarkan Evaluasi Kinerja Pegawai

Richard Victor G., S.T. 1. Gian Ferdiansyah 2

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI SISWA BERPRESTASI DENGAN METODE PROFILE MATCHING PADA SMA PGRI PURWODADI

PENGEMBANGAN SPK PENERIMAAN KARYAWAN DENGAN MENGGUNAKAN PROFILE MATCHING, STUDI KASUS: PT X

IMPLEMENTASI DECISION SUPPORT SYSTEM

Penentuan Karyawan Berprestasi PT X Menggunakan Metode Gauging Absence of Prerequistes (GAP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENJURUSAN SISWA PADA SMAN 5 KEDIRI DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROFIL MATCHING

PENGGUNAAN METODE PROFILE MATCHING UNTUK SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN KENAIKAN JABATAN PADA INSTANSI PEMERINTAH

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BEASISWA PADA STIE BANK BPD JATENG MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

PENENTUAN KARYAWAN BERPRESTASI PT X MENGGUNAKAN METODE GAUGING ABSENCE of PREREQUISITES (GAP)

SISTEM BANTU KELAYAKAN KAPAL PELAYARAN PADA PT. ASDP KAB. KOLAKA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENEMPATAN KARYAWAN BERDASARKAN TEST DOMINANT-INFLUENCE-STEADY-COMPLIANCE (DISC) MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

PERANCANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK EVALUASI KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING PADA CV. SANGGAR PUNOKAWAN BERBASIS DESKTOP

Sistem Pendukung Keputusan Kenaikan Jabatan Menggunakan Metode Profile Matching

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Penilaian kategori Tabel 2.2 Bobot nilai gap Tabel 3.1 Range Penilaian...44

Pemilihan Penerima Beasiswa Menggunakan Metode Profile Matching

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARYAWAN TELADAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARYAWAN TERBAIK DENGAN METODE PROFILE MATCHING DI PT SUARA MERDEKA

SPK PENILAIAN DAN PEMBERIAN BONUS SALESMAN PADA PT MATAKAR KENDARI DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

Jurnal Sarjana Teknik Informatika e-issn: Volume 1 Nomor 2, Oktober 2013

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KARYAWAN BERPRESTASI (Studi Kasus KPP Pratama Bandung - Cicadas)

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN REKOMENDASI SPESIALISASI PEMAIN PADA OLAHRAGA BOLA VOLI MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING SKRIPSI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN JUARA LOMBA MTQ DENGAN PERHITUNGAN MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KETUA IPNU/IPPNU MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

Transkripsi:

JurnalManajemenSistemInformasi Vol. 2, No.3, September 2017, DOI: http://dx.doi.org/10.11591/jurnalmsi.v12i4.xxxx 715 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA BANTUAN SISWA MISKIN (BSM) DENGAN METODE PROFILE MATCHING PADA SMK NEGERI 1 MUARO JAMBI Afrina, Rusdianto Roestam STIKOM Dinamika Bangsa Jambi roesdianto@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem pendukung keputusan yang dapat memudahkan dalam proses penerima beasiswa bantuan siswa miskin. Sistem pendukung keputusan ini menggunakan metode perhitungan metode profile matching. Sistem ini menampilkan hasil perangkingan siswa yang memenuhi kriteria dalam penerimanan beasiswa. Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah aspek akademik terdiri dari nilai semester dan kelas, aspek ekonomi keluarga, terdiri dari pekerjaan orang tua, penghasilan orang tua, jumlah tanggungan orang tua dan status anak. Aspek penunjang adalah organisasi dan prestasi non akademik. Sistem pendukung keputusan penerima beasiswa bantuan siswa miskin membantu mempermudah dalam pengambilan keputusan. Kata kunci : Sistem Penunjang Keputusan, Fuzzy Logic, Metode Profile Matching 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Beasiswa merupakan suatu bentuk pemberian materi yang salah satu tujuannya adalah untuk memberi keringanan dalam membayar biaya sekolah bagi siswa yang kurang mampu. Salah satu penerima bantuan beasiswa BSM (Bantuan Siswa Miskin) adalah SMK N 1 Muaro Jambi. Panitia penerimaan BSM (Bantuan Siswa Miskin) dalam pengambilan keputusan sebelumnya menggunakan sistem manual. Dalam menentukan keputusan calon penerima BSM (Bantuan Siswa Miskin) panitia harus mengumpulkan data seleksi calon penerima BSM (Bantuan Siswa Miskin) dari data siswa yang berasal dari keluarga sederhana sampai kurang mampu Hal ini membuat panitia penerimaan BSM (Bantuan Siswa Miskin) sedikit kesulitan dalam pengambilan keputusan. Mengingat permasalahan yang dihadapi, maka aplikasi ini dibuat sebagai salah satu sarana informasi untuk membantu panitia penerima BSM (Bantuan Siswa Miskin) dalam menentukan apakah calon siswa dapat menerima BSM (Bantuan Siswa Miskin) atau tidak secara obyektif. Dalam seleksi pemilihan penerima beasiswa, diperlukan sebuah sistem pendukung keputusan yang nantinya akan membantu pihak yang bersangkutan dalam menentukan penerima beasiswa tersebut, sehingga memperoleh hasil yang efektif dan efisien. Dalam perancangan sistem pendukung keputusan dibutuhkan sebuah metode yang digunakan untuk melakukan perhitungan nilai - nilai kriteria yang dimiliki oleh siswa. Pada SMK Negeri 1 Muaro Jambi ini telah memberikan kriteria-kriteria yang ideal untuk pemilihan penerimaan beasiswa bantuan siswa miskin, kriteria ini meliputi kriteria akademik, kriteria ekonomi keluarga dan kriteria pendukung. Salah satu metode yang dapat diterapkan dalam perhitungan sistem pendukung keputusan yaitu metode Profile Matching. Metode Profile Matching adalah sebuah mekanisme pengambilan keputusan dengan mengasumsikan bahwa terdapat tingkat variabel predictor yang ideal yang harus dimiliki oleh suatu objek, bukannya tingkat minimal yang harus dipenuhi atau dilewati 1.2 Perumusan masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan permasalahan yang akan menjadi topik pembahasan dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana prosedur penyeleksian penerima beasiswa bantuan siswa miskin? 2. Bagaimana menerapkan metode Profile Matching untuk membantu menghasilkan keputusan siswa penerima beasiswa kurang mampu pada SMK N 1 Muaro Jambi? 3. Bagaimana membangun system pendukung keputusan dalam penentuan

ISSN: 2528-0082 716 penerima dana beasiswa bantuan siswa miskin di SMK N 1 Muaro Jambi yang akurat dan efisien? 1.3 Batasan Masalah Agar penelitian ini mengarah pada sasaran yang diinginkan, maka penulis membatasi yang akan dibahas, yaitu : 1. Pengembangan sistem hanya ditujukan untuk menyeleksi siswa penerima beasiswa. 2. Sample data yang dilakukan untuk penelitian ini diperoleh dari siswa SMK N 1 Muaro Jambi. 3. Model yang digunakan adalah Profile Matching. 4. Rancangan Sistem sebatas Prototype. 2. Landasan Teori 2.1 Sistem Penunjang Keputusan Menurut Man dan Watson dalam buku Udo Richard Franz Averweg (2012, 16) Sistem Penunjang Keputusan merupakan suatu sistem interaktif, yang membantu pengambil keputusan melalui penggunaan data dan model-model keputusan untuk memecahkan masalah. Menurut Little dalam buku Udo Richard Franz Averweg (2012 : 16) mendefenisikan Sistem Penunjang Keputusan adalah suatu sistem informasi berbasis komputer yang menghasilkan berbagai alternatif keputusan untuk membantu manajemen dalam menangani berbagai permasalahan yang terstruktur ataupun tidak terstruktur dengan menggunakan data dan model. 2.2 Profile Matching Metode profile matching atau pencocokan profil adalah sebuah mekanisme pengambilan keputusan dengan mengasumsikan bahwa terdapat tingkat variabel prediktor yang ideal yang harus dipenuhi oleh subyek yang diteliti, bukannya tingkat minimal yang harus dipenuhi atau dilewatin (Kusrini, 2007 : 53). Dalam proses profile matching secara garis besar merupakan proses membandingkan antara nilai data aktual dari suatu profile yang akan dinilai dengan nilai profil yang diharapkan, sehingga dapat diketahui perbedaan kompetensinya (disebut juga gap), semakin kecil gap yang dihasilkan maka bobot nilainya semakin besar yang berarti memiliki peluang lebih besar untuk direkomendasikan untuk terpilih. Contoh kasus pada sebuah perusahaan dalam pencocokan profil, dilakukan identifikasi terhadap kelompok karyawan yang baik maupun yang buruk. Para karyawan dalam kelompok tersebut diukur menggunakan beberapa kriteria penilaian. Berikut adalah beberapa tahapan dan perumusan perhitungan dengan metode profile matching (Kusrini, 2007 : 60 ) : 1. Pembobotan Pada tahap ini, akan ditentukan bobot nilai masing- masing aspek. Adapun inputan dari proses pembobotan ini adalah selisih dari profil karyawan dan profil jabatan. Dalam penentuan peringkat pada aspek kapasitas intelektual, sikap kerja dan perilaku untuk jabatan yang sama pada setiap gap 2. Perhitungan dan Pengelompokan Core dan Secondary Factor 3. Setelah menentukan bobot nilai gap untuk ketiga aspek yang dibutuhkan, kemudian tiap aspek dikelompokan lagi menjadi 2 kelompok yaitu core factor dan secondary factor. a. Core Factor (Faktor Utama) Core factor merupakan aspek (kompetensi) yang paling menonjol/paling dbutuhkan oleh suatu jabatan yang diperkirakan dapat menghasilkan kinerja optimal. Untuk menghitung core factor digunakan rumus : NCI = Nilai rata-rata core factor aspek kapasitas intelektual NC = Jumlah total nilai core factor aspek kapasitas intelektual IC = Jumlah item core factor b. Secondary factor (Faktor Pendukung) Secondary factor adalah item-item selain aspek yang ada pada core factor. Untuk menghitung secondary factor digunakan rumus :

ISSN: 2528-0082 717 NSI = Nilai rata-rata secondary factor aspek kapasitas intelektual NS = Jumlah total nilai secondary factor aspek kapasitas intelektual IS = Jumlah item secondary factor Rumus diatas adalah rumus untuk menghitung core factor dan secondary factor dari aspek kapasitas intelektual. Rumus diatas juga digunakan untuk menghitung core factor dan secondary factor dari aspek sikap kerja dan perilaku. 4. Perhitungan Nilai Total Tiap Aspek Dari perhitungan core factor dan secondaryfactor dari tiap-tiap aspek, kemudian dihitung nilai total dari tiap- tiap aspek yang diperkirakan berpengaruh pada kinerja tiap-tiap profile. Untuk menghitung nila total dari masing- masing aspek, digunakan rumus : N = Nilai Total Tiap Aspek NC = Nilai Core Factor NS = Nilai Secondary Factor N = 60% NC + 40% NS 5. Perhitungan Rangking Hasil akhir dari proses profile matching adalah rangking dari kandidat yang diajukan untuk mengisi suatu jabatan/posisi tertentu. Penentuan mengacu rangking pada hasil perhitungan yang ditujukan pada rumus dibawah ini : Rangking = 20% NKI + 30% NSK + 50% NP eterangan : NKI = Nilai Kapasitas Intelektual NSK = Nilai Sikap Kerja NP = Nilai Perilaku 3. Pembahasan 3.1 Pemetaan GAP Gap yang dimaksud adalah perbedaan antar profil siswa dengan profil target yang telah ditentukan. 3.2 Perhitungan dan Pengelompokan Core dan Secondary Factor Setelah ditentukan bobot nilai gap dari ketiga aspek yakni aspek akademik, aspek ekonomi keluarga, dan aspek penunjang maka setiap aspek dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok Core Factor dan Secondary Factor. a. Core factor merupakan aspek (kompetensi) yang paling menonjol/paling dibutuhkan untuk menentukan siswa penerima beasiswa bantuan siswa miskin. Untuk menghitung core factor digunakan rumus : NCF = Nilai rata-rata core factor NC = Jumlah total nilai core factor (Akademik, Ekonomi Keluarga, Penunjang) IC = Jumlah item core factor b. Secondary factor (Faktor Penunjang) adalah item-item selain aspek yang ada pada core factor. Untuk menghitung secondary factor digunakan rumus : Keterangan: NSI = Nilai rata-rata secondary factor

ISSN: 2528-0082 718 NS = Jumlah total nilai secondary factor (Akademik, Ekonomi Keluarga, Penunjang) IS = Jumlah item secondary factor Perhitungan dan pengelompokan core factor dan secondary factor pada setiap aspek akademik, Ekonomi Keluarga, Penunjang : 1. Aspek Akademik Pada aspek akademik faktor yang dimiliki adalah dua faktor, faktor kelas dan faktor nilai rata- rata, dari kedua faktor tersebut yang menjadi core factor adalah faktor Kelas. Tabel 3.1 Pengelompokan Bobot Nilai Gap Aspek Akademik NISN K1 K2 CF S F 1 9996652399 4 6 4 6 2 9986296989 6 5 6 5 3 9996757477 5 5 5 5 4 9960644173 5 6 5 6 5 9978592392 6 5 6 5 2.Aspek Ekonomi Keluarga Pada aspek ekonomi keluarga yang dimiliki adalah empat faktor, faktor pekerjaan orang tua, aspek penghasilan orang tua, jumlah tangunggan dan faktor status anak, dari keempat faktor tersebut yang menjadi core faktor adalah faktor pekerjaan orang tua dan penghasilan orang tua. Tabel 3.2 Pengelompokan Bobot Nilai Gap pada Aspek Ekonomi Keluarga No NISN K3 K4 K5 K6 CF SF 1 9996652399 6 6 6 5 5,5 6 2 9986296989 6 6 5 5 5,5 5,5 3 9996757477 6 6 6 5 5,5 6 4 9960644173 6 6 5 5 5,5 5,5 5 9978592392 6 6 6 5 5,5 6 3. Aspek Penunjang Pada aspek penunjang faktor yang dimiliki adalah dua faktor, faktor organisasi dan faktor prestasi non akademik, dari kedua faktor tersebut yang menjadi core faktor adalah faktor organisasi. Na = ( 60% x 4 ) + ( 40% x 6 ) No NISN CF SF Na 1 9996652399 4 6 4,8 2 9986296989 6 5 5,6 3 9996757477 5 5 5 4 9960644173 5 6 5,4 5 9978592392 6 5 5,6 4. Aspek Ekonomi Keluarga Ne = ( 60% x 5,5 ) + ( 40% x 6 ) Tabel 3.3 Pengelompokan Bobot Nilai Gap Aspek Penunjang No NISN CF SF Na

ISSN: 2528-0082 719 1 9996652399 4 6 4,8 2 9986296989 6 5 5,6 3 9996757477 5 5 5 4 9960644173 5 6 5,4 5 9978592392 6 5 5,6 3.3 Perhitungan Nilai Total Dari hasil perhitungan setiap aspek diatas, berikutnya akan dihitung nilai total berdasarkan persentase dari core factor dan secondary factor. Untuk persentase core factor dan secondary factor ditentukan oleh Pembantu Ketua bidang Kemahasiswaan. Untuk menghitung nilai total dari masing- masing aspek, digunakan rumus : N = Nilai Total Tiap Aspek NC = Nilai Core Factor NS = Nilai Secondary Factor (x)% = Nilai Persen yang diinputkan N = (x)% NC + (x)% NS Pada kasus penentuan siswa penerima beasiswa ini nilai persentase core factor dan secondary factor telah ditentukan yakni 60% untuk core factor dan 40% untuk secondary factor pada beasiswa. Tabel 3.5 Nilai Total Aspek Ekonomi Keluarga No NISN CF SF Np 1 9996652399 5 6 5,6 2 9986296989 6 5 5,4 3 9996757477 6 5 5,4 4 9960644173 5 5 5 5 9978592392 5 5 5 5. Aspek Penunjang Np = ( 60% x 5 ) + ( 40% x 6 ) Tabel 3.6 Nilai Total Aspek Ekonomi Keluarga No NISN CF SF Np 1 9996652399 5 6 5,6 2 9986296989 6 5 5,4 3 9996757477 6 5 5,4 4 9960644173 5 5 5 5 9978592392 5 5 5 3.4 Perhitungan Rangking Hasil akhir dari proses profile matching adalah rangking dari kandidat yang diajukan untuk memperoleh beasiswa Bantuan Siswa Miskin. Penentuan rangking mengacu pada hasil perhitungan tertentu. Nilai persen yang diinputkan itu ditentukan oleh Kepala Sekolah untuk setiap aspek yang ada. Perhitungan ditunjukan dengan rumus dibawah ini : Rangking = (x)% Na + (x)% Ne + (x)% Np

ISSN: 2528-0082 720 Na = Nilai Aspek Akademik Ne = Nilai Aspek Ekonomi Keluarga Np = Nilai Aspek Penunjang (x)% = Nilai Persen yang diinputkan Untuk persen yang diinputkan tiap aspek pada penentuan siswa penerima beasiswa Bantuan Siswa Miskin telah ditentukan yakni 30% untuk aspek akademik, 50% untuk aspek ekonomi keluarga dan 20% untuk aspek penunjang. Persentase tiap aspek disesuaikan dengan kebutuhan beasiswa. Berikut contoh perhitungan rangking untuk siswa calon penerima beasiswa Bantuan Siswa Miskin dengan NISN 9987353132 : Rangking = (30% x 6) + (50% x 6) + (20% x 5,4) Rangking = 1,8 + 3 + 1,08 Rangking = 5,88 Semakin besarnya nilai hasil akhir atau rangking yang didapat oleh setiap siswa maka semakin besar pula kesempatan untuk mendapatkan beasiswa yang ada dan begitu pula sebaliknya. Dari kriteria yang telah ditentukan pada setiap aspek maka siswa yang diusulkan untuk mendapatkan beasiswa BSM adalah sebagai berikut : 4. Penutup 4.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis Sistem Penunjang Keputusan Penentuan Pemberian Beasiswa pada siswa SMK Negeri 1 Muaro Jambi sebagai berikut : 1. Sistem yang dirancang untuk membantu kepala Sekolah dalam pemilihan siswa yang akan mendapatkan Beasiswa. 2. Sistem dirancang telah menghasilkan beberapa fitur seperti fitur penilaian ini menggunakan metode Profile Matching, sehingga memudahkan kepala sekolah dalam memilih atau pun memrioritaskan mana siswa yang layak untuk mendapatkan beasiswa. Kemudian fitur Kriteria, yang dimana fitur kriteria ini berfungsi untuk menambah kriteria penilaian dalam menentukan pemberian beasiswa. Selanjutnya fitur Laporan, fitur laporan ini adalah fitur hasil dari prioritas siswa yang akan mendapatkan beasiswa. 3. Sistem yang dirancang dapat nantinya dapat mempermudah kepala sekolah dalam menyeleksi siswa yang akan mendapatkan beasiswa. 4. Metode Profile Matching sangat mampu untuk di terapkan dalam menentukan siswa yang akan mendapatkan beasiswa di SMK Negeri 1 Muaro Jambi. 4.2 SARAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat dikemukakan saran- saran sebagai berikut : Akan lebih membantu apabila analisis ini kedepannya dapat di implementasikan dengan aplikasi yang dapat berguna dalam menentukan siswa yang layak mendapatkan beasiswa. Daftar Pustaka [1] Kusrini. 2007, Konsep dan Aplikasi Sistem Penunjang Keputusan, Yogyakarta : Andi Offset. [2] McLeod, Jr. Raymond; & P. Schell, George. 2008. Management Information Systems edisi 10. Pearson Education [3] Averweg, Udo.R.F. 2012. Decison- Making Support Systems : Theory & Practice. Durban, South Africa : Venus Publishing ApS.