PENERAPAN METODE PROFILE MATCHING DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BONUS KARYAWAN (STUDI KASUS: PT. SANGHYANG SERI PERSERO)
|
|
- Hartanti Lesmana
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENERAPAN METODE PROFILE MATCHING DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BONUS KARYAWAN (STUDI KASUS: PT. SANGHYANG SERI PERSERO) Nina Sherly ( ) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, STMIK Budidarma Medan Jl. Sisingamangaraja No.338 Simpang Limun Medan // ABSTRAK Pada umumnya manusia bekerja untuk memenuhi kebutuhan dan kelangsungan hidupnya sehari-hari serta akan mendapatkan balas jasa atas pekerjaannya yaitu berupa bonus yang di berikan perusahaan kepada karyawannya. Bonus yang di berikan di luar dari gaji untuk memotivasi karyawan agar lebih menunjukkan kinerjanya yang lebih baik.faktor-faktor tersebut dapat dikelola oleh sebuah sistem yang dapat membantu untuk pengambilan keputusan.sistem pendukung keputusan dalam dunia komputerisasi berkembang pesat, dengan sistem ini manusia dapat memperoleh informasi dalam mendukung keputusan.sistem Pendukung Keputusan atau dikenal dengan SPK merupakan bagian dari sistem informasi yang berbasis komputer.terdapat beberapa tahapan dalam sistem pendukung keputusan yaitu mendefinisikan masalah, pengumpulan data yang relevan dan sesuai, pengolahan data menjadi informasi, dan menentukan alternatif solusi. Penelitian ini menggunakan metode profile matching dalam sistem pendukung keputusan ini menghasilkan sebuah aplikasi sistem pendukung keputusan penerimaan bonus karyawan yang bisa digunakan pada perusahaan. Kriteria yang digunakan pada sistem pendukung keputusan pemberian bonus karyawan ini adalah : intelektual, kegiatan sikap kerja dan prilaku. Kata Kunci: Bonus, Sistem Pendukung Keputusan, Profile Matching 1. Pendahuluan Pada umumnya manusia bekerja untuk memenuhi kebutuhan dan kelangsungan hidupnya sehari-hari serta akan mendapatkan balas jasa atas pekerjaannya yaitu berupa bonus yang di berikan perusahaan kepada karyawannya. Bonus yang di berikan di luar dari gaji untuk memotivasi karyawan agar lebih menunjukkan kinerjanya yang lebih baik.faktor-faktor tersebut dapat dikelola oleh sebuah sistem yang dapat membantu untuk pengambilan keputusan. Sistem pendukung keputusan dalam dunia komputerisasi berkembang pesat, dengan sistem ini manusia dapat memperoleh informasi dalam mendukung keputusan.sistem Pendukung Keputusan atau dikenal dengan SPK merupakan bagian dari sistem informasi yang berbasis komputer.terdapat beberapa tahapan dalam sistem pendukung keputusan yaitu mendefinisikan masalah, pengumpulan data yang relevan dan sesuai, pengolahan data menjadi informasi, dan menentukan alternatif solusi.sistem ini membantu mendukung dalam pengambilan keputusan pada seseorang dan organisasi baik perusahaan maupun instansi.spk dapat memberikan alternatif solusi bila seseorang atau sekelompok orang sulit dalam menentukan keputusan yang tepat dan sesuai. Dengan SPK diharapkan dapat memberikan informasi yang nantinya akan memberikan alternatif solusi pada masalah yang terjadi. SPK memerlukan metode untuk mencari alternatif solusinya, beberapa metode yang dipakai dalam SPK adalah : Logika Fuzzy, Profile Matching, ANFIS, AHP dll. Salah satu contoh yang akan disorot dalam hal ini adalah cara pemilihan karyawan yang sesuai dengan tingkat kinerja yang baik, disiplin dan bertanggung jawab. Istilah di atas disebut analisis GAP kompetensi (Profile Matching). Bidang ini merupakan tugas dari salah satu divisi dalam perusahaannya itu divisi Pengembangan sumber daya manusia (PSDM).Sistem pemberian bonus ini merupakan salah satu pemecahan masalah bagi aset Sumber Daya Manusia dan terdapat penilaian kinerjanya selama bekerja. Dalam proses Profile Matchingsecara garis besar merupakan proses membandingkan antara kompetensi individu ke dalam kompetensi jabatan sehingga dapat diketahui perbedaan kompetensinya (disebut juga gap), semakin kecil gap yang dihasilkan maka bobot nilainya semakin besar yang berarti memiliki peluang lebih besar untuk karyawan mendapatkan bonus. 2. Landasan Teori 2.1 Pengertian Sistem Suatu kesatuan prosedur atau komponen yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya, bekerja bersama-sama sesuai dengan aturan yang diterapkan sehingga membentuk suatu tujuan yang sama, di mana dalam sebuah sistem bila terjadi satu bagian saja yang tidak bekerja atau rusak maka suatu tujuan bisa terjadi kesalahan hasilnya atau outputnya.sistem merupakan 42
2 kumpulan elemen yang saling berkaitan yang bertanggung jawab memproses masukan (input) sehingga menghasilkan keluaran (output) (Sumber : Kusrini, M.Kom, Konsep Dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan, 4, 2007). Tabel 1 : DSS dan sistem EDP 2.2 Pengambilan Keputusan Penyusunan model keputusan merupakan suatu cara untuk mengembangkan hubunganhubungan logis yang mendasari persoalan keputusan ke dalam suatu model matematis, yang mencerminkan hubungan yang terjadi diantara faktor-faktor yang terlibat. ( Hermawan, Perancangan Sistem Pendukung Keputusan, 2005, H:36 ) Proses ini terdiri dari tiga fase, yaitu : 1. Intelligence Tahap di mana dilakukannya proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses dan diuji dalam rangka mengidentifikasi masalah. 2. Design Tahap di mana dilakukannya proses menemukan, mengembangkan dan menganalisis alternative tindakan yang bisa dilakukan, meliputi proses untuk mengerti masalah, menurunkan solusi dan menguji kelayakan solusi. 3. Choice Tahap di mana dilakukannya proses pemilihan diantara berbagai alternative, meliputi pencarian, evaluasi dan rekomendasi terhadap suatu solusi yang tepat untuk model 2.3 Pengertian Sistem Pendukung Keputusan Secara hirarkis, SPK biasanya dikembangkan untuk pengguna pada tingkatan manajemen menengah dan tertinggi.dalam pengembangan sistem informasi, SPK baru dapat dikembangkan jika sistem pengolahan transaksi (level pertama) dan sistem informasi manajemen (level kedua) sudah berjalan dengan baik. Decision Support Systematau Sistem Pendukung Keputusan yang selanjutnya kita singkat dalam skripsi ini menjadi SPK, didefinisikan juga sebagai sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan, baik kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk masalah semiterstruktur.secara khusus. SPK didefenisikan sebagai sebuah sistem yang mendukung kerja seorang manajer maupun sekelompok manager dalam memecahkan masalah semi terstruktur dengan cara memberikan informasi ataupun usulan menuju pada keputusan tertentu. Mendefinisikan DSS dengan cara membandingkannya dengan sistem EDP (Electronic Data Processing) tradisional pada lima dimensi sebagai berikut: Pembuatan keputusan merupakan fungsi utama seseorang pimpinan atau administrator. Kegiatan pembuatan keputusan meliputi pengidentifikasian masalah, pencarian alternatif penyelesaian masalah, evaluasi dari alternatifalternatif tersebut dan pemilihan alternatif keputusan yang terbaik. Kemampuan seorang pimpinan dalam membuat keputusan dapat ditingkatkan apabila mengetahui dan menguasai teori dan teknik pembuatan keputusan. Dengan peningkatan kemampuan pimpinan dalam pembuatan keputusan diharapkan meningkatkan kualitas keputusan yang dibuatnya dan hal ini tentu meningkatkan efisiensi kerja manager yang bersangkutan. Pada awalnya Turban dan Aronson (1995), mendefinisikan sistem pengambilan keputusan (Decision Support Systems DSS) sebagai sistem yang digunakan untuk mendukung dan membantu pihak manajemen melakukan pengambilan keputusan pada kondisi semi terstruktur dan tidak terstruktur. Pada dasarnya konsep DSS hanyalah sebatas pada kegiatan membantu para pimpinan melakukan penilaian serta menggantikan posisi dan peran pimpinan. Konsep DSS pertama kali diperkenalkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael Scott Morton, yang selanjutnya dikenal dengan istilah Management Decision System.Konsep DSS merupakan sebuah sistem interaktif berbasis komputer yang membantu pembuatan keputusan memanfaatkan data untuk menyelesaikan masalah-masalah yang bersifat tidak terstruktur dan terstruktur. DSS dirancang untuk menunjang seluruh tahapan pembuatan keputusan, yang dimulai dari tahapan mengidentifikasi masalah, memilih data yang relevan, menentukan pendekatan yang digunakan dalam proses pembuatan keputusan sampai pada kegiatan mengevaluasi pemilihan alternative. 2.4 Profile Matching Profile Matching merupakan suatu proses yang sangat penting dalam manajemen SDM di mana terlebih dahulu ditentukan kompetensi (kemampuan) yang diperlukan oleh suatu jabatan. Kompetensi kemampuan tersebut haruslah dapat dipenuhi oleh pemegang atau calon yang akan dinilai kinerjanya. 43
3 Dalam proses Profile Matching secara garis besar merupakan proses membandingkan antara kompetensi individu ke dalam kompetensi jabatan sehingga dapat diketahui perbedaan kompetensinya (disebut jugagap), Semakin kecil gap yang dihasilkan maka bobot nilainya semakin besar berarti memiliki peluang lebih besar untuk karyawan menempati posisi tersebut. 1. Perhitungan Gap Kompetensi Setelah proses pemilihan kandidat, proses berikutnya adalah menentukan kandidat mana yang paling cocok menduduki tempat sebagai karyawan yang akan meneriman bonus yang diajukan oleh perusahaan. Dalam kasus ini penulis menggunakan perhitungan pemetaan gap kompetensi dimana yang dimaksud dengan gap disini adalah beda antara profil bonus dengan profil karyawan atau dapat ditunjukkan pada rumus di bawah ini: Gap = Profil Karyawan Profile Bonus...(1) 2. Perhitungan Pemetaan GAP KompetensiBerdasarkan Aspek-Aspek Untuk perhitungan pemilihan karyawan pengumpulan gap-gap yang terjadi itu sendiri pada tiap aspeknya mempunyai perhitungan yang berbedabeda. Untuk keterangannya bisa dilihat pada tabel 1 : Tabel 1 : Keterangan Sub Aspek Kriteria Kriteria Keterangan Sub Kriteria Aspek Kapasitas CS : Common Sense VI : Verbalisasi Ide SB : Sistematika Berfikir PSR : Penalaran dan Solusi Real KN : Konsentrasi LP : Logika Praktis FB : Fleksibilitas Berfikir IK : Imajinasi Kreatif ANT : Antisipasi IQ : Potensi Kecerdasan Aspek Sikap Kerja EP : Energi Psikis KTJ : Ketelitian dan Tanggung Jawab KH : Kehati-hatian PP : Pengendalian Perasaan DB : Dorongan Berprestasi VP : Vitalitas dan Perencana Aspek Perilaku D : Dominance (Kekuasaan) I : Influences (Pengaruh) S : Steadiness (Keteguhan Hati) C : Compliance (Pemenuhan) Sumber : PT. Sang Hyang Seri Di mana nilai aspek sub kriterianya adalah sebagai berikut : Tabel 2 : Nilai aspek sub kriteria Nilai Sub Kreteria 1 : Tidak Memenui Syarat 2 : Kurang 3 : Cukup 4 : Baik 5 : Sangat Baik Sumber : PT. Sang Hyang Seri Setelah didapatkan tiap gap masing-masing karyawan maka tiap profil karyawan diberi bobot nilai dengan patokan tabel bobot nilai gap seperti yang dapat dilihat pada tabel 3 : Tabel 3 : Keterangan Bobot nilai gap No Selisih Bobot Keterangan Nilai Tidak ada selisih (kompetensi sesuai dengan yang dibutuhkan 2 1 4,5 Kompetensi individu kelebihan Kompetensi individu kekurangan ,5 Kompetensi individu kelebihan Kompetensi individu kekurangan ,5 Kompetensi individu kelebihan Kompetensi individu kekurangan ,5 Kompetensi individu kelebihan Kompetensi individu kekurangan 4 tingkat / Level Sumber : PT. Sang Hyang Seri Tiap karyawan akan memiliki tabel bobot nilai seperti contoh-contoh tabel yang ada di bawah ini. Dengan contoh tabel bobot nilai karyawan dan dengan acuan pada tabel bobot nilai gap. 3. Perhitungan dan Pengelompokan Core dan 44
4 Setelah menentukan bobot nilai gap untuk ketiga aspek yaitu aspek kapasitas intelektual, sikap kerja dan perilaku dengan cara yang sama. Kemudian tiap aspek dikelompokkan menjadi 2 (dua) kelompok yaitu kelompok Core dan. Untuk perhitungan core factor dapat ditunjukkan pada rumus di bawah ini: NCF = Σ NC (I, s, p)...(2) Σ IC NCF : Nilai rata-rata core factor NC(i, s, p) : Jumlah total nilai core factor (, Sikap kerja, Perilaku) IC : Jumlah item core factor Sedangkan untuk perhitungan secondary factor dapat NCS = Σ NS (I, s, p)... (3) Σ IS NSF : Nilai rata-rata secondary factor NS(i, s, p) : Jumlah total nilai secondary factor (, Sikap kerja, Perilaku) IS : Jumlah item secondary factor Untuk lebih jelasnya pengelompokan bobot nilai gap dapat dilihat pada contoh perhitungan aspek kapasitas intelektual, sikap kerja dan perilaku sebagai berikut. 4. Perhitungan Nilai Total Dari hasil perhitungan dari tiap aspek di atas kemudian dihitung nilai total berdasarkan presentasi dari core dan secondary yang diperkirakan berpengaruh terhadap kinerja tiap-tiap profil. Contoh perhitungan dapat dilihat pada rumus di bawah ini: N (i, s, p) = (x)%ncf(i, s, p)(x)%nsf(i, s, p).. (3.4) (i,s,p) :(, Sikap Kerja, Perilaku) N(i,s,p) : Nilai total dari aspek NCF(i,s,p) : Nilai rata-rata core factor NSF(i,s,p) : Nilai rata-rata secondary factor (x)% : Nilai persen yang diinputkan Untuk lebih jelasnya penghitungan nilai total terlebih dahulu menentukan nilai persen yang diinputkan yaitu core factor 60% dan secondary factor 40%. Kemudian nilai core factor dan secondary factor ini dijumlahkan sesuai rumus dan hasilnya dapat dilihat pada contoh perhitungan aspek kapasitas intelektual, aspek kerja dan aspek perilaku. 5. Perhitungan Penentuan Hasil Akhir atau Ranking Hasil akhir dari proses ini adalah ranking dari kandidat yang diajukan untuk pemberian bonus karyawan. Penentuan ranking mengacu pada hasil perhitungan tertentu. Perhitungan tersebut dapat Ha = (x)%ni + (x)%ns + (x)%np... (3.5) Ha : Hasil Akhir Ni : Nilai Kapasitas Ns : Nilai Sikap Kerja Np : Nilai Perilaku (x)% : Nilai Persen yang diinputkan 3. Analisa 3.1 Analisa Profile Matching 1. Perhitungan Pemetaan GAP Kompetensi Setelah proses pemilihan kandidat, proses berikutnya adalah menentukan karyawan mana yang paling cocok dengan kriteria penerimaan bonus yang diajukan oleh perusahaan. Dalam kasus ini penulis menggunakan perhitungan pemetaan gap kompetensi di mana yang dimaksud dengan gap disini adalah beda antara profil penerima bonus dengan profil karyawan atau dapat Gap = Profil Karyawan Profile Penerima Bonus 2. Perhitungan Pemetaan GAP Kompetensi Berdasarkan Aspek-Aspek Untuk perhitungan pemilihan karyawan pengumpulan gap-gap yang terjadi itu sendiri pada tiap aspeknya mempunyai perhitungan yang berbeda-beda. Untuk keterangannya bisa dilihat pada tabel 4 : Tabel 4 : Keterangan Sub Aspek Kriteria Kriteria Keterangan Sub Kriteria Aspek Kapasitas Aspek Sikap Kerja CS : Common Sense VI : Verbalisasi Ide SB : Sistematika Berfikir PSR : Penalaran dan Solusi Real KN : Konsentrasi LP : Logika Praktis FB : Fleksibilitas Berfikir IK : Imajinasi Kreatif ANT : Antisipasi IQ : Potensi Kecerdasan EP : Energi Psikis KTJ : Ketelitian dan Tanggung Jawab KH : Kehati-hatian PP : Pengendalian Perasaan DB : Dorongan Berprestasi VP : Vitalitas dan Perencana 45
5 Aspek Perilaku D : Dominance (Kekuasaan) I : Influences (Pengaruh) S : Steadiness (Keteguhan Hati) C : Compliance (Pemenuhan) Dimana nilai aspek sub kriterianya adalah sebagai berikut : Tabel 5 : Keterangan Nilai Aspek Sub Kriterianya Nilai Sub Kreteria 1 : Tidak Memenui Syarat 2 : Kurang 3 : Cukup 4 : Baik 5 : Sangat Baik Np : Nilai Perilaku (x)% : Nilai Persen yang diinputkan Sebagai contoh dari rumus untuk perhitungan hasil akhir di atas maka hasil akhir dari karyawan dengan sub aspek PH001 dengan nilai persen = 20%, 30% dan 50%. Dapat dilihat pada proses di bawah ini : Hasil akhir Karyawan-1 = (20% x 3,9) + (30% x 4,399) + (50% x 3,8) = 0,78 + 1, ,9 = 3,999 Hasil akhir Karyawan-2 = (20% x 4,1) + (30% x 3,999) + (50% x 4,4) = 0,82 + 1, ,2 = 4,219 Hasil akhir Karyawan-3 = (20% x 4,3) + (30% x 4,665) + (50% x 3,9) = , ,95 = 4, Perhitungan dan Pengelompokan Core dan Setelah menentukan bobot nilai gap untuk ketiga aspek yaitu aspek kapasitas intelektual, sikap kerja dan perilaku dengan cara yang sama. Kemudian.tiap aspek dikelompokkan menjadi 2 (dua) kelompok yaitu kelompok Core dan. Untuk perhitungan core factor dapat ditunjukkan padarumus di bawah ini: NCF = Σ NC (I, s, p) Σ IC NCF : Nilai rata-rata core factor NC(i, s, p) : Jumlah total nilai core factor (, Sikap kerja, Perilaku) IC : Jumlah item core factor Sedangkan untuk perhitungan secondary factor dapat NCS = Σ NS (I, s, p) Σ IS NSF : Nilai rata-rata secondary factor NS(i, s, p) : Jumlah total nilai secondary factor (, Sikap kerja, Perilaku) IS : Jumlah item secondary factor 4. Perhitungan Penentuan Hasil Akhir atau Ranking Hasil akhir dari proses ini adalah ranking dari karyawan yang akan dinilai kinerjanya. Penentuan ranking mengacu pada hasil perhitungan tertentu. Perhitungan tersebut dapat ditunjukkan pada rumus di bawah ini: Ha = (x)%ni + (x)%ns + (x)%np Ha : Hasil Akhir Ni : Nilai Kapasitas Ns : Nilai Sikap Kerja Tabel 6 : Hasil Akhir No ID_Karyawan NCFi NSF Np 1 Karyawan-1 3,9 4,399 3,8 2 Karyawan-2 4,1 3,999 4,4 3 Karyawan-3 4,3 3,665 3,9 5. Algoritma 1. Algoritma Perhitungan Gap Input : A Profile Karyawan B Profile Bonus Karyawan Output : Gap Proses : For Gap = 1 to 3 Gap = A B Ha 3,999 4,219 4, Algoritma Perhitungan Core Input : NC (i,s,p) Jumlah total nilai Core (intelektual,sikap kerja, prilaku) IC Jumlah item Core Output : NCF Nilai rata-rata Core Proses : For NCF = 1 to 3 NCF = NC (i,s,p)/ic 3. Algoritma Perhitungan Input : NS (i,s,p) Jumlah total nilai (intelektual,sikap kerja, prilaku) 46
6 IC Jumlah item Secondary factor Output : NSF Nilai rata-rata Proses : For NSF = 1 to 3 NSF =NS (i,s,p) IC 4. Algoritma Perhitungan Nilai Total Aspek Input : NCF Nilai rata-rata Core NSF Nilai rata-rata Output : N i Nilai total dari aspek Proses : For N i = 1 to 3 N i = 0.6 * NCF * NSF 5. Algoritma Perhitungan Nilai Total Aspek Sikap Kerja Input : NCF Nilai rata-rata Core NSF Nilai rata-rata Output : N s Nilai total dari aspek sikap kerja Proses : For Ns = 1 to 3 N s = 0.6 * NCF * NSF 6. Algoritma Perhitungan Nilai Total Aspek Prilaku Input : NCF Nilai rata-rata Core NSF Nilai rata-rata Output : N s Nilai total dari aspek prilaku Proses : For Ns = 1 to 3 N s = 0.6 * NCF * NSF 7. Algoritma Perhitungan Penentuan Hasil Akhir Input : Ni Nilai Kapasitas Ns Nilai Kapasitas Sikap Kerja Np Nilai Kapasitas Prilaku Output : Ha Hasil Akhir Proses : For Ha =1 to 3 Ha = 0.2 * Ni *Ns *Np 5. Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan Analisa metode digunakan untuk perusahaan yang menggunakan sistem yang sudah terkomputerisasi dalam pengolahan data, namun dalam pengolahan pemberian bonus karyawan ini belum menggunakan komputerisasi, melainkan dilakukan secara sederhana, belum ada aplikasi khusus untuk mengelola proses pemberian bonus karyawan. Setelah melakukan analisis, perancangan, implementasi beserta pengujian, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut : a. Proses pemberian bonus karyawan pada PT. Sang Hyang Seri belum dilakukan secara efektif dan efisien. Karena proses yang dilakukan belum terkomputerisasi. sehingga memakan waktu yang lama dalam proses pemberian bonus. b. Belum adanya penerapan metode yang digunakan pada PT.Sang Hyang Seri dalam proses pemberian bonus karyawan. c. Merancang sistem yang baru dalam proses pemberian bonus karyawan tentunya dapat membantu perusahaan, sistem yang dirancang menggunakan visual basic.net Saran Penulis memberikan beberapa saran yang mungkin dapat membantu dalam pengembangan dari skripsi ini yaitu a. Sebaiknya dalam proses pemberian bonus karyawan dilakukan untuk semua karyawan sehingga karyawan dapat lebih meningkatkan kualitas kerja nya. b. Dalam pemberian bonus karyawan bisa ditambahkan metode yang lain, karena pada saat ini sudah banyak Metode lain yang bisa diimplementasikan ke dalam SPK yang digunakan untuk mengambil sebuah keputusan. c. Perancangan aplikasi sebaiknya lebih mudah agar dimengerti oleh pengguna dalam menginputkan data pemberian bonus karyawan. Daftar Pustaka [1]. Kusrini, M.Kom, Konsep Dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan, Penerbit Andi Yogyakarta, 2007 [2]. Hermawan, Perancangan Sistem Pendukung Keputusan, Penerbit PT Elex Media Komputindo, Jakarta, [3]. SMP Perguruan Kebangsaan Medan [4]. urnal-ta.html [5]. Dirjen Dikti, 1983/1984:20 [6]. 02/21/apa-itu-basis-data/, 07, mei, 2013 [7] IF%20Bab % 202.pdf, 07, Mei, 2013 [8]. gertian-microsoft-access.html, 07, mei, 2013 [9]. 47
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KENAIKAN JABATAN PADA PT. SYSMEX MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KENAIKAN JABATAN PADA PT. SYSMEX MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING Ilman Fahma Dwijaya Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonrsia
Lebih terperinciDSS - Wiji Setiyaningsih, M.Kom
DSS - Wiji Setiyaningsih, M.Kom.::ProfileMatching::. adalah sebuah mekanisme pengambilan keputusan dengan mengasumsikan bahwa terdapat tingkat variabel prediktor yang ideal yang harus dipenuhi oleh subyek
Lebih terperinciJURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI CALON KARYAWAN PADA PT.ARINA MULTIKARYA KEDIRI MENGGUNAKAN PROFILE MATCHING
JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI CALON KARYAWAN PADA PT.ARINA MULTIKARYA KEDIRI MENGGUNAKAN PROFILE MATCHING THE SYSTEM SUPPORTERS OF THE DECISION SELECTION CANDIDATES EMPLOYEE AT PT.ARINA MULTIKARYA
Lebih terperinciP10 Model Pencocokan Profil. A. Sidiq P. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta
P10 Model Pencocokan Profil A. Sidiq P. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta Tujuan Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan mengenai Model Pencocokan
Lebih terperinciMODUL 6 (SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN) (PROFILE MATCHING) PENCOCOKAN PROFIL
MODUL 6 (SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN) (PROFILE MATCHING) PENCOCOKAN PROFIL Maksud dari pencocokan profil (profile matching) adalah sebuah mekanisme pengambilan keputusan dengan mengasumsikan bahwa terdapat
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI SEBAGAI CALON PENJABAT PERANGKAT KELAS MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING DI SMA NEGERI 1 PARE
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI SEBAGAI CALON PENJABAT PERANGKAT KELAS MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING DI SMA NEGERI 1 PARE SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PROMOSI KARYAWAN DENGAN METODE "MATCHING PROFILE"
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PROMOSI KARYAWAN DENGAN METODE "MATCHING PROFILE" Ahmad Nurrudin Safriandono Program Studi Sistem Komputer Fakultas Teknik Universitas Sultan Fatah (UNISFAT) Jl. Sultan Fatah
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN SISTEM
BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan ini dibuat untuk
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PENEMPATAN JABATAN PADA CV CIPTA KARYA BERBASIS WEB
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PENEMPATAN JABATAN PADA CV CIPTA KARYA BERBASIS WEB Kunjung Wahyudi Jurusan T. Informatika Fakultas Teknologi Informasi Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya Jl. Arief
Lebih terperinciJURNAL STRATEGI PENEMPATAN POSISI PEMAIN DALAM FORMASI BOLA BASKET MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING
JURNAL STRATEGI PENEMPATAN POSISI PEMAIN DALAM FORMASI BOLA BASKET MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING POSITION PLACEMENT STRATEGY IN FORMATION BASKETBALL PLAYERS USING PROFILE MATCHING Oleh: Bagus Kriswantoro
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARYAWAN TERBAIK DENGAN METODE PROFILE MATCHING DI PT SUARA MERDEKA
IJCCS, Vol.x, No.x, Julyxxxx, pp. 1~5 ISSN: 1978-1520 1 PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARYAWAN TERBAIK DENGAN METODE PROFILE MATCHING DI PT SUARA MERDEKA DEVELOPMENT OF DECISION SUPPORT
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK KENAIKAN JABATAN MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING MODELING
JURNAL DIGIT, Vol.1, No. 2, November 2011, pp. 143~152 ISSN:2088-589X 143 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK KENAIKAN JABATAN MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING MODELING Budi Triandi, STMIK Potensi Utama
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI Sejarah dan Perkembangan Sistem Pendukung Keputusan
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Pendukung Keputusan 2.1.1. Sejarah dan Perkembangan Sistem Pendukung Keputusan Pada tahun 1970-an Michael S. Scott Morton pertama kali memperkenalkan Sistem Pendukung
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KETUA IPNU/IPPNU MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KETUA IPNU/IPPNU MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom) Pada Program Studi
Lebih terperinciPenerapan Metode Profile Matching Dalam Pemberian Penghargaan Berdasarkan Kinerja Karyawan
JURNAL SISTEM INFORMASI STMIK ANTAR BANGSA [VOL.VI NO.1 FEB 2017] Penerapan Metode Profile Matching Dalam Pemberian Penghargaan Berdasarkan Kinerja Karyawan Ricki Sastra Abstract In the decision-making
Lebih terperinciPENERAPAN METODE PROFILE MATCHING UNTUK APLIKASI MULTI CRITERIA DECISION MAKING (Studi Kasus : Pemilihan Guru Berprestasi)
PENERAPAN METODE PROFILE MATCHING UNTUK APLIKASI MULTI CRITERIA DECISION MAKING (Studi Kasus : Pemilihan Guru Berprestasi) Ripto Mukti Wibowo 1, Adhistya Erna Permanasari 2, Indriana Hidayah 3 1), 2),
Lebih terperinciJURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEREKRUTAN PEMAIN SEPAK BOLA MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING
JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEREKRUTAN PEMAIN SEPAK BOLA MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING RECRUITMENT DECISION SUPPORT SYSTEM PLAYERS SOCCER USING PROFILE MATCHING Oleh: BAGUS FEBRIANTO 12.1.03.02.0263
Lebih terperinciAfrina Program Magister Sistem Informasi STIKOM Dinamika Bangsa Jambi
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA BANTUAN SISWA MISKIN (BSM) DENGAN METODE PROFILE MATCHING PADA SMK NEGERI 1 MUARO JAMBI Afrina Program Magister Sistem Informasi STIKOM
Lebih terperinciRancangan Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Pegawai Menggunakan Metode Profil Matching
EKSPLORA INFORMATIKA 33 Rancangan Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Pegawai Menggunakan Metode Profil Matching R. Prasetyo Agung Nugroho 1, Purwanto 2 1 STMIK AMIKOM Yogyakarta 2,3 Magister Teknik
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN SISWA PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE PROMETHEE (STUDI KASUS: SMP PERGURUAN KEBANGSAAN MEDAN)
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN SISWA PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE PROMETHEE (STUDI KASUS: SMP PERGURUAN KEBANGSAAN MEDAN Dewi Safitri Hutabarat (0911005 Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
73 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Penulis merancang program sistem pendukung keputusan pemilihan calon asisten kebun dengan menggunakan bahasa pemograman Microsoft Visual Basic 2010 dengan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING
RANCANG BANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING Ahmad Syarifudin 1, Ahmadi Yuli Ananta 2 Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Teknologi Informasi,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Sistem Pendukung Keputusan atau DSS (Decision Support System) adalah sistem
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Konsep Sistem Pendukung Keputusan 1. Pengertian Sistem Pendukung Keputusan Konsep Sistem Pendukung Keputusan atau DSS (Decision Support System) pertama kali diperkenalkan pada
Lebih terperinciPENERAPAN METODE PROFILE MATCHING UNTUK PENILAIAN KENAIKAN JABATAN KARYAWAN (STUDI KASUS: PT. ILHAM BANGUN MANDIRI)
JURNAL DIGIT, Vol. 5 No.2 Nov 2015, pp. 146~158 ISSN : 2088-589X 146 PENERAPAN METODE PROFILE MATCHING UNTUK PENILAIAN KENAIKAN JABATAN KARYAWAN (STUDI KASUS: PT. ILHAM BANGUN MANDIRI) Kusnadi 1, Deny
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting bagi perencanaan karir pegawai dan juga untuk meremajakan suatu posisi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia di dalam suatu organisasi perusahaan merupakan hal yang sangat penting untuk mendukung kemajuan dan kualitas perusahaan dalam mencapai tujuan.
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARYAWAN TELADAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING
PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARYAWAN TELADAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom)
Lebih terperinciAfrina, Rusdianto Roestam STIKOM Dinamika Bangsa Jambi
JurnalManajemenSistemInformasi Vol. 2, No.3, September 2017, DOI: http://dx.doi.org/10.11591/jurnalmsi.v12i4.xxxx 715 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA BANTUAN SISWA
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PERENCANAAN KARIR BERDASARKAN KINERJA MENGGUNAKAN METODA PROFILE MATCHING
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PERENCANAAN KARIR BERDASARKAN KINERJA MENGGUNAKAN METODA PROFILE MATCHING Eva Yulianti 1), Redha Muthia R 2) 1 Dosen Teknik Informatika 2 Mahasiswa Teknik Informatika Fakultas
Lebih terperinciJl. Kramat Raya No.18, Jakarta Selatan Jl. Cemerlang No. 8, Sukabumi
Sistem Pendukung Keputusan Kenaikan Jabatan Pegawai Negeri Sipil Pada Pusat Penelitian Dan Pengembangan Minyak Dan Gas Bumi Lemigas Kementerian ESDM Dengan Metode Profile Macthing Harriyansah 1, Taufik
Lebih terperinciKata Pengantar. Tekinfo --- Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi
Tekinfo --- Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi --- 62 Kata Pengantar Alhamdulillahi robbil alamin, puji syukur kami sampaikan ke hadirat Allah SWT, karena Jurnal Tekinfo (Jurnal Ilmiah Teknik
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Sistem Pendukung Keputusan Sistem pendukung keputusan (SPK) adalah salah satu produk software yang dikembangkan secara khusus untuk membantu manajemen dalam proses pengambilan
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN EVALUASI KINERJA KARYAWAN PADA CV. ARTHA MANDIRI UNTUK PROMOSI JABATAN MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN EVALUASI KINERJA KARYAWAN PADA CV. ARTHA MANDIRI UNTUK PROMOSI JABATAN MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0 Ayu Fitriana Jurusan Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Pendukung Keputusan 1. Definisi Sistem Pendukung Keputusan Pada dasarnya pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis suatu masalah dengan pengumpulan fakta,
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN EVALUASI KINERJA KARYAWAN UNTUK PROMOSI JABATAN
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN EVALUASI KINERJA KARYAWAN UNTUK PROMOSI JABATAN Kusrini 1, Awaluddin M. 2 ABSTRACT Problem which often happen in course of assessment of employees performance is subyektif decision
Lebih terperinciOleh: Yohanis Malelak STIKOM Uyelindo
JTRISTE, Vol.3, No.2, Oktober 2016, pp. 1~15 ISSN: 2355-3677 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN USULAN KENAIKAN PANGKAT DAN GOLONGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE GAP PADA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI
Lebih terperinciTeam project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis
Lebih terperinciJURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: Vol. 5 No. 2 Februari 2013
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN EVALUASI KINERJA KARYAWAN UNTUK PROMOSI JABATAN STRUKTURAL PADA BIMBINGAN BELAJAR SCIENCEMASTER MENGGUNAKAN METODE GAP KOMPETENSI (PROFILE MATCHING) Arif Lukman Hidayat 1,Tito
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Pengertian Sistem Memperlajari suatu sistem akan lebih mengenal bila kita mengetahui terlebih dahulu mengenai sistem. Terdapat beberapa definisi sistem antara
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KARYAWAN BERPRESTASI (Studi Kasus KPP Pratama Bandung - Cicadas)
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KARYAWAN BERPRESTASI (Studi Kasus KPP Pratama Bandung - Cicadas) Irman Hariman, M.T. 1, Eri Riyadi 2 1,2 Program Studi Sistem Informasi, STMIK LPKIA 3 Jl. Soekarno
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK EVALUASI KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING PADA CV. SANGGAR PUNOKAWAN BERBASIS DESKTOP
PERANCANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK EVALUASI KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING PADA CV. SANGGAR PUNOKAWAN BERBASIS DESKTOP NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Amirulita Rahma 12.12.7112
Lebih terperinciSISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN KENAIKAN JABATAN PADA PT. MITRA INFOSARANA MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING
Vol. IX No.2 September 2013 Pilar Nusa Mandiri SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN KENAIKAN JABATAN PADA PT. MITRA INFOSARANA MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING Rahmat Hidayat 1, Nita Merlina 2 Jurusan Ilmu Komputer,
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENEMPATAN KARYAWAN BERDASARKAN TEST DOMINANT-INFLUENCE-STEADY-COMPLIANCE (DISC) MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING
F.5 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENEMPATAN KARYAWAN BERDASARKAN TEST DOMINANT-INFLUENCE-STEADY-COMPLIANCE (DISC) MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING Irma Setiawati *, Gunawan Abdillah, Asep Id Hadiana Jurusan
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE PROFILE MATCHING UNTUK MEMBANTU PENJURUSAN CALON SISWA BARU PADA SMK NU MA ARIF KUDUS
LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE PROFILE MATCHING UNTUK MEMBANTU PENJURUSAN CALON SISWA BARU PADA SMK NU MA ARIF KUDUS Azizah Agustina Program Studi Sistem Informasi, Fakultas
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas teori tentang Sistem Pendukung Keputusan, Metode Simple Additive Weighting (SAW), Metode Profile Matching. 2.1 Sistem Pendukung Keputusan Dalam teori sistem
Lebih terperinciANALISA METODE PROFILE MATCHING UNTUK PENGANGKATAN KEPALA SEKOLAH (STUDI KASUS YAYASAN PERGURUAN AL-AZHAR MEDAN)
ANALISA METODE PROFILE MATCHING UNTUK PENGANGKATAN KEPALA SEKOLAH (STUDI KASUS YAYASAN PERGURUAN AL-AZHAR MEDAN) Dedek Indra Gunawan HTS 1,2 Teknik Informatika, Tehnik dan Ilmu Komputer, Universitas Potensi
Lebih terperinciJURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 9 NO. 1 April 2016
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING PADA STMIK INDONESIA PADANG Nency Extise Putri 1 Firlan 2 Taufik Saleh 3 ABSTRACT Students are expected not
Lebih terperinciSNIPTEK 2014 ISBN:
ANALISA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PROMOSI JABATAN MENGGUNAKAN MODEL PROFILE MATCHING PADA PT. MEGASETIA AGUNG KIMIA Besus Maula Sulthon STMIK Nusa Mandiri besus.sulthom@gmail.com ABSTRAK DSS promosi jabatan
Lebih terperinciPemberian Kredit Pada Koperasi Menggunakan Metode Profile Matching
JURNAL INFORMATIKA, Vol.4 No.2 September 2017, pp. 183~188 ISSN: 2355-6579 E-ISSN: 2528-2247 183 Pemberian Kredit Pada Koperasi Menggunakan Metode Profile Matching Budi Sudradjat AMIK BSI Jakarta e-mail:
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. (2015). Pada penelitiannya, Sutran (2015) menggunkan metode Fuzzy Simple
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Penlitian mengenai seleksi asisten dosen pernah dilakukan oleh Sutran (2015). Pada penelitiannya, Sutran (2015) menggunkan metode Fuzzy Simple
Lebih terperinciPEMILIHAN BEASISWA BAGI MAHASISWA STMIK WIDYA PRATAMA DENGAN METODE PROFILE MATCHING
PEMILIHAN BEASISWA BAGI MAHASISWA STMIK WIDYA PRATAMA DENGAN METODE PROFILE MATCHING Arief Soma Darmawan Program Studi Teknik Informatika,STMIK Widya Pratama Jl. Patriot 25 Pekalongan 12345 Telp (0285)427816
Lebih terperinciPERBANDINGAN METODE PROFILE MATCHING DAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA PENENTUAN JURUSAN SISWA KELAS X SMA N 2 NGAGLIK
Jurnal Ilmiah DASI Vol. 1 No. 1 Maret 2015, hlm 1-22 ISSN: 1411-3201 PERBANDINGAN METODE PROFILE MATCHING DAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA PENENTUAN JURUSAN SISWA KELAS X SMA N 2 NGAGLIK Bety Wulan Sari
Lebih terperinciSistem Pendukung Keputusan Kelompok Penilaian Kinerja Kepala Sekolah SMP Berprestasi
Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Sistem Pendukung Keputusan Kelompok Penilaian Kinerja Kepala Sekolah SMP Berprestasi Muhammad Husein 1), Kusrini 2), Armadyah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menentukan tenaga kerja atau sumberdaya manusia yang berkualitas. Akan tetapi
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dalam era informasi dan teknologi yang semakin berkembang saat ini ternyata masih banyak instansi atau perusahaan yang dalam proses pengolahan datanya menggunakan
Lebih terperinciJurnal Sarjana Teknik Informatika e-issn: Volume 1 Nomor 2, Oktober 2013
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PENILAIAN KINERJA PEGAWAI UNTUK KENAIKAN JABATAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE GAP KOMPETENSI (STUDI KASUS PERUSAHAAN PERKASA JAYA COMPURETAIL) 1 Priranda Widara Ananta (06018099),
Lebih terperinciSISTEM REKOMENDASI PENERIMAAN BEASISWA PRESTASI DAN MISKIN MENGGUNAKAN PROFILE MATCHING HALAMAN JUDUL
SISTEM REKOMENDASI PENERIMAAN BEASISWA PRESTASI DAN MISKIN MENGGUNAKAN PROFILE MATCHING HALAMAN JUDUL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom) Pada
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN TOPIK TUGAS AKHIR MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING PADA STIE BANK BPD JATENG. Puspita Retno Purwasih
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN TOPIK TUGAS AKHIR MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING PADA STIE BANK BPD JATENG Puspita Retno Purwasih Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer Universitas
Lebih terperinciGROUP DECISION SUPPORT SYSTEM PENENTUAN LOKASI PENANAMAN CABAI MERAH Afijal 1, Riyadhul Fajri 2, Sriwinar 3, Dasril Azmi 4 ABSTRAK
GROUP DECISION SUPPORT SYSTEM PENENTUAN LOKASI PENANAMAN CABAI MERAH Afijal 1, Riyadhul Fajri 2, Sriwinar 3, Dasril Azmi 4 1 Dosen Program Studi Manajemen Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM REKOMENDASI JURUSAN BERDASARKAN POTENSI SISWA MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING
PERANCANGAN SISTEM REKOMENDASI JURUSAN BERDASARKAN POTENSI SISWA MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING Intan Nur Farida 1), Rina Firliana 2) 1) Teknik Informatika Universitas Nusantara PGRI Kediri 2) Sistem
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMA BEASISWA KOPERTIS UNTUK MAHASISWA DENGAN METODE PROFILE MATCHING DI STMIK DCI KOTA TASIKMALAYA ABSTRAK
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMA BEASISWA KOPERTIS UNTUK MAHASISWA DENGAN METODE PROFILE MATCHING DI STMIK DCI KOTA TASIKMALAYA H.Akik Hidayat 1, Tria Sugiarto 2 1) Prodi Informatika Fakultas
Lebih terperinciSistem Pendukung Keputusan Pemilihan Jurusan SNMPTN Bagi Siswa SMAN 7 Purworejo
Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Jurusan SNMPTN Bagi Siswa SMAN 7 Purworejo Yohanes Setyo Prabowo 1), Kusrini 2),
Lebih terperinciAnalisis Promosi Kenaikan Jabatan Berdasarkan Evaluasi Kinerja Pegawai
Analisis Promosi Kenaikan Jabatan Berdasarkan Evaluasi Kinerja Pegawai 331 Analysis of Job Promotion Based on Performance Evaluation Lili Tanti Universitas Potensi Utama E-mail: lili@potensi-utama.ac.id
Lebih terperinciJURNAL APLIKASI PENENTUAN POSISI KERJA KARYAWAN SEBAGAI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN JAYA SAKTI CARWASH KEDIRI DENGAN ALGORITMA PROFILE MATCHING
JURNAL APLIKASI PENENTUAN POSISI KERJA KARYAWAN SEBAGAI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN JAYA SAKTI CARWASH KEDIRI DENGAN ALGORITMA PROFILE MATCHING APPLICATION OF DETERMINING POSITIONS OF EMPLOYES AS A DECISION
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Penelitian serupa pernah dibahas oleh asfan Muqtadir dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian serupa pernah dibahas oleh asfan Muqtadir dan Irwan Purdianto (2013) dengan judul Sistem Pendukung Keputusan Kenaikan Jabatan Mengunakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Berdasarkan metodologi penelitian dan perancangan sistem sebelumnya dalam penelitian ini menghasilkan suatu Sistem Pengambilan Keputusan mengunakan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI DECISION SUPPORT SYSTEM
IMPLEMENTASI DECISION SUPPORT SYSTEM DALAM PENSELEKSIAN CALON ANGGOTA BARU BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM) DENGAN METODE KOMPETENSI (STUDI KASUS : UNIVERSITAS POTENSI UTAMA) Adil Setiawan 1), Surya Darma
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dibangun, dikembangkan dengan bahasa pemrograman PHP ( Hypertext
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Implementasi program merupakan suatu tahap penerapan dari analisa dan perancangan sistem yang telah dibuat sebelumnya. Perangkat lunak yang dibangun, dikembangkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusan 2.1.1 Pengertian Sistem Pendukung Keputusan Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) adalah sistem informasi berbasis komputer yang dapat
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Pada pembahasan ini merupakan analisa masalah dan menerangkan mengenai sistem yang akan dirancang, Dalam memproses budidaya penanaman tanaman Pohon
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Sistem pendukung keputusan merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan pemanipulasian data. Sistem
Lebih terperinciPEMANFAATAN MODEL PROFILE MATCHING UNTUK PENENTUAN MUSTAHIK
PEMANFAATAN MODEL PROFILE MATCHING UNTUK PENENTUAN MUSTAHIK Rina Fiati 1) 1) Teknik Informatika UMK Jl Gondang Manis Bae Kudus Email : rfiati003@yahoo.com Abstrak Istilah zakat dikenal dengan nama mustahik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sudah pasti lebih baik dan berguna untuk kebutuhan-kebutuhan tertentu.
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi pengolahan data saat ini terus berkembang sangat pesat, di mana suatu sistem aplikasi komputer sangatlah diperlukan untuk mempermudah pekerjaan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Pendukung Keputusan Sistem adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.(syahfitri. 2013).
Lebih terperinciProsiding SENATEK 2015 Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto Purwokerto, 28 November 2015, ISBN
APLIKASI PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PENENTUAN BIDANG MINAT PADA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING Aminudin Jurusan Teknik Informatika, Fakultas
Lebih terperinciMuhammad Yudin Ritonga ( )
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PRODUKSI MAKANAN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY DENGAN METODE TSUKAMOTO (STUDI KASUS : PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR MEDAN) Muhammad Yudin Ritonga (0911555) Mahasiswa Program
Lebih terperinciSistem Pendukung Keputusan Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Menggunakan Metode Profile Matching di Politeknik Negeri Malang.
Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Berprestasi Menggunakan Metode Profile Matching di Politeknik Negeri Malang Anggi Surya Maulana 1, Yuri Ariyanto.,S.Kom.,M.Kom. 2, Ariadi Retno Tri Hayati Ririd S.Kom.,
Lebih terperinciDESAIN DSS (DECISION SUPPORT SYSTEM) MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING UNTUK PENENTUAN PENERIMA BEASISWA DI POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
DESAIN DSS (DECISION SUPPORT SYSTEM) MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING UNTUK PENENTUAN PENERIMA BEASISWA DI POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA Muchamad Zainul Rohman Staf Pengajar Teknologi Informasi, Politeknik
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN EVALUASI KINERJA MAHASISWA DENGAN METODE PROFILE
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN EVALUASI KINERJA MAHASISWA DENGAN METODE PROFILE Didik Warasto Magister Fakultas Teknik Informatika - UII Jl. Kaliurang Km. 14.5, Kec. Sleman,Daerah Istimewa Yogyakarta 55184
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI KENAIKAN JABATAN, PERENCANAAN KARIR MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING PADA PT.SANDRATEX
Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2015, pp. 181~187 SISTEM INFORMASI KENAIKAN JABATAN, PERENCANAAN KARIR MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING PADA PT.SANDRATEX Euis Widanengsih AMIK
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah KPR merupakan solusi bagi masyarakat untuk dapat membeli rumah dengan harga yang murah. Namun untuk mendapatkan persetujuan permohonan KPR ini,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI II.1. Sistem Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari suatu unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling tergantung satu
Lebih terperinciBAB III ANALISIS SISTEM
BAB III ANALISIS SISTEM 3.1 Analisis Masalah Analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau diperbaharui. Proses analisis sistem adalah
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BEASISWA PADA STIE BANK BPD JATENG MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BEASISWA PADA STIE BANK BPD JATENG MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING Lela Rahmawati Program Studi Sistem Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro
Lebih terperinciImplementasi Analisis Gap untuk Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Kenaikan Jabatan
Implementasi Analisis Gap untuk Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Kenaikan Jabatan Citra Nuraini Mursa a, Ditdit N.Utama b dan Zaenudin Bey Fananie c a Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Defenisi, Karakteristik dan Kriteria Jasa Kurir 2.1.1 Defenisi Jasa Kurir Jasa adalah sebagai aktivitas dari suatu hakikat yang tidak berwujud yang berinteraksi antara konsumen
Lebih terperinciSistem Pendukung Keputusan Penentuan Supplier Suku Cadang Mobil Pabrikan Eropa Dalam Konteks Interaksi Manusia Komputer
Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Supplier Suku Cadang Mobil Pabrikan Eropa Dalam Konteks Interaksi Manusia Komputer Agus Aan Jiwa Permana Fakultas Teknik dan Kejuruan Universitas Pendidikan Ganesha
Lebih terperinciPENENTUAN DOSEN PEMBIMBIMBING DAN LOKASI PRAKTEK KERJA LAPANGAN MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING
PENENTUAN DOSEN PEMBIMBIMBING DAN LOKASI PRAKTEK KERJA LAPANGAN MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom) Pada Program
Lebih terperinciSistem Pendukung Keputusan Seleksi Kepala Sekolah Dasar. Menggunakan Metode Profile Matching. Tugas Akhir
Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Kepala Sekolah Dasar Menggunakan Metode Profile Matching Tugas Akhir Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata 1 Teknik Informatika Universitas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka Terkait dengan penelitian ini, terlebih dahulu Paska Marto Hasugian telah melakukan penelitian dengan judul Fuzzy Multiple Attribute Decision Making untuk
Lebih terperinciAuliya Azam Bakhtiar 1, Dwi Puspitasari 2, Rudy Ariyanto 3 1,2. Teknik Informatika, Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Malang 1
PENGEMBANGAN SISTEM PENDUUNG EPUTUSAN (SP) PENERIMAAN PEGAWAI HONORER GURU DENGAN MENGGUNAAN METODE PROFILE MATCHING BERBASIS WEB (STUDI ASUS : SMA NEGERI 2 BATU) Auliya Azam Bakhtiar 1, Dwi Puspitasari
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
51 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan LKMS BMT El-Hafiz adalah suatu lembaga keuangan yang berbentuk syariah. Perkembangan usaha KMS BMT El-Hafiz ini kebanyakan
Lebih terperinciPENERAPAN METODE PROFILE MATCHING UNTUK MENENTUKAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT PADA PNPM MANDIRI KOTA BANJARMASIN
Vol. XI Nomor 1 Maret 2016 - Jurnal Teknologi Informasi ISSN : 1907-20 PENERAPAN METODE PROFILE MATCHING UNTUK MENENTUKAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT PADA PNPM MANDIRI KOTA BANJARMASIN Seradi Angkasa, SE,
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI SISWA BERPRESTASI DENGAN METODE PROFILE MATCHING PADA SMA PGRI PURWODADI
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI SISWA BERPRESTASI DENGAN METODE PROFILE MATCHING PADA SMA PGRI PURWODADI Sofyan Faiz Syidada A11.2009.04838 Program Studi Teknik Informatika S-1, Fakultas Ilmu Komputer
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE ANALISIS GAP UNTUK PROSES KENAIKAN JABATAN DAN PERENCANAAN KARIR
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE ANALISIS GAP UNTUK PROSES KENAIKAN JABATAN DAN PERENCANAAN KARIR Dadang Yunika Surya Putra Program Studi Manajemen Informasi Kesehatan, Politeknik Kesehatan Kementerian
Lebih terperinciSISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARYAWAN TERBAIK PADA BANK BRI DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARYAWAN TERBAIK PADA BANK BRI DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP Septi Triwahyuni 1, Zulkifli 2 Program Studi Sistem Informasi, STMIK Pringsewu Lampung Telp (0729) 22240,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan yaitu pendekatan secara prosedur dan pendekatan secara komponen. Berdasarkan pendekatan prosedur, sistem didefinisikan
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN JENIS RAMBUT MANUSIA DENGAN MENERAPKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN JENIS RAMBUT MANUSIA DENGAN MENERAPKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) Fitriani (1011184) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK Budi Darma Medan JL.Sisingamangaraja
Lebih terperinciRichard Victor G., S.T. 1. Gian Ferdiansyah 2
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (SPK) PENENTUAN P E R J A L A N A N D I N A S K E R J A K A R Y A W A N MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING (STUDI KASUS PADA PT. NUSANTARA TURBIN DAN PROPULSI) Richard Victor
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN SISWA PENERIMA BEASISWA
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN SISWA PENERIMA BEASISWA Oleh Jumadi mas.ajum@gmail.com Abastrak Beasiswa adalah pemberian berupa bantuan keuangan yang diberikan kepada perorangan yang bertujuan
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI CALON SISWA YANG MENGIKUTI OSN (OLIMPIADE SAINS NASIONAL) PADA SMA 1 PARE MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI CALON SISWA YANG MENGIKUTI OSN (OLIMPIADE SAINS NASIONAL) PADA SMA 1 PARE MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING SEBAGAI ALTERNATIF PENENTUAN DOSEN FAVORIT PILIHAN MAHASISWA
PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING SEBAGAI ALTERNATIF PENENTUAN DOSEN FAVORIT PILIHAN MAHASISWA [1] Himawan Eka Sanjaya, [2] Abdi Pandu Kusuma, [3] Filda Febrinita
Lebih terperinci