Model Persamaan Tingkat Kebisingan Lalu Lintas Di Jalan Dr. Djunjunan Kota Bandung

dokumen-dokumen yang mirip
Perhitungan Kebisingan pada Rumah Sakit dan Sekolah Akibat Arus Lalu Lintas di Jalan L.L. R.E. Martadinata Kota Bandung

ANALISIS PENGARUH VOLUME DAN KECEPATAN KENDARAAN TERHADAP TINGKAT KEBISINGAN PADA JALAN DR. DJUNJUNAN DI KOTA BANDUNG

ROAD MAP KEBISINGAN YANG DITIMBULKAN KENDARAAN BERMOTOR DI KOTA BOGOR (KAJIAN SEKSI II UNTUK KASUS DI DEPAN RSUD CIAWI BOGOR)

EKIVALENSI MOBIL PENUMPANG PADA PERSIMPANGAN BERSIGNAL TIGA LENGAN JALAN SAM RATULANGI JALAN BABE PALAR MANADO

RENCANA JALAN TOL TENGAH DI JL. AHMAD YANI SURABAYA BUKAN MERUPAKAN SOLUSI UNTUK PENGURANGAN KEMACETAN LALU-LINTAS

I. PENDAHULUAN. Kata Kunci Jalan Ahmad Yani, frontage road, Jalan layang tol,kinerja, travel time.

HUBUNGAN KECEPATAN KENDARAAN DENGAN KEBISINGAN YANG DITIMBULKAN

Rhaptyalyani Fakultas Teknik Univeristas Sriwijaya Jl. Raya Prabumulih- Palembang km 32 Indralaya, Sumatera Selatan.

ANALISA TINGKAT KEBISINGAN LALU LINTAS DI JALAN RAYA DITINJAU DARI BAKU TINGKAT YANG DIIJINKAN

Gambar 62 Bagan Keterkaitan Polusi Udara dan Kebisingan dengan Lalu Lintas. Pusat Perbelanjaan Balubur. Tarikan Kendaraan

Model Hubungan Parameter Lalu Lintas Menggunakan Model Greenshields dan Greenberg

JURNAL ILMU-ILMU TEKNIK - SISTEM, Vol. 10 No. 2

SKRIPSI PENGARUH VOLUME LALU LINTAS TERHADAP TINGKAT KEBISINGAN PADA JALAN BUNG TOMO SAMARINDA SEBERANG

ABSTRAK. Kata Kunci : Kebisingan, Jalan Raya.

MANAJEMEN LALU LINTAS AKIBAT PEMBANGUNAN APARTEMEN DE PAPILIO TAMANSARI SURABAYA

Kajian Kapasitas Jalan dan Derajat Kejenuhan Lalu-Lintas di Jalan Ahmad Yani Surabaya

BAB III METODE PENELITIAN. Studi Pustaka. Survey Pendahuluan. Pengumpulan Data. Analisis Data. Model Tarikan. Pembahasan. Kesimpulan dan saran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMODELAN KEBISINGAN LALULINTAS DI JALAN TERUSAN KOPO BANDUNG ABSTRAK

EVALUASI FAKTOR PENYESUAIAN HAMBATAN SAMPING MENURUT MKJI 1997 UNTUK JALAN SATU ARAH

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengumpulkan data akan dilaksanakan pada hari senin, hari kamis dan hari

DAMPAK LALU LINTAS PEMBANGUNAN STASIUN PNGISIAN BAHAN BAKAR KENDARAAN BERMOTOR (SPBKB) RANUYOSO LUMAJANG

Manajemen Lalu Lintas Akibat Pembangunan Surabaya Organ Transplant Center (SOTC) RSUD Dr. Soetomo Surabaya

MANAJEMEN LALU LINTAS DI PUSAT KOTA JAYAPURA DENGAN MEMPERTIMBANGKAN PENATAAN PARKIR

Analisa Dampak Lalu Lintas Terhadap Kinerja Simpang dan Ruas Jalan Akibat Pembangunan Rumah Sakit Royal Di Kawasan Rungkut Industri Surabaya

BAB 6 PENUTUP 6.1 KESIMPULAN

PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS DI RUAS JALAN GUNUNG SARI (STA STA 2+820) KOTA SURABAYA DENGAN MODEL UNDERWOOD DAN MODEL GREENSHIELD

BAB IV METODE PENELITIAN. kebisingan lalu lintas dan wawancara terhadap penduduk yang dilakukan dengan

PENGARUH VOLUME LALU LINTAS TERHADAP KEBISINGAN YANG DITIMBULKAN KENDARAAN BERMOTOR

METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian ini bertujuan untuk mempermudah

PEMETAAN TINGKAT KEBISINGAN AKIBAT AKTIVITAS TRANSPORTASI DI JALAN KALIWARON-KALIKEPITING SURABAYA

Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.7 Juli 2015 ( ) ISSN:

ANALISIS POLUSI SUARA YANG DITIMBULKAN KECEPATAN KENDARAAN BERMOTOR

HUBUNGAN PENINGKATAN KEBISINGAN, PENURUNAN KECEPATAN DAN DIMENSI LEBAR SPEED BUMPS DI PERMUKIMAN (Studi Kasus beberapa Speed Bumps di Surakarta)

MANAJEMEN LALU LINTAS AKIBAT PEMBANGUNAN KOMPLEK INDUSTRI DAN PERGUDANGAN PT. WINSTAR KECAMATAN BUDURAN KABUPATEN SIDOARJO

Jalan Ir. Sutami No. 36A Surakarta Telp

Doddy Cahyadi Saputra D y = 0,4371x + 496, PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISA DAMPAK HAMBATAN SAMPING DAN U-TURN TERHADAP KECEPATAN KENDARAAN (STUDI KASUS DEPAN PASAR FLAMBOYAN JALAN GAJAH MADA KOTA PONTIANAK)

ANALISIS KELAYAKAN PEMBANGUNAN FLY OVER PASAR KEMBANG DARI SEGI EKONOMI. Disusun oleh: Wahyu Kartika Sari ( )

ANALISIS KEPADATAN LALU LINTAS TERHADAP KEBISINGAN YANG DITIMBULKAN KENDARAAN BERMOTOR (STUDI KASUS SDN BOJONG RANGKAS 4 BOGOR)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PREDIKSI KEBISINGANDI JALAN KOLEKTOR PREDICTION OF NOISE ON COLLECTOR ROAD SKRIPSI

Rhaptyalyani FakultasTeknik UniveristasSriwijaya Jl. Raya Prabumulih- Palembang km 32 Indralaya, Sumatera Selatan. Abstract

ANALISIS KEBISINGAN AKIBAT ARUS LALULINTAS DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PETUNJUK TEKNIS EVALUASI KRITERIA TRANSPORTASI BERKELANJUTAN DI PERKOTAAN

ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DAN MOBILITAS KENDARAAN PADA JALAN PERKOTAAN (STUDI KASUS JALAN PERINTIS KEMERDEKAAN)

EVALUASI PENERAPAN BELOK KIRI LANGSUNG PADA SINMPANG BERSINYAL (STUDI KASUS SIMPANG TIGA SUPRIYADI)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PREDIKSI KEBISINGAN DI JALAN ARTERI SEKUNDER

PENENTUAN TINGKAT KEBISINGAN SIANG MALAM DI PERKAMPUNGAN BUNGURASIH AKIBAT KEGIATAN TRANSPORTASI TERMINAL PURABAYA SURABAYA

Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.9, Agustus 2013 ( ) ISSN:

GITA VINDI HARDIANIDA

ANALISIS KINERJA LALU LINTAS JAM SIBUK PADA RUAS JALAN WOLTER MONGINSIDI

EVALUASI TINGKAT KEBISINGAN PADA KAWASAN PENDIDIKAN AKIBAT PENGARUH LALU LINTAS KENDARAAN

Pengaruh Penerapan Zona Selamat Sekolah Terhadap Tingkat Kebisingan Lalu Lintas di Kawasan Sekolah Kota Padang

STUDI PEMODELAN TRANSPORTASI DI RUAS JALAN NGINDEN AKIBAT JALAN MERR II-C ( SEGMEN KEDUNG BARUK SEMOLOWARU ) SURABAYA TUGAS AKHIR

ANALISA KEBISINGAN ARUS LALU LINTAS TERHADAP RUMAH SAKIT PROF.DR. TABRANI RAB PEKANBARU

Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan Kartasura Surakarta 57102,

PENGARUH JUMLAH LALU LINTAS TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN JALAN DI JALAN ASPAL KELAS III A DI KABUPATEN LAMONGAN

SEMINAR TUGAS AKHIR MANAJEMEN LALU LINTAS AKIBAT PEMBANGUNAN SURABAYA ORGAN TRANSPLANT CENTER (SOTC) RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

PEMODELAN TARIKAN PERJALANAN PADA UNIVERSITAS AL MUSLIM BIREUEN

KAJIAN TENTANG HUBUNGAN KECEPATAN, VOLUME DAN KEPADATAN MENGGUNAKAN METODE BELL (STUDI KASUS JALAN PAJAJARAN, SUKASARI-BARANANG SIANG)

STUDI TINGKAT KEBISINGAN LALU LINTAS JALAN TOL PADALARANG-CILEUNYI TERHADAP PERUMAHAN TAMAN HOLIS INDAH KOTA BANDUNG.

PENGARUH PEMBANGUNAN PALANGKARAYA MALL (PALMA) TERHADAP KINERJA LALU LINTAS DI BUNDARAN BESAR PALANGKARAYA

BAB IX ANALISIS REGRESI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH KARAKTERISTIK JALAN DAN TATA GUNA LAHAN PADA PENENTUAN KAPASITAS JALAN STUDI KASUS : JAKARTA BARAT

ANALISA KERJA RUAS JALAN S. TUBUN

KEBISINGAN LALU LINTAS KENDARAAN BERMOTOR PADA RUAS JALAN DI KECAMATAN BANJARMASIN TENGAH. Oleh Khairina 1, Deasy Arisanty 2, H.

BAB II STUDI PUSTAKA

KAJIAN DAMPAK PEMBANGUNAN SPBU TERHADAP DAMPAK LALU LINTAS (Studi Kasus : SPBU Pejompongan Jakarta) Abstrak

PEMETAAN TINGKAT KEPADATAN VOLUME KENDARAAN PADA RUAS JALAN JETIS KARAH DENGAN METODE LINEAR TUGAS AKHIR

Volume 2 Nomor 2, Desember 2013 ISSN KAJIAN BANGKITAN LALU LINTAS DAMPAK PEMBANGUNAN CIREBON SUPER BLOCK

EVALUASI KORIDOR JALAN KARANGMENJANGAN JALAN RAYA NGINDEN SEBAGAI JALAN ARTERI SEKUNDER. Jalan Karangmenjangan Jalan Raya BAB I

STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN FLYOVER PERLINTASAN JALAN RAYA DAN REL KERETA API DI PETERONGAN JOMBANG DITINJAU DARI SEGI EKONOMI

Kajian Lalu Lintas Persimpangan Tak Sebidang di Bundaran Satelit Surabaya

KAJIAN MANAJEMEN LALU LINTAS SEKITAR KAWASAN PASAR DAN RUKO LAWANG KABUPATEN MALANG

STUDI BIAYA EMISI CO AKIBAT ADANYA RENCANA PENGEMBANGAN TRANSPORTASI MASSAL CEPAT (TREM) DI SURABAYA

STUDI MODEL HUBUNGAN VOLUME KECEPATAN KEPADATAN PADA JALAN PERKOTAAN TIPE 2 LAJUR DAN 4 LAJUR TAK TERBAGI (2UD DAN 4UD)

Djoko Sulistiono 1, Hera widyastuti 2, Catur Arief Prastyanto 2 1 Mahasiswa S 2 Manajemen dan Rekayasa Transportasi Teknik Sipil FTSP ITS

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah kawasan Jalan Teuku Umar Kota

EVALUASI U-TURN RUAS JALAN ARTERI SUPADIO KABUPATEN KUBU RAYA

Pengaruh Pemberlakuan Rekayasa Lalulintas Terhadap Derajat Kejenuhan Pada Simpang Jalan Pajajaran dan Jalan Pasirkaliki

KATA PENGANTAR. penyusunan tugas akhir ini dengan judul Evaluasi Kinerja Simpang Bersinyal

EVALUASI KINERJA RUAS JALAN DI JALAN SUMPAH PEMUDA KOTA SURAKARTA (Study kasus : Kampus UNISRI sampai dengan Kantor Kelurahan Mojosongo) Sumina

MANAJEMEN LALU LINTAS AKIBAT BEROPERASINYA TERMINAL PESAPEN SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan prasarana dan sarana perkotaan, misalnya peningkatan dan

BAB I PENDAHULUAN I - 1 BAB I PENDAHULUAN TINJAUAN UMUM

TUGAS AKHIR - RC

Analisis Parkir Kendaraan Mobil Di Ruas Jalan Walikota Mustajab Surabaya

Analisa Dampak Lalu Lintas Terhadap Kinerja Simpang dan Ruas Jalan Akibat Pembangunan Apartemen Guna Wangsa Di Kawasan Menur Surabaya

Aditya Putrantono Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

I. PENDAHULUAN. Kota Bandar Lampung merupakan sebuah pusat kota, sekaligus ibu kota Provinsi

III. METODOLOGI PENELITIAN. pengamatan untuk mengumpulkan data akan dilaksanakan pada hari Senin dan

PEMETAAN TINGKAT KEBISINGAN AKIBAT AKTIVITAS TRANSPORTASI DI JALAN KERTAJAYA INDAH TIMUR- DARMAHUSADA INDAH TIMUR-DARMAHUSADA INDAH UTARA, SURABAYA

KAJIAN LALU LINTAS PERSIMPANGAN TAK SEBIDANG DI BUNDARAN SATELIT SURABAYA

Transkripsi:

Model Persamaan Tingkat Kebisingan Lalu Lintas Di Jalan Dr. Djunjunan Kota Bandung A. M. S. SUFANIR Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Bandung Jl. Gegerkalong Hilir, Ds. Ciwaruga, Bandung 40012 E-mail: angga.mss@polban.ac.id Abstrak:Kebisingan lalu lintas adalah bunyi yang tidak diinginkan dari lalu lintas kendaraan bermotor dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan. Kebisingan lalu lintas telah menjadi faktor lingkungan yang sangat penting di kota-kota, tetapi terkadang kurang terperhatikan pengaruhnya sehingga pemecahan masalah pada hal ini kurang diperhatikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model persamaan hubungan antara tingkat kebisingan lalu lintas dengan volume kendaraan dan kecepatan kendaraan. Lokasi penelitian berada di Jalan Dr. Djunjunan Kota Bandung, jalan ini memiliki fungsi sebagai jalan arteri primer tipe 6/2 D dengan jenis perkerasan lentur, tata guna lahan di sekitarnya merupakan kawasan perdagangan dan jasa. Teknik pengumpulan data menggunakan metode survey lapangan dengan mencatat volume kendaraan, kecepatan kendaraan, dan tingkat kebisingan lalu lintas. Metode analisis menggunakan analisis regresi linear berganda, dengan tingkat kebisingan lalu lintas (Y) sebagai variabel tidak bebas dan variabel bebas antara lain volume kendaraan ringan (X 1 ), volume kendaraan berat (X 2 ), volume sepeda motor (X 3 ), kecepatan kendaraan ringan (X 4 ), kecepatan kendaraan berat (X 5 ), kecepatan sepeda motor (X 6 ). Model persamaan terbaik yang didapat dari analisis regresi linear berganda yaitu Y = 0,0019.X 1 + 0,0015.X 3 + 0,0538.X 4 + 70,0484 dengan R 2 = 0,83. Dari model persamaan tersebut diketahui bahwa volume kendaraan ringan, volume sepeda motor, dan kecepatan kendaraan ringan paling berpengaruh terhadap tingkat kebisingan lalu lintas. Kata kunci: tingkat kebisingan lalu lintas, volume kendaraan, kecepatan kendaraan. 1. PENDAHULUAN Semakin bertambahnya jumlah kendaraan bermotor yang beroperasi, akan semakin menambah beban lalu lintas dan menimbulkan masalah kebisingan akibat lalu lintas. Kebisingan lalu lintas adalah bunyi yang tidak diinginkan dari lalu lintas kendaraan bermotor dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan [2]. Kebisingan lalu lintas telah menjadi faktor lingkungan yang sangat penting di kota-kota, tetapi terkadang kurang terperhatikan pengaruhnya sehingga pemecahan masalah pada hal ini kurang diperhatikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model persamaan hubungan antara tingkat kebisingan lalu lintas dengan volume kendaraan dan kecepatan kendaraan. Lokasi penelitian berada di Jalan Dr. Djunjunan Kota Bandung, jalan ini memiliki fungsi sebagai jalan arteri primer tipe 6/2 D dengan jenis perkerasan lentur, tata guna lahan di sekitarnya merupakan kawasan perdagangan dan jasa.jalan Dr. Djunjunan merupakan akses masukkeluar Kota Bandung bagi lalu lintas antar kota melalui Gerbang Tol Pasteur. 2. DASAR TEORI Kebisingan Lalu Lintas Menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 48 tahun 1996, yang dimaksud dengan tingkat kebisingan adalah ukuran energi bunyi yang dinyatakan dalam satuan desibel yang disingkat db. Kebisingan dapat diklasifikasikan berdasarkan asal 158

sumber bising, yaitu: kebisingan yang tidak secara terus-menerus/impulsif, kebisingan yang secara terus-menerus dalam waktu yang cukup lama/ continue, dan kebisingan yang hanya sekejap/intermittent[7]. Sumber bising terbagi menjadi sumber statis dan sumber dinamis. Sumber statis berasal dari sumber suara yang tidak bergerak, sedangkan sumber garis berasal dari sumber suara yang bergerak dan menyebar di udara [5]. Kebisingan lalu lintas termasuk ke dalam jenis kebisingan intermittent dengan sumber bising dinamis. Penggolongan jenis kendaraan menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 terdiri dari kendaraan ringan, kendaraan berat, dan sepeda motor. Masing-masing golongan kendaraan mempunyai berat kendaraan dan tingkat kebisingan yang berbedabeda. Selain komposisi lalu lintas, kecepatan rata-rata kendaraan juga berpengaruh terhadap tingkat kebisingan. Faktor - faktor yang menimbulkan suara bising pada kendaraan bermotor, diantaranya: mesin kendaraan, jenis motor bakar, jenis kipas pendingin, sistem pembuangan gas sisa, hisapan dari karburator, jenis ban standar atau radial, dan bentuk kendaraan [8]. Regresi Linear Berganda Analisis regresi linear berganda yang disebut dalam [6] adalah metode statistik yang dapat digunakan untuk mempelajari antarsifat permasalahan yang sedang diselidiki. Persamaan regresi linear berganda memiliki lebih dari satu peubah bebas, bentuk umumnya adalah sebagai berikut: Y = A + B 1 X 1 + B 2 X 2 +.. + B N X N...(1) dengan: Y = peubah tidak bebas X 1, X 2, X N = peubah bebas A, B 1, B 2, B N = konstanta dan koefisien regresi Koefisien determinasi ganda dinotasikan dengan R 2, mempunyai batas limit sama dengan satu (perfect explanation) dan nol (no explanation), nilai antara kedua batas limit ini ditafsirkan sebagai persentase total variasi yang dijelaskan oleh analisis regresi linear berganda. Koefisien korelasi (r) adalah nilai yang menunjukkan kuat/ tidaknya hubungan linear antara peubah tidak bebas dengan peubah bebas antau antara sesama peubah bebas. Metode analisis langkah-demilangkah tipe 1 secara bertahap mengurangi jumlah peubah bebas sehingga didapatkan model terbaik yang hanya terdiri dari beberapa peubah bebas, prosesnya sebagai berikut: a. Tahap pertama yaitu menentukan parameter yang akan dijadikan peubah bebas dan peubah tidak bebas, kemudian melakukan uji korelasi untuk mengabsahkan keterkaitannya. Dua persyaratan statistik utama yang harus dipenuhi dalam memilih peubah bebas adalah: peubah bebas harus mempunyai korelasi tinggi dengan peubah tidak bebas, dan sesama peubah bebas tidak boleh saling berkorelasi, jika terdapat dua peubah bebas yang saling berkorelasi, maka pilihlah salah satu yang mempunyai korelasi lebih tinggi terhadap peubah tidak bebasnya. b. Tahap kedua yaitu melakukan analisis regresi linear berganda dengan semua peubah bebas terpilih untuk mendapatkan nilai konstanta dan koefisien regresinya. 159

c. Tahap ketiga yaitu menentukan peubah bebas yang mempunyai korelasi (r) terkecil terhadap peubah tidak bebasnya dan hilangkan peubah bebas tersebut. Kemudian melakukan kembali analisis regresi linear berganda dan mendapatkan kembali nilai konstanta dan koefisien regresinya. d. Tahap keempat yaitu melakukan kembali tahap ketiga, satu demi satu sampai hanya tersisa satu peubah bebas saja. e. Tahap kelima yaitu mengkaji nilai konstanta dan koefisien regresi setiap tahap untuk menentukan model terbaik dengan kriteria berikut: banyak peubah bebas yang digunakan, tanda koefisien regresi (+/-) sesuai dengan yang diharapkan, nilai konstanta regresi mendekati nol, nilai koefisien determinasi (R 2 ) mendekati satu. Hand tally counter Stop watch 3. METODOLOGI Teknik pengumpulan data menggunakan metode survey lapangan dengan mencatat volume kendaraan, kecepatan kendaraan, dan tingkat kebisingan lalu lintas. Survey dilakukan selama 7 hari dengan pengambilan sampel pada pagi dan sore hari, karena biasanya lalu lintas kendaraan bermotor yang melewati suatu jalan akan menjadi lebih banyak pada waktu dimulainya aktivitas jam masuk sekolah atau kerja pada pagi hari dan selesainya waktu kerja pada sore harinya [4]. Peralatan yang digunakan untuk survey dapat dilihat pada gambar 1, diantaranya: hand tally counter untuk survey volume kendaraan, stop watch untuk survey kecepatan kendaraan, dan Sound Level Meter yang dipasang setinggi 1,5 meter di atas permukaan jalan untuk survey tingkat kebisingan. Sound Level Meter Gambar 1. Peralatan survey Metode analisis menggunakan analisis regresi linear berganda, dengan tingkat kebisingan lalu lintas (Y) sebagai variabel tidak bebas dan variabel bebas antara lain volume kendaraan ringan (X 1 ), volume kendaraan berat (X 2 ), volume sepeda motor (X 3 ), kecepatan kendaraan ringan (X 4 ), kecepatan kendaraan berat (X 5 ), kecepatan sepeda motor (X 6 ). Model persamaan terbaik ditentukan berdasarkan nilai koefisien determinasi (R 2 ) serta nilai konstanta dan koefisien regresi. 160

4. HASIL DAN DISKUSI Data hasil survey volume kendaraan, kecepatan kendaraan, dan tingkat kebisingan lalu lintas disajikan dalam Tabel 1. Tingkat kebisingan lalu lintas (Y dba), volume kendaraan ringan (X 1 kendaraan), volume kendaraan berat (X 2 kendaraan), volume sepeda motor (X 3 kendaraan), kecepatan kendaraan ringan Tabel 1: Data hasil survey Y X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 X 6 79,76 1383 32 3311 41.38 41.33 44.01 80,77 1328 33 2832 58.82 25.39 86.75 78,96 1398 48 3023 40.45 39.34 50.07 78,39 1494 29 2697 52.55 29.90 63.49 79,99 1525 38 2665 41.28 27.57 51.21 78,33 1571 27 2167 33.74 33.15 35.82 79,32 1615 26 2702 41.00 37.23 48.00 77,49 880 35 2271 42.81 40.04 54.88 82,16 2447 70 4029 26.85 16.27 29.85 78,96 1349 72 4019 27.23 17.93 41.14 81,48 2111 54 3494 26.30 24.13 33.46 81,54 1912 43 3676 30.48 20.16 33.80 82,34 4655 68 2185 11.03 9.98 37.66 82,86 3280 90 3373 18.03 10.03 21.49 Tabel 2: Rekapitulasi hasil analisis regresi linear berganda (X 4 km/jam), kecepatan kendaraan berat (X 5 km/jam), kecepatan sepeda motor (X 6 km/jam). Untuk menentukan kecepatan kendaraan digunakan metode kecepatan rata-rata ruang (space mean speed) dengan jarak 50 meter, kemudian dihitung menggunakan persamaan: = (2) No. Variabel Tanda yang Parameter Tahap diharapkan model 1 2 3 4 5 6 1 Intersep + / - C 72,5124 72,2589 71,4578 70,0484 73,9671 77,5637 2 Volume LV + X 1 0,0018 0,0018 0,0017 0,0019 0,0014 0,0013 3 Volume HV + X 2-0,0124-0,0166 4 Volume MC + X 3 0,0013 0,0015 0,0013 0,0015 0,0012 5 Kecepatan LV + X 4 0,0790 0,0416 0,0516 0,0538 6 Kecepatan HV + X 5-0,0388-0,0292-0,0197 7 Kecepatan MC + X 6-0,0240 R 2 0,85 0,84 0,83 0,83 0,78 0,59 Hasil analisis regresi linear berganda dapat dilihat pada Tabel 2. Model persamaan terbaik yang didapat dari metode analisis langkah-demilangkah tipe 1 yaitu: Y = 0,0019.X 1 + 0,0015.X 3 + 0,0538.X 4 + 70,0484 dengan R 2 = 0,83. Persamaan ini menunjukkan bahwa X 1, X 3, dan X 4 memiliki nilai korelasi yang tinggi terhadap Y, semua variabel bebas bernilai positif (+). Prosentase sumbangan pengaruh variabel bebas (X 1, X 3, X 4 ) terhadap variabel tidak bebas (Y) adalah sebesar 83 %. 161

5. KESIMPULAN Dari model persamaan terbaik Y = 0,0019.X 1 + 0,0015.X 3 + 0,0538.X 4 + 70,0484 dengan R 2 = 0,83 (tahap 4) dapat disimpulkan bahwa volume kendaraan ringan, volume sepeda motor, dan kecepatan kendaraan ringan paling berpengaruh terhadap tingkat kebisingan lalu lintas di Jalan DR. Djunjunan Kota Bandung. 6. DAFTAR PUSTAKA 1 (1997). Manual Kapasitas Jalan Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Marga. 2 Griefahn B., Scheumer Kohrs-A, Scheumer R., Moehler U., Mehnert P. (2000). Physiological, subjective, and behavioural responses duringsleep to noise from rail and road traffic. Fed. Rep. Germany: Noise and Health Inter-disciplinary International Journal. 3 Menteri Negara Lingkungan Hidup (1996).Kepmen No. KEP- 48/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan. Jakarta: Kementerian Negara Lingkungan Hidup. 4 Sumarawati (2004). Pengaruh Kepadatan Lalu Lintas pada Jam Puncak terhadap Kandungan Gas Karbon Monoksida (CO) di Jalan Raya Kaligawe Semarang. Skripsi tidak dipublikasikan. Semarang: Fakultas Teknik dan Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Sultan Agung. 5 Suroto, W. (2010). Dampak Kebisingan Lalu Lintas terhadap Permukiman Kota. Surakarta: Journal of Rural and Development, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, Vol. 1 No. 1. 6 Tamin, O.Z. ( 2000). Perencanaan dan Pemodelan Transportasi. Edisi ke-2. Bandung: ITB. 7 Wardhana, W.A. (1999). Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta: Andi Offset. 8 Widyantoro (2011). Pemetaan Sebaran Kebisingan akibat Aktifitas Transportasi dikaitkan dengan Tata Guna lahan di Jalan Arif Rachman Hakim Surabaya. Skripsi tidak dipublikasikan. Surabaya: Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember. 162