ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN PADA PT. PELNI CABANG TANJUNGPINANG SUSANTI Jurusan Akuntansi FAKULTAS EKONOMI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

PENILAIAN KINERJA MANAJER PUSAT BIAYA (Studi Kasus PT. PABELAN SURAKARTA) SKRIPSI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DENGAN ANGGARAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PADA PT GOTRANS LOGISTIC CABANG MANADO

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DENGAN ANGGARAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PADA HOTEL INNA GARUDA YOGYAKARTA

BAB II LANDASAN TEORITIS. Menurut George H, Bodnar dan William S. Hopwood (2006:14)

BAB II LANDASAN TEORI. manusia, benda, situasi dan organisasi. Dalam organisasi pengendalian

BAB I PENDAHULUAN. Pada prinsipnya perusahaan merupakan suatu institute ekonomi yang. mencapai tujuannya tersebut tentunya perusahaan harus dikelola

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sikap bertanggung jawab merupakan syarat mutlak berjalannya suatu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ABSTRAK Dian Oktafiani Anwar, Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Alat Pengendalian Biaya (Studi Kasus Pada PT.

BAB II TINJAUAN PUSTAKAN

BAB I PENDAHULUAN. Dampak dari hal tersebut adalah semakin ketatnya persaingan antara dunia usaha

PENERAPAN INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM MENILAI KINERJA MANAJER PUSAT BIAYA PADA PT. BANK MEGA TBK CABANG MANADO

Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban pada PT. Karwikarya Wisman Graha Tanjungpinang Kepulauan Riau MASNIAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Bambang Hariadi, 2002:17)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tujuan yang selalu ingin dicapai oleh negara yang sedang berkembang seperti Indonesia adalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:26), biaya adalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat, pemerintah melakukan berbagai usaha

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang pusat industrinya sangat banyak, perusahaan yang

Jurnal Sistem Pengendalian Manajemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dengan memperhatikan kelangsungan hidup perusahaan. Kelangsungan hidup

ANALISIS AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN (STUDI KASUS PADA PT. PLN PERSERO TANJUGPINANG)

Anggun P. Anik, Evaluasi Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban.

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB VI PENUTUP. 1. Dilihat dari struktur organisasi PD. Kelautan Kabupaten Kupang yang. maka dapat menjamin terlaksananya tugas masing-masing sehingga

ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT BANTU PERENCANAAN LABA PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK TUGAS AKHIR

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENILAIAN PRESTASI MANAJER PRODUKSI PADA PDAM KABUPATEN MALANG

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNG JAWABAN DALAM PENILAIAN KINERJA PUSAT PENDAPATAN PADA PT. SIANTAR TOP, Tbk

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA RODUK RUSAK PADA UMKM ABADI DI NGANJUK SKRIPSI

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. suatu unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut, sedangkan proses sistem ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

Olivia S. Prang, Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban dengan...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM PENILAIAN KINERJA PUSAT BIAYA DAN PUSAT INVESTASI PADA PT. PUSRI PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. meraih keuntungan (profit). Dan keuntungan itu akan dapat diraih apabila perusahaan tersebut

BAB II LANDASAN TEORI. wewenang pada waktu wewenang tersebut akan dilaksanakan. Menurut Trisnawati

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Malang Indah Genteng Rajawali)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN DAN PENILAIAN KINERJA MANAJER PRODUKSI (STUDI KASUS PADA PABRIK PUTRI PANDA)

MODUL BELAJAR AKUNTANSI MANAJEMEN

PENENTUAN TARIF BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP) STANDAR DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (Studi pada PT. Sigi Multi Sejahtera Pasuruan Tahun 2011)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diperoleh dan dipakai selama periode waktu tertentu. jangka waktu tertentu dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang.

IMAS SITI NURHASANAH, 2015 PENGARUH AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN TERHADAP PENGENDALIAN BIAYA

TINJAUAN TERHADAP PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM PENILAIAN KINERJA PUSAT LABA PADA PT SANG HYANG SERI (PERSERO) KANTOR REGIONAL VI

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban

AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Definisi dan Karakteristik Akuntansi Pertanggungjawaban

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

METODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK. Nurul Badriyah,SE,MPd

ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI TERHADAP PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE FULL COSTING PADA PT. SUMBER DJAJA PERKASA SIDOARJO

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PADA PT BRIDGESTONE SUMATRA RUBBER ESTATE KABUPATEN SIMALUNGUN

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. yang dihadapi PT. PAL cukup kompleks. Salah satunya adalah terjadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Manfaat Dari Akuntansi Pertanggungjawaban

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai suatu

Akuntansi Pertanggungjawaban

BAB I PENDAHULUAN. Makanan sangat erat kaitannya dengan gaya hidup seseorang. Sementara

Firdaus Hamta Fakultas Ekonomi, UNRIKA Jalan Batu Aji Baru No. 99, Batu Aji, Batam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. laba semaksimal mungkin, menjaga kelangsungan hidup perusahaan, serta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Tinjauan Umum Akuntansi Pertanggungjawaban. pertanggungjawaban terdiri dari beberapa elemen inti, yaitu :

ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL PADA RUMAH SAKIT UMUM CILEGON DIKOTA CILEGON PADA TAHUN

INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA MANAJER. Untung Sriwidodo Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta

BAB II LANDASAN TEORITIS

PERANAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN PADA BANK SYARIAH DALAM PENGENDALIAN MANAJEMEN

Andre Mandak, Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban.

Kata kunci: akuntansi pertanggungjawaban, anggaran, pengendalian biaya, pusatpusat pertanggungjawaban

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungan keagenan sebagai sebuah kontrak dimana satu atau lebih (principals)

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI

COST VOLUME PROFIT (CVP) SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT INDO TAMBANGRAYA MEGAH, Tbk DAN ENTITAS ANAK

yang bersifat variabel maupun tetap. Sedangkan pada metode variabel costing biaya produksi yang diperhitungkan hanyalah yang bersifat variabel saja. D

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini, perkembangan dunia semakin luas, persaingan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntansi pertanggungjawaban didasarkan pada pemikiran bahwa seorang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan dalam proposisi penelitian ini bertujuan untuk. maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan dan Aset Daerah Kabupaten Boyolali manajemen puncak

ANALISIS PERANAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN TERHADAP PENGENDALIAN BIAYA PADA PT (PERSERO) PELABUHAN INDONESIA IV CABANG MAKASSAR

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II DASAR TEORI Anggaran Definisi Anggaran. Anggaran menurut Henry Simamora (1999) merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Berhasil atau tidaknya suatu perencanaan dalam perusahaan membutuhkan fungsi

Analisis Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Alat Pengendalian Biaya Pada PTP Nusantara X (Persero) Kebun Kertosari Jember

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DENGAN ANGGARAN SEBAGAI PENGENDALIAN BIAYA DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROV.

AKUNTANSI PERTANGGUNG JAWABAN SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA MANAJER SYAHRUL RAMBE. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN

GHUFRON ISMAWAN B

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban. informasi yang mengacu pada pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. tercapai. Jika pemisahan fungsi organisasi telah terjadi maka kebutuhan untuk

PUSAT LABA. Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam akuntansi di Indonesia terdapat istilah-istilah biaya, beban, dan harga

PENERAPAN INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA PADA PT. BANK SULUT CABANG TONDANO

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

Transkripsi:

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN PADA PT. PELNI CABANG TANJUNGPINANG SUSANTI 100462201057 Jurusan Akuntansi FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI ABSTRAK. PT. Pelni atau PT Pelayaran Nasional Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan transportasi laut yang meliputi jasa angkutan penumpang dan jasa angkutan muatan barang antar pulau. PT. Peln ini didirikan pada tahun 1950. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui apakah penerapan akuntansi pertanggungjawaban pada PT. Pelni Cabang Tanjungpinang telah sesuai berdasarkan syarat, karakteristik akuntansi pertanggungjawaban dan juga untuk mengetahui pusat pertanggungjawaban apa yang dapat diterapkan pada PT. Pelni cabang tanjungpinang. Sumber data yang dipakai dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sumber data sekunder, sumber data primer adalah karya riset asli atau data mentah tanpa interpretasi atau pernyataan yang mewakili suatu opini atau posisi resmi, seperti hasil wawancara dan survei langsung, Sedangkan sumber data sekunder adalah interpretasi dari data primer yang disajikan dalam buku-buku, dokumen yang ada hubungannya dengan penelitian ini. Dan teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini dengan menggunakan studi lapangan yang terdiri dari observasi, dengan melakukan pengamatan langsung terhadap data utama yang diperoleh dari perusahaan, wawancara dan studi kepustakaan. Dari hasil penelitian syarat - syarat untuk dapat diterapkannya akuntansi pertanggungjawaban pada PT. Pelni cabang Tanjungpinang belum terpenuhi secara keseluruhan, sedangkan untuk karakteristik akuntansi pertanggungjawaban, pada PT. Pelni cabang Tanjung sudah terpenuhi. Pusat pertanggungjawaban yang dapat diterapkan pada PT. Pelni cabang tanjungpinang adalah pusat biaya dan pusat pendapatan. Kata kunci : akuntansi pertanggungjawaban, karakteristik akuntansi pertanggungjawaban, dan Pusat pertanggungjawaban.

PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah PT. Pelni atau PT Pelayaran Nasional Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan transportasi laut yang meliputi jasa angkutan penumpang dan jasa angkutan muatan barang antar pulau serta merupakan sebuah perusahaan pelayaran antar pulau milik negara. Untuk mengatasi masalah yang timbul dalam persaingan bisnis, maka perusahaan ini memberikan pelayanan yang baik bagi setiap konsumen agar usahanya bisa berjalan dengan lancar Untuk menciptakan pengendalian yang efektif dan efisien maka dibutuhkan informasi tentang akuntansi pertanggungjawaban. Akuntansi pertanggungjawaban itu sendiri menurut Ikhsan dan Ishak (2005) adalah jawaban akuntansi manajemen terhadap pengetahuan umum bahwa masalah-masalah bisnis dapat dikendalikan seefektif mungkin dengan mengendalikan orang-orang yang bertanggungjawab untuk menjalankan operasi tersebut. Akuntansi pertanggungjawaban meningkatkan relevansi dari informasi akuntansi dengan cara menetapkan suatu kerangka kerja untuk perencanaan, akumulasi data, dan pelaporan yang sesuai dengan struktur organisasional dan hierarki pertanggungjawaban dari suatu perusahaan. Dengan adanya akuntansi pertanggungjawaban maka salah satu atau beberapa tujuan diharapkan dapat membantu dalam pencapaian tujuan organisasi atau perusahaan secara keseluruhan. Dari gambaran singkat tentang akuntansi pertanggungjawaban di atas dapat dilihat bahwa akuntansi pertanggungjawaban merupakan bagian yang sangat erat kaitannya dengan perkembangan suatu perusahaan sehingga disimpulkan suatu perusahaan tidak akan dapat mengikuti perkembangan perekonomian tanpa penerapan akuntansi pertanggungjawaban yang baik di perusahaan tersebut. Atas dasar uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Analisis Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Pada PT. Pelni Cabang Tanjungpinang. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah yang dikemukakan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah syarat-syarat untuk dapat diterapkannya akuntansi pertanggungjawaban pada PT. Pelni Cabang Tanjungpinang telah terpenuhi? 2. Apakah karakteristik untuk dapat diterapkannya akuntansi pertanggungjawaban pada PT. Pelni Cabang Tanjungpinang telah terpenuhi? 3. Pusat pertanggungjawaban apa yang dapat diterapkan pada PT. Pelni Cabang Tanjungpinang?

Pembatasan Masalah Agar peneltian lebih terarah dan jelas, penulis membatasi penelitian pada analisis penerapan akuntansi pertanggungjawaban. Penelitian ini difokuskan pada kantor cabang PT. Pelni di Tanjungpinang. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui apakah penerapan akuntansi pertanggungjawaban pada PT. Pelni Cabang Tanjungpinang telah sesuai berdasarkan syarat akuntansi pertanggungjawaban. 2. Untuk mengetahui apakah penerapan akuntansi pertanggungjawaban pada PT. Pelni Cabang Tanjungpinang telah sesuai dengan karakteristik akuntansi pertanggungjawaban. 3. Untuk mengetahui pusat pertanggungjawaban apa yang dapat diterapkan pada PT. Pelni cabang tanjungpinang. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan agar dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Bagi perusahaan, hasil penelitian diharapkan dapat memberikan penjelasan tentang seberapa jauh manfaat yang akan dihasilkan dengan menerapkan akuntansi pertanggungjawaban. 2. Bagi pihak lain, penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan dan perbandingan yang dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan terutama didalam bidang akuntansi pertanggungjawaban. Sistematika penulisan Sistematika penulisan merupakan ringkasan mengenai urutan penyajian dalam penelitian. Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB I BAB II BAB III PENDAHULUAN Pada bab pertama dari skripsi ini menguraikan secara singkat mengenai isi skripsi yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, pembatasan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN Pada bab ini berisi mengenai uraian dan penjelasan tentang kajian pustaka, peneltian terdahulu, dan kerangka pemikiran. METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini membahas tentang metode penelitian, sumber data dan teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik analisis data, pengujian kredibilitas data.

BAB IV ANALISA DATA Bab ini berisi tentang deskripsi dari objek yang diteliti, di analisis, serta pembahasan hasil analisis data. BAB V KESIMPULAN Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah dilakukan. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN Akuntansi Pertanggungjawaban Menurut Ikhsan dan Ishak (2005:140) akuntansi pertanggungjawaban adalah komponen yang paling penting dari sistem pengendalian keseluruhan disuatu perusahaan. Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban Menurut Hansen dan Mowen (2000:63) akuntansi pertanggungjawaban adalah sistem yang mengukur berbagai hasil yang dicapai oleh setiap pusat pertanggungjawaban menurut informasi yang dibutuhkan oleh para manajer untuk mengoperasikan pusat pertanggungjawaban mereka. Syarat-syarat Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Menurut Mulyadi dalam Masniah (2013) untuk dapat diterapkan akuntansi pertanggungjawaban ada lima syarat : 1. Struktur organisasi yang menetapkan secara tegas wewenang dan tanggungjawab tiap tingkatan manajemen. 2. Anggaran biaya yang disusun untuk tiap tingkatan manajemen. 3. Penggolongan biaya sesuai dan dapat di kendalikan (controllability) biaya oleh manajemen tertentu dalam operasi. 4. Terdapatnya susunan kode rekening perusahaan yang di kaitkan dengan kewenangan pengendalian pusat pertanggungjawaban. 5. Sistem perlaporan biaya kepada manajer yang bertanggungjawab (responsibility reporting). Karakteristik Akuntansi Pertanggungjawaban Menurut Mulyadi (1997) akuntansi pertanggungjawaban memiliki empat karakteristik sebagai berikut: 1. Adanya identifikasi pusat pertanggungjawaban 2. Standar sebagai tolak ukur kinerja 3. Kinerja Manajer Diukur dengan Membandingkan Realisasi dengan Anggaran

4. Manajer secara individual diberi penghargaan atau hukuman berdasarkan kebijakan manajemen yang lebih tinggi. Manfaat akuntansi pertanggungjawaban Menurut Mulyadi (2001 :174) informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan aktiva, pendapatan, dan/atau biaya, yang dihubungkan dengan manajer yang bertanggungjawab terhadap pusat pertanggungjawaban tertentu. Informasi ini dapat berupa informasi historis yang berupa aktiva, pendapatan, dan/biaya masa lalu, dan dapat pula berupa informasi yang akan datang bermanfaat untuk penyusunan anggaran. Sedangkan informasi akuntansi pertanggungjawaban yang berupa informasi masa lalu bermanfaat sebagai: 1. Penilai kinerja manajer pusat pertanggungjawaban. 2. Pemotivasi manajer. Pusat Pertanggungjawaban Menurut Warindrani (2006:105) pusat pertanggungjawaban merupakan suatu segmen bisnis yang manajernya bertanggungjawab terhadap pengaturan kegiatan kegiatan tertentu. Dengan pusat pertanggungjawaban maka akan tercipta kondisi dimana rencana yang disusun oleh manajemen dapat terealisir dan mampu mendorong setiap pelaku organisasi untuk bekerja dengan benar dan bertanggungjawab. Jenis-Jenis Pusat Pertanggungjawaban 1. Pusat biaya (cost center) Pusat biaya merupakan bidang tanggungjawab yang menghasilkan suatu produk atau memberikan suatu jasa. Manajer yang bertanggungjawab atas pusat biaya memiliki diskresi dan kendali hanya atas penggunaan sumber daya fisik dan manusia yang diperlukan untuk melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya. Mereka tidak memiliki kendali atas pendapatan, karena fungsi pemasaran bukanlah tangggungjawabnya. Keputusan investasi,seperti membeli tambahan mesin atau meningkatkan persediaan bahan baku dan perlengkapan dibuat ditingkat organisasional yang lebih tinggi. 2. Pendapatan (revenue center) Menurut Ikhsan dan Ishak (2005) jika tanggungjawab utama dari seorang manajer adalah penghasilan pendapatan maka segmen sebaiknya diperlakukan sebagai pusat pendapatan. Contoh-contoh dari pusat pendapatan meliputi departemen pemasaran, pusat distribusi, bagian barang jualan ditoko serba ada, atau tenaga penjualan individual. 3. Pusat laba (profit center) Pusat laba adalah segmen dimana manajer memiliki kendali baik atas pendapatan maupun atas biaya. Manajer dievaluasi berdasarkan efisiensi mereka dalam menghasilkan pendapatan dan mengendalikan biaya. tanggungjawab yang

mereka miliki terhadap biaya meliputi beban produksi dari produk atau jasa. Tanggungjawab mereka lebih luas dibandingkan dengan tanggungjawab dari pusat pendapatan atau biaya karena mereka bertanggungjawab baik atas fungsi distribusi maupun manufaktur. Contoh-contoh umum dari pusat laba adalah divisi korporat yang memproduksi dan menjual produknya. 4. Pusat investasi (investement center) Pusat investasi bertanggungjawab terhadap investasi dalam aktiva serta pengendalian atas pendapatan dan biaya. Mereka bertanggungjawab untuk mencapai margin kontribusi dan target laba tertentu serta efisiensi dalam penggunaan aktiva. Mereka diharapkan untuk mencapai keseimbangan yang sehat antara laba yang dicapai dalam investasi dalam sumber daya yang digunakan. III. METODOLOGI PENELITIAN Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif, dalam bentuk studi kasus yaitu penelitian yang rinci tentang suatu objek tertentu untuk kurun waktu tertentu. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data Sumber Data Dalam Cooper dan Schinder (2006:190), menyebutkan sumber data terbagi dua yaitu : 1. Sumber data primer adalah karya riset asli atau data mentah tanpa interpretasi atau pernyataan yang mewakili suatu opini atau posisi resmi, seperti hasil wawancara dan survei langsung. 2. Sumber data sekunder adalah interpretasi dari data primer yang disajikan dalam buku-buku, dokumen yang ada hubungannya dengan penelitian ini yang meliputi syarat-syarat akuntansi pertanggungjawaban, karakteristik akuntansi pertanggungjawaban dan pusat pertanggungjawaban. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam skripsi, penulis menggunakan teknik sebagai berikut : 1. Studi Lapangan a. Observasi Dengan melakukan pengamatan langsung terhadap data utama yang diperoleh dari perusahaan, seperti sejarah perusahaan, struktur organisasi, bidang usaha, laporan realisasi anggaran. b. Wawancara Suatu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab langsung kepada pihak perusahaan terutama kepada pimpinan perusahaan dan bagian-bagian yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

2. Studi Kepustakaan Studi kepustakaan yang dilakukan bertujuan untuk memperoleh data dengan cara membaca buku-buku dan literature-literature yang berkaitan dengan akuntansi pertanggungjawaban. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara wawancara untuk mendapatkan informasi terhadap masalah yang diiteliti dengan menggunakan daftar pertanyaan. Teknik analisis data Penelitian yang penulis lakukan adalah jenis penelitian deskriptif. Setelah data-data diperoleh dan dikumpulkan, kemudian dianalisis untuk mengetahui apakah penerapan akuntansi pertanggungjawaban yang diterapkan telah terpenuhi dan dijalankan dengan baik. Teknik analisis data yang penulis lakukan adalah sebagai berikut : 1. Mulai dari proses mengumpulkan data dan informasi yang diperoleh melalui observasi dan wawancara. 2. Hasil peneltian maupun literatur buku kemudian dihubungkan dengan masalah pokok peneltian. 3. Dari rangkaian analisis tersebut ditarik suatu kesimpulan Untuk menganalisis akuntansi pertanggungjawaban, maka kondisi yang perlu diperhatikan yang ada didalam perusahaan yaitu : 1. Memahami kondisi yang ada diperusahaan sehingga dapat disimpulkan tentang penerapan akuntansi pertanggungjawaban yang ada pada PT. Pelni Cabang Tanjungpinang apakah sudah sesuai dengan syarat-syarat akuntansi pertanggungjawaban. 2. Memahami kondisi yang ada diperusahaan sehingga dapat disimpulkan tentang penerapan akuntansi pertanggungjawaban yang ada pada PT. Pelni Cabang Tanjungpinang apakah sudah sesuai dengan karakteristik akuntansi pertanggungjawaban. 3. Memahami kondisi yang ada diperusahaan sehingga dapat disimpulkan pusat pertanggungjawaban apa yang dapat diterapkan pada PT. Pelni cabang tanjungpinang. Pengujian Kredibilitas Data Pengujian kredibilitas data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik sebagai berikut : 1. Triangulasi sumber Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. 2. Triangulasi teknik

Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber data yang sama dengan teknik yang berbeda. IV. ANALISA DATA Berikut hasil yang diperoleh penulis dalam melakukan penelitian di PT. Pelni cabang Tanjungpinang mengenai akuntansi pertanggungjawaban, yang terdiri syarat-syarat akuntansi pertanggungjawaban, karakteristik akuntansi pertanggungjawaban dan pusat pertanggungjawaban diantaranya : syarat-syarat akuntansi pertanggungjawaban 1. Struktur organisasi Struktur organisasi pada PT. Pelni cabang Tanjung pinang dipimpin oleh seorang General Manager. Struktur organisasi pada PT. Pelni cabang Tanjung pinang telah menggambarkan adanya tanggung jawab, wewenang dan tugas sesuai dengan tingkatan manajemen. 2. Anggaran Penyusunan anggaran pada PT. Pelni cabang Tanjungpinang dilakukan dengan pendekatan top down. Pimpinan perusahaan terlebih dahulu menetapkan kebijakan yang memuat target operasional perusahaan periode yang akan datang sebagai dasar manajer untuk menyusun anggaran. Sesuai dengan target operasional yang telah ditetapkan para manajer yang diibantu oleh para bawahannya mengajukan usulan anggaran yang diperlukan dalam aktivitas operasional. 3. Biaya terkendali dan tak terkendali Berdasarkan informasi yang diperoleh tidak ada pemisahan antara biaya terkendali dan tidak terkendali yang dilakukan pada anggaran yang dibuat pada PT. Pelni cabang tanjungpinang. 4. Kode rekening Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat dikatakan bahwa PT. Pelni cabang Tanjungpinang telah melakukan pengkodean rekening untuk setiap perkiraan dengan cukup memadai. 5. Laporan pertanggungjawaban PT. Pelni cabang Tanjungpinang telah membuat laporan pertanggungjawaban yang berupa laporan realisasi anggaran yang dibuat pertriwulan. Pada laporan pertanggungjawaban dapat dilihat berapa besarnya perbandingan antara jumlah anggaran dengan realisasinya dan juga selisihnya. karakteristik akuntansi pertanggungjawaban 1. Adanya identifikasi pusat pertanggungjawaban Berdasarkan informasi yang penulis peroleh, struktur organisasi PT. Pelni cabang Tanjungpinang telah membagi-bagian kerja atas pusat-pusat pertanggungjawaban yang disesuaikan dengan struktur organisasi yang telah ditetapkan pada PT. Pelni tersebut. Seharusnya ada empat pusat pertanggungjawaban berdasarkan struktur organisasi, namun PT. Pelni Cabang tanjungpinang hanya memiliki dua pusat pertanggungjawaban yaitu pusat biaya dan pusat pendapatan. 2. Standar sebagai tolak ukur kinerja

PT. Pelni cabang Tanjungpinang sudah menetapkan standar pengukuran kinerja para manajernya. Yaitu dengan membandingkan antara realisasi biaya dengan anggaran biaya yang terdapat pada laporan pertanggungjawaban. 3. Kinerja manajer membandingkan realisasi dengan anggaran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, di PT. Pelni cabang Tanjungpinang terdapat laporan pertanggungjawaban yang berupa laporan realisasi anggaran yang dipergunakan sebagai tolak ukur kinerja. Dalam laporan pertanggungjawaban tersebut berisi mengenai antara biaya yang ditetapkan, biaya yang sebenarnya dan selisihnya. Dengan adanya laporan tersebut maka suatu kinerja manajer dapat diukur oleh suatu perusahaan dan apabila terjadi penyelewengan atau penyimpangan yang terjadi maka akan mudah untuk mengetahuinya. 4. Manajer secara individual diberi penghargaan atau hukuman berdasarkan kebijakan manajemen yang lebih tinggi Dengan membandingkan realisasi dengan anggaran maka akan diperoleh selisih atas biaya yang terjadi. Jika diperoleh selisih yang menguntungkan maka manajer atau karyawan akan mendapat penghargaan, yang berupa pemberian tunjangan penghargaan atas kinerja kantor cabang yang baik. Contoh pemberian tunjangan penghargaan yang berupa pemberian uang dari setengah gaji atau 50% dari gaji. Sedangkan jika terjadi selisih yang tidak menguntungkan maka hanya akan mendapatkan teguran atau peringatan. Pusat pertanggungjawaban a. Pusat biaya Bagian administrasi sebagai pusat administrasi biaya yang bertanggungjawab dalam kegiatan perencanaan, pengawasan dan pembuatan laporan dalam bidang anggaran serta perbendaharaan, akuntansi, administrasi personalia dan administrasi layanan umum kerumah tanggan kantor. b. Pusat pendapatan Bagian usaha sebagai pusat pendapatan yang bertanggungjawab terhadap kegiatan perencanaan, pengkoordinasian, pengawasan dan pembuatan bidang pemasaran dan pelayanan jasa yang berlaku dikantor cabang. Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Pada PT. Pelni cabang Tanjungpinang Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Indikator Sub indikator Ada Belum ada Syarat- syarat 1. Struktur akuntansi organisasi pertanggungjawaban 2. Anggaran 3.Pemisahan biaya terkendali dan tidak terkendali

Karakteristik Akuntansi Pertanggungjawaban 4.Pengklasifikasian kode rekening 5. Laporan pertanggungjawaban 1.Adanya identifikasi pusat pertanggungjawaban 2.Standar Pengukuran Kinerja Pusat Pertanggungjawaban 3.Kinerja Manajer Diukur dengan membandingkan realisasi dengan anggaran 4.Manajer secara secara individual diberi penghargaan atau hukuman berdasarkan kebijakan manajemen yang lebih tinggi. 1. Pusat Biaya 2.Pusat Pendapatan 3.Pusat Laba 4.Pusat Investasi V. KESIMPULAN Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan di PT. Pelni cabang tanjungpinang mengenai analisis penerapan akuntansi pertanggungjawaban, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Syarat- syarat dalam penerapan akuntansi pertanggungjawaban pada PT. Pelni cabang Tanjungpinang belum terpenuhi, yaitu belum dilakukan

pemisahan pemisahan biaya terkendali dan tidak terkendali pada anggaran PT. Pelni cabang Tanjungpinang. 2. Karakteristik akuntansi pertanggungjawaban, pada PT. Pelni cabang Tanjung sudah terpenuhi secara keseluruhan. 3. Pusat pertanggungjawaban yang dapat diterapkan pada PT. Pelni cabang tanjungpinang adalah pusat biaya dan pusat pendapatan. Saran Akuntansi pertanggungjawaban pada PT. Pelni cabang Tanjungpinang pada dasarnya belum diterapkan dan dilaksanakan dengan baik. Masih ditemukan beberapa kelemahan dalam PT. Pelni cabang Tanjungpinang tersebut, maka penulis mencoba memberikan saran. Saran diharapkan dapat memberikan masukan kepada PT. Pelni cabang Tanjungpinang yaitu : 1. Dalam anggaran sebaiknya dilakukan pemisahan biaya terkendali dan tidak terkendali agar memudahkan manajemen dalam mengendalikan biaya. 2. Dalam pusat pertanggungjawaban sebaiknya ada empat pusat pertanggungjawaban yang ada di PT. Pelni cabang Tanjungpinang. DAFTAR PUSTAKA Anthony, R.N., dan V. Govindrajan. 2009. Sistem Pengendalian Manajemen Jilid 2. Jakarta : Salemba Empat Bastian, I. 2002. Akuntansi Sektor Publik : Suatu Pengantar. Jakarta : Salemba Empat Bustami, B., dan Nurlela. 2006. Akuntansi Biaya : Tingkat Lanjut. Jakarta : Graha Ilmu. Cooper, D. R., dan Schinder, P. S. 2006. Metode Riset Bisnis. Jakarta : PT. Media Global Edukasi Halim, A., dan B. Supomo. 1990. Akuntansi Manajemen Edisi 1. Yogyakarta : BPFE Hansen, D. R.., dan M.M Mowen. 2000. Akuntansi Manajemen, edisi 4,Jilid 2, Jakarta : Salemba Empat. Ikhsan, A., dan M. Ishak.2005. Akuntansi keprilakuan. Jakarta : Salemba Empat Ikhsan, A., dan I.B Teddy Prianthara.2009. Akuntansi Untuk Manajer Juita, Raja Kurnia., 2014. Analisis Akuntansi Pertanggungjawaban ( Studi Kasus pada PT. PLN Persero Tanjungpinang. Skripsi Universitas Maritim Raja Ali Haji. Mardiani. 2013.Analisis Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Pusat Laba Sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi pada PT. XYZ. Jurnal. Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang

Masniah. 2012. Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban pada PT. Karwikarya Wisman Graha Tanjungpinang Kepulauan Riau. Jurnal. Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta : ANDI Mulyadi. 1997. Akuntansi Manjemen Konsep, Manfaat dan Rekayasa edisi 2. Yogyakarta : STIE YKPN. Mulyadi. 2001. Akuntansi Manjemen Konsep, Manfaat dan Rekayasa edisi 3. Yogyakarta : STIE YKPN. Mulyadi. 2009. Akuntansi Biaya. Yogyakarta : UPP STIM YKPN Mulyadi. 2010. Sistem Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat Puspitawati, L., dan Anggadini, S. D. 2011. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta : Graha Ilmu Rayburn, L.Gayle 1999. Akuntansi Biaya. Jakarta : Erlangga Sekaran, U. 2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis (edisi 4). Jakarta : Salemba Empat Siagian, Dian Noviana. 2007. Studi Manfaat Akuntansi Pertanggungjawaban sebagai Alat Bantu Manajemen Menilai Kinerja Manajer Pusat Biaya Produksi (Study kasus pada PT. Daya Mekar Tekstindo). Kuisioner. Universitas Widyatama Usman, Prof. Dr. Husaini, M.pd., M.T. 2006. Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan, Jakarta : PT. Bumi Aksara. Warindrani, A.K. 2006. Akuntansi Manajemen edisi 1. Yogyakarta : Graha Ilmu