SKRIPSI PENGEMBANGAN PRODUK MINYAK SAWIT MERAH (MSM) DAN INTRODUKSI PEMASARANNYA

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI OPTIMASI PROSES PRODUKSI DAN KARAKTERISASI PRODUK SERTA PENDUGAAN UMUR SIMPAN OLEIN MINYAK SAWIT MERAH. Ole11 :

ANALISA TEKNO-EKONOMI UNIT PEMISAHAN DAN PEMURNIAN VITAMIN PADA INDUSTRI MINYAK SAWIT KASAR

PERBANDINGAN HASIL ANALISIS BEBERAPA PARAMETER MUTU PADA CRUDE PALM OLEIN YANG DIPEROLEH DARI PENCAMPURAN CPO DAN RBD PALM OLEIN TERHADAP TEORETIS

MATERI DAN METODE. Materi

HASIL DAN PEMBAHASAN

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Sabun Cuci Piring Cair dari Minyak Goreng Bekas (Jelantah) BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN. integral pembangunan nasional. Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas

BAB I PENDAHULUAN. rasa bahan pangan. Produk ini berbentuk lemak setengah padat berupa emulsi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

SKRIPSI OPTIMASI PEMEKATAN KAROTENOID PADA METIL ESTER KASAR (CRUDE METHYL ESTER) MINYAK SAWIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE KROMATOGRAFI KOLOM ADSORPSI

BAB I PENDAHULUAN. sebesar 11,4 juta ton dan 8 juta ton sehingga memiliki kontribusi dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN

BIOAVAILABILITAS BETA KAROTEN DARI HASIL PEMURNIAN CPO (CRUDE PALM OIL) DALAM BENTUK RPO (RED PALM OIL) DAN ISOLAT SECARA IN VIVO

BAB I PENDAHULUAN I-1

I. PENDAHULUAN. Potensi PKO di Indonesia sangat menunjang bagi perkembangan industri kelapa

KAJIAN PENGGUNAAN ZEOLIT DAN PENGUKUSAN (STEAMING) TERHADAP MUTU SABUN DARI LIMBAH MINYAK IKAN LEMURU (Sardinella lemuru) DINA AMALIA

BAB I PENDAHULUAN. yang mengandung lemak merupakan hal yang harus dihindari. Di zaman ini

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran minyak goreng dengan bahan dasar kopra dan kelapa sawit. Pabrik ini telah

SKRIPSI. PENGARUH PENAMBAHAN EKSTRAK TEMU KUNCI (Boesenbergia pandurata (Roxb.) Schlect.) DAN GARAM DAPUR (NaCl) TERHADAP MUTU SIMPAN MI BASAH MATANG

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Sabun Mandi Padat Transparan dengan Penambahan Ekstrak Lidah Buaya (Aloe Vera) BAB III METODOLOGI

KAJIAN JENIS KEMASAN SELAMA TRANSPORTASI DAN PENGARUH SUHU PENYIMPANAN TERHADAP UMUR SIMPAN DAN MUTU BUAH MANGGIS ( Garcinia mangostana L.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. satu yang termasuk dalam famili palmae. Nama genus Elaeis berasal dari bahasa

MINYAK KELAPA. Minyak diambil dari daging buah kelapa dengan salah satu cara berikut, yaitu: 1) Cara basah 2) Cara pres 3) Cara ekstraksi pelarut

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Volume dan Nilai Ekspor Minyak Sawit Indonesia CPO Turunan CPO Jumlah. Miliar)

Bab I Pengantar. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

SKRIPSI MEMPELAJARI PROSES PEMEKATAN KAROTENOID DARI MINYAK SAWIT KASAR DENGAN METODE FRAKSINASI BERTAHAP. Oleh: DIAN SUKMA KUSWARDHANI F

I. PENDAHULUAN. sebagai bahan utamanya dan bumbu pelengkap seperti terasi, garam, asam jawa.

PEMANFAATAN LIMBAH TULANG IKAN TUNA (Thunnus sp.) SEBAGAI SUMBER KALSIUM DENGAN METODE HIDROLISIS PROTEIN. Oleh : Muhammad Nabil C

TINJAUAN PUSTAKA,LANDASAN TEORI,KERANGKA PEMIKIRAN,DAN HIPOTESA PENELITIAN

VII. FAKTOR-FAKTOR DOMINAN BERPENGARUH TERHADAP MUTU

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. menghasilkan produk-produk dari buah sawit. Tahun 2008 total luas areal

PENDUGAAN PARAMETER MUTU BUAH PEPAYA (Carica papaya L.) DENGAN METODE NEAR INFRARED SELAMA PENYIMPANAN DAN PEMERAMAN. Oleh : RINI SUSILOWATI F

S e n t r a H K I U n s r i, P a t e n t D r a f t i n g / 7-8 A p r i l Deskripsi

MEMPELAJARI PENGARUH PENYIMPANAN TERHADAP. Oleh SALEH A

Kualitas Minyak Kelapa Sawit Kaya Karoten dari Brondolan Kelapa Sawit. Hajar Setyaji Fakultas Pertanian Universitas Jambi

Minyak sawit merah dalam pembuatan biskuit

SKRIPSI. KAJIAN PROSES DEGUMMING MINYAK SAWlT KASAR (CRUDE PALM OIL) DENGAN MENGGUNAKAN ASAM SITRAT

SIFAT FISIK DAN KINERJA ENZIM MANNANASE PADA BUNGKIL INTI SAWIT HASIL AYAKAN SKRIPSI FITRIA TSANI FARDA

SKRIPSI MENYUSUN STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) PEMBUATAN COOKIES UNTUK SKALA LABORATORIUM DI PT ARNOTT S INDONESIA, BEKASI

Jurnal Ilmiah Ilmu Terapan Universitas Jambi p-issn: Volume 1 Nomor 2 Tahun 2017 e-issn:

BAB III MATERI DAN METODE. pada Ransum Sapi FH dilakukan pada tanggal 4 Juli - 21 Agustus Penelitian

Mulai. Dilakukan Penyaringan/ Pemisahan Minyak Jelantah dengan Residu. Dicampur / Diaduk Bahan (45 menit) sampai kental. Dicampur/ DiadukBahan

SKRIPSI EVALUASI PRODUK GOOD TIME COOKIES DI PT. ARNOTT S INDONESIA SEBAGAI DASAR PENENTUAN NILAI TAMBAH PRODUK. Oleh : RINA DWI OKTAVIA F

PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201

SKRIPSI PENGEMBANGAN PRODUK EMPEK-EMPEK PALEMBANG DENGAN PENAMBAHAN SAYURAN BAYAM DAN WORTEL SEBAGAI SUMBER SERAT PANGAN

PEMBUATAN SABUN CUCI PIRING CAIR DARI MINYAK

III. BAHAN DAN METODE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 11 sampai 28 November 2013

KARAKTERISASI FISIK DAN ph PADA PEMBUATAN SERBUK TOMAT APEL LIRA BUDHIARTI

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan

PENGOLAHAN BUAH-BUAHAN

ANALISIS INPUT-OUTPUT PERANAN INDUSTRI MINYAK GORENG DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA OLEH: NURLAELA WIJAYANTI H

FORMULAS1 MINUMAN EMULSI IUUA P-IUROTEN DARI MINYAIC SAWIT MERAIl OLEH: SURFIANA

: TENNI OKSOWELA F

PRA-RANCANGAN PABRIK PEMBUATAN MINYAK MAKAN MERAH DARI CRUDE PALM OIL (CPO) DENGAN KAPASITAS TON / TAHUN

PENGARUH PERLAKUAN PANAS METODE VAPOR HEAT TREATMENT TERHADAP MUTU PEPAYA (Carica papaya L.)

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal Oktober 2013.

UJI STABILITAS PROSES HOMOGENISASI SALAD DRESSING DARI MINYAK JAGUNG DAN AIR JERUK NIPIS

KARAKTERISTIK YOGHURT TERSUBTITUSI SARI BUAH NAGA (Hylocereus polyrhizus) DENGAN JENIS DAN KONSENTRASI STARTER YANG BERBEDA-BEDA

STRATEGI PEMASARAN PRODUK JUS JAMBU MERAH JJM KELOMPOK WANITA TANI TURI, KELURAHAN SUKARESMI, KECAMATAN TANAH SAREAL, KOTA BOGOR

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

MENINGKATKAN KONSENTWSI BETA KAROTEN MINYAK KELAPA SAWIT KASAR DENGAN TEKNIK SAPONIFIKASI DAN DIVERSIFIKASI TINGKAT POLARITAS PELARUT

MENINGKATKAN KONSENTWSI BETA KAROTEN MINYAK KELAPA SAWIT KASAR DENGAN TEKNIK SAPONIFIKASI DAN DIVERSIFIKASI TINGKAT POLARITAS PELARUT

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2013, bertempat

BAB V METODOLOGI Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat Pembuatan Lem Tembak. No. Nama Alat Jumlah. 1. Panci Alat Pengering 1. 3.

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Susu Kambing. Dipasteurisasi 70 o C. Didinginkan 40 o C. Diinokulasi. Diinkubasi (sampai menggumpal) Yoghurt.

II. TINJAUAN PUSTAKA. minyak yang disebut minyak sawit. Minyak sawit terdiri dari dua jenis minyak

PENGELOLAAN LIMBAH CAIR INDUSTRI KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI PT AGROWIYANA, TUNGKAL ULU, TANJUNG JABUNG BARAT, JAMBI

1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. Es krim di Indonesia telah dikenal oleh masyarakat luas sejak tahun 1970-an dan

METODE PENGUJIAN TENTANG ANALISIS SARINGAN AGREGAT HALUS DAN KASAR SNI

LAMPIRAN A ANALISA MINYAK

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian

SKRIPSI. Olch: HERMAN. F JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN DAN GIZI FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

MATERI DAN METODE. Materi

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

PROSPEK INDUSTRI DAN SUMBER POTENSIAL MINYAK/LEMAK (INDUSTRIAL PROSPECT AND POTENCIAL SOURCES OF FAT AND OIL)

BAB I PENDAHULUAN. minyak goreng. Sebagian besar permintaan terhadap minyak goreng ialah untuk

PENERIMAAN KONSUMEN TERHADAP MINYAK GORENG CURAH YANG DIFORTIFIKASI VITAMIN A HANDARU TRIMULYONO

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN MARGARIN TERHADAP KADAR ASAM LEMAK BEBAS

BAB II TINJAUAN UMUM. yang ditanam di Taman Botani Bogor, Indonesia pada tahun benih dari

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN NUGGET AYAM

Lampiran 1. Areal Panen, Produktivitas Rata-Rata, dan Produksi Padi Indonesia Tahun Areal Panen (Ha)

PRESENTASI TUGAS AKHIR FINAL PROJECT TK Dosen Pembimbing : Ir. Sri Murwanti, M.T. NIP

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN B. BAHAN DAN ALAT 1. BAHAN 2. ALAT C. TAHAPAN PENELITIAN 1. PENELITIAN PENDAHULUAN III.

ANALISIS SENSITIVITAS HARGA DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP MINYAK GORENG MEREK BIMOLI DI KOTA BOGOR INDRA UTAMA NASUTION A.

Transkripsi:

SKRIPSI PENGEMBANGAN PRODUK MINYAK SAWIT MERAH (MSM) DAN INTRODUKSI PEMASARANNYA 2008 DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

Wardi, F24104038. Pengembangan Produk Minyak Sawit Merah (MSM) dan Introduksi Pemasarannya Dibimbing oleh: Fransislta Rungltat-Zakaria dan Wavsirna RINGKASAN Minyak sawit kasar (Crude Palin Oil, CPO) merupakan minyak yang diperoleh dari mesokarp buah sawit. CPO inengandung karotenoid, tokoferol dan tokotrienol yang tinggi, namun rasa CPO belum enak untuk makan karena proses pemurniannya belum sempurna. Proses pemumian minyak dalam pengolahan minyak goreng menyebabkan terjadinya penghancuran karotenoid dan tokoferol secara nyata, sehingga perlu dilakukan penelitian pemurnian minyak tanpa merusak karotenoid dan tokoferol. Produk hasil peinurnian ininyak tanpa merusak karotenoid dan tokoferol dikenal dengan Minyak Sawit Merah (MSM). Penelitian pengolahan MSM telah banyak dilakukan oleh peneliti terdahulu, namun MSM belum diproduksi secara komersial di Indonesia. Penelitian ini bertujuan mengembangkan MSM dalam skala yang lebih besar dan inelihat prospek pasar minyak sawit merah dalam skala terbatas di lingkungan kampus Institut Pertanian Bogor (IPB). Penelitian dilakukan dengan melakukan studi pustaka untuk mendapatkan metode produksi yang optimal dari hasil penelitian MSM yang ada di Fakultas Teknologi Pertanian IPB dengan berdasarkan tiga parameter yaitu: asam lemak bebas, rendemen dan karotenoid. Metode produksi yang optimal dari penelitian terdahulu dijadikan dasar simulasi untuk mendapatkan inetode produksi pada skala 5 liter. Parameter yang ditentukan dari simulasi adalah tinggi tangki, diameter tangki, diameter impeller, waktu pengadukan, tinggi tangki dari dasar impeller dan jumlah larutan NaOH yang ditambahkan Produksi dilakukan pada skala 5 liter untuk memproduksi 400 liter CPO. Hasil produksi selanjutnya dipasarkan secara langsung dan melalui distributor di lingkungan IPB. Pemasaran melalui distributor diberikan potongan harga 15-25 %. Untuk melihat penerimaan MSM di lingkungan IPB dilakukan survey konsumen dengan inenggunakan kuesioner kepada 30 orang responden. Hasil simulasi untuk produksi pada skala 5 liter adalah: tinggi tangki 14,7 cm, diameter tangki 21 cm, diameter iinpeller 8,4 cm, kecepatan impeller 11,33 rpm, waktu pengadukan 3 1,4 menit, tinggi impeller dari dasar tangki 4,9 cm dan jumlah larutan NaOH yang ditambahkan 378 ml. Tahapan produksinya adalah fraksinasi, netralisasi, pemisahan sabun dan kotoran. Fraksinasi dilakukan pada suhu ruang untuk memisahkan dua fraksi pada CPO yaitu stearin dan olein. Stearin merupakan asam lemak jenuh yang berwujud padat pada suhu ruang, sedangkan olein adalah asam lemak tidak jenuh yang benvujud cair pada suhu ruang. Hasil fraksinasi dinetralisasi dengan menggunakan NaOH 11,1% dengan menggunakan parameter hasil simulasi. Setelah dinetralisasi, dilakukan pemisahan sabun dan kotoran dengan menggunakan sentrifus untuk olein dan penyaringan dengan saringan dapur untuk stearin. Proses dan alat produksi yang digunakan dalain pengolahan MSM cukup sederhana, sehingga produksi minyak sawit merah bisa dilakukan industri menengah dan rumah tangga. Dalam produksi ini dihasilkan 2 jenis produk yaitu stearin dan olein, olein dibagi menjadi 2 produk yaitu produk olein I dan produk olein 2. Komposisi

produk olein 1 sebagian besar adalah olein dengan karotenoid 530 ppm, olein 2 telah bercampur dengan stearin dengan karotenoid 442 ppm dan produk stearin mengandung 335 ppm karotenoid dengan komposisi utamanya adalah stearin. Ketiga jenis produk ini menggunakan tiga tipe kemasan yaitu: olein menggunakan 2 kemasan (ukuran 250 in1 untuk produk olein 1 dan 330 ml untuk produk olein 2 ) dan stearin kemasan 500 ml. Pada bagian tutup produk olein dipasang plastik segel dan label produk, sedangkan produk stearin tidak dilengkapi plastik segel dan label produk. Klaim kandungan nutrisi produk yang diberikan untuk MSM pada label menggunakan perbandingan dengan produk lain yaitu: satu sendok makan MSM mengandung karotenoid setara dengan 1 kg wortel dan kandungan vitamin E setara dengan 1 kg tauge. Klaim cara penggunaan yang diberikan pada label adalah MSM bisa digunaltan sebagai: minyalc tumis, minyak goreng, diminum langsung, minyak salad, minyak pijat dan luluran. Produk MSM telah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) tahun 1995 tentang minyak makan. Produksi MSM pada skala 5 liter mempunyai asam lemak bebas 0,19 % dan rendemen 87 %. Rendemen total minyak sawit merah dari produksi 400 liter adalah 350 liter dengan rincian: 200 liter stearin dan 150 liter olein. Biaya produksi untuk produk olein I, produk olein 2 dan stearin masing-masing adalah Rp. 5.200/kemasan, Rp. 5.600/kemasan, dan Rp. 6.000/kemasan dengan harga jual masing-masing produk adalah Rp. 15.000/kemasan, Rp. 7.500/kemasan dan Rp. 5.000/kemasan. Walaupun biaya produksi stearin lebih rendah dari harga jual, namun kerugian bisa tertutupi dari keuntungan penjualan produk olein 1 dan 2. Penetapan harga yang rendah pada stearin ditujukan agar produk lnampu menjangkau semua lapisan masyarakat. Total penjualan produk adalah Rp. 2.170.000 dengan perincian penjualan 90 botol produk olein 1, 52 botol produk olein 2 dan 68 kemahan stearin. Hasil survey konsumen menunjukkan, 16,67 % belum menggunakan produk dengan alasan masih kurangnya informasi tentang produk dan masih ragu dengan keamanan dan klaim produk. Klaim penggunaan yang paling banyak digunakan konsumen adalah sebagai minyak tumis yaitu 84 % dan diurutan kedua adalah minyak goreng 68 % dan klaim penggunaan yang paling kecil digunakan konsumen adalah rninyak pijat yaitu sebesar 4 %. Klaim penggunaan sebagai minyak tumis oleh sebagian besar konsumen dianggap tidak ada masalah, klaim penggunaan sebagai minyak goreng menimbulkan beberapa masalah antara lain timbulnya buih, minyak cepat hitamlgosong, aroma minyak tidak sedap, meinberikan ajer rtaste yang tidak enak di kerongkongan, warna masakan berubah, dan terasa getir. Klaim MSM sebagai minyak salad, diminum langsung, minyak pijat dan luluran masalah utama adalah aroma. Sosialisasi warna produk ke konsumen teniyata belum berhasil ha1 ini dapat dilihat rendah tingkat penerimaan konsumen, warna olein diterima oleh 57,9 % konsumen dan warna stearin diterima oleh 40 % konsumen. Rasa dan aroma produk belum bisa diterima konsumen, sehingga perlu dilakukan deodorisasi. Manfaat produk belum bisa dirasakan oleh sebagian besar konsumen karena rata-rata konsumen tidak mengkonsumsi secara rutin, 8 % dari konsumen telah merasakan manfaat produk karena telah lama mengenal dan menggunakan produk. Harga produk dinilai sesuai oleh 60 % konsumen, walaupun produk masih memiliki kekurangan dan mempunyai masalah terkait dengan penggunaannya, 64 % dari konsumen masih

ingin menggunakan produk kembali. Besarnya keinginan konsumen untuk menggunakan produk kembali, meskipun produk masih memiliki kekurangan, menunjukkan bahwa sebenarnya produk bisa diteritna konsumen.

INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS TEKNOLOGI PERTXNIAN PENGEMBANGAN PRODUK MINYAK SAWIT MERAH (MSM) DAN INTRODUKSI PEMASARANNYA SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN Pada Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor Dilahirkan pada tanggal 30 Juli 1986 di Lintau, Sumatra Barat Tanggal lulus : Menyetujui, Bogor, 12 Agustus 2008 _C tat-zakaria, MSc * + Mengetahui, :k *3 P Dra. Waysima, MSc Dosen Pembimbing I1 temen Ilmu dan Teknologi Pangan

Penulis dilahiikan di Lintau Buo, Sumatra Barat, 30 Juli 1986. Penulis adalah putra dari pasangan Syafwar dan Syafieini yang mempakan anak ke-2 dari 3 bersaudara. Penulis dibesarkan di lingkungan yang mencintai pertanian, orang tua seorang petani dan kakak Sarjana Pertanian (Landscape IPB). Pendidikan SD ~enulis lalui ditanah kelahirm. Pendidikan SD dilalui di SD 29 Nusa Indah Lubuk Jantan, pendidikan S W dilalui di SMP 1 Lintau Buo, dan pendidikan SMA dilalni di SMA 1 Lintau. Prestasi yang pemah diraih adalah siswa teladan SMA I Litau, dan harapan 2 siswa teladan Kabupaten Tanah Datar. Prestasi yang sangat berharga dan tak terlupakan adalah penulis pemah menjadi juara 1 panco SMA 1 Lintau. Penulis mas& E'B melalui jalur USMI OJndangan Seleksi Masuk IPB). Semitsa kuliah penulis pemah aktif di HIMITEPA (Kimpunan Mahasiswa Teknologi Pangan) dan beberapa kepanitiaan. Di luar kan~pus penulis pemah menjabat sebagai Wakil Ketua Mahasiswa Lintau Bogor (MLB). hkhir tahun 2007, selain aktif kuliah, penulis juga menjadi kontributor di majalah Serial Taman Gramedia. Hasil karya penulis selama menjadi kontributor adalah artikel dengan judul "Lebii~ Asyik Bertanam Buah Dalam Pot" dimuat di Tabloid Rumah dan buku berbentuk majalah dengan judul "Percantik Ruang dengan Tanaman B I dimuat ~ diiajalah Serial Taman edisi Maret 2008. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian, pendis menyusun skripsi setelah melak&an penelitian di Laboratorium Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, FATETA, IPB mulai bulan Oktober 2007 sampai bulan April 2008, dengan judul " Pengembangan Produk Minyak Sawit Merah (MSM) dan Introduksi Pemasarannya" dibawah bimbingan Prof. Dr. ir. Fransiska Rungkat-Zakaria, MSc dan Dra. Waysima, MSc.