BERITA RESMI STATISTIK. Keadaan Ketenagakerjaan NTB Agustus Agustus 2017: Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 3,32 persen

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK

Keadaan Ketenagakerjaan Maluku Utara Agustus 2017

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Kalimantan Tengah Agustus 2017

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Utara Agustus 2017

BERITA RESMI STATISTIK

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Jawa Tengah Agustus 2017

BPS PROVINSI JAWA BARAT

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Jambi Agustus 2017

BERITA RESMI STATISTIK

Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 Di Provinsi Sulawesi Barat

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DKI JAKARTA AGUSTUS 2017

BERITA RESMI STATISTIK

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

Keadaan Ketenagakerjaan Banten Agustus 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

BERITA RESMI STATISTIK

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2014

Keadaan Ketenagakerjaan Sulawesi Selatan Agustus 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI MALUKU UTARA, AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN INDONESIA AGUSTUS 2009

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAMBI AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2017

Keadaan Ketenagakerjaan Kalimantan Selatan Agustus 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU, AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,31 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

BERITA RESMI STATISTIK

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,91 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2015

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2016


KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Februari 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2010

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO FEBRUARI 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA BARAT FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TIMUR, FEBRUARI 2013

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 3,80 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

BPS PROVINSI DKI JAKARTA

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2014

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI SULAWESI UTARA BULAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI LAMPUNG AGUSTUS 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA BARAT AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI SULAWESI UTARA BULAN AGUSTUS 2014

Transkripsi:

Keadaan Ketenagakerjaan NTB Agustus 2017 No. 74/11/Th. XI, 06 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Keadaan Ketenagakerjaan NTB Agustus 2017 Agustus 2017: Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 3,32 persen Angkatan kerja pada Agustus 2017 sebanyak 2.396.169 orang. Penduduk bekerja di NTB pada Agustus 2016 sebanyak 2.316.720 orang. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Agustus 2017 sebesar 3,32 persen. Pada Agustus 2017, sebesar 73,62 persen penduduk bekerja pada kegiatan informal, dan persentase pekerja informal naik 0,51 persen poin dibanding Agustus 2016. Selama setahun terakhir, sektor-sektor yang mengalami peningkatan persentase penduduk yang bekerja adalah Sektor Industri (2,91 persen poin), Sektor Perdagangan, Rumah Makan dan Jasa Akomodasi (2,84 persen poin), dan Sektor Konstruksi (0,90 persen poin). Pada Agustus 2017, terdapat 36,93 persen penduduk bekerja tidak penuh (jam kerja kurang dari 35 jam seminggu) mencakup 17,27 persen setengah penganggur dan 19,66 persen pekerja paruh waktu. 1

1. Angkatan Kerja, Penduduk Bekerja, dan Pengangguran Jumlah Angkatan Kerja NTB pada Agustus 2017 sebanyak 2.396.169 orang, turun 124.505 orang dibanding Februari 2017 (semester lalu) dan turun 68.162 orang dibanding Agustus 2016 (setahun yang lalu). Komponen pembentuk Angkatan Kerja adalah penduduk yang bekerja dan pengangguran. Penduduk yang bekerja pada Agustus 2017 sebanyak 2.316.720 orang, turun 106.720 orang dibanding keadaan semester lalu dan berkurang 50.590 orang dibanding keadaan setahun yang lalu. Sementara itu, jumlah pengangguran sebanyak 79.449 orang, mengalami penurunan sekitar 17.775 orang dibanding semester lalu dan berkurang sebanyak 17.572 orang dibanding setahun yang lalu. Sejalan dengan turunnya jumlah Angkatan Kerja, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga mengalami penurunan. TPAK pada Agustus 2017 tercatat sebesar 68,49 persen, turun 4,13 persen poin dibanding semester lalu dan turun sebesar 3,07 persen poin dibanding setahun yang lalu. Penurunan TPAK disebabkan musim panen bergeser ke bulan september sehingga pekerja masih belum terserap dan tergolong sebagai bukan angkatan kerja. Tabel 1 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kegiatan Utama 2016 2017 1 Tahun Semester Status Keadaan Saat Ini Lalu Lalu Perubahan 1 Tahunan Perubahan 1 Semester Ketenagakerjaan Agustus Februari Agustus (Agt 2016 Agt 2017) (Feb 2017 Agt 2017) 2016 2017 2017 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Ribu Orang Ribu Orang Persen Ribu Orang Persen Penduduk Usia Kerja 3.443,45 3.470,95 3.498,40 54,95 1,60 27,45 0,79 Angkatan Kerja 2.464,33 2.520,67 2.396,17-68,16-2,77-124,50-4,94 Bekerja 2.367,31 2.423,45 2.316,72-50,59-2,14-106,73-4,40 Pengangguran 97,02 97,22 79,45-17,57-18,11-17,77-18,28 Bukan Angkatan Kerja 979,12 950,27 1.102,23 123,11 12,57 151,96 15,99 Sekolah 306,81 258,22 273,34-33,47-10,91 15,12 5,86 Mengurus Rumah Tangga 546,73 569,55 695,31 148,58 27,18 125,76 22,08 Lainnya 125,58 122,50 133,58 8,00 6,37 11,08 9,04 Persen Persen Poin Persen Poin Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) 3,94 3,86 3,32-0,62-0,54 71,57 72,62 68,49-3,07-4,13 Berdasarkan jenis kelamin, terdapat perbedaan TPAK antara laki-laki dan perempuan. Pada Agustus 2017, TPAK laki-laki sebesar 82,11 persen sementara TPAK perempuan hanya 56,18 persen. Namun demikian, dibanding kondisi setahun yang lalu TPAK perempuan mengalami penurunan sebesar 5,80 persen poin sementara TPAK laki-laki juga mengalami penurunan sebesar 0,06 persen poin (Gambar 1). 2 3

Gambar 1 Perkembangan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Menurut Jenis Kelamin, 2016 2017 82,18 83,24 82,11 72,62 71,57 61,99 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat penawaran tenaga kerja yang tidak digunakan atau tidak terserap oleh pasar kerja. Berbagai kebijakan pemerintah terkait penciptaan lapangan kerja tampaknya cukup berhasil menekan tingkat pengangguran, ditunjukkan oleh TPT yang bergerak turun dari 3,94 persen pada Agustus 2016 menjadi 3,32 persen pada Agustus 2017 (Gambar 2). TPT di perkotaan cenderung lebih tinggi dibanding TPT di perdesaan. Pada Agustus 2017, TPT di perkotaan sebesar 4,52 persen, sedangkan TPT di perdesaan hanya 2,32 persen. Dibandingkan setahun yang lalu, terjadi penurunan tingkat pengangguran TPT di perdesaan turun sebesar 1,50 persen poin sedangkan di perkotaan TPT naik sebesar 0,42 persen poin. Gambar 2 Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Menurut Daerah Tempat Tinggal dan Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2016 2017 63,03 Agst 16 Feb 17 Agst 17 laki perempuan total 68,49 56,18 Dilihat dari tingkat pendidikan pada Agustus 2017, TPT untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) paling tinggi diantara tingkat pendidikan lain yaitu sebesar 9,67 persen. TPT tertinggi berikutnya terdapat pada Sekolah Menengah Atas (SMA) sebesar 6,43 persen. Dengan kata lain, ada penawaran tenaga kerja yang berlebih terutama pada tingkat pendidikan SMK dan SMA. Mereka yang berpendidikan rendah cenderung mau menerima pekerjaan apa saja, dapat dilihat dari TPT SD ke bawah paling kecil diantara semua tingkat pendidikan yaitu sebesar 1,33 persen. 2. Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama Kondisi ketenagakerjaan baik menyangkut tingkat pengangguran dan penduduk yang bekerja tidak terlepas dari kinerja sektor-sektor perekonomian yang ada. Jumlah penduduk yang bekerja pada tiap sektor menunjukkan kemampuan sektor tersebut dalam penyerapan tenaga kerja. Berdasarkan lapangan pekerjaan utama pada Agustus 2017, penduduk NTB paling banyak bekerja pada Sektor Pertanian yaitu sebanyak 829.637 orang (35,81 persen), disusul oleh Sektor Perdagangan dan Jasa Kemasyarakatan masing-masing sebanyak 514.871 orang (22,22 persen) dan 363.364 orang (15,68 persen) (Gambar 3). Dilihat berdasar tren sektoral, hampir tidak ada lapangan pekerjaan yang konsisten naik atau turun kontribusinya dalam penyerapan tenaga kerja. Kontribusi penyerapan tenaga kerja bergerak fluktuatif antar semesternya. Selama Agustus 2016 Agustus 2017, sektor-sektor yang mengalami peningkatan persentase penduduk yang bekerja adalah Sektor Industri (2,91 persen poin), Sektor Perdagangan (2,84 persen poin), Sektor Konstruksi (0,90 persen poin). Sedangkan sektor-sektor yang mengalami penurunan adalah Sektor Pertanian (3,09 persen poin), Sektor Jasa Kemasyarakatan (1,56 persen poin), Sektor lainnya (listrik gas dan air minum,pertambangan dan Penggalian) (0,98 persen poin), Sektor Transportasi dan Pergudangan dan Komunikasi (0,88 persen poin), dan Sektor Keuangan (0,14 persen poin). Gambar 3 Persentase Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, 2016 2017 2,62 lainnya 1,64 17,24 jasa kemasyarakatan 15,68 4,09 3,94 3,84 4,52 9,67 1,76 4,71 keuangan transportasi pergudangan 1,62 3,84 3,82 3,88 3,86 3,32 2,32 4,39 6,43 3,00 2,73 19,39 6,51 8,87 perdagangan konstruksi industri 7,41 11,78 22,22 1,33 38,90 pertanian 35,81 Agst 16 Feb 17 Agst 17 Agustus 2016 Agustus 2017 kota desa TPT <= SD SMP SMU umum SMU Diploma kejuruan I/II/III PT 4 5

3. Penduduk Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama Dari seluruh penduduk bekerja pada Agustus 2017, status pekerjaan utama yang terbanyak sebagai Buruh/Karyawan/Pegawai (23,91 persen). Diikuti berusaha dibantu buruh tidak tetap/ buruh tidak dibayar (21,82 persen), pekerja bebas (20 persen), status Berusaha sendiri (17,23 persen),dan Pekerja keluarga (14,47 persen). Sementara penduduk yang bekerja dengan status Berusaha dibantu buruh tetap memiliki persentase yang paling kecil yaitu sebesar 2,47 persen. Dalam setahun terakhir (Agustus 2016 Agustus 2017), persentase penduduk bekerja dengan status pekerja bebas meningkat cukup tinggi dari 16 persen menjadi 20 persen. Penurunan terjadi pada status berusaha sendiri dan pekerja keluarga, yaitu masing-masing sebesar 1 persen poin dan 3 persen poin. Gambar 4 Persentase Penduduk Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama, 2016 2017 365,051, 16% 410,798, 17% 557,859, 425,401, 18% 529,563, 78,638, 3% 465629, 20% 335170, 14% 553851, 399267, 17% Agustus 2016 Agustus 2017 505484, Secara sederhana kegiatan formal dan informal dari penduduk bekerja dapat diidentifikasi berdasarkan status pekerjaan. Pekerja formal mencakup status berusaha dengan dibantu buruh tetap dan buruh/karyawan, sisanya termasuk pekerja informal. Berdasarkan identifikasi ini, maka pada Agustus 2017 sebanyak 611.170 orang (26,38 persen) penduduk bekerja pada kegiatan formal dan sebanyak 1.705.550 orang (73,62 persen) bekerja pada kegiatan informal. Persentase pekerja informal mengalami peningkatan dibanding kondisi Agustus 2016. Selama setahun terakhir pekerja informal meningkat dari 73,11 persen pada Agustus 2016 menjadi 73,62 persen pada Agustus 2017 (Gambar 5). Gambar 5 Jumlah dan Persentase Penduduk Bekerja Menurut Kegiatan Formal/Informal, 2016 2017 57319, 3% 4. Penduduk Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Penyerapan tenaga kerja hingga Agustus 2017 masih didominasi oleh penduduk bekerja berpendidikan rendah yaitu SMP ke bawah sebanyak 1.559.978 orang (67,34 persen). Sedangkan penduduk bekerja berpendidikan menengah (SMA sederajat) sebanyak 513.943 orang (22,18 persen). Penduduk bekerja berpendidikan tinggi hanya sebanyak 242.799 orang (10,48 persen) mencakup 41.481 orang berpendidikan Diploma dan 201.318 orang berpendidikan Universitas (Gambar 6 ). Gambar 6 Persentase Penduduk Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2016-2017 menengah, 578,359, tinggi, 303,155, 13% Agustus 2016 rendah, 1485,80, 63% tinggi, 242,799, 11% menengah, 513,943, Agustus 2017 rendah, 1559,978, 67% 5. Pekerja Penuh/Tidak Penuh Indikator lain yang lebih mendalam menyangkut Angkatan Kerja adalah pekerja penuh dan pekerja tidak penuh. Indikator ini mampu menjelaskan bahwa tidak semua penduduk bekerja memiliki produktivitas yang tinggi, diindikasikan oleh perbedaan jam kerja. Pekerja tidak penuh terbagi menjadi dua kelompok yaitu pekerja setengah penganggur dan pekerja paruh waktu. Persentase pekerja penuh pada Agustus 2017 sebesar 63,07 persen sedikit menurun dibandingkan keadaan Agustus 2016 (65,80 persen). Sedangkan persentase pekerja tidak penuh sebesar 36,93 persen naik 2,74 persen poin jika dibanding Agustus 2016 (34,20 persen). Pekerja setengah penganggur, persentasenya naik dari 13,87 persen menjadi 17,27 persen dalam setahun terakhir. Sementara persentase pekerja paruh waktu turun dari 20,32 persen menjadi 19,66 persen. Gambar 7 Persentase Pekerja Penuh, Setengah Penganggur dan Paruh Waktu, 2016 2017 1678,27 1730,81 1797,05 1705,55 617,17 636,50 626,40 611,17 Feb-16 agt 2016 Feb-17 agt 2017 formal informal 6 7

LAMPIRAN 6. Penjelasan Teknis a. Penduduk usia kerja adalah penduduk berumur 15 tahun ke atas. b. Angkatan kerja adalah penduduk usia kerja yang bekerja (punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja) dan pengangguran. c. Bukan Angkatan Kerja adalah penduduk usia kerja yang kegiatan utamanya sekolah, mengurus rumah tangga atau melaksanakan kegiatan lainnya selain kegiatan pribadi. d. Bekerja adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan seseorang dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh penghasilan atau keuntungan paling sedikit selama satu jam dalam seminggu yang lalu. Bekerja selama satu jam tersebut harus dilakukan berturut-turut dan tidak terputus. Kegiatan tersebut termasuk pula kegiatan pekerja tak dibayar yang membantu dalam suatu usaha/kegiatan ekonomi. e. Penganggur adalah penduduk yang tidak bekerja tetapi berharap mendapat pekerjaan, dan kegiatannya terdiri dari: Mencari pekerjaan, Mempersiapkan usaha, Tidak mencari pekerjaan karena alasan merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan (putus asa), Tidak mencari pekerjaan karena sudah mempunyai pekerjaan tetapi belum mulai bekerja. f. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) adalah rasio jumlah angkatan kerja terhadap jumlah penduduk usia kerja. g. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah rasio jumlah penganggur terbuka terhadap jumlah angkatan kerja. h. Penduduk yang bekerja pada sektor informal adalah penduduk bekerja yang berstatus berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar, pekerja bebas, dan pekerja keluarga. Sedangkan penduduk yang bekerja pada sektor formal adalah penduduk berstatus berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar dan buruh/karyawan/pegawai. i. Pekerja penuh adalah penduduk yang bekerja dengan jam kerja 35 jam atau lebih dalam seminggu, dan termasuk mereka yang kondisinya sementara tidak bekerja. Sedangkan pekerja tidak penuh adalah mereka yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu, dan terdiri dari: Setengah Penganggur adalah mereka yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu dan masih mencari pekerjaan atau masih bersedia menerima pekerjaan (dahulu disebut setengah pengangguran terpaksa). Pekerja paruh waktu adalah mereka yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain (dahulu disebut setengah pengangguran sukarela). j. Upah/gaji sebulan adalah imbalan/balas jasa yang diterima selama sebulan yang lalu dari pekerjaan utama oleh buruh/karyawan/pegawai, baik berupa uang maupun barang yang dibayarkan oleh perusahaan/kantor/majikan. Imbalan/balas jasa tersebut terdiri dari beberapa komponen yaitu gaji, tunjangan (yang sifatnya rutin), upah lembur, uang transportasi dan uang makan. k. Buruh/karyawan/pegawai adalah seseorang yang bekerja pada orang lain atau instansi/ kantor/perusahaan secara tetap dengan menerima upah/gaji baik berupa uang maupun barang. Buruh/karyawan/pegawai yang tidak mempunyai majikan tetap, tidak digolongkan sebagai buruh/karyawan/pegawai, tetapi sebagai pekerja bebas. Seseorang dianggap memiliki majikan tetap jika memiliki 1 (satu) majikan yang sama dalam sebulan terakhir. Khusus pada sektor konstruksi batasannya tiga bulan. Apabila majikannya instansi/lembaga, boleh lebih dari satu. Diterbitkan oleh: Tabel 1. Kabupaten/Kota menurut Jenis Kegiatan Propinsi Nusa Tenggara Barat, Agustus 2017 Kabupaten/Kota Bekerja Pengangguran Sekolah Badan Pusat Statistik Jl. Gunung Rinjani No 2 Mataram Arrief Chandra Setiawan S.ST, M.Si Kepala Bidang Statistik Sosial Telepon: 0370 (621385), E-mail: arrief@bps.go.id Website: www.bpsntb.go.id Mengurus Rumah Tangga Lainnya Total TPAK TPT Lombok Barat 316827 10749 37171 99680 16532 480959 96,72 3,28 Lombok Tengah 446246 13338 56089 123000 24387 663060 97,10 2,90 Lombok Timur 540513 20422 49335 174484 42830 827584 96,36 3,64 Sumbawa 205672 8522 20223 73919 12383 320719 96,02 3,98 Dompu 103112 2488 14044 40340 2502 162486 97,64 2,36 Bima 243632 3836 23621 43536 10217 324842 98,45 1,55 Sumbawa Barat 58336 3168 8422 24877 3758 98561 94,85 5,15 Lombok Utara 106043 1877 9899 28775 5623 152217 98,26 1,74 Mataram 212434 12000 44179 66443 12737 347793 94,65 5,35 Kota Bima 83905 3049 10357 20253 2614 120178 96,49 3,51 NTB 2316720 79449 273340 695307 133583 3498399 96,68 3,32 Konten Berita Resmi Statistik dilindungi oleh Undang- Undang, hak cipta melekat pada Badan Pusat Statistik. Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau menggandakan sebagian atau seluruh isi tulisan ini untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Statistik. 8 9