BAB 1 PENDAHULUAN. Perserikatan tahun 1985, dimana liga ini masih belum tergolong profesional. Hal ini

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Undang Undang No.3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragan Nasional. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. olahraga sudah berkembang ke arah yang lebih luas. Olahraga tidak hanya sekedar. menjadi sehat atau meningkatkan kebugaran tubuh.

BAB I KASUS POSISI DAN PERMASALAHAN HUKUM

BAB I Pendahuluan. tertentu dapat tercapai. Dengan pendidikan itu pula mereka dapat mempergunakan

III. METODE PENELITIAN. pengetahuan yang teratur dan runtut pada umumnya merupakan manifestasi

2015 PERSEPSI ATLET WANITA JAWA BARAT TERHAD AP WASIT WANITA D ALAM CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. berguna membentuk jasmani dan rohani yang sehat.sampai saat ini olahraga telah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belanda adalah Rot Wit dan Victory yang dibentuk oleh pemerintah kolonial.

Landasan Hukum Alasan PT Liga Indonesia Membatalkan Turnamen. Isu Hukum:

Desain Kompetisi Sepak Bola Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk menjaga kondisi fisik agar tetap fit dan bisa bekerja lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. tinggi umumnya bermatapencarian sebagai petani. Adapun jenis tanaman yang

BAB I PENDAHULUAN. penggemar dan peminat di berbagai belahan bumi. Bahkan sepak bola. bukan hanya sekedar olahraga, akan tetapi juga mampu membawa

BAB 1 PENDAHULUAN. tingkat nasional di Indonesia yang diselenggarakan PSSI. Galatama juga menjadi pioner berdirinya kompetisi semi-profesional dan

Untuk tujuan dari peraturan ini, istilah istilah di bawah ini diartikan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian

AKADEMI SEPAKBOLA INTERNASIONAL LIVERPOOL FC MEDAN 04/24/2014 BAB 1 PENDAHULUAN

2015 ANALISIS KEBUTUHAN LATIHAN TEKNIK PEMAIN SEPAKBOLA DALAM LIGA SUPER INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya sebuah desa karena adanya individu-individu yang menggabungkan diri

BAB 1 PENDAHULUAN. menandai dimulainya sepakbola modern. Lihat: ibid, hlm Ibid, hlm Ibid, hlm Ibid. hlm. 18. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN FOOTBALL ACADEMY GERAK. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah Indonesia pada periode merupakan sejarah yang menentukan

BAB I PENDAHULUAN. sepakbola ini maka dibentuklah organisasi sepakbola dunia yaitu FIFA (Federation

Oleh Zul Andri Syamsul Gultom Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan perkebunan besar baik milik negara maupun milik swasta.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki awal abad ke 20, mulai muncul sebuah trend baru mengenai

BAB I PENDAHULUAN. olahraga yang paling digemari masyarakat, terbukti dengan adanya klub-klub

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dari penelitian ini secara deskriptif naratif. Tujuan penelitian ini yaitu

BAB V KESIMPULAN. Olahraga bulutangkis..., Hary Setyawan, FIB UI, Universitas Indonesia. Universitas Indonesia

Kompetisi antar-klub amatir di Kabupaten Purworejo PENDAHULUAN. Ada banyak klub sepak bola amatir di Kabupaten Purworejo, baik yang sudah

BAB I PENDAHULUAN. individu atau kegagalan suatu bangsa oleh sebab itu sejarawan perlu untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kota tidak terlepas dari mobilitas barang dan orang.

BAB I PENDAHULUAN. menentang penjajahan dengan strategi menyemai benih-benih nasionalisme

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga olahraga menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga bulutangkis..., Hary Setyawan, FIB UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bara Yusuf Saeful Putra, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pada hakikatnya adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan

BAB I PENDAHULUAN. Internasional yang merupakan induk sepakbola dunia. Organisasi Internasional

III. METODE PENELITIAN. teknik serta alat tertentu. (Winarno Surakhmad, 1982; 121).

I. PENDAHULUAN. manusia. Seperti telah diketahui di dalam kehidupan sehari-hari, semua

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat disetiap kegiatan-kegiatan olahraga.

BAB I PENDAHULUAN. primitive dan sederhana sampai menjadi permainan sepakbola modern. Permainan

BAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Uji Validitas Dan Reabilitas Tes Keterampilan Teknik Sepakbola Usia Remaja

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat diketahui dari sejarah masa lampau. Itu sebabnya kita perlu mengetahui

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

BAB II LATAR BELAKANG PENYELENGGARAAN MARAH HALIM CUP. ladang sebagaimana umumnya penduduk kampong Tabusira. Ayahnya adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. klub-klub sepakbola yang memiliki pemain-pemain yang berkualitas. Pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola tergolong kegiatan olahraga yang sebetulnya sudah

BAB I PENDAHULAN. di Indonesia, metodologi kepelatihan harus ditingkatkan untuk dalam upaya. meningkatkan prestasi dalam cabang sepakbola.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sepakbola Indonesia (Studi Kasus Terhadap Pemain Persija Jakarta), Tipe

ANALISIS WACANA KRITIS TENTANG PEMBERITAAN SUPORTER PERSIB DAN PERSIJA DALAM MEDIA PIKIRAN RAKYAT ONLINE DAN RAKYAT MERDEKA ONLINE

III. METODE PENELITIAN. Metode adalah cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Sepakbola yang memiliki andil didalamnya. Sekolah SSB Patriot Medan dan juga beberapa para pelatih dan pengurus pada

III METODELOGI PENELITIAN. Sebelum membuat suatu penulisan penelitian sebagai peneliti

BAB I PENDAHULUAN. FIDE (Federation Internasional Des Echecs). Hingga sekarang FIDE. mencapai 156 federasi dari seluruh dunia.

BAB I PENDAHULUAN. Disamping dimainkan secara tim, permainan sepak bola sangat menarik karena

BAB I PENDAHULUAN. Museum disebut sebagai pengawal warisan budaya. Pengawal warisan budaya

BAB I PENDAHULUAN. di Sumatera Utara, dan lambat laun banyak bermunculan perkebunan tembakau, karet,

BAB I PENDAHULUAN. Sebelum tahun 1970 sarana hiburan rakyat yang bersifat visual masih sangat

III. METODE PENELITIAN. yang menyatakan bahwa metode merupakan suatu cara atau jalan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Solo International Futsal Academy Solo International Futsal Academy

BAB III METODOLOGI. Penelitian tentang Kondisi Sosial-Ekonomi Masyarakat Salatiga Masa

BAB I PENDAHULUAN. olahraga bagi kesehatan dilihat dari banyaknya masyarakat yang

penelitian ini mengambil objek dari peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis, penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih baik di masa yang akan datang. Pendidikan juga dipandang sebagai

BAB I PENDAHULUAN. perindustrian. Perkembangan industrialisasi di Indonesia ditandai dengan munculnya

dimainkan oleh laki-laki, perempuan, anak-anak, dewasa, dan orang tua. Di yang cukup menggembirakan, namun dalam kancah sepak bola internasional

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan sebagai alat negara. Negara dapat dipandang sebagai

BAB I PENDAHULUAN. unsur sosial budaya yaitu: bahasa, sistem ilmu pengetahuan, sistem organisasi sosial, sistem

BAB I PENDAHULUAN. memunculkan manfaat bagi berbagai pihak. Suatu aktifitas yang dilakukan pada

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan olahraga di tanah air saat ini semakin kurang baik dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah , 2014 Profil Kondisi Fisik Pemain Tim Persib Bandung U-21

2015 HUBUNGAN ANTARA VO2MAX DAN DAYA JELAJAH WASIT SEPAK BOLA LISENSI C3 DALAM SUATU KOMPETISI DI KABUPATEN BANDUNG BARAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang mampu menandingi atau menyamai kepopuleran olahraga sepakbola ini. Hal

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola adalah olahraga yang paling terpopuler di dunia dan permainan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengadakan pembinaan dan pengembangan olahraga, seperti

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Sepak Bola: Stadion: a. b.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia. Rakyat harus tetap berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan hidupnya telah menghasilkan teknologi yang berkembang sangat pesat

METODE PENELITIAN. Metode penelitian sangat diperlukan untuk menentukan data dan pengembangan

Melalui Sepakbola Kita Bersatu Menggapai Kemenangan (120/M) Oleh : Adwin Pratama Anas Selasa, 21 Juni :39

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengertian Judul Stadion Sepak bola Berbasis Publik Area Stadion Sepakbola Berbasis Publik Area

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

III. METODE PENELITIAN. masalah penelitian. Menurut Hadari Nawawi metode pada dasarnya berarti cara

III. METODE PENELITIAN. Untuk memecahkan suatu masalah diperlukan suatu cara atau metode, di mana

BAB I PENDAHULUAN. dari 13 fakultas yang ada di USU.Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dian Ahmad Wibowo, 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. organisasi-organisasi pergerakan yang lain. Budi Utomo, disamping dikenal

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam beberapa dekade terakhir prestasi sepakbola di Sumatera Utara semakin menurun. Terakhir kali klub sepakbola Sumatera Utara menjuarai Liga Perserikatan tahun 1985, dimana liga ini masih belum tergolong profesional. Hal ini dilihat dari tidak adanya klub sepakbola perwakilan Sumatera Utara di ajang Liga Super Indonesia yang merupakan kompetisi sepakbola tertinggi di persepakbolaan Indonesia yang dimulai pada tahun 2008 menggantikan divisi utama 1. Dapat dilihat hanya klub sepakbola Persatuan Sepakbola Medan dan Sekitarnya (PSMS) yang bermain di Liga tersebut pada musim kompetisi 2008 dan 2012 setelah itu terdegradasi ke divisi utama. Berdasarkan catatan sejarah klub sepakbola, Sumatera Utara tidak pernah merasakan gelar juara Liga Indonesia sepanjang kompetisi profesional liga sepakbola Indonesia, PSMS saja pun hanya mampu merebut peringkat kedua pada gelaran liga Indonesia ke-13 yaitu musim 2007-2008. Sementara itu Sumatera Utara memiliki nama baik tentang persepakbolaan di era 1970-an. Adapun yang dapat membuktikan reputasi tersebut adalah 1 Liga Indonesia adalah kompetisi sepakbola antarklub profesional di Indonesia. Liga Indonesia diselenggarakan pertama kali pada tahun 1994 dan merupakan penggabungan dari 2 kompetisi sebelumnya Liga Sepakbola Utama (Galatama) dan Perserikatan. Sejak tahun 1994 Divisi Utama merupakan kasta tertinggi kompetisi sepakbola Indonesia namun pada tahun 2008 Liga Super Indonesia merupakan kompetisi tertinggi sepakbola Indonesia menggantikan Divisi Utama. Divisi utama sendiri dijadikan kasta kedua kompetisi non-amatir. 1

terselenggaranya turnamen Marah Halim atau yang populer dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai MARAH HALIM CUP. Turnamen ini merupakan yang terpopuler saat itu dari Indonesia hingga ke tingkat Internasional. Turnamen yang diselenggarakan pertama kali pada tahun 1972 ini dibidani oleh Ketua Komisaris Daerah Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Sumatera Utara, Kamarudin Panggabean. Ide realisasi turnamen tersebut mempertemukan 6 kesebelasan besar PSSI. Pertandingan-pertandingan ini turut menyemarakkan perayaan hari jadi ke-63 tahun Kota Medan. Selain turut menyemarakkan perayaan hari jadi Kota Medan turnamen ini bertujuan untuk meningkatkan mutu persepakbolaan di daerah Sumatera Utara serta membuka mata para pecinta sepakbola dengan semakin banyaknya peserta yang mengikuti turnamen ini, sampai pada akhirnya turnamen sepakbola Marah Halim Cup menjadi turnamen yang berskala internasional. Pemberian nama MARAH HALIM CUP tidak lain sebagai tanda terima kasih masyarakat olahraga di Sumatera Utara khususnya atas pembinaan Gubernur Sumatera Utara Marah Halim Harahap terhadap semua cabang olahraga terutama sepakbola. Pada tahun 1975, Marah Halim diberi penghargaan oleh PSSI sebagai pembina olahraga terbaik 1974/1975. Turnamen ini berlangsung dari tahun 1972-1995. Pada tahun pertama turnamen ini hanya diikuti oleh 6 klub perserikatan PSSI. Setelah melihat kelancaran dan kesuksesan turnamen ini pada tahun pertama. Pada tahun 1973 Gubernur Marah Halim menyambut ide baik untuk meningkatkan Kejuaraan Marah Halim Cup

ketingkat internasional dengan mengundang kesebelasan-kesebelasan dari luar negeri yaitu Hongkong, Myanmar, Thailand, Singapura dan Malaysia. Puncaknya pada tahun 1975 turnamen ini diakui menjadi turnamen internasional dan terdaftar menjadi agenda FIFA. 2 Dengan diakui dan terdaftar menjadi agenda FIFA menjadikan turnamen ini memiliki prestise dan kebanggaan bagi Indonesia secara umum dan Sumatera Utara secara khususnya. Dari paparan di atas, tentu menjadi suatu pembahasan yang sangat menarik untuk diamati dan diteliti perkembangan sejarah Turnamen Marah Halim Cup yang peranannya pada masa sekarangmulai terlupakan. Bagaimana perjalanan kompetisi kebanggaan masyarakat Sumatera Utara ini dapat memberikan peranan terhadap sepakbola di Sumatera Utara. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk menjadikan turnamen Marah Halim Cup sebagai objek untuk diteliti. Untuk itu, diangkatlah sebuah judul MARAH HALIM CUP. Adapun skop temporal yang diangkat adalah sekitar tahun 1972 sampai dengan 1995. Tahun 1972 adalah tahun turnamen ini dilaksanakan pertama kali. Sedangkan tahun 1995 merupakan batas akhir skop temporal penelitian sejarah. Hal ini dikarenakan mulai mundurnya turnamen tersebut dan menjadi tahun terakhir turnamen ini terlaksana. 1.2 Rumusan Masalah Dalam melakukan sebuah penulisan, sudah seharusnya ada yang menjadi pokok permasalahan yang akan dibahas. Seperti yang diungkapkan oleh Albert 2 FIFA ialah Federation International de Football Asosiciation atau Federasi Sepak bola Internasional yaitu badan pengatur sepakbola internasional. 3

Einstein: Perumusan sebuah permasalahan sering lebih esensial dibandingkan dengan pemecahannya itu sendiri. Rumusan masalah merupakan alasan mengapa sebuah penelitian dilakukan, dan petunjuk yang mengarahkan tujuan penelitian. 3 Pokok permasalahan ini sangat penting karena menjadi landasan dan dasar sebuah penelitian. Dengan adanya pokok permasalahan akan sangat membantu peneliti agar penelitian yang dilakukan menjadi terarah dan tepat sasaran sesuai dengan objek yang telah ditentukan. Adapun yang menjadi pokok permasalahan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana latar belakang terlaksananya Turnamen MARAH HALIM CUP? 2. Bagaimana penyelenggaraan MARAH HALIM CUP selama tahun 1972-1995? 3. Mengapa Turnamen MARAH HALIM CUP tidak lagi dilaksanakan sejak tahun1996? 4. Bagaimana kontribusi MARAH HALIM CUP terhadap perkembangan dan prestasi sepakbola di Sumatera Utara? 1.3 Tujuan dan Manfaat Dalam melakukan sebuah penulisan tentang Sejarah Turnamen Marah Halim Cup 1972-1995 ini tentu mempunyai tujuan dan manfaat yang dapat diberikan kepada 3 Erlina, Metodologi Penelitian, Medan : USU Press, 2011, hlm. 28.

pembaca dan seluruh jajaran sejarahwan serta akademisi dan masyarakat Sumatera Utara. Adapun tujuannya antara lain: 1. Menjelaskan latar belakang terlaksananya Turnamen Marah Halim Cup. 2. Menjelaskan penyelenggaraan Marah Halim Cup selama 1972 1995 3. Menjelaskan Turnamen Marah Halim Cup tidak terlaksana sejak tahun 1996 4. Menjelaskan kontribusi Marah Halim Cup terhadap sepakbola di Sumatera Utara. Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah: 1. Mendukung perkembangan ilmu pengetahuan terutama dalam penulisan sejarah olahraga dewasa ini, khususnya sepakbola. 2. Memperkaya khasanah penelitian sejarah olahraga, khususnya sejarah sepakbola di Sumatera Utara. 3. Sebagai sumber informasi untuk meneliti bagi para akademisi, sejarahwan, dan masyarakat bahwa sepakbola memiliki peranan lain, selain sebagai olahraga manusia juga sebagai kebanggaan masyarakat. 4. Sebagai sumber informasi peneliti lain apabila membahas tentang sejarah olahraga khususnya sepakbola, maupun perkembangan sepakbola di Sumatera Utara. 5

1.4 Tinjauan Pustaka Ketika kita menulis karya ilmiah, maka diperlukanlah beberapa literatur untuk mendukung penulisan tersebut. Literatur-literatur itulah yang peneliti sebut dengan tinjauan pustaka. Tinjauan adalah literatur yang relevan dan memiliki keterkaitan secara dekat dengan pokok permasalahan yang akan ditulis. Tinjauan pustaka berisi tentang uraian-uraian yang mengarahkan penulis betapa pentingnya literatur sehingga digunakan sebagai sumber acuan yang menimbulkan ide, sumber informasi dan pendukung penelitian. Adapun literatur yang digunakan untuk mendukung penelitian ini adalah sebagai berikut : Srie Agustina Palupi bukunya Politik dan Sepakbola di Jawa, 1920-1942 tahun 2004 menguraikan awal masuknya sepakbola ke Indonesia pada zaman kolonial serta perkembangannya dan proses terbentuknya induk organisasi sepakbola indonesia yaitu PSSI. Selain itu buku ini juga mengkaitkan perkembangan sepakbola di Jawa pada masa kolonialisme dengan nasionalisme di mana sepakbola bisa memperjuangkan nasionalisme serta digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan harga diri bangsa Indonesia. Sorip Harahap bukunya Sejarah Olahraga Sumatera Utara tahun 1992 Buku ini menceritakan perkembangan olahraga dan lahirnya organisasi-organisasi olahraga di Sumatera Utara. Dalam buku ini dinyatakan bahwa organisasi sepakbola sudah ada sejak masa Hindia Belanda yang ditandai dengan beridirnya Oast Sumatera Voetbal Bond (OSVB). Pada 1939 juga telah ada Persatuan Sepakbola Deli (Persedeli) baru

pada 1950 berdirilah PSMS, perserikatan sepakbola kebanggaan kota Medan yang menjadi salah satu peserta Marah Halim Cup. 1.5 Metode Penelitian Di dalam suatu penelitian sejarah yang ilmiah pemakaian metode sejarah sangatlah penting. 4 Metode sejarah adalah suatu tahapan yang digunakan dalam penelitian sejarah ilmiah. Metode sejarah adalah proses menguji dan menganalisa secara kitis rekaman peninggalan masa lampau. 5 Dengan adanya metode penelitian dapat menjadi petunjuk peneliti untuk memperoleh sumber-sumber yang relevan terhadap pokok pembahasan sehingga dapat dipertanggung jawabkan hasilnya. Adapun tahap-tahap yang harus dilakukan dalam metode sejarah adalah : 1. Heuristik adalah tahapan paling awal dalam metode sejarah. Tahapan ini peneliti berusaha mengumpulkan sumber atau data melalui dua metode, yaitu metode kepustakaan ( library research ) dan metode penelitian lapangan ( field research ). Penelitian dengan metode kepustakaan bertujuan untuk memperoleh data tertulis melalui buku-buku, arsip, artikel ataupun sumber tertulis lainnya. Sumber-sumber tertulis tersebut diperoleh dari artikel koran seperti Waspada yang merekam pertandinganpertandingan Marah Halim Cup. Perpustakaan Daerah dan Perpustakaan Universitas Sumatera Utara. Sedangkan pengumpulan data metode 4 Kuntowijoyo, Metodologi Sejarah, Yogyakarta: Tiara Wacana, 1994, hlm. 94-97. 5 Louis Gottschalk, Mengerti Sejarah, terjemahan Nugroho Notosusanto, Jakarta: UI Press, hlm. 32. 7

penelitian lapangan dilakukan dengan teknik wawancara terhadap beberapa informan yang terkait dengan penelitian. Hal ini dapat dilakukan karena masih terdapatnya beberapa informan yang mengetahui perjalanan turnamen Marah Halim Cup seperti Nobon Kayamuddin, Parlin Siagian dan para mantan pemain PSMS tahun 1970-an. Akan digali informasi dari orang-orang yang menyaksikan turnamen Marah Halim Cup di masa lalu terutama para wartawan seperti Muhammad TWH dan Habibul Chair.Dalam rencana penelitian lapangan yang akan dilakukan penulis akan menggunakan metode wawancara yang terbuka. Wawancara yang dilakukan ditujukan kepada informan yang berhubungan dengan topik penelitian. 2. Kritik Sumber adalah tahapan kedua dalam metode sejarah. Pada tahapan ini peneliti bertugas untuk mengkritik terhadap sumber-sumber yang diteliti agar peneliti lebih dekat lagi dengan nilai kebenaran dan keaslian dari sumber yang diperoleh. Dalam melakukan kritik terhadap sumber dapat dilakukan dengan cara mengcroscheck data dengan menelaah kembali kebenaran isi atau fakta dari sumber buku, arsip ataupun hasil wawancara dengan informan, dan kemudia diuji kembali keaslian sumber tersebut demi menjaga keobjektifan suatu data. 3. Interpretasi adalah tahapan ketiga dalam metode sejarah. pada tahapan ini peneliti hendaknya menafsirkan data-data yang diperoleh agar menjadi suatu data yang objektif. Dalam hal ini, peneliti menginterprestasi pengumpulan sumber, mengkritik tentang objek kajian Marah Halim Cup.

Dengan adanya interpretasi ini diharapkan dapat menjadi data sementara sebelum peneliti menuangkannya ke dalam bentuk tulisan. 4. Historiografi adalah tahapan terakhir dalam metode sejarah. Tahapan ini dapat disebut juga sebagai penulisan laporan. Pada tahap ini, peneliti menjabarkan secara kronologis dan sistematis fakta-fakta yang diperoleh agar menghasilkan tulisan yang ilmiah dan bersifat objektif. Pada penulisan sejarah Marah Halim Cup ini, penulis dalam menjelaskan atau menerangkan sepakbola tentu memiliki pendekatan tertentu. Dengan adanya pendekatan ilmiah ini diharapkan dapat memudahkan orang lain untuk memahami maksud dan pengetahuan bagi orang yang membacanya. 9