BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Mioma uteri sering disebut juga leiomioma atau fibroid uterus, yang merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. jinak yang tumbuh pada rahim. Dalam istilah kedokteranya disebut

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh perempuan usia produktif. Sebanyak 25% penderita mioma uteri dilaporkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Salah satu masalah kesehatan yang sering di jumpai pada wanita usia subur

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit pada sistem reproduksi yang menyebabkan kematian yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengetahuan perawat tentang penilaian nyeri dan intervensi sangat

ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK PENDERITA MIOMA UTERI DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Tujuan diselenggarakan pembangunan kesehatan adalah

BAB I peran penting dalam kelanjutan generasi penerus bangsa (Manuaba, 2009).

KARAKTERISTIK WANITA USIA SUBUR DENGAN MIOMA UTERI DI RS. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA

BAB I PENDAHULUAN. leiomyoma uteri, fibromioma uteri, atau uterin fibroid. 1 Angka kejadian

BAB I PENDAHULUAN. seksama, prevalensi mioma uteri meningkat lebih dari 70%, karena mioma

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MIOMA UTERI DI RSU PKU MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN

HUBUNGAN USIA DENGAN KEJADIAN MYOMA UTERI DI BANGSAL SAKINAH RSU PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2013 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. melalui program Keluarga Berencana (BKKBN,2010). pemerintah yang pada awalnya diatur berdasarkan Undang-Undang No.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I KONSEP DASAR. kepustakaan ginekologi juga terkenal dengan istilah-istilah fibrimioma uteri,

BAB I PENDAHULUAN. diagnosa secara individual (Ralph. C Benson, 2009). Adapun Komplikasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RSUD Dr. Moewardi pada Juli 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. kehamilan ektopik yang berakhir dengan keadaan ruptur atau abortus. 12 Kehamilan

Tumor jinak pelvik. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Menstruasi adalah pendarahan periodik dan siklik dari uterus, disertai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam pembukaan

ABSTRAK PREVALENSI MIOMA UTERI DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI DESEMBER : July Ivone, dr.,m.s.mpd.

BAB 1 PENDAHULUAN. Haid adalah perdarahan dari kemaluan yang terjadi pada seorang wanita yang

BAB I PENDAHULUAN. ovarium merupakan salah satu tumor jinak ginekologi yang paling sering dijumpai pada

BAB I PENDAHULUAN. sampai 6 gram. Ovarium terletak dalam kavum peritonei. Kedua ovarium melekat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kebutuhan. Terpenuhinya fungsi-fungsi keluarga dapat membantu keluarga untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Amerika Serikat diperkirakan setiap 4-5 wanita mengidap. kelainan ini dan menunjukkan kecenderungan pertumbuhan pada dekadeusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN dan 2000, kelompok umur tahun jumlahnya meningkat dari 21 juta

KEHAMILAN DENGAN FIBROID DAN KOMPLIKASI OBSTETRINYA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. disebut dengan mioma uteri. fibroid (Prawirohardjo, 2009). pada wanita berumur tahun (Setiati, 2012).

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MIOMA UTERI DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK SITI FATIMAH MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. perhatian khusus pada masa remaja yang dimana terjadi proses pertumbuhan

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. terutama pada remaja putri yang nantinya akan menjadi seorang wanita yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

GAMBARAN FAKTOR RESIKO PENYEBAB TERJADINYA MIOMA UTERI DI POLIKLINIK KEBIDANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. waktu menjelang atau selama menstruasi. Sebagian wanita memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu untuk periode 5 tahun sebelum survey ( )

BAB I PENDAHULUAN. dan fungsi dari organ tempat sel tersebut tumbuh. 1 Empat belas juta kasus baru

BAB 1 PENDAHULUAN. jinak dengan karakter tidak nyeri, dapat digerakkan, berbatas tegas dan

KEPERAWATAN NYERI DENGAN DIAGNOSA MEDIS MYOMA UTERI DAN ANEMIS DI RUANG DAHLIA II RUMAH SAKIT UMUMM DAERAH GAMBIRAN KOTA KEDIRI KARYA TULIS ILMIAH

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN HUBUNGAN USIA MENARCHE DAN PARITAS DENGAN MIOMA UTERI

HUBUNGAN USIA REPRODUKSI DENGAN KEJADIAN MIOMA UTERI DI RSUP. PROF. DR. R.D. KANDOU MANADO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menstruasi atau haid atau datang bulan adalah perubahan fisiologis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Tumor kolorektal merupakan neoplasma pada usus besar yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II. Uterus (rahim) 7-7,5 cm lebar di. ini pada. estrogen. estrogen Menopause, uterus. normal 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. selama hari, 3-6 hari adalah waktu keluarnya darah menstruasi. perdarahan bercak atau spotting (Baziad, 2008).

PERBEDAAN KEJADIAN MIOMA UTERI PADA AKSEPTOR KONTRASEPSI ORAL DAN BUKAN AKSEPTOR KONTRASEPSI ORAL SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang aman (plastik yang dililiti oleh tembaga) dan dimasukkan ke dalam rahim oleh

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan pada 2007 sebesar 228 per kelahiran hidup. Kenyataan

Daftar Pustaka : 21 ( ) Kata kunci: Dismenore, Intensitas dismenore, Senam dismenore

BAB I PENDAHULUAN. metode deteksi dini yang akurat. Sehingga hanya 20-30% penderita kanker

BAB I PENDAHULUAN. tuba falopi kemudian berimplantasi di endometrium. (Prawiroharjho, ketidakpuasan bagi ibu dan bayinya (Saifuddin. 2000).

KARAKTERISTIK MIOMA UTERI DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA PERIODE JANUARI JANUARI 2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. endometrium diluar lokasi normalnya dikavum uteri. kelainan ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. bundar dengan ukuran 15 x 20 cm dengan tebal 2,5 sampai 3 cm dan beratnya 500

BAB I PENDAHULUAN. Repository.Unimus.ac.id

HUBUNGAN TINGKAT DISMENOREA DENGAN PENGGUNAAN ANALGETIK PADA SISWA SMPN 4 PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN. Nurhidayati 1*)

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan reproduksi sangat penting artinya, kesehatan reproduksi

BAB 3 METODE PENELITIAN. digunakan pada penelitian yang terdiri dari desain penelitian, populasi, teknik

BAB I PENDAHULUAN. uteri. Hal ini masih merupakan masalah yang cukup besar dikalangan masyarakat Di

BAB 4 HASIL. Grafik 4.1. Frekuensi Pasien Berdasarkan Diagnosis. 20 Universitas Indonesia. Karakteristik pasien...,eylin, FK UI.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sistem perkemihan merupakan salah satu system yang tidak kalah

BAB I PENDAHULUAN. 2012, angka kematian ibu di Indonesia masih sangat tinggi yaitu 359 per

BAB I PENDAHULUAN. Dismenore primer merupakan nyeri haid yang dijumpai tanpa kelainan pada

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Selama masa perkembangan tubuh, payudara juga mengalami

Istilah-istilah. gangguan MENSTRUASI. Skenario. Menstruasi Normal. Menilai Banyaknya Darah 1/16/11

LAPORAN PENDAHULUAN MIOMA UTERI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Kista ovarium merupakan suatu tumor, baik kecil maupun yang besar,

BAB 1 PENDAHULUAN. Wanita mulai dari usia remaja hingga dewasa normalnya akan mengalami

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 2 TINJUAN PUSTAKA

Aku Keguguran Medio Februari 1995 Medio Maret 1995

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mengalami menstruasi atau haid. Menstruasi merupakan bagian dari proses

BAB I PENDAHULUAN. Infertilitas adalah kondisi yang dialami oleh pasangan suami istri. yang telah menikah minimal 1 tahun, melakukan hubungan sanggama

I. PENDAHULUAN. Menstruasi merupakan perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi

KEJADIAN MIOMA UTERI PADA AKSEPTOR HORMONAL

HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN MIOMA UTERI DI RSU PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. meluas ke rongga mulut. Penyakit-penyakit didalam rongga mulut telah menjadi perhatian

BAB I PENDAHULUAN. sebelum dan selama menstruasi bahkan disertai sensasi mual. 1 Dalam istilah

Low back pain ( LBP) atau nyeri punggung bawah merupakan

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Masa remaja sering disebut dengan masa pubertas. Dimana masa

BAB I PENDAHULUAN. kebahagiaan tersebut tetapi alasan yang membuat seseorang. merasa bahagia. Hal itu karena ketika seseorang menemukan

JURNAL ILMIAH ILMU-ILMU KESEHATAN VOL. XIII NO. 3, DESEMBER 2015

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mioma uteri dikenal juga dengan sebutan fibromioma, fibroid ataupun leiomioma, merupakan neoplasma jinak yang berasal dari otot rahim dan jaringan ikat di rahim. Tumor ini pertama kali ditemukan oleh Virchow pada tahun 1854. Mioma uteri merupakan salah satu masalah yang sering dihadapi oleh spesialis kandungan/ginekolog (Bozini, 2007). Mioma uteri sering ditemukan pada wanita usia reproduksi (20-25%), dengan prevalensi yang meningkat lebih dari 70% pada pemeriksaan patologi anatomi uterus. Di Amerika Serikat, mioma uteri merupakan indikasi tersering untuk dilakukan histerektomi. Di Indonesia mioma uteri ditemukan 2,39%-11,7% pada semua penderita ginekologi yang dirawat dan paling sering ditemukan pada wanita umur 35-45 tahun (kurang lebih 25%) serta jarang terjadi pada wanita 20 tahun dan pasca menopause (Schorge et al., 2008; Winkjosastro, 2009). Sebagian besar kasus mioma uteri adalah tanpa gejala, sehingga kebanyakan penderita tidak menyadari adanya kelainan pada rahimnya. Diperkirakan hanya 20%- 50% dari tumor ini yang menimbulkan gejala klinik, terutama perdarahan menstruasi yang berlebihan, infertilitas, abortus berulang, dan nyeri akibat penekanan massa tumor (Djuwantono, 2004). Mioma uteri ini menimbulkan masalah besar dalam kesehatan dan terapi yang paling efektif masih belum didapatkan, karena sedikit sekali informasi mengenai etiologi mioma uteri itu sendiri. Walaupun jarang menyebabkan mortalitas, namun morbiditas yang ditimbulkan oleh mioma uteri ini cukup tinggi karena mioma uteri dapat menyebabkan nyeri perut dan perdarahan abnormal, serta diperkirakan dapat menyebabkan infertilitas. Adanya hubungan antara mioma dan infertilitas ini telah dilaporkan oleh dua survei observasional. Dilaporkan sebesar 27 40 % wanita 1

2 dengan mioma uteri mengalami infertilitas. Dilihat dari pemeriksaan laboratorium, anemia merupakan akibat paling sering dari mioma. Hal ini disebabkan perdarahan uterus yang banyak dan habisnya cadangan zat besi. (Bailliere, 2006; Marshall et al., 1998). Pengobatan mioma uteri dengan gejala klinik umumnya adalah tindakan operasi yaitu histerektomi (pengangkatan rahim) atau pada wanita yang ingin mempertahankan kesuburannya, miomektomi (pengangkatan mioma) dapat menjadi pilihan (Djuwantono, 2004). 1.2 Identifikasi Masalah 1. Bagaimanakah gambaran mioma uteri yang ditinjau berdasarkan usia di R.S. Immanuel periode Januari 2010-Desember 2010. 2. Bagaimanakah gambaran mioma uteri yang ditinjau berdasarkan keluhan utama di R.S. Immanuel periode Januari 2010-Desember 2010. 3. Bagaimanakah gambaran mioma uteri yang ditinjau berdasarkan hasil laboratorium hemoglobin (Hb) di R.S. Immanuel periode Januari 2010- Desember 2010. 4. Bagaimanakah gambaran mioma uteri yang ditinjau dari jenis penatalaksanaan di R.S. Immanuel periode Januari 2010-Desember 2010. 1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran secara umum mengenai kejadian mioma uteri di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode 1 Januari-31 Desember 2010.

3 1.3.2 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran tentang kasus mioma uteri di Rumah Sakit Immanuel Bandung, khususnya: 1. Gambaran mioma uteri yang ditinjau berdasarkan usia 2. Gambaran mioma uteri yang ditinjau berdasarkan keluhan utama 3. Gambaran mioma uteri yang ditinjau berdasarkan hasil laboratorium hemoglobin (Hb) 4. Gambaran mioma uteri yang ditinjau dari jenis penatalaksanaan 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademik Hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi bagi penulis dan mahasiswa lainnya tentang gambaran mioma uteri di Rumah Sakit Immanuel Bandung. 1.4.2 Manfaat Praktis Menambah wawasan bagi tenaga medis dan paramedis serta masyarakat mengenai mioma uteri. 1.5 Landasan Teori Mioma uteri merupakan jenis tumor uterus yang paling sering ditemukan. Diperkirakan bahwa 20% dari wanita berumur 35 tahun menderita myoma uteri walaupun tidak disertai gejala-gejala atau sekitar 20-25% terdapat pada wanita usia reproduktif. Di Amerika Serikat terdapat sekitar 650.000 tindakan histerektomi yang dilakukan per tahun, sebanyak 27% (175.000) disebabkan karena mioma uterus (Jacob T, 2010).

4 Klasifikasi mioma menurut letak dan arah pertumbuhannya, dibagi menjadi 4 jenis antara lain mioma submukosa, mioma intramural, mioma subserosa, mioma intraligamenter. Jenis mioma uteri yang paling sering adalah jenis intramural (54%), subserosa (48%), submukosa (6,1%) dan jenis intraligamenter (4,4%) (Thomas, 1992). Keluhan yang diakibatkan oleh mioma uteri sangat tergantung dari lokasi, arah pertumbuhan, jenis, besar dan jumlah mioma. Hanya dijumpai 20-25% yang menimbulkan keluhan, sedangkan sisanya asimtomatik. Hipermenore, menometroragia adalah gejala klasik dari mioma uteri. Dari penelitian multisenter yang dilakukan pada 114 penderita ditemukan 44 % gejala perdarahan, yang paling sering adalah jenis mioma submukosa, sekitar 65% wanita dengan mioma mengeluh dismenore, nyeri perut bagian bawah, serta nyeri pinggang. Tergantung dari lokasi dan arah pertumbuhan mioma, maka kandung kemih, ureter dan usus dapat terganggu, dimana peneliti menemukan keluhan dysuria (14%), keluhan obstipasi (13%). Mioma uteri sebagai penyebab infertilitas hanya dijumpai pada 2-10% kasus. Infertilitas terjadi sebagai akibat obstruksi mekanis tuba falopii. Abortus spontan dapat terjadi bila mioma menghalangi pembesaran uterus, dimana menyebabkan kontraksi uterus yang abnormal (Baziad A, 2003) 1.6 Metodologi Jenis Penelitian Rancangan Penelitian Teknik pengambilan data Instrumen Populasi Jumlah Sampel : Observasional deskriptif : Retrospective study : Observasi/telaah data sekunder rekam medis Rumah Sakit Immanuel : Data rekam medis : Pasien mioma uteri yang berobat di Rumah Sakit Immanuel Bandung. : Whole sample

5 Kriteria Inklusi Kriteria Ekslusi Teknik analisis : Pasien yang didiagnosis mioma uteri di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode 1 Januari-31 Desember 2010 dan memiliki data rekam medis yang lengkap sesuai dengan variabel penelitian yang dicari. : Pasien yang didiagnosis mioma uteri di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode 1 Januari-31 Desember 2010 dan tidak memiliki data rekam medis yang lengkap sesuai dengan variabel penelitian yang dicari. : Univariat dengan menggunakan statistik deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi disertai pembahasannya. 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Sub Bagian Rekam Medis Pusat di R.S. Immanuel. Penelitian dan pengambilan data dilakukan mulai bulan Januari 2012 sampai Mei 2012.