BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian dunia semakin terintegrasi seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi tidak hanya memudahkan para pelaku pasar dalam memperoleh informasi, tetapi juga dalam berinvestasi, baik di dalam pasar domestik, maupun pasar dunia secara bebas. Secara umum, adanya perkembangan teknologi informasi memperkuat hubungan antar pasar di dunia. Hubungan antar negara, terutama hubungan antara negara maju atau developed countries dan negara berkembang atau developing countries telah banyak diteliti oleh para ahli. Bagi negara berkembang, hubungan internasional memiliki dampak yang kuat bagi perekonomian dalam negeri di mana hubungan yang kuat dapat menyebabkan negara terbuka dan mudah dipengaruhi global shock. Di lain sisi, hubungan internasional yang lemah membuka peluang untuk mendapatkan keuntungan dari international diversification (Singh, Kumar, dan Pandey, 2010). Inter-relasi antar pasar keuangan mencerminkan proses asset pricing dan proses transmisi resiko yang dapat melemahkan stabilitas keuangan. Inter-relasi antar pasar dunia dapat dicerminkan pada krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 2008 lalu. Krisis pada tahun 2008 bermula dari Amerika Serikat dengan adanya sub-prime mortgage, collateralized debt obligations, dan credit default swap dan memberikan dampak tidak hanya pada perekonomian Amerika sendiri, namun juga pada perekonomian negara-negara di kawasan Eropa, Asia, Australia, maupun Timur Tengah. Indeks harga saham bursa global juga mengikuti keterpurukan indeks harga saham bursa AS, bahkan di Asia, termasuk Indonesia, indeks harga saham menukik tajam melebihi penurunan indeks harga saham di AS sendiri. Hal ini mengakibatkan kepanikan bagi kalangan investor sehingga sentimen negatif terus berkembang yang mengakibatkan banyak harga saham dengan fundamental yang baik, nilainya terus turun tajam. Bursa saham Indonesia mengalami penurunan hingga 11% dan memaksa badan otoritas bursa untuk melakukan penghentian perdagangan selama 3 hari untuk mencegah lebih 1
2 terpuruknya bursa. Hal ini memberikan indikasi bagi penulis bahwa terdapat interrelasi dan interdependensi antar negara di dunia. Integrasi dan interdependensi pasar keuangan internasional yang semakin meningkat (Berben dan Jansen, 2005; Wongswan, 2006) mendorong banyak studi empiris untuk mengkaji mekanisme transmisi volatilitas atau volatility spillover pasar keuangan antar negara. Markowitz (1952) pertama kali melakukan penelitian yang menyatakan bahwa tingkat efisiensi pembentukan portfolio dapat dioptimalisasikan dengan penggabungan beberapa asset dengan tingkat korelasi return yang beragam. Grubel (1968) dan Solnik (1974) melanjutkan penelitian Markowitz dan menyatakan bahwa optimalisasi portfolio dapat dilakukan dengan international diversification, yaitu berinvestasi pada asset-aset di beberapa negara. Namun, Kasa (1992) mengatakan bahwa investor tidak dapat hanya mengandalkan korelasi antar asset. Diperlukan adanya dasar pengukuran yang lebih akurat dalam menganalisa hubungan pasar keuangan yang satu dengan yang lainnya. Maka dari itu, penelitian mengenai hubungan volatilitas dan return beberapa pasar keuangan akan bermanfaat dalam strategi untuk diversifikasi. Terdapat banyak penelitian terdahulu yang membahas mengenai volatilitas dalam pasar saham. Secara umum, penelitian dilakukan terhadap volatilitas pada pasar saham negara maju. Sementara itu, masih sedikit penelitian yang dilakukan untuk meneliti volatility spillover untuk negara berkembang. Menarik untuk diteliti apakah terdapat volatility spillover di antara pasar saham negara berkembang. 3 negara berkembang di kasawan Asia adalah Indonesia, China, dan India. Ketiga negara tersebut memiliki jam kerja pasar saham yang relatif sama sehingga tidak terdapat lagging/dynamic volatility. Penelitian mengenai volatility spillover antara Indonesia dengan negara lainnya telah dilakukan oleh Lestano (2010), Martin S. Mulyadi (2009), dan Mukherjee dan Mishra (2008). Dalam penelitiannya, Lestano meneliti volatility spillover antara bursa saham Indonesia dan Singapura. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat bidirectional volatility spillover yang berarti bahwa terjadi hubungan 2 arah atau saling mempengaruhi satu sama lain. Martin S. Mulyadi meneliti volatility spillover antara bursa saham Indonesia dengan Amerika dan Jepang dan kesimpulannya adalah Indonesia dan Amerika memiliki hubungan yang searah di mana bursa saham Amerika mempengaruhi bursa saham Indonesia dan terjadi bidirectional volatility spillover antara bursa saham Indonesia dan Jepang.
3 Mukherjee dan Mishra (2008) melakukan penelitian pada pasar saham India dan 12 pasar saham lainnya. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa beberapa pasar saham Asia, di antaranya adalah Hong Kong, Indonesia, dan Singapura, mempengaruhi volatilitas di apsar saham India. Sementara itu, volatility spillover pasar saham India hanya terjadi pada pasar saham Pakistan dan Sri Lanka. Penelitian mengenai volatilitas dalam pasar saham di Indonesia dan interdependensinya dengan pasar saham negara lain di dunia dinilai sangat penting, terutama dalam memberikan gambaran mengenai seberapa pergerakan pasar saham negara lain dapat mempengaruhi pergerakan saham di Indonesia. Selain itu juga dapat diteliti apakah kejadian yang terjadi pada pasar saham Indonesia dapat mempengaruhi pasar saham negara lainnya. Dengan berbagai penelitian terdahulu yang telah dilakukan sebelumnya, penulis akan meneliti mengenai terjadinya volatility spillover di pasar saham Indonesia dengan 2 negara berkembang lainnya di kawasan Asia, yaitu Indonesia, China, dan India. Penelitian ini dilakukan untuk menguji contemporaneous volatility atau volatilitas yang langsung berdampak pada hari yang sama. Penelitian ini tidak perlu menguji dynamic volatility sebab ketiga Indonesia, China, dan India memiliki waktu perdagangan pasar saham yang relatif sama. Maka dari itu, penulis memutuskan untuk mengangkat penelitian yang berjudul ANALISIS VOLATILITY SPILLOVER ANTARA PASAR SAHAM INDONESIA TERHADAP PASAR SAHAM CHINA DAN INDIA : STUDI EMPIRIS PADA INDEKS SAHAM PERIODE 2005 2014. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah terjadi volatility spillover antara bursa saham Indonesia dengan bursa saham China? 2. Apakah terjadi volatility spillover antara bursa saham Indonesia dengan bursa saham India? 3. Apakah terjadi bidirectional volatility spillover antara bursa saham Indonesia dengan bursa saham China? 4. Apakah terjadi bidirectional volatility spillover antara bursa saham Indonesia dengan bursa saham India?
4 1.3 Ruang Lingkup Penelitian 1. Penelitian ini dilakukan dengan memanfaatkan data empiris berupa closing price dari index utama pada bursa saham di Indonesia, China, dan India. 2. Penelitian dilakukan dengan memanfaatkan data empiris dalam periode tahun 2005 2014. 3. Bursa saham di Indonesia direpresentasikan oleh Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 4. Bursa saham China direpresentasikan oleh Shanghai Stock Exchange (SSE) Composite Index. 5. Bursa saham Jepang direpresentasikan oleh Bombay Stock Exchange Sensitive Index (BSE Sensex) 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian adalah sebagai berikut : 1. Menganalisis terjadinya volatility spillover antara bursa saham Indonesia dengan bursa saham China 2. Menganalisis terjadinya volatility spillover antara bursa saham Indonesia dengan bursa saham India 3. Menganalisis terjadinya bidirectional volatility spillover antara bursa saham Indonesia dengan bursa saham China 4. Menganalisis terjadinya bidirectional volatility spillover antara bursa saham Indonesia dengan bursa saham India 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat membawa manfaat sebagai berikut : 1. Bagi Investor Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi bagi investor dan juga calon investor dalam mengambil keputusan investasi di bursa saham dengan mengamati pergerakan dan kondisi bursa saham di negara lain yang memiliki korelasi dengan pergerakan bursa Indonesia sehingga dapat mendatangkan return yang diharapkan 2. Bagi Akademisi atau Pembaca
5 Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan pembaca mengenai adanya relasi antar bursa saham di dunia dan pengaruhnya bagi bursa saham Indonesia. 1.6 Ringkasan Metodologi Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa pergerakan pasar saham di negara lain dapat mempengaruhi pergerakan pasar saham di Indonesia dan apakah pergerakan pasar saham Indonesia mempengaruhi pergerakan pasar saham di negara lain. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan tersebut terjadi secara searah atau dua arah (bidirectional volatility spillover). Karakteristik dari penelitan ini adalah sebagai berikut : 1. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kuantitatif yang berpusat pada studi pustaka studi pustaka untuk memperkuat dasar penelitian dengan menguraikan teori yang berkaitan dengan judul penelitian ini dan pengumpulan data perusahaan berupa intraday closing price dari indeks yang menjadi objek penelitian. 2. Penelitian ini dilakukan dengan memanfaatkan data empiris dari periode 2005 hingga periode 2014. 3. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder berupa intraday closing price dari indeks saham yang menjadi objek penelitian yang diambil dari Bloomberg Network. 4. Pengolahan data secara statistik dilakukan dengan E-views 8 dan SPSS 20 1.7 Sistematika Penulisan Penelitian yang diambil dengan judul ANALISIS TERJADINYA VOLATILITY SPILLOVER ANTARA PASAR SAHAM INDONESIA TERHADAP PASAR SAHAM CHINA DAN INDIA : STUDI EMPIRIS PADA INDEKS SAHAM PERIODE 2005 2014 secara sistematis terdiri dari lima (5) bab yang dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut : Bab 1 : Pendahuluan Bab 1 berisi latar belakang penelitian, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ringkasan metodologi penelitian, dan juga sistematika penulisan dari penelitian secara keseluruhan mengenai volatility spillover antara pasar saham Indonesia, China, dan India dalam periode 2005-2014.
6 Bab 2 : Landasan Teori Bab ini menguraikan teori-teori terkait topik penelitian dan menjadi dasar penelitian yang digunakan oleh penulis. Bab landasan teori dan pengembangan hipotesis terdiri dari tinjauan pustaka, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran teoritis, dan hipotesis. Bab 3 : Metodologi Penelitian Bab ini menguraikan metode pengumpulan data, populasi dan sampel, data dan variabel, uji statistik, dan model penyajian data. Bab 4 : Analisis dan Pembahasan Bab ini berisi tentang analisis data dan pembahasan dari hasil pengujian hipotesis atas data yang didapat oleh penulis. Bab 5 : Kesimpulan dan Saran Bab ini berisi mengenai kesimpulan atas analisa dan hasil penelitian di mana merupakan ringkasan singkat atas permasalahan dan topik yang telah dibahas dalam penelitian. Dengan adanya kesimpulan atas hasil penelitian, maka penulis juga kemudian memberikan saran terhadap permasalahan yang dibahas dalam penelitian yang mungkin bermanfaat bagi pihak yang terkait dengan dengan penelitian ini.