Percobaan 2: Pengaruh Paclobutrazol terhadap Pertumbuhan dan Pembungaan Jahe

dokumen-dokumen yang mirip
HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 1. Keragaman mutu tiga jenis jahe (dalam %, pada lokasi 450 mdpl) Oleoresin Gingerol Pati Serat Air Abu Sari dalam air

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Tinggi Tanaman. antara pengaruh pemangkasan dan pemberian ZPT paklobutrazol. Pada perlakuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Widdy Hardiyanti, 2013

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merrill.) merupakan salah satu komoditas pangan

I. PENDAHULUAN. Ubikayu (Manihot esculenta Crantz.) merupakan salah satu komoditi tanaman

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu atau singkong (Manihot esculenta Crantz.) merupakan bahan pangan

TINJAUAN PUSTAKA. adalah sebagai berikut: kerajaan: Plantae; divisio: Magnoliophyta; kelas:

II. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Ubikayu (Manihot esculenta Crantz.) merupakan komoditas yang menjadi salah

Pengendalian hama dan penyakit pada pembibitan yaitu dengan menutup atau mengolesi luka bekas pengambilan anakan dengan tanah atau insektisida,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. tinggi tanaman dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1. Rerata Tinggi Tanaman dan Jumlah Daun

HASIL DAN PEMBAHASAN. kompos limbah tembakau memberikan pengaruh nyata terhadap berat buah per

I. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif. Hasil sidik ragam variabel pertumbuhan vegetatif tanaman yang meliputi tinggi

HASIL DAN PEMBAHASAN. Percobaan 1 : Pengaruh Pertumbuhan Asal Bahan Tanaman terhadap Pembibitan Jarak Pagar

Pengaruh Paclobutrazol terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Sanseviera (Sanseviera trifasciata Laurentii)

I. PENDAHULUAN. Ubikayu atau singkong (Manihot esculenta Crantz.) merupakan salah satu

I. PENDAHULUAN. sebagai penghias meja kerja dalam bentuk vas bunga, dan dapat dikombinasikan

IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tajuk. bertambahnya tinggi tanaman, jumlah daun, berat segar tajuk, berat kering tajuk

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. lingkungan atau perlakuan. Berdasarkan hasil sidik ragam 5% (lampiran 3A)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. jumlah bunga, saat berbunga, jumlah ruas, panjang ruas rata-rata, jumlah

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman Jati. daun, luas daun, berat segar bibit, dan berat kering bibit dan disajikan pada tabel

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jagung Manis. dalam siklus kehidupan tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan berlangsung

PENDAHULUAN. dengan laju pembangunan dan pertambahan penduduk. Usaha ini tidak. terbatas pada tanaman pangan utama (padi) melainkan penganekaraman

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tanah termasuk ke dalam devisi Spematophyta, famili Papilionaceae, genus Arachis, species Arachis hypogaea L.

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman

5. PEMBAHASAN 5.1. Pengaruh waktu pemberian GA3 terhadap pertumbuhan tanaman leek

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Umum Lokasi Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Morfologi dan Taksonomi Tanaman Gerbera. Gerbera merupakan tanaman bunga hias yang berupa herba. Masyarakat

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat ± 32 meter di atas permukaan

0 (N 0 ) 12,34a 0,35 (N 1 ) 13,17a 0,525 0,7 (N 2 ) (N 3 )

Hasil dari tabel sidik ragam parameter tinggi tanaman menunjukkan beda. nyata berdasarkan DMRT pada taraf 5 % (lampiran 8) Hasil rerata tinggi tanaman

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. (Ocimum sanctum) untuk pengendalian akar gada (plasmodiophora brassicae)

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Morfologi dan Syarat Tumbuh Tanaman Kedelai. Kedelai merupakan tanaman asli subtropis dengan sistem perakaran terdiri dari

PENGARUH PACLOBUTRAZOL TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PEMBUNGAAN GLOKSINIA (Sinningia speciosa Pink) Oleh Retno Santiasrini A

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jagung Manis. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang dialami oleh setiap

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi IBA (Indole Butyric Acid)

KERAGAAN PERTUMBUHAN JAGUNG DENGAN PEMBERIAN PUPUK HIJAU DISERTAI PEMUPUKAN N DAN P

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Tinggi Tanaman Umur 35 Hari Setelah Tanam

I. PENDAHULUAN. penggemarnya. Selain itu bunga anggrek memiliki variasi bentuk, warna dan ukuran

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam sistem taksonomi tumbuhan, sorgum diklasifikasikan sebagai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 21 hari setelah tanam. Sedangkan analisis pengaruh konsentrasi dan lama perendaman

III. BAHAN DAN METODE

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. INDUKSI PEMBUNGAAN PADA TANAMAN KAKAO. Abstrak

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Tinggi Tanaman. Hasil penelitian menunjukan berbagai kadar lengas tanah pada stadia

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. Hasil sidik ragam 5% terhadap tinggi tanaman menunjukkan bahwa

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

rv. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pisang adalah tanaman herba yang berasal dari kawasan Asia Tenggara

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Sorgum merupakan salah satu jenis tanaman serealia yang memiliki potensi besar

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Air leri merupakan bahan organik dengan kandungan fosfor, magnesium

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. cendawan MVA, sterilisasi tanah, penanaman tanaman kedelai varietas Detam-1.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Fosfor Terhadap Pertumbuhan Pseudbulb. tanaman anggrek Dendrobium antennatum selama 10 minggu setelah

AGROVIGOR VOLUME 1 NO. 1 SEPTEMBER 2008 ISSN

PENDAHULUAN BAHAN DAN METODE

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Rekapitulasi hasil analisis sidik ragam pertumbuhan bibit saninten

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1 Pola pertumbuhan cabang kacang tanah (Singh & Oswalt 1995)

MANIPULASI TUMBUHAN MENGGUNAKAN HORMON PERTUMBUHAN TANAMAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Analisis Variabel Pengamatan Pertumbuhan Kubis

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani yaitu Glycine soja

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan pengamatan pada pemberian pupuk organik kotoran ayam

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dan pembahasan penelitian sampai dengan ditulisnya laporan

BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1. Tinjauan Pustaka Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Tanah Tanaman kacang tanah dapat diklasifikasikan

TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi dan Botani Bunga Matahari

PENGARUH KONSENTRASI PACLOBUTRAZOL, TRIAKONTANOL DAN SELANG PENYIRAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PEMBUNGAAN TANAMAN JERUK KASTURI (Citrus mitis)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam tinggi tanaman jagung hibrida

I. PENDAHULUAN. Gladiol merupakan salah satu komoditas hortikultura sebagai penghasil bunga potong

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. diolah menjadi makanan seperti kue, camilan, dan minyak goreng. kacang tanah dari Negara lain (BPS, 2012).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Tanaman hias khususnya bunga merupakan salah satu komoditas hortikultura

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif. menunjukan hasil pertumbuhan pada fase vegetatif. Berdasarkan hasil sidik ragam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1.1 Hasil Hasil yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman, umur berbunga, jumlah buah, dan berat buah.

Transkripsi:

23 hasil rimpang ini selain karena keterbatasan suplai air dari media, juga karena tanaman mulai memasuki akhir fase pertumbuhan vegetatif. Ketersediaan air dalam media mempengaruhi perkembangan luas daun yang juga mengurangi permukaan fotosintesis yang menentukan produksi rimpang. Rimpang yang dihasilkan pada kadar air media kurang dari 36 % cenderung lebih tipis dan kecil, yang membuat kualitas rimpang yang lebih rendah. Hasil pengamatan ini sejalan dengan pernyataan Khaerana et al. (2008) yang menunjukkan bahwa penurunan luas daun menyebabkan penurunan berat rimpang temulawak yang dihasilkan. Percobaan 2: Pengaruh Paclobutrazol terhadap Pertumbuhan dan Pembungaan Jahe 1. Tinggi Tanaman, Jumlah Tunas dan Diameter Pengaruh konsentrasi paclobutrazol terhadap tinggi tanaman pada tanaman jahe tidak menunjukkan perbedaan yang nyata pada semua perlakuan, bahkan masih mengalami penambahan tinggi tanaman hingga 10 MSA (Lampiran 10, 11 dan 12). Pada 12 MSA pertumbuhan tinggi tanaman mulai mengalami penurunan terutama pada paclobutrazol 80 ppm (Tabel 8). Menurunnya tinggi tanaman diduga berhubungan dengan terhambatnya produksi giberelin akibat pemberian paclobutrazol (Wattimena, 1988) di samping karena pertumbuhan vegetatif yang sudah selesai. tertinggi pada penelitian ini (100 ppm) belum efektif menghambat tinggi tanaman hingga akhir pengamatan. Menurut Menhennet (1979) konsentrasi paclobutrazol yang tidak mempengaruhi tanaman disebabkan (1) kemampuan yang berbeda dari daun, batang dan akar untuk absorpsi dan translokasi senyawa kimia; (2) adanya mekanisme penonaktifan pada beberapa spesies dan (3) perbedaan pola aksi retardan dalam tanaman. Pemberian paclobutrazol juga tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap diameter tunas. Hanya pada 6 MSA diameter tunas pada kontrol lebih rendah daripada tanaman yang diberi paclobutrazol. Pengaruh paclobutrazol juga tidak nyata terhadap jumlah tunas. Tanaman masih mengalami pertambahan jumlah tunas hingga 6 8 MSA. Dua minggu setelah aplikasi dihentikan (10

24 MSA) tanaman mengalami penurunan jumlah tunas, namun penurunan ini diduga karena tanaman memang sudah memasuki akhir fase vegetatif (+ 4-5 bulan). Tabel 8. Pengaruh konsentrasi paclobutrazol terhadap tinggi tanaman, jumlah tunas dan diameter tunas. Waktu Pengamatan (MSA) paclobutrazol 0 2 4 6 8 10 12 14 Tinggi tanaman (cm) 0 53.7a 59.47a 67.27a 68.76a 70.39a 73.06a 72.97a 72.04a 20 53.16a 58.36a 63.77a 67.96a 68.70a 72.04a 61.19ba 61.73ba 40 52.37a 55.87a 62.20a 64.82a 70.15a 69.53a 62.88ba 58.15ba 60 52.73a 56.60a 63.93a 64.10a 65.32a 69.96a 63.83ba 59.66ba 80 49.35a 53.35a 60.18a 60.60a 63.09a 67.17a 55.06b 51.76b 100 52.64a 56.65a 61.10a 65.16a 67.87a 66.91a 61.54ba 62.87ba Diameter Tunas (mm) 0 7.86a 9.27a 9.40a 7.86b 7.86a 7.86a 7.86a 8.33a 20 7.92a 9.66a 9.55a 9.21a 8.94a 8.44a 8.20a 7.19a 40 7.75a 9.22a 9.37a 8.58ba 8.93a 8.66a 7.96a 7.05a 60 7.23a 8.58a 8.66a 8.27ba 7.98a 8.52a 8.53a 7.49a 80 7.51a 9.07a 9.06a 8.34ba 8.24a 8.53a 8.29a 7.34a 100 7.89a 9.47a 9.42a 8.77ba 8.57a 8.10a 7.69a 7.55a Jumlah tunas (buah) 0 10.95a 15.00a 17.10a 20.45a 19.58a 18.98a 18.85a 16.65a 20 10.85a 13.65a 16.30a 17.65a 17.55a 16.15a 13.25ba 11.60a 40 9.45a 13.35a 15.11a 16.93a 16.23a 14.68a 13.25ba 11.15a 60 9.05a 13.10a 15.05a 16.75a 16.58a 15.05a 14.32ba 12.70a 80 8.75a 12.25a 14.95a 16.35a 17.62a 16.21a 12.35b 11.37a 100 9.50a 12.50a 14.95a 15.28a 14.75a 13.05a 11.76b 10.91a. Tanda garis menunjukkan akhir perlakuan paclobutrazol. Secara umum, pengaruh pemberian paclobutrazol hingga dosis 100 ppm yang diulang sebanyak lima kali dengan selang dua minggu tidak menghambat pertumbuhan vegetatif. Hal ini dapat dilihat dari penurunan yang terjadi pada tinggi tanaman, diameter tunas, dan jumlah tunas yang merupakan penurunan pertumbuhan secara proporsional sebagai indikasi berakhirnya pertumbuhan vegetatif. Setelah perlakuan dihentikan, tidak banyak tunas-tunas baru yang muncul. Diduga hasil fotosintesis tidak digunakan untuk membentuk tunas baru, melainkan dihambat kemunculannya oleh paclobutrazol untuk pertumbuhan generatif.

25 2. Luas Daun Hasil analisis ragam perlakuan paclobutrazol terhadap luas pada 2 dan 8 MSA tidak memberikan pengaruh nyata pada semua taraf perlakuan (Lampiran 13). Walaupun secara statistik tidak berbeda nyata, namun penurunan luas daun dari 2 MSA hingga 8 MSA terjadi secara proporsional. Penurunan luas daun pada 8 MSA diduga lebih disebabkan karena tanaman sudah memasuki akhir fase pertumbuhan vegetatif (Tabel 9). Tabel 9. Pengaruh konsentrasi paclobutrazol terhadap luas daun paclobutrazol Pengamatan 2 MSA 8 MSA....cm 2. 0 41.79a 22.14a 20 41.57a 19.68a 40 44.50a 21.07a 60 37.27a 20.37a 80 100 40.08a 40.72a 20.31a 19.73a Hasil penelitian Santiasrini (2009) menunjukkan bahwa aplikasi paclobutrazol 400 ppm dapat menurunkan ukuran panjang dan lebar daun. Akan tetapi Khrisnamoorthy dalam Santiasrini (2009) menyatakan bahwa efek fisiologis retardan yaitu menghambat sel-sel meristem sub apikal, sedangkan pertumbuhan daun terletak pada meristem apikal sehingga jumlah daun dan luas daun tidak terpengaruh oleh pemberian paclobutrazol. 3. Bobot kering tajuk dan bobot kering akar Hasil analisis ragam perlakuan paclobutrazol berpengaruh nyata terhadap bobot kering tajuk pada konsentrasi 80 ppm dan tidak berpengaruh nyata terhadap bobot kering akar dan rasio akar/tajuk (Lampiran 14). Pemberian paclobutrazol sebanyak lima kali dengan konsentrasi 80 ppm menghasilkan bobot kering tajuk (biomassa) terendah yaitu 25.83 (Tabel 10). Hasil ini berbeda nyata dengan tanaman yang diberi konsentrasi 20 ppm, yang menghasilkan bobot kering tajuk rata-rata tertinggi yaitu 49.15. Pemberian paclobutrazol tidak memberikan pengaruh nyata terhadap bobot kering akar pada semua perlakuan. Pemberian

26 paclobutrazol juga memberikan nilai rasio tajuk/akar yang tidak berbeda nyata, diduga karena tanaman jahe pada perlakukan paclobutrazol tetap berada pada kondisi lapang sehinga pertumbuhan tajuk dan akar tetap seimbang. Tabel 10. Pengaruh konsentrasi paclobutrazol terhadap bobot kering tajuk dan bobot kering akar Pengamatan paclobutrazol Bobot kering tajuk Bobot kering akar Rasio akar/tajuk (g) (g) 0 39.53ba 9.45a 0.25a 20 49.15a 9.49a 0.20a 40 36.70ba 9.37a 0.27a 60 32.48ba 8.66a 0.28a 80 100 25.83b 34.65ba 9.06a 9.50a 0.40a 0.38a Menurut Wattimena (1988), paclobutrazol termasuk zat pengatur tumbuh dari golongan retardan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan metabolisme tanaman pada meristem sub apikal yang dapat menghalangi pemanjangan sel, sehingga perpanjangan buku terhambat. Penelitian Santiasrini (2009) menunjukkan semakin tinggi konsentrasi paclobutrazol menyebabkan tanaman semakin pendek, sehingga dapat berakibat pada semakin rendahnya berat kering tanaman. Namun, pada penelitian ini peningkatan konsentrasi paclobutrazol tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan vegetaif tanaman sebagaimana ditunjukkan pada peubah tinggi tanaman, diameter tunas, jumlah tunas, berat kering tajuk dan rasio akar/tajuk. Diduga konsentrasi yang digunakan (sampai dengan 100 ppm) tidak cukup memadai untuk menghambat pertumbuhan tanaman jahe. 4. Pembungaan Fase pertumbuhan generatif umumnya ditandai dengan munculnya tunastunas bunga. Pembungaan merupakan tahapan selanjutnya dari pertumbuhan tanaman setelah masa vegetatif. Pengaruh konsentrasi paclobutrazol untuk menginduksi pembungaan tidak memberikan pengaruh nyata (Tabel 11). Namun demikian tanaman jahe yang diberi paclobutrazol 100 ppm menghasilkan jumlah spika per rumpun yang cukup tinggi dibandingkan kontrol.

27 Tabel 11. Pengaruh paclobutrazol terhadap jumlah spika per rumpun paclobutazol Jumlah spika per rumpun 0 1.53a 20 1.73a 40 1.46a 60 2.06a 80 1.80a 100 3.40a Beberapa penelitian sebelumnya menyatakan bahwa pemberian retardan pada berbagai tanaman tidak selalu dapat menginduksi pembungaan dengan lebih cepat. Pengaruh pemberian retardan terhadap pembungaan juga masih belum konsisten. Hasil penelitian Sirait dalam Santiasrini (2009) menunjukkan bahwa pemberian paclobutrazol 75 ppm pada tanaman gardenia tidak berpengaruh terhadap saat terbentuknya kuncup bunga, sementara Santiasrini (2009) menyatakan bahwa tanaman kontrol gloksinia memiliki jumlah bunga yang paling banyak dibandingkan dengan tanaman yang diberi perlakuan paclobutrazol (100 400 ppm), diduga karena konsentrasi paclobutrazol yang diberikan terlalu tinggi sehingga menghambat pembungaan. Walaupun pengaruh paclobutrazol dalam menginduksi pembungaan tidak memberikan pengaruh nyata pada semua perlakuan, paclobutrazol 100 ppm dapat memperpanjang periode pembungaan. paclobutrazol 100 ppm menginduksi spika pertama sekitar 6 MSA dan spika akhir sekitar 10.66 MSA (Gambar 5). Spika jahe lebih cepat muncul pada konsentrasi paclobutrazol 100 ppm setelah aplikasi ke-4.