BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Mengacu pada pokok permasalahan yang diteliti yaitu pengaruh kebijakan dividen terhadap harga saham yang tercatat dalam Bursa Efek Indonesia ( BEI ) maka lokasi penelitian yang dipilih yaitu Pojok Bursa Efek Indonesia dan Gallery Valbury Asia Securities Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana Jakarta. 3.1.2 Desain Penelitian Dalam rangka melakukan analisis faktor-faktor yang memilki pengaruh terhadap harga saham maka unit yang dipergunakan adalah periode tahun 2008 sampai dengan tahun 2010. Desain penelitian yang digunakan adalah kausalitas yang menjelaskan pengaruh variabel independen yaitu earning per share dan dividen payout ratio terhadap variabel dependen yaitu harga saham. 3.2 Hipotesis Sesuai tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh kebijakan dividen terhadap harga saham serta menjawab pertanyaan penelitian sebagaimana dinyatakan pada bab 1 (satu) dan berdasarkan pada landasan teori pada bab 2 (dua), maka dikembangkan hipotesis penelitian sebagai berikut: 27
28 H1 : Keuntungan perlembar saham tidak berpengaruh terhadap harga saham H2 : Besarnya pembagian dividen tidak berpengaruh terhadap harga saham H3 : Keuntungan perlembar saham dan besarnya pembagian dividen secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap harga saham 3.3 Definisi Variabel dan Cara Pengukuran Sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu menganalisis kebijakan dividen terhadap harga saham dan dalam penelitian ini diperlukan beberapa variabel antara lain: 1. Variabel Dependen (variabel tidak bebas) a) Harga saham Dalam penelitian ini, variabel terikanya adalah harga saham (Y). Harga saham yang dimaksud dalam penelitian ini adalah harga saham rata-rata yang diperoleh dari harga saham selama sebulan. Nilai dari harga saham yang dirata-ratakan, nantina akan dijadikan data dalam melakukan regresi, yang diukur dengan satuan rupiah dan berskala rasio. 2. Variabel independen (variabel bebas) a) Earning Per Share (EPS) Earning Per Share adalah total laba dibagi jumlah saham yang beredar dari masing-masing perusahaan sampel selama periode penelitian, yaitu mulai tahun 2008 sampai dengan tahun 2010
29 informasi EPS diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Data mengenai EPS diukur dengan satuan rupiah dan berskala rasio. Rumus yang digunakan untuk menghitung EPS adalah: EPS = b) Dividen Payout Ratio (DPR) Dividen payout ratio adalah presentase dari laba yang dibayarkan secara tunai kepada para pemegang saham. Rumus dari dividen payout ratio adalah sebagai berikut: DPR = 3.4 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah peneliti keperpustakaan yang dilakukan untuk memperoleh data sekunder berupa kegiatan perusahaan, dan data perusahaan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Penulis memperoleh data yang diperlukan untuk peneliti ini dari Pojok Bursa Efek Jakarta dan Valbury Asia Securities di Gedung Universitas Mercu Buana, bukan langsung dari perusahaan yang diteliti. Penulis juga memperoleh data dengan cara studi literatur, yaitu dengan cara membaca, mempelajari dan menelaah literatur
30 berupa buku-buku, makalah dan sumber lain yang ada kaitannya dengan peneliti dan peneliti memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini dari pusat Referensi Pasar Modal yang terdapat di gedung Bursa Efek Indonesia dan situs resmi BEI (www.idx.co.id). 3.5 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data sekunder dengan jenis data time series periode 2008 sampai 2010 yaitu data yang telah diperoleh dari pojok BEI Mercu Buana. Data tersebut berupa laporan tahunan yang dikeluarkan oleh perusahaan kelompok LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2010. Laporan keuangan tersebut diperoleh dari Pojok Bursa Efek Indonesia dan Gallery Valbury Asia Securities Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana Jakarta. Data diolah dengan menggunakan Microsoft excel dan sofware Eviews 7. Data panel adalah data yang memiliki jumlah cross section dan jumlah time series. Data dikumpulkan dalam suatu rentang waktu terhadap banyak individu. Ada dua macam panel data yaitu data panel balance adalah keadaan dimana unit cross section memiliki jumlah obsevasi time series yang sama. Sedangkan data panel unbalance adalah keadaan dimana unit cross section memiliki jumlah observasi time series yang tidak sama.
31 3.6 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam Bursa Efek Indonesia. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaanperusahaan yang diperoleh dari populasi data perusahaan yang sahamnya, termasuk dalam saham-saham LQ45 yang terdaftar (listing) dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam menentukan sampel yang datanya akan diolah dalam peneliti ini, kriteria yang diterapkan sebagai berikut: Sampel yang dipilih merupakan sampel yang harus tetap termasuk dalam daftar LQ45 Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode penelitian yaitu dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2010 Perusahaan yang dipilih menjadi sampel tidak pernah keluar dari daftar LQ45 Bursa Efek Indonesia (BEI) Perusahaan yang menyampaikan laporan keuangan audit dan laporan tahunan (annual report) dalam setiap tahun. Perusahaan yang memberikan kebijakan dividen dalam setiap tahun kepada para pemegang saham. Setelah mengikuti kriteria-kriteria tersebut, dipilih sampel perusahaan dengan menggunakan metode purposif sampling dengan menggunakan metode tersebut, penulis memperoleh 17 perusahaan yang data-datanya akan diolah lebih lanjut.
32 Saham perusahaan yang tidak pernah keluar dari daftar LQ45 Bursa Efek selama periode tahun 2008 2010: No Nama Perusahaan (Emiten) Kode Tanggal Berdiri Tanggal Listing 1 PT. Astra Argo Lestari Tbk AALI 03-10-88 09-12-97 2 PT. Aneka Tambang Tbk ANTM 05-07-68 27-1197 3 PT. Astra Internasional Tbk ASII 01-07-57 04-04-90 4 PT. Bank Central Asia Tbk BBCA 10-08-55 31-05-00 5 PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk BBRI 18-12-68 10-11-03 6 PT. Bank Danamon Tbk BDMN 16-07-56 06-12-89 7 PT. Bank Mandiri Tbk BMRI 02-10-98 14-07-03 8 PT. International Nickel Coorporation Tbk INCO 25-07-68 16-05-90 9 PT. Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 14-08-90 14-07-94 10 PT. Indosat Tbk ISAT 10-11-67 19-10-94 11 PT. Medco Energy Coorporation Tbk MEDC 09-06-80 16-07-91 12 PT. Perusahaan Gas Negara Tbk PGAS 13-05-65 15-12-03 13 PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk PTBA 02-03-81 23-12-02 14 PT. Timah Tbk TINS 02-08-76 19-10-95 15 PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk TLKM 24-09-91 14-11-95 16 PT. Bakrie Sumatra Plantation Tbk UNSP 18-02-41 06-03-90 17 PT. United Tractors Tbk UNTR 13-10-72 19-09-89 www.idx.co.id
33 3.7 Metode Analisis Data Studi ini menggunakan analisis data panel sebagai alat pengolahan data dengan menggunakan program Eviews 7. Analisis dengan menggunakan panel data adalah kombinasi antara deret waktu (time series data) dan kerat lintang (cross section data). Nachrowi (2006:309) menyatakan bahwa menggambarkan data panel yang merupakan pemodelan dengan menggunakan dua jenis data yaitu data cross section dan data time series. Cross section merupakan data yang dikumpulkan dalam suatu waktu terhadap banyaknya individu. Sedangkan data time series adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu terhadap suatu individu. Dalam analisis penelitian ini membuat model tentang keuntungan suatu perusahaan yang mengambil pengaruh kebijakan dividen terhadap harga saham. Peneliti menganalisis EPS dan DPR dengan menggunakan data cross section yang diamati bagaimana pertumbuhan keuntungan perusahaan yang terkait pada variabel bebas dari waktu ke waktu pada suatu periode tertentu dalam kurun waktu tiga tahun dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2010. Sehingga kondisi antara suatu tahun dengan tahun lainnya berbeda. Dengan menggunakan data panel, maka peneliti dapat melihat fluktuasi keuntungan suatu perusahaan pada periode waktu tertentu dan perbedaan keuntungan beberapa perusahaan pada suatu waktu yang pada akhirnya peneliti dapat menganalisis pertumbuhan perusahaan yang mengambil kebijakan dividen dapat mempengaruhi perilaku investor didalam mengambil keputusan investasi.
34 3.7.1 Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskriptifkan variabel-variabel dalam penelitian ini. Uji statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran umum atau karateristik data yang digunakan dalam penelitian ini.alat analisis yang digunakan adalah grafik, nilai rata-rata (mean), distribusi frekuensi, nilai minimum, maksimum serta deviasi standar. 3.7.2 Uji Asumsi Klasik meliputi: Pada penelitian ini juga akan dilakukan beberapa uji asumsi klasik yang a. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana varians tidak konstan atau berubah-ubah. Model yang baik bersifat homoskedastis dimana variansnya konstan atau errornya memiliki varians yang sama. Heteroskedastisitas menyebabkan OLS estimator tidak lagi berada pada varians yang minimum. b. Uji Multikolinearitas Multikolinearitas adalah kondisi adanya hubungan antar variabel independen. Karna melibatkan beberapa variabel independen. Setiap variabel dipastikan memiliki nilai korelasi. Uji masalah multikolinearitas ini dilakukan dengan metode melihat hasil estimasi OLS, juga hasil estimasi memiliki R Squared dan Adusted R Squares yang tinggi dan memiliki nilai t yang signifikan maka model diabaikan
35 dari masalah multikolinear. Tetapi jika hasil estimasi memiliki nilai R Squared dan Adjusted Rquared yang tinggi namun t tidak signifikan maka model memiliki masalah multikolinearitas. c. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Autokorelasi muncul karna observasi yang bermuatan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karna residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainya. Hal ini sering ditemukan pada runtut waktu (time series) karena gangguan pada seseorang individu/kelompok cendrung mempengaruhi gangguan pada individu/kelompok yang sama pada periode berikutnya. Dengan menggunakan program eviews, untuk mendeteksi adanya masalah autokorelasi adalah dengan melihat besaran uji Durbin Watson (DW test) yang digunakan untuk autokorelasi tingkat satu dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dan tidak ada variabel lag diantara variaabel independen. Aoutokorelasi dapat diatasi dengan berbagai cara, misalnya dengan melakukan transformasi data dan menambah data observasi.
36 3.7.3 Uji Hipotesis Teknik ini mengkombinasikan atau mengumpulkan semua data cross section dan time series, lalu mengestimasikan model tersebut menggunakan metode Ordinary Least Squared (OLS). Maka model pengujian hipotesis data panel sebagai berikut: a. Model dengan data cross section Y = α + βx + ε ; i = 1, 2,..., N Dengan Y merupakan nilai variabel respon pada unit observasi perusahaan, α merupakan parameter intersep atau titik potong antara sumbu tegak Y dan garis fungsi linear nilai βx merupakan koefisien dan nilai variabel pada unit observasi perusahaan, ε merupakan keliruan atau komponen error pada unit observasi perusahaan, i adalah jumlah variabel dan N sebagai sampel observasi. Dimana: Y α β X N : harga saham pada perusahaan : konstanta : koefisien : EPS dan DPR pada perusahaan : 17 perusahaan b. Model dengan data time series Y = α + βx + ε ; t = 1, 2,..., T Dengan Y merupakan nilai variabel respon pada waktu ke-t, α merupakan parameter intersep atau titik potong antara sumbu tegak Y dan garis fungsi linear nilai, βx merupakan koefisien dan nilai variabel pada waktu ke-t, ε merupakan
37 keliruan atau komponen error pada waktu ke-t, t adalah jumlah variabel dan T sebagai waktu dalam penelitian. Dimana: Y α β X T : harga saham pada waktu ke-t : kostanta : koefisien : EPS dan DPR pada waktu ke-t : 3 tahun Mengingat data merupakan gabungan dari data cross section dan data time series, maka model analisis data adalah data panel sebagai berikut: Y = α + βx + ε i = 1, 2,..., N ; t = 1, 2,..., T Dengan Y merupakan nilai variabel respon pada unit observasi perusahaan dan waktu ke-t, βx merupakan koefisien dan nilai variabel pada unit observasi perusahaan dan waktu ke-t, αmerupakan parameter intersep atau titik potong antara sumbu tegak Y dan garis fungsi linear nilai dan ε merupakan keliruan atau komponen error pada unit observasi perusahaan dan waktu ke-t. Dimana: Y α β X N T NxT : 51 : harga saham untuk unit individu perusahaan dan unit watu ke-t : konstanta : koefisien : EPS dan DPR pada individu perusahaan dan waktu ke-t : 17 perusahaan : 3 tahun
38 Penelitian ini juga didukung dari dua pengujian statistik baik secara parsial maupun secara bersama-sama diantaranya: a. Uji Statistik t Uji terhadap koefisien regresi dilakukan dengan uji statistic t tingkat keyakinan 95 % dengan tingkat kesalahan analisa 5 % Fungsi pengujiannya didalam penelitian ini berkaitan dengan ada atau tidak adanya pengaruh yang signifikan dari earning per share dan dividen payout ratio terhadap harga saham. b. Uji Statistik F Uji statistic F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat.