PENGARUH LAMA PERENDAMAN DAN PEMANASAN TERHADAP VIABILITAS BENIH KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jaqc.) Oleh Semuel D Arruan Silomba A34401004 PROGRAM STUDI PEMULIAAN TANAMAN DAN TEKNOLOGI BENIH FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006
RINGKASAN SEMUEL D ARRUAN SILOMBA. Pengaruh Lama Perendaman dan Pemanasan terhadap Viabilitas Benih Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jaqc.). (Dibawah bimbingan TATI BUDIARTI dan DWI ASMONO) Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan lama perendaman dan pemanasan terbaik dalam mempercepat perkecambahan benih kelapa sawit serta meningkatkan persentase daya berkecambahnya. Penelitian ini dilaksanakan di Seed Processing Unit (SPU), PT Bina Sawit Makmur (Selapan Jaya Group), Palembang. Penelitian ber langsung mulai bulan Maret 2005 sampai dengan Agustus 2005. Pelaksanaan penelitian meliputi persiapan benih, perendaman-1, pengeringan-1, pemanasan, perendaman-2, pengeringan-2, inkubasi (pengecambahan benih) dan seleksi kecambah. Penelitian ini disusun de ngan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan uji lanjut menggunakan DMRT (Duncan s Multiple Range Test). Perlakuan terdiri dari dua faktor dan tiga ulangan (100 benih per ulangan). Faktor pertama adalah lama perendaman dan faktor kedua adalah lama pemanasan. Faktor lama perendaman terdiri dari tiga belas taraf percobaan, yaitu 2-3, 2-5, 2-7, 3-3, 3-5, 3-7, 4-3, 4-5, 4-7, 5-3, 5-5, 5-7 dan 7-3 (lama perendaman 2-3 berarti dua hari perendaman-1 dan tiga hari perendaman-2). Faktor lama pemanasan terdiri dari tiga taraf, yaitu 40, 50 dan 60 hari. Jumlah keseluruhan satuan percobaan adalah 117. Lama perendaman yang diuji dalam penelitian ini hanya berpengaruh sangat nyata pada tolok ukur Kecepatan Tumbuh (K CT ) benih kelapa sawit dan tidak berpengaruh nyata pada tolok ukur Daya Berkecambah (DB), Potensi Tumbuh Maksimum (PTM), Embrio Normal (EN) dan Intensitas Dormansi (ID). Lama perendaman 5-7 dengan kadar air setelah perendaman-1 dan perendaman-2 adalah 19.72% dan 21.54% menghasilkan K CT tertinggi yaitu 5.422% per etmal. Lama Pemanasan yang dilakukan dalam penelitian ini berpengaruh sangat nyata terhadap tolok ukur DB, PTM, ID dan EN tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap tolok ukur K CT. Lama pemanasan 40 hari menghasilkan DB tertinggi yaitu 82.03% dibanding dengan lama pemanasan lainnya yaitu 50 hari (80.11%) dan 60 hari (74.70%). Hasil rekapitulasi sidik ragam menunjukkan bahwa interaksi lama perendaman dengan lama pemanasan yang dilakukan tidak nyata dalam mempengaruhi tolok ukur DB dan K CT tetapi sangat nyata mempengaruhi PTM, ID dan EN. Tiga perlakuan yang terbaik diperoleh dari lama perendaman 3-7 dengan pemanasan 40 hari yang menghasilkan DB 87.33% dan K CT 5.176% per etmal, lama perendaman 5-7 dengan lama pemanasan 40 hari yang menghasilkan DB 85.33% dan K CT 5.738% per etmal serta lama perendaman 7-3 dengan lama pemanasan 40 hari yang menghasilkan DB 85.33% dan K CT 3.608% per etmal.
PENGARUH LAMA PERENDAMAN DAN PEMANASAN TERHADAP VIABILITAS BENIH KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jaqc.) Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor Oleh Semuel D Arruan Silomba A34401004 PROGRAM STUDI PEMULIAAN TANAMAN DAN TEKNOLOGI BENIH FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006
Judul Nama NRP : PENGARUH LAMA PERENDAMAN DAN PEMANASAN TERHADAP VIABILITAS BENIH KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jaqc.) : Semuel D Arruan Silomba : A34401004 Menyetujui, Dosen Pembimbing Pembimbing I Pembimbing II Dr. Ir. Tati Budiarti, MS. NIP : 131 414 833 Dr. Ir. Dwi Asmono, MS. Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian Prof. Dr. Ir. H. Supiandi Sabiham, M.Agr. NIP : 130 422 698 Tanggal Lulus : 1 Februari 2006
RIWAYAT HIDUP Penulis lahir pada tanggal 12 Maret 1983 di Mamasa, Propinsi Sulawesi Barat. Penulis adalah anak ketujuh dari tujuh bersaudara dari keluarga Bapak Daniel Arruan Silomba dan Ibu Anace Bualayuk. Tahun 1995 Penulis lulus dari Sekolah Dasar Negeri (SDN) Rantebuda, kemudian pada tahun 1998 Penulis menyelesaikan studi di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri (SLTPN) 1 Mamasa. Tahun 2001 Penulis lulus dari Sekolah Menengah Umum Negeri (SMUN) 1 Mamasa. Penulis masuk ke Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tahun 2001 melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk IPB). Penulis menempuh pendidikan strata-1 (S1) di IPB pada Fakultas Pertanian, Jurusan Budidaya Pertanian, Program Studi Pemuliaan Tanaman dan Teknologi Benih. Selama menjadi mahasiswa, Penulis aktif dalam beberapa kegiatan ekstrakurikuler kampus seperti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) PMK (Persekutuan Mahasiswa Kristen) IPB dan UKM Merpati Putih IPB. Selain itu, Penulis juga aktif sebagai anggota Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI). Penulis menjadi asisten mata kuliah aga ma Kristen di IPB pada tahun 2002 dan menjabat sebagai Badan Pengurus Cabang (BPC) GMKI Cabang Bogor masa bakti 2002-2005.
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang maha kuasa atas berkat dan hikmat-nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian (SP) pada Fakulatas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dr. Ir. Tati Budiarti, MS dan Dr. Ir. Dwi Asmono, MS sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak membimbing penulis selama pelaksanaan penelitian dan penulisan skripsi. 2. Dr. Ir. Endang Murniati, MS sebagai dosen pembimbing akademik yang banyak membimbing penulis selama kuliah di IPB. 3. Dr. Ir. Eny Widajati, MS sebagai dosen penguji skripsi penulis. 4. Ayahanda Daniel Arruan Silomba dan Ibunda Anace Bualayuk serta semua keluarga penulis yang telah banyak membantu selama menempuh perkuliahan di IPB. 5. Direktur Utama Selapan Jaya Group (SJG), Direktur PT. Bina Sawit Makmur (BSM) serta Direktur Riset Selapan Jaya Group (SJG) yang telah memberikan ijin dan bantuan untuk penelitian. 6. Semua staf dan karyawan PT. Selapan Jaya yang telah banyak membantu penulis selama melaksanakan penelitian di PT. Selapan Jaya. 7. Mbak Yusi, Mbak Murni, Mas Shomad, Pak Barjo, Pak Putu serta semua karyawan di Seed Processing Unit (SPU), Bina Sawit Makmur, Palembang yang telah banyak membantu penulis selama melaksankan penelitian. 8. Conrado, Jimmy, Jonex, Yopy, Martin, Jule, Anry, Ronal, Simon, Ganda, Wisnu dan Johan atas dukungan, doa dan kebersamaan yang indah selama perkuliahan dan penulisan skripsi penulis. 9. Amir, Usman, Ica, Leo, Mamat, Ario, Nandang, Wawan, Med, Gina, Ayu, Andin dan semua mahasiswa Pemuliaan Tanaman dan Teknologi Benih angkatan 38 sebagai teman sekelas dan seperjuangan atas dukungan, bantuan serta kebersamaan yang indah selama kuliah.
10. Semua pihak yang telah membantu penulis selama kuliah di IPB Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan. Bogor, Februari 2006 Penulis
DAFTAR ISI Halaman PENDAHULUAN Latar Belakang.... 1 Tujuan Percobaan... 3 Hipotesis... 3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit... 4 Dormansi Benih... 6 Perkecambahan Benih Kelapa Sawit... 8 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu... 10 Bahan dan Alat... 10 Metode Penelitian... 10 Pelaksanaan Penelitian... 11 Pengamatan... 17 HASIL DAN PEMBAHASAN Daya Berkecambah (DB)... 20 Potensi Tumbuh Maksimum (PTM)... 24 Kecepatan Tumbuh (K CT )... 24 Intensitas Dormansi (ID)... 26 Embrio Normal(EN)... 27 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan... 30 Saran... 30 DAFTAR PUSTAKA... 31 LAMPIRAN... 34
DAFTAR TABEL Nomor Halaman Teks 1. Rekapitulasi sidik ragam perlakuan lama perendaman dan pemanasan terhadap viabilitas benih kelapa sawit... 20 2. Pengaruh lama perendaman dan pemanasan terhadap viabilitas potensial benih kelapa sawit dengan tolok ukur persentase Daya Berkecambah (%DB)... 21 3. Pengaruh lama pemanasan terhadap kadar air benih kelapa sawit setelah keluar dari pemanas... 22 4. Pengaruh lama perendaman dan pemanasan terhadap viabilitas total benih kelapa sawit dengan tolok ukur Potensi Tumbuh Maksimum (PTM)... 24 5. Pengaruh lama perendaman dan pemanasan terhadap vigor kekuatan tumbuh benih kelapa sawit dengan tolok ukur kecepatan tumbuh (% Per Etmal)... 25 6. Pengaruh lama perendaman dan pemanasan terhadap viabilitas dormansi benih kelapa sawit dengan tolok ukur Intensitas Dormansi (ID)...26 7. Pengaruh lama perendaman dan pemanasan terhadap viabilitas total benih kelapa sawit dengan tolok ukur persentase embrio normal pada akhir pengamatan (42 HSI)... 27 Lampiran 1. Sidik ragam pengaruh lama perendaman dan pemanasan terhadap daya berkecambah benih kelapa kawit... 35 2. Sidik ragam pengaruh lama perendaman dan pemanasan terhadap PTM benih kelapa sawit... 35 3. Sidik ragam pengaruh lama perendaman dan pemanasan terhadap K CT benih kelapa sawit... 35
4. Sidik ragam pengaruh lama perendaman dan pemanasan terhadap intensitas dormansi benih kelapa sawit... 35 5. Sidik ragam pengaruh lama perendaman dan pemanasan terhadap embrio normal benih kelapa sawit... 36 6. Pengaruh perendaman terhadap kadar air benih kelapa sawit... 36