BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Winda Widyanti, 2013

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Raysha Amanda, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu ide, pikiran,

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB III METODE PENELITIAN

2015 METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN (SAKUBUN)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui budaya di berbagai negara, dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. Tarigan (1968:2) mengungkapkan keempat keterampilan berbahasa, yaitu

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN. dari hasil penelitian yang telah dilakukan dalam pembelajaran sakubun dengan

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan belajar siswa. Oleh karena itu, jalannya proses pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. perencanaan, pengumpulan data, pengolahan data, sampai tahap pengambilan

BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara yang dilakukan seorang peneliti untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran bahasa asing seperti bahasa Jepang, kita mengenal

BAB I PENDAHULUAN. Untuk kepentingan komunikasi dengan dunia internasional dengan baik,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menguasai suatu bahasa, kita harus memiliki empat aspek

BAB I PENDAHULUAN. maupun tulisan. Menurut Haviland (dalam Fahrin, 2012), bahasa adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB l PENDAHULUAN. Dalam mempelajari bahasa ada 4 kemampuan yang harus dikuasai yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. definisi yang didasarkan pada karakteristik yang dapat diobservasi dari apa yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. antar bangsa, sebagai anggota masyarakat bahasa. Selain bahasa ibu, bahasa asing

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. keterampilan hidup (life skills) yang harus dikuasai. Bahasa sebagai alat untuk dapat berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN. penting. Penguasaan kosakata akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas keterampilan berbahasa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan dalam kegiatan penelitian secara teratur dan sistematis, mulai

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan era globalisasi serta tumbuh dan berkembangnya berbagai

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

2015 PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang

BAB I PENDAHULUAN. bahasa, khususnya bahasa asing akan mempermudah komunikasi serta. memperlancar hubungan kerjasama dengan bangsa lain.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pengertian bahasa. Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. merupakan alat untuk mencapai tujuan ekonomi-perdagangan, hubungan antar

BAB I PENDAHULUAN. penting karena melalui bahasa manusia dapat berinteraksi. Oleh karena itu,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat manusia adalah fenomena sosial (Chaer, 2007:32).

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data, teknik pengolahan data dan tahap-tahap penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Surakhmad (Marpaung, 2009:42), Metode penelitian adalah cara

BAB I P E N D A H U L U A N. Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi dalam kehidupan manusia, baik secara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. daya tarik itu berasal dari aspek bahasa yaitu bahasa Indonesia. Banyak yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui efektivitas media schedule board dalam meningkatkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Herlin Marliyana, 2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. berbahasa, yakni: keterampilan mendengar, keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan menulis. Begitu pula ketika

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistematis dalam

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Diajukan Oleh: WENING CAHYO PRATIWI NIM: A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2015 PENERAPAN METODE PENUGASAN (RESITASI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KATAKANA

I. PENDAHULUAN. secara kreatif dapat memikirkan sesuatu yang baru. berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan hendaknya berupa kata-kata

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia semakin banyak masyarakat yang mempelajari bahasa Jepang

BAB III METODE PENELITIAN. dan kuantitatif. Hal ini dikarenakan dalam penelitian, peneliti membuat deskripsi

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia di sekolah memegang peranan penting dalam mengupayakan dan

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, pendapat, dan perasaan yang bahasanya bersifat produktif-aktif

Petunjuk Pengisian. Marisha,2013 EFEKTIVITAS TEKNIK BRAINWRITING DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARATIF BAHASA PERANCIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tujuan secara optimal. Metode penelitian erat kaitannya dengan tehnik dan

BAB I PENDAHULUAN. dan sikap (Dimyanti dan Mudjiono, 1999:157). Dari pengertian tersebut dapat

2016 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROUND TABLE DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan peneliti dalam

PENINGKATAN MENULIS PARAGRAF MELALUI PENERAPAN LESSON STUDY MAHASISWA SEMESTER 1B PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

NICO SATYA YUNANDA A54F100019

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN 2 Tabongo Timur Kecamatan Tabongo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. simpulan agar dapat memahami, menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembentukan dan pengembangan generasi bangsa, masyarakat, keterampilan yang cukup memadai dalam pengelolaannya secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Gambar 3.1 Bagan Penelitian Tindakan Kelas

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan dalam mencapai

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkomunikasi adalah cara manusia untuk dapat berinteraksi dengan orang lain, salah satu faktor yang mendukung untuk berkomunikasi adalah bahasa. Bahasa adalah sistem lambang berwujud bunyi atau bunyi ujar. Sebagai lambang tentu ada yang dilambangkan. Maka, yang dilambangkan adalah salah satu pengertian, suatu konsep, suatu ide atau suatu pikiran yang ingin disampaikan dalam wujud bunyi itu ( Abdul Chaer, 1995 ; 3 ). Dalam pembelajaran bahasa asing seperti, kita mengenal empat keterampilan berbahasa seperti, membaca, menyimak, berbicara, dan menulis. Dari keempat keterampilan berbahasa yang harus dikuasai, keterampilan menulis dirasa sangat penting. Menulis merupakan salah satu bagian dari keterampilan mempelajari bahasa asing, namun dalam kenyataannya saat ini masih sedikit orang yang membudayakan kebiasaan menulis, apalagi menulis dengan menggunakan bahasa asing, Contohnya keterampilan menulis dengan menggunakan huruf-huruf dari bahasa seperti Hiragana, Katakana dan Kanji. Salah satu pembelajaran bahasa yang berhubungan dengan kegiatan menulis adalah pembelajaran Sakubun atau dalam bahasa indonesia kita menyebutnya dengan pembelajaran mengarang. Mengarang berarti menggunakan bahasa untuk menyampaikan buah pikiran dan pendapat pribadi (isi hati) secara menarik. Menurut Cipta Loka Caraka (1971 : 7 ) Bahasa sangat penting fungsinya dalam karangan, bahasa adalah penemuan manusia yang paling unggul dan alat yang amat sangat penting untuk membangun kebudayaan yang bersifat kemanuisaan. Manfaat yang paling besar dari bahasa ialah, bahwa dapat dipergunakan untuk mengutarakan gagasan dan maksud kita. Namun terkadang kendala yang dihadapi ketika akan memulai menulis karangan adalah menentukan 1

tema, pokok bahasan, ide, kurangnya pengetahuan mengenai kosakata serta sulitnya mengungkapkan gagasan yang akan disampaikan. Apalagi apabila tema dan judul karangan telah ditentukan, itu akan membatasi daya imajinasi pengarang. Padahal karangan adalah hasil imajinasi seseorang dari realitas seharihari, dia lihat, dia dengar atau dia ketahui. Terlebih lagi dalam kenyataannya selama ini pembelajaran sakubun masih kurang menarik minat pembelajar karena dianggap membosankan dan sulit, selain itu ketika akan menulis karangan kita juga harus mampu mengembangkan ide dan membuat karangan menjadi menarik, inilah salah satu faktor mengapa pembelajaran sakubun tidak terlalu diminati oleh pembelajar. Menurut hasil wawancara yang dilakukan peneliti sebelumnya terhadap beberapa mahasiswa tingkat IV semester ganjil angkatan 2009/2010 yaitu menurut mereka pembelajaran sakubun membosankan, karena tidak menggunakan metode pembelajaran yang variatif serta metode pengajaran yang digunakan dosen pada saat pembelajaran sakubun adalah ceramah, membahas teks, menjelaskan tata bahasa, namun jarang sekali diberikan tugas mengarang. Seperti halnya hasil kesimpulan dalam skripsi yang berjudul Strategi Belajar Menulis Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Ajaran 2011/2012 yang di tulis oleh Anggi Istianingsih (2012) menjelaskan bahwa kesulitan utama yang dihadapi mahasiswa dalam belajar menulis sakubun bahasa yaitu sulit mencari ide saat menulis.sehingga perlu menciptakan metode atau startegi pembelajaran yang menarik saat pembelajaran menulis di kelas agar mahasiswa tidak bosan dan suka dengan pembelajaran menulis. Apabila permasalahan-permasalahan yang telah disebutkan sebelumnya tidak diselesaikan, menyebabkan semakin bertambahnya mahasiswa yang tidak menyukai pembelajaran mengarang ( sakubun ) akibat menurunnya motivasi siswa yang akan berpengaruh terhapad nilai atau hasil belajarnya. Untuk dapat mengembangakan minat dan ide tersebut diperlukan metode pengajaran yang 2

tepat sehingga dapat membantu pembelajar dalam pengembangan keterampilan menulis serta dapat mengembangkan karangan yang dibuatnya lebih imajinatif. Oleh karena permasalahan-permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya penulis akan menguji cobakan strategi pengajaran dengan PAILKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) model Group investigation dalam pembelajaran menulis sakubun. Penerapan strategi pengajaran dengan PAILKEM model Group investigation dalam pembelajaran menulis sakubun ini merupakan salah satu strategi yang menitik beratkan pada pengembangan kreatifitas pembelajar dengan menggunakan metode-metode pengajaran yang menyenangkan. Sehingga dengan menerapkan strategi PAILKEM model group investigation ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan serta minat atau motivasi pembelajar dalam membuat karangan atau ketika pembelajaran sakubun berlangsung didalam kelas. Strategi PAILKEM ini menitik beratkan pada enam dimensi penting yang bertujuan untuk meningkatkan minat peserta didik dalam mengikuti pembelajaran, Dimensi-dimensi itu meliputi Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, dan menarik. Penulispun telah membaca hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang di teliti oleh Hamzah B.Uno (2010) yang menggunakan strategi PAILKEM Model Group Investigation yang dilaksanakan di SMK. Adapun subjek yang diteliti pada penelitian tersebut adalah siswa kelas 1 program keahlian penjualan yang berjumlah 33 orang (28 putri dan 5 putra) dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa penggunaan model Group Investigation dalam mata pelajaran akutansi tersebut dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Oleh karena latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya maka penulispun ingin mencoba meneliti mengenai permasalahan-permasalahan yang ada dalam sebuah bentuk rancangan skripsi yang berjudul PENERAPAN STRATEGI PAILKEM MODEL GROUP INVESTIGATION DALAM PEMBELAJARAN SAKUBUN BAHASA JEPANG. 3

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka masalah utama yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah Bagaimana penggunaan strategi pengajaran asyik belajar dengan PAILKEM model Group Investigation dalam pengembangan pengalaman belajar melalui peningkatan kemampuan menulis terhadap mahasiswa tingkat II jurusan pendidikan bahasa UPI. Untuk lebih memperjelas arah penelitian ini, masalah utama tersebut diuraikan menjadi sub masalah berikut ini: 1. Bagaimana pelaksanaan penggunaan Strategi PAILKEM model Group Investigation dalam pembelajaran mengarang (sakubun)? 2. Apa saja kekurangan dan kelebihan strategi pengajaran PAILKEM model Group Investigation dalam pembelajaran mengarang (sakubun)? 3. Bagaimana tanggapan siswa terhadap penggunaan strategi PAILKEM model Group Investigation dalam pembelajaran mengarang (sakubun)? Masalah yang dibatasi penulis adalah sebagai berikut : Penulis hanya akan meneliti bagaimana penererapan serta penggunaan strategi PAILKEM model Group Investigation ini dalam pembelajaran sakubun, kemudian adakah kekurangan dan kelebihan ketika penerapan strategi ini, serta bagaimanakah tanggapan siswa terhadap penggunaan strategi PAILKEM model Group Investigation. 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah diungkapkan sebelumnya, tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan : 1. Pelaksanaan penggunaan Strategi PAILKEM model Group Investigation ini dalam pembelajaran sakubun. 2. Kekurangan dan kelebihan strategi pengajaran PAILKEM model Group Investigation dalam pembelajaran sakubun. 4

3. Tanggapan siswa terhadap penggunaan strategi PAILKEM model Group Investigation dalam pembelajaran sakubun. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini yaitu : 1. Manfaat penelitian untuk pembelajar/mahasiswa yaitu : a. Bagi pembelajar/mahasiswa diharapkan dapat meningkatkan motivasi dalam pembelajaran mengarang (sakubun). b. Dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan dengan menggunakan metode asyik belajar dengan PAILKEM model Group Investigation. 2. Manfaat penelitian untuk pengajar/guru : a. Memberikan informasi tentang strategi pembelajaran yang tepat dalam mengembangkan pengalaman keterampilan menulis bagi pembelajar. b. Memberikan informasi mengenai pengaruh dan dampak dari penggunaan metode pengajaran asyik belajar dengan PAILKEM model Group Investigation dalam pengembangan pengalaman belajar melalui peningkatan keterampilan menulis. 3. Manfaat penelitian untuk penelitian lainnya, yaitu : Untuk memberikan gambaran dan pengetahuan tentang pengaruh strategi pengajaran asyik belejar dengan PAILKEM model Group Investigation dalam pengembangan pengalaman belajar melalui peningkatan keterampilan menulis terhadap perkembangan hasil belajar dan kemampuan siswa menulis karangan (sakubun). 1.5 Definisi Operasional Penelitian yang membahas mengenai pembelajaran menulis ini, khususnya dengan menggunakan strategi pengajaran asyik belajar dengan PAILKEM model group investigation sudah banyak di kembangkan di dalam kegiatan belajar 5

mengajar di dalam kelas, baik itu untuk pengajaran bahasa atau pun ketika mengajarkan mata pelajaran lainnya. Untuk mencegah terjadinya kekeliruan atau perbedaan presepsi dalam memahami penelitian ini, maka penulis akan menuliskan definisi operasional yang berkaitan dengan judul penelitian. 1. Strategi PAILKEM atau disebut dengan strategi Pembelajaran, Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, dan Menarik ini bukanlah tujuan dari kegiatan pembelajaran,tetapi menetapkan salah satu strategi yang digunakan untuk mengoptimalkan proses pembelajaran. Strategi PAILKEM senantiasa memposisikan guru sebagai orang yang menciptakan suasan belajar yang kondusif atau sebagai fasilitator dalam belajar, sementara siswa sebagai peserta belajar yang harus aktif, inovatif, lingkungan dimanfaatkan sebagai sumber belajar yang kreatif, efektif, dan menarik ( Hamzah dan Nurdin 2012: v). 2. Menurut penelitian yang sudah dilakukan Hamzah dan Nurdin (2012: 224) model Group Investigation yaitu model pembelajaran yang memberi kebebasan kepada pembelajar untuk berpikir secara analitis, kritis, kreatif, reflektif, dan produktif. Tujuan dari pembelajaraan kooperatif model Group investigation untuk meningkatkan motivasi siswa dan hasil belajar siswa pada mata kuliah sakubun bahasa. 3. Sakubun atau mata kuliah mengarang bahasa. Dalam penelitian ini, peneliti akan mencoba untuk meneliti bagaimana penerapan serta penggunaan strategi PAILKEM model group investigation dalam mata kuliah sakubun bahasa yang dapat mempengaruhi cara belajar sakubun mahasiswa. Dalam pelaksanaanya, subjek peneliti akan diberikan sebuah kalimat induk yang berhubungan dengan tema mengarang, kemudian secara berkelompok subjek diberi kebebasan untuk membuat minimal sepuluh pertanyaan menggunakan kalimat tanya dalam bahasa dari kalimat induk yang telah diberikan, setelah itu setiap orang dalam kelompok bertukar pertanyaan 6

yang telah dibuat tadi dan mejawab pertanyaan tersebut bersama-sama, kemudian dibuatlah karangan dari jawaban pertanyaan tersebut. 1.6 Metode Penelitian a. Metode yang digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Menurut Sudjana (Riduwan, 2009: 207) metode deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan peristiwa atau kejadian yang sedang berlangsung pada saat penelitian tanpa menghiraukan sebelum dan sesudahnya. Dalam perhitungannya, penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif The one-shot case study, yaitu penelitian yang dilaksanakan terhadap satu kelompok siswa (kelompok eksperimen) tanpa ada kelompok pembanding (kelompok kontrol).pendekatan model One-shot ini menggunakan satu kali pengumpulan data pada suatu saat ( Arikunto 2006: 85). b. Populasi dan Sampel Peneltian Menurut Dedi Sutedi ( 2009: 179 ) bahwa populasi yang akan di jadikan sampel dalam sebuah penelitian yaitu populasi yang dianggap bisa mewakili seluruh karakter dari populasi yang ada. Subjek penelitian tersebut disebut dengan sampel. Jadi sampel adalah bagian dari populasi yang dianggap mewakili untuk dijadikan sumber data. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa tingkat II Universitas Pendidikan Indonesia tahun ajaran 2012/2013, sedangkan sampel dalam penelitian ini ialah sebagian besar mahasiswa tingkat II Universitas Pendidikan Indonesia tahun ajaran 2012/2013. Teknik penyampelan yang digunakan adalah teknik purposif. Teknik penyampelan secara purposif yaitu pengambilan sampel yang didasarkan atas pertimbangan peneliti itu sendiri, dengan maksud dan tujuan tertentu yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah Dedi sutedi (2011: 181). c. Instrumen Penelitian 7

Instruman penelitian yang digunakan oleh peneliti untuk pengumpulan data, yaitu: 1. Observasi (pengamatan) Menurut Riduwan (2009: 76 ) observasi yaitu melakukan kegiatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan. Pengematan dilakukan oleh peneliti dengan cara terjun langsung dalam menguji cobakan strategi PAILKEM model Group Investigation serta berinteraksi langsung dengan siswa di dalam kelas, observasi ini dilakukan untuk dapat mengamati keseluruhan kegiatan penelitian di dalam kelas. Alat yang digunakan dalam pelaksanaan observasi ini berupa lembar pengamatan yang berisi pernyataan-pernyataan tertutup yang akan diisi oleh observer yang akan mengamati selama penelitian berlangsung. 2. Angket Angket adalah salah satu instrumen pengumpul data penelitian yang diberikan kepada responden ( manusia dijadikan subjek penelitian ), Teknik ini dilakukan dengan cara pengumpulan datanya melalui daftar pertanyaan tertulis yang disusun dan disebarkan untuk mendapatkan informasi atau keterangan dari responden pernyataan diatas diungkapkan oleh Faisal ( Dedi Sutedi, (2009: 164 ) Pengisian angket ini dilakukan untuk mngetahui kesan responden mengenai penerapan strategi PAKEM model Group Investigation ini dalam pembelajaran mengarang (sakubun ) dan untuk mengetahui kesulitankesulitan yang dialami responden dengan strategi pembelajaran yang diberikan. 3. Tes (test) Tes sebagai instrumen pengumpul data adalah serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok (Riduwan, 2009: 76). 8

Test yang digunakan dalam penelitian ini berguna untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sakubun dengan Strategi PAILKEM Model Group Investigation. Tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu membuat sebuah karangan dari materi yang telah diajarkan atau didiskusikan sebelumnya oleh objek peneliti beserta kelompok belajarnya. d. Teknik pengumpulan data Tahapan-tahapan pengumpulan data yang akan dilakukan penulis adalah sebagai berikut : 1. Identifikasi masalah Pada tahap ini penulis mencari informasi sumber/buku yang dipakai siswa dalam pembelajaran dan metode/ tehnik apa yang digunakan guru selama proses pembelajaran selama ini. Setelah itu mengidentifikasi kesulitan-kesulitan yang selama ini dialami siswa. 2. Studi Pustaka Studi pustaka dilakukan untuk mengumpulkan data dengan cara membaca buku-buku sumber untuk mengetahui teori-teori yang berhubungan dengan penelitian. 3. Memberikan perlakuan ( treatment ) dan melakukan observasi. Siswa diberikan perlakuan dengan menggunakan model PAILKEM model Group Investigation dalam pembelajaran mengarang (sakubun) sekaligus dilakukan pengamatan menggunakan lembar pengamatan yang diamati oleh beberapa observer. 4. Memberikan angket Setelah dilakukan pembelajaran siswa diberikan angket untuk mengetahui hasil dari perlakuan ( treatment ) dan kesan-kesan siswa setelah dilakukan pembelajaran. 5. Studi dokumentasi 9

Studi dokumentasi adalah untuk mempelajari dokumen-dokumen yang diperlukan dari penelitian studi ini ditunjukkan untuk memperoleh data dan gambaran tentang hasil nilai pada mata kuliah sakubun. 1.7 Pengolahan Data Setelah semua tahapan dilakukan dan data telah terkumpul, maka penulis akan mengolah data hasil penelitian. Tahapan-tahapan yang akan penulis lakukan dalam mengolah data penelitian adalah : a. Pengolahan data hasil observasi (pengamatan). Pengolahan data hasil pengamatan observer yang diperoleh dari lembar pengamatan diukur dengan skala penilaian 1 untuk jawaban observer ya, dan 0 untuk jawaban observer tidak, kemudian penulis menjumlahkan dan mendeskripsikan berdasarkan prosentase yang diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut :. (Purwanto, 2009) Keterangan : NP = nilai prosentase munculnya setiap aspek atau dimensi dalam strategi PAILKEM (aktivitas, inovatif, kerjasama, kreatif, efektif dan menarik) yang terindikasi oleh siswa selama kegiatan penelitian berlangsung. R = Skor yang diperoleh SM = skor maksimal yang diharapkan muncul Prosentase skor butir yang telah diperoleh selanjutnya data hasil perhitungan tersebut akan dimasukan dalam kategori sebagai berikut : 76 % -100 % = kategori baik 56 % - 75 % = kategori cukup 41 % - 55 % = kategori kurang baik 0 % - 40 % = kategori tidak baik 10

(Arikunto, 2003) b. Pengolahan data angket Pengolahan data angket dilakukan dengan perhitungan sebagai berikut : P Keterangan: P = prosentase frekuensi dari setiap jawaban responden F = frekuensi jawaban responden N = jumlah Responden Hasil dari analisis angket tersebut ditafsirkan dengan kategori yang terdapat dalam tabel berikut : Tabel 1. 1 Penafsiran Data Angket Interval Prosentase Keterangan 0,00% Tidak Seorangpun 11

01,00% - 05,00% Hampir tidak ada 06,00% - 25,00% Sebagian Kecil 26,00% - 49,00% Hampir Setengahnya 50,00% Setengahnya 51,00% - 75,00% Lebih dari Setengahnya 76,00% - 95,00% Sebagian Besar 96,00% - 99,00% Hampir Selurunhya 100% Seluruhnya c. Pengolahan data tes sakubun Pengolahan data sakubun dilakukan dengan mengacu pada format penilaian karangan yang dibagi menjadi beberapa unsur-unsur karangan, diantaranya adalah Ketepatan kebahasaan yang meliputi penguasaan kosakata, penulisan ejaan dan ketepatan tata bahasa = maksimal 35 poin Ketepatan isi karangan yang meliputi kesesuaian isi dengan tema, pengembangan isi dan kualitas isi = maksimal 45 poin Ketepatan teknik karangan yang meliputi pengembangan paragraf dan hubungan antar paragraf = maksimal 10 poin. 12

1.8 Sistematika Penulisan a. BAB 1 PENDAHULUAN Menjelaskan tentang latar belakang masalah penelitian, rumusan dan batasan masalah penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan. b. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan dan menguraikan tentang pengertian dari strategi PAILKEM Group Investigation, pengertian menulis, serta hal-hal yang berkaitan dengan pembelajaran sakubun. c. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan dan menguraikan mengenai metode penelitian, populasi dan sampel, instrumen penelitian, prosedur pelaksanaan penelitian serta teknik pengolahan data. d. BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan tentang analisis data penelitian, pengolahan data dan pembahasan. e. BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Menjelaskan mengenai hasil kesimpulan serta saran atau rekomendasi dari penulis. 13