BAB 10 KOMUNIKASI KELOMPOK Dasar-dasar Komunikasi (KPM 210) Bagian Komunikasi dan Penyuluhan Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia -IPB
PENGANTAR Situasi atau konteks komunikasi berbeda-beda: beda: jumlah orang, struktur hubungan, sistem nilai/norma dari orang-orang yang terlibat. Untuk menganalisis peristiwa komunikasi dgn tepat, kita perlu membedakan komunikasi tersebut sesuai dengan konteks situasi di mana komunikasi tersebut berlangsung. Manusia terikat pada suatu sistem sosial dan saling berinteraksi dgn sesamanya serta saling membutuhkan. Perilaku manusia akan dipengaruhi oleh hasil interaksinya dengan manusia lainnya. Komunikasi kelompok adalah interaksi dan komunikasi antara orang-orang di dalam suatu kesatuan/himpunan yang mempunyai tujuan bersama dan dicapai bersama.
Definisi Kelompok Adanya sejumlah orang yang berkomunikasi satu sama lain dalam jangka waktu yang relatif panjang, tidak terlalu banyak sehingga memungkinkan terjadinya komunikasi tatap muka antar anggota kelompok. Suatu kelompok dikatakan kecil jika anggota dapat mengubah tugas/peran dari penerima (receiver) ke sumber (source) secara relatif menyenangkan (DeVito 2002; Infante et al. 2003). Kumpulan individu-individu yang berhubungan satu sama lain sehingga menyebabkan mereka saling tergabung satu sama lain dalam derajat tertentu.
Berdasarkan definisi tersebut Johnson & Johnson (1987) merumuskan definisi sbb: Sebuah kelompok adalah dua individu atau lebih yang berinteraksi tatapmuka (face to face) yang masing 2 menyadari keanggotaannya dalam kelompok, masing-masing menyadari keberadaan orang lain yang juga anggota kelompok dan masing-masing menyadari saling ketergantungan secara positif dalam mencapai tujuan bersama. Di samping konsep definisi diatas, ada juga kelompok berdsrkan agregat statistik, misal kelompok umur, jenis kelamin, golongan menengah, dsb), audien atau kelompok pemerhati (penonton tv, pendengar radio, pembaca buku, penonton musik, dsb), crowd/ kerumunan (pengunjung pasar, jemaat masjid, penumpang bus kota, dsb) serta organisasi formal (sekolah, TNI, kantor, perusahaan, dsb) yang juga mempengaruhi individu.
Proses Terbentuknya Kelompok Adanya kesadaran individu akan keterbatasan kemampuan diri utk memenuhi segala kebutuhan (keinginan)nya + utk mencapai segala yang diinginkannya. Adanya kesadaran individu tentang adanya kesamaan antara kebutuhan dan keinginannya dgn kebutuhan & keinginan individu lain. Adanya pengertian individu bahwa kemampuan individu 2 bila digabungkan akan lebih besar dibandingkan kemampuan individu secara sendiri. Adanya kebutuhan individu utk berbagi rasa, pengetahuan pengalaman dengan individu lain. Adanya dorongan individu utk bersama dgn individu lain, karena mereka adalah makhluk sosial.
IPE-TIPE KELOMPOK Kelompok primer (primary groups) Kelompok berorientasi tugas (task-oriented groups) Kelompok pemecah masalah Kelompok Pembuat Keputusan Kelompok Pembangkit Ide. Kelompok terapi (theraphy group) Seperti: encounter groups, t-groups, sensitivity groups (semuanya mendukung perkembangan pribadi), dan kelompok menuntun. Kelompok penimbulan kesadaran (consciousness- raising groups), Kelompok belajar.
Karakteristik Kelompok (1) Komunikasi, secara teratur, kesempatan berkomunikasi yg sama, (2) Tujuan,, anggota mempunyai tujuan atau minat berkelompok yang sama, (3) Ukuran: jumlah anggota kelompok: relatif sedikit, memungkinkan dan memudahkan komunikasi antar anggota terjadi secara tatap muka. Jadi, proses komunikasi dalam kelompok selalu bersifat dinamis, dipengaruhi antara lain: oleh faktor seperti kepribadian anggota, jumlah anggota, kepemimpinan, keterampilan berkomunikasi, maksud dan tujuan kelompok
Dasar Teori dlm Komunikasi kelompok Dasar teori pada hakekatnya sama seperti yang terdapat pada setiap organisasi, yaitu: dimulai, dibina & dipegang bersama dgn berkomunikasi untuk kelangsungan hidup kelompok tersebut.
Tujuan Kelompok Tujuan kelompok menggambarkan suatu sifat yang akan dicapai oleh kelompok, diperlukan beragam usaha dari anggota untuk mencapainya. Keterlibatan anggota karena: tujuan yang bermotif pribadi (mengharapkan keuntungan pribadi) tujuan yang bermotif kelompok (karena kesetiaan sehingga kepuasannya sebagai individu akan diperoleh dan atau terpenuhi dengan tercapainya tujuan kelompok)
Faktor yg Mempengaruhi Komunikasi Kelompok (Applbaum, 1973) 1. Besaran Kelompok (banyaknya anggota) 2. Ekologi Kelompok 3. Status dan Kekuasaan 4. Kepemimpinan (Leadership) 5. Jaringan Komunikasi
1. Besaran Kelompok = Banyaknya anggota: mempengaruhi efektifitas komunikasi, karena semakin besar kelompok: Waktu terbatas, shg usaha memelihara hubungan sosial menjadi sulit. Pengambilan keputusan, seringkali cenderung menjadi bertele-tele. tele. Kesempatan berpartisipasi menjadi terbatas, Lebih sulit mencapai kesepakatan atau konsensus
2. Ekologi Kelompok Dihubungkan dengan pengaturan posisi anggota kelompok di dalam melakukan kegiatan kelompok Bentuk Empat Persegi Panjang (1) X (2) X X X X (3) X (4) X X X X X X X
Bentuk Empat Persegi Panjang 1.Bentuk sudut-menyudut atau tatap muka, merupakan pengaturan untuk percakapan sehari-hari, hari, menekankan pada keterdekatan satu sama lain dan kontak visual 2.Posisi bersisian, pengaturan untuk kegiatan kerjasama sehingga memudahkan mereka saling bertukar ide atau peralatan yang digunakan. 3.Posisi tatap muka atau berjarak (distant), merupakan posisi bagai mereka yang sedang berkompetisi. 4.Posisi berjarak atau sudut berjarak (catty corner), merupakan pilihan bagi pasangan yang sedang mengerjakan tugas berbeda.
Ekologi Meja Pilihan duduk Pembicaraan Kerjasama Bertindaksama Kompetisi o x 63 83 13 12 x o x o 17 7 36 26 x o xo o x o 20 10 51 63 x oo 100 100 100 100 Tugas berbeda dan berhubungan dgn perbedaan pengaturan ruangan. Secara tepat belum diketahui mengapa demikian, namun pandangan mata nampakny sesuatu yang utama & dekatnya
Bentuk Lingkaran Posisi berdekatan atau berbatasan (Adjacent), sehingga memungkinkan keterdekatan pasangan berkomunikasi ; tanda X Pasangan yang sedang mengerjakan tugas yang berbeda memilih untuk mengosongkan satu kuris di antara mereka ; tanda X Jika tugas yang dikerjakan tidak menuntut kerjasama atau mengerjakan pekerjaan berbeda, akan memilih posisi duduk berjarak (distant) ; tanda X
3. Status dan Kekuasaan Kekuasaan = kemampuan mempengaruhi orang lain. Di dalam suatu kelompok, kekuasaan mungkin terpusat hanya pada satu orang atau mungkin juga didistribusikan pada beberapa orang. Ciri orang yang mempunyai kekuasaan dan berstatus tinggi di dalam kelompok dicirikan antara lain oleh peranannya di dalam proses pengambilan keputusan atau pemecahan masalah dan lebih banyak melakukan kegiatan komunikasi. Individu 2 berkekuasaan tinggi lebih banyak melakukan kegiatan berkomunikasi Komposisi kekuasaan dari kelompok mempunyai pengaruh yang definitif terhadap penyampaian pesan-pesan komunikasi, dimana semua anggota kelompok cenderung untuk berkomunikasi langsung kepada individu-individu berkekuasaan tinggi.
4. Kepemimpinan (Leadership) Proses menjadi pemimpin : Ditunjuk sebagai pemimpin (Appointed Leader), karena dia mempunyai ciri-ciri sebagi pemimpin Situasi (Situational Leader atau Emergency Leader), yaitu pemimpin yang timbul karena situasi menghendaki adanya seorang pemimpin Lewat latihan-latihan (Trained Leader), yaitu pemimpin yang memang dilatih untuk menjadi pimpinan, lewat pendidikan kepemimpinan atau penataran-penataran tentang kepemimpinan.
Gaya kepemimpinan: salah satu atau kombinasi gaya-gaya berikut : Gaya Kepemimpinan Otoriter, biasanya tidak ingin dibantah, pengambilan keputusan dilakukan sendiri. pemimpin sangat berperan dalam keberhasilan dan tujuan kelompok, pembagian kerja dan menentukan langkah untuk ke luar dari konflik Gaya Kepemimpinan Demokratis, walaupun keputusan tetap di tangan pimpinan, tetapi ide- ide banyak berasal dari anggota. Gaya Kepemimpinan laissez faire, gaya dimana kelompok memberi keterlibatan yang minimum pada pemimpin. Pemimpin hanya bertugas memberi informasi sebanyak mungkin, namun dalam pelaksanaan dan pengambilan keputusan anggotalah yang lebih memegang peranan.
Hal yang perlu diperhatikan dalam menerapkan gaya kepemimpinan a.l Melaksanakan tujuan-tujuan kelompok. Mengarahkan interaksi dan kerjasama Memberikan inspirasi kepada kelompok Mengarahkan kegiatan-kegiatan di dalam kelompok tanpa hanya mendasarkan kepada kepentingan orang per orang, sehingga seluruh anggota merasa puas dan mau melakuakan kegiatan itu dengan senang hati.
5. Jaringan Komunikasi Leavift, melakukan eksperimen terhadap kelompok-kelompok, kelompok, lima orang, yang diberikan kartu-kartu bridge untuk menentukan jaringan komunikasi. Berdasarkan jenis pesan dan arah interaksi yang terjadi, ia menentukan empat jaringan komunikasi yang berpengaruh terhadap proses pengambilan keputusan. Walaupun dalam kenyataan, hal ini seringkali sulit untuk ditemukan dan dilaksanakan, tetapi penting diketahui untuk melihat hubungan antara posisi dan efektifitas komunikasi.
(5) Jaringan Komunikasi 4,0 4,6 4,6 5,7 4,6 4,6 4,6 Roda (wheel) 4,5 4,5 7,2 6,0 5,7 4,0 Rantai (chain) 5,0 6,0 5,0 5,0 4,0 Modifikasi Y 5,0 5,0 Lingkaran
5. Jaringan Komunikasi Jaringan komunikasi pada gambar di atas di sebut : (1) Jaringan Komunikasi Berbentuk Lingkaran. (2) Jaringan Komunikasi Berbentuk Rantai. (3) Jaringan Komunikasi Berbentuk Huruf Y (4) Jaringan Komunikasi Berbentuk Roda. Dari keempat jaringan komunikasi di atas, maka yang paling sulit untuk mengambil keputusan adalah jaringan komunikasi tipe lingkaran. Sebab tidak jelas siapa yang menjadi pimpinan di dalam kelompok.
5. Jaringan Komunikasi Sedangkan pada ketiga model lainnya ada seorang yang bertindak sebagai pusat untuk melakukan komunikasi yaitu individu C. Dari ketiganya, yang paling efektif dalam mengambil keputusan adalah tipe jaringan komunikasi roda. Sebab, selain ada posisi pusat komunikasi (individu C), juga ada posisi pengikut, yaitu A, B, E, dan D, yang cenderung lebih mudah untuk menyetujui pendapat orang yang ada dimukanya.
PENGARUH JARINGAN KOMUNIKASI (COMMUNICATION NETWORKS) Jaringan komunikasi ialah Siapa Berbicara Kepada Siapa. Distribusi Komunikasi Merata B A E D C Dalam kelompok relatif sedikit komentar yang ditujukan pada kelompok secara keseluruhan. Biasanya ditujukan kepada orang tertentu.
Jaringan komunikasi cenderung stabil setelah melewati waktu tertentu. Kelompok yang komunikasinya bebas, lebih akurat dalam penilaian, meskipun perlu waktu lebih lama. Memberikan kepuasan yang lebih besar dan suasana kelompok yang lebih menarik. A B C D E Kelompok yang komunikasinya tersentralisasi lebih efisien dan lebih kompak. Pemimpin - Mengarahkan - Komunikasi
DAFTAR PUSTAKA 1. Bormann: Discussion and Group Methods, ch.14 2. Cathcart & Samovar: Small group Communication: A readers, ch.4-5. 3. Miller, K. 2005. Communication Theories:perspectives, processes and contexts. 4. Rogers and Rogers. 1976. Communication in Organization.