BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN. daratan yang luas membentang maupun lautan yang mengeliling pulau-pulau nusantara.

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN BERAS PSO UNIT PENGOLAHAN GABAH BERAS TAHUN 2015 PADA BULOG SUB DIVRE III SURAKARTA

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi jagung merupakan hasil bercocok tanam, dimana dilakukan penanaman bibit

METODE KUANTITATIF, MENGGUNAKAN BERBAGAI MODEL MATEMATIS YANG MENGGUNAKAN DATA HISTORIES DAN ATAU VARIABLE-VARIABEL KAUSAL UNTUK MERAMALKAN

LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI MODUL VIII ( TIME SERIES FORECASTING

SISTEM PERAMALAN PERSEDIAAN UNIT MOBIL MITSUBISHI PADA PT. SARDANA INDAH BERLIAN MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam skripsi yang penulis lakukan ini menggunakan analisa forecasting dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebuah fakta bahwa waktu adalah uang dalam aktivitas penjualan. Pengambilan

Aplikasi Sistem Informasi Forecasting pada PD. Maha Jaya. Teknik Informatika 1 Teknik Industri 2 Universitas Kristen Petra Surabaya

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Komoditas pangan masyarakat Indonesia yang dominan adalah beras yang

PERAMALAN (FORECASTING) #2

PERBANDINGAN KEEFEKTIFAN METODE MOVING AVERAGE DAN EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK PERAMALAN JUMLAH PENGUNJUNG HOTEL MERPATI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan dasar utama bagi manusia yang harus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PERAMALAN (FORECASTING)

APLIKASI TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK FORECASTING JUMLAH PENDUDUK MISKIN

KATA PENGANTAR. Malang, Mei Penyusun

ANALISIS PERAMALAN VOLUME PENJUALAN UD. AMER DENGAN METODE SMOOTHING NAMA : MUHAMMAD IQBAL NPM : KELAS : 3EA01 JURUSAN : MANAJEMEN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERAMALAN PENJUALAN TIKET PESAWAT PADA CV. VIDO JAYA TOUR DAN TRAVEL

BAB I PENDAHULUAN. manusia, sebagaimana dalam pasal 27 Undang-undang Dasar Pertimbangan tersebut mendasari terbitnya Undang-undang No.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Peramalan Deret Waktu Menggunakan S-Curve dan Quadratic Trend Model

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)

Bab III PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia menjadi komoditas pangan yang dapat mempengaruhi kebijakan politik

VALIDASI HASIL PROYEKSI PENDUDUK TAHUN 2010 TERHADAP SENSUS PENDUDUK 2010 MENGGUNAKAN MAD DAN MSE

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah. adalah penelitian secara deskriptif dan komparatif.

Pembahasan Materi #7

BAB I PENDAHULUAN. Peramalan merupakan suatu kegiatan memprediksi nilai dari suatu

BAB III PERAMALAN. Praktikum Sistem Produksi ATA 2014/2015

PENERAPAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PRODUKSI TANAMAN PANGAN

(FORECASTING ANALYSIS):

TEKNIK PERAMALAN KUANTITATIF (TEKNIK STATISTIK) Astrid Lestari Tungadi, S.Kom., M.TI.

BAB II KAJIAN PUSTAKA Definisi dan Tujuan Forecasting. yang belum terjadi (Pangestu S, 1986:1). Forecasting atau peramalan

Enter the Problem (Masukkan Permasalahan)

EMA302 Manajemen Operasional

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia, mengharuskan para pelaku bisnis melihat peluang yang ada dalam. memenuhi permintaan konsumen yang beragam.

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

PENGGUNAAN METODE SMOOTHING EKSPONENSIAL DALAM MERAMAL PERGERAKAN INFLASI KOTA PALU

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN RAINBOW CAKE PADA TOKO KUE MAYESTIK CABANG PONDOK KOPI JAKARTA TIMUR Nama : FAHMI ARDIANSYAH NPM : Kelas : 3EA16

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV METODE PENELITIAN

ANALISIS DERET WAKTU

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN KANTOR PERCETAKAN DAN PERDAGANGAN UMUM CV AGUNG BEKASI TIMUR

BAB. 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. total. Tekanan dari luar negeri datang dari negara-negara pemberi pinjaman dan

BAB 2 LANDASAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. berusaha membangun dalam segala bidang aspek seperti politik, sosial,

Febriyanto, S.E., M.M.

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi yang telah berkembang saat ini menuntut perusahaan untuk

PRESENTASI SIDANG PENULISAN ILMIAH

Andalan Ketahanan Pangan

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN PAKAIAN PADA TOKO KARTINI BUSANA. Nama : SUCI MUTIARA NPM : Kelas : 3 EA 14

ANALISA PERAMALAN PENJUALAN PULSA TELKOMSEL PADA JASA TELEKOMUNIKASI SERVER CV. AKBAR PULSA

BAB I PENDAHULUAN. konstan, namun ada beberapa periode yang memperlihatkan keadaan yang ekstrim.

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Seiring dengan meningkatknya pangsa pasar, permintaan konsumen juga menjadi

BAB II LANDASAN TEORI. saling berhubungan membentuk suatu kesatuan atau organisasi atau suatu jaringan

Hasil Peramalan dengan Menggunakan Software Minitab

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENERAPAN LEAST SQUARE METHOD UNTUK PERAMALAN PENJUALAN DI HIJABSTORY BANDUNG

BAB 3 METODE PENELITIAN

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN SPARE PART BUSSING GARDAN MOBIL TRUK PADA CV. HARAPAN KELUARGA MAKMUR. : Dwi Handoko Npm :

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

JURNAL ANALISIS METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN EXPONENTIAL SMOOTHING DALAM PERAMALAN PERMINTAAN SENAPAN ANGIN (STUDI KASUS : UD.

PENERAPAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK PERAMALAN PENGGUNAAN WAKTU TELEPON DI PT TELKOMSEL Divre 3 SURABAYA

Analisis Deret Waktu

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. 3.1 Alasan digunakan Metode Exponential Smoothing. Banyak metode peramalan yang dapat digunakan dalam memprediksi tingkat

PERAMALAN PENJUALAN OBAT MENGGUNAKAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA TOKO OBAT BINTANG GEURUGOK

BAB 1 PENDAHULUAN. rata-rata konsumsi beras sebesar 102kg/jiwa/tahun (BPS, 2013). Hal ini pula

SALES FORECASTING UNTUK PENGENDALIAN PERSEDIAAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III PERAMALAN 3.1 Landasan Teori Peramalan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Peramalan (Forecasting)

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi pada

UNIVERSITAS WINAYA MUKTI TEKNIK PROYEKSI BISNIS DODI TISNA AMIJAYA SE.,MM METODA METODA -- METODA PERAMALAN METODA PERAMALAN

BAB I PENDAHULUAN. kurangnya strategi dalam memasarkan produk. Didalam suatu perekonomian yang sifatnya kompetitif, perusahaan yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI.. DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR LAMPIRAN.

Analisis Penyebab Kenaikan Harga Beras

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki berbagai sumber daya alam baik dari daratan yang luas membentang maupun lautan yang mengeliling pulau-pulau nusantara. Kekayaan alam yang di miliki indonesia dapat dimanfaatkan sebagai pertanian untuk kebutuhan pangan dalam negeri maupun mengekpor ke negera lain. Pangan adalah bahan pokok makanan pada manusia yang harus dipenuhi sehari-hari. Setiap manusia berhak mendapat pangan yang baik setiap harinya karena pangan adalah hak asasi manusia. Namun, seiring meningkatnya jumlah penduduk indonesia, gejolak sosial maupun politik yang membuat ketahanan pangan berkurang hingga terjadi krisis pangan di Indonesia. Prediksi para kalangan ahli menunjukan indonesia mengalami krisis pangan pada tahun 2007 dengan laju pertumbuhan penduduk 1,3 persen hingga 1,5 (kompasiana.com: 2014). Lahan atau ladang pertanian yang semakin sedikit memperburuk krisis pangan dalam negeri. Ladang pertanian merupakan tempat untuk bercocok tanam guna memproduksi pangan pokok masyarakat. Seperti yang dikemukakan oleh Dobby (1954), perladangan itu merupakan tahap yang istimewa dalam evolusi dari berburu dan meramu sampai pada bercocok tanam yang menetap. Ladang sawah umumnya mudah dijumpai dipelosok negeri Indonesia karena makanan pokok penduduk adalah beras. Namun, pada kenyataannya beras indonesia belum mencukupi kebutuhan penduduk dalam negeri. Indonesia masih bergantung

pada beras impor dari negara lain untuk memenuhi kebutuhan pangan penduduk Indonesia. Pemerintah berupaya mewujudkan kemandirian pangan untuk meningkatkan produksi petani lokal dan menekan angka impor beras dari negara lain. Dihimpun dari Bulog.co.id (2012) kemandirian pangan adalah kemampuan negara dan bangsa dalam memproduksi pangan yang beraneka ragam dari dalam negeri yang dapat menjamin pemenuhan kebutuhan pangan yang cukup sampai di tingkat perseorang dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam, manusia, sosial, ekonomi, dan kearifan lokal secara bermartabat. Ketahanan pangan menjadi perhatian pemerintah agar kebutuhan pangan terpenuhi. Braun (1992) Mengemukakan keamanan makanan apa dan bagaimana hal tersebut dapat ditingkatkan adalah pembahasan yang banyak diperdebatkan dan banyak dipertanyakan. Upaya yang dijalankan pemerintah membutuhkan data statistika dalam pengambilan keputusan. Sudjana (1996) menjelaskan bahwa statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data, pengolahan atau penganalisisannya dan penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan penganalisisan yang dilakukan. Maka data statistik dapat digunakan apabila telah menjalani tahap yang baik dan benar, sehingga data statistik memuat data dan informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan. Sutanta (2003) mengemukakan informasi merupakan hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimnya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang. Pemerintah berupaya mewujudkan kemandirian pangan dalam negeri melalui Perum Bulog sebagai pelaksana ketahanan pangan dan logistik. Strategi atau upaya pemerintah dalam mengatasi krisi pangan ini diharapkan produksi petani dapat tersebar ke penduduk Indonesia.Cooper dan Schindler (2006) menjelaskan strategi didefinisikan sebagai

pendekatan umum yang akan diikuti oleh suatu organisasi untuk mencapai sasarannya. Formulasi Strategi merupakan proses memutuskan tujuan organisasi dan strategi untuk mencapai tujuan-tujuan itu (Anthony, Govindarajan: 2005). Perum Bulog bertugas menyerap atau melakukan pengadaan beras yang berasal dari petani lokal untuk meningkatkan produksi pangan guna memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri. Beras yang diserap dari petani lokal dengan ketentuan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) diharapkan membuat petani lokal tidak mengalami kerugian produksi. Pemerintah melalui Perum Bulog mengeluarka Raskin yang dapat dimanfaatkan masyarakat miskin untuk mendapatkan beras dengan harga terjangkau yang didapat dari Perum Bulog. Selain itu, Perum Bulog bertugas menyediakan dan menyalurkan beras untuk menjaga stabilitas harga pasar. Penelitian ini memfokuskan pada Perum Bulog Sub Divre III Surakarta yang menjadi tempat penelitian. Perum Bulog Sub Divre III Surakarta bertugas menyerap beras dari petani wilayah Surakarta dan sekitarnya dan menyalurkan beras ke wilayah karesidenan Surakarta. Penyerapan dan penyaluran beras setiap bulannya berubah-ubah hal ini karena faktor utama adalah cuaca. Sehingga penjualan beras setiap bulan berubah-ubah tidak stabil. Perum Bulog Sub Divre III Surakarta setiap tahun menerima angka target penjualan yang harus dipenuhi tanpa mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi angka tersebut. Pada penelitian ini peneliti tertarik memberikan peramalan melalui metode Time series yang diharapkan memudahkan untuk pengambilan keputusan dalam memenuhi target. Peneliti akan mengangkat topik penelitian sebagai tugas akhir guna memenuhi persyaratan Ahli Madya dengan judul Analisis Peramalan Penjualan Beras PSO Unit Pengolahan Gabah Beras tahun 2015 pada Bulog Sub Divre III Surakarta.

B. Rumusan Masalah 1. Berapa ramalan penjualan beras PSO UPGB pada periode tahun 2015 dengan menggunakan metode Seasonal Index, Moving Average, dan Exponential Smoothing? 2. Berapa forecast error yang terkecil dari hasil perhitungan ramalan penjualan beras PSO UPGB pada periode tahun 2015 dengan metode mean absolute devitation (MAD) dan mean square error (MSE)? 3. Metode apa yang paling tepat untuk digunakan sebagai perhitungan ramalan penjualan berdasarkan error terkecil? C. Tujuan Penelitian Tujuan penulisan tugas akhir ini, peneliti akan melakukan penelitian dan analisis forecasting (peramalan) terhadap penjualan beras PSO UPGB Bulog Sub Divre III Surakarta. Berikut pemaparan tujuan penelitian: 1. Untuk mengetahui dan meramalkan penjual beras PSO UPGB Bulog Sub Divre III Surakarta pada tahun 2015 berdasarkan metode Seasonal index, Moving Average, Exponential Smoothing dan Trend Linier. 2. Untuk menentukan forecast error dari hasil peramalan dengan tiga metode tersebut. 3. Untuk menentukan metode peramalan yang paling tepat untuk digunakan berdasarkan forecast error terkecil dari hasil peramalan dengan tiga metode tersebut. D. Manfaat Penelitian Peneliti dalam penulisan tugas akhir ini berharap dapat memberikan manfaat yang dapat digunakan bagi Perusahaan, akademik, peneliti, dan manfaat praktis. Berikut pemaparannya: 1. Manfaat Praktis Mengaplikasikan metode forecasting pada perusahaan dalam meramalkan penjualan di masa mendatang. Peneliti berharap dari hasil perhitungan ini dapat menjadi

masukan terhadap Bulog Sub Divre III Surakarta dalam menentukan target penjualan di masa mendatang. 2. Manfaat Perusahaan Dapat menggunakan metode ini dalam menentukan perencanaan dan pengambilan keputusan di masa mendatang. Perusahaan akan terbantu dengan dipaparkannya metode peramalam penjualan oleh peneliti. 3. Manfaat Akademis Memaparkan ketepatan metode yang telah diuji ahli, yang menjawab permasalahan dalam kenyataan lapangan perusahaan. 4. Manfaat Peneliti Menerapakan ilmu yang didapat dari perkuliahan terhadap lingkungan kerja yang dibutuhkan. E. Metode Penelitian 1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan perencanaan, struktur, dan strategi penelitian dalam rangka menjawab pertanyaan dan mengendalikan penyimpangan yang mungkin terjadi (Sumarni, Wahyuni 2006: 47). Peneliti mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini pada Bulog Sub Divre III Surakarta untuk dilakukan olah data. Data yang paling utama sebagai bahan pembahasan adalah data penjualan beras PSO periode tahun 2013 sampai dengan 2014 untuk selanjutnya dilakukan peramalan penjualan untuk tahun 2015.

2. Objek Penelitian Objek penelitian dalam penulisan ini adalah Bulog Sub Divre III Surakarta yang beralamat Jl Lanud Adi Soecipto No. 17 Surakarta. Pada penelitian ini difokuskan pada Unit Pengelolaan Gabah Beras (UPGB) yang menjadi unit dari bagian Bulog Sub Divre III Surakarta yang bertugas menggiling beras dari mitra untuk dijual kembali ke Bulog dengan tujuan mencari profit bagi Bulog Sub Divre III Surakarta. 3. Jenis Penelitian Riset penelitian ini merupakan jenis penelitian dengan menggunakan data kuantitatif. Menurut Algifari (2013: 7) data kuantitatif adalah fakta/angka/hasil pengukuran yang memiliki satuan dan nilai nol adalah absolut. 4. Alat Pengumpulan Data a. Data sekunder Cooper dan Emory (1996: 256) berpendapat studi yang dilakukan oleh pihak lain untuk sasaran mereka sendiri merupakan sumber data sekunder. Peneliti mendapat data informasi perusahaan dari media website resmi bulog berupa sejarah perusahaan serta visi dan misi perusahaan. b. Wawancara personal Wawancara antara peneliti dengan responden yang diarahkan oleh pewawancara untuk tujuan memperoleh informasi yang relevan (Kuncoro, 2009: 160). Peneliti melakukan wawancara pada pegawai Bulog terkait hal-hal yang mempengaruhi penjualan beras PSO.

c. Alur pemikiran Secara sistematis, kerangka pemikiran dibentuk skema sebagai berikut: Data Penjualan Beras PSO UPGB Bulog Sub Divre III Surakarta tahun 2013 sampai dengan 2014 Peramalan Penjualan dengan metode Forecasting Perhitungan forecast error (Kesalahan Peramalan) dengan metode MAD, MSE dan MAPE Menentukan metode yang tepat berdasarkan forecast error terkecil berdasarkan perhitungan peramalan