MODIFIKASI JEMBATAN PALU IV DENGAN KONSTRUKSI CABLE STAYED SINGLE PLANE WITH BOX GIRDER. Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Hidayat Soegihardjo M, MS

dokumen-dokumen yang mirip
PERANCANGAN ULANG JEMBATAN KUTAI KARTANEGARA DENGAN SISTEM CABLE STAYED

TUGAS AKHIR RC

Nama : Mohammad Zahid Alim Al Hasyimi NRP : Dosen Konsultasi : Ir. Djoko Irawan, MS. Dr. Ir. Djoko Untung. Tugas Akhir

Analisa penampang komposit terhadap geser. φvn = 602,6 kn 302,98 kn (ok) Interaksi geser dan lentur

OLEH : ANDREANUS DEVA C.B DOSEN PEMBIMBING : DJOKO UNTUNG, Ir, Dr DJOKO IRAWAN, Ir, MS

MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN BANTAR III BANTUL-KULON PROGO (PROV. D. I. YOGYAKARTA) DENGAN BUSUR RANGKA BAJA MENGGUNAKAN BATANG TARIK

BAB I PE DAHULUA 1.1 Umum

PERENCANAAN JEMBATAN BUSUR MENGGUNAKAN DINDING PENUH PADA SUNGAI BRANTAS KOTA KEDIRI. Oleh : GALIH AGENG DWIATMAJA

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN MALO-KALITIDU DENGAN SYSTEM BUSUR BOX BAJA DI KABUPATEN BOJONEGORO M. ZAINUDDIN

MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN JUANDA DENGAN METODE BUSUR RANGKA BAJA DI KOTA DEPOK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

TUGAS AKHIR PERENCANAAN ULANG STRUKTUR JEMBATAN MERR II-C DENGAN MENGGUNAKAN BALOK PRATEKAN MENERUS (STATIS TAK TENTU)

DESAIN JEMBATAN BARU PENGGANTI JEMBATAN KUTAI KARTANEGARA DENGAN SISTEM BUSUR

MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN KALI BAMBANG DI KAB. BLITAR KAB. MALANG MENGGUNAKAN BUSUR RANGKA BAJA

disusun oleh : MOCHAMAD RIDWAN ( ) Dosen pembimbing : 1. Ir. IBNU PUDJI RAHARDJO,MS 2. Dr. RIDHO BAYUAJI,ST.MT

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

PERENCANAAN JEMBATAN MALANGSARI MENGGUNAKAN STRUKTUR JEMBATAN BUSUR RANGKA TIPE THROUGH - ARCH. : Faizal Oky Setyawan

Ada dua jenis tipe jembatan komposit yang umum digunakan sebagai desain, yaitu tipe multi girder bridge dan ladder deck bridge. Penentuan pemilihan

PERENCANAAN MODIFIKASI JEMBATAN KALIMUJUR LUMAJANG MENGGUNAKAN SISTEM CABLE-STAYED SINGLE PLANE CARAKA S. P

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Supriyadi (1997) struktur pokok jembatan antara lain : Struktur jembatan atas merupakan bagian bagian jembatan yang

Modifikasi Perencanaan Struktur Jembatan Kasiman Bojonegoro Dengan Busur Rangka Baja

BAB IV ANALYSIS DAN DESAIN PERANCANGAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMBANG, NOTASI, DAN SINGKATAN

PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN BANGILTAK DESA KEDUNG RINGIN KECAMATAN BEJI KABUPATEN PASURUAN DENGAN BUSUR RANGKA BAJA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyilang sungai atau saluran air, lembah atau menyilang jalan lain atau

PERANCANGAN JEMBATAN KATUNGAU KALIMANTAN BARAT

MODIFIKASI PERANCANGAN JEMBATAN TRISULA MENGGUNAKAN BUSUR RANGKA BAJA DENGAN DILENGKAPI DAMPER PADA ZONA GEMPA 4

PERENCANAAN STRUKTUR ATAS JEMBATAN RANGKA BAJA MUSI VI KOTA PALEMBANG SUMATERA SELATAN. Laporan Tugas Akhir. Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

TUGAS AKHIR MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN GAYAM KABUPATEN BLITAR DENGAN BOX GIRDER PRESTRESSED SEGMENTAL SISTEM KANTILEVER

OPTIMASI BERAT STRUKTUR RANGKA BATANG PADA JEMBATAN BAJA TERHADAP VARIASI BENTANG. Heavy Optimation Of Truss At Steel Bridge To Length Variation

PERENCANAAN ULANG JEMBATAN TUKAD BANGKUNG KABUPATEN BADUNG, BALI DENGAN METODE CABLE STAYED. Oleh

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

KONTROL ULANG PENULANGAN JEMBATAN PRESTRESSED KOMPLANG II NUSUKAN KOTA SURAKARTA

PERENCANAAN JEMBATAN BALOK PELENGKUNG BETON BERTULANG TUKAD YEH NGONGKONG DI KABUPATEN BADUNG, BALI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

OPTIMASI SISTEM STRUKTUR CABLE-STAYED AKIBAT BEBAN GEMPA

PERENCANAAN JEMBATAN BALOK PELENGKUNG BETON BERTULANG TUKAD YEH PENET, DI SANGEH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS ALTERNATIF PERKUATAN JEMBATAN RANGKA BAJA (STUDI KASUS : JEMBARAN RANGKA BAJA SOEKARNO-HATTA MALANG)

III. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah dengan analisis studi kasus

MODIFIKASI STRUKTUR JEMBATAN BOX GIRDER SEGMENTAL DENGAN SISTEM KONSTRUKSI BETON PRATEKAN (STUDI KASUS JEMBATAN Ir. SOEKARNO MANADO SULAWESI UTARA)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Supriyadi (1997) struktur pokok jembatan antara lain seperti

yang optimal sehingga dapat menekan biaya konstruksi namun tetap memenuhi persyaratan. Jenis jembatan rangka yang digunakan penulis dalam penelitian i

PERENCANAAN JEMBATAN TUKAD WOS DENGAN BALOK PELENGKUNG BETON BERTULANG.

Perencanaan Ulang Jembatan Lemah Ireng II pada Jalan Tol Semarang-Bawen Menggunakan Jembatan Busur Rangka Baja

PERENCANAAN JEMBATAN DENGAN MENGGUNAKAN PROFIL BOX GIRDER PRESTRESS

PERENCANAAN PETRA SQUARE APARTEMENT AND SHOPPING ARCADE SURABAYA MENGGUNAKAN HEXAGONAL CASTELLATED BEAM NON-KOMPOSIT

MAHASISWA ERNA WIDYASTUTI. DOSEN PEMBIMBING Ir. HEPPY KRISTIJANTO, MS.

DESAIN JEMBATAN CABLE STAYED MALANGSARI BANYUWANGI DENGAN TWO VERTICAL PLANES SYSTEM

BAB III METODOLOGI DESAIN

DESAIN STRUKTUR JEMBATAN RANGKA BAJA BENTANG 80 METER BERDASARKAN RSNI T ABSTRAK

PEMBANDINGAN DISAIN JEMBATAN RANGKA BAJA MENGGUNAKAN PERATURAN AASHTO DAN RSNI

ANALISIS PERBANDINGAN PERILAKU STRUKTUR JEMBATAN CABLE STAYEDTIPE FAN DAN TIPE RADIALAKIBAT BEBAN GEMPA

TUBAGUS KAMALUDIN DOSEN PEMBIMBING : Prof. Tavio, ST., MT., Ph.D. Dr. Ir. Hidayat Soegihardjo, M.S.

STANDAR JEMBATAN DAN SNI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL...i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. LEMBAR PERSEMBAHAN... iii. KATA PENGANTAR...iv. DAFTAR ISI...vi. DAFTAR GAMBAR...

PERENCANAAN JEMBATAN TUKAD YEH POH DENGAN BALOK PELENGKUNG BETON BERTULANG.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Desain Modifikasi Struktur Jembatan Kalipepe Dengan Asymmetric Cable Stayed System dan Prestressed Concrete Segmental Box Girder

STUDI PARAMETER DESAIN DIMENSI ELEMEN STRUKTUR JEMBATAN GANTUNG PEJALAN KAKI DENGAN BENTANG 120 M

LAMPIRAN 1. DESAIN JEMBATAN PRATEGANG 40 m DARI BINA MARGA

PERENCANAAN JEMBATAN COMPOSITE GIRDER YABANDA JAYAPURA, PAPUA TUGAS AKHIR SARJANA STRATA SATU. Oleh : RIVANDI OKBERTUS ANGRIANTO NPM :

Perencanaan Modifikasi Rangka Busur Baja pada Jembatan Pemali disertai Damper sebagai Longitudinal Stopper

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan Latar Belakang

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. system jaringan jalan. Jembatan digunakan sebagai akses untuk melintasi sungai,

LANDASAN TEORI. Katungau Kalimantan Barat, seorang perencana merasa yakin bahwa dengan

Disusun Oleh : Anis Massaroh NPM

Kajian Pengaruh Panjang Back Span pada Jembatan Busur Tiga Bentang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

DESAIN JEMBATAN DENGAN MENGGUNAKAN PROFIL SINGLE TWIN CELLULAR BOX GIRDER PRESTRESS ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan struktur yang kuat, aman dan murah. Baja adalah salah satu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

COVER TUGAS AKHIR PERENCANAAN JEMBATAN RANGKA BAJA DENGAN PELAT LANTAI ORTOTROPIK

PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA JEMBATAN LINGKAR UNAND,PADANG

BAB III METODOLOGI PENULISAN

LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN MADYA

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Mataram

PEMBEBANAN JALAN RAYA

ANALISA PENGARUH KOROSI PADA GIRDER TERHADAP PERUBAHAN KAPASITAS PENAMPANG DAN FREKUENSI ALAMIAH JEMBATAN KOMPOSIT (BAJA-BETON) SKRIPSI OLEH

GARIS GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (RENCANA KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR)

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 1

Rico Daniel Sumendap Steenie E. Wallah, M. J. Paransa Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pengaruh Rasio Tinggi Busur terhadap Bentang Jembatan Busur pada Gaya Dalam dan Dimensi Jembatan

MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN MAHAKAM MENGGUNAKAN SISTEM CABLE STAYED DENGAN TWO VERTICAL PLANES SEMI HARP

Analisis Konstruksi Jembatan Busur Rangka Baja Tipe A-half Through Arch. Bayzoni 1) Eddy Purwanto 1) Yumna Cici Olyvia 2)

KAJIAN PEMANFAATAN KABEL PADA PERANCANGAN JEMBATAN RANGKA BATANG KAYU

BAB V PERHITUNGAN STRUKTUR

MODIFIKASI PERENCANAAN BENTANG TENGAH JEMBATAN SURAMADU DENGAN DUA LANTAI KENDARAAN UNTUK JALAN KENDARAAN BERMOTOR DAN JALAN REL

PERENCANAAN JEMBATAN RANGKA BAJA SUNGAI KELINGI DESA MANDI AUR MUSI RAWAS SUMATERA SELATAN

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG GRAHA AMERTA RSU Dr. SOETOMO SURABAYA MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT BAJA BETON

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERENCANAAN JEMBATAN KALI TUNTANG DESA PILANGWETAN KABUPATEN GROBOGAN

ABSTRAK. Oleh : Wahyu Rifai Dosen Pembimbing : Sapto Budi Wasono, ST, MT

Transkripsi:

MODIFIKASI JEMBATAN PALU IV DENGAN KONSTRUKSI CABLE STAYED SINGLE PLANE WITH BOX GIRDER Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Hidayat Soegihardjo M, MS Oleh : Angry Raymond Adam 3105.100.009

BAB 1 LATAR BELAKANG RUMUSAN PERMASALAHAN TUJUAN BATASAN MASALAH BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 3 METODOLOGI BAB 4 PRELIMINARY DESIGN JEMBATAN

BAB 5 PERENCANAAN STRUTUR SEKUNDER BAB 6 ANALISA STRUKTUR BAB 7 KABEL BAB 8 PYLON BAB 9 ANALISA DINAMIS

BAB 10 METODE PELAKSANAAN BAB 11 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 11 DAFTAR PUSTAKA GAMBAR

SEKIAN DAN TERIMA KASIH

LATAR BELAKANG Jembatan Palu 4, sebagai landmark kota Palu Konstruksi Eksisting Jembatan Palu 4 menggunakan system busur, dengan lebar 2 x 3,5 m Jembatan Palu 4 juga sebagai jalur Outter Ring Road (by PASS) Terjadi kemacetan (bottle neck) pada jembatan akibat hambatan samping yang besar, karena lebar jembatan yang kurang

Perlu adanya tambahan lajur, guna mengantisipasi kemacetan. Dengan tambahan lajur yang dialokasikan bagi kendaraan dengan kecepatan rendah, tidak akan mengganggu kendaraan dengan kecepatan rencana pada lajur cepat. Dengan lebar jembatan minimal 4 x 3,5 m Pemilihan metode konstruksi jembatan yang direncanakan, yang juga memenuhi dari segi estetika. Metode konstruksi tersebut telah menjadi pilihan dalam perencanaan jembatan bentang 300 m 1000 m

RUMUSAN PERMASALAHAN Bagaimana model konstruksi CABLE STAYED mendukung segi estetika agar tetap menjadi landmark kota? Bagaimana metode konstruksi CABLE STAYED dapat melayani beban torsi yang cukup besar? Bagaimana dalam tahapan pemilihan bahan yang akan digunakan? Bagaimana perhitungan gaya-gaya yang bekerja?

Bagaimana desain Pylon yang tepat untuk metode cable stayed dengan box girder? Bagaimana dimensi dan control terhadap kabel? Bagaimana Gambar perencanaan jembatan? Bagaimana metode pelaksanaan pembangunan jembatan? Bagaimana kontrol stabilitas jembatan terhadap gaya-gaya yang bekerja akibat pelebaran jembatan?

TUJUAN Penentuan model konstruksi, Penentuan bahan-bahan yang akan digunakan, Menghitung gaya-gaya yang bekerja akibat pelebaran jembatan dengan bantuan program MIDAS, dan dengan kontrol secara manual, dan juga gaya-gaya yang diakibatkan dalam pelaksanaan konstruksi,

Penentuan dimensi setiap bagian struktur (box girder, Pylon, cable) yang akan digunakan, Menuangkan hasil perencanaan kembali setiap bagian jembatan kedalam gambar kerja (AS BUILD DRAWING), Penentuan tahapan dalam pelaksanaan struktur atas jembatan tersebut.

BATASAN MASALAH Tinjauan hanya mencakup bangunan atas jembatan, tanpa kontrol terhadap bangunan bawah (pondasi jembatan), Tidak melakukan peninjauan terhadap analisa biaya

TINJAUAN PUSTAKA CABLE STAYED Jembatan cable stayed merupakan jembatan yang terdiri dari 1 atau lebih kolom (PYLON) yang menopangnya, dengan kabel sebagai penopang terhadap deck jembatan. [matsuo-bridge.co.jp/2006] Jembatan cable stayed terbagi dalam 4 kelas model yaitu, HARP type, FAN type, RADIAL type dan STAR type. [ matsuo-bridge.co.jp/2006]

Radial

KOMPONEN JEMBATAN CABLE STAYED SUPER STRUCTURE: Gelagar : gelagar pelat, dan gelagar box Kabel Pylon SUB STRUCTURE : Abutmen dan pondasi

ANALISA DINAMIK Ditinjau dari 3 aspek : - Aerodynamic stability - Physiological effects - Safety against earthquake Frekuensi alam dan ragam getaran : 1. Metode klasik 2. Metode Rayleigh

METODOLOGI FLOWCHART MODIFIKASI PENGUMPULAN DATA GAMBAR EKSISTING JEMBATAN

START DESAIN CONCEPT PRELIM OF STRUCTURE AND STAYS CALCULATION OF STURCTURE AND STAYS NO CALCULATION OF LOADING & DEFORMATION UNDER PERMANENT LOADS YES CALCULATION OF LOADING IN SERVICEABILITY LIMIT STATE MODIFI NO CHECKING OF CROSS- SECTION YES MODIFI NO CALCULATION OF NATURAL FREQUENCIES & DINAMIC ANALYSIS YES CHECKING OF CONSTRUCTION STAGES CONTROL STRUCTURE FOR ALL DRAWING STOP

PENGUMPULAN DATA Type jembatan : Steel Tied Arch Type Nielsen Lokasi jembatan : Pada Muara Sungai Palu (dekat laut) Lebar lajur : 7 meter Lalu lintas : 2 lajur kelas A, Beban 100% Trotoar : 2,5 meter tiap sisi Lebar Deck : 12.05 meter Tiap sisi Clearance navigasi : 5.5 meter Clearance lalu-lintas : 5.1 meter Kecepatan rencana : 80 km/jam

PERENCANAAN STRUKTUR SEKUNDER Plat lantai kendaraan dengan tebal 3 cm, dengan jarak antar rib = 86 cm, dengan dimensi rib profil T- 400x400x46x70 KERB dengan profil C, dengan tw = 10,8 mm, tf = 14,6 mm, d = 210 mm, b = 100 mm Tiang Sandaran dengan profil WF 100x50x5x7, dengan tinggi 1,5 m Menggunakan sambungan las dengan elektrode E60xx,dan tebal 1 cm

ANALISA STRUKTUR Gelagar box girder dengan dimensi : Lebar flange atas 21 m Lebar flange bawah = 18 m Tinggi box = 1,8 m Tebal flange atas = 30 mm Tebal flange bawah = 30 mm Tebal web = 30 mm Tebal web geser = 32 mm

100 180

SAMBUNGAN PADA BOX GIRDER Pada sambungan baut digunakan baut HTB M 22x2,5, dengan proof load 27270 kg, dan F tensile 30300 kg Pada sambungan flange atas digunakan 864 baut dengan tebal plat penyambung 1,5 cm Pada sambungan flange bawah digunakan 446 baut dengan tebal plat penyambung 1,5 cm Pada sambungan web digunakan 102 baut dengan tebal plat penyambung 1,5 cm

Pada sambungan las digunakan elektrode atau kawat las jenis E60xx Sambungan las pada ribs digunakan sambungan las dengan a = 1 cm Sambungan las antara rib dengan flange atas digunakan a = 5 cm Sambungan las flange dan web pada box digunakan a = 6 mm

ANGKER PADA BOX GIRDER Sambungan las yang digunakan dengan a =1,5 cm Dimensi angker 100 cm x 75 cm x 100 cm, dengan tebal plat 3 cm

KABEL Pada perencanaan kabel digunakan kabel dari VSL dengan diameter strand 12,7 mm 2 [istilah VSL untuk jenis ini adalah 5-x] Berdasarkan hasil perhitungan dan iterasi diperoleh 5 jenis dimensi kabel, yaitu kabel VSL dengan diameter diameter tendon unit 5-5, 5-14, 5-17, 5-22, 5-26 Dimana penggunaan angker berdasarkan spec VSL untuk tendon yang digunakan..

KABEL kabel gaya akibat iterasi (Kn) Asc (mm 2 ) profil kontrol L1 747,019 405,98859 5-5 ok! L2 2526,994 1373,3663 5-14 ok! L3 21356,671 11606,886 7 @ 5-17 ok! L4 28507,777 15493,357 7 @ 5-22 ok! L5 4768,119 2591,369 5-26 ok! L6 4054,657 2203,6179 5-22 ok! R6 4054,657 2203,6179 5-22 ok! R5 4768,119 2591,369 5-26 ok! R4 28507,777 15493,357 7 @ 5-22 ok! R3 21356,671 11606,886 7 @ 5-17 ok! R2 2526,994 1373,3663 5-14 ok! R1 747,019 405,98859 5-5 ok!

PYLON Pada perencanaan dan pemodelan pylon digunakan progam bantu CSICOL 8.40, Dimensi upper pylon adalah 4 m x 10 m dengan hole 2 m x 8 m, dengan pengunaan tulangan 87D36 dan sengkang φ28 Dimensi lower pylon adalah 21 m x 10 m dengan 87D36 dan sengkang φ28

ANALISA DINAMIS Berdasarkan analisa stabilitas aerodinamis diperoleh f T = 0,041 HZ, dan f B = 0,221 HZ Dan berdasarkan hasil analisa vortexshedding, diperoleh nilai v = 2,505 m/det, R e = 3,507.10 6, F o = - 6,934 N/m, û = 74,33 cm, dan ü = 0,143 m/s 2. Dan pada efek flutter diperoleh μ = 70,18 V crti. Teori = 87, 481 m/det

Angin tidak selalu menabrak jembatan dalam arah horizontal sempurna, terkadang terdapat sudut 3 o 9 o [rata-rata 6 o ], sehingga diperoleh V crit. Act = 139,277 km/jam Hal ini berarti akan terjadi efek flutter jika angin bertiup dengan kecepatan 139,277km/jam Sedangkan dalam perencanaan digunakan kecepatan angin 35 m.s = 126 km/jam, sehingga analisa menggunakan analisa dinamis memenuhi!!

METODE PELAKSANAAN Cantilever Method Pelaksanaan pemasangan box girder 6 setalah fix baik posisi maupun akurasinya dilakukan pen-jacking-an pada angker s6 di kesua sisi sekaligus. Tahap berikutnya dilakukan pemasangan box girder 5 setalah fix dilakukan pen-jacking-an pada angker s5 di kedua sisi sekaligus. Kemudian dilanjutkan dengan pemasangan box girder 4, lalu setelah fix dilakukan pen-jacking-an pada angker s4 pada kedua sisi sekaligus. Setelah dilakukan presisi dan posisi box, dilanjutkan lagi dengan pemasangan box girder 3, kemudian setelah dilakukan penetapan posisi,dilakukan pen-jacking-an pada angker s3 pada kedua sisi sekaligus.

Tahapan pelaksanaan berikut dilanjutkan dengan pemasangan box girder ke 2, dilakukan pemfixan posisi, dan dilanjutkan dengan pen-jacking-an pada angker s2 dikedua sisi sekaligus. Tahapan akhir yaitu dengan pemasangan box girder 1, posisi fix, lalu di jacking, kemudian penangkeran s1, setelah posisi fix, dilakukan pemasangan damper. Form traveler

KESIMPULAN Jembatan ini dapat dikatakan sebagai bangunan monumen sehingga memiliki umur rencana selama 100 tahun. Faktor beban ultimit untuk beban transien perlu dinaikkan sebesar 10%. Dari ketiga konfigurasi beban hidup yang ada, gaya maksimum diberikan bergantian oleh kasus 1, kasus 2, dan kasus 3. Jadi beban hidup memberi pengaruh yang dominan pada struktur.

Pada saat penentuan dimensi kabel, perlu juga dipertimbangkan segi ekonomis. Apabila digunakan tipe kabel yang memiliki diameter lebih besar dengan tegangan putus sedikit lebih kecil didapatkan ukuran angker yang lebih kecil, tipe kabel ini bisa digunakan khusus untuk bagian tersebut. Yang bertujuan untuk menghindari penggunaan ukuran angker yang berlebihan sehingga lebih murah.

Gaya yang terjadi selama perlaksanaan konstruksi juga dikroscek terhadap gaya yang terjadi selama servis. Perencanaan ulang perlu dilakukan pada sebagian struktur lantai kendaraan karena gaya pada saat konstruksi lebih besar dari gaya yang terjadi saat servis.

SARAN Banyaknya macam konfigurasi beban hidup kalau perlu ditambah untuk antisipasi keadaan yang memungkinkan terjadi di masa depan. Ketelitian dalam menghitung berat form traveller perlu diperhatikan, karena beratnya menentukan perilaku struktur saat pelaksanaan konstruksi.

Untuk proyek yang sebenarnya, analisa dinamis yang ditinjau tidak cukup hanya dengan perhitungan manual saja, tetapi harus menggunakan model penuh menggunakan terowongan angin agar diketahui lebih akurat mengenai perilaku aerodinamis struktur.

DAFTAR PUSTAKA Direktorat Jenderal Bina Marga, Bridge Management System (BMS), 1992. Gimsing, Niels J, Cable Supported Bridges, 1983, John Wiley & Sons, Inc. O Connor, Colin, Design of Bridge Superstructures, 1971, John Wiley & Sons, Inc. Troitsky, M.S, Cable Stayed Bridges: Theory and Design, 1977, Crosby Lockwood Staples, London. Walther, R, Houriet, Bernard, dkk, Cable Stayed Bridges, 1999, Thomas Telford, London. http://www.wikipedia.com/cable+stayed+bridge, 2009. http://www.ce.berkeley.edu/, 2009. http://www.pbs.org/, 2009. http://www.matsuo-bridge.co.jp/, 2009.

GAMBAR