BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL DI PTPN IV PKS PABATU, TEBING TINGGI

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Ditambah lagi banyaknya perusahaan-perusahaan baru yang bermunculan,

perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya agar mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain. Produktivitas dapat menjadi suatu indikator

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK. Kata kunci : Produktivitas, Metode Marvin E. Mundell, Diagram Sebab Akibat, Output

BAB II LANDASAN TEORI

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII PMS NGABANG (PERSERO) MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL. Daniel Roy Sibarani

TUGAS AKHIR ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS DENGAN PENDEKATAN ANGKA INDEKS MODEL MARVIN E. MUNDEL

JURNAL ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS MENGGUNAKAN MODEL MARVIN E. MUNDEL (STUDI KASUS PADA UD. BALLISTA TAHU CHIPS DI KEDIRI)

ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN METODE MARVIN E. MUNDEL PADA PT. KARYA MURNI PERKASA

ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN E.MUNDEL PADA PT. COCA-COLA BOTTLING INDONESIA MEDAN SAHAT ADI WARDANA SIMANGUNSONG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH

ANALISIS PRODUKTIVITAS MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL (STUDI KASUS DI UD. SABAR JAYA MALANG) JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi,

Definisi ilmu seni memindahkan menyimpan melindungi mengontrol/ mengawasi material

BAB I PENDAHULUAN. produk hasil pertanian. Dalam proses ini dipengaruhi oleh beberapa faktor

TUGAS AKHIR ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN PENDEKATAN ANGKA INDEKS MARVIN E. MUNDEL PADA PERUSAHAAN UD. MARGO JATI

METODE PERHITUNGAN ANGKA INDEKS PRODUKTIVITAS MENGGUNAKAN MODEL MARVIN E MUNDEL

Analisis Produktivitas Bagian Pengolahan Susu Pasteurisasi Menggunakan Metode Marvin E. Mundel (Studi Kasus Di Kud Dau Sekar Gading Malang)

atau keluaran yang dihasilkan dari proses.

Analisis Produktivitas dengan Menggunakan Metode Parsial POSPAC dan Total David J. Sumanth di PT.Yudhistira Ghalia Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. strategi pengembangan sumber daya manusia. Sumber daya manusia atau yang sering

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

Analisis Produktivitas Menggunakan Metode Marvin E. Mundel Di KUD BATU Kota Batu

BAB V ANALISA PEMBAHASAN

BAB VI PERAWATAN DI INDUSTRI

BAB I PENDAHULUAN. antara perusahaan manufaktur menjadi semakin ketat. Setiap perusahaan berusaha

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi di dunia bisnis menuntut persaingan yang ketat. Persaingan

Analisis Produktivitas Dengan Metode Marvin E. Mundel (Studi Kasus di Pabrik Gula Kebon Agung Malang, Jawa Timur)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

1. Biaya Investasi: - Harga pembelian - Harga komponen alat bantu - Biaya instalasi 2. Biaya operasi: - Biaya perawatan - Biaya bahan bakar - Biaya

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. operasi pada suatu perusahaan adalah kesiapan mesin mesin produksi dalam. diperlukan adanya suatu sistem perawatan yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. mampu meningkatkan kualitas dari produk hasil dari pertanian.

Diterima : 19 Agustus 2014 Disetujui : 2 September 2014

Return Investasi DPLK BNI PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Data Posisi Per Oktober 2016

Jadwal Shalat Bulan Januari, 2015 M Denpasar, Bali, Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. bergerak dalam dunia industri khususnya sebagai supplier bahan baku

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

USULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PADA PT. PERKEBUNAN LEMBAH BHAKTI ACEH SINGKIL

DAFTAR REKAPITULASI JUMLAH PENDUDUK KOTA BANDUNG BERDASARKAN JUMLAH : RT, RW DAN MENURUT GOLONGAN AGAMA : JANUARI 2012 : BANDUNG WETAN

USULAN PERBAIKAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PRODUKSI MESIN FIN FORMING DENGAN MENGGUNAKAN METODE EFEKTIFITAS SELURUH PERALATAN (OEE) DI PT.

BAB V ANALISA. Value added time Leadtime. = 3,22jam. 30,97 jam x 100% = 10,4%

ANALISIS PRODUKTIVITAS MELALUI PENDEKATAN THE AMERICAN PRODUCTIVTY CENTER MODEL (Studi Kasus PT. Sang Hyang Seri (Persero) Kantor Regional III Malang)

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekitar 40% resep tablet dikontribusikan untuk produksi obat generik. Jika

BAB I PENDAHULUAN. macam kegiatan pelaksanaan organisasi dalam rangka mencapai tujuannya. Akan

STUDI KASUS PENINGKATAN OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) MELALUI IMPLEMENTASI TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)

BAB 1 PENDAHULUAN. keberhasilan suatu organisasi. SDM adalah pelaksana seluruh kebijakan organisasi

BAB I PENDAHULUAN. maupun wisatawan mancanegara. Dengan peran ini, Yogyakarta menjadi

V. PEMBAHASAN Perkembangan Produksi Pupuk Urea PT. Pupuk Kujang Produksi Pupuk Urea

BAB V ANALISA HASIL. mengetahui tingkat efektivitas penggunaan mesin AU L302,dari data hasil. Availability Ratio (%)

Diagram 3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah (Lanjutan)

BAB V ANALISA. pengambilan keputusan untuk menyelesaikan permasalahan.

TUGAS AKHIR ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MARVIN E. MUNDEL PADA BAGIAN PERCETAKAN BUKU DI CV. BIMA JAYA

PEMBERLAKUAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN ALAT MEDIS RUMAH SAKIT KARYA MEDIKA I

BAB V ANALISA DAN HASIL

BAB V ANALISA HASIL. sebelumnya telah dibahas pada bab sebelumnya (Bab IV). Dimana cacat yang terjadi

BAB IV BAGIAN PENTING MODIFIKASI

BAB I PENDAHULUAN. yang seharusnya dikerjakan dan mengapa harus dikerjakan, memberikan

ANALISIS PRODUKTIVITAS PEMBUATAN KAIN GREY DENGAN PENDEKATAN METODE AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER DAN COBB-DOUGLAS ABSTRACT

BAB V ANALISA HASIL. penulis melakukan analisa lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang menjadi akar

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah performance mesin yang digunakan (Wahjudi et al., 2009). Salah

BAB I PENDAHULUAN. Penyusunan tugas akhir ini terinspirasi berawal dari terjadinya kerusakan

EVALUASI DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL DI PT. XYZ

PENGUKURAN DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS LINI PRODUKSI PT.XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan yang semakin kompetitif, setiap. perusahaan dituntut untuk mampu meningkatkan efisiensi dan kemampuan

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dunia yang semakin berhubungan, juga saling terkait satu sama lain dalam

Penurunan Tingkat Kecacatan dan Analisa Biaya Rework (Studi Kasus di Sebuah Perusahaan Plastik, Semarang)

Akuntansi Biaya. Cost Behaviour Analysis. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis

BAB 1 PENDAHULUAN. Bentuk perubahannya didasarkan dari salah satu kegiatan produksi perusahaan

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. UCAPAN TERIMAKASIH...v. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR...

BAB V ANALISIS. Total Waktu (menit)

BAB I PENDAHULUAN. akan menunjukkan korelasi yang sebanding dengan output perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. cabang Purbaleunyi adalah Badan Usaha

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai salah satu cara untuk memantau kinerja produksinya. Pengukuran

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh perusahaan agar memperoleh keuntungan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara agraris sebagian penduduknya adalah petani. Hal

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berbagai kegiatan usaha, baik usaha jasa, dagang maupun. industri/manufaktur tujuan utama yang ingin dicapai perusahaan yaitu

BAB V ANALISA DATA Tahap Analyze. Pada tahap ini penyusun akan menganalisis hambatan dan kendala yang

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS BERDASARKAN MODEL MUNDEL DAN APC UNTUK MENCIPTAKAN KEUNGGULAN BIAYA PRODUKSI (Studi Kasus : PT.

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... ii. LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN... iv. MOTTO...

KONSEP DASAR DAN PERILAKU BIAYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan definisi Operasional

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Produktivitas merupakan salah satu kriteria penting yang sering

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Semua jenis usaha yang menghasilkan barang dan jasa membutuhkan

ANALISIS PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE POSPAC DI PT. SUPRA MATRA ABADI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat, memacu industri-industri

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memakmurkan pemilik. perusahaan atau pemegang saham. Tujuan ini dapat diwujudkan dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bidang jasa angkutan. Namun sejarah berdirinya PT. Armas Logistic Service terbagi

BAB I PENDAHULUAN. produk atau jasa. Melalui produktivitas, perusahaan dapat pula mengetahui. melakukan peningkatan produktivitas.

BAB V HASIL DAN ANALISA

Transkripsi:

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH Pada pembahasan ini akan diuraikan hubungan antara faktor-faktor input dengan hasil pengukuran produktivitas yang telah dilakukan. Pembahasan ini dimaksudkan untuk memudahkan didalam melakukan pengendalian produktivitas yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pada periode selanjutnya. Dalam mengusahakan peningkatan produktivitas diperlukan informasi mengenai tingkat produktivitas masa lalu, pada saat ini dan tingkat produktivitas yang ingin dicapai. Untuk mengetahui data seperti diatas maka tingkat produktivitas perusahaan perlu diukur sehingga dengan adanya informasi tersebut pihak manajemen dapat mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki tingkat produktivitas perusahaan. 5.1 Analisa Hasil Pengukuran Produktivitas Dengan Metode Marvin E Mundel 5.1.1 Analisa indeks produktivitas parsial Dengan metode pengukuran Marvin E Mundel diperoleh indeks produktivitas selama periode pengukuran yang merupakan perbandingan antara agregat output dan resources input partial (RIP). Agregat output merupakan nilai

ekonomi atau nilai financial dari keseluruhan output yang dihasilkan pada suatu periode tertentu sedangkan RIP merupakan input aktual yang dikeluarkan perusahaan dalam menjalankan aktivitas produksi. 5.1.1.1 Produktivitas Depresiasi Periode pengukuran indeks produktivitas depresiasi cenderung meningkat jika dibandingkan dengan periode dasarnya. Indeks produktivitas tertinggi dicapai pada bulan september-12 sebesar 203,973%. dan indeks terendah terjadi pada bulan Juli -11 sebesar 94,095%. Peningkatan indeks mengindikasikan bahwa naiknya depresiasi berarti jam olah mesin lebih lama beroperasi juga diikuti oleh kenaikan jumlah produksi. Menaiknya jumlah produksi tentu saja akan meningkatkan output, terlihat pada gambar 5.1. berikut: Gambar 5.1. Grafik Indeks Produktivitas Depresiasi

5.1.1.2 Produktivitas Bahan Bakar ( Gas ) Periode pengukuran indeks produktivitas material cenderung berfluktuasi. Indeks produktivitas tertinggi dicapai pada bulan Agustus 2011 sebesar 176,32%. dan indeks terendah terjadi pada bulan Agustus-12 sebesar 84,019%. Penurunan produktivitas ini disebabkan karena input material mengalami pemborosan yaitu banyaknya terjadi lossis gas, karena ada kebocoran, atau untuk pengetesan2 engine yang sedang dalam perbaikan, kebutuhan gas yang besar menyebabkan biaya pemakaian gas semakin meningkat, terlihat pada gambar 5.2. berikut: Gambar 5.2. Grafik Indeks Produktivitas Bahan Bakar 5.1.1.3 Produktivitas Tenaga Kerja Periode pengukuran indeks produktivitas tenaga kerja cenderung fluktuatif. Indeks produktivitas tertinggi dicapai pada bulan mei-12 sebesar 155,672%. Dan indeks terendah terjadi pada bulan agustus -11 sebesar 97,199%. Naik turunya produktivitas tenaga kerja, dipengaruhi oleh naik turunnya output, karena dalam penelitian ini, tenaga kerja yang di hitung adalah jumlah operator

yang menjalankan mesin, dan jumlahnya tetap setiap bulannya dalam setahun, perubahannya pada setiap awal tahun dan terlihat pada gambar 5.3. berikut: Gambar 5.3. Grafik Indeks Produktivitas Tenaga Kerja 5.1.1.4 Produktivitas Maintenence Pada grafik periode pengukuran indeks produktivitas maintenence cenderung berfluktuasi. Indeks masukan tertinggi dicapai pada bulan februari-11 sebesar 613,044%. dan indeks terendah terjadi pada bulan Nopember -12 sebesar 28,461%. Hal ini di sebabkan karena besarnya output agregat (keluaran) sedangkan masukan kecil sehingga indeks produktivitas mengalami peningkatan

Gambar 5.4. Grafik Indeks Produktivitas Maintenance Selanjutnya akan dilihat hubungan antara semua masukan indeks produktivitas parsial pada gambar 5.5. berikut: Gambar 5.5. Grafik Gabungan Indeks Produktivitas Dari grafik diatas dapat dilihat kecenderungan yang terjadi bahwa indeks produktivitas yang sering mengalami kenaikan selama periode pengukuran adalah

indeks produktivitas maintenance, namun fluktuatifnya terlalu jauh antara yang tertinggi dan terendah. Pada grafik terlihat bahwa indeks produktivitas mengalami fluktuasi. Jika dibandingkan dengan produktivitas yang lain, produktivitas yang terendah juga yang tertinggi adalah produktivitas maintenance. Hal ini menunjukkan bahwa input maintenance mengalami pemborosan untuk itu perlu diberi perhatian yang khusus oleh pihak perusahaan. 5.1.2 Indeks Produktivitas Total Indeks produktivitas total diperoleh dari perbandingan antara seluruh keluaran yaitu produk dengan masukan yaitu bahan bakar, tenaga kerja, depresiasi, dan maintenance. Grafik indeks produktivitas hasil pengukuran dengan metode Marvin E. Mundel pada PT DJU Tbk dapat dilihat pada gambar 5.6.berikut: Gambar 5.6. Grafik Indeks Produktivitas Total PT DJU Tbk

Berdasarkan gambar 5.6. tersebut dapat dilihat bahwa secara keseluruhan indeks produktivitas PT DJU Tbk mengalami peningkatan tetapi beberapa periode mengalami penurunan. Pada awal juli 2012 - agustus 2012 dan oktober 2012 desember 2012 indeks mengalami penurunan tetapi, pada januari 2011 desember 2011, januari 2012 juni 2012, dan septenber 2012, indeks mengalami peningkatan. Indeks tertinggi terjadi pada bulan juni 2012 sebesar 127,251%. Hal ini terjadi karena besarnya biaya masukan input pada bulan mei 2012 dapat di imbangi dengan jumlah keluaran yang ada pada bulan juni 2012 dimana hal tersebut berpengaruh terhadap indeks produktivitas perusahaan. Sedangkan indeks terendah terjadi pada bulan agustus 2012 sebesar 86,621%. Hal ini dapat dilihat dari indeks produktivitas perusahaan yang berada dibawah 100 dan nilainya semakin menurun. Hal ini mengindikasikan bahwa produktivitas menurun. Untuk lebih meningkatkan produktivitas perusahaan dan mencegah terjadinya penurunan kinerja perusahaan yang berkelanjutan maka perlu diadakan upaya untuk peningkatan produktivitas. 5.1.3 Analisa Pengaruh Agregat Output dan Resources Input Partial Untuk menganalisa sejauh mana pengaruh agregat output dan resources input partial terhadap indeks produktivitas, digambarkan pada grafik perkembangan agregat output dan resources input partial selama periode pengukuran yang dapat dilihat pada gambar 5.7. berikut:

Gambar 5.7.Grafik Perkembangan Agregat Output dan Resources Input Partial Berdasarkan gambar 5.7. Dapat dilihat bahwa agregat outputnya cenderung meningkat pada setiap periode tetapi kenaikan output juga diikuti dengan kenaikan inputnya, tetapi ada beberapa bulan yang terjadi penurunan dan kenaikan input yang sangat signifikan. Namun secara umum pada tahun 2011 dan 2012 peningkatan ataupun penurunan agregat output sebanding dengan peningkatan ataupun penurunan resources inputnya, walaupun ada beberapa bulan yang terjadi kenaikan dan penurunan input yang sangat signifikan. Hal ini mengidikasikan bahwa perkembangan pengeluaran dan masukan biaya stabil tetapi pada akhir tahun 2011 dan akhir 2012 terlihat bahwa agregat output dan resources input semakin menurun. 5.2 Perencanaan Peningkatan Produktivitas Perusahaan Dalam pengukuran produktivitas antara output dan input harus diperhatikan, karena apabila salah satu hal ini berubah maka tingkat produktivitas

juga akan berubah. Angka indeks perusahaan yang rendah tidak berarti bahwa perusahaan menghasilkan produk dalam nilai mata uang yang sedikit, karena angka indeks juga dipengaruhi oleh jumlah nilai masukannya. Evaluasi terhadap suatu sistem produktivitas perusahaan harus mampu menjawab apa yang menjadi penyebab terjadinya penurunan produktivitas perusahaan. Pengukuran produktivitas menggunakan metode Marvin E Mundel adalah salah satu metode pengukuran tingkat produktivitas yang membandingkan antara jumlah keluaran (output ) dengan jumlah masukan (input), Jumlah keluaran adalah berupa nilai dari produk yang dihasilkan sedangkan masukannya meliputi biaya bahan bakar yang dipergunakan, biaya depresiasi mesin, biaya dari tenaga kerja, juga maintenence mesin. metode ini mengukur produktivitas operasional perusahaan dibagian produksi. Salah satu faktor yang berpengaruh dalam pengukuran produktivitas dengan model ini adalah jam kerja, dimana dengan jam kerja yang banyak tentu akan memerlukan biaya depresiasi mesin yang tinggi. Jam kerja juga berbanding lurus dengan pemakaian bahan bakar ( gas ), karena dengan jam kerja yang banyak tentu juga akan memerlukan biaya pemakaian gas yang besar. 5.2.1 Biaya pemeliharaan ( maintenance) Biaya pemeliharaan gas engine cukup tinggi, disebabkan oleh: 1. Pengaturan jam kerja mesin kurang tepat, sehingga ada bulan yang besar biaya maintenance tetapi ada yang sangat kecil. 2. Harga spare part pada saat maintenance cukup tinggi. 3. Umur spare part untuk penggantian kurang lama, tidak seperti bawaan mesin.

5.2.2 Biaya pemakaian gas ( bahan bakar ) Biaya pemakian bahan bakar gas cukup tinggi, disebabkan oleh : 1. Sering ada perbaikan dan pengetesan mesin. 2. Harga gas setiap tahun naik Berdasarkan analisis terhadap penurunan produktivitas perusahaan maka dapat dilakukan perencanaan yang dapat diambil perusahaan untuk memperbaiki atau meningkatkan produktivitas perusahaan. Pada tabel 5.1. berikut dapat dilihat rekomendasi perbaikan yang dapat diberikan berdasarkan kondisi aktual yang ada pada perusahaan khususnya pada kriteria yang mengalami penurunan produktivitas. Tabel 5.1. Rekomendasi Upaya peningkatan Produktivitas NO Kriteria Penyebab Rekomendasi Tindakan 1 Produktivitas Bahan Bakar 1. Sering ada pengetesan pada saat perbaikan mesin. 2. Harga gas setiap tahun naik 1. Pada saat perbaikan jangan terlalu sering pengetesan. 2. Training teknisi agar hasil perbaikan maksimal. 2 Produktivitas Maintenance 1. Biaya maintenance tidak merata setiap bulannya 2. Harga spare part untuk penggantian cukup tinggi 3. Pemakaian bahan bakar lebih Hemat. 1. Pengaturan jam kerja, agar jadwal perawatan tidak bareng tiap mesinnya. 2. Spare part yang sekiranya masih bisa dipake, jangan diganti, pake yang bekas aja.

Beberapa upaya/strategi perusahaan yang diperlukan untuk meningkatan produktivitas perusahaan adalah sebagai berikut: 5.2.3 Peningkatan Produktivitas Bahan Bakar Untuk dapat lebih meningkatkan produktivitas dari pemakaian bahan bakar adalah : 1. Melakukan pengawasan dalam pengoperasian gas engine dan memeriksa terjadinya kebocoran kebocoran gas di sepanjang jalur pipa gas secara intensif. 2. Memberikan pengetahuan dan selalu check kepada operaror agar selalu memperhatikan batas batas pemakaian gas setiap shif nya. 5.2.4 Peningkatan Produktivitas Mesin Untuk meningkatkan produktivitas dari sisi pemakaian mesin adalah : 1. Melakukan replacement terhadap part part mesin pada saat maintenance, harus benar benar part yang sudah rusak dan tidak bisa dipakai lagi berdasarkan vital atau tidak part tersebut. Selagi masih bisa dipakai, dan tidak membahayakan mesin, maka dipakai part yang lama. 2. Meningkatkan pemeliharaan dan perawatan terhadap mesin dan peralatan yang ada sebagai tindakan preventive untuk mencegah terjadinya kerusakan mesin yang dapat menghambat berjalannya proses produksi. 5.2.5 Peningkatan Produktivitas Tenaga kerja Untuk meningkatkan produktivitas dari segi tenaga kerja adalah : 1. Melakukan perbaikan terhadap pembagian shift kerja, dengan pengaturan

shift kerja yang lebih baik maka peningkatan kinerja akan tercapai. 2. Memberikan tunjangan tambahan serta bonus dapat memotivasi pekerja agar menjadi lebih giat dan aktif. 3. Melakukan latihan kerja agar para tenaga kerja agar lebih bertambah skill nya dan lebih mengerti tugas dan tanggung jawabnya. 4. Memberikan training khusus bagi teknisi, jika perlu keluar negeri, agar mendapatkan skill yang khusus sehingga dalam melakukan pemeliharaan mesin mesin dapat maksimal dan lebih bagus, yang akan mengurangi waktu pemeliharaan.