BAB I PENDAHULUAN. efektif, dan ekonomis untuk kelangsungan perusahaan, maka dibutuhkan

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. ikut serta dalam pasar modal. Pasar modal merupakan pasar tempat diperjualbelikannya

Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v

RINGKASAN PENELITIAN TERDAHULU. Jenis opini, solvabilitas, internal auditor, ukuran. perusahaan. auditor, jenis industri.

Daftar Perusahaan Yang Termasuk Indeks BISNIS-27 Tahun

I. PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana yang efektif untuk mempercepat

Anggi Mustika Sari / Pembimbing : Aji Sukarno SE., MM

Daftar Perusahaan-perusahaan Sampel

σ = LAMPIRAN 1 : Bagan Prosedur Penelitian Data Analisis Kinerja Tingkat Laba Harian (MDS dan LQ45) Rata-rata Tingkat Laba Harian (GMR)

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mempermudah dalam pemecahan masalah, data diklasifikasikan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 45 pada tahun , maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

SKRIPSI. KOMPARASI KINERJA PERUSAHAAN YANG BERBASIS SYARIAH DENGAN PERUSAHAAN YANG BERBASIS NON-SYARIAH (Studi Empiris BEI)

BAB III METODE PENELITIAN. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maliki Malang. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Gajayana No. 50 Malang Penelitian ini meneliti indeks saham Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan nilai investasi. Investasi pada umumnya dilakukan untuk mendapatkan

I. PENDAHULUAN. seiring dengan pemerataan pendapatan dan pemerataan hasil pembangunan.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIA N

METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian eksplanatif (explanatory research). Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki

R i Danareksa Research Institute

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Analisa penilaian kinerja saham Jakarta Islamic Index dalam penelitian ini,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data harga saham

3. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa

I. PENDAHULUAN. terhadap harga saham dan return saham. Pengumuman dividen juga merupakan. (Miller dan Rock, 1985 dalam Kusuma, 2004: 102).

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama

BAB III METODE PENELITIAN

Daftar Perusahaan Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia Tahun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian yang akan peneliti lakukan adalah dengan mengambil

R i Danareksa Research Institute

R i Danareksa Research Institute

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai

Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham. Presented By : Slamet Hidayatulloh

R i Danareksa Research Institute

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan yang terus berada pada indeks LQ45 periode

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data yang

BAB II LANDASAN TEORI

R i Danareksa Research Institute

BAB I PE DAHULUA. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODELOGI PENELITIAN. (Jogiyanto, 2007). Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji

R i Danareksa Research Institute

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia sejak tahun 1987 tidak bergantung lagi pada pendanaan dari sumber

R i Danareksa Research Institute

BAB IV HASIL PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan go public yang terdaftar di Bursa

1 DAFTAR SAHAM DALAM PERHITUNGAN JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 05 JUNI 2009 NOVEMBER

R i Danareksa Research Institute

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Lampiran 1. Daftar Perusahaan Sampel dan Data Perhitungan Tahun 2009

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuan-satuan / individu-individu) yang

I. PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia ( BEI ) merupakan gabungan dari Bursa Efek atau pasar

I. PENDAHULUAN. Perusahaan pada umumnya didirikan untuk mencari keuntungan agar tetap

DAFTAR PUSTAKA. Alamsyah, Zulfiyan Z.A, 1997, Strategi Investasi di Pasar Modal, Makalah Seminar Pasar Modal, Semarang.

III. METODE PENELITIAN. yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara

BAB V Kesimpulan dan Saran 141 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Nilai Kinerja Keuangan Menggunakan Konsep EVA

BAB III METODE PENELITIAN

IV. PEMBAHASAN. pemilihan, sehingga akan terdiri dari saham-saham dengan likuiditas dan

PENGARUH DEVIDEN PAYOUT RATIO, RETURN ON ASSET DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP PRICE EARNING RATIO PADA SAHAM LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saham didefinisikan sebagai tanda pernyataan atau kepemilikan seseorang

BAB I PENDAHULUAN. maupun dengan tujuan mengembangkan perusahaannya. Perusahaan-perusahaan

Return On Investment (ROI)

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

BAB 2 INDEKS KOMPAS 100. cerminan pergerakan harga saham. Indeks-indeks tersebut adalah (Idx, 2014) : 1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS BIAS BETA SAHAM-SAHAM UNGGULAN

ANALISIS PENGARUH BOOK VALUE PER SHARE

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE),

BAB I PENDAHULUAN. dan Komite Audit Pada Audit delay, E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 12.3, 2015, hal. 482.

IMPLEMENTASI METODE ZMIJEWSKI X-SCORE UNTUK MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN

DAFTAR PUSTAKA. Agus Sartono, Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi. Penerbit BPFE

Optimasi Multi-Objective pada Pemilihan Portofolio dengan Metode Nadir Compromise Programming

BAB II DESKRIPSI INDEKS LQ45

Fuji Nurdiani

PENGARUH PERISTIWA PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 8 JULI 2009 DI INDONESIA TERHADAP ABNORMAL RETURN DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mengacu pada pokok permasalahan yang diteliti yaitu pengaruh kebijakan

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitin ini adalah seluruh perusahaan yang masuk dalam index LQ-45 di BEI.

BAB I PENDAHULUAN. sosial dan lingkungan. Hal ini tercantum dalam PP No. 47 Tahun 2012 tentang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang listing di LQ-45 tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk dalam jenis penelitian asosiatif (hubungan), yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah explanatory research. Menurut Jogiyanto (2009)

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN. ROE) yang mempengaruhi harga saham. Maka dapat. 1. Hipotesis 1 yang menyatakan bahwa Return On Assets (ROA)

Perhitungan Haircuts Saham di BEI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian diambil dari keseluruhan populasi pada Jakarta Islamic

BAB V PENUTUP. 1. Variabel NPM secara parsial berpengaruh signifikan terhadap ROA. Hal ini

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dijalankan sesuai prinsip syariah. Prinsip-prinsip syariah tersebut

Lampiran 1. Perhitungan Koefisien Laba Tahun

BAB III METODE PENELITIAN

One Septy Wulandari Sri Mangesti Rahayu Nila Firdausi Nuzula Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai

: Amelia Pujaastuti Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ati Harmoni, SSi., MM

I. PENDAHULUAN. sumber daya alam akan dapat menumbuhkan terbukanya perusahaan-perusahaan

RD - Saham. REKSA DANA AAA Blue Chip Value. Fund. RD - Mixed

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini perusahaan dituntut untuk lebih efisien, efektif, dan ekonomis untuk kelangsungan perusahaan, maka dibutuhkan manajemen yang baik dalam menjalankan tugasnya. Salah satu tanggung jawab utama manajemen perusahaan adalah menyusun dan menyajikan laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan yang disusun menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan. Menurut PSAK No.1 tujuan laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi serta menunjukkan kinerja yang telah dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepadanya (IAI, 2009). Bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap posisi dan kondisi keuangan sangat membutuhkan informasi keuangan yang diperoleh dari Laporan Keuangan yang disajikan. Beberapa pihak yang menggunakan laporan keuangan antara lain investor, manajemen, pemerintah, dan beberapa pihak terkait yang membutuhkannya. Dalam hal ini para investor lebih banyak memerlukan informasi keuangan yang relevan dan tepat waktu. Semakin informasi keuangan tepat waktu dalam penyajiannya, 1

2 maka akan semakin relevan informasi keuangan bagi para pihak pengguna laporan keuangan. Pengguna laporan keuangan sangat memerlukan informasi yang tepat waktu agar memungkinkan mereka cepat menganalisis dan dapat mengambil keputusan tentang modal atau investasi untuk perusahaan. Ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan sangat penting karena semakin singkat jarak waktu antara akhir periode akuntansi dengan tanggal penyampaian laporan keuangan, maka semakin banyak keuntungan yang dapat diperoleh dari laporan keuangan tersebut, sedangkan semakin panjang periode antara akhir tahun dengan penyampaian laporan keuangan maka akan semakin tinggi kemungkinan informasi tersebut dibocorkan pada pihak yang berkepentingan (Aloysia dan Yuliana, (2004) dalam Chrisanty (2010)). Pada dasarnya suatu Informasi jika sudah tidak update akan mengurangi nilai tambanya bagi para pengguna informasi laporan keuangan tersebut. Menurut Chrisanty (2010) Dengan menyampaikan laporan keuangan secara tepat waktu maka akan mengurangi kemungkinan terjadinya asimetri informasi yang erat kaitannya dengan teori agensi. Ketepatan waktu juga dapat mempengaruhi relevansi informasi keuangan yang disajikan. Informasi pada laporan keuangan dikatakan relevan apabila informasi tersebut disampaikan secara tepat waktu dan mempunyai manfaat bagi pemakai informasi sedangkan informasi keuangan dikatakan tidak relevan apabila terjadi penundaan dalam penyampaian laporan keuangan. Namun perlu diperahatikan lebih

3 jauh, faktor-faktor yang menyebabkan keterlambatan dalam penyelesaian penyajian laporan keuangan. Di Indonesia, penyajian laporan keuangan tepat waktu merupakan kewajiban bagi perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk menyampaikan laporan keuangan secara berkala. Undang-Undang No.8 tahun 1995 tentang pasar modal dan peraturan lain yang dikeluarkan oleh Bapepam dan BEI. Undang-undang tersebut menyatakan bahwa perusahaan harus menyampaikan laporan keuangannya secara periodik dengan tepat waktu. Laporan keuangan yang disampaikan harus disusun sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berlaku Umum di Indonesia (PABU) dan telah diaudit oleh auditor independen yang telah terdaftar pada Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM). Namun sejak BAPEPAM diambil alih fungsinya oleh Otoritas jasa keuangan peraturan masih berdasarkan BAPEPAM yakni pada tahun 1996, OJK (Otoritas Jasa Keuangan) mengeluarkan lampiran keputusan ketua OJK No. 80/PM/1996, yang mewajibkan setiap perusahaan dan perusahaan publik untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan perusahaaan dan laporan keuangan independennya kepada OJK (Otoritas Jasa Keuangan) selambat-lambatnya 120 hari setelah tanggal laporan tahunan perusahaan. Tanggal 30 September 2011, OJK semakin memperketat peraturan sejak diresmikanya pengoperasian OJK dengan dikeluarkannya lampiran surat keputusan ketua OJK Nomor: Kep-36/PM/2011 yang menyatakan bahwa laporan keuangan tahunan disertai dengan laporan

4 akuntan dengan pendapat yang lazim harus disampaikan kepada OJK selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan (http://www.ojk.go.id). Setiap perusahaan yang go public memiliki kewajiban untuk menyampaikan laporan keuangan, baik laporan keuangan tahunan, laporan keuangan bulanan, maupun laporan keuangan triwulan, yang disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan dan telah diaudit dan tepat waktu. Penelitian empiris yang menunjukkan faktor-faktor yang berhubungan dengan ketepatan waktu pelaporan keuangan telah banyak dilakukan dan berkembang diberbagai negara. Penelitian-penelitian sebelumnya telah menemukan bukti empiris bahwa keterlambatan pelaporan keuangan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Namun dalam setiap penelitian yang dilakukan oleh para peneliti sebelumnya terdapat ketidakpastian pendapat terhadap beberapa faktor yang mempengaruhi keterlambatan pelaporan keuangan. Menurut Sulistyo (2011) tentang analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2008, dalam penelitianya tentang variabel profitabilitas mendapat hasil bahwa variabel tersebut dapat mempengaruhi ketepatan waktu perusahaan dalam menyampaikan laporan keuangannya. Dalam penelitian Kadir (2011) mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan studi empiris

5 pada perusahaan manfaktur di BEJ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor Profitabilitas tidak mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan. Dalam penelitian Dwiyanti (2010) salah satu faktor yang diuji adalah Debt To Equity Ratio dan mendapat hasil Debt To Equity Ratio tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan. Sedangkan menurut Awalludin dan Sawitri (2011) mengatakan bahwa Debt To Equity Ratio dan profitabilitas secara signifikan berpengaruh pada ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan. Fenomena yang ada sekarang banyak perusahaan yang tercatat setiap tahun terlambat dalam menyajikan laporan keuangan tahunan. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada sekitr 54 perusahaan yang terlambat melaporkan laporan keuangan tahun 2012. Sebelumnya pada tahun 2011 terdapat 62 perusahaan yang terlambat melaporkan laporan keuangan tahunan. Tahun 2010 tercatat 68 perusahaan yang terlambat melaporkan laporan keuangannya. Hal ini menjadi perlu diperhatikan tentang faktor-faktor keterlambatan penyampaian laporan keuangan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu pada penelitian ini variabel yang ditelti hanya berfokus pada dua variabel yang berpengaruh secara finansial terdiri dari profitabilitas dan Debt To Equity Ratio. Selain itu sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang termasuk indeks LQ 45 yang terdaftar di BEI periode 2010, 2011, dan 2012. Pada Indeks LQ 45 periode 2010-2012 ada

6 beberapa perusahaan yang tepat waktu dan tidak tepat waktu dalam penyajian laporan keuangan. Adapun data perusahaan yang tepat waktu dan tidak tepat waktu sebagai berikut: Tabel 1: Klasifikasi Data Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Yang Termasuk Indeks LQ 45 Tahun Keterangan 2010 2011 2012 Jumlah Jumlah Jumlah Perusahaan Tepat 31 36 34 waktu Perusahaan Tidak 14 9 11 tepat waktu Jumlah 45 45 45 Sumber: Data olahan, 2014 Berdasarkan data yang ditampilkan di atas menunjukkan bahwa 45 perusahaan indeks LQ 45 tahun 2010 terdapat 31 perusahaan yang tepat waktu dan 14 perusahaan tidak tepat waktu dalam penyampaian laporan keuangannya. Tahun 2011 terdapat 36 perusahaan yang tepat waktu dan 9 perusahaan yang tidak tepat waktu. Sedangkan tahun 2012 terdapat 34 perusahaan yang tepat waktu dan 11 perusahaan yang tidak tepat waktu dalam penyampaian laporan keuangannya. Adapun perkembangan Profitabilitas dan Debt To Equity Ratio periode 2010-2012 perusahaan yang terdaftar di LQ 45 dapat dilihat dalam tabel berikut.

7 Tabel 2: Perkembangan ROA dan DER 45 Perusahaan termasuk Indeks LQ 45 ROA DER NO KODE NAMA PERUSAHAAN % 2010 2011 2012 2010 2011 2012 1 AALI Astra Agro Lestari Tbk. 2.39 24.5 20.3 0.18 0.21 0.33 2 ADRO Adaro Energy Tbk. 5.52 9.76 0.57 1.2 1.32 1.23 3 ANTM Aneka Tambang Tbk. 13.7 12.7 15.2 0.08 0.33 0.3 4 ASII Astra International Tbk. 15.1 13.7 12.3 0.92 1.02 1.03 5 BBCA Bank Central Asia Tbk. 2.61 2.83 2.65 8.5 8.07 0.75 6 BBNI Bank Negara Indonesia Tbk. 1.65 1.94 2.16 6.5 6.9 6.66 7 BBRI Bank Rakyat Indonesia Tbk. 2.84 3.21 3.39 10 8.43 7.5 8 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk. 2.11 2.39 2.64 5.39 4.53 4.42 9 BISI Bisi International Tbk. 9.39 9.76 8.15 0.12 0.19 0.15 10 BLTA Berlian Laju Tanker Tbk. 2.35 71.4 69 3.14 5.1 1.93 11 BMRI Bank Mandiri Tbk. 2.08 2.3 2.52 9.81 7.2 6.78 12 BNBR Bakrie & Brother Tbk. 3.07 0.52 2.27 1.69 1.07 1.87 13 BRPT Barito Pacific Tbk. 4.88 4.73 0.61 1.03 0.94 1.19 14 BTEL Bakrie Telecom Tbk. 80.8-21.2-26.1 1.38 1.8 4.53 15 BUMI Bumi Resources Tbk. 3.55 2.46-9.14 4.06 5.43 14.3 16 DEWA Darma Henwa Tbk. 2.12 5.92 9.43 0.37 0.29 0.61 17 ELSA Elnusa Tbk. 2.56 0.69 3.16 0.89 1.3 1.1 18 ELTY Bakrieland Development Tbk. 11.6 4.38-7.23 0.63 0.62 0.66 19 ENRG Energy Mega Persada Tbk. -2.8 1.25 1.33 1.02 1.87 2 20 HEXA Hexindo Adiperkasa Tbk. 30.1 17 17.5 0.05 0.92 1.21 21 INCO International Nickel Indonesia Tbk. 20 13.8 2.89 0.3 0.37 0.36 22 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk. 11.3 0.94 8.06 1.34 0.7 0.07 23 INDY Indika Energy Tbk. 7.61 6.86 3.72 0.87 1.04 0.78 24 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. 0.19 0.25 0.75 1.95 2.12 2.21 25 INTP Inducement Tunggal Prakarsa Tbk. 21 19.8 20.9 0.07 0.15 0.17 26 ISAT Indosat Tbk. 1.23 2 0.88 1.23 0.64 0.65 27 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk. 18.7 46.2 39.6 18.7 0.46 0.49 28 JSMR Jasa Marga Tbk. 6.3 5.64 6.2 6.3 1.5 1.53 29 KLBF Kalbe Farma Tbk. 18.3 18.4 18.8 18.3 0.27 0.28 30 LPKR Lippo Karawaci Tbk. 3.25 4.46 5.32 3.25 0.94 1.17 31 LSIP PP London Sumatera Tbk. 18.6 25.1 14.8 18.6 0.16 0.17 32 MEDC Mdco Energy International Tbk. 3.65 3.7 0.71 3.65 1.99 2.15 33 MIRA Mitra International Resources Tbk. -26.7 0.96 2.46 26.7 0.38 0.32 34 PGAS Perusahaan Gas Negara Tbk. 19.4 20.6 23.4 19.4 0.81 0.66 35 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. 23 26.8 22.9 23 0.41 0.5 36 SGRO Sampoerna Agro Tbk. 15.7 16.1 8.13 0.34 0.36 0.55 37 SMCB Holcim Indonesia Tbk. 7.94 9.71 11.1 0.53 0.45 0.45 38 SMGR Semen Gresik Tbk. 23.3 20.1 18.5 0.29 0.03 0.46 39 TINS Timah Tbk. 16.1 13.7 7.07 0.4 0.43 0.34 40 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk. 11.6 15 16.5 0.98 0.69 0.66 41 TRUB Truba Alam Manungga Engineering Tbk. -0.86-11.5-29.2 2.33 1.98 4.67 42 UNSP Bakrie Sumatra Plantations Tbk. 4.35 3.99-5.62 1.2 1.06 1.4 43 UNTR United Tractors Tbk. 13 12.7 11.4 0.84 0.69 0.56 44 UNVR Unilever Indonesia Tbk. 38.9 39.7 40.4 1.15 1.85 2.02 45 BRAU Berau Coal Energy Tbk. 3.72 6.69-8.36 4.06 3.27 7.87 Sumber: Data olahan, 2014

8 Pada tabel di atas dapat dilihat perkembangan profitabilitas dan Debt To Equity Ratio tahun 2010-2012 masing-masing perusahaan yang termasuk indeks LQ 45. Tabel tersebut memuat berbagai macam perusahaan yang terdaftar dibursa efek Indonesia dan memiliki status aktif termasuk dalam indeks LQ 45 dari periode 2010-2012. Dapat dilihat juga perkembangan ROA dan DER dari setiap perusahaan ada yang berkembang dan ada juga yang mengalami rugi dari tahun ketahun. Seperti salah satu perusahaan yang memiliki pertumbuhan yang baik yaitu Aneka Tambang Tbk. Menghasilkan ROA 2010 13,7%, hingga tahun 2012 menghsilkan ROA 15,2% dan DER tahun 2010 0,08, hingga tahun 2012 0,3. Selain itu terdapat pula perusahaan yang mengalami kerugian seperti perusahaan Truba Alam Manungga Engineering Tbk. Dari tahun 2010 memiliki ROA -0,86% sampai tahun 2012 bukannya naik malah mengalami penurunan menjadi -29,2. Disisi lain banyak pula perusahaan yang mengalami penurunan dan perkembangan dari tahun-ketahun. Penelitian ini dilakukan untuk menguji kembali beberapa faktorfaktor dalam penelitian terdahulu yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan khususnya seperti profitabilitas dan Debt To Equity Ratio pada perusahaan yang terdaftar di Bei. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: Analisis Profitabilitas dan Debt To Equity Ratio Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan pada Perusahaan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

9 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Masih terdapat perusahaan LQ 45 yang terlambat menyajikan laporan keuangan. 2. Masih terdapat perusahaan LQ 45 yang mengalami penurunan dalam rasio ROA dan DER 3. Terdapat perbedaan pendapat tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pada ketepatan waktu pelaporan keuangan khususnya Profitabilitas dan Debt To Equity Ratio. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah, 1. Apakah profitabilitas dapat berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada perusahaan LQ 45? 2. Apakah Debt To Equity Ratio dapat berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada perusahaan LQ 45? 3. Apakah profitabilitas dan Debt To Equity Ratio berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada perusahaan LQ 45?

10 1.4 Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini yakni: 1. Untuk mengetahui pengaruh Profitabilitas terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada perusahaan LQ 45. 2. Untuk mengetahui pengaruh Debt To Equity Ratio terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada perusahaan LQ 45. 3. Untuk mengetahui pengaruh Profitabilitas dan Debt To Equity Ratio terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada perusahaan LQ 45. 1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Teoritis a. Diharapkan penelitian ini dapat memberi sumbangan pemikiran atas pengembangan ilmu, khususnya kejelasan beberapa Faktor yang mempengaruhi ketepatan pelaporan keuangan. b. Sebagai bahan acuan atau referensi bagi penelitian sejenis atau yang berhubungan dengan masalah penelitian ini. 1.5.2 Manfaat Praktis Diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi pemikiran bagi perusahaan ataupun peneliti berikutnya dalam melahirkan kebijakan strategi yang baik dan sebagai tolak ukur dalam mengkaji tentang faktor yang dapat mempengaruhi ketepatan pelaporan keuangan.