PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN CAHAYA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII

PENGARUH PEMBELAJARAN TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA

PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN GELOMBANG DAN BUNYI

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA, LINGKUNGAN, DAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA

III METODE PENELITIAN

Furry Aprianingsih, Elsje Theodore Maasawet, Herliani Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Mulawarman Samarinda

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS FLASH DALAM MEMBACA TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 SEWON

Miftakhul Jannah. Guru IPA SMP Negeri 2 Pringapus Desa Jatirunggo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang ABSTRAK

Pengaruh Pembelajaran Problem Posing Berbasis Aktivitas Menggunakan Kartu Pertanyaan Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Palu

Lailly Ramadhani dan Tri Harsono. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Medan.Jl.Willem Iskandar Pasar V Medan ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

Pengaruh Model Self Regulated Learning terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa SMP Negeri 18 Palu

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN NUMERIK, VERBAL DAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA FISIKA DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA

III. METODELOGI PENELITIAN. Sugiyono (2012:3) menjelaskan bahwa metode penelitian adalah cara-cara ilmiah

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IX SEMESTER I SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH OLEH

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA N 7 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

: Model Pembelajaran Kontekstual (CTL), KeaktifanSiswa

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL DAN INTENSITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 7

HUBUNGAN ANTARA MINAT, LINGKUNGAN, DAN PERSEPSI SISWA TERHADAP KEMAMPUAN MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi hasil penelitian. Desain yang digunakan adalah Pretest-

Kartika Putri Adi, Afrinel Okwita, Tri Tarwiyani Dosen Pendidikan Sejarah, FKIP-UNRIKA

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BERBASIS QUESTION STUDENT HAVE DENGAN BANTUAN CHEMO-EDUTAINMENT MEDIA KEY RELATION CHART TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 TUNTANG

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 1 ISSN

III. METODOLOGI PENELITIAN. siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, XI IPA 4

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA TERPADU BERBASIS MODEL CONNECTED TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII MTs N YOGYAKARTA II

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi experimen (experimen

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 7 Bandar

Perbandingan Peningkatan Keterampilan Generik Sains Antara Model Inquiry Based Learning dengan Model Problem Based Learning

STAY TWO STRAY (TSTS) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA

PRESTASI BELAJAR IPA

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

BAB III METODE PENELITIAN

PERBANDINGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN HYPNOTEACHING DAN EKSPOSITORI TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI LIMIT FUNGSI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

BAB III METODE PENELITIAN

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

BAB III METODOLOGI PENEITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Eksperiment), di mana

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR IPA DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

Badrul Wajdi. STKIP Hamzanwadi Selong, ABSTRAK

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester genap SMA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Persada Bandar

Heny Wahyuningdyah dan Retno Hasanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

Wiwik Andriyani 1), Dr.H. Suratno, M.Pd 2), Rosmiati, S.Pd, M.Pd 3)

Khairun Nisa Marwan dan Rita Juliani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

ANTAR KELAS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

Elia Fardila. Taufik Samsuri. Siti Nurhidayati. 1. Mahasiswi. 2. Dosen Prodi Biologi. 3. Dosen Prodi Biologi

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN SISWA, KECERDASAN EMOSI DAN KREATIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Natar

Perbedaan Hasil Belajar Fisika melalui Penerapan Metode Problem Solving dan Metode Konvensional di SMP Negeri Kota Bengkulu Tahun Ajaran 2011/2012

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 13 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 2 ISSN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen. Tujuan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

Sriningsih Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya,

Jurnal Bionatural, Volume 4 No. 1,Maret 2017 ISSN:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimen semu, yang mana variabel-variabelnya

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. DisusunOleh :

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN NUMERIK, KECERDASAN EMOSI DAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA KELAS VII TAMAN DEWASA JETIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK PROBING PROMPTING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 10 KOTA JAMBI

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian dan Metode Penelitian yang digunakan

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR, TINGKAT KECEMASAN SISWA DAN PERGAULAN TEMAN SEBAYA DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA

(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI DAN PROJECT BASED LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR GAMBAR TEKNIK MESIN

: Model Pembelajaran Guided Discovery, Hasil Belajar Fisika.

Peranan Strategi Pembelajaran Probex Terhadap Hasil Belajar Fisika Pada Peserta Didik Kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Mariso Kota Makassar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan judul penelitian yaitu Perbedaan Metode Inquiry dan

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN GEOGRAFI DENGAN STRATEGI DISCOVERY- INQUIRY. Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA KARAKTER SISWA, KEDISIPLINAN SISWA, DAN KELENGKAPAN SARANA PRASARANA SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PENERAPAN MODEL PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 RANAH PESISIR ABSTRACT

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA Madrasah Aliyah

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN INVESTIGASI MATEMATIKA SISWA

Transkripsi:

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII Arendra Unggul Clarotta 1)* Veator Renyaan 2) 1) 2) Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Yogyakarta. *rendraclarotta@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecenderungan prestasi belajar fisika siswa kelas VIIIyang diajar berbasis masalah dan konvensional. Sampel diambil dengan teknik cluster random sampling, terpilih kelas VIII C sebanyak 33 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII Csebanyak 33 siswa sebagai kelas kontrol. Hasil uji-t diperoleh t hitung= 5,124 dengan p = 0,000. Ada perbedaan yang sangat signifikan pada prestasi belajar fisika siswa kelas VIII antara yang diajar menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dan yang diajar konvensional. Rerata prestasi belajar fisika yang diajar menggunakan model pembelajaran berbasis masalah lebih tinggi dari pada yang diajar dengan model pembelajaran konvensional, sehingga disimpulkan ada pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap prestasi belajar fisika siswa kelas. Kata kunci: Pembelajaran Berbasis Masalah, Prestasi Belajar Fisika. PENDAHULUAN Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan yang berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Menurut Sanjaya (2014:2) Proses pendidikan di sekolah bukanlah proses yang dilaksanakan secara asal-asalan dan untung-untungan, akan tetapi proses yang bertujuan sehingga segala sesuatu yang dilakukan guru dan siswa diarahkan pada pencapaian tujuan. Sekolah sebagai salah satu bagian dari pendidikan diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan. Proses belajar mengajar di sekolah memiliki peranan yang sangat besar untuk mensosialisasikan teori-teori maupun rumus-rumus yang berkaitan dengan fisika kepada peserta didikmeningkatkan prestasi belajar. Menurut Salam (2011:62) Proses belajar mengajar, pengetahuan tidak dilimpahkan, melainkan ditawarkan. Untuk menjadikan hubungan guru dengan murid sebagai satu dialog, maka pengetahuan yang akan diberikan kepada murid, harus menjadi 72 Pengaruh Model...(Arendra Unggul Clarotta)

bagian dari pengalamanpengalaman pribadinya. Prestasi yang baik merupakan harapan yang diinginkan oleh siswa maupun guru. Prestasi akan tercapai apabila siswa melakukan kegiatan dengan sungguh-sungguh atau dengan kegigihan dan optimisme. Menurut Arifin (2009:13) Prestasi belajar tidak hanya sebagai indikator keberhasilan dalam bidang studi tertentu, tetapi juga sebagai indikator kualitas institusi pendidikan. Prestasi belajar juga merupakan tolak ukur atau gambaran mengenai seberapa besar siswa mampu memberikan timbal balik dari setiap evaluasi yang diberikan. Dalam pembelajaran sering kali proses penyampaian materi dan komunikasinya hanya terjadi satu arah saja yaitu dari guru kesiswa artinya model pembelajaran masih meng gunakan model pembelajaran konvensional atau ceramah. Menurut Mulyasa (2005:114) Model pembelajaran konvensional merupakan model pembelajaran yang berpusat pada guru. Guru menjadi satu-satunya pusat perhatian bagi siswa. Siswa kurang mampu berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran, kegiatan yang dilakukan siswa hanya mendengar, mencatat apa yang disampaikan guru selain itu siswa menjadi cepat bosan dan cenderung tidak memperhatikan guru sehingga prestasi belajarnya kurang maksmal. Umumnya mata pelajaran IPA khususnya fisika masih dianggap sulit dipahami. Menurut Rusman (2012:229) Guru dituntut dapat memlih model pembelajaran yang dapat memacu semangat setiap siswa untuk secara aktif ikut terlibat dalam pengalaman belajarnya. Dalam hal ini model pembelajaran memiliki peran strategis dalam upaya mendongkrak keberhasilan proses belajar mengajar. Model pembelajaran bergerak dengan melihat kondisi kebutuhan siswa, sehingga guru diharapkan mampu menyampaikan materi dengan tepat dan siswa diharapkan dapat tertarik dan terus tertarik mengikuti pelajaran, dengan keingintahuan yang berkelanjutan. Siswa diharapkan mampu melatih dan mengembangkan dirinya sendiri untuk mampu memecahkan permasalahan baik permasalahan masa kini maupun permasalahan dimasa yang akan datang. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk mencapai hal tersebut adalah dengan berbasis masalah (PBM). Pembelajaran berbasis masalah adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai pembelajaran bagi siswa agar mampu berpikir kristis dan mempunyai keterampilan memecahkan masalah dalam rangka memperoleh pengetahuan dan konsep yang nyata dari materi pelajaran. Menurut Wena (2009:91) Pembelajaran berbasis masalah merupakan strategi pembelajaran yang mengedepankan siswa pada permasalahan praktis sebagai pijakan dalam belajar atau dengan Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika-COMPTON 73

kata lain siswa belajar melalui permasalhan-permasalahan. Menurut Trianto (2013:90) Pembelajaran berbasis masalah adalah model pembelajaran yang didasarkan pada banyaknya permasalahan yang membutuhkan penyelidikan autentik yakni penyelidikan yang membutuhkan penyelesaian nyata dari permasalahan yang nyata. Model pembelajaran berbasis masalah mengajak siswa untuk berpikir terhadap masalah yang diberikan oleh guru dan peka terhadap gejala alam yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Model pembelajaran berbasis masalah diharapkan dapat memberikan latihan dan kemampuan setiap individu untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya. Menurut hasil penelitian Walangitan (2013:1) Rata-rata hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) lebih tinggi daripada kelompok siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional, dengan rata-rata kelas eksperimen 62,4 dan kelas kontrol 49,8 dengan menggunakan thitung = 3,434 > ttabel = 1,98. Hasil peneletian dari Ashad, dkk (2014:41) Model pembelajaran berbasis masalah mempunyai hasil belajar yang lebih baik dari pada pembelajaran konvensional. Temuan ini diperkuat oleh data yang menunjukan bahwa nilai rata-rata siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional adalah 20,35. Sedangkan nilai rata-rata kelas yang menggunakan model pembelajaran konvensional adalah 16,64. Hasil penelitian Mutoharoh (2011:68) Terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran berbasis masalah (Problem based Learning) terhadap hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil posttest kelas eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata hasil posttest kelas kontrol. Berdasarkan temuan tersebut model pembelajaran berbasis masalah memberikan pengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa. Pemilihan model pembelajaran yang tepat diharapkan mampu memaksimalkan prestasi belajar siswa. Siswa diharapkan mampu berperan aktif dalam pembelajaran dikelas dengan bantuan guru. Dengan keterampilan berfikir dan keterampilan dalam pemecahan masalah sehingga siswa lebih memahami isi pelajaran yang pada akhirnya akan membuat prestasi belajar IPA khususnya fisika menjadi lebih maksimal. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini yaitu: Adakah pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap prestasi belajar fisika siswa kelas VIII? METODE Penelitian ini termasuk dalam kategori Quasi Experiment, yaitu penelitian yang mendekati eksperimen semu. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian menurut Arikunto (2010:126), yakni control group 74 Volume 4, Nomor 1 Juni 2017

pretest-posttest design. Tabel.1 Desain Penelitian Kelompok Pretest Perlakuan Postest Model PBM T1 A1 T2 Model Konvensional T1 - T2 Keterangan: T1 = Pretest (tes awal), yaitu diambil dari nilai UAS semester ganjil tahun pelajaran 2014/2015 T2 = Posttest (tes akhir), yaitu kemapuan akhir siswa A1 = Perlakuan pembelajaran model pembelajaran berbasis masalah - = Tanpa perlakuan (menggunakan pembelajaran model konvensional) Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Gamping yang terletak di kabupaten Sleman Yogyakarta, dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015. Populasi penelitan ini adalah siswa kelas VIII, yang terdiri dari 6 kelas (VIII A, VIII B, VIII C, VIII D, VIII E, VIII F) sejumlah 206 orang. Dalam pengambilan sampel, peneliti menggunakan teknik cluster random sampling dari 6 kelas, diambil 2 kelas secara random dengan cara diundi sehingga diperoleh 2 kelas. Satu kelas diajar dengan model pembelajaran berbasis masalah dan satu kelas yang lain konvensional. Hasilnya terpilih kelas VIII C sebanyak 33 siswa sebagai kelompok eksperimen dan kelas VIII B sebanyak 33 siswa sebagai kelompok kontrol tanpa perlakuan yaitu menggunakan pembelajaran konvensional. Kedua kelas mendapatkan materi pembelajaran dengan materi yang sama yaitu getaran, gelombang dan bunyi. Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik dokumentasi dan teknik tes. Dalam penelitian ini teknik dokementasi digunakan untuk memperoleh data nilai ujian akhir semester (UAS) kelas VIII semester 1 SMP Negeri 2 Gamping Tahun Ajaran 2014/2015. Untuk mengetahui kemampuan awal yang sama atau tidak, diuji dengan menggunakan uji-t. Dari hasil perhitungan uji kemampuan awal diperoleh dengan p = 0,968, karena p > 0,05 berarti kedua kelompok memiliki kemampuan awal yang sama. Teknik tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang prestasi belajar fisika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Gamping pada pokok bahasan getaran, gelombang dan bunyi dengan bentuk tes objektif tipe pilihan ganda yang berjumlah 30 butir soal masing-masing 4 pilihan jawaban, dimana untuk jawaban yang benar diberi skor 1 dan untuk jawaban salah diberi skor 0 yang mencakup aspek pengetahuan (C1), pemahaman (C2), aplikasi (C3), dan aspek analisis (C4). Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika-COMPTON 75

Sebelum menguji hipotesis dalam penelitan maka dilakukan uji prasyarat analisis meliputi uji normalitas sebaran dan uji homogenitas. Pengujian hipotesis menggunakan uji-t dengan bantuan komputer SPS Sutrisno Hadi dan Yuni Pamardiningsih. HASIL PEMBAHASAN Prestasi belajar fisika prestasi belajar siswa setelah diberikan perlakuan yang diajar berbasis masalah (PBM) dan model pembelajaran konvensional. Dari hasil uji validitas butir soal dilakukan dengan bantuan perangkat lunak Seri Program Statistik (SPS) edisi Sutrisno Hadi dan Yuni Pamardiningsih. Hasil perhitungan dari 30 butir soal terdapat butir yang sahih dan butir yang gugur. Butir soal yang valid atau sahih ada 24 butir sedangkan butir yang gugur ada 6 butir. Untuk mengetahui prestasi belajar yang diajarkan berbasis masalah dan model pembelajaran konvensional, dilakukan tes prestasi belajar dan digunakan dengan kriteria sebagai berikut. Skor maksimal ideal = 24x 1 = 24 Skor minimal ideal = 24x 0 = 0 Mideal = 1/2 (Skor maksimum ideal + Skor minimum ideal) = 1/2 (24+0) = 12 SDideal = 1/6 (Skor maksimum ideal - Skor minimum ideal) = 1/6 (24-0) = 4 Berdasarkan rerata ideal dan simpangan baku ideal yang ada dapat ditentukan kriteria sebagai berikut. 18 < X 24 = Sangat Tinggi 14 < X 18 = Tinggi 10 < X 14 = Sedang 6 < X 10 = Rendah 0 X 6 = Sangat Rendah Adapun kecenderungan prestasi belajar fisika masingmasing kelompok, data yang diperoleh dari tes prestasi belajar fisika sebagai berikut. Tabel.2 Data Tes Prestasi Belajar Fisika Skor PBM Konvensional Tertinggi 24 23 Terendah 11 7 Rerata 18,970 13,939 SB 3,468 4,322 Dari hasil penelitian diperoleh skor rerata prestasi belajar fisika yang diajar dengan menggunakan model PBM adalah 18,970 yang berada dalam interval 18 < X 24 merupakan kategori sangat tinggi sehingga dapat disimpulkan bahwa kecenderungan prestasi belajar fisika siswa kelas VIII yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah termasuk dalam kategori sangat tinggi. Hal ini disebabkan karena Jurnal 76 Ilmiah Pendidikan Fisika-COMPTON Volume 4, Nomor 1 Juni 2017 67

adanya beberapa faktor yang mendukung dalam proses pembelajaran di kelas sehingga dapat berjalan dengan baik dan siswa tertarik dengan materi pelajaran fisika. Berikut adalah faktor-faktor pendukung pelaksanaan pada kelompok siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Gamping yang diajar dengan meggunakan model pembelajaran berbasis masalah: 1) Pembelajaran berjalan dua arah dan tidak monoton; 2) Motivasi siswa tinggi; 3) Adanya kesadaran tinggi serta tanggung jawab dari guru dan siswa. Siswa mampu untuk berinteraksi, bersosialisasi, saling bertanya dan mengemukakan pendapat dalam kelompoknya, meskipun membutuhkan waktu pembelajaran yang lebih lama dari biasanya dengan terlibatnya siswa secara langsung dalam menemukan penerapan konsepkonsep fisika yang akan dipelajari maka pembelajaran lebih menyenangkan sehingga teori atau konsep fisika yang diperoleh oleh siswa tidak mudah hilang. Dari hasil penelitian juga diperoleh skor rerata prestasi belajar fisika yang diajar menggunakan model konvensional adalah 13,939 yang berada dalam interval 10 < X 14 merupakan kategori sedang sehingga dapat disimpulkan bahwa kecenderungan prestasi belajar fisika siswa kelas VIII yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional termasuk dalam kategori sedang. Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pembelajaran pada kelompok siswa yang diajar dengan konvensional antara lain proses pembelajaran cenderung berjalan satu arah karena guru hanya menyajikan pelajaran secara lisan dan tertulis, sehingga keterlibatan siswa cenderung pasif, tidak aktif seperti yang diharapkan. Selain itu siswa akan menjadi jenuh dan merasa bosan jika dalam proses belajar tidak memiliki peranan dan tidak melakukan sesuatu, siswa cenderung tidak memperhatikan penjelasan guru sehingga apa yang disampaikan guru tidak terserap dengan baik oleh siswayang pada akhirnya kecenderungan model pembelajaran konvensional lebih rendah dari pada model PBM. Selanjutnya, data prestasi belajar siswa dilakukan uji normalitas sebaran dan uji homogenitas varian dengan menggunakan bantuan komputer SPS edisi Sutrisno Hadi dan Yuni Pamardingingsih. Adapun rangkuman data hasil perhitungan uji normalitas sebaran dapat dilihat pada Tabel 3 Tabel.3 Data Hasil Uji Normalitas Kelompok SB Db χ 2 hitung P Sebaran PBM 3,468 8 13,186 0,106 Normal Konvensional 4,322 9 14,988 0,091 Normal Dari tabel diatas diperoleh bahwa untuk model pembelajaran berbasis masalah nilai χ 2 hitung= 13,186 dengan p = 0,106 Jurnal 74 Ilmiah Pendidikan Fisika-COMPTON Volume 4, Nomor 1 Juni 2017 77

sedangkan model pembelajaran konvensional nilai χ 2 hitung = 14,988 dengan p = 0,091 karena p > 0,05 berarti sebaran data tes prestasi belajar fisika untuk kedua kelompok berdistribusi normal. Dari hasil perhitungan pada Tabel 4 diperoleh Fhitung = 1,553 dan p = 0,109 karena p > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa. sampel berasal dari varians kedua kelompok homogen. Selanjutnya Pengujian hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan teknik uji-t dengan kriteria jika p 0,05 dan sangat signifikan p 0,01 maka hipotesis yang diajukan diterima. Adapun rangkuman data hasil perhitungan uji-t dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel.4 Data Hasil Uji Homogenitas Varians Kelompok N Varians Fhitung p Ket PBM 33 12,030 1,553 0,109 Homogen Konvensional 33 18,684 Tabel 5.Data Hasil Uji-t Tes Prestasi Belajar Fisika` Kelompok N X SB thitung p PBM 33 18,970 3,468 5,214 0,000 Konvensional 33 13,939 4,322 Dari perhitungan diperoleh thitung = 5,214 dan p = 0,000 karena p 0,01 maka hipotesis dapat diterima dan sangat siginifikan, jadi ada perbedaan yang sangat signifikan antara siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dan yang diajar dengan konvensional pada pokok bahasan getaran, gelombang dan bunyi siswa kelas VIII. Rerata prestasi belajar fisika yang diajar berbasis masalah lebih tinggi dari rerata prestasi belajar fisika yang diajar dengan model pembelajaran konvensional. Sehingga dapat disimpulkan bahwa: Ada pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap prestasi belajar fisika siswa kelas VIII. KESIMPULAN Ada perbedaan yang sangat signifikan pada prestasi belajar fisika antara yang diajar berbasis masalah dan yang diajar konvensional.rerata prestasi belajar fisika yang diajar berbasis masalah lebih tinggi dari rerata prestasi belajar fisika yang diajar dengan model pembelajaran konvensional, sehingga disimpulkan ada pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap prestasi belajar fisika siswa kelas VIII. Model pembelajaran berbasis masalah bisa menjadi alternatif model pembelajaran untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam memahami konsep dalam pelajaran IPA khususnya fisika yang pada akhirnya akan meningkatkan prestasi belajar fisika. Karena model pembelajaran 78 Volume 4, Nomor 1 Juni 2017 75

berbasis masalah lebih mengedepankan keaktifan siswa seperti praktik di laboratorium maupun praktik di lapangan, memecahkanpermasalahan yang ada pada dunia nyata dalam memahami konsep pembelajaran, maka sekolah diharapkan memberikan dorongan kepada para guru khususnya fisika untuk berbasis masalah dan memfasilitasi kegiatan pembelajaran yang pada akhirnya akan meningkatkan prestasi belajar siswa. DAFTAR PUSTAKA Arifin, Zaenal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Ashad, M, dkk. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Hasil Belajar Fisika Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 5 Palu. Jurnal Pendidikan Fisika Tadakulo, Jurusan MIPA, Universitas Tadakulo Vol.1 No.2 Mulyasa. 2005. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset. Mutoharoh. 2011. Pengaruh Model Pembelajaran berbasis masalah (problem Based Learning Terhadap hasil belajar Fisika Siswa. Jakarta: Jurusan Pendidika ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionlisme Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Salam, Burhanuddin. 2011. Pengantar Pedagogik Dasar- Dasar Ilmu Mendidik. Jakarta: Rineka Cipta. Trianto.2013. Model Pembelajaran Terpadu: Konsep Strategi dan Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP). Jakarta: Bumi Aksara. Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kotemporer; Suatu Tinjauan Konseptual Opreasional. Jakarta: Bumi Aksara Sanjaya, Wina. 2014. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika-COMPTON 79