PENGARUH PENERAPAN TEKNIK PASAR TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG Julipa *), Anna Cesaria **), Siskha Handayani**) * ) Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat ** ) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT The background of this research was the students understanding still low in mathematis concept and many of students still noisy when studied in the group. The purposed of this research was to know the students understanding in mathematis concept with market technique better than the students understanding in mathematis concept with conventional study. In grade VIII at SMP Muhammadiyah 6 Padang. This research was experimental research with random research with subject. The population in this research was the students in grade VIII at SMP Muhammadiyah 6 Padang academic year 2016/2017. The technique using to fase the sample was randomly, the students grade VIII.2 as sample experimental class and the students grade VIII.1 as control class. The instrument in this research was the students understanding mathematis in finaltest. In this research the researcher used essay as the test. The total of test was 5 question with reliability 0,81. The technique of analysis data was t test in one side. Based on the data analysis above, both of two class was the normal distribution and homogenity at α=0,05 and value from hipotesis test was P-value = 0,003 it means that small than α=0,05, this hipotesis was accepted the research concluded. The stundets understanding the mathematis concept using market technique better than the students understanding using conventional studyin grade VIII SMP Muhammadiyah 6 Padang. Keywords: Market Technique, Understanding in Mathematis Concept. PENDAHULUAN Berdasarkan observasi pada tanggal 12 November 2015 di kelas VII SMP Muhammadiyah 6 Padang dapat diketahui bahwa, proses pembelajaran terpusat pada guru, dimana guru menjelaskan materi pelajaran dan menuliskan di papan tulis yang disertai contoh-contoh soal, kemudian siswa diberikan latihan yang berhubungan dengan materi yang telah dijelaskan. Ketika guru mengoreksi jawaban yang dibuat siswa, banyak siswa yang tidak mampu menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru, itu disebabkan karena siswa kurang mampu memahami konsep-konsep materi pembalajaran tersebut.
Berdasarkan wawancara dengan guru matematika SMP Muhammadiyah 6 Padang menyatakan bahwa hal ini terjadi karena sebagian besar siswa sulit untuk memahami konsep dari materi yang telah dijelaskan. Siswa kurang berani bertanya apabila ada materi yang belum dimengerti. Siswa kurang berpartisipasi dalam proses pembelajaran, hanya siswa berkemampuan tinggi yang mau menyelesaikan soal yang diberikan guru. Jika dilakukan pembelajaran kelompok banyak siswa yang meribut. Apabila siswa banyak mengalami kesulitan pada saat mengerjakan latihan, akhirnya siswa menyalin pekerjaan teman yang pintar atau menunggu penjelasan dari guru, sehingga siswa tidak paham dengan konsep yang mereka pelajari. Berdasarkan wawancara beberapa orang siswa, pada umumnya mereka mengatakan matematika itu adalah pembelajaran yang sulit dipahami, siswa juga merasa bosan dalam belajar matematika, sehingga sering menyalin pekerjaan teman yang telah selesai, dan mereka senang jika proses pembelajaran itu berkelompok, karena jika dengan belajar kelompok mereka bisa berbicara dengan teman-teman kelompoknya, tetapi yang dibicarakan siswa bukan yang berhubungan dengan materi yang dipelajari melainkan hal-hal yang tidak perlu. Mengatasi masalah tersebut perlu diadakan pembaharuan dalam pembelajaran matematika. Guru sebagai orang yang memegang peranan penting dalam pembelajaran, diharapkan mampu menciptakan kondisi belajar yang dapat melibatkan siswa, baik fisik maupun mental. Selain itu, guru juga dituntut untuk dapat memotivasi siswa agar meningkatkan keaktifan dan kreatifitas peserta didik serta menciptakan suasana yang menyenangkan dalam perkembangan daya nalar peserta didik. Oleh karena itu, salah satu teknik pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa adalah penerapan Teknik Pasar. Teknik pasar adalah salah satu model pembelajaran kelompok, dimana siswa di tuntut untuk membiasakan belajar aktif secara individu atau kelompok. Setiap siswa diperbolehkan mengembangkan kreatifitasnya masing-masing untuk
melakukan cara-cara yang mereka anggap mudah dalam memahami sebuah materi yang sedang dipelajari. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Sri Rahayu tahun 2015 dengan judul Penerapan teknik pasar terhadap pemahaman konsep matematis siswa kelas XI IPS SMAN 5 Padang. Hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut adalah hasil belajar siswa menggunakan teknik pasar lebih baik dari pada pembelajaran konvensioanal. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 14 November s/d 28 November 2016 semester I di kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Padang Tahun Pelajaran 2016/2017 di Kelas VIII. 2 dan Kelas VIII. 1 SMP Muhammadiyah 6 Padang. Model rancangan penelitian yang digunakan adalah random terhadap subjek. hipotesis penelitian ini adalah kemampuan pemahaman konsep matematis siswa menggunakan teknik pasar lebik baik daripada kemampuan pemahaman konsep matematis siswa menggunakan pembelajaran konvensional di kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Padang. Prosedur penelitian terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir. Intrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes akhir yang berbentuk essay. Sebelum diadakan tes akhir dilakukan uji coba tes di kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Padang. Hasil uji coba tes menunjukan semua soal diterima dengan reliabilitas 0,81. Untuk mengukur pemahaman konsep matematis siswa digunakan rubrik holistik skala 3. Puji (2004 : 13). Teknik analisis data tes akhir dengan menggunakan uji t-satu pihak dengan taraf nyata α = 0,05. Sebelum menganalisis data hasil penelitian terlibih dahulu uji normalitas dan uji homogenitas, kemudian uji hipotesis dengan uji t- satu pihak Syafriandi (2001: 4). HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada kedua kelas sampel, diperoleh data mengenai pemahaman konsep matematis siswa. Data diperoleh melalui tes akhir yang dilakukan pada akhir penelitian yang berbentuk esai dengan 5 butir soal. Jumlah siswa pada kelas eksperimen
(VIII 2 ) adalah 24 sedangkan jumlah siswa kelas kontrol (VIII 1 ) adalah 23 siswa. Hasil tes akhir siswa pada kedua kelas ini diperoleh rata-rata (x), skor tertinggi (X maks ), skor terendah (X min ) dan simpangan baku (S) seperti pada Tabel 1. Tabel 1. Perhitungan Rata-rata (x), Skor Tertinggi (X maks ), Skor Terendah (X min ), Simpangan Baku (S) Tes Akhir Kelas Sampel Kelas (x) S (X maks ) (X min ) Eksperimen 73,86 20,04 100 29,00 Kontrol 65,28 20,94 100 37,68 Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata siswa pada kelas eksperimen lebih baik daripada nilai rata-rata kelas kontrol. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan uji-t satu pihak dengan bantuan software minitab dengan taraf kepercayan 95% (α=0,05) diperoleh P-value = 0,003 karena P-value <α maka tolak H 0 dan terima H 1 sehingga dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa yang menggunakan teknik pasar lebih baik dari pemahaman konsep matematis menggunakan pembelajarn konvensional pada siswa kelas VIIISMP Muhammadiyah 6 Padang. Hasil jawaban siswa pada ujian tes akhir dapat dilihat pada gambar 1 Gambar 1. Jawaban tes akhir kelas eksperimen Berdasarkan Gambar 1 siswa sudah mampu memahami perbedaan sistem persamaan linier dua variabel dengan persamaan linier dua variabel. Dari jawaban yang ditulis siswa 1a, 1b, 1c dan 1d dapat dilihat bahwa siswa sudah mampu menjawab dengan baik dan benar sesuai perintah dari soal yang diberikan, sehingga siswa mendapatkan skor maksimal dari jawaban yang dibuatnya. Selanjutnya jawaban no 1 pada kelas kontrol dapat dilihat pada gambar dibawah ini Gambar 2. Jawaban tes akhir kelas kontrol
Berdasarkan jawaban siswa pada Gambar 2 terlihat bahwasiswa sudah mampu menyatakan ulang sebuah konsep, tetapi ada sedikit kekurangan bahwa siswa belum bisa menjelaskan alasan kenapa dikatakan SPLDV dan PLDV dari tiap-tiap soal yang diberikansehinggga siswa tidak mendapat skor maksimum dari jawaban yang dibuatnya. Selanjutnya jawaban siswa kelas eksperimen no 5 dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 3. Jawaban tes akhir kelas eksperimen Berdasarkan jawaban siswa pada Gamba 3 terlihat bahwa siswa sudah mampu menyatakan ulang sebuah konsep dengan benar dan mengaplikasikan konsep atau algoritma ke pemecahan masalah. Hal ini dapat dilihat dari tahap-tahap jawaban yang dibuat oleh siswa sesuai dengan yang diajarkan sebelumnya sehingga siswa mendapatkan skor yang maksimum dari jawaban yang dibuatnya. Selanjutnya jawaban siswa kelas kontrol no 5 dapat dilihat dari gambar berikut. Gambar 4. Jawaban tes akhir kelas kontrol Berdasarkan jawaban siswa pada Gambar 4 terlihat bahwa siswa sudah mampu menyatakan ulang sebuah konsep, tetapi dalam mengaplikasikannya kepemecahan masalah siswa masih kurang, itu dapat dilihat dari tahap-tahap jawaban yang ditulis oleh siswa. Dalam operasi penjumlahan siswa sering salah sehingga tahap selanjut juga terjadi kesalahan dalam penjumlahan dan berdampak pada skor yang jawaban akhir dan skor yang didapat. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap masalah yang telah dikemukakan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan teknik pasar lebih baik
daripada pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional di kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Padang. DAFTAR PUSTAKA Arikunto,suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.. Jakarta: Bumi Aksara. Ginnis,Paul. (2008).Trik dan Taktik Mengajar. Jakarta:PT.Indeks. Iryanti, Puji. 2004. Penilaian Unjuk Kerja. Yogyakarta: Depdiknas. Sri Rahayu 2015 Penerapan teknik pasar terhadap pemahaman konsep matematis siswa kelas XI IPS SMAN 5 Padang (Skripsi) STKIP