BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang letaknya sangat strategis sehingga memiliki pengaruh positif dalam berbagai bidang. Moda transportasi udara saat ini merupakan yang efektif dan efisien dalam memenuhi kebutuhan pengguna transportasi udara baik antar pulau (penerbangan lokal), maupun antar negara (penerbangan domestik). Adanya perubahan peraturan, kompetisi, orientasi kebutuhan pasar, telah menimbulkan/menciptakan penambahan jumlah penerbangan baru juga menambah jumlah dan kapasitas pesawat. Pembangunan bandar udara, dalam perencanaan fasilitas sisi udara harus memperhatikan aspek geometrinya. Fasilitas sisi udara bandar udara ada tiga landasan yang melayani pesawat secara langsung, yaitu runway (landas pacu), taxiway (landas hubung) dan apron (areal parkir pesawat). Perencanaan geometri tersebut terutama didasarkan kepada ukuran dimensi fisik pesawat. Sebelum terbentuknya bandar udara internasional Kualanamu, bandar udara yang ada di Medan (Sumatera Utara) adalah bandar udara Internasional Polonia yang dibangun oleh pemerintah Belanda berkebangsaan Polandia. Semakin banyaknya pengguna jasa yang menggunakan jasa penerbangan untuk alat transportasi, juga sempitnya lahan dan padatnya pemukiman penduduk 1-1
disekitar bandar udara Polonia sehingga menjadi acuan untuk memperluas Bandar Udara Polonia dengan cara memindahkan Bandara tersebut ke area yang lebih luas sehingga dapat menampung jumlah penumpang yang lebih banyak. Pada tanggal 25 Juli 2013 PT Angkasa Pura II membuka bandara baru di kota Medan bernama Bandara Internasional Kualanamu sebagai pengganti Bandara Polonia. Bandar udara internasional Kualanamu diresmikan pada tanggal 27 Maret 2014 oleh presiden republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam perjalanannya, kegiatan penerbangan dari dan menuju Bandar udara ini telah mengalami perkembangan yang signifikan. Peningkatan jumlah penumpang tentu saja bernilai positif, namun hal tersebut harus pula dilakukan antisipasi terhadap kesiapan penyediaan fasilitas-fasilitas terkait demi kenyaman dan keselamatan. 1.2 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: 1. Menganalisis kondisi geometri fasilitas sisi udara bandar udara internasional Kualanamu (runway, taxiway, apron), terhadap pesawat jenis A 330-300; 2. Menganalisis kondisi apron apakah masih memenuhi untuk menampung jumlah pesawat sampai 10 tahun kedepan dalam hal kapasitas dari fasilitas sisi udara yang sudah ada sekarang (existing); 1-2
3. Menganalisis kondisi Traffic (jumlah penerbangan) dan jumlah penumpang untuk 10 tahun kedepan apabila diasumsikan kenaikan 5 % pertahun. 1.3 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Dapat mengetahui kondisi geometri dari runway, taxiway, dan apron terhadap jenis pesawat A 330-300 yang dilayani oleh bandar udara internasional Kualanamu. 2. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan perlu atau tidaknya penambahan kapasitas apron untuk 10 tahun kedepan. 1.4 Batasan Penelitian Memperhatikan berbagai data, faktor yang berpengaruh dalam penelitian ini, dituliskan berbagai batasan masalah sebagai berikut: 1. Pengambilan data diperoleh dari PT. Angkasa Pura II bandar udara internasional Kualanamu Medan. 2. Data yang digunakan dalam analisis berupa data sekunder dan tidak melakukan pengukuran dilapangan. 3. Analisis geometrik yang dilakukan adalah analisis dimensi runway, analisis dimensi dan kemiringan taxiway dan analisis luasan beserta kapasitas apron untuk jenis pesawat terbang A 330-300 sesuai dengan ICAO Annex 14. 1-3
4. Analisi kondisi apron dilakukan untuk waktu sampai 10 tahun mendatang dilihat dari : Jumlah penumpang existing pada tahun 2013 sampai tahun 2023; Frekuensi penerbangan existing; Dari Badan Meteorologi dan Klimatologi Geofisika (BMKG) Medan diperoleh data suhu dan tidak mendapatkan data angin secara detail; Jumlah pesawat existing yang landing dan take off dari awal pembukaan Bandara Kualanamu sampai tahun 2023; 1.5 Sistematis Penulisan Secara garis besar sistematis penulisan ini terdiri dari 5 Bab, yaitu : Bab I. Pendahuluan Bab ini berisi latar belakang, tujuan penelitian, manfaat penelitian, Batasan Penelitian dan Sistematis Penulisan. Bab II. Tinjauan pustaka Bab ini akan menjelaskan tentang konfigurasi Bandar udara yang meliputi Definisi, Landas pacu (runway), Landas hubung (taxiway), Landas parkir (apron), Analisa angin, Karakteristik pesawat dan Komponen beban pesawat dan Bab ini akan menjelaskan tentang Landasan Pacu (Runway) yang meliputi Karakteristik fisik (physical characteristics), Perhitungan panjang runway, Bahu landas (runway shoulder), Runway strip, Runway End Safety Area (RESA), Clearway dan Landasan Hubung (Taxiway) yang berada di bandara Kualanamu. 1-4
Bab III. Metodologi penelitian Bab ini akan menjelaskan tentang Bagan Alir Penelitian, Metode Pengumpulan data dan Analisa penelitian yang berada di bandara Kualanamu. Bab IV. Analisis landasan bandara Bab ini akan menjelaskan tentang Landasan Pacu (Runway), Analisis panjang runway berdasarkan metoda ICAO, Runway End Safety Area (RESA), Clear way, Stopway, arah angin dan Landasan Hubung (Taxiway) yang ada di bandara Kualanamu. Bab V. Kesimpulan Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang diperoleh dari pembuatan Tugas akhir ini dan saran saran yang akan berguna bagi pembaca atau yang membutuhkannya. 1-5