BAB V PROFIL KELEMBAGAAN DAN PENYELENGGARAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM MP) DESA KEMANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV KEADAAN UMUM DESA KEMANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENJELASAN VI PENULISAN USULAN DAN VERIFIKASI

(PNPM : : PJOK,

BAB VI PROFIL RUMAHTANGGA PESERTA PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM MP) DI DESA KEMANG

BAB VII STIMULAN DAN PENGELOLAAN P2KP

BAB III PELAKSANAAN PERJANJIAN DALAM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI ANTARA UNIT PENGELOLAAN KEGIATAN DAN KELOMPOK MASYARAKAT

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 9 Tahun : 2015

P R O F I L PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERDESAAN DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB V HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL DENGAN TINGKAT PARTISIPASI PEREMPUAN

BAB III GAMBARAN UMUM SIMPAN PINJAM KELOMPOK PEREMPUAN (SPP) DESA TUNGU KECAMATAN GODONG KABUPATEN GROBOGAN

BAB IV KEADAAN UMUM DESA KEMANG

I. PENDAHULUAN. kemiskinan struktural, dan kesenjangan antar wilayah. Jumlah penduduk. akan menjadi faktor penyebab kemiskinan (Direktorat Jenderal

BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PASER NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Sulawesi Tenggara, Indonesia. Kecamatan Ranomeeto terbentuk Pada Tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. struktural fungsional bersumber pada bagaimana dalam perkembangan tersebut

II. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Tinjauan Umum Pengertian Persepsi Masyarakat. yang sempurna yang diberi akal, maka dengan akal manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan sturktural dan kemiskinan kesenjangan antar wilayah. Persoalan

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 41 TAHUN : 2008 SERI : E PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 103 TAHUN 2008 TENTANG

TINJAUAN PROGRAM PEMBANGUNAN PRASARANA DAN SARANA DESA POLA IMBAL SWADAYA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1. Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Kegiatan. perencanaan program sudah berjalan dengan baik.

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lebak merupakan salah satu kabupaten yang terletak di

PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN KECAMATAN PREMBUN DESA BAGUNG

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Sekretariat PNPM MP Kecamatan Ranomeeto, maka adapun hasil penelitian. yang didapatkan dapat digambarkan sebagai berikut:

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Analisis tingkat kesehatan lembaga unit pengelola kegiatan( studi kasus. pada UPK PNPM Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen ) Oleh : Wawan Apriyanto

BUKU PEGANGAN PELATIH MASYARAKAT PENINGKATAN KUALITAS KEGIATAN KESEHATAN DALAM PNPM MANDIRI PERDESAAN

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang, sebagai negara berkembang

LAMPIRAN. Panduan Pertanyaan dalam Wawancara Mendalam. Nama :... Peran di PNPM-MPd :...

BAB IV IMPLEMENTASI SPP (SIMPAN PINJAM KELOMPOK PEREMPUAN) DAN PENGARUHNYA TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. Perdesaan (PNPM-MP) salah satunya ditandai dengan diberlakukannya UU No. 6

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN POLA KHUSUS REHABILITASI PASCABENCANA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ( PNPM ) MANDIRI PERKOTAAN BERITA ACARA PENYELESAIAN PEKERJAAN ( BAP2 ) Nomor :.

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 28 TAHUN 2015

BAB IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di enam desa atau pekon di Kecamatan Wonosobo

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN KECAMATAN PREMBUN DESA BAGUNG

KEBERLANJUTAN DAN PENATAAN KELEMBAGAAN PNPM MPd

BAB I PENDAHULUAN. kerja bagi angkatan kerja di perdesaan. Permasalahan kemiskinan yang cukup

PEDOMAN UMUM PENGATURAN DAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA DAN TUNJANGAN PENGHASILAN APARATUR PEMERINTAH DESA DI KABUPATEN GARUT TAHUN ANGGARAN 2014

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

Gambar 1. Proses Pembangunan/Pengembangan KSM

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN DESA BOJONGGENTENG KECAMATAN JAMPANGKULON KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 8 TAHUN 2017

BAB IV GAMBARAN UMUM. 4.1 Gambaran Umum Lokasi Letak dan Keadaan Fisik

BAB IV PROFIL DESA BANJARWARU

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA CIHIDEUNG ILIR, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Keberhasilan Program pemberdayaan Masyarakat. dalam (power within), kekuasaan untuk (power to), kekuasaan atas (power

PENJELASAN V PEMANGKU KEPENTINGAN DAN PELAKU PNPM MANDIRI PERDESAAN

IMPLEMENTASI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI DESA SONOWANGI KECAMATAN AMPELGADING KABUPATEN MALANG

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan dengan meluncurkan program-program pemberdayaan. Sejak periode

BUKU PEGANGAN PELATIH MASYARAKAT PENINGKATAN KAPASITAS KEGIATAN SIMPAN PINJAM KELOMPOK PEREMPUAN DALAM PNPM MANDIRI PERDESAAN (BUKU I)

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 05/PERMEN/M/2009

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 114 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PEMBANGUNAN DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN DESA

BAB I PENDAHULUAN Sekilas Tentang UPK Sauyunan Kecamatan Bojongsoang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Negara Perumahan Rakyat. Perumahan. Pemukiman. Pedoman.

PTO PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERDESAAN

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 114 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PEMBANGUNAN DESA

PERATURAN DESA SINDANGLAYA KECAMATAN CIPANAS KABUPATEN CIANJUR NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DESA (RKP DESA) TAHUN 2015

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki persoalan kemiskinan dan pengangguran. Kemiskinan di

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena kemiskinan perdesaan bukan merupakan suatu gejala yang baru.

PERAN FASILITATOR DALAM IMPLEMENTASI PNPM MPd

Panduan Wawancara. Universitas Sumatera Utara

Matriks Errata PTO PPK-PNPM, 2007

PROGRAM DALAM MENGATASI KETIMPANGAN TINGKAT PERKEMBANGAN KUBE

Jalan Aspal Pusong Menuju Desa Wisata

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) di Kota Bandar Lampung

I. PENDAHULUAN. individu untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupnya dengan layak. Kemisikinan

Diskusi Kota Hari Ketiga ( 8 September 2009 ) MAKASSAR

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian. : Abdul Muchid Bin Achmad Jamaluddin (Alm) Umur/tanggal lahir : 50 tahun/ 05 Maret 1961

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN KABUPATEN BELITUNG TIMUR.

Tabel Triangulasi. Fokus 1. Evaluasi Masukan (Evaluation Input) a. Prosedur Pelaksanaan SPP. Wawancara Dokumentasi Observasi

salinan KEPALA DESA JAMBESARI KABUPATEN BANYUWANGI PERATURAN KEPALA DESA JAMBESARI NOMOR 1 TAHUN 2018

STRATEGI DAN PERENCANAAN PROGRAM BERDASARKAN ANALISIS HARVARD DAN PEMBERDAYAAN LONGWE

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 12 TAHUN 2016

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2011

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Tentang Desa Tarai Bangun. yaitu Dusun IV Tarai dan Dusun V Rawa Bangun.

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

(PNPM-MP) adalah bagian dari upaya Pemerintah

SALINAN KEPALA DESA OLEHSARI KABUPATEN BANYUWANGI PERATURAN KEPALA DESA OLEHSARI NOMOR 01 TAHUN 2018 TENTANG

KEGIATAN PILOT PENDAMPINGAN KSM

PEMERINTAH KABUPATEN SIKKA KECAMATAN NITA DESA NITA PERATURAN DESA NITA NOMOR 2 TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. sehingga harus disembuhkan atau paling tidak dikurangi. Kemiskinan merupakan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KABUPATEN SIKKA KECAMATAN NITA DESA NITA PERATURAN DESA NITA NOMOR 2 TAHUN 2014

Transkripsi:

BAB V PROFIL KELEMBAGAAN DAN PENYELENGGARAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM MP) DESA KEMANG Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya, pemerintah Indonesia mulai mencanangkan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri pada tahun 2007. Di Desa Kemang sendiri, PNPM Mandiri mulai dilaksanakan pada tahun 2009. Sehubungan dengan itu, dalam bab ini dikemukakan penjelasan singkat mengenai latar belakang PNPM MP yang dilaksanakan di Desa Kemang, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur. Selanjutnya, akan dijelaskan pula sejumlah kelembagaan yang berperan serta didalam perencanaan maupun pelaksanaan PNPM MP. 5.1 Sejarah dan Struktur Organisasi PNPM MP di Desa Kemang Penyelenggaraan PNPM MP di Desa Kemang dilatarbelakangi oleh beragam permasalahan yang ada di desa ini, diantaranya adalah: kondisi infrastruktur jalan yang rusak serta minimnya fasilitas pendidikan khususnya PAUD yang masih memanfaatkan gedung Aula Desa sebagai ruang kelas. Sehubungan dengan itu, tujuan dari PNPM MP di Desa Kemang antara lain untuk memperbaiki fasilitas prasarana sarana jalan, meningkatkan perkembangan usaha dan pendapatan masyarakat Desa Kemang khususnya rumahtangga miskin serta meningkatkan fasilitas pendidikan dalam hal ini PAUD. Untuk mewujudkan tujuan tersebut di atas, terdapat sejumlah stimulan dalam ruang lingkup PNPM MP di Desa Kemang ini, yakni stimulan sosial dasar ekonomi berupa perbaikan sarana dan prasarana infrastruktur jalan dan pembangunan gedung PAUD, serta stimulan Simpan Pinjam Kelompok Perempuan (SPKP). Adapun sejumlah pihak yang terlibat langsung dalam PNPM MP di Desa Kemang seluruhnya berjumlah 116 orang yang terdiri dari 53 orang laki-laki (45,7 persen) dan 63 orang perempuan (54,3 persen). Mereka terdiri dari peserta dan

pengelola PNPM MP di Desa Kemang yang terlibat dalam kelembagaan, stimulan dana bergulir kelompok simpan pinjam maupun sarana sosial dasar perdesaan. Berikut ini disajikan Bagan Struktur Tim Pelaksana PNPM MP di Desa Kemang yang dapat dilihat pada Gambar 2 berikut ini. KEPALA DESA D. R. S KETUA TPK KK SEKRETARIS ZG BENDAHARA EL KETUA KELOMPOK SPKP MS KETUA PELAKSANA H. AS SEKETARIS SPKP BENDAHARA MANDOR I MANDOR II LL IS SAE SUL ANGGOTA PEKERJA MASYARAKAT Gambar 2 Bagan Struktur Tim Pelaksana PNPM MP Tingkat Desa Sebagaimana tertulis dalam PTO PNPM Mandiri, peran Kepala Desa adalah sebagai Pembina dan pengendali kelancaran serta keberhasilan pelaksanaan PNPM MP di Desa. Dalam hal ini, Kepala Desa dibantu oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam menyusun peraturan desa yang relevan dan

mendukung terjadinya proses pelembagaan prinsip dan prosedur penyelenggaraan PNPM MP di Desa Kemang. Badan Pemusyawaratan Desa (BPD) merupakan lembaga yang mengawasi proses setiap tahapan penyelenggaraan PNPM MP, mulai dari sosialisasi, perencanaan, pelaksanaan sampai dengan pelestariannya di Desa Kemang. Selain itu, BPD juga berperan dalam melegitimasi peraturan desa yang berkaitan dengan pelembagaan dan pelestarian PNPM MP di desa ini. Dalam pelaksanaannya, Bpk. H.H. selaku Ketua BPD Desa Kemang hadir dalam semua aktivitas tersebut di atas, untuk kemudian beliau melakukan sosialisasi berbagai aspek berkenaan penyelenggaraan PNPM MP kepada anggota BPD lainnya. Namun demikian, berdasarkan hasil wawancara kepada salah satu anggota BPD Desa Kemang yaitu Bpk. OHN yang juga menjadi salah satu responden dalam penelitian ini menuturkan bahwa keterlibatan BPD dalam PNPM MP ini tidak merata dan tidak transparan. Bpk. OHN tidak pernah mengetahui proses atau tahapan pelaksanaan PNPM MP di Desa Kemang karena merasa tidak pernah dilibatkan. Bahkan, Bpk. H.H. yang seharusnya menyosialisasikan kepada anggotanya, tidak pernah dilakukan, terlebih karena BPD Desa Kemang sendiri tidak memiliki pertemuan rutin anggota. Tim Pengelola Kegiatan (TPK) merupakan kelembagaan yang dipilih anggota masyarakat melalui musyawarah desa yang dilakukan pada 20 Mei 2009. Secara umum, TPK memiliki fungsi dan peran untuk mengelola dan melaksanakan PNPM Mandiri Perdesaan. Terdapat tiga posisi dalam kepengurusan TPK di Desa Kemang, yakni ketua, sekretaris dan bendahara. Ketua berperan sebagai penanggung jawab operasional kegiatan PNPM MP di desa, serta mengoordinasikan pelaksanaan kegiatan di lapangan dan pengelolaan administrasi program. Sekretaris berperan dalam pengelolaan administrasi PNPM MP, sementara Bendahara TPK di Desa Kemang berperan dalam mengelola keuangan PNPM MP. Ketiga posisi TPK Desa Kemang tersebut dijabat berturutturut oleh Bapak KKI sebagai ketua, Sdr. ZG sebagai sekretaris dan Ibu EL sebagai bendahara. Kepengurusan TPK di Desa Kemang telah mengalami dua kali pergantian sekretaris. Posisi sekretaris awalnya dijabat oleh Bapak AS, namun

karena dia mengundurkan diri, posisi sekretaris tersebut kemudian dijabat oleh Sdr. ZG. Di bawah Tim Pengelola Kegiatan (TPK) yang mengoordinasikan seluruh kegiatan PNPM MP di tingkat desa, terdapat pula penanggungjawab masingmasing program dan/atau kegiatan yaitu Ketua Pelaksana Pembangunan prasarana dan sarana sosial dasar dan Ketua Kelompok SPKP. Yang dimaksud Ketua Pelaksana dalam struktur Tim Pelaksana PNPM MP Desa Kemang merupakan orang yang bertanggung jawab dalam kegiatan pembangunan prasarana dan sarana sosial dasar seperti pengaspalan jalan dan pembangunan PAUD. Adapun yang menjadi Ketua Pelaksana di Desa Kemang adalah Bpk. H. AS yang dipilih masyarakat karena selama ini banyak berperan dalam kegiatan pembangunan desa khususnya dalam hal penyumbang dana. Dalam menjalankan tugasnya, Ketua Pelaksana dibantu oleh dua mandor yang dipilih langsung oleh ketua pelaksana yang berasal dari masyarkat desa kemang dan merupakan rumahtangga miskin. Ketua Kelompok SPKP merupakan orang yang bertanggung jawab atas kegiatan simpan pinjam yang ada di Desa Kemang dan mengoordinasikan seluruh kelompok SPKP yang ada di Desa Kemang. Ketua Kelompok SPKP bertugas mengakomodir perguliran dana yang sebelumnya dikumpulkan oleh masingmasing ketua kelompok SPKP untuk kemudian diserahkan ke UPK (Unit Pengelola Kegiatan) di tingkat Kecamatan. Kelembagaan lain yang terlibat dalam pelaksanaan PNPM MP di Desa Kemang antara lain Tim Penulis Usulan (TPU), Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD) dan Tim Pemantau. Sebagaimana halnya TPK, TPU PNPM MP Desa Kemang terdiri dari mereka yang berasal dari anggota masyarakat yang dipilih melalui musyawarah desa. Sebagaimana tercantum pada PTO PNPM MP, TPU berperan dalam menyiapkan dan menyusun gagasan-gagasan kegiatan yang telah ditetapkan dalam musyawarah desa dan musyawarah desa khusus perempuan yang kemudian menjadi usulan desa. Anggota TPU dipilih oleh seluruh Peserta PNPM MP Desa Kemang berdasarkan keahlian dan keterampilan yang sesuai dengan jenis kegiatan yang diajukan masyarakat. Dalam menjalankan tugasnya, TPU bekerjasama dengan Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD), yakni warga desa yang dipilih untuk memasilitasi Peserta PNPM MP

Desa Kemang dalam mengikuti atau melaksanakan tahapan PNPM MP di Desa Kemang. Melalui musyawarah pada tanggal 20 April 2009, dalam kepengurusan TPU tersebut, Bpk S terpilih sebagai Ketua TPU, sementara anggotanya terdiri atas dua orang, yaitu Sdr. HM dan Sdri. NL. Adapun KPMD yang terpilih adalah Sdr. DD dan Sdr. ISP, berturut-turut bertindak selaku KPMD Laki-laki dan KPMD Perempuan. Tim Pemantau adalah warga desa yang secara sukarela menjalankan fungsi pemantauan terhadap pelaksanaan kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan di desa, namun keanggotaannya tersebut dipilih melalui musyawarah desa. Dari hasil musyawarah desa, yang terpilih sebagai Tim Pemantau adalah ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Desa Kemang (Bapak TBA). 5.2 Pelaksanaan PNPM MP di Desa Kemang 5.2.1 Pembangunan Sarana dan Prasarana Sosial Dasar Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) di Desa Kemang mulai dilaksanakan pada tahun 2009. Proyek pertamanya berupa pengaspalan jalan trayek Asrama (Kampung Rawa Sampih) sampai dengan Batas Desa (Kampung Kopeng), sepanjang 1,823 km, dengan lebar jalan sepanjang 2,5 m. Pembangunan infrastruktur jalan ini dilatarbelakangi oleh beragam permasalahan yang ada di Desa Kemang yaitu kondisi jalan yang rusak yang kurang kondusif terhadap kegiatan ekonomi warga desa. Sebagian besar warga mengeluhkan bahwa kondisi jalan yang tidak baik berdampak pada ketidakstabilan harga produk pertanian yang mereka pasarkan, mahalnya harga transportasi dan waktu tempuh yang lama. Pengaspalan infrastruktur jalan bertujuan untuk memperlancar sarana perhubungan yang diharapkan dapat meningkatkan roda perekonomian dan tingkat kesejahteraan masyarakat. Selain itu, baik secara langsung maupun tidak langsung perbaikan infrastruktur jalan juga diharapkan akan berdampak positif terhadap pendapatan sejumlah rumahtangga miskin yang ada di Desa Kemang.

Adapun jumlah masyarakat pemanfaat dari proyek pengaspalan jalan ini disajikan dalam Tabel 5. Tabel 5 Jumlah Pemanfaat Proyek Pengaspalan Jalan menurut Kategori Pemanfaat dan Jenis Kelamin, Desa Kemang, Tahun 2010 (dalam jumlah dan persen) Kategori Pemanfaat Laki-laki Perempuan Total n % n % n % Pemanfaat Langsung Umum 874 49,16 892 51,50 1766 50,31 Pemanfaat Rumahtangga 604 33,97 590 34,06 1194 34,02 miskin Pemanfaat tidak langsung 300 16,87 250 14,43 550 15,67 Total 1778 100,00 1732 100,00 3510 100,00 Sumber : Proposal Pembangunan Sarana dan Prasarana, Desa Kemang 2009 Pemanfaat langsung merupakan masyarakat Desa Kemang yang bertempat tinggal di sepanjang jalan Kampung Rawa Sampih sampai Kampung Kopeng. Adapun yang dimaksud dengan pemanfaat tidak langsung adalah mereka yang berasal dari luar kampung Rawa Sampih dan Kopeng namun ikut memanfaatkan/menggunakan jalan. Untuk kegiatan pengaspalan jalan tersebut, penyelenggara PNPM MP memanfaatkan tenaga ahli dan tenaga kasar yang pada umumnya tersedia di Desa Kemang. Dalam hal material untuk pengaspalan, penyelenggara melibatkan warga masyarakat untuk mengumpulkannya dari sumberdaya alam yang ada, seperti batu pecah, kerikil, pasir, dan kayu. Adapun tenaga kerja seperti tukang berasal dari masyarakat setempat yang dengan hal ini secara tidak langsung membuka kesempatan kerja bagi masyarakat khususnya masyarakat miskin. Kegiatan pembangunan sarana dan prasarana lainnya yang juga didanai PNPM MP di Desa Kemang berupa pembangunan gedung Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), yang dilaksanakan pada tahun 2010 dengan jumlah tenaga kerja tujuh orang. Seperti halnya pembangunan infrastruktur jalan (pengaspalan jalan), tenaga kerja untuk pembangunan PAUD juga berasal dari masyarakat setempat dan diutamakan rumahtangga miskin. Bangunan PAUD yang telah

dibangun terdiri dari dua ruangan yaitu ruang kantor dan ruang kelas dengan total luas gedung 12 x 8 meter. 5.2.2 Kegiatan Simpan Pinjam Kelompok Perempuan (SPKP) Kegiatan PNPM MP lainnya yang direalisir di Desa Kemang adalah dibentuknya enam kelompok Simpan Pinjam Kelompok Perempuan (SPKP), pada tahun 2009 atau masing-masing dua kelompok di setiap dusun yang ada di desa ini. Pada tahun 2010 dan 2011, kelompok SPKP bertambah masing-masing tiga kelompok per tahun, sehingga sampai saat ini jumlah keseluruhan kelompok SPKP yang ada di Desa Kemang berjumlah 12 kelompok. Kelompok SPKP Desa Kemang merupakan kelompok terbaik di tingkat Kecamatan. Hal ini dinilai berdasarkan administrasi kelompok dan ketepatan waktu dalam pengembalian pinjaman. Keberhasilan ini pula yang menjadikan kelompok SPKP semakin bertambah jumlahnya setiap tahunnya. Kegiatan SPKP merupakan kegiatan pemberian modal usaha untuk kelompok perempuan yang mempunyai kegiatan simpan pinjam. Secara umum, sebagaimana tertulis dalam PTO PNPM MP, kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan potensi kegiatan simpan pinjam perdesaan, kemudahan akses pendanaan usaha skala mikro, pemenuhan kebutuhan pendanaan sosial dasar, dan memperkuat kelembagaan kegiatan kaum perempuan serta mendorong pengurangan rumahtangga miskin dan penciptaan lapangan kerja. Kepada SPKP dialokasikan dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) yang totalnya sebesar 25 persen dari total dana PNPM MP di Kecamatan Bojongpicung. Sasaran dari program SPKP adalah rumahtangga miskin (RTM) yang produktif yang memerlukan pendanaan bagi kegiatan usaha. Sebagaimana telah dikemukakan di atas, terdapat sebanyak 12 kelompok SPKP di Desa Kemang yang terbentuk pada periode tahun 2009-2011, masingmasing beranggotakan 10 orang yang domisilinya berdekatan. Kegiatan perguliran modal di kalangan kelompok SPKP tersebut telah berlangsung selama dua kali dan sekali, berturut-turut bagi mereka yang terbentuk pada tahun 2009 dan 2010. Sementara di kalangan Kelompok SPKP yang dibentuk tahun 2011

belum mengalami masa perguliran. Sejumlah kelompok SPKP tersebut merupakan kelompok terpilih hasil seleksi Tim Verifikasi tingkat Kecamatan. Seleksi yang dilakukan Tim Verifikasi mempertimbangkan proporsi RTM yang ada di Desa Kemang serta seleksi kelayakan kelompok. Adapun kelompok yang berhak mengajukan SPKP perguliran PNPM MP harus memnuhi persyaratan: 1. Kelompok yang sebelumnya pernah melakukan pinjaman SPP BLM atau SPP perguliran dan pengembalian tepat waktu. 2. Kelompok usaha perempuan yang sudah menjadi pelaku usaha minimal dua tahun. 3. Organisasi kewanitaan yang ada di Desa yang sudah baku dan mempunyasi SK Kepala Desa: PKK. Kader Posyandu, atau kelompok pengajian wanita yang sudah berjalan sedikitnya tiga tahun 4. Kelompok harus mempunyai anggota sedikitnya lima orang dan sebanyakbanyaknya sepuluh orang. 5. Pengurus kelompok dan anggota kelompok adalah warga Desa Kemang minimal dua tahun, dibuktikan dengan Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Pengenal (KTP) yang masih berlaku. 6. Mempunyai tabungan di kelompoknya sedikitnya sepuluh persen dari jumlah pinjaman yang diajukan. 7. Pengurus atau anggota kelompok berusia produktif (21 tahun sampai dengan 60 tahun) pada saat mengajukan pinjaman SPP bergulir. Adapun kelompok yang tidak berhak untuk mengajukan pinjaman SPP BLM atau perguliran, meliputi: Anggota TNI/POLRI, PNS, karyawan kecamatan, Kepala Desa/BPD, perangkat desa, karyawan BUMN, Purnawirawan TNI/POLRI, pensiunan PNS, kelompok laki-laki, pengusaha atau grosir. Berdasarkan ketentuan tersebut, fakta di lapangan menunjukkan bahwa masih terdapat sejumlah anggota yang merupakan bagian dari perangkat desa, yakni istri dari Ketua RT serta ada pula anggota yang merupakan istri dari seorang PNS. namun hal ini luput dari pemeriksaan fasilitator dan/atau Tim Verifikasi. Di bawah ini dikemukakan kondisi kelompok SPKP yang ada di Desa Kemang, yang meliputi enam kelompok yang tersebar di semua dusun di desa ini.

1. Kelompok SPKP Posyandu I Dusun I Kelompok Posyandu Dusun I berasal dari sebuah kelompok posyandu yang dibentuk pada tahun 1985 yang beranggotakan sebanyak 20 orang. Kegiatan awal dari kelompok ini adalah sebagai kader kesehatan Posyandu di Dusun I Kampung Beber RT 04 RW 01 yang dilaksanakan satu kali dalam sebulan yaitu pada minggu ke-2. Sebagaimana dituturkan oleh Ibu A, bahwa pada tahun 1999, disaat kegiatan penimbangan bayi dilaksanakan, banyak kebutuhan bayi seperti susu, mainan dan banyak kebutuhan balita lainnya yang apabila disediakan oleh kader akan menjadi usaha yang mendatangkan keuntungan. Atas dasar hal tersebut, maka semua kader sepakat untuk menyediakan kebutuhan balita dengan modal awal didapatkan dari hasil iuran para anggota. Berkat usaha tersebut, kini para kader Posyandu tidak hanya bertugas sebagai kader kesehatan saja, tetapi juga dapat mendapatkan penghasilan dari hasil penjualan kebutuhan balita tersebut, sehingga kegiatan usaha ini dinilai mampu membantu memenuhi kebutuhan rumahtangga. Kegiatan lain yang dilakukan oleh anggota kelompok ini adalah kegiatan arisan yang dilakukan sekali dalam sebulan, yakni pada minggu ke tiga. Kegiatan usaha yang dijalankan oleh anggota pada umumnya adalah menjual perlengkapan balita dan makanan ringan. Berdasarkan latar belakang kelompok Posyandu Dusun I ini, maka dibentuklah kelompok SPKP Dusun I yang beranggotakan 10 orang pada tahun 2009. Anggota terpilih merupakan orang yang telah atau akan menjalankan usaha dan membutuhkan modal usaha. 2. Kelompok SPKP Posyandu II Dusun I Kelompok Posyandu II Dusun I, berdiri pada tahun 1985 beranggotakan 10 orang. Seperti hal nya kelompok Posyandu I Dusun I, kelompok ini juga aktif dalam kegiatan Posyandu di Dusun I yang dilaksanakan setiap minggu ketiga pada setiap bulannya. Kegiatan rutin Posyandu yang didukung oleh adanya beberapa anggota sekaligus kader Posyandu yang sedang menjalankan usaha, melatarbelakangi pembentukan kelompok SPKP Posyandu II. Pemilihan anggota dilakukan dengan merekrut siapa saja yang berminat dan bertanggung jawab dalam mengelola pinjaman dengan syarat dapat membayar angsuran tepat pada waktunya. Sehingga pada tahun 2009, terbentuklah Kelompok SPKP Posyandu II

Dusun I yang dibentuk melalui Musyawarah Desa, adapun pemilihan anggota kelompok dipilih pada musyawarah kelompok. 3. Kelompok SPKP Pengajian Nurul Huda Kelompok Pengajian Nurul Huda yang berlokasi di Kampung Cikupa RT 06 RW 01 Desa Kemang berdiri pada tahun 2003. Nama Nurul Huda sendiri disesuaikan dengan nama Madrasah yang digunakan sebagai tempat pengajian yaitu Madrasah dan Pondok Pesantren Nurul Huda. Sebagaimana halnya kegiatan pengajian pada umumnya, Kelompok Pengajian Nurul Huda mendapat dukungan dari para kyai dan tokoh agama setempat, sehingga kelompok ini terus berkembang dan anggotanya bukan hanya ibu-ibu di kampung Cikupa tetapi juga dari kampung-kampung lain di sekitarnya. Adapun kegiatan yang dilakukan oleh kelompok ini adalah kegiatan pengajian rutin yang dilakukan setiap hari jumat setiap minggunya. Sebagaimana dipaparkan oleh Ibu E selaku Ketua pada kelompok ini, kegiatan pengajian yang rutin dilakukan satu kali dalam seminggu ini memberi inspirasi bagi sejumlah anggota kelompok pengajian untuk memanfaatkan kegiatan tersebut sebagai peluang usaha. Berawal dari penyediaan dan pemberian layanan pemesanan berbagai kebutuhan anggota, seperti pakaian muslim, kerudung dan lain-lain, sampai akhirnya kelompok ini dapat memperoleh tambahan pendapatan dari kegiatan tersebut. Hal ini lah yang melatarbelakangi Kelompok Pengajian Nurul Huda untuk diikutsertakan dalam kegiatan SPKP. Sehingga bersamaan dengan kelompok lainnya, pada tahun 2009 kelompok Pengajian Nurul Huda menjadi bagian dari kelompok SPKP yang ada di Desa Kemang. Pemilihan kelompok ini merupakan hasil keputusan dalam Musyawarah Desa, adapun anggota kelompok pengajian Nurul Huda yang tergabung ke dalam SPKP berjumlah 10 orang yang dipilih melalui musyawarah kelompok. 4. Kelompok SPKP Arisan Istri Binangkit Kelompok SPKP ini berbasis pada kelompok arisan yang berlokasi di Kampung Jakapari yang sudah terbentuk sejak tahun 2007. Kelompok ini terbentuk atas dasar kedekatan tempat tinggal dan digagas oleh Ibu H. yang membentuk kelompok arisan sejumlah ibu rumahtangga sebagai wadah silaturahmi. Kedekatan tempat tinggal dan seringnya interaksi antar anggota

khususnya dalam kegiatan arisan melahirkan ide bersama untuk ikut tergabung dalam kegiatan SPKP. Pada akhirnya, kelompok SPKP Arisan Istri Binangkit ini terbentuk pada tahun 2009 dengan ketua Ibu H. yang tidak lain juga berstatus sebagai isteri Ketua RT 01 RW 2 Kampung Jakapari Dusun III. Seperti halnya kelompok lainnya, kelompok ini pun beranggotakan 10 orang yang dominan mengalokasikan dana PNPM MP untuk kegiatan berusaha tani. 5. Kelompok SPKP PKK Dusun II Kelompok PKK di Dusun II ini berdiri pada tahun 1985. Sejak tahun 2008, kelompok PKK ini diketuai oleh Ibu M. Kegiatan yang dilakukan oleh kelompok PKK ini adalah kegiatan rutin yang dilakukan sebulan sekali berupa pelatihan keterampilan yang diselenggarakan di tingkat desa. Selain itu juga mengikuti kegiatan PKK yang diselenggarakan atas undangan PKK di tingkat Kecamatan Bojongpicung. Akhirnya pada tahun 2009, kelompok ini tergabung ke dalam SPKP atas gagasan seluruh anggota. Anggota terpilih merupakan hasil musyawarah yang dilakukan di tingkat kelompok dengan cara memilih 10 anggota yang benar-benar memerlukan pinjaman khususnya untuk digunakan sebagai modal usaha yang dijalankan mereka. Adapun ketua Kelompok PKK Dusun II terpilih menjadi ketua SPKP. 6. Kelompok SPKP PKK Dusun I Kelompok PKK Dusun I berdiri sejak tahun 1985 yang diketuai oleh Ibu I. Asal mula tergabungnya kelompok ini ke dalam kelompok SPKP dilatarbelakangi atas prakarsa seluruh anggota dimana anggota PKK Dusun I ini didominasi oleh ibu rumahtangga yang belum memiliki usaha namun berminat menjalankan usaha baru, untuk itu diperlukan modal untuk mendirikan suatu usaha yang berkelanjutan. Berlatar belakang hal tersebut akhirnya kelompok PKK Dusun I ini terpilih menjadi bagian dari kelompok SPKP di Desa Kemang dengan Ketua adalah Ibu I. Sampai saat ini usaha yang dijalankan oleh anggota Kelompok PKK Dusun I sebagian besar adalah usaha warung dan usaha tani.