KOMPOSISI CAIRAN REHIDRASI PADA OLAHRAGA

dokumen-dokumen yang mirip
II.Masalah Penelitian. III.Tinjauan Pustaka III.1. Kebutuhan Tubuh Akan Cairan

BAB I PENDAHULUAN. cairan sedikit banyak dapat menyebabkan permasalahan bagi atlet yang

Dr.Or. Mansur, M.S. Dr.Or. Mansur, M.S

Lembar Pengesahan METODA REHIDRASI USATF SEBAGAI METODE ALTERNATIF PEMULIHAN CAIRAN TUBUH. Oleh: dr. Hamidie Ronald, M.Pd, AIFO.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. statis artinya normalnya fungsi alat-alat tubuh pada waktu istirahat dan sehat

BAHAN AJAR GIZI OLAHRAGA DEHIDRASI. Oleh: Cerika Rismayanthi, M.Or

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lansia adalah mereka yang berusia 65 tahun ke atas. Menurut Surini dan Utomo

HYDRATION & EXERCISE. 17 March 2016 JW Marriot Hotel, Kuningan Jakarta 1 st Indonesian H2C

MODUL 10 PEDOMAN MAKANAN BAGI OLAHRAGAWAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. interval-interval yang berupa masa-masa istirahat. Interval training dapat

BAB I PENDAHULUAN. lain. Elektrolit terdiri dari kation dan anion. Kation ekstraseluler utama adalah natrium (Na + ), sedangkan kation

Efek Cairan Rehidrasi terhadap Denyut Nadi, Tekanan Darah dan Lama Periode Pemulihan

BAB I PENDAHULUAN. sama lain. Elektrolit terdiri dari kation dan anion. Muatan positif merupakan hasil pembentukan dari kation dalam larutan.

BAB I PENDAHULUAN. pada suatu objek untuk menghadapi objek tersebut. 1. mempunyai kemampuan yang berbeda-beda untuk mengontrol atensi.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan akibat penuaan. Sesuai dengan pertambahan usia, terjadi

SKRIPSI. Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Gizi. Disusun Oleh: REISYA NURAINI J

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi, tetapi juga dari aktivitas atau latihan fisik yang dilakukan. Efek akut

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

EFEK PEMBERIAN BEBERAPA JENIS CAIRAN REHIDRASI TERHADAP PERUBAHAN DENYUT NADI DAN TEKANAN DARAH SETELAH OLAHRAGA PADA KLUB SEPAKBOLA PERSIK KENDAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Dehidrasi. Gejala Dehidrasi: Penyebab Dehidrasi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

KEBUTUHAN DASAR CAIRAN & ELEKTROLIT

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini minuman isotonik sedang berkembang pesat di Indonesia pada

Definisi fisiologi / ilmu faal Manusia sistem organ organ sel Sistem organ

NUTRISI PADA ATLET dr. Ermita I.Ilyas, MS

BAB I PENDAHULUAN. gizi tubuh berperan dalam media transportasi dan eliminasi produk sisa metabolisme.

BAB I PENDAHULUAN. dan kekuatan. Penelitian yang dilakukan oleh Badan Tim Nasional PSSI

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Lima puluh sembilan persen dari berat badan orang dewasa

Ema Qurnianingsih, dr., M.Si

PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL KUISIONER PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. (2007) menjelaskan bahwa tubuh manusia rata-rata tersusun atas 75% air dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tubuh manusia dapat bertahan selama berminggu-minggu tanpa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Glukosa merupakan sumber energi utama bagi seluruh manusia. Glukosa

Pemanfaatan Energi dalam Olahraga

BAB I PENDAHULUAN. tertentu yang telah direncanakan dan dilakukan secara berulang-ulang dengan

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu

- TEMPERATUR - Temperatur inti tubuh manusia berada pada kisaran nilai 37 o C (khususnya bagian otak dan rongga dada) 30/10/2011

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI

BAB I PENDAHULUAN. karena sebagian besar tubuh manusia terdiri dari air. Manusia dapat hidup

Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Jl.Dr.Sutomo No.14, Semarang, Telp (024) ,

Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan

DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Minuman isotonik atau dikenal juga sebagai sport drink kini banyak dijual

LAPORAN KUNJUNGAN STUDI LAPANGAN. (Proses Pembuatan Pocari Sweat) MAKALAH. Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Tugas

PENGARUH REHIDRASI MENGGUNAKAN AIR KELAPA (Cocos Nucifera L) TERHADAP STAMINA ATLET DAYUNG

BAB I PENDAHULUAN. dari berat badan orang dewasa atau 70% dari bagian tubuh tanpalemak.kandungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manfaat yang maksimal, maka ASI harus diberikan sesegera mungkin setelah

Mendesain Pangan untuk Atlit Berdasarkan Indek Glikemik. Oleh : Arif Hartoyo HP :

Mitos & Fakta Mengenai Hidrasi Hal yang Perlu di ketahui Dokter

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1. Buah kelapa

Pengaruh Minuman Isotonik Terhadap Deyut Nadi pada Atlet Sepak Bola di Sekolah Sepak Bola (SSB) Persisac Kota Semarang

OLEH : KELOMPOK 5 WASLIFOUR GLORYA DAELI

RESUSITASI CAIRAN. Ery Leksana SMF/Bagian Anestesi dan Terapi Intensif RSUP Dr Kariadi / FK UNDIP Semarang

PENGARUH PEMBERIAN SPORT DRINK TERHADAP PERFORMA DAN TES KETERAMPILAN PADA ATLET SEPAK BOLA USIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN MINUMAN ISOTONIK DAN JUS PISANG TERHADAP DAYA TAHAN OTOT SELAMA AKTIVITAS LARI 30 MENIT

KONSUMSI PISANG AMBON PADA AKTIVITAS FISIK SUBMAKSIMAL MENINGKATKAN KADAR GLUKOSA DARAH. Alin Anggreni Ginting

KEBUTUHAN CAIRAN PADA ANAK. ANITA APRILIAWATI, Ns., Sp.Kep.An Pediatric Nursing Department Faculty of Nursing University of Muhammadiyah Jakarta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Taufik Awaluddin Muharom,2013

8 Cara Menurunkan Kadar Gula Secara Alami

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAHAN AJAR GIZI OLAHRAGA HIDRASI BAGI TUBUH. Oleh: Cerika Rismayanthi, M.Or FIK UNY

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap respon motorik secara sadar. 1 Menurut Bompa, waktu reaksi. motorik seseorang terhadap suatu stimulus.

HUBUNGAN TINGKAT KONSUMSI KARBOHIDRAT, PROTEIN DAN LEMAK DENGAN KESEGARAN JASMANI ANAK SEKOLAH DASAR DI SD N KARTASURA I SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

baik berada di atas usus kecil (Kshirsagar et al., 2009). Dosis yang bisa digunakan sebagai obat antidiabetes 500 sampai 1000 mg tiga kali sehari.

Kapasitas Kerja : Tingkat kesehatan Tingkat gizi Jenis keluarga. Fisik Mental

Tinjauan Pustaka Fisiologi Keseimbangan Cairan dan Hormon yang Berperan. Physiological Balance of Fluid and Hormones

kemenangan pada olahraga sepakbola. Konsumsi karbohidrat dan menjaga dehidrasi, serta dapat menjaga performa atlet. Hasil penelitian Immawati

BAB I PENDAHULUAN. A. LatarBelakang Masalah. Lari jarak pendek (sprint) adalah lari yang menempuh jarak antara 100

GIZI OLAHRAGA (KARBOHIDRAT DAN OLAHRAGA)

Manfaat Minum Air Putih

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH MINUMAN KARBOHIDRAT ELEKTROLIT TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA. Oqi Bintang Hapsari, Apoina Kartini *)

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLATIHAN SOAL BAB 1

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kekurangan volume cairan b.d kehilangan gaster berlebihan, diare dan penurunan masukan

BAB I PENDAHULUAN. vitamin dan mineral, sayuran juga menambah ragam, rasa, warna dan tekstur

Pengertian farmakokinetik Proses farmakokinetik Absorpsi (Bioavaibilitas) Distribusi Metabolisme (Biotransformasi) Ekskresi

Pokok Bahasan: GASTROENTEROLOGI dan HEPATOLOGI Sakit perut berulang M. Juffrie

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang sebagian besar penduduknya

JENIS GANGGUAN ELEKTROLIT

Olahraga Ringan Bagi Penderita Diabetes

KAJIAN KEPUSTAKAAN. kebutuhan konsumsi bagi manusia. Sapi Friesien Holstein (FH) berasal dari

BAB I PENDAHULUAN. Pemeriksaan urine merupakan pemeriksaan yang sering diminati dalam

I. PENDAHULUAN. kesehatan, bahkan pada bungkus rokok-pun sudah diberikan peringatan mengenai

Online di :

PENGARUH PEMBERIAN PISANG (MUSA PARADISIACA) TERHADAP KELELAHAN OTOT (AEROB DAN ANAEROB) PADA ATLET SEPAK TAKRAW

Transkripsi:

KOMPOSISI CAIRAN REHIDRASI PADA OLAHRAGA dr. Sri Murni Proboprastowo, Sp Gz dr. Francisca A. Tjakradidjaja, MS Pendahuluan Tubuh manusia terdiri dari sebagian besar air (60%). Asupan cairan yang adekuat penting agar performance atlet dapat optimal. Air mempunyai fungsi penting, yaitu: (1) Untuk menjaga volume darah serta regulasi fungsi kardiovaskular; (2) Untuk regulasi suhu tubuh, karena pada saat latihan diproduksi panas yang harus dikeluarkan dari tubuh maka panas akan dikeluarkan dengan cara konveksi, radiasi dan evaporasi melalui keringat serta pernafasan dan (3) Merupakan media pengangkut O 2, CO 2 dan nutrien. Asupan air yang adekuat berfungsi menggantikan cairan yang hilang melalui keringat, urin dan feses untuk mencegah dehidrasi. 1-2 Jumlah keringat yang diproduksi tergantung beberapa faktor dan meningkat seiring dengan peningkatan intensitas, aktivitas, temperatur dan kelembaban udara. Latihan yang lama menimbulkan hilangnya cairan dan elektrolit dari tubuh melalui keringat. Keluarnya cairan tubuh yang berlebihan disebut dehidrasi dan merupakan salah satu penyebab fatique. Tanpa latihan, seseorang akan menghasilkan keringat 500-700 ml/hari, sedangkan bila seseorang melakukan latihan lama, keringat yang dihasilkan dapat meningkat sampai 8-12 l/hari. 1,3 Hilangnya cairan tubuh sebesar 1-2% dari berat badan, akan menimbulkan rasa haus, tidak nyaman, hilangnya nafsu makan dan gangguan endurance performance. Apabila hilangnya air meningkat menjadi 3-4% dari berat badan maka terjadi penurunan gangguan performance, produksi urin menurun, mulut kering, kulit memerah, mual dan lethargy. Kehilangan cairan 5-6% dari berat badan akan meningkatkan frekuensi nadi, frekuensi pernafasan, mempengaruhi konsentrasi dan terjadi penurunan kapasitas kerja sebesar 30%. 1

Telinga berdenging, lemah dan kondisi mental yang bingung berhubungan dengan hilangnya cairan sebesar 8% dari berat badan. 2,4-5 Kehilangan cairan melalui keringat juga diikuti kehilangan elektrolit. Komposisi elektrolit di keringat, plasma dan intraselular dapat dilihat pada tabel 1. Keringat lebih bersifat hipotonik bila dibandingkan dengan cairan plasma. Keringat lebih sering menyebabkan kehilangan air dari pada elektrolit. Ketika cairan plasma menurun, hormon aldosteron akan bekerja untuk menghemat natrium. 1 Kecepatan seseorang mencapai rehidrasi tergantung dari komposisi cairan, volume dan temperatur cairan pengganti. 2 Panduan cairan pengganti dapat dimanipulasi dengan merubah beberapa hal yaitu: konsentrasi karbohidrat, tipe karbohidrat, osmolaritas, komposisi dan konsentrasi elektrolit serta rasa. 5 Komposisi beberapa minuman olahraga dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 1. Konsentrasi (dalam nmol/l) eletrolit utama dalam keringat, plasma dan cairan intraselular. Elektrolit Keringat Plasma Intraseluler Natrium 20-80 130-155 10 Kalium 4-8 3.2-5.5 150 Kalsium 0-1 2.1-2.9 0 Magnesium <2.0 0.7-1.5 15 Klorida 20-60 96-110 8 Bikarbonat 0-35 23-28 10 Phosphate 0.1-0.2 0.7-1.6 65 Sulphate 0.1-2.0 0.3-0.9 10 Sumber: Maughan, 1991 3 2

Tabel 2. Komposisi beberapa minuman olahraga Jenis minuman Kalori Karbohidrat (g) Karbohidrat (%) Natrium (mg) Kalium (mg) Jenis karbohidrat Gatorade * 50 14 6 110 30 Sukrosa, glukosa, fruktosa Pedialyte * 24 6 2,5 248 187 glukosa Cocacola * 103 27 11 6 0 Fruktosa, sukrosa Orange Juice* 104 25 10 6 436 Fruktosa, sukrosa, glukosa Pocari sweat ^ 87 21,9 Tidak ada 21 meq/l 5 glukosa data meq/l Air putih* 0 0 0 rendah rendah Tidak ada *: setiap 8 0z ^: setiap 330 ml Konsentrasi karbohidrat Konsentrasi karbohidrat dari cairan merupakan faktor utama yang menentukan pengosongan lambung. Apabila konsentrasi karbohidrat tinggi maka pengosongan lambung melambat. Kecepatan pengosongan lambung pada minuman dengan konsentrasi glukosa kurang dari 10% sama seperti air putih dan sebaliknya apabila konsentrasi lebih dari 10% akan menghambat pengosongan lambung dan cairan menjadi hipertonik sehingga terjadi sekresi cairan di usus kecil yang kemudian akan memperberat dehidrasi. Konsentrasi karbohidrat yang ideal adalah 4-8%. 2,6 Jenis karbohidrat Kebanyakan kandungan karbohidrat pada minuman olah raga berupa glukosa, fruktosa atau glukosa polimer. Fruktosa hilang dari lambung relatif dengan cepat, tetapi tidak mengalami absorbsi di usus halus secepat glukosa. Penyerapan fruktosa di usus halus akan melambat terutama bila diberikan tanpa glukosa atau sukrosa. Fruktosa dalam konsentrasi yang tinggi dapat menimbulkan gangguan pada gastrointestinal dan menimbulkan diare osmotik. Terdapat kecenderungan bahwa jenis polimer glukosa kecepatan pengosongan lambung lebih cepat dari glukosa bebas. 2,3,5 3

Osmolaritas Osmolaritas cairan perlu diperhatikan karena dapat mempengaruhi laju pengosongan lambung dan absorbsi di intestinal. Dua hal tersebut merupakan faktor yang menentukan saat rehidrasi. Meskipun minuman olah raga dibuat mendekati komposisi cairan dalam tubuh atau yang lebih dikenal sebagai larutan isotonik tetapi pada kondisi yang memerlukan rehidrasi cepat, cairan hipotonik lebih efektif karena penyerapannya di intestinal lebih cepat. 5 Komposisi dan konsentrasi elektrolit Selain karbohidrat, beberapa minuman olahraga mengandung mineral seperti natrium, kalium, klorida dan magnesium. Perlunya penggantian elektrolit setelah latihan berkaitan dengan hilangnya elektrolit dalam keringat. Konsumsi air putih dalam volume yang besar setelah latihan akan menurunkan osmolaritas plasma dan konsentrasi natrium dalam plasma dengan cepat. Natrium bermanfaat untuk meningkatkan penyerapan air dan glukosa serta membantu mempertahankan volume cairan tubuh. Penambahan natrium dalam minuman akan menjaga kadar vasopresin dan aldosteron dalam darah sehingga produksi urin yang berlebihan dapat dicegah. 7 Minuman olah raga biasanya mengandung natrium sebanyak 10-25 mmol/l. Konsentrasi yang terlalu tinggi meskipun dapat menstimulasi absorpsi glukosa dan air, tetapi membuat cairan mempunyai rasa yang tidak enak. Walaupun volume cairan yang dikonsumsi besar tetapi bila kandungan natrium rendah, maka rehidrasi tidak akan tercapai. 5,8 Atlet yang berolahraga pada intensitas rendah selama 90-110 menit, akan menginduksi dehidrasi dengan hilangnya cairan 2,3% berat badan dan volume plasma tidak kembali pada nilai semula setelah 60 menit dengan mengkonsumsi air putih biasa. Sedangkan bila diberikan larutan natrium dengan konsentrasi 0,45%, volume plasma akan membaik setelah 20 menit, sehingga penambahan elektrolit diperlukan pada rehidrasi setelah berolahraga. 3 4

Rasa Adanya penambahan rasa pada cairan pengganti perlu karena dapat lebih meningkatkan asupan cairan dibandingkan air tanpa rasa. Air yang dingin lebih terasa menyegarkan dan dapat membantu menurunkan suhu tubuh. Air yang hangat dapat digunakan pada kondisi lingkungan yang dingin. 2,5,6 Konsumsi cairan sebelum olahraga Air dapat dikonsumsi kapanpun sebelum latihan. Konsumsi minuman mengandung karbohidrat yang diminum 15 menit sebelum latihan dapat dijadikan sumber energi dalam waktu pendek. Rekomendasi yang di anjurkan adalah 500 ml air 1-2 jam sebelum latihan dan 600 ml air atau minuman yang mengandung karbohidrat 10-15 menit sebelum aktivitas. Untuk jenis olah raga dalam waktu singkat sebaiknya konsumsi cairan tidak kurang dari 30 menit sebelum latihan. 2,5 Konsumsi cairan selama olahraga Selama latihan seorang atlet sebaiknya minum air 120-150 ml setiap 10-15 menit. Selama latihan, rasa haus tidak dapat dijadikan sebagai patokan kebutuhan cairan. Pada saat latihan sensasi haus akan menurun, jadi rasa haus sudah tidak dirasakan tetapi tubuh belum sepenuhnya mengalami rehidrasi. Metode yang kebanyakan dipakai untuk menilai rehidrasi selama dan setelah latihan adalah berat badan. Setiap kehilangan 0,5 kg maka harus digantikan dengan 500 ml cairan. Pemantauan produksi urin meliputi warna dan volume adalah cara lain untuk menilai status hidrasi. Atlit seharusnya memproduksi kirakira 900 ml urin yang jernih setiap harinya. Pada kondisi dehidrasi, urin menjadi lebih pekat dan lebih gelap. 1,2,5 5

Konsumsi cairan setelah olahraga Penggantian cairan dan elektrolit yang hilang setelah latihan merupakan hal yang penting terutama apabila waktu pertandingan berurutan karena dapat mempengaruhi performance. Konsumsi air putih biasa pada setelah olahraga akan menurunkan konsentrasi natrium plasma dan osmolaritas plasma. Perubahan ini dapat menurunkan stimulus rasa haus dan produksi urin, sehingga akan memperlambat proses rehidrasi. 1,2,5 Kesimpulan Pengembalian cairan dan elektrolit merupakan hal yang penting saat recovery. Komposisi cairan rehidrasi juga menentukan keberhasilan rehidrasi. Status hidrasi yang baik tentunya akan turut membantu mengoptimalkan performance dari atlit. Daftar pustaka 1. Mahan LK, Escott-Stump S. Krause s Food, Nutrition, and Diet Theraphy. Edisi ke 9. W. B. Saunders Company, Philadelphia. 1996; 495 2. Inge K, Crawford S. Maximazing performance: Nutrition. Dalam Brukner P, Khan K. editor. Clinical Sports Medicine. Edisi kedua, McGraw-Hill, Australia, 2001; 609-638. 3. Maughan RJ. Fluid and electrolyte loss and replacement in exercise. Journal of Sports Sciences. 1991; 9: 117-142. 4. Stone MH. Weight gain and weight loss. Dalam Baechle T. R., editor. Essentials of Strength Training and Conditioning, Human Kinetcs, New Zealand, 1994; 231-137. 5. Maughan R., Fluid and carbohydrate intake during exercise. Dalam Burke L. dan Deakin V., editor. Clinical Sports Nutrition, edisi ke-2.mc Graw-Hill, 2002; 369. 6

6. Escott-Stump S. Nutrition and Diagnosis-Related Care, edisi ke-5. Lippincott Williams & Wilkins, Philadelphia. 2002; 26-27. 7. Shirreffs SM, Maughan RJ. Volume repletion afer exercise-induced volume depletion in human: replacement of water and sodium losses. Am. J. Physiol. 1998; 274: F868-F875. 8. Mitchell JB, Phillips SP, Mercer SP, Pizza FX, Postexercise rehydration: effect of Na + and volume on restoration of fluid spaces and cardiovacular function. J.Appl.Physiol 2000; 89:1302-1309. 7