BAB I PENDAHULUAN. yang ketat antar perusahaan, terutama persaingan yang berasal dari perusahaan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kuliner. Semakin besarnya peluang didalam bisnis kuliner ini membuat terjadinya

BAB I PENDAHULUAN ,68% ,61% ,89% ,8% ,2%

BAB I PENDAHULUAN. yang ketat antar perusahaan, terutama persaingan yang berasal dari perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang ketat antar perusahaan, terutama persaingan yang berasal dari perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Perusahaan dituntut bekerja keras untuk memberikan barang atau jasa

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan, oleh karena itu perusahaan perlu mengelola Sumber. perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata yang memiliki peran penting dalam peningkatan pendapatan suatu

BAB I PENDAHULUAN. itu banyak investor yang merasa perlu untuk berinvestasi di industri tersebut,

BAB 1 PENDAHULUAN. mempertajam persaingan yang akhirnya membawa konsekuensi hanya perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. mempertajam persaingan yang akhirnya membawa konsekuensi hanya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. semakin bertambah pula aneka ragam kebutuhan barang dan jasa untuk memenuhi

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan yang sesuai dengan perkembangan teknologi. globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. maksimal guna mempertahankan keberadaan perusahaan di tengah persaingan.

BAB I PENDAHULUAN. perlu mencermati perilaku konsumen dan faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB 1 PENDAHULUAN. yang mempunyai kemampuan bersaing saja yang dapat bertahan. Persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. tertentu. Keberadaan perusahaan ritel yang bermunculan di dalam negeri

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat menciptakan keunggulan kompetitif yang

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk. Seiring dengan pesatnya daya beli masyarakat dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. pakaian tidak hanya berguna sebagai alat yang digunakan manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. pasar domestik maupun di pasar internasional atau global. Fenomena ini semakin

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Cafe merupakan suatu tipe restoran yang biasa menyediakan tempat duduk di dalam dan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan membutuhkan inovasi dan kreatifitas dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman yang dimulai dari skala kecil seperti warung-warung

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan pengaruh yang cukup besar terhadap pembangunan ekonomi Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. maupun wilayahnya sebagai daerah wisata hingga mampu meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya menjanjikan

BAB 1 PENDAHULUAN. keinginan konsumen serta perubahan yang terjadi dalam menempatkan orientasi. kepada kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. 1 Statistik Kunjungan Wisatawan Mancanegara Di Indonesia Tahun

BAB I PENDAHULUAN. hal ini dapat dilihat dari banyak bermunculan tempat-tempat makan, baik yang berasal dari

BAB I PENDAHULUAN. persaingan bisnisnya menunjukan perkembangan yang cukup pesat, namun tidak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kepuasaan pelanggan untuk memaksimalkan laba dan menjaga. keberlangsungan perusahaanya. Hal ini juga untuk memberikan kepuasan

BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Perusahaan dituntut bekerja keras untuk memberikan barang atau jasa

BAB I PENDAHULUAN. ini berangsur-angsur kota Bandung juga menjadi kota wisata kuliner. Sama halnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang semakin membuka peluang pengusaha untuk turut

(Survei terhadap nasabah Bank Rakyat Indonesia) DRAFT SKRIPSI. Untuk memenuhi salah satu syarat penyusunan skripsi guna

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sektor pariwisata yang menarik, maka dengan pengelolaan

3.1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dan pada giliran nya laba akan menurun. berusaha melakukan berbagai kegiatan yang menunjang, kegiatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sekilas Profil Kafe Roti Gempol & Kopi Anjis

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan industri membawa dampak bagi kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangan jaman cafe telah memiliki banyak konsep.

BAB I PENDAHULUAN. sampai besar seperti cafe, rumah makan maupun restoran. Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan di Indonesia telah tumbuh dan berkembang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. segi kebutuhan primer, sekunder, maupun tersier merupakan suatu kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Profil Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen

Jumlah Restoran dan Kafe

BAB I PENDAHULUAN. Termasuk dalam bidang ritel yang saat ini tumbuh dan berkembang pesat seiring

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan kepuasan bagi konsumennya. Perusahaan dapat menjadi pemenang

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang.

BAB I PENDAHULUAN. maupun wisatawan asing. Sektor pariwisata menjadi salah satu industri yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dengan kondisi persaingan yang semakin tinggi antar perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang semakin berkembang banyak dipicu oleh semakin banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat seiring

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. besar tetapi perusahaan kecil atau perusahaan pemula juga menerapkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya Negara Indonesia yang dapat dilihat dari segi

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis Cafe merupakan suatu bisnis yang menjanjikan ( yang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mengandalkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dalam melamar pekerjaan,

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. jaman sekarang yang dimana telah mengalami perkembangan dalam dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. tinggi, hanya perusahaan yang berorientasi pada konsumen yang berhasil menarik

BAB I PENDAHULUAN. Barat, 2013.

BAB I PENDAHULUAN. Sarana transportasi mempunyai peranan penting dalam mobilisasi kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. maupun memanfaatkan teknologi canggih sebagai sarana produksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. banyak cafe yang menawarkan konsep one stop shopping pengunjung dapat

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang tersebar di semua wilayah Kota Bandung. Sejak dahulu Kota

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang sangat ketat terutama pada sektor jasa. Semakin maju suatu

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan yang cukup positif. Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri jasa sangatlah pesat di negara-negara maju begitu pula,

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata sebagai suatu jenis usaha yang memiliki nilai ekonomi, maka

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya di dunia termasuk di Indonesia. Ini disebabkan kebutuhan

I. PENDAHULUAN. Jenis Wisatawan Domestik Asing Jumlah Domestik Asing Jumlah Domestik Asing

BAB 1 PENDAHULUAN. perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan. Sedangkan menurut

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring trend gaya hidup masyarakat sekarang ini, industri kafe dan restoran

BAB I PENDAHULUAN. organisasi atau perusahaan yang mencari laba atau nirlaba. Adanya kegiatan pasar

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. harus dihadapi dengan kesiapan yang matang dari berbagai faktor-faktor

BAB I PENDAHULUAN. segelintir peneliti yang melakukan analisa terhadap perkembangan otomotif yang

BAB I PENDAHULUAN. jasa. Sehingga setiap perusahaan dituntut untuk selalu berusaha keras dalam

STRATEGI PEMASARAN PADA PANGKAS RAMBUT SUNDA MENGGUNAKAN ANALISA SWOT FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA DEPOK 2015

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin

BAB I PENDAHULUAN. menarik untuk kita teliti, terlebih di era globalisasi terutama dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. maupun mancanegara untuk berkunjung. Seiring dengan meningkatnya kunjungan

BAB I PENDAHULUAN. segelintir peneliti yang melakukan analisa terhadap perkembangan otomotif yang

1.1 DATA KUNJUNGAN WISATAWAN KE KOTA BANDUNG PADA TAHUN

manusia serta berkembangnya arus globalisasi menimbulkan adanya pergeseran nilai budaya dari masyarakat sosial menjadi cenderung lebih individual.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. kepada pihak yang membutuhkan, baik perorangan, maupun perusahaan. Usaha

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi dan industri membawa dampak bagi kehidupan manusia terutama pada dunia usaha saat ini. Di samping itu, banyaknya usaha bermunculan baik perusahaan kecil maupun besar berdampak pada persaingan yang ketat antar perusahaan, terutama persaingan yang berasal dari perusahaan sejenis. Hal ini menyebabkan perusahaan yang menerapkan konsep pemasaran perlu mencermati perilaku konsumen dan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembeliannya dalam usaha-usaha pemasaran sebuah produk yang dilakukan. Hal tersebut dikarenakan dalam konsep pemasaran, salah satu cara untuk mencapai tujuan perusahaan adalah dengan mengetahui apa kebutuhan dan keinginan konsumen atau pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing. Kota Bandung selain mempunyai banyak objek wisata alam maupun objek wisata sejarah, Kota Bandung pun menawarkan pengalaman berwisata yang menarik yaitu wisata belanja pakaian (factory outlet) dan wisata kuliner. Wisata kuliner dipilih para wisatawan karena Bandung dikenal dengan suasana yang sejuk dan tempat yang tepat untuk berwisata kuliner. Bandung banyak menawarkan hidangan-hidangan kuliner mulai dari tradisional sampai internasional. Maka dari itu para pelaku bisnis berlomba-lomba membuka usaha di bidang kuliner. Usaha kuliner kota Bandung pun sangat bermacam-macam 1

2 mulai dari kafe atau coffe shop, restoran, food court, sampai pedagang kaki lima. (http://bandungtourism.com). Saat ini masyarakat mengalami perubahan gaya hidup (lifestyle). Salah satu manifestasi gaya hidup modern saat ini adalah kebiasaan kelompok masyarakat tertentu yang nongkrong di kafe atau coffe shop. Hal ini didukung oleh pendapat Renald Kasali, seorang pakar di bidang pemasaran yang berkata, Ngopi kini bukan lagi sekedar untuk menghilangkan kantuk, tapi sebagai bagian gaya hidup, dimana coffe shop menjadi tempat kongkow yang amat diminati. Gaya hidup ini sesuai dengan karakter orang Indonesia yang suka berkumpul. Fenomena maraknya coffe shop juga terjadi di Kota Bandung. Table 1.1 Usaha Café di Kota Bandung Tahun Jumlah Café Persentase Kenaikan 2010 191 2,68% 2011 196 2,61% 2012 235 19,89% 2013 432 49,8% 2014 653 51,2% Sumber : Kota Bandung Dalam Angka, 2015 (Bandungkota.bps.go.id) Berdasarkan Tabel 1.1 menunjukan bahwa dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 terdapat peningkatan jumlah café yang mengakibatkan persaingan dalam bidang restoran di Kota Bandung meningkat juga, sehingga perusahaan harus mempunyai ciri khas sendiri untuk dapat bersaing dengan perusahaan yang menawarkan produk sejenis. Pada tahun 2011 presentase jumlah cafe di Kota Bandung menurun 2,61%, pada tahun 2012 mengalami peningkatkan sebesar 19,89%, pada tahun 2013 meningkat sebanyak 49,8%, dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 51,2%. Hal ini menunjukan bahwa persaingan

3 usaha cafe di Kota Bandung setiap tahun semakin ketat. Di bidang pemasaran tidak hanya menentukan sasaran dan target pasarnya tetapi perusahaan juga harus menciptakan produknya dengan baik agar dapat unggul dan diminati oleh konsumen yang sebelumnya tidak memiliki permintan. Tugas pemasar memberikan daya tarik kepada konsumen dan konsumen tersebut tertarik dengan apa yang disampaikan atau yang diberikan oleh pemasar, sehingga konsumen konsumen dapat mengalihkan perhatiannya kepada yang telah ditawarkan. Berikut beberapa jenis café di Bandung : Tabel 1.2 Jenis Café di Kota Bandung tahun 2015 No Jenis Café 2013 2014 2015 Pengunjung 1. Bistro dan Brasserie 46 57 78 14.362.351 2. Buffet 67 79 85 15.545.232 3. Café 76 81 82 16.634.344 4. Caffetaria 72 77 84 15.542.712 5 Coffehouse 116 134 157 13.872.087 Jumlah 377 428 486 75.865.726 Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Bandung Berdasarkan data diatas, dari beberapa jenis café di Bandung. Pertahunnya café tersebut telah mengalami kenaikan atau bertambahnya café di kota Bandung ini terdapat kenaikan dari tahun 2013 ke tahun 2014. Dilihat dari jumlah pengunjung 3 tahun jenis café coffehouse terdapat pengunjung yang sedikit. Hal ini termasuk yang melarbelakangi masalah sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di jenis café Coffehouse. Restoran dan café merupakan usaha jasa dan makanan dan minuman hal ini dijelaskan pada UU 10/2009 disebutkan bahwa yang dimaksud dengan usaha

4 jasa makanan minuman adalah usahan jasa penyediaan makanan dan minuman yang dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan dapat berupa restoran,café,jasa boga, dan bar/kedai minum. Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor PM.87/HK.501/MKP2010 tentang tata cara pendaftaran usaha jasa makanan dan minuman, memberikan definisi bahwa restoran dan café adalah usaha penyedia makanan dan minuman dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan penyimpanan dan/atau penyajiannya, didalam satu tempat yang tidak berpindah-pindah. Bagi produsen atau pelaku bisnis hal ini merupakan suatu bentuk ancaman karena semakin banyak produk yang ditawarkan maka semakin ketat pula persaingan yang terjadi dalam dunia bisnis jasa. Persaingan yang semakin ketat ini menuntut para pelaku bisnis untuk mampu memaksimalkan kinerja perusahaannya agar dapat bersaing di pasar. Untuk mengatasi hal tersebut maka perusahaan harus memiliki strategi pemasaran yang kuat dalam memasarkan produk sehingga dapat bertahan dalam persaingan bisnis. Kondisi persaingan yang ketat membuat konsumen sangat rentan untuk berubah-ubah, sehingga setiap perusahaan dituntut untuk dapat mengikuti perubahan permintaan konsumen secara terus-menerus berganti mengikuti perkembangan. Disamping itu perusahaan atau pelaku bisnis harus selalu mendengar atau memperhatikan keluh kesah dari konsumen atau apa kemauan konsumen dengan selalu melihat preferensi konsumen bukan referensi dari pribadi atau bagian dari pemangku kepentingan, tetapi jika pribadi atau pemangku kepentingan tersebut sudah melakukan penelitian kepada konsumen maka preferensi tersebut dapat

5 dipakai untuk suatu bahan yang nantinya akan digunakan oleh perusahaan atau pelaku bisnis tersebut. Keputusan pembelian merupakan hal yang sangat penting dalam kegiatan pemasaran, minat membeli suatu produk merupakan perilaku dari konsmuen yang melandasi keputusan pembelian yang akan dilakukan. Seiring dengan banyaknya café tentunya menjadi pilihan tempat penyalur dari keputusan pembelian. Selain itu media promosi (media promotion) dan SDM (people) menjadi alasan di dalam keputusan pembelian. Keputusan pembelian pada setiap orang dasarnya sama, tahap dari keputusan pembelian konsumen berbeda. Tahap-tahap tersebut yang akan menghasilkan suatu keputusan untuk membeli atau tidak. Agar dapat menghadapi mondisi persaingan antar café yang semakin menjamur saat ini perusahaan dituntut untuk dapat bersaing dalam menarik konsumen. Para pengusaha bisnis kuliner harus mencari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keputusan konsumen dalam memilih café dan menyusun strategi pemasaran yang tepat sehingga dapat menguasai pangsa pasar. Strategi pemasaran yang dikembangkan dalam hal ini adalah dengan strategi bauran pemasaran yang diantaranya terdapat indicator media promosi (media promotion) dan SDM (people). Ketika konsumen sudah melakukan keputusan pembeliannya di salah satu produk yang telah mereka pertimbangkan dari berbagai produk yang ada di perusahaan atau café lainya. Tentunya konsumen akan mengecek kembali barang yang telah di beli jika produk tersebut memiliki keterlibatan yang tinggi. Hal menjadi kesempatan untuk para produsen dalam bersaing di media promosi

6 maupun SDM (people) yang baik atau bagi jasa dapat menjadi nilai tambah bagi konsumen untuk memilih dan memutukan pembeliannya untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Berikut data transaksi café yang ada di Bandung : Tabel 1.3 Data Transaksi Coffehouse Kota Bandung Tahun 2015 400000 350000 300000 250000 200000 150000 100000 50000 236400 367200 216686 298600 0 yellow truck ngopidoeloe roti gempol dan kopi anjis bober Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan kota Bandung. Berdasarkan data diatas dari jumlah orang yang bertransaksi di berbagai caffehouse yang ada di di Bandung di tahun 2015. Terdapat jumlah transaksi yang sedikit atau rendah yaitu Roti Gempol dan Kopi Anjis dengan jumlah 216.686 orang yang bertransaksi. Roti Gempol dan Kopi Anjis terdapat 4 cabang yaitu di Jl. Bengawan No 34, Bandung, Jl. Gempol wetan No 14 Bandung, Jl. Prof. Drg. Surya Sumantri No.25 Bandung dan Jl. Talaga Bodas 46 Bandung.. Berikut data mengenai orang yang bertransaksi di Roti Gempol dan Kopi Anjis :

7 Tabel 1.4 Data Transaksi Roti Gempol dan Kopi Anjis Bandung Tahun 2015 70000 60000 50000 40000 30000 20000 10000 0 65128 62140 Roti Gempol dan Kopi Anjis Jl. Bengawan No 34, Bandung Roti Gempol dan Kopi Anjis Jl. Gempol wetan No 14 Bandung 57125 Roti Gempol dan Kopi Anjis Jl. Prof. Drg. Surya Sumantri No.25 Bandung 41782 Roti gempol dan Kopi Anjis Talaga Bodas No. 46 Bandung Sumber : Roti Gempol dan Kopi Anjis Cabang Talaga Bodas 46 Bandung Berdasarkan data diatas terdapat jumlah transaksi di 3 cabang Roti Gempol dan Kopi Anjis yang ada di bandung. Dapat dilihat Roti Gempol dan Kopi Anjis Cabang Talaga Bodas 46 Bandung terdapat jumlah transaksi yang sedikit dengan jumlah 41.782 orang yang bertransaksi diantara 3 cabang lainnya. Maka dari itu peneliti tertarik meneliti Roti Gempol dan Kopi Anjis Cabang Talaga Bodas 46 Bandung. Berdasarkan hasil wawancara dengan Manajer Pemasaran Kafe Roti Gempol dan Kopi Anjis Cabang Jalan Talaga Bodas 46 Bandung pada tanggal 23 Februari 2016 didapat pula nilai penjualan Kafe Gempol dan Kopi Anjis Cabang Talaga Bodas 46 Bandung tersebut sebagai berikut : Nilai Penjualan Kafe Roti Gempol dan Kopi Anjis Cabang Jl. Talaga Bodas 46, Bandung Tabel 1.5 Nilai Penjualan Cafe Roti Gempol dan Kopi Anjis Cabang Talaga Bodas 46 Bandung Januari 2016 +/- Rp. 270.000000 Sumber : Data Internal Perusahaan Februari 2016 +/- Rp. 200.000.000 Maret 2016 +/- Rp. 170.000.000 April 2016 +/- Rp. 200.000.000 Berdasarkan Tabel 1.5 di atas menunjukkan bahwa nilai penjualan Cafe Roti

8 Gempol dan Kopi Anjis Cabang Jalan Talaga Bodas 46 Bandung berfluktuatif dan cenderung mengalami penurunan. Hal ini menandakan rendahnya keputusan pengunjung untuk melakukan pembelian di Cafe Roti Gempol dan Kopi Anjis Cabang Jalan Talaga Bodas 46 Bandung. Peneliti tertarik untuk melakukan survey pendahuluan untuk mengetahui faktor apa saja yang mangakibatkan penurunan pendapatan di Cafe Roti Gempol dan Kopi Anjis Cabang Jalan Talaga Bodas 46 Bandung, hal ini digunakan agar peneliti mendapatkan bukti nyata permasalahan yang ada di Cafe Roti Gempol dan Kopi Anjis Cabang Jalan Talaga Bodas 46 Bandung, dan dapat dijadikan sebagai acuan bagi perusahaan untuk dapat memperhatikan dan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada di Cafe Roti Gempol dan Kopi Anjis Cabang Jalan Talaga Bodas 46 Bandung agar tujuan untuk memberikan dampak yang baik dan tercapai dengan baik. Pada Tabel 1.6 dikemukan hasil prasurvey yang sudah dilakukan oleh peneliti, hasil dari pra penelitian tersebut dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 1.6 Hasil Pra Survey Mengenai Keputusan Pembelian di Cafe Roti Gempol dan Kopi Anjis Cabang Talaga Bodas 46 Bandung NO Pernyataan SS S C TS STS 1 Saya memilih Roti Gempol dan Kopi Anjis dibandingkan café lainnya 2 Lokasi Roti Gempol dan Kopi Anjis Terjangkau oleh konsumen - 50% 37% 13% - 10% 33% 40% 17% - 3 Transaksi pembayaran di Roti Gempol dan 3% 43% 47% 7% - Kopi Anjis Menggunakan teknologi modern 4 Jumlah pembelian makan dan minuman di 10% 63% 23% 4% - Roti Gempol dan Kopi Anjis berdasarkan kebutuhan 5 Saya memilih Roti Gempol dan Kopi Anjis 10% 57% 30% - 3% Karena memiliki citra merek yang baik 6 Saya mengunjungi Roti Gempol dan Kopi 3% 40% 43% 13% - Anjis berdasarkan frekuensi waktu tertentu 7 Saya mengunjungi Roti Gempol dan Kopi Anjis lebih dari tiga kali dalam seminggu - 17% 26% 50% 7% Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner oleh peneliti Februari 2016

9 Dapat dilihat Tabel 1.6 bahwa berdasarkan hasil kuesioner pendahuluan yang dilakukan peneliti menganai keputusan pembelian di Cafe Roti Gempol dan Kopi Anjis Cabang Talaga Bodas 46 Bandung, diperoleh informasi bahwa sebanyak 17% orang responden menyatakan setuju, 26% orang cukup setuju, 50% orang tidak setuju, 7% sangat tidak setuju bahwa mereka mengunjungi Roti Gempol dan Kopi Anjis lebih dari tiga kali dalam seminggu. Berdasarkan kesimpulan pada tabel di atas menunjukan hasil kuesioner pendahuluan yang dibagikan kepada responden yang dating ke Roti Gempol dan Kopi Anjis sebagian besar menunjukan rendahnya keputusan pembelian yang dilakukan oleh pengunjung. Selanjutnya untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya pengambilan keputusan pembelian yang di lakukan oleh pengunjung café Roti Gempol dan Kopi Anjis Cabang Talaga Bodas 46 Bandung, maka peneliti kembali melakukan penelitian pendahuluan dengan membagikan kuesioner pendahuluankepada responden yang sama. Adapun hasil kuesioner tersebut peneliti sajikan pada tabel 1.7 berikut : Tabel 1.7 Hasil Pra Survey Mengenai Bauran Pemasaran Jasa di Cafe Roti Gempol dan Kopi Anjis Cabang Talaga Bodas 46 Bandung NO 1 2 Bauran Pemasaran Product Price Pernyataan SS S C TS STS Produk makanan dan minuman di Roti Gempol dan Kopi Anjis menarik perhatian Produk makanan dan minuman di Roti Gempol dan Kopi Anjis sesuai dengan harapan Harga makanan dan minuman di Roti Gempol dan Kopi Anjis sangat 13% 63% 24% - - 6% 60% 30% 3% - 3% 50% 43% 4% -

10 NO Bauran Pemasaran Pernyataan SS S C TS STS terjangkau Harga di Roti Gempol dan Kopi Anjis sesuai dengan produk yang ditawarkan 3 Place Roti Gempol dan Kopi Anjis sangat nyaman Roti Gempol dan Kopi Anjis sangat strategis 7% 50% 37% 6% 13% 40% 40% 7% 10% 40% 37% 13% 4 Promotion Anda mengetahui Roti Gempol dan Kopi Anjis! dari rekomendasi teman Anda mengetahui Roti Gempol dan Kopi Anjis dari surat kabar (Koran) 10% 27% 47% 16% - 3% 13% 40% 27% 17% 5 6 7 People Process Physical Evidance Anda mengetahui Roti Gempol dan Kopi Anjis dari internet Anda mengetahui Roti Gempol dan Kopi Anjis dari social media Karyawan ataupun pemilik Roti Gempol dan Kopi Anjis selalu bersikap sopan dalam melayani konsumen selama ditempat makan Saya merasa dilayani dengan baik oleh karyawan ataupun pemilik Roti Gempol dan Kopi Anjis Karyawan atupun pemilik Roti Gempol dan Kopi Anjis selalu tersedia ditempat, sehingga membuat saya lebih mudah meminta apa yang saya butuhkan Proses pemesanan makanan dan minuman di Roti Gempol dan Kopi Anjis sangat cepat ditanggapi Proses pembayaran di Roti Gempol dan Kopi Anjis sangat mudah Kebersihan di Kopi Anjis! sudah terjaga dengan baik Lahan parkir kendaraan di Roti Gempol dan Kopi Anjis terbukti aman Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner oleh peneliti Februari 2016 7% 20% 40% 20% 13% 20% 30% 37% 7% 6% 17% 40% 40% 3% - 10% 33% 43% 10% 4% 3% 27% 63% 7% - 7% 46% 37% 10% - 60% 30% 10% - - 33% 50% 7% 10% - 10% 50% 33% 7% -

11 Pada tabel 1.6 di atas berdasarkan hasil kuesioner pendahuluan yang dilakukan peneliti menganai bauran pemasaran jasa di Jumlah Pengunjung Cafe Roti Gempol dan Kopi Anjis Cabang Talaga Bodas 46 Bandung, diperoleh informasi bahwa pada aspek promosi sebanyak 3% orang responden menyatakan sangat setuju, 13% orang setuju, 40% orang cukup setuju, 27% orang tidak setuju, dan 17% sangat tidak setuju bahwa mereka bukan mengetahui Roti Gempol dan Kopi Anjis dari surat kabar (Koran). Media promosi yang digunakan oleh Roti Gempol dan Kopi Anjis Cabang Talaga Bodas 46 Bandung dianggap kurang mampu menarik minat pengunjung. Hal ini juga diperkuat dalam wawancara langsung dengan manajer café Roti Gempol dan Kopi Anjis Cabang Talaga Bodas 46 Bandung yang mengatakan bahwa saat ini media promosi yang digunakan oleh kopi anjis sangat terbatas sehingga tidak mampu untuk menarik minat pengunjung. Berdasarkan hasil penilaian responden mengenai bauran pemasaran jasa pada aspek people sebanyak 3% orang responden menyatakan sangat setuju, 27% orang menyatakan setuju, 63% orang menyatakan cukup setuju, dan 7% orang menyatakan tidak setuju bahwa Karyawan atupun pemilik Cafe Roti Gempol dan Kopi Anjis Cabang Talaga Bodas 46 Bandung selalu tersedia ditempat, sehingga membuat konsumen lebih mudah meminta apa yang dibutuhkannya. Setelah melakukan penyebaran kuesioner pendahuluan maka didapat pada kegiatan media promosi (media promotion) dan SDM (people) yang terjadi kurang efektif yang tidak sesuai dengan harapan konsumen yang mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian. Secara umum media promosi dan people sangat persuasive dengan demikian efektif dalam mempengaruhi keputusan

12 pembelian. Faktor media promosi dan people diduga mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian yang mengakibatkan jumlah pengunjung Cafe Roti Gempol dan Kopi Anjis Cabang Talaga Bodas 46 Bandung mengalami penurunan. Hal ini sesuai dengan penelitian menurut Mochamad Rhizky Arwiedya (2011) mengemukakan bahwa keputusan pembelian mempunyai hubungan yang erat dengan sikap konsumen dimana dan people dapat mempengaruhi konsumen dalam melakukan tindakan keputusan pembelian. Dan juga menurut Sarah Arwita (2012) mengemukakan bahwa keputusan pembelian mempunyai hubungan yang positif, dengan media promosi, people dapat mempengaruhi konsumen dalam melakukan keputusan pembelian Berdasarkan permasalahan yang diuraikan, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dan menjadikan permasalahan yang terjadi sebagai topik penelitian dengan mengambil judul Pengaruh Media Promosi dan People Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Survei Pada Café Roti Gempol dan Kopi Anjis Cabang Talaga Bodas 46 Bandung). 1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah Pada bab ini penulis akan membuat identifikasi masalah dan rumusan masalah, rumusan masalah mengenai Media Promosi dan People sebagai variabel independen dan Proses Keputusan Pembelian sebagai variabel dependen. Dimana terdapat fenomena-fenomena masalah dalam variabel tersebut. Penulis meneliti fenomena tersebut dan membuat identifikasi maslahnya serta merumuskan permasalahan-permaslahan yang ada di latar belakang penelitian. Sedangkan

13 perumusan maslah menggambarkan permasalahan yang akan diteliti. 1.2.1 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah penelitian yang telah diuraikan dalam latar belakang penelitian, maka dapat diidentifikasi masalah dalam penelitian yang terjadi pada Café Roti Gempol dan Kopi Anjis Cabang Talaga Bodas 46 Bandung, berikut adalah identifikasi masalah yang ada di Café Roti Gempol dan Kopi Anjis Cabang Talaga Bodas 46 Bandung yang telah diuraikan oleh peneliti : 1. Terdapat jumlah pengunjung yang sedikit di coffeshop diantara jenis café lain. 2. Terdapat pesaing bisnis jasa selain Roti Gempol dan Kopi Anjis yang di Bandung. 3. Terdapat jumlah transaksi yang sedikit di Café Roti Gempol dan Kopi Anjis diantara coffeshop yang lain. 4. Terdapat jumlah transaksi yang sedikit di Café Roti Gempol dan Kopi Anjis Cabang Talaga Bodas 46 Bandung diantara Café Roti Gempol dan Kopi Anjis cabang lain yang ada di Bandung 5. Pendapatan Cafe Roti Gempol dan Kopi Anjis Cabang Talaga Bodas 46 Bandung mengalami fluktuasi. 6. Dari hasil pra survey terdapat media promosi yang kurang sesuai 7. Konsumen tidak terlalu menjadikan Cafe Roti Gempol dan Kopi Anjis Cabang Talaga Bodas 46 sebagai tempat untuk membeli makanan dan minuman

14 1.2.2 Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah penelitian diatas, maka dapat disimpulkan rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:. 1. Bagaimana tanggapan konsumen mengenai media promosi di Café Roti Gempol dan Kopi Anjis Cabang Talaga Bodas 46 Bandung. 2. Bagaimana tanggapan konsumen mengenai people di Café Roti Gempol dan Kopi Anjis Cabang Talaga Bodas 46 Bandung. 3. Bagaimana tanggapan konsumen mengenai keputusan pembelian Café Roti Gempol dan Kopi Anjis Cabang Talaga Bodas 46 Bandung. 4. Seberapa besar pengaruh media promosi dan people terhadap keputusan pembelian konsumen di Café Roti Gempol dan Kopi Anjis Cabang Talaga Bodas 46 Bandung secara parsial dan simultan. 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai rumusan masalah yang diajukan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengkaji : 1. Tanggapan konsumen mengenai media promosi di Café Roti Gempol dan Kopi Anjis Cabang Talaga Bodas 46 Bandung. 2. Tanggapan konsumen mengenai people di Café Roti Gempol dan Kopi Anjis Cabang Talaga Bodas 46 Bandung. 3. Tanggapan konsumen mengenai keputusan pembelian Café Roti Gempol dan Kopi Anjis Cabang Talaga Bodas 46 Bandung. 4. Besar pengaruh media promosi dan people terhadap keputusan pembelian

15 tanggapan konsumen mengenai keputusan pembelian di Café Roti Gempol dan Kopi Anjis Cabang Talaga Bodas 46 Bandung. 1.4 Kegunaan Penelitian Penulis mengharapkan penelitian ini dapat memberikan hasil yang bermanfaat, sejalan dengan tujuan penelitian diatas. 1.4.1 Kegunaan Akademis 1. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis serta menambah ilmu yang telah di dapatkan pada saat belajar di perkuliahan. 2. Penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar studi perbandingan dan referensi bagi penelitian lain yang sejenis. 1.4.2 Kegunaan Praktis 1. Bagi Penulis a) Dapat mengetahui tanggapan konsumen mengenai media promosi di Café Roti Gempol dan Kopi Anjis Cabang Talaga Bodas 46 Bandung. b) Dapat mengetahui tanggapan konsumen mengenai people di Café Roti Gempol dan Kopi Anjis Cabang Talaga Bodas 46 Bandung. c) Dapat mengetahui hal-hal yang mempengaruhi keputusan pembelian di Café Roti Gempol dan Kopi Anjis Cabang Talaga Bodas 46 Bandung. 2. Bagi Café Roti Gempol dan Kopi Anjis Cabang Talaga Bodas 46 Bandung. Penelitian ini akan menghasilkan suatu kesimpulan dan saran-saran terhadap

16 masalah yang dihadapi perusahaan sebagai suatu masukan dan bahan pertimbangan dalam metode promosi people. 3. Bagi Pihak Lain Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi untuk memperkaya cara berfikir dan sebagai bahan referensi tambahan untuk penelitian ilmiah yang akan dilakukan.