PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI MENJUMLAHKAN DAN MENGURANGKAN BILANGAN BULAT UNTUK SISWA KELAS VII MTsN KURANJI PADANG Fathul Rahmi* ), Yulia Haryono** ), Rina Febriana** ) * ) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat ** ) Dosen Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi dengan masih banyaknya materi yang belum dipahami siswa, salah satunya adalah menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat. Buku sumber yang digunakan selama ini pada proses belajar mengajar belum mampu membantu siswa untuk memahami suatu konsep. Siswa cenderung menghapal rumus dan tidak berfikir kritis dalam belajar. Untuk mengembangkan pengetahuan siswa dibutuhkan bahan ajar pendamping berupa lembar kegiatan siswa (LKS) dengan pendekatan kontekstual. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan LKS berbasis kontekstual untuk materi menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat untuk siswa kelas VII MTsN Kuranji Padang yang valid, praktis dan efektif. Jenis penelitian ini adalah pengembangan dengan menggunakan Model 4-D. Model 4-D terdiri dari tahap Define, Design, Development, dan Disseminate. Pada penelitian ini hanya menggunakan 3 tahap, yaitu tahap Define, Design dan Development. Pada tahap development dilakukan sampai efektivitas, yang diuji cobakan dalam satu kelas. Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa LKS berbasis kontekstual untuk materi menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat sudah valid, praktis dan efektif. Key Words: Pengembangan, Lembar Kegiatan Siswa, Kontekstual. PENDAHULUAN Matematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang memegang peran penting dalam kehidupan manusia. Hal ini terlihat dari penggunaan ilmu matematika dalam memecahkan masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Belajar matematika dapat melatih manusia menjadi lebih teliti, cermat, dan tidak ceroboh dalam bertindak. Selain itu, melalui pembelajaran matematika dapat melatih manusia berpikir secara logis, analitis, kritis, kreatif dan sistematis. Besarnya peran matematika tersebut menjadikan pelajaran matematika dipelajari secara luas dan dipahami secara mendasar mulai dari jenjang pendidikan dasar, pendidikan
menengah sampai ke perguruan tinggi. Berdasarkan observasi yang dilakukan pada tanggal 19 sampai 30 Januari 2016 di MTsN Kuranji Padang, pada proses pembelajaran matematika guru dan siswa sudah menggunakan bahan ajar. Bahan ajar yang digunakan siswa hanya buku teks sebagai sumber belajar, siswa tidak menggunakan bahan ajar lainnya selama pembelajaran. Buku teks yang digunakan siswa belum mampu mengarahkan siswa untuk memahami dan menghubungkan materi yang diterima dengan situasi kehidupan nyata, karena dalam buku teks tersebut teori-teori disajikan secara langsung, dan soal-soal yang masih monoton artinya dalam buku teks tidak memuat aktivitas belajar yang melibatkan siswa secara langsung dalam menemukan dan menerapkan konsep matematika. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengembangkan bahan ajar berupa Lembar Kegiatan Siswa (LKS) yang mudah dipahami siswa dan mampu mengaitkannya dengan kehidupan nyata. Prastowo (2011: 204) mengemukakan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) adalah suatu bahan ajar yang berisi materi, ringkasan dan petunjukpetunjuk pelaksanaan tugas yang harus diselesaikan siswa yang mengacu pada kompetensi dasar yang harus dicapai. Pembelajaran dengan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) memungkinkan siswa belajar lebih cepat menyelesaikan satu kompetensi dasar (KD) atau lebih, karena siswa dapat mempelajarinya terlebih dahulu, dan pada lembar kegiatan siswa (LKS) yang dikembangkan terdapat materi serta kaya akan soal-soal latihan yang akan membimbing siswa dalam menemukan konsep, sehingga LKS yang diberikan bisa mengarahkan siswa untuk dapat menyelesaikan masalah matematika yang berhubungan dengan kehidupan nyata. Penelitian bertujuan untuk mengembangkan LKS berbasis Kontekstual pada materi Menjumlahkan dan Mengurangkan Bilangan Bulat yang valid, praktis dan efektif untuk siswa kelas VII MTsN Kuranji Padang.
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian Refi Marganika Lubis (2015) dengan judul Pengembangan Modul Berbasis Kontekstual pada Materi Bilangan Bulat Siswa SMPN 22 Padang. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian dan pengembagan (Research and Development/R&D).Menurut Sugiyono (2011: 427) Penelitian dan pengembangan (Research and Development/R&D) adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti sehingga menghasilkan produk baru, dan selanjutnya menguji keefektifan produk tersebut. Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah alat bantu pembelajaran matematika yang berupa LKS berbasis Kontekstual. Desain penelitian ini menggunakan model 4-D yang dikemukakan oleh Thiagarajan dkk dalam Trianto (2009: 189). Prosedur Penelitian yang dilakukan terdiri dari 4 tahap yaitu pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop), dan penyebaran (disseminate). Pada tahap define yang dilakukan adalah analisis ujung depan, analisis siswa, analisis konsep, dan analisis tugas yang bertujuan untuk mengetahui masalah yang dihadapi dalam pembelajaran matematika dan pendekatan yang relevan untuk mengatasi masalah tersebut. Pada tahap design yang dilakukan adalah merancang LKS berbasis kontekstual untuk materi menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat. Tahap develop yang dilakukan adalah validasi LKS yang telah dirancang, uji coba praktikalitas LKS berbasis kontekstual dan efektivitas LKS berbasis kontekstual Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi, angket, pedoman wawancara, soal pretest dan posttest. Data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Teknik analisis data dari angket adalah hasil angket dari guru dan siswa terhadap LKS. Selanjutnya dicari nilai persentase kepraktisan LKS dengan rumus yang dikemukakan oleh Riduwan (2012: 29). Selanjutnya analisis data
efektivitas dilakukan dengan menganalisis hasil pretest dan posttest dengan rumus N-Gain yang dikemukakan oleh Noer (2010:105). Hasil wawancara tehadap siswa dianalisis dengan menggunakan teknik deskriptif yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman dalam Iskandar (2009: 223). HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN Praktikalitas LKS dengan basis kontekstual bertujuan untuk melihat keterpakaian LKS oleh siswa. Tahap praktikalitas dilihat dengan menggunakan angket dan melakukan wawancara dengan beberapa siswa tentang pelaksanaan pembelajaran untuk melihat kemudahan, waktu, isi LKS dan ekivalensi LKS. Pada saat praktikalitas, LKS diujicobakan terhadap 6 orang siswa MTsN Kuranji Padang yang telah mempelajari materi menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat. Setelah dilakukan penilaian terhadap hasil kerja siswa dalam menyelesaikan soal-soal dalam LKS, dapat disimpulkan bahwa siswa bisa memahami dan mengerti dengan petunjuk-petunjuk yang diberikan dalam LKS dan soal-soal yang diberikan mampu diselesaikan siswa dengan baik meskipun masih terdapat beberapa soal yang kurang tepat dalam menentukan penyelesaiannya serta masih terdapatnya soal-soal yang tidak dijawab oleh siswa. Namun, secara keseluruhan disimpulkan siswa mampu memahami materi menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat yang diberikan dalam LKS. Berdasarkan hasil dari angket praktikalitas LKS serta wawancara terhadap guru dan siswa, dapat disimpulkan bahwa LKS dengan basis kontekstual untuk materi menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat dikategorikan praktis. a. Angket Kepraktisan Guru dan Siswa Hasil analisis angket praktikalitas guru sebesar 75,90% dengan kategori praktis dan angket praktikalitas siswa sebesar 81,25% dengan kategori sangat praktis. Hasil angket pratikalitas tersebut menunjukkan bahwa aspek kemudahaan dalam penggunaan
LKS dengan basis kontekstual membantu siswa dalam memahami materi, dapat membuat siswa membangun pengetahuanya sendiri, memudahkan guru dalam membimbing siswa menemukan konsep dan petunjuk penggunaan serta materi yang disajikan mudah dipahami, dengan hasil angket praktikalitas aspek kemudahan dalam pengguna oleh guru dan siswa b. Wawancara dengan Guru dan siswa Hasil wawancara dengan guru dan siswa dapat disimpulkan bahwa LKS dengan basis kontekstual sudah praktis baik dari segi kemudahan penggunaan LKS, waktu yang diperlukan, mudah diinterpretasikan, dan memiliki ekivalensi yang sama. Hasil analisis data efektivitas dengan melihat hasil pretest dan posttest diperoleh nilai untuk keefektifan LKS adalah 0,5 dengan ketegori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa LKS berbasis kontekstual valid, praktis, dan efektif. KESIMPULAN DAN SARAN LKS berbasis kontekstual pada materi menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat dilihat dari segi, penyajian serta bahasa dan keterbacaan dinyatakan sangat valid dengan persentase 85,07%. Dan LKS berbasis kontekstual yang dikembangkan pada materi menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat sudah praktis dengan persentase 75,90% dan dapat sudah efektif dengan tingkat keefektifaan sedang 0,5. Setelah melakukan tahap efektivitas LKS berbasis kontekstual sudah dapat digunakan oleh guru dan siswa. Berdasarkan hasil penelitian LKS berbasis kontekstual sebaiknya dilanjutkan sampai tahap penyebaran (disseminate). LKS berbasis kontekstual yang valid, praktis dan efektif dapat dijadikan sebagai bahan ajar pendamping buku teks pembelajaran matematika pada materi menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat di kelas VII SMP/MTs. LKS berbasis kontekstual dapat dijadikan contoh bagi peneliti lainnya dalam mengembangkan LKS lainnya.
DAFTAR RUJUKAN Huberman, Mattew.2009. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI press Prastowo, Andi. 2011. Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta: DIVA Press Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Walpole, Ronal. 1998. Pengantar Statistika. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Riduwan. 2012. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru- Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.Bandung: Alfabeta