LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN ANGGARAN 2013

dokumen-dokumen yang mirip
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

[REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)] PTUN SEMARANG P F

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

RENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI TUBEI PENGADILAN NEGERI TUBEI

RENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH

TAHUN 2018 RENCANA KINERJA TAHUNAN PTA JAWA BARAT

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

KATA PENGANTAR. Madiun, 13 Pebruari 2013 Ketua Pengadilan Agama Kab. Madiun, TTD. Drs. H. AMAM FAKHRUR, SH.,MH. NIP

KATA PENGANTAR. Ponorogo, 26 Januari 2013 KETUA PENGADILAN NEGERI PONOROGO M U S L I M, SH. NIP

Organisasi, Perencanaan dan Keuangan. Pengadilan Negeri Gorontalo merupakan

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN NEGERI MAJENE

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

TAHUN ANGGARAN Jl. Pengadilan No.8, Telp/Fax : (061) , P.O Box 1247 Medan 20112

REVIU RENSTRA

Pengadilan Agama Lebong Kelas II 1

PENGADILAN NEGERI BINTUHAN

KATA PENGANTAR. Barru, 20 Januari 2014 PENGADILAN NEGERI BARRU Wakil Ketua K A Y A T, SH, MH NIP

TAHUN ANGGARAN Jl. Pengadilan No.8, Telp/Fax : (061) , P.O Box 1247 Medan 20112

RENSTRA PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar bagi

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

RENSTRA PENGADILAN AGAMA JAKARTAA PUSAT

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

PENGADILAN NEGERI SLAWI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN JL. A. YANI NO. 99 PROCOT, SLAWI

RENCANA STRATEGIS TAHUN

Bab I Pendahuluan. Pembangunan Nasional dan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 menetapkan

menjadi kewenangan Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan

RENSTRA PENGADILAN AGAMA GIRI MENANG

C. Pengelolaan Keuangan BAB IV PENUTUP Kesimpulan... 73

KATA PENGANTAR. Dengan mengacu pada peraturan menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA MIMIKA JL. YOS SUDARSO KM 4 NAWARIPI TIMIKA PAPUA

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA KEBUMEN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

PENGADILAN NEGERI GIANYAR TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) HASIL REVIU TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA SOLOK. Jl. KAPTEN BAHAR HAMID LAING KOTA SOLOK

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PENGADILAN NEGERI DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

PENGADILAN NEGERI SEKAYU

B A B P E N D A H U L U A N

Purwodadi, 29 Januari 2016 KETUA PENGADILAN NEGERI PURWODADI R.HENDRAL,SH.MH NIP H a l i

Jl. Pengadilan No.8, Telp/Fax : (061) , P.O Box 1247 Medan 20112

Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar bagi peran. Pengadilan Negeri Palangka Rayadalam menjalankan tugas dan fungsi pokoknya,

RENSTRA PENGADILAN AGAMA JENEPONTO RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

Administrasi, Organisasi, Perencanaan dan Keuangan. Pengadilan Agama Brebes, merupakan lingkungan Peradilan Agama di bawah Mahkamah Agung Republik

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

PEN NGADILAN NEGE ERI MANNA

PENGADILAN NEGERI BANGKINANG

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN HASIL REVIU PENGADILAN NEGERI BANGLI. Jl. Brigjen Ngurah Rai No. 61

INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN TINGGI PALEMBANG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

JALAN MERDEKA LINGKUNGAN I NOMOR 497, SEKAYU. : : WEBSITE TELEPON/ FAKSIMILI : /

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

PENGADILAN MILITER III-17 MANADO Jln. SamRatulangi No. 16 Manado No. Telp/Fax ;

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar bagi peran

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI PASURUAN NOMOR :W14-U9/001/OT/SK/I/2012 TENTANG REVIU PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN MAHKAMAH SYAR IYAH LHOKSUKON. Jl. Imam Bonjol No 1 Lhoksukon

KATA PENGANTAR. dan hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan Review Dokumen Rencana Strategis

PENGADILAN NEGERI SEKAYU

A. RENCANA STRATEGIS

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA PASURUAN. Jl. Ir. H. Juanda No. 11 A Pasuruan

PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

PENGADILAN TINGGI AGAMA PADANG JL. BY PASS KM 24 ANAK AIR PADANG

mkn Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Tinggi Agama Ambon Tahun

BAB I PENDAHULUAN A. KONDISI UMUM

RINGKASAN LAKIP MAHKAMAH SYAR IYAH ACEH TAHUN 2011

REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BAB I PENDAHULUAN

Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping 1

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

PENGADILAN NEGERI SAMBAS

BAB II. PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PENGADILAN NEGERI SUNGGUMINASA

Pengadilan Tinggi Pekanbaru Jl. Jenderal Sudirman No. 315 Pekanbaru Telp pt-pekanbaru.go.id

L A K I P TAHUN 2013

REVIEW RENSTRA PENGADILAN NEGERI SIMALUNGUN

PENGADILAN AGAMA SRAGEN KLAS IB

RENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI SIBOLGA TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

RL/LAKIP 2011/PTA Samarinda-2012

KATA PENGANTAR. Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah

TAHUN ANGGARAN Jl. Pengadilan No.8, Telp/Fax : (061) , P.O Box 1247 Medan 20112

RIVIEW RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) TAHUN ANGGARAN PENGADILAN NEGERI JAKARTA PUSAT KELAS IA KHUSUS

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 dalam. penjelasannya mengamanatkan bahwa Indonesia adalah Negara Hukum

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar bagi peran. Pengadilan Tata Usaha Negara Kupang dalam menjalankan tugas dan fungsi

REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2016

KETUA PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

Transkripsi:

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN ANGGARAN PENGADILAN NEGERI PONOROGO Jalan Ir. H. Juanda Nomor 23 Telp. (0352) 481633 481645, Faks. (0352) 481645 Kode Pos 63418 Website : www.pn-ponorogo.go.id, email pn.ponorogo@yahoo.co.id

Halaman i dari iv halaman, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Negeri

KATA PENGANTAR Segala puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, berkat Rahmat dan Hidayah-Nya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Negeri Tahun dapat disusun. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Negeri tahun dilaksanakan sesuai Inpres No. 7 Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun dan Penetapan Kinerja Tahun 2014, maka Pengadilan Negeri selaku Pengadilan Tingkat Pertama perlu ikut mempertanggungjawabkan kinerjanya dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun. Pada akhimya dengan tersusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dari Pengadilan Negeri dapat bermanfaat dalam rangka peningkatan kinerja dimasa mendatang., Februari 2014 PENGADILAN NEGERI PONOROGO PANITERA / SEKRETARIS GATOT SUGIHARTO, SH. NIP. 19620424 198303 1 005 Halaman ii dari iv halaman, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Negeri

IKHTISAR EKSEKUTIF Dalam rangka menindaklanjuti surat Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor : 503 / SEK / KU. 01 / 12 / tanggal 19 Desember Perihal Penyampaian LAKIP Tahun dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2014 serta Intruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), maka Pengadilan Negeri selaku Pengadilan Tingkat Pertama perlu ikut mempertanggungjawabkan kinerjnya dalam bentuk Laporan akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun. Salah satu inti kegiatan yang merupakan tugas pokok dan fungsi serta pencapaian kinerja dari Pengadilan Negeri adalah masalah penyelesaian perkara yang diputus oleh Pengadilan Negeri. Maka penyelesaian perkara yang menjadi kewenangan Pengadilan Negeri merupakan sasaran strategis berpedoman pada faktor indikator kinerja utama maupun target yang diinginkan dari realisasi adapun pencapaian out put dan out come kinerja lembaga peradilan dipengaruhi oleh unsur SDM, sarana dan prasarana serta Anggaran yang berkaitan dengan penyelesaian perkara ataupun yang menjadi kewenangan Pengadilan Negeri. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun ini menyajikan berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh Pengadilan Negeri sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai Peradilan Tingkat Pertama dan sesuai dengan Visi Misi-nya yaitu Terwujudnya Supremasi Hukum melalui kekuasaan Kehakiman yang Mandiri, Efektif, serta mendapatkan kepercayaan publik, profesional dan memberikan pelayanan hukum yang berkualitas, etis, terjangkau dan biaya rendah bagi masyarakat. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini bersifat laporan terhadap Pencapaian Kinerja dari Pengadilan Negeri selama kurun waktu dari bulan Januari sampai dengan Desember, yang salah satu inti kegiatan yang merupakan tugas pokok dan fungsi serta pencapaian kinerjanya adalah masalah putusan perkara, yang selanjutnya dianalisa dan diperbandingkan dengan Rencana Kerja Kementerian dan Lembaga Tahun 2012 serta perbandingan dengan tahun sebelumnya, terutama menyangkut penyelesaian perkara yang menjadi kewenangan Pengadilan Negeri. Halaman iii dari iv halaman, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Negeri

DAFTAR ISI Kata Pengantar ------------------------------------------------------------------------------------- Ikhtisar Eksekutif --------------------------------------------------------------------------------------- Daftar isi -------------------------------------------------------------------------------------------- ii iii iv 1. BAB I Pendahuluan -------------------------------------------------------------------- A.. Latar Belakang ----------------------------------------------------------------------- 1 B. Tugas Pokok dan Fungsi ------------------------------------------------------------ 2 C. Sistematika Penyajian --------------------------------------------------------------- 3 2. BAB II Perencanaan dan Penetapan Kinerja ------------------------------------ A.. Rencana Stategis 2015 2019 ----------------------------------------------------- 4 1. Visi dan Misi Pengadil Negeri ------------------------------------- 4 2. Tujuan dan sasaran Strategis --------------------------------------------------- 5 3. Progam Utama dan Kinerja Pokok -------------------------------------------- 6 B. Rencana Kinerja tahun 2016 --------------------------------------------------------- 10 C. Penetapan Kinerja tahun 2016 ------------------------------------------------------ 11 3. BAB III Akuntabilitas Kinerja ------------------------------------------------------- A.. Pengukuran Kinerja ----------------------------------------------------------------- 12 B. Analisis Akuntabilitas Kinerja ------------------------------------------------------ 14 C. Akuntabilitas Keuangan -------------------------------------------------------------- 25 4. BAB IV Penutup ------------------------------------------------------------------------ A.. Kesimpulan -------------------------------------------------------------------------- 27 B. Saran ---------------------------------------------------------------------------------- 27 Lampiran : 1. Struktur Organisasi Pengadilan Negeri 2. Indikator Kinterja Utama Pengadilan Negeri 3. Penetapan Kinerja Tahun 2014 4. Matriks Rencana Strategis 2010 2014 5. Rencana Kinerja Tahunan Pengadilan Negeri 6. SK Penyusunan LAKIP Halaman iv dari iv halaman, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Negeri

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 pada Pasal 24 hasil Amandemen ke-tiga yang dilakukan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat RI dalam sidang tahunan pada tanggal 9 Nopember 2001 Pasal 24 ayat (2) Undang-Undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang telah diamandemen dikatakan bahwa " Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan Peradilan Umum, lingkungan Peradilan Agama, lingkungan Peradilan Militer, lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara, dan oleh Mahkamah Konstitusi ". Dengan amandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tersebut, khususnya Bab IX tentang Kekuasaan Kehakiman Pasal 24 telah membawa perubahan penting terhadap penyesuaian tersebut, lahirlah Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 Jo Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2010 tentang Kekuasaan Kehakiman dan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 tentang Mahkamah Agung. Berdasarkan Pasal 21 ayat (2) Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2010 tentang Kekuasan Kehakiman disebutkan bahwa " Ketentuan mengenai organisasi, administrasi dan finansial badan peradilan sebagaimana dimaksud ayat (1) untuk masing-masing lingkungan peradilan diatur dalam undang-undang sesuai dengan kekhususan lingkungan peradilan masing-masing ". Dengan demikian berdasarkan pasal tersebut, lahirlah apa yang disebut dengan peradilan satu atap. Sebagai realisasi dari pasal tersebut lahirlah Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2010 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum. Sebagai lembaga Pemerintah, Pengadilan Negeri merupakan Pengadilan Tingkat Pertama di bawah kekuasaan Mahkamah Agung dan hal ini juga merupakan tanggung jawab untuk melaksanakan tugas dan fungsi yang diamanatkan oleh undang-undang atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi. Kewajiban tersebut dijabarkan dengan menyiapkan, menysusun dan menyampaikan laporan kinerja secara tertulis, periodik dan melembaga. Pelaporan kinerja dimaksudkan untuk mengkonsumsikan capaian kinerja Halaman 1 dari 46 halaman, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Negeri

Pengadilan Negeri dalam satu tahun angggaran yang dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan dan sasaran serta menjelaskan keberhasilan dan kegagalan tingkat kinerja yang dicapainya. Adapun penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah salah satu rangkaian kegiatan yang harus dilakukan setiap tahun dan merupakan salah satu bentuk manifestasi dari evaluasi semua rangkaian yang telah dilakukan selama satu tahun anggaran. Kesemuanya harus terangkum dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), selain sebagai bahan evaluasi dari rangkaian program yang telah dicanangkan pada awal tahun anggaran juga sebagai bahan pijakan dalam menyusun langkahlangkah pada tahun berikutnya. B. Tugas Pokok dan Fungsi Pengadilan Negeri merupakan Pengadilan Tingkat Pertama lingkungan peradilan umum di bawah Mahkamah Agung RI sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakan Hukum dan Keadilan. Pengadilan Negeri, sebagai Pengadilan Tingkat Pertama bertugas dan berwenang menerima, memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara-perkara di tingkat Pertama baik perkara Pidana maupun Perkara Perdata. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Pengadilan Negeri mempunyai fungsi sebagai berikut : 1. Memberikan rasa keadilan yang cepat dan jujur di masysarakat. 2. Melaksanakan tugas Kekuasaan Kehakiman secara profesional, bermartabat, berintegritas, bisa dipercaya dan transparan. 3. Peradilan yang Mandiri dan Independen serta bebas dari campur tangan dari pihak luar, diluar kekuasaan kehakiman. 4. Intitusi peradilan yang efisien, efektif dan berkualitas dengan cara memberikan pelayanan secara profesional, cepat dan tepat kepada masyarakat. Halaman 2 dari 46 halaman, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Negeri

C. Sistematika Penyajian Sistematika penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) pada Pengadilan Negeri adalah sebagai berikut : BAB I Pendahuluan : Pada bagian ini menjelaskan tentang latar belakang, tugas dan fungsi, serta sistematika Penyajian. BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja : Pada bagian ini dijelaskan mengenai rencana strategis 2010 2014 dan rencana kinerja Tahun serta Perjanjian Kinerja (Dokumen Penetapan Kinerja) Tahun. Pada bab ini rencana strategis Tahun 2010 2014 akan disampaikan visi dan misi, tujuan dan sasaran, strategis, program utama dan kegiatan pokok. BAB III Akuntabilitas Kinerja : Pada bagian ini disajikan pengukuran kinerja yaitu perbandingan antara target dan reaslisasi kinerja dan analisis akuntabilitas kinerja yaitu pencapaian sasaran- sasaran organisasi dengan pengungkapan dan penyajian dari hasil-hasil pengukuran kinerja. BAB IV Penutup : Mengemukakan tujuan secara umum tentang keberhasilan dan kegagalan, permasalahan dan kendala utama yang berkaitan dengan kinerja Pengadilan Negeri serta strategi pemecahan masalah. Kemudian disampaikan pula saran-saran untuk peningkatan kinerja di tahun mendatang. Lampiran : Pada bagian ini dilampirkan dokumen-dokumen pendukung penyusunan Laporan Akuntabilitas Pengadilan Negeri Tahun Anggaran. Halaman 3 dari 46 halaman, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Negeri

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS 2010-2014 Rencana Strategis Pengadilan Negeri Tahun 2010 2014 merupakan komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-tahapan yang terencana dan terprogram secara sistematis melalui penataan, penertiban, perbaikan, pengkajian, pengelolaan terhadap sistem, kebijakan dan peraturan perundang-undangan untuk mencapai efektivitas dan efisiensi. Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja Pengadilan Negeri diselaraskan dengan arah kebijakan dan program Mahkamah Agung yang disesuaikan dengan pembangunan Nasional yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahun 2005-2025 dan Rencana Pembangunan Jangka menengah (RPJM) tahun 2010 2014, sebagai pedoman dan pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan pengadilan dalam pencapaian visi dan misi serta tujuan organisasi pada tahun 2010 2014. 1. VISI DAN MISI VISI : Dengan sistem peradilan satu atap (one roof system) dari empat lingkungan peradilan, maka Pengadilan Negeri mempunyai Visi yang sama dengan Mahkamah Agung RI yakni : " TERWUJUDNYA PENGADILAN NEGERI PONOROGO YANG AGUNG " Untuk Visi suatu organisasi maka perlu dijabarkan dalam bentuk Misi yang harus dijalankan. Adapun Misi Pengadilan Negeri sesuai dengan Misi Mahkamah Agung Republik Indonesia yaitu : MISI : 1. Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan dan transparasi. 2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Aparatur Peradilan dalam rangka peningkatan pelayanan pada masyarakat. Halaman 4 dari 46 halaman, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Negeri

3. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan yang efektif dan efisien. 4. Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen peradilan yang efektif dan efisien. 5. Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana peradilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 2. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS a. Tujuan Strategis Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun dan tujuan ditetapkan mengacu kepada pernyataan visi dan misi Pengadilan Negeri. Adapun Tujuan yang hendak dicapai Pengadilan Negeri adalah sebagai berikut : a. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi b. Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan c. Publik percaya bahwa Pengadilan Negeri dan Pengadilan Negeri di bawahnya memenuhi butir 1 dan 2 di atas b. Sasaran Strategis Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun kedepan dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014, sasaran strategis yang hendak dicapai Pengadilan Negeri adalah sebagai berikut : d. Meningkatnya penyelesaian perkara. e. Meningkatnya tertib administrasi perkara. f. Meningkatnya kualitas SDM pegawai. g. Meningkatnya kualitas pengawasan. h. Tersedianya dan meningkatkannya sarana dan prasarana yang menunjang kelancaraan pelaksanaan tugas sehari-hari. i. Terwujudnya sistem pelayanan administrasi dan informasi yang akurat. Halaman 5 dari 46 halaman, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Negeri

3. PROGRAM UTAMA DAN KEGIATAN POKOK Program Utama Keenam sasaran tersebut merupakan sasaran yang akan dicapai Pengadilan Negeri dalam tahun 2010 2014. Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, Pengadilan Negeri memiliki Program yaitu : a. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum merupakan program untuik mencapai sasaran strategis dalam hal penyelesaian perkara, tertib administrasi perkara, dan aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan. Kegiatan Pokok yang dilaksanakan Pengadilan Negeri dalam pelaksanaan Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum adalah : 1. Penyelesaian Perkara Pidana, Perdata, dan Tipikor 2. Penyelesaian Sisa Perkara Pidana, Perdata, dan Tipikor 3. Penelitian berkas perkara banding disampaikan secara lengkap dan tepat waktu 4. Register dan pendistribusian berkas perkara ke Majelis yang tepat waktu 5. Publikasi dan transparasi proses penyelesaian dan putusan perkara b. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung dibuat untuk mencapai sasaran strategis menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan mencapai pengawasan yang berkualitas. Kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam program ini adalah : 1. Pelaksanaan diklat teknis yudisial dan non yudisial 2. Tindak lanjut pengaduan yang masuk 3. Tindak lanjut temuan yang masuk dari tim pemeriksa c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung bertujuan untuk mencapai sasaran strategis dalam penyediaan sarana dan prasarana. Kegiatan pokok program ini adalah pengadaan sarana dan prasarana di Halaman 6 dari 46 halaman, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Negeri

lingkungan peradilan tingkat banding dan tingkat pertama. Kegiatan Pokok Dalam pelaksanaan Program-Program Utamanya, Pengadilan Negeri memiliki 3 (tiga) Kegiatan Pokok, sebagai berikut : a. Terselesikannya penyelesaiaan perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel di lingkngan peradilan umum b. Tersedianya dukungan manajemen dan tugas teknis dalam menyelenggarakan fungsi peradilan. c. Tersedianya sarana dan prasarana apartur Mahkamah Agung RI. Penetapan sasaran tersebut diarahkan kepada pencapaian visi dan misi pada Pengadilan Negeri. Dengan demikian keberhasilan pencapaian sasaran ini akan menghasilkan terwujudnya visi dan misi Pengadilan Negeri yang sudah dirumuskan dalam renstra (rencana strategis). INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN NEGERI PONOROGO Kinerja utama Peningkatan Indikator Kinerja Utama a. Persentase sisa Penjelasan Perbandingan sisa perkara yang Penanggung Jawab Hakim Majelis Sumber Data Laporan penyelesaian perkara yang diselesaikan dengan sisa perkara dan Panitera Tahunan. perkara diselesaikan yang harus diselesaikan b. Prosentase Perbandingan antara perkara Hakim Majelis Laporan perkara yang yang diminutasi Dengan jumlah dan Panitera Tahunan. diselesaikan perkara yang diregister. (saldo tepat waktu awal dan perkara yang masuk) c. Prosentase Perbandingan antara perkara yang Hakim Majelis Laporan perkara yang diminutasi dengan yang dan Panitera Tahunan. diselesaikan putus dikalikan 100 % Halaman 7 dari 46 halaman, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Negeri

Peningkatan Prosentase berkas Perbandingan antara berkas yang Panitera / Laporan tertib yang dilimpahkan dilimpahkan dari Penuntut Sekretaris Tahunan administrasi dari Penuntut Umum/Penyidik yang lengkap Pengadilan perkara Umum / Penyidik dengan jumlah berkas yang telah Negeri yang teregister diminutasi oleh Pengadilan Negeri secara lengkap dan. tepat waktu Peningkatan a. Prosentase Perbandingan jumlah pengaduan Wakil Ketua Laporan kualitas pengaduan yang yang ditindaklanjuti mengenai Pengadilan Hasil pengawasan ditindaklanjuti perilaku aparatur peradilan (teknis Negeri Pengaduan dan non teknis) dengan jumlah dan Masyarakat pengaduan yang dilaporkan. Panitera / Sekretaris b. Jumlah Jumlah kegiatan yang direncanakan Wakil Ketua Laporan Pengawasan ke dibandingkan yang terealisasi. Pengadilan Hasil bidang Negeri Kegiatan dan Pengawasan Panitera / Melekat Sekretaris Peningkatan Prosentase proses Perbandingan prosentase proses Panitera / Laporan aksesibilitas penyelesaian perkara putusan perkara yang sudah Sekretaris Tahunan. masyarakat yang dapat diminutasi dan dapat didownload Pengadilan terhadap dipublikasikan di website Pengadilan Negeri Negeri peradilan (Sesuai SK KMA No 144 (acces justice) to Th 2007 tentang Keterbukaan informasi peradilan) dengan perkara yang diputus. Halaman 8 dari 46 halaman, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Negeri

Tersedianya Prosentase pengadaan Perbandingan jumlah pengadaan Panitera / Laporan sarana dan belanja modal, belanja modal, sarana dan prasarana Sekretaris Tahunan. prasarana sarana dan prasarana yang telah diselenggarakan dengan Pengadilan aparatur Pengadilan Negeri kebutuhan sarana dan prasarana Negeri Pengadilan yang direncanakan Negeri Tersedianya Prosentase Perbandingan terselenggaranya Panitera / Laporan dukungan terselenggaranya pembayaran gaji, remunerasi tepat Sekretaris Tahunan. manajemen pembayaran gaji, waktu. Pengadilan dan tugas remunerasi tepat Negeri teknis dalam waktu. penyelengaraan Jumlah laporan Perbadingan laporan yang tersedia Panitera / Laporan fungsi Keuangan sesuai denga laporan yang Sekretaris Tahunan. peradilan dengan Sistem direncanakan yang sesuai Pengadilan Akuntansi dengan (SAP) Negeri Pemerintah (SAP) Prosentase Perbandingan antara penyerapan Panitera / Laporan Penyerapan anggaran dengan jumlah anggaran Sekretaris Tahunan. Anggaran yang tersedia Pengadilan Meningkat Negeri Jumlah tersedianya Perbandingan antara Panitera / Laporan Operasional / tersedianya belanja Sekretaris Tahunan. Pemeliharaan operasional/pemeliharaan Pengadilan perkantoran. perkantoran dengan yang Negeri direncanakan Halaman 9 dari 46 halaman, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Negeri

B. RENCANA KINERJA TAHUNAN Pada Tahun, Pengadilan Negeri telah memiliki rencana kinerja yang tergambar dalam tabel berikut : RENCANA KINERJA TAHUNAN PENGADILAN NEGERI PONOROGO Kinerja Utama Indikator Kinerja Utama Target Peningkatan penyelesaian perkara a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan b. Prosentase perkara yang diselesaikan tepat waktu c. Prosentase perkara yang diselesaikan Peningkatan tertib administrasi perkara Prosentase berkas yang dilimpahkan dari Penuntut Umum/Penyidik yang teregister secara lengkap dan tepat waktu Peningkatan kualitas pengawasan a. Prosentase pengaduan yang ditindaklanjuti b. Jumlah Pengawasan ke bidang 12 Keg Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) Tersedianya sarana dan prasarana aparatur Pengadilan Negeri Tersedianya dukungan manajemen dan tugas teknis dalam penyelengaraan fungsi peradilan Prosentase proses penyelesaian perkara yang dapat dipublikasikan Prosentase pengadaan belanja modal, sarana dan prasarana Pengadilan Negeri Prosentase terselenggaranya pembayaran gaji, remunerasi tepat waktu. Jumlah laporan Keuangan sesuai dengan Sistem Akuntansi Pemerintah (SAP) 2 Lap. Prosentase Penyerapan Anggaran Meningkat Jumlah tersedianya Operasional / Pemeliharaan perkantoran. Halaman 10 dari 46 halaman, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Negeri

C. PENETAPAN KINERJA TAHUNAN Pada Tahun, Pengadilan Negeri telah memiliki Penetapan kinerja yang tergambar dalam tabel berikut : PENETAPAN KINERJA TAHUNAN PENGADILAN NEGERI PONOROGO Kinerja Utama Indikator Kinerja Utama Target Peningkatan penyelesaian perkara a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan b. Prosentase perkara yang diselesaikan tepat waktu c. Prosentase perkara yang diselesaikan Peningkatan tertib administrasi perkara Prosentase berkas yang dilimpahkan dari Penuntut Umum/Penyidik yang teregister secara lengkap dan tepat waktu Peningkatan kualitas pengawasan a. Prosentase pengaduan yang ditindaklanjuti b. Jumlah Pengawasan ke bidang 12 Keg Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) Tersedianya sarana dan prasarana aparatur Pengadilan Negeri Tersedianya dukungan manajemen dan tugas teknis dalam penyelengaraan fungsi peradilan Prosentase proses penyelesaian perkara yang dapat dipublikasikan Prosentase pengadaan belanja modal, sarana dan prasarana Pengadilan Negeri Prosentase terselenggaranya pembayaran gaji, remunerasi tepat waktu. Jumlah laporan Keuangan sesuai dengan Sistem Akuntansi Pemerintah (SAP) 2 Lap. Prosentase Penyerapan Anggaran Meningkat Jumlah tersedianya Operasional / Pemeliharaan perkantoran. Halaman 11 dari 46 halaman, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Negeri

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. PENGUKURAN KINERJA Pengukuran kinerja kegiatan yaitu mengukur tingkat capaian kinerja kegiatan yang dimulai dengan menetapkan indikator kinerja kegiatan berdasarkan kelompok inputs, outputs, outcomes, benefits dan impacts; menentukan satuan setiap kelompok indikator, menetapkan rencana tingkat capaian (target), mengetahui realisasi indikator kinerja kegiatan, menghitung rencana dan realisasi untuk mendapatkan persentasenya. Hasil pengukuran kinerja masing-masing sasaran akan diuraikan dalam Pengukuran Kinerja sebagai berikut : No. SASARAN INDIKATOR TARGET REALISASI CAPAIAN 1 Peningkatan penyelesaiaan perkara di Pengadilan Negeri 2 Meningkatnya tertib administrasi perkara 3 Meningkatnya kualitas SDM Prosentase sisa perkara perdata yang diselesaikan 100 % 100 % 100 % Prosentase sisa perkara pidana yang diselesaikan 100 % 100 % 100 % Prosentase perkara perdata yang diselesaikan 100 % 74,47 % 74,47 % Prosentase perkara pidana yang diselesaikan 100 % 88,82 % 88,82 % Prosentase minutasi perkara perdata yang 100 % 97,43 % 97,43 % diselesaikan tepat waktu Prosentase minutasi perkara pidana yang 100 % 90,04 % 90,04 % diselesaikan tepat waktu Prosentase berkas perkara perdata yang 100 % 100 % 100 % dinyatakan lengkap Prosentase berkas perkara pidana yang dinyatakan lengkap 100 % 100 % 100 % Jumlah SDM yang sudah mendapatkan bimbingan 1 Orang 1 Orang 100 % teknis Hakim Halaman 12 dari 46 halaman, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Negeri

4 Meningkatnya Kualitas Pengawasan 5 Meningkatnya aksesibilitas masyrakat terhadap Pengadilan Negeri 6 Meningkatnya sarana dan prasarana aparatur Pengadilan Negeri 7 Meningkatnya dukungan manajemen dan tugas teknis dalam penyelengaraan fungsi peradilan Jumlah SDM yang sudah mendapatkan bimbingan teknis Panitera Pengganti Jumlah SDM yang sudah mendapatkan bimbingan teknis Jurusita Prosentase kelulusan pengadaan barang dan jasa Prosentase pengaduan yang ditindak lanjuti Jumlah pengawasan ke bidang Prosentase perkara yang sudah diputus yang telah dipublikasikan Prosentase pengadaan belanja modal, sarana dan prasarana Pengadilan Negeri Prosentase terselenggaranya pembayaran gaji, remunerasi tepat waktu. jumlah laporan Keuangan sesuai dengan Sistem Akuntansi Pemerintah (SAP) Prosentase Penyerapan Anggaran Meningkat Jumlah tersedianya Operasional / Pemeliharaan perkantoran. 4 Orang 4 Orang 100 % 3 Orang 3 Orang 100 % 100 % 99 % 1 % 100 % 100 % 100 % 12 Kegiatan 12 Kegiatan 100 % 100 % 41,84 % 41,84 % 100 % 99,15 % 99,15 % 100 % 100 % 100 % 2 2 100 % 100 % 97,08 % 97,08 % Rp. Rp. 525.838.000,- 516.998.744 98,32 % Halaman 13 dari 46 halaman, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Negeri

B. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA Analisis pencapaian kinerja pada dasarnya diarahkan untuk mengukur tingkat keberhasilan visi yang telah ditetapkan dan dijabarkan dalam misi. Selanjutnya untuk mewujudkan visi tersebut ditetapkan tujuan, sasaran, kebijakan, program, dan kegiatannya. Oleh karena itu maka analisis pencapaian kinerja selanjutnya secara rinci dilaksanakan berdasarkan tingkat keberhasilan kegiatan- kegiatan yang telah ditetapkan. Usaha-usaha terus dilakukan untuk meningkatkan pencapaian visi dan misinya menyusun perencanaan yang lebih matang dan terpadu mengalokasikan dana kepada kegiatan yang sangat prioritas dengan pengalokasian dana merujuk kepada rencana hasil yang akan didapat. Selanjutnya melalui peningkatan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dan peningkatan profesionalisme kerja terus menerus dilakukan. Dengan adanya peningkatan kualitas SDM, sarana prasarana, dan dukungan dari semua pihak diharapkan kinerja Pengadilan Negeri dapat meningkat. Adapun indikator kinerja yang tercapai maupun tidak disebabkan seperti terurai pada analisis pencapaian kerja dibawah ini: Sasaran : Peningkatan penyelesaiaan perkara di Pengadilan Negeri Sasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan efektifitas dan efisiensi penyelesaian perkara di Pengadilan Negeri. Peningkatan penyelesaian perkara di Pengadilan Negeri direalisasikan dengan menggunakan program Penyelesaian Perkara. Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran ini meliputi 3 (tiga) indikator yang diwujudkan dengan kegiatan. Pencapaian target indikator kinerja sasaran ini pada tahun dapat digambarkan sebagai berikut: No. Indikator 1. Prosentase jumlah Target Realisasi Capaian (%) (%) (%) 2012 (%) Realisasi 2011 (%) 2010 (%) penyelesaian sisa perkara a. Perdata 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % Halaman 14 dari 46 halaman, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Negeri

b. Pidana 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % Rata - rata Capaian 100 % indikator Kinerja 1 yaitu prosentase jumlah penyelesaian siasa perkara yang ditargetkan 100 % dan terealisasi 100 % adapun rinciannya sebagai berikut : Produktivitas Pengadilan Negeri dalam memutus sisa perkara tahun 2012 selama tahun, melalui perbandingan jumlah sisa perkara yang menjadi beban dan yang diputus pada tahun, adalah seperti tabel berikut ini : Tahun Jenis Perkara Sisa Tahun Sebelumnya Putus Sisa Putus (%) Perdata 19 19 0 100 % Pidana 73 73 0 100 % Jumlah 92 92 0 100 % Jumlah produktifitas rata-rata Pengadilan Negeri dalam memutus sisa perkara tahun sebelumnya pada tahun mengalami kenaikan maupun penurunan dari tahun 2012 dan 2011, karena sisa perkara pada pada tahun 2012 dan 2011 juga terselesaikan semua dengan capaian. Grafik Realisasi Penyelesaian Sisa Perkara Tahun 80 73 73 73 60 40 20 19 19 19 PERDATA PIDANA 0 Sisa Perkara Tahun lalu Target Penyelesaian Realisasi Penyelesaian No. Indikator 2. Prosentase jumlah Target Realisasi Capaian (%) (%) (%) 2012 (%) Realisasi 2011 (%) 2010 (%) penyelesaian perkara a. Perdata 100 % 74,47 % 74,47 % 81,03 61,81 63,85 b. Pidana 100 % 88,82 % 88,82 % 86,89 92,09 89,59 Rata - rata Capaian 81,82 % Halaman 15 dari 46 halaman, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Negeri

indikator Kinerja 2 yaitu prosentase jumlah penyelesaian perkara yang ditargetkan 100 % sedangkan yang terealisasi rata 81,82 % adapun rinciannya sebagai berikut : Produktivitas Pengadilan Negeri dalam memutus perkara selama tahun 2012, melalui perbandingan jumlah perkara yang menjadi beban dan yang diputus pada tahun 2012, adalah seperti tabel berikut ini: Tahun Jenis Perkara Sisa Tahun Sebelumnya Masuk Jumlah Beban Putus Sisa Putus (%) Perdata 19 28 47 35 12 74,47 % Pidana 73 419 492 437 55 88,82 % Jumlah 92 447 539 472 67 87,57 % Jumlah produktifitas rata-rata Pengadilan Negeri dalam memutus perkara pada tahun mengalami penurunan 2,14 % dari tahun 2012. Untuk perkara perdata mengalami penurunan produktifitas putusan di mana selama tahun 2012 perdata memutus perkara sabanyak 35 perkara atau 74,47 % dari perkara masuk sebanyak 28 perkara dan perkara sisa tahun 2012 sebanyak 19, prosentase penyelesaian perkara mengalami penurunan dikarenakan sisa perkara tahun 2012 yang mengalami kenaikan sedangkan perbandingan perkara masuk dengan yang putus untuk tahun 2012 134,28 %. Sedangkan untuk perkara pidana mengalami kenaikan sebesar 1,93 % dari tahun 2012 dengan jumlah putusan masuk 419 perkara dan sisa tahun 2012 sebesar 73 perkara dengan perkara yang diputus 437 perkara atau 86,89 % sedangkan perbandingan untuk berkas masuk dengan yang putus mencapai 95,88 %. 500 450 400 350 300 250 200 150 100 50 0 19 73 28 Sisa Perkara Tahun Lalu Grafik Realisasi Penyelesaian Perkara Tahun 419 Masuk Tahun Ini 47 492 Jumlah Beban 35 437 Realisasi Penyelesaian 12 55 Sisa PERDATA PIDANA Halaman 16 dari 46 halaman, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Negeri

No. Indikator 3. Prosentase jumlah Target Realisasi Capaian (%) (%) (%) 2012 (%) Realisasi 2011 (%) 2010 (%) Minutasi perkara a. Perdata 100 % 97,43 % 97,43 % 63,79 89,09 82,97 b. Pidana 100 % 90,04 % 90,04 % 85,20 78,55 93,46 Rata - rata Capaian 93,73 % Indikator Kinerja 3 yaitu prosentase jumlah penyelesaian minutasi perkara yang ditargetkan 100 % sedangkan yang terealisasi rata-rata 93,73 % adapun rinciannya sebagai berikut: Produktivitas Pengadilan Negeri dalam minutasi perkara selama tahun untuk perkara Pidana Mengalami peningkatan sebesar 19,24 % dari 74,50 % pada Tahun 2012 menjadi 93,74 % pada tahun, melalui perbandingan jumlah perkara putus dengan yang dimunitasi pada tahun 2012, adalah seperti tabel berikut ini : Tahun Jenis Sisa Tahun Perkara Sebelumnya Masuk Putus Minutasi Sisa Putus (%) Perdata 19 28 35 34 1 97,14 % Pidana 73 419 437 388 55 88,78 % Jumlah 92 447 472 422 56 92,96 % Beban penyelesaian minutasi perkara Pengadilan Negeri selama berjumlah 472 perkara yang diputus. Dari jumlah beban tersebut Pengadilan Negeri berhasil meminutasi sebanyak 422 perkara 92,96 %. Jumlah produktifitas Pengadilan Negeri dalam meminutasi perkara ini naik 18,47 % dari tahun 2012. Sasaran: Penertiban tertib administrasi perkara Pada sasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan tertib administrasi perkara. Indikator kinerja ditetapkan untuk mengukur keberhadilan sasaran ini meliputi 1 (satu) indikator yaitu prosentase berkas perkara yang dinyatakan lengkap dengan target 100 %. Halaman 17 dari 46 halaman, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Negeri

No. Indikator 1. Prosentase berkas Target Realisasi Capaian (%) (%) (%) 2012 (%) Realisasi 2011 (%) 2010 (%) perkara yang dinyatakan lengkap administrasi perkara a. Perdata 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % b. Pidana 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % Rata - rata Capaian 100 % Indikator Kinerja 1 yaitu prosentase berkas perkara yang dinyatakan lengkap administrasi perkara yang ditargetkan 100 % sedangkan yang terealisasi rata-rata 100 % adapun rinciannya sebagai berikut : Produktivitas Pengadilan Negeri dalam kelengkapan administrasi perkara selama tahun, melalui perbandingan jumlah perkara yang diterima lengkap dibandingkan dengan jumlah pekara yang diterima / masuk pada tahun, adalah seperti tabel berikut ini: Tahun Jenis Perkara Masuk Lengkap Tidak Lengkap Putus (%) Perdata 28 28 0 100 % Pidana 419 419 0 100 % Jumlah 447 447 0 100 % Jumlah perkara yang diterima Pengadilan Negeri selama berjumlah 447 perkara. Dari jumlah tersebut Pengadilan Negeri menerima berkas yang lengkap administrasi sebanyak 447 perkara jadi perkara yang masuk dinyatakan 100 % lengkap. Dengan rincian : - Perkara Perdata tahun yaitu 100 %, sama dengan tahun 2011 yaitu. - Perkara Pidana tahun 2012 sama dengan tahun 2011 yaitu. Halaman 18 dari 46 halaman, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Negeri

Grafik Realisasi Berkas yang diajukan Lengkap Tahun 450 400 350 300 250 200 150 100 50 0 28 419 Berkas Masuk 28 419 Target Berkas Lengkap 28 419 Realisasi Berkas Lengkap PERDATA PIDANA Sasaran: Penertiban tertib administrasi perkara Pada sasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan tertib administrasi perkara. Indikator kinerja ditetapkan untuk mengukur keberhadilan sasaran ini meliputi 1 (satu) indikator yaitu prosentase berkas perkara yang dinyatakan lengkap dengan target 100 %. Sasaran: Meningkatnya Kualitas SDM di Peradilan Umum Sasaran ini dimaksudkan untuk miningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia mempunyai 1 (satu) indikator kinerja yaitu jumlah SDM yang sudah mendapatkan Bimbingan Teknis Hakim dan ditargetkan 7 orang dan Bimbingan Teknis Panitera Pengganti 3 Orang Bimbingan Teknis Jurusita 2 orang. No. Indikator 1. Jumlah SDM yang Target Realisasi Capaian (Orang) (Orang) (%) 2012 (%) Realisasi 2011 (%) 2010 (%) telah mengikuti Bimbingan Teknis : a. Hakim 1 1 100 % 100 % 100 % 100 % b. Panitera Pengganti 4 4 100 % 100 % 100 % 100 % c. Jurusita 2 2 100 % 100 % 100 % 100 % Rata - rata Capaian 100 % Indikator Kinerja 1 yaitu jumlah SDM yang mengikuti bimbingan teknis yang ditargetkan 100 % dan terealisasi sebesar rata-rata 100 % adapun rinciannya sebagai berikut : Halaman 19 dari 46 halaman, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Negeri

Dari jumlah peserta kegiatan peningkatan SDM yang ditargetkan 100 % mengikuti kegiatan Bimtek Hakim, Panitera Pengganti dan Jurusita semuanya terpenuhi dan mencapai target yaitu 100 %. No. Indikator 2. Jumlah SDM yang Target Realisasi Capaian Realisasi 2012 2011 (Orang) (Orang) (%) (%) (%) 4 3 75% - - telah mengikuti Sertifikasi pengadaan barang dan jasa : Rata - rata Capaian 75 % Indikator Kinerja 2 yaitu jumlah SDM yang mengikuti sertifikasi pengadaan barang jasa yang ditargetkan 100 % kelulusan dan terealisasi sebesar 75 % dengan capaian 75 % adapun rinciannya sebagai berikut: Dari jumlah peserta kegiatan peningkatan SDM sertifikasi barang jasa dengan jumlah peserta 4 orang yang ditargetkan kelulusannya mencapai 100 % (4 orang), tetapi dalam kenyataan yang lulus hanya 3 orang (75 %). Hal ini tidak mencapai target yang diharapkan dengan tingkat capaian 75 %. Terjadi kenaikan sebesar 75 % dari tahun 2012. Sasaran: Peningkatan kualitas pembinaan dan pengawasan Sasaran ini tentang meningkatnya kualitas hasil pengawasan mempunyai 3 (tiga) indikator kinerja yaitu pembinaan teknis administrasi peradilan dan administrasi umum yang ditargetkan 24 Kegiatan, prosentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti ditargetkan 100 %, serta pengawasan teknis administrasi peradilan dan administrasi umum yang ditargetkan 24 pengawasan. No. Indikator 1. Jumlah Pembinaan Target Realisasi Capaian Realisasi (Kegiatan) (Kegiatan) (%) 2012 (%) 2011 (%) 24 24 Internal : 12 kegiatan 24 kegiatan Indikator Kinerja 1 jumlah pembinaan internal pada tahun menargetkan 24 kegiatan pembinaan guna peningkatan kualitas administrasi umum maupun administrasi peradilan dengan rincian sebagai berikut : Halaman 20 dari 46 halaman, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Negeri

Dari target 24 kegiatan pembinaan internal pada tahun telah dilakukan sebanyak 35 kegiatan pengawasan dengan demikian bahwa indikator ini memenuhi target, dengan capaian kinerja 100 % di mana mengalami peningkatan sebesar 200 % dibanding tahun 2012 dengan jumlah pembinaan 12 kegiatan pembinaan. No. Indikator 2. Prosentase Pengaduan ditindaklanjuti : yang Target Realisasi Capaian (%) 2012 (%) 4 4 1 Realisasi Pengaduan 2011 (%) - Indikator Kinerja 2 Prosentase pengaduan yang ditindak lanjuti pada tahun menargetkan 100 % (surat pengaduan) yang masuk Pengadilan Negeri sepanjang Bulan Januari s/d Desember dengan rincian sebagai berikut: Produktivitas Pengadilan Negeri dalam prosentase pengaduan yang ditindaklanjuti selama tahun, sebesar 100 %, dari pengaduan masyarakat yang masuk sebesar 4 yang layak proses sejumlah 4 diklarifikasi 4 yang diarsip 4 adalah seperti tabel berikut ini : Tahun. Sisa tahun lalu Target Masuk Klarifikasi Tindak lanjut Tidak / Arsip LHP TL (%) - 4 4 4 4 4-100 % Dari uraian di atas, pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti sejumlah 4 pengaduan, hal ini terdapat kenaikan yaitu pada tahun 2012 sejumlah 1 pengaduan yang ditangani dan pada tahun 2011 nihil, terjadi kenaikan 400 %. Dapat dikatakan bahwa indikator ini telah berhasil, dengan capaian kinerja 100 % karena pengaduan yang dapat ditindak lanjut sebanyak 4 pengaduan. No. Indikator Target Realisasi Capaian (%) Realisasi 2012 (%) 2011 (%) 3. Jumlah Pengawasan Internal : 12 12 9 kegiatan 11 kegiatan Indikator Kinerja 3 jumlah pengawasan Internal pada tahun menargetkan 12 kegiatan pengawasan guna peningkatan kualitas administrasi umum maupun administrasi peradilan dengan rincian tindak sebagai berikut: Halaman 21 dari 46 halaman, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Negeri

Dari target 12 kegiatan pengawasan Internal pada tahun telah dilakukan sebanyak 12 kegiatan pengawasan dengan demikian bahwa indikator ini memenuhi target, dengan capaian kinerja 100 % di mana mengalami peningkatan sebesar 130 % dibanding tahun 2012 dengan 9 kegiatan pengawasan. Sasaran : Meningkatkan aksebilitas masyarakat terhadap Pengadilan Negeri Sasaran ini dimaksudkan untuk peningkatan aksebilitas masyarakat atas putusan perkara (acces to justice) mempunyai indikator kinerja yaitu prosentase perkara yang sudah diputus yang dipublikasikan ditargetkan 80 %. No. Indikator 1. Prosentase perkara Target Realisasi Capaian (%) 782 327 41,84 % 10 % Realisasi 2012 (%) 2011 (%) 2 % yang telah putus dan 161 27 dipublikasikan via Putusan Putusan direktori putusan : Indikator Kinerja prosentase perkara yang telah putus dan dipublikasikan via internet ditargetkan 80 % dan terealisasi 33 % adapun rinciannya sebagai berikut: Jumlah putusan yang diunggah (upload) ke wibesite direktori putusan Mahkamah Agung RI tahun adalah sebanyak 327 perkara atau sebesar 33,47 % dari jumlah perkara yang putus 977 perkara, dan mengalami kenaikan sebesar 23,47 % dari capaian tahun 2012. Jadi capaian target indikator kinerjanya mencapai 41,84 %. Sasaran : Meningkatnya Sarana dan Prasarana Aparatur Pengadilan Negeri Sasaran ini dimaksudkan secara tidak langsung memberikan sumbangan terhadap peningkatan pelayanan aparatur hukum peradilan umum. Berikut ini pengadaan belanja modal, sarana dan prasarana di Pengadilan Negeri : Halaman 22 dari 46 halaman, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Negeri

No. Kegiatan Pengadaan Target Realisasi Capaian 1. Komputer 1 Unit Rp. 9.500.000,- 99,15% 2. Kursi Tunggu Ruang Sidang 12 Unit Rp. 36.000.000,- 99,15% 3. Rak Besi Arsip 3 Unit Rp. 7.200.000,- 99,15% 4. Sice 1 Unit Rp. 5.800.000,- 99,15% Jumlah 99,15% Indikator Kinerja Prosentase pengadaan belanja modal, sarana dan prasarana Pengadilan Negeri ditarget 100 % dan tercapai 99,15 %, adapun rinciannya sebagai berikut: 99,15 %. Pada belanja modal, sarana dan prasarana target yang ditetapkan dapat terpenuhi Sasaran: Meningkatnya Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Penyelengaraan Fungsi Peradilan - Prosentase terselenggaranya pembayaran gaji, remunerasi tepat waktu. Setiap tanggal 1 (satu) Pengadilan Negeri membayar gaji kepada seluruh Pejabat Struktural, Pejabat Fungsional dan Pegawai Pengadilan Negeri melalui rekening masing-masing, sedangkan untuk remunerasi setiap ada transfer remunerasi dari Mahkamah Agung RI. Pada hari itu juga Pengadilan Negeri langsung mentransfer kerekining - Jumlah laporan Keuangan sesuai dengan Sistem Akuntansi Pemerintah (SAP) Setiap semester I dan Semester II dalam satu tahun Pengadilan Negeri telah menyusun laporan Keuangan yang sesuai dengan Sistem Akutansi Pemerintah (SAP) dan telah dilaporkan. - Prosentase Penyerapan Anggaran Meningkat Berdasarkan Daftar Isian Pelksanaan Anggaran (DIPA) Pengadilan Negeri dan Laporan Realisasi Anggaran (LRA) tahun, pagu dan realisasi anggaran perprogram Pengadilan Negeri tahun dapat dirinci sebagai berikut : Halaman 23 dari 46 halaman, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Negeri

No Program Alokasi Realisasi Prosentase. 1. Program dukungan Rp. 4.123.826.000,- Rp. 4.002.360.000,- 97,05 % manajemen pelaksanaan teknis dan tugas lainnya Mahkamah Agung RI 2. Program Rp. 59.000.000,- Rp. 58.500.000,- 99,15 % peningkatan sarana dan prasarana aparatur Mahkamah Agung RI 3. Program Rp. 50.998.000,- Rp. 50.998.000,- 100 % Peningkatan manajemen Peradilan Umum Jumlah Rp. 4.233.824.000,- Rp. 4.111.858.000,- 98,73 % Sedangkan rinciannya untuk DIPA 01 mendapatkan pagu sebesar Rp. 4.182.826.000,- dengan rincian Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Mahkamah Agung RI Rp. 4.123.826.000,- dengan realisasi Rp. 4.002.360.000,- (97,05 %) sedangkan Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Mahkamah Agung RI Rp. Rp. 59.000.000,-dengan realisasi Rp. 58.500.000,- (99,15 %). Untuk Dipa 03 mendapatkan pagu sebesar Rp. 50.998.000,- untuk Program peningkatan manajemen Peradilan Umum dengan realisasi Rp. 50.998.000,- (100 %). Jadi untuk indikator ini Pengadilan Negeri telah terpenuhi. Sedangka untuk belanja modal realisasi telah selesai sepenuhnya. Dari seluruh Pagu kedua DIPA tersebut sebesar Rp. 4.233.824.000,- telah terealisasikan sebesar Rp. 4.111.858.000,- (98,73%). Halaman 24 dari 46 halaman, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Negeri

- Jumlah tersedianya Operasional/ Pemeliharaan perkantoran. Dalam DIPA tersedia anggaran untuk Penyelengaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran sebesar Rp. 525.833.000,- sedangkan yang terealisasikan sebesar Rp. 516.998.744,- (98,32 %). Realisasi tidak mencapai target. C. AKUNTABILITAS KEUANGAN Berdasarkan Daftar Isian Pelksanaan Anggaran (DIPA) Pengadilan Negeri dan Laporan Realisasi Anggaran (LRA) tahun, pagu dan realisasi anggaran perprogram Pengadilan Negeri tahun dapat dirinci sebagai berikut: No Program Alokasi Realisasi Prosentase. 1. Program dukungan Rp. 4.123.826.000,- Rp. 4.002.360.000,- 97,05 % manajemen pelaksanaan teknis dan tugas lainnya Mahkamah Agung RI 2. Program Rp. 59.000.000,- Rp. 58.500.000,- 99,15 % peningkatan sarana dan prasarana aparatur Mahkamah Agung RI 3. Program Rp. 50.998.000,- Rp. 50.998.000,- 100 % Peningkatan manajemen Peradilan Umum Jumlah Rp. 4.233.824.000,- Rp. 4.111.858.000,- 98,73 % Dari realisasi anggaran diatas didapat prosentase capaian anggaran perprogram kegiatan sebagai berikut: Halaman 25 dari 46 halaman, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Negeri

No Program Realisasi Target Prosentase. 1. Program dukungan 97,05 % 100 % 97,05 % manajemen pelaksanaan teknis dan tugas lainnya Mahkamah Agung RI 2. Program 99,15 % 100 % 99,15 % peningkatan sarana dan prasarana aparatur Mahkamah Agung RI 3. Program 100 % 100 % 100 % Peningkatan manajemen Peradilan Umum Jumlah 98,67 % 100 % 98,67 % - Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Mahkamah Agung RI dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 4.123.826.000,- terealisasi sebesar Rp. Rp. 4.002.360.000,- dengan capaian 97,05 %. - Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Mahkamah Agung RI dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 59.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 58.500.000,- dengan capaian 99,15 %. - Program peningkatan manajemen peradilan umum dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 50.998.000,- terealisasi sebesar Rp. 50.998.000,- dengan capaian 100 % Dari uaraian diatas capaian rata-rata program di Pengadilan Negeri mencapai 97,08 % ini sudah melabihi capaian rata-rata Nasional. Halaman 26 dari 46 halaman, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Negeri

BAB IV PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA A. KESIMPULAN Secara umum pencapaian kinerja kegiatan-kegiatan yang mendukung program tidak selalu dapat tergambarkan dalam keberhasilan atau kegagalan pencapaian indikator sasaran, karena masih dipengaruhi oleh pencapaian kinerja program lain. Satu program dapat ditujukan untuk pencapaian sasaran lebih dari satu, demikian juga sebaliknya satu sasaran dapat dicapai oleh lebih dari satu program. Berdasar evaluasi yang dilaksanakan terhadap program pada Pengadilan Negeri menggambarkan pencapaian yang baik. Namun demikian hasil yang diperoleh tersebut masih perlu ditingkatkan terus guna merespon tuntutan pelayanan masyarakat yang semakin tinggi. B. SARAN - Untuk pemecahan masalah yang dihadapi dilakukan dengan cara alokasi dana untuk kegiatan pokok harus sesuai dengan RKA-KL yang diajukan sehingga hasil yang diharapkan dapat terwujud. - Pagu Anggaran kegiatan yang besar dapat dialihkan untuk Pagu Anggaran kegiatan yang masih kurang sehingga Pagu Anggaran kegiatan dengan realisasinya dapat berimbang dan maksimal. Halaman 27 dari 46 halaman, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Negeri

LAMPIRAN 1 STRUKTUR ORGANISASI PENGADILAN NEGERI PONOROGO Halaman 28 dari 46 halaman, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Negeri

K E T U A WAKIL KETUA HAKIM PANITERA / SEKRETARIS WAKIL PANITERA WAKIL SEKRETARIS PANITERA PANITERA PANITERA KEPALA KEPALA KEPALA MUDA MUDA MUDA URUSAN URUSAN URUSAN PERDATA PIDANA HUKUM KEPEGAWAIAN UMUM KEUANGAN KELOMPOK FUNGSIONAL KEPANITERAAN I. PANITERA PENGGANTI II. JURUSITA/ JURUSITA Keterangan : Garis Koordinasi : ---------------------------------- Garis tanggung jawab : Halaman 29 dari 46 halaman, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Negeri

LAMPIRAN 2 INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN NEGERI PONOROGO Halaman 30 dari 46 halaman, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Negeri

INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN NEGERI PONOROGO Kinerja utama Peningkatan Indikator Kinerja Utama a. Persentase sisa perkara Penjelasan Perbandingan sisa perkara yang Penanggung Jawab Hakim Majelis Sumber Data Laporan penyelesaian yang diselesaikan diselesaikan dengan sisa perkara dan Panitera Tahunan. perkara yang harus diselesaikan b. Prosentase perkara Perbandingan antara perkara Hakim Majelis Laporan yang diselesaikan tepat yang diminutasi Dengan jumlah dan Panitera Tahunan. waktu perkara yang diregister. (saldo awal dan perkara yang masuk) c. Prosentase perkara Perbandingan antara perkara Hakim Majelis Laporan yang diselesaikan yang diminutasi dengan yang dan Panitera Tahunan. putus dikalikan 100 % Peningkatan Prosentase berkas yang Perbandingan antara berkas yang Panitera / Laporan tertib dilimpahkan dari Penuntut dilimpahkan dari Penuntut Umum Sekretaris Tahunan administrasi Umum / Penyidik yang / Penyidik yang lengkap dengan Pengadilan Negeri perkara teregister secara lengkap dan jumlah berkas yang telah tepat waktu diminutasi oleh Pengadilan Negeri. Peningkatan a. Prosentase pengaduan Perbandingan jumlah pengaduan Wakil Ketua Laporan Hasil kualitas yang ditindaklanjuti yang ditindaklanjuti mengenai Pengadilan Negeri Pengaduan pengawasan perilaku aparatur peradilan (teknis dan Masyarakat dan non teknis) dengan jumlah pengaduan yang dilaporkan. Panitera / Sekretaris b. Jumlah Pengawasan ke Jumlah kegiatan yang direncanakan Wakil Ketua Laporan Hasil bidang dibandingkan yang terealisasi. Pengadilan Negeri Kegiatan dan Pengawasan Panitera / Melekat Sekretaris Halaman 31 dari 46 halaman, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Negeri

Peningkatan Prosentase proses Perbandingan prosentase proses Panitera / Laporan aksesibilitas penyelesaian perkara yang putusan perkara yang sudah Sekretaris Tahunan. masyarakat dapat dipublikasikan diminutasi dan dapat Pengadilan Negeri terhadap didownload di website peradilan Pengadilan Negeri (acces justice) to (Sesuai SK KMA No 144 Th 2007 tentang Keterbukaan informasi peradilan) dengan perkara yang diputus. Tersedianya Prosentase pengadaan Perbandingan jumlah pengadaan Panitera / Laporan sarana dan belanja modal, sarana dan belanja modal, sarana dan Sekretaris Tahunan. prasarana prasarana Pengadilan prasarana yang telah Pengadilan Negeri aparatur Negeri diselenggarakan dengan Pengadilan Negeri kebutuhan sarana dan prasarana yang direncanakan Tersedianya Prosentase Perbandingan terselenggaranya Panitera / Laporan dukungan terselenggaranya pembayaran gaji, remunerasi Sekretaris Tahunan. manajemen pembayaran gaji, tepat waktu. Pengadilan Negeri dan tugas remunerasi tepat waktu. teknis dalam Jumlah laporan Keuangan Perbadingan laporan yang tersedia Panitera / Laporan penyelengaraan sesuai dengan Sistem denga laporan yang Sekretaris Tahunan. fungsi Akuntansi Pemerintah direncanakan yang sesuai Pengadilan Negeri peradilan (SAP) dengan (SAP) Prosentase Penyerapan Perbandingan antara penyerapan Panitera / Laporan Anggaran Meningkat anggaran dengan jumlah Sekretaris Tahunan. anggaran yang tersedia Pengadilan Negeri Halaman 32 dari 46 halaman, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Negeri