BAB I PENDAHULUAN. disertai rasa gatal yang hebat pada kemaluan % wanita di Indonesia. akseptor kontrasepsi Keluarga Berencana (KB).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. ketidakseimbangan hormon reproduksi wanita. 1. berwarna selain itu, bisa berwarna abu-abu, kehijauan bahkan merah.

BAB V PEMBAHASAN. A. Lama Penggunaan KB IUD dan Kejadian Keputihan. 1 tahun masing-masing adalah sebanyak 15 responden (50%), sehingga total

BAB I PENDAHULUAN. oleh tiga faktor utama yaitu: kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), dan

Kata kunci: kontrasepsi hormonal, pengetahuan perawatan organ reproduksi, keputihan. Cairan tersebut bervariasi dalam PENDAHULUAN

HUBUNGAN ANTARA TERJADINYA KANDIDIASIS VULVOVAGINALIS DENGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL

BAB I PENDAHULUAN. (Maharani, 2009). World Health Organization (WHO) (2014) mengatakan. terjadi di Negara berkembang dari pada Negara maju.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. fungal oportunis apabila terjadi perubahan pada tubuh host (McCormack &

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang penting dan patut. bagi kehidupan seorang pria maupun wanita.

Faktor Risiko Kejadian Kandidiasis Vaginalis pada Akseptor KB

BAB I PENDAHULUAN. wanita adalah suatu perdarahan rahim yang sifatnya fisiologis (normal), sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Biro Pelayanan Statistik (BPS) kependudukan, Ju mlah penduduk

BAB I PENDAHULUAN. kondisi inilah akan mudah terkena infeksi jamur. Keputihan yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, seseorang paling tepat dan murah apabila tidak menunggu

BAB I PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO) mendefinisikan kesehatan adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pada masa remaja bisa meningkat terutama dalam bidang repoduksi dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) dengan. variabel yang mempengaruhi fertilitas (Wiknjosastro, 2009).

BAB 1 PENDAHULUAN. diatas 9 negara anggota lain. Dengan angka fertilitas atau Total Fertility Rate

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menurut World Population Data Sheet 2013, Indonesia

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan. Menurut dari hasil sensus penduduk tahun 2010 yang dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Vaginal Candidiasis merupakan infeksi pada vagina dikarenakan

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG VULVA HYGIENE DAN KEJADIAN KEPUTIHAN PADA WANITA PERIMENOPAUSE DI DESA MOJO KECAMATAN ANDONG BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. urutan ke-5 sebagai negara berpenduduk terbanyak dengan estimasi jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. Badan kesehatan dunia World Health Organizationmemperkirakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. biak dan ekosistem di vagina terganggu sehingga menimbulkan bau tidak sedap

HUBUNGAN ANTARA PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK DENGAN TEKANAN DARAH PADA AKSEPTOR KB SUNTIK DI PUSKESMAS DELANGGU KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. jiwa dari jumlah penduduk tahun 2000 sebanyak 205,8 juta jiwa.pada

BAB I PENDAHULUAN. sosial secara utuh yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan,

BAB I PENDAHULUAN. terhadap perkembangan ekonomi dan kesejahteraan Negara (Irianto, 2014).

KARAKTERISTIK AKSEPTOR NON AKDR TENTANG KONTRASEPSI AKDR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GADANG HANYAR BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sebuah negara kepulauan yang didiami oleh 222,6 juta jiwa, yang menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. Repository.Unimus.ac.id

BAB 1 : PENDAHULUAN. utama masalah kesehatan bagi umat manusia dewasa ini. Data Organisasi Kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. proses) yang dimiliki oleh remaja baik secara fisik, mental, emosional dan

BAB I PENDAHULUAN. pertama (1 kegagalan dalam kehamilan). Meskipun alat kontrasepsi

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja adalah masa peralihan dari anak-anak ke dewasa yang ditandai

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dengan jumlah penduduk jiwa pada tahun Angka pertambahan

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan pada umur kurang 15 tahun dan kehamilan pada umur remaja. Berencana merupakan upaya untuk mengatur jarak kelahiran anak

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari berbagai masalah kependudukan. Masalah di bidang. Indonesia sebesar 1,49% per tahun.

Hubungan Lama Penggunaan Kontrasepsi Suntik 3 Bulan Dengan Kenaikan Berat Badan 1

BAB 1 PENDAHULUAN. Fluor albus (leukorea, vaginal discharge, keputihan) adalah salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN berjumlah jiwa meningkat menjadi jiwa di tahun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. periode tahun yaitu 1,45%. Maka dari itu, pemerintah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada keadaan fisiologis vagina dihuni oleh flora normal. Flora

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO (World Health Organization) (1970, dalam Suratun, 2008)

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh gangguan hormonal, kelainan organik genetalia dan kontak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Beberapa Penyakit Organ Kewanitaan Dan Cara Mengatasinya

BAB I PENDAHULUAN. reproduksi merupakan salah satu program yang dijadikan sebagai dasar perencanaan

BAB 1 PENDAHULUAN. sikap dan tekad kemandirian manusia dan masyarakat Indonesia dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan. Pertumbuhan merupakan perubahan secara fisiologis sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. kognitif, moral, maupun sosial (Mahfiana&Yuliani,2009:1). Pada masa ini

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan rakyat (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, 2009).

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menurut World Population Data Sheet (2013) Indonesia merupakan urutan

pemakaian untuk suatu cara kontrasepsi adalah sebesar 61,4% dan 11% diantaranya adalah pemakai MKJP, yakni IUD (4,2 %), implant (2,8%), Medis

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada Zaman sekarang ini perempuan sering mengalami banyak

BAB I PENDAHULUAN. salah satu penyebab mendasar dari timbulnya berbagai masalah. Mulai dari

BAB I PENDAHULUAN. biologis atau fisiologis yang disengaja. Menopause dialami oleh wanita-wanita

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar negara-negara di dunia yaitu masalah kependudukan. Laju

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Angka morbiditas dan angka mortalitas yang disebabkan oleh infeksi Human

HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK 3 BULAN DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI BIDAN PRAKTEK SWASTA FITRI HANDAYANI CEMANI SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga berencana (KB) adalah gerakan untuk membentuk keluarga. alat-alat kontrasepsi atau penanggulangan kelahiran.

BAB 1 PENDAHULUAN. jernih yang keluar, bercampur dengan bakteri, sel-sel vagina yang terlepas dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan berbagai

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kepadatan penduduk di Indonesia berdasarkan data sensus penduduk 2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejarah penemuan kontrasepsi hormonal berjalan panjang, mulai dari

BAB I PENDAHULUAN. payudara, dan kanker ovarium (Maysaroh, 2013). Salah satu kanker yang

BAB I PENDAHULUAN. Kanker leher rahim adalah tumor ganas pada daerah servik (leher rahim)

Perilaku Vulva Hygiene Berhubungan dengan Kejadian Keputihan pada Remaja Putri Kelas XII SMA GAMA 3 Maret Yogyakarta

KARAKTERISTIK, STATUS GIZI DAN PRAKTIK MENYUSUI DENGAN POLA MENSTRUASI AKSEPTOR KONTRASEPSI SUNTIK DI DESA DOMBO KECAMATAN SAYUNG DEMAK ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. lingkungan, remaja adalah masa transisi dari kanan-kanak menuju dewasa

BAB I PENDAHULUAN. penduduk yang tinggi. Berdasarkan jenis kelamin, jumlah penduduk laki-laki

HUBUNGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI HORMONAL DAN STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dan progesteron dalam ovarium. Menopause alami ditegakkan secara

I. PENDAHULUAN. metode kontrasepsi tersebut adalah Intra Uterine Device (IUD), implant, kondom, suntik, metode operatif untuk wanita (MOW), metode

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk merupakan alasan untuk diperlukannya pelayanan Keluarga Berencana

BAB I PENDAHULUAN. yang diakibatkan oleh HIV (Human Immunodeficiency Virus). Jalur transmisi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Visi Keluarga Berencana Nasional adalah Keluarga Berkualitas. Keluarga yang

SURAT PERNYATAAN EDITOR BAHASA INDONESIA. Judul : Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Kelas X SMA AL AZHAR Medan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk. Permasalahan yang sangat menonjol adalah jumlah penduduk yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Penduduk sebagai determinan pembangunan harus mendapat perhatian yang

HUBUNGAN ANTARA TERJADINYA KANDIDIASIS VULVOVAGINALIS DENGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan reproduksi (kespro) merupakan masalah vital dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk serta meningkatkan kesehatan ibu dan anak.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN menyepakati perubahan paradigma dalam pengelolaan masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Juli 2013 mencapai 7,2 miliar jiwa, dan akan naik menjadi 8,1 miliar jiwa pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. (RISKESDAS) tahun 2013 menunjukkan bahwa pada wanita usia tahun

BAB I PENDAHULUAN. Berencana Nasional tersebut dapat dilihat pada pelaksanaan Program Making

2015 GAMBARAN PENGETAHUAN SISWA SISWI KELAS XI TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DI SMA NEGERI 24 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Keputihan yang dalam istilah medis disebut fluor albus atau leucorrhoea

DETEKSI DINI MASALAH KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA MELALUI PENJARINGAN ANAK USIA SEKOLAH LANJUTAN ( SMP/MTs & SMA/ MA sederajat )

BAB I PENDAHULUAN. (KB) yang dimulai sejak tahun 1968 dengan mendirikan LKBN (Lembaga

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kandidiasis vulvovaginalis (KVV) merupakan infeksi pada vulva dan/atau vagina dikarenakan pertumbuhan yang tidak terkendali dari jamur Candida sp., terutama Candida albicans. 1 Kandidiasis sendiri merupakan penyebab keputihan yang paling sering, prevalensinya sebesar 40%, dengan karakteristik cairan yang keluar biasanya kental, putih seperti susu, bau, dan disertai rasa gatal yang hebat pada kemaluan. 2 50-75% wanita di Indonesia pernah mengalami kandidiasis, dengan 11,2-28,9% di antaranya adalah akseptor kontrasepsi Keluarga Berencana (KB). 3 Dampak infeksi kandidiasis pada kesehatan harus menjadi perhatian, karena sangat merugikan perempuan, seperti lecet pada vulva dan/atau vagina karena garukan akibat rasa gatal yang ditimbulkan dan hubungan seksual yang tidak nyaman. 4 Selain itu, kandidiasis juga dapat memfasilitasi infeksi Human Immuno-deficiency Virus (HIV). 4 Karena itu, upaya preventif dengan pemberian informasi yang tepat kepada perempuan sangat diperlukan mengingat keterbatasan perempuan awam untuk membedakan keputihan yang normal (fisiologis) dengan keputihan yang sebetulnya bisa jadi merupakan gejala dari kandidiasis vulvovaginalis. Indonesia merupakan negara ke-5 di dunia yang memiliki estimasi jumlah penduduk terbanyak menurut World Population Data Sheet tahun 1

2 2013, yaitu sebesar 249 juta jiwa. 5 Bahkan di antara negara-negara ASEAN yang mayoritas masih merupakan negara berkembang, angka fertilitas Indonesia masih berada di atas rata-rata. 5 Untuk mengatasi masalah kependudukan tersebut, beberapa program pemerintah telah dilaksanakan, salah satu di antaranya adalah program KB sejak 45 tahun lalu. Pengaturan kehamilan dalam program KB dilakukan dengan menggunakan alat kontrasepsi. Menurut data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tahun 2014, dilihat dari jenis kelamin, kontrasepsi yang digunakan oleh perempuan jauh lebih besar (93,66%) dibandingkan dengan kontrasepsi laki-laki (6,34%). 5 Metode kontrasepsi yang ditawarkan juga bermacam-macam, salah satu jenis yang paling digemari adalah kontrasepsi hormonal, bentuknya bisa berupa suntikan, pil, maupun implan. Data statistik menunjukkan pengguna kontrasepsi suntikan sebanyak 48,56%, pil sebanyak 26,60%, dan implan sebanyak 9,23% dari total 8,5 juta perempuan pemakai kontrasepsi di Indonesia. 5 Kontrasepsi hormonal telah terbukti efektif dalam mengontrol kehamilan, namun disamping berbagai kelebihan tentu ada kekurangannya, antara lain siklus menstruasi yang memendek atau memanjang, peningkatan berat badan dari penggunanya, penurunan densitas tulang, kekeringan pada vagina, serta keputihan. 6 Keputihan bisa menjadi keluhan yang sangat mengganggu karena ketidak nyamanan yang ditimbulkannya. Seseorang harus sering mengganti 2

3 celana dalamnya atau menggunakan pantyliner secara terus-menerus. Ada banyak hal yang bisa menjadi etiologi dari keputihan, mulai dari infeksi bakteri, virus, jamur, parasit, hingga kelebihan hormon estrogen. 7 Bagi para pengguna kontrasepsi hormonal yang mengalami keputihan, penting untuk mengetahui etiologi dari keluhan tersebut agar penatalaksanaan selajutnya menjadi tepat sasaran. Bila keputihan ternyata timbul karena hormon estrogen yang berlebih akibat pengaruh kontrasepsi, maka keluhan mudah saja diatasi dengan melanjutkan kontrasepsi yang mengandung kadar estrogen lebih rendah, namun bila ternyata disebabkan oleh infeksi, contohnya oleh jamur Candida sp., maka intervensi terhadap kontrasepsi tentu tidak menyelesaikan masalah. Dengan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk menetili hubungan antara terjadinya kandidiasis vulvovaginalis dengan penggunaan kontrasepsi hormonal. 1.2 Rumusan Masalah Apakah terdapat hubungan antara kejadian kandidiasis vulvovaginalis dengan penggunaan kontrasepsi hormonal? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Membuktikan dan menganalisis hubungan antara kejadian kandidiasis vulvovaginalis dengan penggunaan kontrasepsi hormonal. 3

4 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Mengetahui jenis KB hormonal yang paling banyak digunakan oleh masyarakat. 2. Membuktikan hubungan antara kejadian kandidiasis vulvovaginalis dengan penggunaan kontrasepsi pil KB. 3. Membuktikan hubungan antara kejadian kandidiasis vulvovaginalis dengan penggunaan kontrasepsi KB suntik. 4. Membuktikan hubungan antara kejadian kandidiasis vulvovaginalis dengan penggunaan kontrasepsi KB susuk/implan. 5. Memberikan edukasi mengenai pencegahan KVV pada masyarakat awam. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat untuk Ilmu Pengetahuan Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangsih teoritis, metodologis, maupun praktis terutama pada bidang ilmu kesehatan kulit & kelamin dan ilmu penyakit kandungan & kebidanan. 1.4.2 Manfaat untuk Pelayanan Kesehatan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang tepat terhadap tata laksana pasien akseptor kontrasepsi hormonal yang mengalami keputihan, sehingga menurunkan angka kejadian drop-out kontrasepsi. 4

5 1.4.3 Manfaat untuk Masyarakat Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada khalayak luas tentang kemungkinan terjadinya kandidiasis vulvovaginalis pada pengguna kontrasepsi hormonal, sehingga para perempuan akseptor kontrasepsi hormonal lebih waspada dan mampu mencegah timbulnya kandidiasis vulvovaginalis. 1.4.4 Manfaat untuk Peneliti Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai landasan untuk penelitian selanjutnya. 1.5 Keaslian Penelitian Tabel 1. Keaslian Penelitian No Nama Peneliti Judul Metode Hasil 1 Wiki Anindita Santi Martini (2006) Faktor risiko kejadian kandidiasis vulvovaginalis pada akseptor KB Case control Faktor-faktor yang secara bermakna mempengaruhi kejadian kandidiasis vulvovaginalis, antara lain: konsumsi antibiotik, jenis metode kontrasepsi, frekuensi ganti celana dalam, bahan celana dalam yang digunakan, bahan pembilas vagina, metode bilas vagina. 2 Francesco De Seta, Stefano Restaino, et al. (2012) Effects of hormonal contraception on vaginal flora Prospective comparative study Terdapat peningkatan jumlah Lactobacillus sp. pada pengguna kontrasepsi vaginal ring, serta peningkatan jumlah 5

6 Streptococcus grup B pada pengguna pil oral kombinasi, keduanya menjadi faktor risiko keputihan. 3 Ahmad Hubungan Accidental Terdapat hubungan antara Syahlani, Dwi penggunaan sampling penggunaan kontrasepsi Sogi Sri kontrasepsi hormonal dan pengetahuan Rejeki, Rini hormonal dan ibu tentang perawatan organ (2013) pengetahuan ibu reproduksi dengan kejadian tentang perawatan keputihan organ reproduksi dengan kejadian keputihan di wilayah kerja puskesmas pekauman Banjarmasin Penelitian yang dilakukan oleh Wiki Anindita dan Santi Martini pada tahun 2006, di Surabaya, kandidiasis vulvovaginalis dilakukan kali ini, karena sebelumnya meneliti faktor risiko kandidiasis vulvovaginalis pada akseptor semua jenis KB, sedangkan pada penelitian ini hanya spesifik meneliti kejadian kandidiasis vulvovaginalis pada pengguna kontrasepsi hormonal, mengingat setiap metode kontrasepsi memiliki cara kerja dan efek yang berbeda. Selanjutnya pada penelitian yang dilakukan oleh Francesco De Seta, dkk pada tahun 2012, di Italia, berjudul Effects of hormonal, meneliti prevalensi keputihan yang 6

7 disebabkan oleh Lactobacillus sp. dan Streptococcus grup B, berbeda dengan penelitian ini yang secara khusus akan meneliti keputihan yang disebabkan oleh jamur Candida sp. pada akseptor kontrasepsi hormonal lalu menganalisis faktor-faktor yang menjadi latar belakang kejadian tersebut. Selain itu juga didapatkan perbedaan pola higiene dan sanitasi antara masyarakat yang tinggal di Italia dan di Semarang. Sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Syahlani, dkk pada tahun 2013, di Banjarmasin Hubungan penggunaan kontrasepsi hormonal dan pengetahuan ibu tentang perawatan organ reproduksi dengan kejadian keputihan di wilayah kerja puskesmas pekauman, meneliti terjadinya keputihan yang disebabkan oleh berbagai etiologi pada perempuan pengguna kontrasepsi hormonal. Kali ini peneliti akan menelusuri secara khusus hanya kejadian keputihan yang disebabkan oleh jamur Candida sp. 7