BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dilaksanakan dari bulan Mei 2016 sampai Juni 2016.

dokumen-dokumen yang mirip
6. Panjang helaian daun. Daun diukur mulai dari pangkal hingga ujung daun. Notasi : 3. Pendek 5.Sedang 7. Panjang 7. Bentuk daun

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Lokasi Penelitian. B. Perancangan Penelitian. C. Teknik Penentuan Sampel. D. Jenis dan Sumber Data

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakterisasi secara morfologi beberapa kultivar cabai di Yogyakarta

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian Asam Gelugur. Kabupaten Deli Serdang. Universitas Sumatera Utara

P R O S I D I N G ISSN: X SEMNAS BIODIVERSITAS Mei 2015 Vol.4 No.3 Hal:

Lampiran 1. Peta Lokasi Kabupaten Simalungun

DESKRIPSI VARIETAS BARU

III. METODE PENELITIAN

IDENTIFIKASI KARAKTER MORFOLOGI DALAM PENYUSUNAN DESKRIPSI JERUK SIAM

Lampiran 1. Panduan Pengujian Individual Kebaruan, Keunikan, Keseragaman dan Kestabilan Melon (Deptan, 2007)

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 516/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN PISANG MAS KIRANA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

Lampiran 1. Peta Lokasi Kabupaten Simalungun

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pisang (Musa paradisiaca) adalah tanaman yang banyak tumbuh di daerah tropis maupun sub tropis.

Deskripsi Jeruk Siam Di Desa Suka

III. BAHAN DAN METODE

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman durian adalah sebagai berikut : Kingdom: Plantae;

SKRIPSI. Oleh : NAZRIAH PRATIWI / AGROEKOTEKNOLOGI PEMULIAAN TANAMAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

MORPHOLOGICAL IDENTIFICATION OF NORTH SUMATRA SALAK (Salacca sumatrana Becc.) AT SOUTH TAPANULI REGION

TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Botani Tanaman Cabai

Identifikasi Karakteristik Morfologis dan Hubungan Kekerabatan pada Tanaman Jahe (Zingiber officinale Rosc.) di Desa Dolok Saribu Kabupaten Simalungun

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 3511/Kpts/SR.120/10/2009 TANGGAL : 12 Oktober 2009 DESKRIPSI SALAK VARIETAS SARI INTAN 541

BAB III METODE PENELITIAN

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 489/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN PISANG KEPOK BANGUN SARI SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

MATERI DAN METODE. Gambar 3.1.Lokasi Penelitian

FORMULIR DESKRIPSI VARIETAS BARU

No. Nama Bahan Spesifikasi Kegunaan 1. Alkohol 70% Mencegah kerusakan akibat jamur dan serangga

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 307/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN JERUK KEPROK BATU 55 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

HASIL. Gambar 1 Permukaan atas daun nilam Aceh. Gambar 2 Permukaan atas daun nilam Jawa.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di Kelurahan Gedung Meneng Kecamatan Raja

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulanjuni sampai Juli 2012 di Desa

Lampiran 1. Deskripsi Varietas TM 999 F1. mulai panen 90 hari

LAMPIRAN. Lampiran 1. Lay Out Penelitian Rancangan Acak Lengkap

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Amerika Serikat, disusul Polandia, Italia, Jepang dan Meksiko. Keberhasilan

PERAKITAN VARIETAS SALAK :

MATERI DAN METODE Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif.

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 191/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN JERUK SIEM KINTAMANI SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) divisi spermatophyta, subdivisi angiospermae, kelas monocotyledonae,

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 513/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN APEL ANNA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

I. PENDAHULUAN. Manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan buah yang berasal dari hutan

II. TINJAUAN PUSTAKA. spesies. Klasifikasi tanaman ubikayu adalah sebagai berikut:

PELAKSANAAN PENELITIAN


PENGENALAN VARIETAS LADA, PALA, dan CENGKEH. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat November 2015

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 353/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG PELEPASAN TERONG PANJANG TEXAS BLUE SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

TINJAUAN PUSTAKA. Morfologi dan Fisiologi Tanaman Jagung (Zea mays L.)

TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Sifat Botani

III. METODE PENELITIAN. Lokasi dibagi menjadi 7 strata ketinggian. Strata IV ( m dpl) Karakter morfologi bambu tali dicatat (lampiran 2).

III. MATERI DAN METODE. Penelitian tentang identifikasi klon karet unggul tingkat petani

IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN KARO

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 470/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN TERONG PANJANG HIBRIDA RAOS SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

Varietas Unggul Baru Mangga Hibrid Agri Gardina 45

Identifikasi Karakter Morfologis Pisang (Musa spp.) di Kabupaten Deli Serdang

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis

Lampiran 1. Sertifikat hasil pengujian jenis contoh tanah top soil

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 571/Kpts/SR.120/9/2006 TENTANG PELEPASAN MANGGIS WANAYASA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Morfologi dan Agroekologi Tanaman Kacang Panjang. Kacang panjang merupakan tanaman sayuran polong yang hasilnya dipanen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 500/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN CABAI KERITING HIBRIDA SARI TANI 555 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 304/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN PISANG BERANGA KELIMUTU SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

BAB III PEMBAHASAN. survei yang dilakukan BPS pada 31 Oktober Langkah selanjutnya yang

hingga dapat mencapai cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim. Perakarannya berupa akar serabut berbentuk silinder berongga yang

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Percobaan

Lampiran 4. Deskripsi Varietas TM 999 F1. mulai panen 90 HST

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 80/Kpts/SR.120/3/2005 TENTANG PELEPASAN CABE BESAR HIBRIDA DEWARENGKU SEBAGAI VARIETAS UNGGUL MENTERI PERTANIAN,

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Morfologi Tanaman Pisang ( Musa spp.) 2.2. Tanaman Pisang ( Musa spp.)

BAB III METODE PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang panjang diklasifikasikan sebagai berikut :

Lampiran 1. Sidik Ragam Luas Daun (cm) pada Pengamatan I ( 14 hst )

III. METODE PELAKSANAAN. Penelitian ini dilakukan di kebun budidaya Ds. Junrejo, Kec. Junrejo,

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai

PERSEMAIAN CABAI. Disampaikan Pada Diklat Teknis Budidaya Tanaman Cabai. Djoko Sumianto, SP, M.Agr

IDENTIFIKASI PEMBEDA VARIETAS KENTANG MENGGUNAKAN PENANDA MORFOLOGI

II. TINJAUAN PUSTAKA. wilayah beriklim sedang, tropis, dan subtropis. Tanaman ini memerlukan iklim

ANALISIS HUBUNGAN KEKERABATAN JAMBU AIR (Syzigium aqueum (Burm.f.). Alston) DI KOTA PEKANBARU DAN KABUPATEN KAMPAR BERDASARKAN KARAKTER MORFOLOGI

HASIL DAN PEMBAHASAN

EKSPLORASI DAN IDENTIFIKASI KARAKTER FENOTIPIK TANAMAN ENAU (Arenga pinnata Merr.) DI KABUPATEN PESISIR SELATAN OLEH AZFANI NELZA

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum

BAB I PENDAHULUAN. dengan nama latin Syzygium aromaticum atau Eugenia aromaticum. Tanaman

HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Deskripsi Bawang Merah Varietas Tuk Tuk

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bawang Merah. yang merupakan kumpulan dari pelepah yang satu dengan yang lain. Bawang

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai

Benih kelapa dalam (Cocos nucifera L. var. Typica)

III. METODE PENELITIAN

LAMPIRAN. Lampiran 1. Layout Penelitian C3 B1 C1 D2 A2 E2 B3 C2 E3 B2 D3 A1. Keterangan:

Deskripsi Mentimun Hibrida Varietas MAGI F M. Bentuk penampang melintang batang : segi empat

III. BAHAN DAN METODE

Pedoman Penilaian dan Pelepasan Varietas Hortikultura (PPPVH) 2004

LAMPIRAN. Lampiran 1. Perhitungan. Dosis Pupuk Ureaa tanaman tomat 125 kg/ha. Perhitungan kebutuhan pupuk per tanaman sebagai berikut:

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Penanda Morfologi

Transkripsi:

BAHAN DAN METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di 2 (dua) kecamatan yaitu Kecamatan Barusjahe dan Kecamatan Dolat Rayat Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara. Penelitian dilaksanakan dari bulan Mei 2016 sampai Juni 2016. Kondisi Umum Lokasi Penelitian Secara geografis letak Kabupaten Tanah Karo berada diantara 2º50 3º19 Lintang Utara dan 97º55 98º38 Bujur Timur dengan luas 2.127,25 Km 2 atau 2,97% dari luas Propinsi Sumatera Utara. Wilayah Kabupaten Tanah Karo berada pada ketinggian 200-1.500 meter di atas permukaan laut. Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan Kabupaten Deli Serdang, sebelah selatan dengan Kabupaten Dairi dan Kabupaten Samosir, sebelah timur dengan Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Simalungun dan sebelah barat dengan Propinsi Nangroe Aceh Darusalam. Suhu udara berkisar antara 15,6 0 C sampai dengan 23,0 0 C dengan kelembaban udara rata-rata setinggi 89,12%. Secara Administrasi Kabupaten Tanah Karo terdiri dari 17 Kecamatan dan 269 Desa/kelurahan (259 Desa dan 10 Kelurahan). Kecamatan Barusjahe merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Tanah Karo yang berada pada ketinggian 870-1400 meter di atas permukaan laut dengan temperatur 18-24 o C dan luas wilayah nya yaitu 128,04 km 2 serta terdiri atas 19 desa. Kecamatan Dolat Rayat juga merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Tanah Karo yang berada pada ketinggian 1.240-1.420 meter di atas permukaan laut dan luas wilayah nya yaitu 32,25 km 2 serta terdiri atas 7 desa.

Bahan dan Alat Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah tanaman stroberi milik petani di Kecamatan Barusjahe dan Kecamatan Dolat Rayat. Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah kamera untuk mendokumentasikan hasil penelitian, gunting untuk memotong bahan tanaman yang digunakan, buku data dan alat tulis untuk mencatat data yang diperoleh, label nama untuk menandai sampel, kertas karton putih dan alat lain yang membantu dalam penelitian ini. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan metode kontak visual dan fisik dengan kondisi tanaman di lapangan pada tanaman sample (survei). Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu dengan tujuan untuk memperoleh satuan sampling yang memiliki karakteristik yang dikehendaki, lokasi penelitian ditentukan berdasarkan data produksi stroberi di Sumatera Utara yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS), selanjutnya dilakukan pencarian lokasi penelitian secara accidental sampling. Bahan tanaman yang digunakan adalah tanaman stroberi milik petani. Data yang diperoleh akan digunakan sebagai data awal untuk identifikasi karakteristik dan hubungan kekerabatan stroberi. Setiap data yang diperoleh akan dianalisis berdasarkan jenisnya. Data kualitatif dan kuantitatif yang telah terstandarisasi diolah menggunakan program SPSS dengan analisis gerombol (cluster) untuk mengetahui tingkat kekerabatan antar aksesi dari setiap sampel masing-masing stroberi di dua kecamatan di Kabupaten Tanah Karo. Analisis cluster digunakan

untuk memvisualisasikan data yang multivarians (dari parameter yang diukur) hasil survei. Analisis cluster menghasilkan dendogram yang digunakan untuk menilai pola keragaman dari data survei (Sutanto, 2009). Tahap tahap pengolahan data hasil penelitian dilakukan sebagai berikut : 1. Dilakukan pengkodean terhadap tiap-tiap karakter dalam bentuk angka berdasarkan ketentuan yang ada. 2. Dilakukan analisis cluster dengan metode Agglomerative Hierarchical Clustering menggunakan rumus : Dimana : pp dd ii,jj = (xx iiii + xx jjjj ) 2 kk=1 di,j xik xjk p : jarak antara objek i dengan objek k : nilai objek i pada peubah ke k : nilai objek j pada peubah ke k : jumlah variable cluster (Mongi, 2015) 3. Menginterpretasikan cluster yang terbentuk dalam dendogram. Pelaksanaan Penelitian Metode Pengambilan Sampel Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu dengan tujuan untuk memperoleh satuan sampling yang memiliki karakteristik yang dikehendaki (Sugiyono, 2011). Sampling yang diamati adalah 20 tanaman/ kebun stroberi.

Wawancara Langsung Pada lokasi yang telah ditentukan dilakukan wawancara langsung kepada petani untuk mengetahui luas lahan, jumlah populasi tanaman, jumlah produksi, asal usul tanaman, umur tanaman dan cara pemeliharaan tanaman. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan terhadap sampel dengan berdasarkan buku pedoman deskripsi stroberi International Union For The Protection Of New Varieties Of Plants (UPOV). Karakter morfologis yang diamati berupa karakter kualitatif dan kuantitatif. Pengamatan dilakukan terhadap tanaman stroberi yang memiliki umur sama, seragam, sehat dan bebas hama penyakit. Pengamatan parameter A. Morfologis Tanaman 1. Pertumbuhan tanaman 2. Kepadatan dedaunan 3. Posisi bunga terhadap daun Pengamatan morfologis tanaman dilakukan secara visual dengan karakteristik yang telah ditentukan. B. Morfologis daun 1. Warna permukaan atas daun 2. Bentuk gelombang permukaan daun 3. Kenampakan permukaan daun 4. Panjang daun dibanding lebar daun 5. Bentuk pangkal daun

6. Bentuk tepi daun 7. Bentuk penampang permukaan daun 8. Susunan rambut pada tangkai daun Pengamatan morfologis daun dilakukan secara visual dengan karakteristik yang telah ditentukan. C. Morfologis bunga 1. Susunan rambut pada tangkai bunga 2. Susunan kelopak bunga 3. Panjang mahkota dibanding lebar 4. Warna sisi atas mahkota bunga 5. Ukuran kelopak di banding ukuran mahkota 6. Jumlah mahkota bunga Pengamatan morfologis bunga dilakukan secara visual dengan karakteristik yang telah ditentukan. D. Morfologis buah 1. Ukuran panjang dibanding lebar buah 2. Bentuk buah 3. Warna buah 4. Ketidakrataan warna permukaan buah 5. Kenampakan permukaan buah 6. Ketidakrataan permukaan buah 7. Lebar permukaan buah tanpa buah sejati 8. Posisi buah sejati 9. Posisi kelopak bunga pada buah

10. Arah kelopak bunga 11. Diameter kelopak dibanding diameter buah 12. Diameter buah 13. Warna daging buah 14. Warna inti buah 15. Rongga buah Pengamatan morfologis buah dilakukan secara visual dengan karakteristik yang telah ditentukan. 16. Rasa buah Penentuan rasa buah dilakukan dengan menentukan tim penilai yang terdiri atas 20 orang. Kemudian sampel di berikan kepada tim penilai dan melakukan tes organoleptic terhadap buah stroberi dan memberikan skor sesuai dengan hasil panca indra masing-masing. Rasa daging buah: Manis Sekali : 5 Manis : 4 Manis Asam : 3 Manis Hambar : 2 Asam : 1 (Rosalina, 2016).

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ditentukan berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara. Penentuan lokasi penelitian ditetapkan berdasarkan data sentra penanaman stroberi di Sumatera Utara yaitu di Kabupaten Tanah Karo. Berikut adalah lokasi identifikasi stroberi di Kabupaten Tanah Karo dan kode genotip pada masing-masing kebun stroberi. Tabel 1. Analisis Data Umum Lokasi Penelitian dan Kondisi Tanaman Luas Umur Kode Cara Lokasi Lahan Tanaman Genotip (m 2 Perbanyakan ) (bulan) Kecamatan Barusjahe Kecamatan Dolat Rayat Genotip G1 2.500 3 Stolon Manis G2 250 6 Stolon Manis G3 200 6 Stolon Asam G4 550 12 Stolon Manis G5 1000 12 Stolon Manis G6 4000 3 Stolon Manis G7 2000 6 Stolon Manis G8 3000 6 Stolon Manis G9 1000 12 Stolon Manis G10 10.0000 12 Stolon Manis Identifikasi Karakter Morfologis Stroberi Tabel 2. Karakter Morfologis Tanaman Stroberi Genotip 1 No Parameter Karakter 1 Pertumbuhan tanaman Semi- tegak 2 Kepadatan dedaunan Menengah 3 Posisi bunga terhadap daun Di bawah daun 4 Warna permukaan atas daun Hijau tua 5 Bentuk gelombang permukaan daun Menengah 6 Kenampakan permukaan daun Mengkilat 7 Panjang daun dibanding lebar daun Lebih panjang 8 Bentuk pangkal daun Bulat 9 Bentuk tepi daun Bergigi - bergelombang

10 Bentuk penampang permukaan daun Cekung 11 Susunan rambut pada tangkai daun Horizontal 12 Susunan rambut pada tangkai bunga Ke atas 13 Susunan kelopak bunga Menyentuh 14 Panjang mahkota dibanding lebar Lebih panjang 15 Warna sisi atas mahkota bunga Putih 16 Ukuran kelopak di banding mahkota Lebih besar 17 Jumlah mahkota bunga 5-6 helai 18 Ukuran panjang dibanding lebar buah Lebih panjang 19 Bentuk buah Kerucut 20 Warna buah Oranye kemerahan 21 Rasa buah Manis asam 22 Ketidakrataan warna permukaan buah Merata 23 Kenampakan permukaan buah Mengkilat 24 Ketidakrataan permukaan buah Merata 25 Lebar permukaan buah tanpa buah sejati Tidak ada 26 Posisi buah sejati Setingkat permukaan buah 27 Posisi kelopak bunga pada buah Di atas buah 28 Arah kelopak bunga Ke bawah 29 Diameter kelopak dibanding diameter buah Sama 30 Diameter buah 26, 2 mm 31 Warna daging buah (tidak termasuk inti) Merah terang 32 Warna inti buah Merah muda 33 Rongga buah Tidak ada (a) (b) (c) (d) Gambar 1. Karakter Morfologis Tanaman Stroberi Genotip 1 : (a) tanaman stroberi, (b) daun, (c) bunga, (d) buah, (e) daging buah (e)

Tabel 3. Karakter Morfologis Tanaman Stroberi Genotip 2 No Parameter Karakter 1 Pertumbuhan tanaman Tegak 2 Kepadatan dedaunan Menengah 3 Posisi bunga terhadap daun Di bawah daun 4 Warna permukaan atas daun Hijau tua 5 Bentuk gelombang permukaan daun Menengah 6 Kenampakan permukaan daun Mengkilat 7 Panjang daun dibanding lebar daun Lebih panjang 8 Bentuk pangkal daun Runcing 9 Bentuk tepi daun Bergigi - bergelombang 10 Bentuk penampang permukaan daun Cekung 11 Susunan rambut pada tangkai daun Horizontal 12 Susunan rambut pada tangkai bunga Ke atas 13 Susunan kelopak bunga Menyentuh 14 Panjang mahkota dibanding lebar Cukup pendek 15 Warna sisi atas mahkota bunga Putih 16 Ukuran kelopak di banding mahkota Lebih besar 17 Jumlah mahkota bunga 5-6 helai 18 Ukuran panjang dibanding lebar buah Lebih panjang 19 Bentuk buah Berbentuk hati 20 Warna buah Merah 21 Rasa buah Manis asam 22 Ketidakrataan warna permukaan buah Merata 23 Kenampakan permukaan buah Mengkilat 24 Ketidakrataan permukaan buah Merata 25 Lebar permukaan buah tanpa buah sejati Sempit 26 Posisi buah sejati Di atas permukaan buah 27 Posisi kelopak bunga pada buah Sejajar dengan buah 28 Arah kelopak bunga Ke arah luar 29 Diameter kelopak dibanding diameter buah Sama 30 Diameter buah 23,9 mm 31 Warna daging buah (tidak termasuk inti) Merah oranye 32 Warna inti buah Merah muda 33 Rongga buah Tidak ada

(a) (b) (c) (d) Gambar 2. Karakter Morfologis Tanaman Stroberi Genotip 2 : (a) tanaman stroberi, (b) daun, (c) bunga, (d) buah, (e) daging buah Tabel 4. Karakter Morfologis Tanaman Stroberi Genotip 3 No Parameter Karakter 1 Pertumbuhan tanaman Menyebar 2 Kepadatan dedaunan Padat 3 Posisi bunga terhadap daun Sejajar daun 4 Warna permukaan atas daun Hijau tua 5 Bentuk gelombang permukaan daun Kuat 6 Kenampakan permukaan daun Menengah 7 Panjang daun dibanding lebar daun Sama 8 Bentuk pangkal daun Bulat 9 Bentuk tepi daun Bergelombang 10 Bentuk penampang permukaan daun Cekung 11 Susunan rambut pada tangkai daun Sedikit ke arah luar 12 Susunan rambut pada tangkai bunga Sedikit ke arah luar 13 Susunan kelopak bunga Tumpang tindih 14 Panjang mahkota dibanding lebar Cukup pendek 15 Warna sisi atas mahkota bunga Putih 16 Ukuran kelopak di banding mahkota Lebih kecil 17 Jumlah mahkota bunga 7-9 helai 18 Ukuran panjang dibanding lebar buah Lebih panjang 19 Bentuk buah Bulat telur 20 Warna buah Merah tua 21 Rasa buah Asam 22 Ketidakrataan warna permukaan buah Merata 23 Kenampakan permukaan buah Menengah 24 Ketidakrataan permukaan buah Merata (e)

25 Lebar permukaan buah tanpa buah sejati Tidak ada 26 Posisi buah sejati Setingkat permukaan buah 27 Posisi kelopak bunga pada buah Di dalam buah 28 Arah kelopak bunga Ke atas 29 Diameter kelopak dibanding diameter buah Sedikit lebih kecil 30 Diameter buah 13,6 mm 31 Warna daging buah (tidak termasuk inti) Merah terang 32 Warna inti buah Merah 33 Rongga buah Tidak ada (a) (b) (c) (d) Gambar 3. Karakter Morfologis Tanaman Stroberi Genotip 3 : (a) tanaman stroberi, (b) daun, (c) bunga, (d) buah, (e) daging buah Tabel 5. Karakter Morfologis Tanaman Stroberi Genotip 4 No Parameter Karakter 1 Pertumbuhan tanaman Semi- tegak 2 Kepadatan dedaunan Menengah 3 Posisi bunga terhadap daun Di bawah daun 4 Warna permukaan atas daun Hijau sedang 5 Bentuk gelombang permukaan daun Menengah 6 Kenampakan permukaan daun Mengkilat 7 Panjang daun dibanding lebar daun Lebih panjang 8 Bentuk pangkal daun Tumpul 9 Bentuk tepi daun Bergigi - bergelombang 10 Bentuk penampang permukaan daun Cekung 11 Susunan rambut pada tangkai daun Horizontal 12 Susunan rambut pada tangkai bunga Sedikit ke arah luar 13 Susunan kelopak bunga Bebas (e)

14 Panjang mahkota dibanding lebar Lebih panjang 15 Warna sisi atas mahkota bunga Putih 16 Ukuran kelopak di banding mahkota Lebih besar 17 Jumlah mahkota bunga 5-6 helai 18 Ukuran panjang dibanding lebar buah Lebih panjang 19 Bentuk buah Kerucut 20 Warna buah Merah 21 Rasa buah Manis 22 Ketidakrataan warna permukaan buah Merata 23 Kenampakan permukaan buah Mengkilat 24 Ketidakrataan permukaan buah Sedikit tidak rata 25 Lebar permukaan buah tanpa buah sejati Tidak ada 26 Posisi buah sejati Di bawah permukaan buah 27 Posisi kelopak bunga pada buah Sejajar dengan buah 28 Arah kelopak bunga Ke arah luar 29 Diameter kelopak dibanding diameter buah Jauh lebih besar 30 Diameter buah 29,6 mm 31 Warna daging buah (tidak termasuk inti) Merah oranye 32 Warna inti buah Merah muda 33 Rongga buah Tidak ada (a) (b) (c) (d) Gambar 4. Karakter Morfologis Tanaman Stroberi Genotip 4 : (a) tanaman stroberi, (b) daun, (c) bunga, (d) buah, (e) daging buah (e)

Tabel 6. Karakter Morfologis Tanaman Stroberi Genotip 5 No Parameter Karakter 1 Pertumbuhan tanaman Tegak 2 Kepadatan dedaunan Jarang 3 Posisi bunga terhadap daun Di bawah daun 4 Warna permukaan atas daun Hijau tua 5 Bentuk gelombang permukaan daun Menengah 6 Kenampakan permukaan daun Mengkilat 7 Panjang daun dibanding lebar daun Lebih panjang 8 Bentuk pangkal daun Tumpul 9 Bentuk tepi daun Bergigi - bergelombang 10 Bentuk penampang permukaan daun Cekung 11 Susunan rambut pada tangkai daun Horizontal 12 Susunan rambut pada tangkai bunga Ke atas 13 Susunan kelopak bunga Tumpang tindih 14 Panjang mahkota dibanding lebar Cukup pendek 15 Warna sisi atas mahkota bunga Putih kehijauan 16 Ukuran kelopak di banding mahkota Lebih besar 17 Jumlah mahkota bunga 5-6 helai 18 Ukuran panjang dibanding lebar buah Lebih panjang 19 Bentuk buah Kerucut 20 Warna buah Oranye kemerahan 21 Rasa buah Manis asam 22 Ketidakrataan warna permukaan buah Sedikit tidak rata 23 Kenampakan permukaan buah Mengkilat 24 Ketidakrataan permukaan buah Merata 25 Lebar permukaan buah tanpa buah sejati Tidak ada 26 Posisi buah sejati Di bawah permukaan buah 27 Posisi kelopak bunga pada buah Di atas buah 28 Arah kelopak bunga Ke bawah 29 Diameter kelopak dibanding diameter buah Jauh lebih besar 30 Diameter buah 22,5 mm 31 Warna daging buah (tidak termasuk inti) Merah oranye 32 Warna inti buah Merah muda 33 Rongga buah Kecil

(a) (b) (c) (d) Gambar 5. Karakter Morfologis Tanaman Stroberi Genotip 5 : (a) tanaman stroberi, (b) daun, (c) bunga, (d) buah, (e) daging buah Tabel 7. Karakter Morfologis Tanaman Stroberi Genotip 6 No Parameter Karakter 1 Pertumbuhan tanaman Semi tegak 2 Kepadatan dedaunan Jarang 3 Posisi bunga terhadap daun Di bawah daun 4 Warna permukaan atas daun Hijau sedang 5 Bentuk gelombang permukaan daun Menengah 6 Kenampakan permukaan daun Mengkilat 7 Panjang daun dibanding lebar daun Lebih panjang 8 Bentuk pangkal daun Bulat 9 Bentuk tepi daun Bergigi - bergelombang 10 Bentuk penampang permukaan daun Cekung 11 Susunan rambut pada tangkai daun Horizontal 12 Susunan rambut pada tangkai bunga Sedikit ke arah luar 13 Susunan kelopak bunga Tumpang tindih 14 Panjang mahkota dibanding lebar Cukup pendek 15 Warna sisi atas mahkota bunga Putih 16 Ukuran kelopak di banding mahkota Lebih besar 17 Jumlah mahkota bunga 5-6 helai 18 Ukuran panjang dibanding lebar buah Lebih panjang 19 Bentuk buah Kerucut 20 Warna buah Oranye kemerahan 21 Rasa buah Manis hambar 22 Ketidakrataan warna permukaan buah Merata 23 Kenampakan permukaan buah Mengkilat (e)

24 Ketidakrataan permukaan buah Merata 25 Lebar permukaan buah tanpa buah sejati Tidak ada 26 Posisi buah sejati Di bawah permukaan buah 27 Posisi kelopak bunga pada buah Sejajar dengan buah 28 Arah kelopak bunga Ke bawah 29 Diameter kelopak dibanding diameter buah Sedikit lebih besar 30 Diameter buah 25, 3 mm 31 Warna daging buah (tidak termasuk inti) Merah tua 32 Warna inti buah Merah 33 Rongga buah Menengah (a) (b) (c) (d) Gambar 6. Karakter Morfologis Tanaman Stroberi Genotip 6 : (a) tanaman stroberi, (b) daun, (c) bunga, (d) buah, (e) daging buah Tabel 8. Karakter Morfologis Tanaman Stroberi Genotip 7 No Parameter Karakter 1 Pertumbuhan tanaman Tegak 2 Kepadatan dedaunan Jarang 3 Posisi bunga terhadap daun Di bawah daun 4 Warna permukaan atas daun Hijau tua 5 Bentuk gelombang permukaan daun Menengah 6 Kenampakan permukaan daun Mengkilat 7 Panjang daun dibanding lebar daun Lebih panjang 8 Bentuk pangkal daun Tumpul 9 Bentuk tepi daun Bergigi - bergelombang 10 Bentuk penampang permukaan daun Cekung (e)

11 Susunan rambut pada tangkai daun Horizontal 12 Susunan rambut pada tangkai bunga Sedikit ke arah luar 13 Susunan kelopak bunga Tumpang tindih 14 Panjang mahkota dibanding lebar Cukup pendek 15 Warna sisi atas mahkota bunga Putih 16 Ukuran kelopak di banding mahkota Lebih besar 17 Jumlah mahkota bunga 5-6 helai 18 Ukuran panjang dibanding lebar buah Lebih panjang 19 Bentuk buah Kerucut 20 Warna buah Merah 21 Rasa buah Manis asam 22 Ketidakrataan warna permukaan buah Merata 23 Kenampakan permukaan buah Mengkilat 24 Ketidakrataan permukaan buah Merata 25 Lebar permukaan buah tanpa buah sejati Tidak ada 26 Posisi buah sejati Setingkat permukaan buah 27 Posisi kelopak bunga pada buah Sejajar dengan buah 28 Arah kelopak bunga Ke arah luar 29 Diameter kelopak dibanding diameter buah Sedikit lebih besar 30 Diameter buah 23,7 mm 31 Warna daging buah (tidak termasuk inti) Merah terang 32 Warna inti buah Merah 33 Rongga buah Tidak ada (a) (b) (c) (d) Gambar 7. Karakter Morfologis Tanaman Stroberi Genotip 7 : (a) tanaman stroberi, (b) daun, (c) bunga, (d) buah, (e) daging buah (e)

Tabel 9. Karakter Morfologis Tanaman Stroberi Genotip 8 No Parameter Karakter 1 Pertumbuhan tanaman Tegak 2 Kepadatan dedaunan Menengah 3 Posisi bunga terhadap daun Sejajar daun 4 Warna permukaan atas daun Hijau tua 5 Bentuk gelombang permukaan daun lemah 6 Kenampakan permukaan daun Menengah 7 Panjang daun dibanding lebar daun Lebih panjang 8 Bentuk pangkal daun Bulat 9 Bentuk tepi daun Bergigi - bergelombang 10 Bentuk penampang permukaan daun Cekung 11 Susunan rambut pada tangkai daun Horizontal 12 Susunan rambut pada tangkai bunga Sedikit ke arah luar 13 Susunan kelopak bunga Tumpang tindih 14 Panjang mahkota dibanding lebar Cukup pendek 15 Warna sisi atas mahkota bunga Putih kehijauan 16 Ukuran kelopak di banding mahkota Lebih besar 17 Jumlah mahkota bunga 5-6 helai 18 Ukuran panjang dibanding lebar buah Lebih panjang 19 Bentuk buah Kerucut 20 Warna buah Merah 21 Rasa buah Manis asam 22 Ketidakrataan warna permukaan buah Merata 23 Kenampakan permukaan buah Mengkilat 24 Ketidakrataan permukaan buah Merata 25 Lebar permukaan buah tanpa buah sejati Sempit 26 Posisi buah sejati Setingkat permukaan buah 27 Posisi kelopak bunga pada buah Sejajar dengan buah 28 Arah kelopak bunga Ke arah luar 29 Diameter kelopak dibanding diameter buah Sedikit lebih besar 30 Diameter buah 25,0 mm 31 Warna daging buah (tidak termasuk inti) Merah terang 32 Warna inti buah Merah 33 Rongga buah Kecil

(a) (b) (c) (d) Gambar 8. Karakter Morfologis Tanaman Stroberi Genotip 8 : (a) tanaman stroberi, (b) daun, (c) bunga, (d) buah, (e) daging buah Tabel 10. Karakter Morfologis Tanaman Stroberi Genotip 9 No Parameter Karakter 1 Pertumbuhan tanaman Tegak 2 Kepadatan dedaunan Menengah 3 Posisi bunga terhadap daun Di bawah daun 4 Warna permukaan atas daun Hijau sedang 5 Bentuk gelombang permukaan daun Menengah 6 Kenampakan permukaan daun Mengkilat 7 Panjang daun dibanding lebar daun Lebih panjang 8 Bentuk pangkal daun Tumpul 9 Bentuk tepi daun Bergigi - bergelombang 10 Bentuk penampang permukaan daun Cekung 11 Susunan rambut pada tangkai daun Horizontal 12 Susunan rambut pada tangkai bunga Sedikit ke arah luar 13 Susunan kelopak bunga Bebas 14 Panjang mahkota dibanding lebar Cukup pendek 15 Warna sisi atas mahkota bunga Putih 16 Ukuran kelopak di banding mahkota Lebih besar 17 Jumlah mahkota bunga 5-6 helai 18 Ukuran panjang dibanding lebar buah Lebih panjang 19 Bentuk buah Kerucut 20 Warna buah Merah Tua 21 Rasa buah Manis hambar 22 Ketidakrataan warna permukaan buah Merata 23 Kenampakan permukaan buah Mengkilat 24 Ketidakrataan permukaan buah Merata (e)

25 Lebar permukaan buah tanpa buah sejati Tidak ada 26 Posisi buah sejati Di bawah permukaan buah 27 Posisi kelopak bunga pada buah Sejajar dengan buah 28 Arah kelopak bunga Ke arah luar 29 Diameter kelopak dibanding diameter buah Sama 30 Diameter buah 22, 7 mm 31 Warna daging buah (tidak termasuk inti) Merah tua 32 Warna inti buah Merah 33 Rongga buah Tidak ada (a) (b) (c) (d) Gambar 9. Karakter Morfologis Tanaman Stroberi Genotip 9 : (a) tanaman stroberi, (b) daun, (c) bunga, (d) buah, (e) daging buah Tabel 11. Karakter Morfologis Tanaman Stroberi Genotip 10 No Parameter Karakter 1 Pertumbuhan tanaman Semi- tegak 2 Kepadatan dedaunan Menengah 3 Posisi bunga terhadap daun Sejajar daun 4 Warna permukaan atas daun Hijau sedang 5 Bentuk gelombang permukaan daun Menengah 6 Kenampakan permukaan daun Menengah 7 Panjang daun dibanding lebar daun Lebih panjang 8 Bentuk pangkal daun Tumpul 9 Bentuk tepi daun Bergigi - bergelombang 10 Bentuk penampang permukaan daun Cekung 11 Susunan rambut pada tangkai daun Horizontal 12 Susunan rambut pada tangkai bunga Sedikit ke arah luar 13 Susunan kelopak bunga Tumpang tindih (e)

14 Panjang mahkota dibanding lebar Cukup pendek 15 Warna sisi atas mahkota bunga Putih 16 Ukuran kelopak di banding mahkota Lebih besar 17 Jumlah mahkota bunga 5-6 helai 18 Ukuran panjang dibanding lebar buah Lebih panjang 19 Bentuk buah Kerucut 20 Warna buah Merah Tua 21 Rasa buah Manis asam 22 Ketidakrataan warna permukaan buah Merata 23 Kenampakan permukaan buah Mengkilat 24 Ketidakrataan permukaan buah Merata 25 Lebar permukaan buah tanpa buah sejati Sempit 26 Posisi buah sejati Setingkat permukaan buah 27 Posisi kelopak bunga pada buah Sejajar dengan buah 28 Arah kelopak bunga Ke arah luar 29 Diameter kelopak dibanding diameter buah Jauh lebih besar 30 Diameter buah 23,2 mm 31 Warna daging buah (tidak termasuk inti) Merah oranye 32 Warna inti buah Merah muda 33 Rongga buah Tidak ada (a) (b) (c) (d) Gambar 10. Karakter Morfologis Tanaman Stroberi Genotip 10 : (a) tanaman stroberi, (b) daun, (c) bunga, (d) buah, (e) daging buah (e)

Hubungan Kekerabatan Berdasarkan karakter morfologis stroberi di Kabupaten Tanah Karo diperoleh nilai hubungan kekerabatan yang dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 12. Hubungan Kekerabatan Stroberi Di Kabupaten Tanah Karo Berdasarkan Similarity Matrix No Hubungan Kekerabatan Nilai Similaritas 1 G3 G5 0,000 2 G3 G4 0,044 3 G3 G2 0,078 4 G3 G1 0,136 5 G3 G9 0,200 6 G3 G7 0,214 7 G3 G8 0,230 8 G3 G6 0,279 9 G3 G10 0,329 10 G5 G9 0,580 11 G5 G10 0,584 12 G4 G8 0,601 13 G1 G10 0,608 14 G2 G6 0,611 15 G4 G5 0,639 16 G6 G8 0,648 17 G1 G8 0,662 18 G8 G9 0,664 19 G5 G8 0,686 20 G2 G4 0,718 21 G6 G10 0,737 22 G2 G5 0,740 23 G4 G6 0,747 24 G1 G9 0,758 25 G5 G6 0,784 26 G9 G10 0,784 27 G2 G8 0,796 28 G1 G6 0,805 29 G4 G10 0,812 30 G2 G9 0,815 31 G2 G10 0,819 32 G1 G4 0,821 33 G7 G8 0,866 34 G1 G5 0,875 35 G4 G9 0,889 36 G1 G2 0,890 37 G5 G7 0,890 38 G4 G7 0,899 39 G7 G10 0,906 40 G6 G7 0,915 41 G1 G7 0,929 42 G6 G9 0,960 43 G7 G9 0,962 44 G8 G10 0,984 45 G2 G7 1,000

Tabel di atas menunjukkan bahwa semakin besar nilai similaritas maka semakin dekat hubungan kekerabatan antar variebel satu dengan yang lainnya atau semakin tinggi tingkat kemiripannya, dan sebaliknya semakin kecil nilai similaritas maka semakin jauh hubungan kekerabatan antar variabel atau semakin rendah tingkat kemiripannya. Sokal dan Sneath (1963) menyatakan bahwa semakin banyak persamaan karakter yang dimiliki maka semakin besar nilai similaritasnya berarti semakin dekat hubungan kekerabatannya diantara kelompok variabel yang diperbandingkan. Sebaliknya semakin banyak perbedaan karakter yang dimiliki maka semakin kecil nilai similaritasnya berarti semakin jauh hubungan kekerabatannya diantara kelompok variabel yang diperbandingkan. Berdasarkan karakter morfologis stroberi di Kabupaten Tanah Karo maka diperoleh hasil bahwa seluruh genotip stroberi dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, tiga kelompok dan 4 kelompok yang anggota dari masing-masing kelompok dapat dilihat dari tabel dibawah ini. Tabel 13 : Pengelompokan Beberapa Genotip Stroberi Di Kabupaten Tanah Karo Genotip 4 Kelompok 3 Kelompok 2 Kelompok G1 1 1 1 G2 1 1 1 G3 2 2 2 G4 3 1 1 G5 1 1 1 G6 3 1 1 G7 1 1 1 G8 4 3 1 G9 3 1 1 G10 4 3 1

Dari tabel 13 maka diperoleh dendogram pengelompokan berdasarkan kesamaan karakteristik yang terdapat di antara beberapa genotip stroberi di Kabupaten Tanah Karo yang dapat di lihat pada gambar 11 berikut ini : Gambar 11. Dendogram Pengelompokan Stroberi Di Kabupaten Tanah Karo. Pembahasan Karakter-karakter morfologis Stroberi Pengamatan terhadap morfologi tanaman terdiri atas pertumbuhan tanaman, kepadatan dedaunan dan posisi bunga terhadap daun. Pada parameter pertumbuhan tanaman digolongkan menjadi 3 antara lain semi tegak yaitu G1, G4, G6 dan G10, pertumbuhan tanaman tegak yaitu G2, G5, G7, G8, G9 dan pertumbuhan tanaman menyebar yaitu G3. Pada parameter kepadatan dedaunan dapat digolongkan menjadi tiga antara lain jarang yaitu G5, G6 dan G7, kepadatan

dedaunan menengah yaitu G1, G2, G4, G8, G9, G10, dedaunan padat terdapat pada G3. Pada parameter posisi bunga terhadap daun dapat digolongkan menjadi 2 antara lain di bawah daun yaitu G1, G2, G4, G5, G6, G7, dan G9, sejajar daun yaitu G3, G8 dan G10. Pengamatan terhadap morfologi daun terdiri atas warna permukaan atas daun, bentuk gelombang permukaan daun, kenampakan permukaan daun, panjang daun dibanding lebar daun, bentuk pangkal daun, bentuk tepi daun, bentuk penampang permukaan daun, susunan rambut pada tangkai daun. Pada parameter warna permukaan atas daun dapat digolong menjadi 2 antara lain hijau tua yaitu G1, G2, G3, G5, G7, G8 dan hijau sedang yaitu G4, G6, G9 dan G10. Pada parameter bentuk gelombang permukaan daun dapat di golongkan menjadi 3 antara lain kuat yaitu G3, bentuk gelombang permukaan daun lemah yaitu G8 dan bentuk gelombang permukaan daun menengah yaitu G1, G2, G4, G5, G6, G7, G9 dan G10. Pada parameter kenampakan permukaan daun dapat digolongkan menjadi 2 antara lain menengah yaitu G3, G8 dan G10, kenampakan permukaan daun mengkilat yaitu G1, G2, G4, G5, G6, G7, G9. Pada parameter panjang daun dibanding lebar daun dapat digolongkan menjadi 2 antara lain sama panjang yaitu G3 dan lebih panjang yaitu G1, G2, G4, G5, G6, G7, G8, G9 dan G10. Pada parameter bentuk pangkal daun dapat digolongkan menjadi 3 bagian antara lain runcing yaitu G2, bulat yaitu G1, G3, G6, G8 dan bentuk pangkal daun tumpul yaitu G4, G5, G7, G9 dan G10. Pada parameter bentuk tepi daun dapat digolongkan menjadi 2 bagian antara lain bergelombang yaitu G3, bergigi bergelombang yaitu G1, G2, G4, G5, G6, G7, G8, G9 dan G10. Pada parameter bentuk penampang permukaan daun seluruh tanaman berbentu cekung. Dan pada

parameter susunan rambut pada tangkai daun dapat digolongkan menjadi 2 bagian antara lain sedikit kearah luar yaitu G3, horizontal yaitu G1, G2, G4, G5, G6, G7, G8, G9 dan G10. Pengamatan terhadap morfologi bunga terdiri atas susunan rambut pada tangkai bunga, susunan kelopak bunga, panjang mahkota dibanding lebar, warna sisi atas mahkota bunga dan ukuran kelopak di banding ukuran mahkota. Pada parameter susunan rambut pada tangkai bunga dapat digolongkan menjadi 2 bagian antara lain ke atas yaitu G1, G2,G5 dan sedikit kearah luar yaitu G3, G4, G6, G7, G8, G9, dan G10. Pada parameter susunan kelopak bunga dapat digolongkan menjadi 3 bagian antara lain bebas yaitu G4 dan G9, menyentuh G1, G2 dan tumpang tindih yaitu G3, G5, G6, G7, G8 dan G10. Pada parameter panjang mahkota dibanding lebar dapat digolongkan menjadi 2 bagian antara lain cukup panjang yaitu G1, G4 dan cukup pendek yaitu G2, G3, G5, G6, G7, G8 G9 dan G10. Pada parameter warna sisi atas mahkota bunga dapat digolongkan menjadi 2 bagian antara lain putih kehijauan yaitu G5 dan G8, berwarna putih yaitu G1, G2, G3, G4, G6, G7, G9 dan G10, parameter ukuran kelopak di banding ukuran mahkota seluruh bunga memiliki ukuran kelopak yang lebih besar dibanding mahkota kecuali pada G3 yang memiliki ukuran kelopak lebih kecil dibanding ukuran mahkota. Pengamatan terhadap morfologi buah terdiri atas ukuran panjang dibanding lebar buah, bentuk buah, warna buah, rasa buah, ketidakrataan warna permukaan buah, kenampakan permukaan buah, ketidakrataan permukaan buah, lebar permukaan buah tanpa buah sejati, posisi buah sejati, posisi kelopak bunga pada buah, arah kelopak bunga, diameter kelopak dibanding diameter buah, warna

daging buah, warna inti buah dan rongga buah. Pada parameter ukuran panjang dibanding lebar buah seluruh buah memiliki ukuran panjang yang lebih panjang dibanding lebar buah. Pada parameter bentuk buah dapat digolongkan menjadi 3 bagian anatara lain berbentuk hati yaitu G2, berbentuk bulat telur yaitu G3 dan berbentuk kerucut yaitu G1, G4, G5, G6, G7, G8, G9 dan G10. Pada parameter warna buah dapat digolongkan menjadi 3 bagian antara lain oranye kemerahan yaitu G1, G5 dan G6, warna merah yaitu G2, G4, G7 G8 dan warna merah tua yaitu G3, G9 dan G10. Pada parameter rasa buah dapat digolongkan menjadi 4 bagian antara lain asam yaitu G3, manis asam yaitu G1, G2, G5, G7, G8 dan G10, manis hambar yaitu G6, G9 dan manis yaitu G4. Pada parameter ketidakrataan warna permukaan buah seluruh warna buah merata kecuali G5 sedikit tidak rata. Pada parameter kenampakan permukaan buah seluruh permukaan buah tampak mengkilat kecuali G3 kurang mengkilat. Pada parameter ketidakrataan permukaan buah seluruh permukaan buaah tampak merata kecuali G4 sedikit tidak rata. Pada parameter lebar permukaan buah tanpa buah sejati dapat digolongkan menjadi 2 bagian antara lain sempit yaitu G2, G8 G10 dan tidak ada yaitu G1, G3, G4, G5, G6, G7 dan G10. Pada parameter posisi buah sejati dapat digolongkan menjadi 3 bagian antara lain setingkat permukaan buah yaitu G1, G3, G7, G8 dan G10, di atas permukaan buah yaitu G2 dan di bawah permukaan buah yaitu G4, G5, G6 dan G9. Pada parameter posisi kelopak bunga pada buah dapat digolongkan menjadi 3 bagian antara lain di dalam buah yaitu G3, diatas buah yaitu G1, G5 dan sejajar dengan buah yaitu G2, G4, G6, G7, G8, G9 dan G10. Pada parameter arah kelopak bunga dapat digolongkan menjadi 3 bagian antara lain ke atas yaitu G3, ke bawah yaitu G1, G5, G6 dan kearah luar yaitu G2, G4, G7, G8, G9 dan

G10. Pada parameter diameter kelopak dibanding diameter buah dapat digolongkan menjadi 4 bagian antara lain sama G1, G2 dan G9, sedikit lebih kecil yaitu G3, sedikit lebih besar yaitu G6, G7, G8 dan jauh lebih besar yaitu G4, G5 dan G10. Pada parameter warna daging buah dapat digolongkan menjadi merah terang yaitu G1, G3, G7 dan G8, merah oranye yaitu G2, G4, G5, G10 dan merah tua G6 dan G9. Pada parameter warna inti buah dapat digolongkan menjadi merah muda yaitu G1, G2, G3, G4, G5, G10 dan merah yaitu G6, G7, G8 dan G9. Pada parameter rongga buah dapat digolongkan menjadi kecil yaitu G5 dan G8, menengah yaitu G6 dan tidak berongga yaitu G1, G2, G3, G4, G7, G9 dan G10. Hubungan Kekerabatan Beberapa Genotip Stroberi di Kabupaten Karo Berdasarkan tabel 13 dan dendogram yang terbentuk (gambar 11) diketahui bahwa seluruh genotip stroberi di Kabupaten Tanah Karo dapat di kelompokkan menjadi dua kelompok, tiga kelompok, dan empat kelompok hubungan kekerabatan pada skala jarak kekerabatan (Euclidean distance scale) 7, 9 dan 25. Semakin kecil jarak euclidean antara beberapa objek yang dianalisis, maka semakin dekat hubungan kekerabatan objek tersebut dan semakin banyak kesamaan karakter yang dimilikinya (Santoso, 2002). Analisis hubungan kekerabatan berdasarkan karakter morfologis genotip stroberi pada skala jarak 25 menunjukkan terbentuknya dua kelompok kekerabatan tanaman. Kelompok pertama terdiri dari G1, G2, G4, G5, G6, G7, G8, G9, G10 dan kelompok kedua terdiri dari G3. Pemisahan kedua kelompok ini terjadi karena adanya perbedaan karakter pertumbuhan tanaman, kepadatan dedaunan, bentuk gelombang permukaan daun, panjang daun dibanding lebar daun, bentuk tepi daun, susunan rambut pada tangkai daun, ukuran kelopak di

banding mahkota, jumlah mahkota bunga, bentuk buah, kenampakan permukaan buah, diameter buah, rasa buah dan posisi kelopak bunga pada buah. Analisis hubungan kekerabatan berdasarkan karakter morfologis genotip stroberi pada skala jarak 9 menunjukkan terbentuknya tiga kelompok kekerabatan tanaman. Kelompok pertama terdiri dari G1, G2, G4, G5, G6, G7, G9, kelompok pertama di satukan oleh 12 karakter yang sama. Kelompok kedua terdiri dari G3, kelompok ketiga terdiri dari G8 dan G10, kelompok ketiga disatukan oleh 23 karakter yg sama. Analisis hubungan kekerabatan berdasarkan karakter morfologis genotip stroberi pada skala jarak 7 menunjukkan terbentuknya empat kelompok kekerabatan tanaman. Kelompok pertama terdiri dari G1, G2, G5, G7, kelompok pertama di satukan oleh 16 karakter yang sama. Kelompok kedua terdiri dari G3, kelompok ketiga terdiri dari G4, G6, G9 yang disatukan oleh 20 karakter yang sama dan kelompok keempat terdiri dari G8 dan G10 yang disatukan oleh 23 karakter yg sama. Hubungan kekerabatan terdekat diperoleh pada G7 yang berasal dari Kecamatan Dolat Rayat dengan G2 yang berasal dari Kecamatan Barusjahe yaitu dengan nilai similaritas 1,00 dengan 24 persamaan karakter dari 33 karakter yang diamati yaitu pertumbuhan tanaman, posisi bunga terhadap daun, warna permukaan atas daun, bentuk gelombang permukaan daun, kenampakan permukaan daun, panjang daun dibanding lebar daun, bentuk tepi daun, bentuk penampang permukaan daun, susunan rambut pada tangkai daun, panjang mahkota dibanding lebar, warna sisi atas mahkota bunga, ukuran kelopak di banding mahkota, jumlah mahkota, ukuran panjang dibanding lebar buah, warna

buah, rasa buah, diameter buah, ketidakrataan warna permukaan buah, kenampakan permukaan buah, ketidakrataan permukaan buah, posisi kelopak bunga pada buah, arah kelopak bunga, warna inti buah dan rongga buah. Hubungan kekerabatan terjauh diperoleh pada G3 dengan G5 yang berasal dari Kecamatan Barusjahe dengan nilai similaritas 0,00 dengan 8 persamaan karakter dari 33 karakter yang diamati yaitu bentuk pangkal daun, bentuk penampang permukaan daun, warna sisi atas mahkota bunga, ukuran panjang dibanding lebar buah, ketidakrataan warna permukaan buah, ketidakrataan permukaan buah, lebar permukaan buah tanpa buah sejati, posisi buah sejati, warna daging buah (tidak termasuk inti), warna inti buah dan rongga buah. Berdasarkan dendogram hubungan kekerabatan stroberi yang dilakukan di Kecamatan Barusjahe desa Basam dan Kecamatan Dolat Rayat desa Dolat Rayat di peroleh bahwa masing-masing genotip stoberi di dua kecamatan tersebut memiliki hubungan kekerabatan, namun tingkat kemiripan yang diperoleh berbeda sesuai dengan genotip yang berhubungan satu sama lain. Hal ini dapat disebabkan oleh tanaman yang digunakan dalam penelitian ini tidak diketahui asal-usulnya. Menurut keterangan yang di berikan oleh petani, tanaman stoberi tersebut merupakan tanaman yang diperbanyak dengan menggunakan anakan (perbanyakan secara vegetatif) yang di peroleh dari petani lain di daerah tersebut, oleh karena itu terdapat banyak keragaman karakter yang di peroleh dari hasil pengamatan yang telah dilakukan. Menurut Martasari et al. (2004), dalam kegiatan agribisnis pertanian, benih atau bibit merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan peningkatan produksi. Benih atau bibit yang bersertifikat akan menjamin asal usul dan varietas yang digunakan.

Berdasarkan hasil identifikasi yang telah diperoleh diketahui bahwa di Kecamatan Barusjahe terdapat keragaman yang tinggi. Diantara 5 genotip yang ada terdapat 1 genotip yang berbeda yaitu G3. Berdasarkan keterangan petani G3 merupakan jenis asam sedangkan genotip lain merupakan jenis manis. Sedangkan di Kecamatan Dolat Rayat terdapat 5 genotip yang dikenal sebagai jenis manis. Pada tanaman stroberi manis terdapat variasi fenotip yang disebabkan adanya faktor internal yaitu kontrol gen maupun faktor eksternal. Hal ini sesuai dengan literatur Mangoendidjojo (2003) yang menyatakan bahwa terjadinya atau timbulnya variasi disebabkan oleh adanya pengaruh lingkungan dan faktor keturunan atau genetik, dimana perbedaan kondisi lingkungan memberikan kemungkinan munculnya variasi yang akan menentukan penampilan akhir dari tanaman tersebut. Bila ada variasi yang timbul atau tampak pada populasi tanaman yang ditanam pada kondisi lingkungan yang sama maka variasi tersebut merupakan variasi atau perbedaan yang berasal dari genotipe individu anggota populasi.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Jenis stroberi yang ditemukan di Kabupaten Karo ada 2 genotip yaitu stroberi manis (G1, G2, G4, G5, G6, G7, G8, G9 dan G10) dan stroberi asam (G3). 2. Hubungan kekerabatan terjauh diperoleh pada G3 dengan G5 yang berasal dari Kecamatan Barusjahe dengan nilai similaritas 0,00 dengan 8 persamaan karakter dari 33 karakter yang diamati. 3. Hubungan kekerabatan terdekat diperoleh pada G7 yang berasal dari Kecamatan Dolat Rayat dengan G2 yang berasal dari Kecamatan Barusjahe dengan nilai similaritas 1,00 dengan 24 persamaan karakter dari 33 karakter yang diamati. Saran Perlu dilakukan penelitian lanjut dengan mengidentifikasi kekerabatan stroberi secara genetik.