BAB I PENDAHULUAN. pengobat tradisional dukun atau tabib.masyarakat memiliki pandangan terhadap

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. antropologi kesehatan. Antropologi kesehatan mengkaji manusia dan prilaku seputar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai mahluk yang memiliki akal dan pikiran menjadikan

Kuesioner Penelitian. Gambaran Perilaku Pencarian Pengobatan Pada. Masyarakat Dusun V Desa Patumbak. Kabupaten Deli Serdang.

BAB I PENDAHULUAN. mengganggu kegiatan sehari-hari. Kesehatan telah menjadi suatu kajian ilmu

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan aktivitasnya sehari-hari. Undang-undang kesehatan No. 23

BAB I PENDAHULUAN. yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan yang setinggi tingginya. Dalam mencapai kualitas hidup

BAB I PENDAHULUAN. ada disekitarnya. Demikian halnya dengan nenek moyang kita yang telah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap masyarakat atau suku bangsa pada umumnya memiliki berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Kesehatan nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan,

BAB I PENDAHULUAN. keberlangsungan hidup manusia. Disamping kebutuhan-kebutuhan lainnya seperti

BAB I PENDAHULUAN. produktif secara sosial dan ekonomi. Masyarakat berperan serta, baik secara

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang optimal. Kesehatan menurut Undang-Undang Kesehatan Republik

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kenyataannya pada saat ini, perkembangan praktik-praktik pengobatan

mengadakan dan mengatur upaya pelayanan kesehatan (Depkes RI, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Persepsi merupakan proses akhir dari pengamatan. yang diawali oleh penginderaan, yaitu proses diterimanya

I. PENDAHULUAN. keberuntungan tersendiri bagi masyarakat lokalnya. Tanah yang subur

BAB I PENDAHULUAN. dengan usaha menghindari diri dengan cara menyembuhkan suatu jenis penyakit.

BAB I PENDAHULUAN. sosial, budaya, lingkungan, ekonomi serta politik. Pada kalangan masyarakat,

Setiap usaha inovasi kesehatan akan berhadapan dengan serangkaian masalah sosial budaya yang berasal dari: budaya masyarakat penerima (sasaran) progra

BAB I LATAR BELAKANG. suatu usaha dalam pemilihan dan penggunaan obat obatan oleh individu UKDW

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2017 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL INTEGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. pemecahannya harus secara multi disiplin. Oleh sebab itu, kesehatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pembangunan nasional merupakan pembangunan manusia dan seluruh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di negara-negara yang sedang berkembang, seperti Indonesia yang kondisi

BAB I PENDAHULUAN. dan berfikir. Perilaku konsumen memiliki berbagai macam pengertian. Salah

PEMERINTAH KOTA PONTIANAK PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

Sehat berarti kondisi fisik dan mental yang normal tanpa gangguan, baik gangguan dari luar maupun dari dalam tubuh sendiri

BAB I PENDAHULUAN. Sakit merupakan kondisi yang tidak menyenangkan mengganggu aktifitas

BAB I PENDAHULUAN. di tunda-tunda. Kesehatan memiliki peran penting dalam mempengaruhi derajat

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 6 TAHUN 2003 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Kesehatan merupakan sesuatu yang sangat kompleks, bila dilihat secara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Self Medication menjadi alternatif yang diambil masyarakat untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

yang dirasakan individu terhadap pengobatan.

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya alam yang tinggi. Kekayaan hayati yang dimiliki Indonesia diperkirakan

Menteri Kesehatan Republik Indonesia * KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Nomor 1076/MENKES/SK/VII/2003 TENTANG

BAB IV ANALISIS TERHADAP TERAPI RUQYAH PADA PENDERITA GANGGUAN JIN

BUPATI BENER MERIAH RANCANGAN QANUN KABUPATEN BENER MERIAH NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hingga saat ini adalah permasalahan kesehatan (Human Healt). Nampaknya

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertinggi derajat kesehatan masyarakat dalam rangka peningkatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dan tempat pelayanan kesehatan (DepKes RI, 2002). paling tepat dan murah (Triyanto & Sanusi, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembangunan kesehatan yaitu jumlah penduduk yang besar dengan

BAB I PENDAHULUAN. emosional serta perkembangan otaknya. Yaitu dengan cara berinteraksi secara

BAB I PENDAHULUAN. bermutu, dan terjangkau. Hak warga negara dijamin oleh pemerintah dalam

PELAKSANAAN TUGAS KESEHATAN KELUARGA PADA SUKU MELAYU DI KELURAHAN PEKAN LABUHAN KECAMATAN MEDAN LABUHAN

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia disamping

BAB I PENDAHULUAN. sepenuhnya mampu mengatasi setiap masalah kesehatan, terlebih dengan. semakin beranekaragamnya penyakit dan faktor-faktor yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. menjadi terganggu akibat aktivitas yang tidak seimbang. Pola makan yang salah

BAB I PENDAHULUAN. yang melebihi 140/90 mmhg yang dikonfirmasikan pada berbagai kesempatan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia dalam berbagai aspek kehidupan. Hal ini membawa manusia

BAB I PENDAHULUAN. akar dalam pohon, dimana akar tersebut dijadikan sebagai penopang dasar untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Simalungun, Batak Pakpak, Batak Toba, Batak Angkola, dan Mandailing. Di. dengan cara mempelajarinya. (Koentjaraningrat, 1990:180)

BAB I PENDAHULUAN. medis dokter dan tenaga medis lainnya. cara sendiri misalnya dengan membeli obat di toko-toko ataupun apotik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

AGAMA, TRADISI KEPERCAYAAN, DALAM PERSPEKTIF BUDAYA KESEHATAN OLEH : M. ASKAR, S.KEP,NS.,M.KES

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kesehatan di Indonesia saat ini dihadapkan pada dua

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2009 tentang Kesehatan pada Pasal 1 angka 1 menyebutkan bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN. penyembuhan. Sumber pengobatan di dunia mencakup tiga sektor yang saling terkait

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pelayanan kesehatan merupakan suatu upaya yang. dilakukan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan.

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG RETRIBUSI PERIZINAN BIDANG KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. signifikan dengan perubahan sosial yang cepat dan stres negatif yang

I. PENDAHULUAN. semakin terbuka lebar kebebasan untuk memilih aneka jenis dan kualitas barang

UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 1992 TENTANG KESEHATAN [LN 1992/100, TLN 3495]

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan suatu tolak ukur keberhasilan manusia dalam

I. PENDAHULUAN. rendahnya standar hidup seseorang (Todaro,2002). Oleh karena itu, status. baik tersebut dibutuhkan sarana kesehatan yang baik pula.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dibuat dengan bahan alami secara tradisional (Agoes, Azwar H:

BUPATI TANAH DATAR PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 25 TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

EVALUASI TERHADAP PROSEDUR PENYAMPAIAN INFORMASI

PANDUAN SECOND OPINION

Jalur Distribusi Obat

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan dan dilestarikan dengan cara cara yang tradisional. Masyarakat. lingkungan dimana mereka bertempat tinggal.

Perihal : Permohonan Surat Terdaftar Penyehat Tradisional (STPT)/Surat Ijin Penyehat Tradisional (SIPT) Nama lengkap. Tempat/Tanggal lahir

PANDUAN PELAYANAN MEMINTA PENDAPAT LAIN (SECOND OPINION)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia memiliki tiga komponen utama sehingga disebut. makhluk yang utuh dan berbeda dengan mahkluk lainnya.

GAMBARAN PERILAKU PENCARIAN PELAYANAN PENGOBATAN PADA MASYARAKAT DUSUN VI DESA PATUMBAK KAMPUNG KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN

BAB VII PEMBAHASAN. VII.1 Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja. proses produksi dapat berjalan dengan lancar dan tenaga kerja merasa

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI INFORMAN. (Informed Concent)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan telah menggunakan tanaman obat-obatan. Bangsa Yunani kuno

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG PEKERJAAN KEFARMASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENJELASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1997 TENTANG PSIKOTROPIKA

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan merupakan bagian terpadu dari. pembangunan sumber daya manusia, yaitu mewujudkan bangsa yang maju

BAB 1 PENDAHULUAN. ke bagian otak sehingga mengakibatkan hilangnya fungsi otak (Smeltzer &

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam Pembukaan UUD

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia melakukan berbagai cara untuk mendapatkan tubuh yang sehat, baik secara modern maupun tradisional. Pengobatan dan penyembuhan suatu jenis penyakit yang dilakukan secara tradisioanal dengan memanfaatkan tenaga pengobat tradisional dukun atau tabib.masyarakat memiliki pandangan terhadap pengobatan dengan berbagai macam jenis penyakit yang dilakukan secara modern dengan memanfaatkan tenaga medis serta dengan mempergunakan peralatan kedokteran yang serba canggih. Kedua jenis (cara) ini saling berbeda dan sampai saat ini cara tersebut masih diperlukan oleh masyarakat, baik masyarakat tradisional maupun masyarakat modern.kesehatan dapat dikatakan sebagai kebutuhan utama yang pemenuhannya tidak dapat di tunda-tunda.kesehatan memiliki peran penting yang mempengaruhi derajat hidup seseorang berdasarkan kondisi fisik maupun mental.kesehatan sebenarnya sudah menjadi suatu kajian ilmu bagi Antropologi, yakni Antropologi Kesehatan.Antropologi Kesehatan mengkaji tentang masalah-masalah kesehatan dan penyakit dalam aktivitas manusia yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit. Masyarakat desa Cempedak Lobang berpendapat tentang pengobatan tradisional dilakukan tanpa disadari dan menjadi kebiasaan saat masyarakat sakit pergi ke dukun/tabib bukan pergi ke medis.kepercayaan masyarakat tentang 1

2 budaya pengobatan tradisional yang dilakukan dengan praktek-praktek kebudayaan seperti mantra yang di kasih oleh para dukun/tabib.masyarakat sering menyebutnya dengan etnomedisin.etnomedisin yaitu pengobatan secara alami yang menggunakan kebudayaan mereka untuk menjalankan kebiasaan kedua orang tua mereka. Hughes dalam Foster dan Anderson (2009:6) bahwa etnomedisin merupakan kepercayaan dan praktek-praktek yang berkenaan dengan penyakit, yang merupakan hasil dari perkembangan kebudayaan asli dan yang eksplisit tidak berasal dari kerangka konseptual kedokteran modern.etnomedisin selalu menggunakan cara-cara tradisional yang dibawa dari kebudayaan lama hingga sekarang masih dijalani mereka. Cara-cara tradisional tersebut juga memiliki cara pengobatan secara tradisional, seperti mengkonsumsi jamu-jamuan alami, pijat, sembur air, dan mensapukan tanah liat yang sebelumnya sudah di bacakan oleh dukun/tabib. Ackerknech(1971: 12)pengobatan tradisional adalahpengobatannya dengan cara masuk akal dan dapat di percayaioleh masyarakat yang ingin melakukan pengobatan tradisional dan dilukiskan sebagaireligious magis yang memanfaatkan beberapa pandangan yang rasional.masyarakat memandang tentang cara-cara pengobatan tradisional itu sangat masuk akal bagi mereka percayai, dalam dunia kesehatan hal seperti ini juga dapat dipandang dengan Antropologi kesehatan.antropologi kesehatan sendiri mengkaji tentang kesehatan manusia dari masa lalu hingga masa modern, manusia tidak luput dari kesehatan, karena 2

3 kesehatan adalah salah satu yang dapat di rasakan secara langsung oleh manusianya sendiri. Manusia memiliki banyak cara untuk mengatasi dan mengobati penyakit dalam tubuh yakni dengan cara medis yang di bantu oleh alat-alat medis dan obatobatan yang sudah di racik oleh para dokter modern dengan dosis medis, juga dengan cara tradisioanal yang pengobatannya di bantu oleh dukun atau tabib yang di beri obat-obatan tradisional seperti jamu, air yang sudah dibacakan oleh dukun atau tabib dan obat tradisional lainnya. Cara pengobatan di atas sampai sekarang masih di percaya oleh para penduduk dan masyarakat desa maupun masyarakat kota. Dewasa ini masyarakat ada yang mempadu padankan pengobatan secara medis dengan pengobatan dengan cara tradisional, supaya berjalan dengan cepat penyembuhan penyakit yang di alaminya. Pengobatan secara tradisional merupakan unsur atau bagian dari kebudayaan.setiap kebudayaan memiliki kearifan lokal tersendiri mengenai pengobatan tradisional. Masyarakat di Desa Cempedak Lobang misalnya yang masih memiliki kepercayaan pengobatan secara tradisioanal, jika mereka sakit mereka tidak langsung ke Puskesmas Desa atau memanggil mantri tetapi lebih ke Pengobatan Tradisional yang larinya ke dukun atau tabib. Masyarakat juga ada yang mempadu padankan pengobatan secara Medis dengan Pengobatan Tradisional, namun disini lebih kuat perspektif bahwa masyarakat sangat percaya dengan adanya pengobatan Tradisional yang pengobatannya itu sendiri dengan carapergi ke dukun atau tabib. Selanjutnya

4 pasien yang melakukan pengobatan tradisional akan di periksa olehdukun atau tabib dengan cara menanyakan gejala apa saja yang di rasakan pasien tersebut. Jawaban dari pasien, dukun atau tabibakan melakukan pengobatan dengan cara penyemburan air, pembacaan ayat suci Al-Quran, memberi air putih yang sebelumnya sudah di bacakan oleh dukun atau tabib. Kemudian pasien diberi beberapa obat dari rempah-rempah yang sudah di jamu, beda penyakit beda pula cara pengobatannya. Masyarakat sangat mempercayaai tentang pengobatan tradisional karena mereka melakukannya secara turun menurun dan hasilnya sangat memuaskan bagi pasien. Masyarakat Cempedak Lobang mempercayai pengobatan tradisional dari pada dengan medis. Masyarakat sendiri lebih memiliki pengobatan sembur air, dari sembur air yang sebelumnya sudah dibacakan ayat-ayat suci Al-Qur an oleh dukun atau tabib, disini tidak hanya penyemburan air yang dilakukan oleh para tabib tetapi dengan cara mengeluskan tanah liat dibagian yang sakit mampu mengatasi segala penyakit ringan yang mereka derita misalnya masuk angin, sakit perut, kepala pusing dan demam dapat menyembuhkan beberapa macam penyakit. Beda penyakit beda pula cara pengobatannya, jika penyakit berat dukun atau tabib memiliki cara tersendiri untuk melakukan pengobatan tradisional. Beberapa cara untuk mengatasi pengobatan yang berat yaitu melakukan terapi terus menerus seperti pijat, mandi bunga, samba diberi beberapa ramuan jamu yang dibuat dukun atau tabib. Kepercayaan masyarakat juga ada pada menetapkan dukun atau tabib disetiap dusun, karena masyarakat Cempedak Lobang berpendapat dapat dijaga

5 oleh dukun atau tabib yang mampu menguasai makhluk-makhluk gaib.masyarakat beranggapan seperti itu karena sakit mereka berasal dari guna-guna atau dibuat oleh manusia. Pola pikir masyarakat Cempedak Lobang masih sangat tradisional karena mereka merasa sakit akibat dibuat-buat, kalau secara medis itu penyakit fisik bukan karena dibuat-buat oleh orang lain. Pemerintahan sekarang telah membuat peraturan desa seperti,dilarangnya membuka klinik di rumah tanpa seizin pemerintah desa,tenaga kesehatan yang telah membuka klinik tidak di perbolehkan membuka praktek di rumah karena agar dapat befungsi baik Puskesmas Desa dan Rumah Sakit yang ada di sekitar desa. Pegawai kesehatan Puskesmas Desa juga tidak boleh menerima warga yang sakit di rumah warga tersebut karena tidak semua peralatan mampu di bawa ke rumah warga.masyarakat yang mengalami sakit harus pergi ke Puskesmas Desa, sedangkan Puskesmas Desa tidak memiliki transportasi untuk membawa pasien tersebut terjadilah sepi pengunjung ke Puskesmas tersebut. Pemikiran masyarakat terhadap membawa pasien ke Puskesmas yang jauh dari tempat tinggal mereka, mereka lebih memilih memanggil dukun atau tabib yang menurut mereka bisa menyembuhkan penyakit mereka, namun peraturan desa sendiri melarang para dukun atau tabib untuk mengobati masyarakat yang sedang sakit karena mereka sendiri tidak memiliki surat izin untuk melakukan pengobatan terhadap warga yang sakit.surat izin mereka adalah memiliki sertifikat dari balai pengobatan medis yang harus dilakukan dengan mengorganisasikan penyuluhan konsep sehat. Jika para dukun atau tabib tidak memliki surat izin pengobatan dari balai desa mereka tetap bersih keras

6 melakukan praktik tersebut dengan cara mendatangi rumah pasien yang sedang mengalami sakit. Dukun atau tabib melakukan hal tersebut karena belum ada pemberian sangsi terhadap pelanggaran tersebut. Dukun atau tabib hanya diperingati atau ditegur dengan pemerintah desa tidak boleh melakukan praktik tersebut, namun dukun atau tabib tersebut ditegur oleh pemerintah masyarakat setempat akan membela dukun atau tabib yang ditegur oleh pemerintah desa. Tidak hanya masyarakat tradisional yang mempercayai pengobatan tersebut,masyarakat modern juga mempercayai pengobatan tradisional tetapi bagi masyarakat modern selalu mempadu padankan pengobatan tradisional dengan medis. Masyarakat tersebut lebih percaya dengan hal magic yang orang lain menganggap hal tersebut hal yang tidak rasional namun bagi masyarakat yang mempercayai cara pengobatan tradisional mengakui cara tersebut rasional bagi mereka, maraknya perdukunan di Indonesia membuat semakin banyak pula kecurangan yang terjadi. Masyarakat mempercayai karena banyak melihat bukti dari orang-orang yang sudah melakukan pengobatan tradisional dari hasil penyembuhan pengobatan tradisional, muncul fenomena yang kuat untuk mempercayai pengobatan tradisional.fenomena ini sendiri adalah suatu kejadian yang tidak dapat dihindari oleh masyarakat Cempedak Lobang.Walaupun sudah ada pengobatan modern dilakukan oleh pemerintah, namun mereka tetap menjalani pengobatan tradisional. Mereka lebih percaya dengan apa yang sudah mereka alami selama ini dan sudah dibuktikan sendiri secara turun menurun.

7 Hal inilah yang kemudian menarik minat penulis untuk membuat sebuah studi kasus dengan judul Fenomena Pengobatan Tradisional di Desa Cempedak Lobang Kecamatan Sei Rampah Kabubaten Serdang Bedagai. 1.2 Indentifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat di identifikasi permasalahan yang diteliti, antara lain : 1. Tingginya kepercayaan masyarakat terhadap pengobatan tradisional di Desa Cempedak Lobang menyebabkan masyarakat untuk berobat ke puskesmas berkurang. 2. Usaha masyarakat untuk memadukan pengobatan tradisional dan pengobatan modern. 3. Manfaat masyarakat dalam memadukan pengobatan tradisional danpengobatan modern. 1.3 Pembatasan Masalah Pembatasan masalah diperlukan agar penelitian lebih terarah dan tidak meyimpang dari fokus penelitian.selain itu pembatasan masalah diperlukan agar pembahasan tidak terlalu luas. Untuk itu peneliti membatasi masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu Fenomena Pengobatan Tradisional Di Desa Cempedak Lobang Kecamatan Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai.

8 1.4 Rumusan Masalah Agar peneliti memiliki panduan dan fokus penelitian dalam mengumpulkan data maka perlu disusun rumusan masalah sebagai berikut : 1. Mengapa Masyarakat di Desa Cempedak Lobang masih percaya dengan pengobatan tradisional? 2. Bagaimana usaha masyarakat untuk memadukan pengobatan tradisional dan pengobatan modern? 3. Apa saja manfaatmasyarakat memadukanpengobatan tradisional dan pengobatan modern tersebut? 1.5 Tujuan Penelitian Sesuai dengan masalah yang dikemukakan diatas, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk menjelaskan alasan masyarakat di Desa Cempedak Lobang masih percaya dengan pengobatan tradisional. 2. Untuk mendeskripsikan usaha masyarakat untuk memadukan pengobatan tradisional dan pengobatan modern. 3. Untuk mendeskripsikan manfaat masyarakat untuk pengobatan tradisional dan modern

9 1.6 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : a. Secara Teoritis 1. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu kajian yang dapat mengembangkan ilmu pengetahuan tentang Antropologi Kesehatan kepada pembaca mengenai fenomena pengobatan tradisional. 2. Penelitian ini diharapkan mampu menjadi cakrawala berpikir peneliti dalam mengembankan penelitian yang sudah ada. b. Secara Praktis 1. Untuk memberikan pemahaman masyarakat tentang pengobatan tradisional tidak hanya sebagai pengobatan yang mampu mereka percayai. 2. Sebagai sumber refrensi bagi peneliti berikutnya dalam melakukan penelitian yang ada hubungannya dalam penelitian ini.