BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di beberapa perusahaan dagang dan jasa di Jakarta yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan mengambil sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis pengaruh Locus of Control dan Kepuasan Kerja terhadap Produktivitas Kerja Auditor Internal. Penelitian dilaksanakan pada minggu keempat bulan Desember 2014 dengan menyebarkan kuesioner ke beberapa perusahaan dagang dan jasa di Jakarta. B. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kausal. Penelitian kausal bertujuan untuk menguji hipotesis mengenai pengaruh satu atau beberapa variabel terhadap variabel lainnya. C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel yang digunakan berikut dengan operasional dan cara pengukurannya. 48
49 1. Variabel Dependen ( Dependent Variable) Variabel Dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel Dependen dalam penelitian ini adalah Produktivitas Kerja meliputi dua konsep dasar yaitu daya guna dan hasil guna. Daya guna menggambarkan tingkat sumber-sumber manusia, dana, dan alam yang diperlukan untuk mengusahakan hasil tertentu, sedangkan hasil guna menggambarkan akibat dan kualitas dari hasil yang diusahakan. Dari sejumlah teori yang dideskripsikan untuk memperoleh dukungan teoritik penyusunan konsep operasional variabel penelitian, menurut Balai Pengembangan Produktivitas Daerah (dalam Umar, 2001: 11) menjelaskan ada enam faktor utama yang menentukan produktivitas tenaga kerja yaitu Sikap Kerja, Tingkat Keterampilan, Hubungan antara tenaga kerja dan pimpinan, Manajemen Produktivitas, Efisiensi tenaga kerja dan Kewiraswastaan. Dengan pandangan ini terdapat enam dimensi yaitu : dimensi Sikap Kerja, dimensi Tingkat keterampilan, dimensi Hubungan antara lingkungan kerja, dimensi Manajemen produktivitas, dimensi Efisiensi tenaga kerja dan dimensi Kewiraswastaan, maka disusun konsep operasional variabel produktivitas kerja sebagai berikut :
50 a. Dimensi Sikap Kerja dioperasionalkan menjadi 3 indikator penelitian yang terdiri dari indikator-indikator sikap dalam melayani, sikap dalam melaksanakan pekerjaan, dan sikap melakukan inisiatif kerja. b. Dimensi Tingkat Ketrampilan dioperasionalkan menjadi 3 indikator penelitian yang terdiri dari indikator-indikator ketrampilan pencapaian tugas, ketrampilan melaksanakan program, dan ketrampilan mengevaluasi pencapaian program. c. Dimensi Hubungan antara lingkungan kerja dioperasionalkan menjadi 3 indikator penelitian yang terdiri dari indikator-indikator hubungan kerja dengan pimpinan, hubungan kerja dengan antar bagian, dan hubungan kerja dengan rekan sekerja. d. Dimensi Manajemen Produktivitas dioperasionalkan menjadi 3 indikator penelitian yang terdiri dari indikator-indikator koordinasi pekerjaan, komunikasi antar bagian, dan tanggungjawab pekerjaan. e. Dimensi Efisiensi tenaga kerja dioperasionalkan menjadi 3 indikator penelitian yang terdiri dari indikator-indikator jumlah tenaga kerja, pemanfaatan tenaga kerja, dan pemanfaatan waktu tenaga kerja. f. Dimensi Kewiraswastaan dioperasionalkan menjadi 3 indikator penelitian yang terdiri dari indikator-indikator kemampuan melihat potensi daerah, kemampuan melihat potensi diri, dan kemampuan melihat potensi organisasi.
51 2. Variabel Independen ( Independent Variable) Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Locus of Control dan Kepuasan Kerja. Locus of Control adalah cara pandang seseorang terhadap suatu peristiwa apakah dia merasa dapat atau tidak dapat mengendalikan peristiwa yang terjadi padanya (Rotter, 1966) (dalam Alvaro, 2013:30). Konsep Locus of Control memiliki latar belakang teoritis dalam teori pembelajaran sosial. Locus of control adalah variabel kepribadian yang mengacu pada persepsi individu penyebab utama dari peristiwa dalam kehidupan. Dari sejumlah teori yang dideskripsikan untuk memperoleh dukungan teoritik penyusunan konsep operasional variabel penelitian, menurut (Rotter, 1966) (dalam Igbeneghu, 2011:5) dimensi locus of control dibagi menjadi 2 yaitu Locus Of Control Internal dan Locus Of Control Eksternal. Dengan pandangan ini maka terdapat 2 dimensi yang mempengaruhi locus of control : locus of control internal dan locus of control eksternal, maka disusun konsep operasional variabel produktivitas kerja sebagai berikut : a. Locus Of Control Internal dioperasionalkan menjadi 3 indikator yaitu kemampuan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, kecakapan dalam menyelesaikan suatu tantangan, dan kemampuan menentukan nasib atau pengalaman hidup.
52 b. Locus Of Control Eksternal dioperasionalkan menjadi 4 indikator yaitu keberuntungan diri sendiri, kesempatan yang diperoleh dari lingkungan, nasib diri sendiri, dan kondisi orang lain yang lebih kuat. Robbins (2006) mendefinisikan kepuasan kerja adalah suatu sikap umum terhadap pekerjaan seseorang sebagai perbedaan antara banyaknya imbalan yang diterima pekerja dan jumlah yang diyakini harus diterima. Dari sejumlah teori yang dideskripsikan untuk memperoleh dukungan teoritik penyusunan konsep operasional variabel penelitian, Robbins (2008:102) mengemukakan bahwa aspek-aspek yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja adalah sifat pekerjaan, penyeliaan, upah sekarang, kesempatan promosi, dan hubungan dengan rekan sekerja. Dengan pandangan ini maka terdapat 4 dimensi yang mempengaruhi Kepuasan Kerja yaitu a. Kepuasan terhadap pekerjaan : kesesuaian beban kerja, kesesuaian pekerjaan, kesempatan dan obyektifitas promosi. b. Kepuasan terhadap manajemen : kesesuaian dan ketepatan pembayaran gaji. c. Kepuasan terhadap atasan : tingkat pengawasan dan jenis gaya kepemimpinan yang diterapkan.
53 d. Kepuasan terhadap rekan kerja : Hubungan dengan rekan kerja, kenyamanan lingkungan kerja. 3. Pengukuran Variabel Penelitian Variabel-variabel diatas diukur dengan berbagai beberapa dimensi sesuai dengan variabelnya masing-masing. Kemudian dimensi-dimensi tersebut dibagi kedalam beberapa indikator yang menjadi acuan untuk pengisian kuesioner yang akan disebarkan untuk memperoleh data penelitian. Pengukuran yang digunakan adalah pengukuran skala angka antara 1 sampai 10. Hubungan antar variabel, dimensi, indikator, pengukuran, dan skala dapat digambarkan sebagai berikut : Variabel Var Dimensi Indikator Pengukuran Skala D. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau orang yang memiliki karakteristik yang serupa yang yang menjadi pusat perhatian seorang peneliti karena itu dipandang sebagai sebuah semesta penelitian (Ferdinand, 2006). Sedangkan menurut Sugiyono (2002), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
54 kesimpulannya. Dalam penelitan ini yang menjadi populasi adalah auditor internal perusahaan dagang dan jasa di Jakarta yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan sub sektor jasa perbankan dan perdagangan eceran sebanyak 160 orang. Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut ( Sugiyono, 2002 ). Sampel pada penelitian ini adalah 110 orang auditor internal pada perusahaan sub sektor jasa perbankan dan perdagangan eceran. Dasar pemilihan sampel ini menggunakan metode Slovin dan ditentukan secara Random sampling. Dengan menggunakan rumus Slovin : n = N/1+Ne 2 dimana n adalah jumlah sampel, N adalah populasi, dan e adalah error tolerance. Dengan jumlah populasi sebanyak 160 orang dan error tolerance sebesar 5 %, untuk mendapatkan sampel penelitian maka dimasukkan dalam rumus diatas sehingga didapat jumlah sampel sebanyak 110 orang. Dari 160 orang dilakukan pemilihan secara acak (random sampling) sebanyak 110 orang responden. Random sampling adalah metode pemilihan sampel secara acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) yang ada dalam populasi tersebut. Hal ini dilakukan apabila anggota populasi dianggap homogen (sejenis). Pengambilan sampel secara acak dapat dilakukan dengan cara undian atau memilih bilangan dari daftar bilangan secara acak.(nur Indriantoro dan Bambang Supomo, 2002;130) dalam Herty (2010:69).
55 E. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data adalah cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Dalam penulisan skripsi, metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode survey dengan mengumpulkan kuesioner sebagai data primer ( primary data ). Penjelasannya sebagai berikut: Data Primer ( Primary Data ) Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli. Pengumpulan data primer dilakukan melalui penelitian langsung ke beberapa perusahaan untuk memperoleh data kuantitatif. Metode ini dilakukan dengan cara menggunakan instrumen kuesioner yang akan disebarkan kepada responden (auditor internal) pada perusahaan-perusahaan tersebut. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Menurut Ghozali (2006), skala Likert adalah skala yang berisi 5 tingkat preferensi jawaban.
56 Masing-masing jawaban dari 5 (lima) alternatif jawaban yang tersedia diberi bobot nilai (skor) sebagai berikut: Tabel 3.1 Skor Jawaban Responden F. Metode Analisis Analisis data adalah interprestasi untuk penelitian yang ditujukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian dalam rangka mengungkap fenomena sosial tertentu. Analisis data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan di implementasikan. Teknik analisis digunakan untuk menginterpretasikan dan menganalisis data. Sesuai dengan model yang dikembangkan dalam penelitian ini maka alat analisis data yang digunakan adalah uji kualitas data, analisis statistik deskriptif, uji asumsi klasik, uji kesamaan model dan uji hipotesis yang dioperasikan dengan menggunakan program SPSS.
57 1. Uji Kualitas Data a. Uji Validitas Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua pertanyaan (instrumen) penelitian yang diajukan untuk mengukur variabel penelitian adalah valid. Jika valid berarti instrumen itu dapat digunakan untuk mengukur variabel apa yang hendak diukur (Ghozali, 2013). Dasar pengambilan keputusan uji validitas juga dapat dilakukan dengan membandingkan r hitung (tabel corrected item-total correlation) dengan r tabel (tabel Product Moment dengan signifikansi 0,05) untuk degree of freedem (df) = n-2. Suatu kuesioner dinyatakan valid apabila r hitung > r tabel (Ghozali, 2013). b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas pada penelitian ini yaitu dengan cara One Shot atau pengukuran sekali saja yaitu bisa dilakukan dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.70.
58 2. Analisis Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif adalah pengumpulan data, penyajian, penentuan nilai nilai statistika, pembuatan diagram atau gambar yang fungsinya menerangkan keadaan atau fenomena dalam bentuk yang lebih mudah dipahami. Dalam penelitian ini, statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi secara keseluruhan terhadap data perusahaan yang dilihat mulai dari nilai minimum, nilai maksimum, rata rata (mean) dan standar deviasi. 3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2013). Untuk menguji normalitas residual bisa dilakukan dengan menggunakan pengujian Kolmogorov-Smirnov (K-S). Uji Kolmogorov-Smirnov dilakukan dengan membuat hipotesis : H0 : Data residual berdistribusi normal HA : Data residual tidak berdistribusi normal Pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas : Jika sig. < 0,05 maka H0 ditolak Jika sig. > 0,05 maka H0 diterima.
59 b. Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen, jika variabel independen saling berkolerasi, maka variabelvariabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi adalah sebagai berikut apabila nilai tolerance kurang dari 0.10 atau sama dengan nilai Varance Inflation Factor (VIF) lebih dari 10, maka dapat menunjukan adanya multikolonieritas dan begitu pula sebaliknya (Ghozali, 2013). c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi terdapat persamaan atau perbedaan varian yang dapat dilihat dari model t grafik Scarterplot dan Uji Glejser. Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : 1) Scarterplot a) Jika ada pola tertentu seperti titik-titik (point-point) yang ada membentuk pola tertentu yang diatur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
60 b) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2013). 2) Uji Glejser Uji Glejser dilakukan dengan cara meregresikan antara variabel independen dengan nilai absolut residualnya. Jika nilai signifikansi antara variabel independen dengan absolut residual lebih dari 0,05 maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. d. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi perlu dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara variable pengganggu (e t ) pada periode tertentu dengan variable pengganggu sebelumnya (e t-1 ). Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Uji statistik yang digunakan adalah uji Run Test. Apabila nilai Asymp. Sig. (2 tailed) > 0,05 maka diasumsikan tidak terjadi pelanggaran autokorelasi. 4. Uji Kesamaan Model a. Uji Koefisien Determinasi Koefisien Determinasi ( R 2 ) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel Model Summary b dan tertulis Adjusted R Square. Nilai R 2 sebesar 1, berarti fluktuasi variabel dependen seluruhnya dapat
61 dijelaskan oleh variabel independen dan tidak ada faktor lain yang menyebabkan fluktuasi variabel dependen. Jika nilai R 2 berkisar antara 0 sampai dengan 1, berarti semakin kuat kemampuan variabel independen dapat menjelaskan fluktuasi variabel dependen. b. Uji F (Uji Signifikansi Simultan) Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat. Uji F juga dimaksud untuk mengetahui apakah semua variabel bebas memiliki koefisien regresi sama dengan nol (Ghozali,2013:98). Menurut Ghozali (2013:98), dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : 1. Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0.05, maka H0 diterima atau Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara bersamasama terhadap variabel dependen atau terikat. 2. Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0.05, maka H0 ditolak atau Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.
62 5. Uji Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model regresi linier berganda. Dalam analisis regresi, selain mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Variabel independen terdiri dari locus of control dan kepuasan kerja. Sedangkan variabel dependennya adalah produktivitas kerja. Pengujian hipotesis dilakukan melalui : a. Uji Statistik t Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2013:98). Menurut Ghozali (2013:99), dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : 1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0.05, maka H0 diterima atau Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen atau terikat. 2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0.05, maka H0 ditolak atau Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen atau terikat.
63 6. Model Regresi a. Uji Regresi Linier Berganda Uji regresi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Locus of Control dan Kepuasan Kerja terhadap Produktivitas Kerja auditor internal pada perusahaan dagang dan jasa sub sektor jasa perbankan dan perdagangan eceran di Jakarta yang terdaftar dalam BEI. Persamaan regresi linear berganda: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Dimana: Y a b X 1 X 2 e = Produktivitas Kerja (PK) = koefisien konstanta = koefisien variabel independen = Locus Of Control (LOC) = Kepuasan Kerja (KK) = standar error