PONDOK PESANTREN, PANTI JOMPO DAN PANTI ASUHAN PELAYANAN Gizi Institusi Sosial
Pelayanan Gizi Institusi Sosial Adalah Pelayanan Gizi Yang Dilakukan Oleh Pemerintah Atau Swasta Yang Berdasarkan Azas Sosial Dan Bantuan.
Makanan Institusi Sosial Adalah Makanan Yang Dipersiapkan Dan Dikelola Untuk Masyarakat Yang Diasuhnya, Tanpa Memperhitungkan Keuntungan Dari Institusi Tersebut.
Yang Termasuk Golongan Ini Adalah : Panti Asuhan, Panti Jompo, Panti Tuna Netra, Tuna Rungu, Dan Lembaga Sejeis Lainnya Yang Menglola Makanan Institusi Secara Sosial.
Ciri-cirinya : 1. Pengelolaannya oleh atau mendapat bantuan dari Departemen Sosial atau badan-badan amal lainnya. 2. Melayani sekelompok masyarakat dari usia 0 75 tahun, sehingga memerlukan kecukupan gizi yang berbeda-beda. 3. Mempertimbangkan bentuk makanan, suka dan tidak suka anak asuh/klien menurut kondisi klien. 4. Harga makanan yang disajikan seyogyanya harganya wajar, karena dana yang tersedia terbatas. 5. Kosumen mendapat makanan 2 3 kali sehari ditambah makanan selingan 1-2 kali sehari secara kontinyu. 6. Macam konsumen yang dilayani, macam dan jumlahnya tetap. 7. Susunan hidangan sederhana dan variasi terbatas.
Perencanaan Menu Pembelian bahan makanan Penyimpanan bahan makanan Pengolahan bahan makanan Penyajian/pendistribusian Higiene sanitasi Evaluasi PROSES PENYELENGGARAAN MAKANAN
embelian bahan makanan merupakan serangkaian kegiatan penyediaan macam, jumlah, spesifikasi/ kualitas bahan makanan merupakan sesuai ketentuan yang berlaku di institusi/ rumah sakit yang bersangkutan. Pembelian bahan makanan terkait dengan produk yang benar, jumlah yang tepat, waktu yang tepat dan harga yang benar. Pembelian bahan makanan dapat dilakukan dengan secara langsung di pasar atau melalui suplier berdasarkan hasil pelelangan dengan sistem kontrak. PEMBELIAN MAKANAN
Sentralisasi adalah suatu cara mengirim hidangan makanan dimana telah diporsi untuk setiap konsumen. Hidanganhidangan telah diporsi di dapur pusat. Sistem desentralisasi mempunyai syarat yaitu adanya pantry yang mempunyai alat-alat pendingin, pemanas, dan alat-alat makan PENDISTRIBUSIAN MAKANAN
PENYELENGGARAAN MAKANAN DI PONDOK PESANTREN Variabel PP NGASOR PP NURUL QURNAIN PP NURIS Perencanaan menu Tidak ada, namun mereka memvariasikan makanan tiap harinya Tidak ada, namun mereka memvariasikan makanan tiap harinya Ada. Siklus 10 hari agar tidak bosan, dan didiskusikan antara petugas dan Dhalem. Petugas Biaya Pembelian bahan makanan Penyimpangan bahan Di luar santri dan dikordinatori oleh kepala pondok--- 5 orang Iuran 150 ribu per bulan, kekurangan swadaya dari PP Secara langsung tiap hari 5 orang, ibu-ibu sekitar PP--- Penanggung jawab MANTU 140 ribu per bulan, kekurangan swadaya dari PP Secara langsung, beberapa bahan makanan melalui pemesanan FIFO FIFO FIFO 5 orang, ibu-ibu sekitar PP---Kordinator ustadah/ning 150 ribu per bulan, kekurangan swadaya dari PP Secara langsung tiap 2 hari
PENYELENGGARAAN MAKANAN DI PONDOK PESANTREN Variabel PP NGASOR PP NURUL QURNAIN PP NURIS Persiapan pengolahan Ada Ada Ada Pendistribusian Sentralisasi Sentralisasi Sentralisasi Mutu makanan Kurang diterima Diterima Diterima Nilai kecukupan gizi Belum diperhitungkan Belum diperhitungkan Belum diperhitungkan
PELAYANAN GIZI INSTITUSI INDUSTRI (TENAGA KERJA)
Pelayanan gizi institusi industri atau tenaga kerja adalah suatu bentuk penyelenggaraan makanan banyak yang sasarannya di pabrik, perusahaan atau perkantoran. Tujuannya Adalah Untuk Mencapai Tingkat Kesehatan Dan Stamina Pekerja Yang Sebaikbaiknya, Agar Dapat Diciptakan Suasana Kerja Yang Memungkinkan Tercapainya Produktivitas Kerja Yang Maksimal.
Yang termasuk golongan ini adalah pabrik, perusahaan, perkebunan, industri kecil diatas 100 karyawan, industri tekstil, perkantoran, bank dan sebagainya.
1. Standar makanan yang disediakan diperhitungkan sesuai dengan beban kerja dan lama pekerjaan serta pertimbangan reaksi kerja. Dengan waktu kerja sekitar 8 jam tenaga kerja memerlukan energi makanan yang mengandung 1/3 atau lebih makanan dari kebutuhan sehari. 2. Frekuensi makan berkisar 1-6 kali/hr dengan 1-3 kali makanan lengkap dan selebihnya makanan selingan/minuman. 3. Waktu makan pada umumnya seperti waktu makan dirumah. 4. Pada saat pabrik tidak berproduksi, yaitu pada hari libur, maka pemberian makanan ditiadakan/diganti bahan lain. KARAKTERISTIK
5. Diperlukan tenaga khusus yang mengelola makanan. 6. Jumlah yang harus dilayani harusnya tetap, atau sedikit sekali perubahan. 7. Macam hidangan sederhana, tidak bnyak variasi dan sesuai dengan kemampuan perusahaan. 8. Pelayanan dapat dilakukan dengan berbagai cara, dan paling banyak dilakukan adalah menggunakan tiket makanan yang bertanggal. KARAKTERISTIK
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENYELENGGARAAN MAKANAN UNTUK TENAGA KERJA : Penyelenggaraan makanan. Petugas penyelenggara makanan. Sistem pelayanan makanan. Susunan menu dan nilai gizi makanan. Dapur dan ruang makan Hygiene dan sanitasi.
1. PENYELENGGARAAN MAKANAN BISA DILAKSANAKAN SENDIRI OLEH PERUSAHAAN TEMPAT TENAGA KERJA BEKERJA ATAU PERUSAHAAN LAIN DENGAN CARA DIKONTRAK YANG MEMENUHI SYARAT TERTENTU
2. PETUGAS PENYELENGGARA MAKANAN MEMENUHI SYARAT MINIMAL TERTENTU : BEBAS PENYAKIT, PUNYA PENGETAHUAN MINIMAL TENTANG KEBERSIHAN DAN KESEHATAN, PUNYA DISIPLIN YANG BAIK DAN TIDAK MEMPUNYAI KEBIASAAN BURUK TERTENTU.
3. Sistem pelayanan makanan. Dilihat dari cara penyajiannya, maka sistem pelayanan itu dapat dibedakan atas : Kafetaria dimana tenaga kerja dapat memilih makanan yang disenangi dengan cara membeli dengan harga murah. Kantin dimana tenaga kerja mendapat makanan cuma-cuma. Dibagikan di tempat kerja. Dibagikan di lapangan tanpa tempat makan khusus.
4. Susunan menu dan nilai gizi makanan Untuk mendapatkan menu yg baik, dapat diterima oleh TK yg akan dilayani, maka dalam menyusun menu perlu diperhatikan hal2 sbb: Makanan harus bervariasi setiap harinya shg tidak membosankan. Sebaiknya menu disusun untuk 10 hari dgn variasi yg menarik. Zat2 makanan yg diperlukan harus senantiasa terkandung dgn lengkap & berimbang dalam menu yg disusun. Makanan harus menarik, mempunyai rasa yg baik & sesuai. Makanan yg disediakan harus td: bahan2 makanan yg biasa dimakan & bukan merupakan yg dipantangkan, baik karena adat kebiasaan maupun karena larangan agama. Dpt mencukupi kebutuhan kalori dgn porsi yg dapat dihabiskan. Makanan yg diselenggarakan di tempat kerja harus memenuhi syarat gizi, yaitu cukup karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Untuk menjamin tercukupinya kebutuhan zat-zat gizi tsb diatas maka makanan harus mempunyai nilai gizi yg berimbang.
5. Dapur dan ruang makan Letak dapur. Yaitu tidak jauh dari ruang makan, tidak berhubungan langsung dgn tempat kerja yg lain, mudah untuk dibersihkan, mudah untuk menerima & membagi bahan makanan & makanan jadi. Fasilitas dapur dan ruang makan. Dapur & ruang makan harus mempunyai fasilitas peralatan & saniter yg cukup seperti tempat cuci, tempat cuci tangan, tempat menyimpan makanan & alat2, tempat sampah dsb. Keadaan/kondisi dapur & ruang makan harus : Mudah dibersihkan. Mempunyai penerangan yg cukup. Mempunyai ventilasi yg memadai. Tidak menyebarkan panas, bau, uap yg merangsang ke tempat2 lain. Lantai2nya tidak licin & terbuat dari bahan2 yg mudah dibersihkan. Mempunyai ruangan yg cukup luas shg memudahkan untuk bergerak bagi orang yg bekerja & menggunakannya. Untuk ruang makan, sesuai dgn standar kebutuhan ruangan.
6. Hygiene dan sanitasi. Cara2 penyelenggaraan & pelayanan makanan harus memenuhi syarat2 hygiene & sanitasi, untuk mencegah terjadinya pencemaran terhadap makanan, karena makanan yg tercemar itu sangat berbahaya bagi kesehatan konsumen. Pencemaran itu dapat terjadi pd waktu pembelian, penyimpanan, pengolahan, pengangkutan, pembagian & konsumsi. Oleh karena itu dalam tahap2 ini perlu diperhatikan faktor hygiene & sanitasi, yaitu antara lain pd : a.pengolahan. b.transportasi. c.pembagian/distribusi. d.konsumsi.
KEUNTUNGAN DAN KELEMAHAN KEUNTUNGAN Peningkatan kesejahteraan pekerja, dengan makanan bergizi lebih sehat dan produktif. Penyediaan lapangan pekerjaan --- bagi ahli gizi dan tukang masak Lebih efektif bagi perusahaan, karena menghemat waktu tidak ada waktu terbuang untuk mencari tempat untuk makan.
KEUNTUNGAN DAN KELEMAHAN Dibutuhkan tenaga ahli untuk mengolah makanan Kualitas bahan makanan kurang baik Cita rasa kurang diperhatikan Makanan kurang bervariasi Porsi tidak sesuai, setiap karyawan memiliki porsi makan yang berbeda dan kebutuhan gizi yang berbeda.
Makanan kurang sesuai dengan selera karyawan, sehingga karyawan lebih suka mencari makanan di luar Jika terjadi kesalahan dalam pengolahan atau keracunan akan menimbulkan kerugian dan bahaya yang besar Perencanaan yang kurang baik akan menyebabkan tidak maksimalnya penyelenggaraan makanan Tenaga pelaksana yang kurang profesional akan mengahasilkan makanan yang tidak sesuai harapan. MASALAH YANG TIMBUL DALAM PENYELENGGARAAN MAKANAN
Penyelenggaraan makanan di Industri Penyelenggaraan makanan. Petugas penyelenggara makanan. Sistem pelayanan makanan. Susunan menu dan nilai gizi makanan. Dapur dan ruang makan Hygiene dan sanitasi. Analisis kecukupan konsumsi Daya terima/kepuasan Penyelenggaraan makanan di panti sosial Proses penyelenggaraan makanan Petugas penyelenggara makanan. Sistem pelayanan makanan. Susunan menu dan nilai gizi makanan. Dapur dan ruang makan Hygiene dan sanitasi. Analisis kecukupan konsumsi Daya terima/kepuasan TUGAS
Industri Indutri rokok Industri makanan kaleng SOSIAL PENJARA PP PANTI JOMPO PANTI ASUHAN