METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Setting penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di PAUD Tunas Harapan,Desa Tanah Putih, Kecamatan Dulupi, Kabupaten Boalemo dengan jumlah anak 20 orang yang terdiri dari 8 orang anak laki- laki dan 12 orang anak perempuan yang masing- masing memiliki kemampuan yang berbeda-beda sebagai subjek penelitian. Sehubungan dengan itu, dalam penelitian ini penulis menetapkan subjek penelitian tindakan kelas di PAUD Tunas Harapan, Kecamatan Dulupi, Kabupaten Boalemo berdasarkan penelitian langsung, bahwa sebagian anak selalu memenuhi indikator yang ditetapkan. 3.2 Variabel penelitian Variabel penelitian di PAUD Tunas Harapan, Kecamatan Dulupi, Kabupaten Boalemo adalah meningkatkan pengenalan fungsi anggota tubuh melalui gerak dan lagu dengan beberapa cara sebagai berikut: 3.2.1 Variabel Input Dalam pelaksanaan kegiatan belajar, guru harus memperhatikan anak apakah melalui gerak dan lagu dapat meningkatkan pengenalan fungsi anggota tubuh. Guru harus memberikan penjelasan tentang tujuan kepada anak supaya dapat melakukan pengamatan terhadap kegiatan yang dilaksanakan anak. 26 3.2.2 Variabel Proses
Proses ini memberikan interaksi anak, guru dan lingkungan sehingga suasana berjalan harmonis dan menyenangkan untuk meningkatkan pengenalan fungsi anggota tubuh perlu diberikan kesempatan untuk bersibuk diri secara kreatif dengan cara mengusahakan sarana dan pra sarana yang diperlukan. Hal ini dapat membantu anak serta guru merasa senang terhadap apa yang dilakukan terutama untuk anak. Interaksi ini memberi peluang kepada guru supaya suasana belajar yang demikian dapat meningkatkan intelegensi anak dalam membentuk dan mengenal dirinya. 3.2.3 Variabel Output Sebagaimana telah dijelaskan pada variabel proses di atas, anak sudah dapat melakukan interaksi dengan guru karena apa yang diberikan guru kepada anak-anak akan senang terhadap kegiatan, jadi kemampuan yang dilandasi oleh kesenangan dapat meningkatkan pengenalan fungsi anggota tubuh. 3.3 Prosedur Penelitian Menurut Arikunto, suharsini (1991) Penelitian tindakan kelas dilakukan dalam 4 (empat) tahap, yakni: 1) Tahap persiapan, 2) Tahap pelaksanaan, 3) Tahap pemantauan dan evaluasi, 4) Tahap analisa dan refleksi. Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut: 3.3.1 Tahap Persiapan Tahap yang dipersiapkan sebelum penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan cara sebagai berikut:
a. Menghubungi pengelola PAUD Tunas Harapan Kecamatan Dulupi Kabupaten Boalemo guna memperoleh izin untuk melakukan kegiatan penelitian. b. Mencanangkan kegiatan yang akan dilakukan bersama dengan pengelola PAUD selaku mitra. c. Melakukan observasi awal terhadap subjek penelitian. d. Pengkajian masalah sekaligus observasi dan evaluasi didesain skenario pembelajaran sesuai dengan teknik pemecahan masalah yang telah ditetapkan. e. Menyiapkan alat bantu atau media yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran pada saat dilaksanakan tindakan. 3.3.2 Tahap pelaksanaan Tindakan a. Observasi Awal Pada kegiatan observasi awal ini penulis mengadakan pengamatan secara umum untuk melihat prestasi belajar anak PAUD Tunas Harapan Kecamatan Tilamuta Kabupaten Boalemo hasil dari pengamatan pada kegiatan observasi awal ini menjadi landasan dalam kegiatan siklus I, yaitu pengenalan fungsi anggota tubuh dan rencana kegiatan pembelajaran serta fasilitas penunjang lainnya. b. Siklus I Dalam menyusun langkah- langkah proses yang diberikan untuk anak PAUD pada saat proses belajar berlangsung sebagai berikut:
Tema : Diri Sendiri Sub Tema : Aku Kegiatan: 1. Menyiapkan alat bantu atau media pada setiap anak. 2. Menjelaskankepada anak tentang cara-cara pengenalan fungsi anggota tubuh melalui gerak dan lagu dengan benar. 3. Pada saat anak sedang melaksanakan kegiatan pengenalan fungsi anggota tubuh, peneliti melakukan pengawasan dan membantu kesulitan anak pada saat kegiatan tersebut. 4. Memberikan kesempatan kepada anak yang belum dapat melaksanakan kegiatan mengenal funsi anggota tubuh melalui gerak dan lagu dengan benar untuk memperbaiki kesalahannya. 5. Memberikan motivasi dan pujian kepada anak yang dapat melakukan kegiatan mengenal fungsi anggota tubuh yang benar. c. Siklus II Merencanakan pelaksanaan pembelajaran kembali dengan cara yang sama, seperti: Tema Diri Sendiri, Sub Tema Anggota tubuh, bila indikator kinerja belum tercapai, demikian seterusnya untuk siklus berikutnya sampai indikator kinerja tercapai. 3.3.3 Tahap Pemantauan Dan Evaluasi Pada tahap ini yang menjadi pedoman dalam melaksanakan Pemantauan dan Evaluasi adalah sebagai berikut:
a. Pada semua aspek pengenalan fungsi anggota tubuh melalui gerak dan lagu dalam hal melaksanakan kegiatan pembelajaran. b. Alat pengumpul data yaitu observasitentang kegitan pembelajaran, aspek yan diamati kesungguhan, keberanian dan disiplin. c. Bukti analisis dan refleksi. 3.3.4 Tahap Analisis dan Refleksi Dalam tahap inihasil yang telah diperoleh dari tahap observasi dan evaluasi dikumpulkan serta dianalisis bersama antara pengamat dan guru secara kualitas, dari hasil analisis ini guru dapat merefleksi dengan melihat data observasi kegiatan yang dilaksanakan untuk mengetahui keberhasilan yang terjadi pada saat proses pembelajaran berlangsung. 3.4 Tehnik Pengumpulan Data Adapun tehnik pengumpulan data pada penelitian ini adalah: 1). Observasi Pengamatan atau observasi adalah proses pengambilan data dalam penelitian dimana penelitiataupengamatmelihatsituasipenelitian.(http//:www.sdn3bojanglopang.wo rdpress.com/2009/pengamatan.observasisdn3bojanglopang weblog). Pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian, dalam hal ini peneliti mengamati bagaimana peran guru dalam meningkatkan pengenalan fungsi anggota tubuh pada anak di lokasi penelitian. 2). Interviuw ( wawancara )
Interviuw adalah percakapan yang bertujuan untuk menggali informasi yang dilakukan oleh pewawancara dan orang yang diwawancarai di tempat penelitian. (http//:www.dunialamong-an.com/tips-tips-interviuw). Pengumpulan data dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula, wawancara dilakukan peneliti kepada informan yang telah ditetapkan sebelumnya. 3). Dokumentasi Dokumentasi adalah kegiatan untuk merekam dan menyimpan berbagai data yang penting yang dihasilkan dari suatu kegiatan penelitian di lapangan. (http//:www.indoplasma.or.id/artikel-2010/komisi nasional sumber daya genetik). Mencari data mengenai hal- hal yang berupa catatan, arsip- arsip, laporan- laporan, buku- buku dan sebagainya yang berkaitan dengan objek penelitian termasuk pengambilan gambar ( foto). 3.6 Analisis Data Dalam menganalisis data, penulis menggunakan display data melalui tiga alur kegiatan: 1). Reduksi data Dalam hal ini peneliti merangkum, memilih hal- hal yang pokok, memfokuskan pada hal- hal yang penting dari catatan- catatan tertulis yang diperoleh dari lapangan. 2). Penyajian Data
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti adalah penyajian data dalam bentuk uraian singkat, tabel dan gambar. 3). Verifikasi Langkah selanjutnya adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti- bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data selanjutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti- bukti yang validdan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan menyimpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel (Sugiyono, 2005:92).