BAB I PENDAHULUAN. Wellek dan Warren (1977:109) dalam bukunya Teori Kesusastraan berpendapat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan cermin dari kehidupan masyarakat dalam satu

BAB I PENDAHULUAN. sosial budaya yang terjadi dalam masyarakat adalah novel. Menurut Esten (1993:

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra tidak lahir dalam kekosongan budaya (Teew, 1991:

BAB I PENDAHULUAN. dan tanggung jawab. Karya sastra lahir dari seorang pengarang yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. 9 Universitas Indonesia

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. gejala. Kaitan tersebut dilakukan oleh peneliti berdasarkan observasinya.

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra dapat dikatakan bahwa wujud dari perkembangan peradaban

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. penelitian, maka pada subbab ini akan dijelaskan rancangan-rancangan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah sebuah karya yang indah yang mempunyai banyak

BAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan cermin dari sebuah realitas kehidupan sosial masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu metode yang menggambarkan hasil penelitian apa adanya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra merupakan karya seni yang mengandung banyak estetika

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat. Karya sastra itu dapat dinikmati dan dipahami oleh semua

BAB I PENDAHULUAN. bukan hanya cerita khayal atau angan-angan dari pengarangnya, melainkan wujud

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra muncul karena karya tersebut berasal dari gambaran kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari

BAB I PENDAHULUAN. Sastra dalam keutuhan bentuknya menyentuh seluruh kehidupan. manusia. Karya sastra dalam bentuknya memuat berbagai aspek dimensi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial di sekitarnya (Iswanto

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Sampai saat ini tidak banyak penelitian yang memperhatikan tentang

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat di mana penulisnya hadir, tetapi ia juga ikut terlibat dalam pergolakanpergolakan

BAB I PENDAHULUAN. sastra tadi harus dapat dikomunikasikan kepada orang lain, karena dapat saja

BAB I PENDAHULUAN. dari luapan emosional. Karya sastra tidak menyuguhkan ilmu pengetahuan dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengarang mengenai berbagai hal. Hal-hal tersebut dapat berupa hasil

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastra adalah gambaran kenyataan dari suatu peristiwa, nilai-nilai, dan norma-norma

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. aspek-aspek kemasyarakatannya, baik yang berhubungan denga penciptanya, gambaran

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. etimologis, fiksi berasal dari akar kata fingere (Latin) yang berarti berpurapura.

Bagian 1 BATASAN SOSIOLOGI SASTRA Sajian Matakuliah Pengantar Sosiologi Sastra Dosen Pembina: Moh Badrih, S.Pd., M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. rancangan penelitian, maka pada subbab ini akan dijelaskan rancangan-rancangan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengkaji karya sastra dengan cara menghubungkannya dengan aspek-aspek sosial

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat dalam suatu karya sastra, karena hakekatnya sastra merupakan cermin

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari, seperti halnya puisi karya Nita Widiati Efsa yang berisi tentang

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra. Sebuah karya sastra tidak lepas dari bahasa. dapat dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. bahasa siswa, karena siswa tidak hanya belajar menulis, membaca,

BAB I PENDAHULUAN. memberikan atau menyampaikan suatu hal yang di ungkapkan dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengarang menciptakan karya sastra sebagai ide kreatifnya. Sebagai orang yang

BAB I PENDAHULUAN. refleksinya terhadap gejala-gejala sosial disekitarnya. Adanya imajinasi pada

BAB I PENDAHULUAN. sastrawan kelas dunia. Begitu banyak karya sastra Jepang yang telah di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil ciptaan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra diciptakan berdasarkan gagasan dan pandangan seorang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Yulianti, 2015

BAB I PENDAHULUAN. dan ketertarikan terhadap masalah manusia serta kehidupan sosialnya atau keinginannya

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP BIOGRAFI, SETTING BIOGRAFI THE SWORDLESS SAMURAI, SOSIOLOGI SASTRA, KEPEMIMPINAN, KARAKTER

BAB I PENDAHULUAN. cuarahan hati pengarang. Cara pengarang menghadirkan tokoh merupakan hal

INTISARI BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN. Suatu penelitian dapat mengacu pada penelitian-penelitian yang telah

I. PENDAHULUAN. Setiap manusia pasti pernah mengalami konflik di dalam hidupnya. Konflik

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. melalui ekspresi yang berupa tulisan yang menggunakan bahasa sebagai

BAB 2 LANDASAN TEORI. 12 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra merupakan hasil imajinasi pengarang yang didasarkan oleh realitas

PENDAHULUAN. sosialnya. Imajinasi pengarang dituangkan dalam bentuk bahasa yang kemudian

KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA NOVEL MEMANG JODOH KARYA MARAH RUSLI DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. sastra sangat dipengaruhi oleh bahasa dan aspek-aspek lain. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastrawan yang dicetak pun semakin banyak pula dengan ide-ide dan karakter. dengan aneka ragam karya sastra yang diciptakan.

BAB I PENDAHULUAN. kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena. kehidupan dalam lingkungan sosialnya (Al- Ma ruf 2009: 1).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Cerita fiksi merupakan suatu ciptaan imajinatif dari seorang pengarang

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan pengarang dan psikologi isi hatinya, yang diiringi dengan daya

BAB I PENDAHULUAN. sastra dalam bentuk novel yang terpenting adalah pendekatannya yaitu pendekatan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum Nasional merupakan pengembangan dari Kurikulum 2013 yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sastra merupakan hasil karya manusia baik secara lisan maupun tulisan yang

BAB I PENDAHULUAN. tulisan atau bisa disebut dengan bahasa tulis.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Kajian Terdahulu. mengenai penelitian terhadap Buku kumpulan sajak Aku dan Rantai Karya Ciu

BAB 1 PENDAHULUAN. XVIII dan XIX. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI. menentukan pilihannya di antara cara-cara tindakan alternatif (Kuperman,

BAB I PENDAHULUAN. ialah novel kelimakarya Embart Nugroho yaitu novel Cinta Masih Ada.

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil kreasi manusia yang indah, di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. sangat dipengaruhi oleh bahasa dan aspek-aspek lain. Oleh karena itu, bagi

BAB I PENDAHULUAN. indah dan berusaha menyalurkan kebutuhan keindahan manusia, di samping itu

BAB I PENDAHULUAN. realitas kehidupan sosial pengarangnya. Suatu karya sastra dapat dikatakan baik

KAJIAN NILAI DIDAKTIS CERITA RAKYAT SEBAGAI KONSTRIBUSI PENYUSUNAN BAHAN BACAAN PESERTA DIDIK DALAM BUKU TEKS BAHASA INDONESIA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu objek tertentu. Rene Wellek mengatakan bahwa sastra adalah institusi sosial

BAB I PENDAHULUAN. baik itu puisi maupun prosa (cerita pendek dan novel). Pemilihan sumber bacaan

BAB I PENDAHULUAN. dari tulisan-tulisan ilmiah. Tidak juga harus masuk ke dalam masyarakat yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan bagian tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Wellek dan Warren (1977:109) dalam bukunya Teori Kesusastraan berpendapat bahwa Sastra menyajikan kehidupan dan kehidupan sebagian besar terdiri dari kenyataan sosial, walaupun karya sastra juga meniru alam dan dunia subjektif manusia. Lebih lanjut Darma (1983:52) menyatakan bahwa karya sastra, khususnya novel diciptakan pengarang dengan tujuan untuk dinikmati, dipahami, dan dimanfaatkan tanpa melupakan bahwa karya sastra sebenarnya merupakan bagian pengungkapan masalah hidup, filsafat, dan ilmu jiwa. Damono (2002:15) menuliskan dalam bukunya Pedoman Penelitian Sosiologi Sastra mengatakan bahwa pendekatan terhadap sastra yang mempertimbangkan segi-segi kemasyarakatan oleh beberapa penulis yang disebut sosiologi sastra. Istilah itu pada dasarnya tidak berbeda pengertiannya dengan sosio sastra, pendekatan sosiologis, atau pendekatan sosiokultural terhadap sastra (Damono, 2002:2). Sosiologi sastra itu sendiri, menurut Hartoko dalam Noor merupakan penafsiran teks secara sosiologis yang menganalisis gambaran tentang dunia dan masyarakat dalam sebuah teks sastra, sejauh mana gambaran itu serasi atau menyimpang dari kenyataan (Noor, 2005:90). Wallek dan Warren membuat klasifikasi masalah-masalah sosiologi sastra, yang meliputi: sosiologi pengarang (status sosial, ideologi sosial, dan lain-lain menyangkut pengarang); sosiologi 1

2 karya sastra (apa yang tersirat dalam karya sastra dan apa yang menjadi tujuannya); dan sosiologi sastra yang mempermasalahkan pembaca dan pengaruh sosial sastra. Hubungan karya sastra dengan sistem sosial budaya lebih jauh dapat kita ketahui dengan mempelajari hubungan nilai dalam karya sastra dengan sistem nilai dalam masyarakat. Nilai dalam karya sastra maksudnya ialah sistem norma yang diberlakukan dalam karya sastra dan sistem nilai dalam karya sastra dan sistem nilai dalam masyarakat artinya sistem norma yang berlaku dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Nilai dalam karya sastra yang sesuai dengan sistem nilai dalam masyarakat berarti tidak membawa inovasi bagi dinamika budaya, peradaban dan pola pikir masyarakat. Idealnya karya sastra harus membawa pembaruan bagi masyarakatnya, harus inovatif. Oleh sebab itu, sebaiknya nilai dalam karya sastra tidak sesuai dengan sistem nilai dalam masyarakat, tetapi justru harus mendahuluinya (Wellek & Warren, 1977:111). Hal penting dalam sosiologi sastra adalah konsep cermin (mirror). Dalam kaitan ini, sastra dianggap sebagai mimetis (tiruan) masyarakat. Kendati demikian, satra tetap diakui sebagai sebuah ilusi atau khayalan dari kenyataan. Dari sini tentu sastra tidak akan semata-mata menyodorkan fakta secara terbuka. Sastra bukan sekadar duplikat kenyataan, melainkan kenyataan yang telah ditafsirkan. Kenyataan tersebut bukan jiplakan yang kasar, melainkan sebuah refleksi halus dan estetis.

3 Pemahaman suatu karya sastra tidak bisa dilepaskan dari kenyataan di luarnya, yaitu masyarakat tempat karya itu hadir. Hubungan antara penulis, karya sastra, dan pembaca menyediakan pemahaman mengenai tanda yang sangat kaya. Kemampuan pengarang untuk menuangkan ide dan pengalaman yang dia peroleh dari masyarakat ke dalam karya sastra dan juga kemampuan pembaca untuk bisa memahami atau menginterpretasikan tulisan dan maksud pengarang lewat karyanya menentukan nilai sebuah karya sastra. Opera Indonesia karya Joko Santoso HP merupakan novel yang kaya akan konflik sosial dan politik yang terjadi pada masyarakat Indonesia pada masa reformasi. Novel tersebut berupa fiksi humaniora sosial politik yang memberi pencerahan kepada para mahasiswa. Dengan kepiawaian Joko Santoso HP dalam merangkai setiap kata yang membuat para pembaca mendalami setiap untaian kalimat yang ditulisnya. Kekayaan masalah-masalah sosial dan politik dalam novel tersebut menimbulkan ketertarikan penulis untuk meneliti tentang sosiologi sastra. Berdasarkan penjelasan tersebut latar belakang bagi peneliti untuk berusaha mengkaji tinjauan sosiologi sastra yang dideskripsikan oleh Joko Santoso HP antara lain nilai sosial yang terdapat dalam novel Opera Indonesia karya Joko Santoso HP. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan tersebut, maka identifikasi penelitian ini terfokus pada unsur ekstrinsik novel, yaitu nilai sosial,

4 moral, budaya, politik, religi yang terdapat pada novel Opera Indonesia karya Joko Santoso HP. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi tersebut, maka penelitian ini mengkaji struktur novel. Karena keterbatasan waktu penelitian, penulis melakukan pembatasan masalah pada nilai sosial yang terdapat pada novel Opera Indonesia. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan tersebut, penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut. 1. Bagaimanakah nilai sosial yang terkandung dalam novel Opera Indonesia? 2. Bagaimana relasi nilai sosial dengan kondisi sosial masyarakat yang ditampilkan pengarang dalam novel Opera Indonesia? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian ini untuk mengetahui nilai-nilai sosial yang terkandung dalam novel Opera Indonesia karya Joko Santoso. F. Manfaat Penelitian Dengan tercapainya tujuan penelitian tersebut, penelitian ini memiliki manfaat teoretis dan praktis di antaranya:

5 1. Manfaat Teoretis Manfaat teoretis yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Membantu memperdalam pemahaman tentang novel Opera Indonesia, khususnya relasi antara kondisi masyarakat, kehidupan sosial seseorang, dan nilai sosial yang ingin ditampilkan pengarang dalam novel tersebut. b. Dapat memperluas wawasan pembaca tentang analisis sebuah karya sastra dengan pendekatan sosiologi. 2. Manfaat Praktis Manfaat praktis yang dapat diperoleh dari penelitian ini sebagai berikut. a. Pembaca akan lebih mudah dalam menelaah dan memahami novel Opera Indonesia karya Joko Santoso HP, b. Dapat menjadi bahan rujukan untuk penelitian-penelitian yang relevan dan sebagai bahan perbandingan.