BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Kajian Terdahulu. mengenai penelitian terhadap Buku kumpulan sajak Aku dan Rantai Karya Ciu
|
|
- Farida Cahyadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 digilib.uns.ac.id BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Terdahulu Dalam kajian terdahulu ini penulis belum menemukan penelitian terdahulu mengenai penelitian terhadap Buku kumpulan sajak Aku dan Rantai Karya Ciu Cahyono. Penulis melakukan pengamatan ke Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta Kemudian penulis mengambil beberapa skripsi lima tahun terakhir yang berada di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret surakarta yang berisi topik yang sama dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu tentang Problem-problem sosial dengan tinjauan sosiologi sastra. Pertama, penelitian yang dilakukan oleh sarjana Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret. Muhammad Taufik pada tahun 2011 dengan judul Problem-problem Sosial Dalam Naskah Lakon AUM Karya Putu Wijaya, Tinjaun Sosiologi Sastra. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Taufik ini dapat disimpulkan bahwa problem-problem sosial yang terkandung di dalam naskah lakon Aum meliputi kekuasaan, penindasan, ketidakadilan dan kemiskinan. Kekuasaan yang dipegang oleh penguasa bersifat menindas dan tidak adil kepada seluruh elemen masyarakat, menyebabkan masyarakat tidak bebas untuk menyalurkan aspirasi yang mereka miliki, hal initu berpengaruh pula terhadap tidak meratanya perekonomian sehingga menyebabkan kesenjangan sosial dalam masyarakat. Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Fitria Anjar Kusuma pada tahun 2012, sarjana Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas sebelas maret 9
2 digilib.uns.ac.id 10 Surakarta dengan judul Problem-problem sosial dalam novel Entrok karya Okky Madasari, pendekatan sosiologi sastra. Isi dari skripsi ini adalah problematika sosial yang terdapat dalam novel Entrok adalah ekonomi sebagai masalah utama penyebab timbulnya masalah sosial yag lain. Kemudian kesulitan ekonomi merupakan masalah utama yang memicu permasalahan yang lebih luasseperti disorganisasi, keluarga dan pelanggaran-pelanggaran norma-norma masyarakat. Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Nugroho Adi Prasetya pada tahun 2013, sarjana Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya, dengan judul skripsi Masalah Sosial dalam Lima film Independent. Sebuah tinjauan Sosiologi Sastra. Keempat, penelitian yang dilakukan oleh Vitalia Rahman sarjana Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta pada tahun 2014 dengan judul skripsi Problem-Problem Sosial Dalam Kumpulan Puisi Aku Ingin Jadi Peluru Karya Wiji Tukul, Sebuah pendekatan Sosiologi Sastra. Dalam skripsi ini berisi tentang kejahatan terhadap kemanusiaan yang mencakup pergususran rumah, dan perampasan tanah, masalah generasi muda dalam masyarakat modern berupa adanya perlawanan terhadap pemerintahan. Penulis juga mengamati berbagai media, media cetak maupun elektronik, dan hasilnya juga belum ada penelitian atau bedah karya dari kumpulan sajak Aku dan Rantai karya Ciu Cahyono. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh beberapa sarjana dari Jurusan Sastra Indonesia Universitas Sebelas Maret Surakarta sebelumnya, penelitian ini mengambil topik problematika sosial yang ada di tengah masyarakat saat ini tentang kemiskinan dan kejahatan kemanusiaan.
3 digilib.uns.ac.id 11 A. Landasan Teori 1. Pengertian dan fungsi puisi Puisi adalah pengalaman penyair pada waktu tertentu atau maksud pengarang yang akan diwujudkan ke dalam karyanya. Groce ( Dalam Wellek & Warren, 1989:182). Menambahkan bahwa puisi adalah suatu perwujudan dari persepsi hidup penyair. Puisi adalah bentuk karya sastra yang paling tua. Sejak kelahirannya, puisi memang sudah menunjukkan ciri-ciri khas seperti yang kita kenal sekarang, meskipun puisi telah mengalami perkembangan dan perubahan tahun demi tahun. Bentuk karya sastra puisi memang dikonsep oleh penulis atau penciptanya sebagai puisi dan bukan bentuk prosa yang kemudian di puisikan.sejak di dalam konsepnya seorang penyair telah mengkonsentrasikan segala kekuatan bahasa dan mengkonsentrasikan segala gagasannya untuk melahirkan puisi. Penyair bukan memulai karyanya dengan konsep prosa. Perencanaan konsep dasar penciptaan puisi sudah sejak dalam pemikirannya. Hal ini juga berakibat bahwa seorang penyair belum tentu mampu menjadi pengarang prosa, juga sebaliknya seorang pengarang prosa belum tentu bisa mampu menjadi penyair ( Waluyo, 1995:3). Baris-baris dalam puisi dapat berbentuk apa saja ( melingkar, zigzag dan lain-lain. Hal tersebut merupakan salah satu cara penulis untuk menunjukkan pemikirannnya. Puisi kadang-kadang juga hanya berisi satu kata/suku kata yang terus diulang-ulang. Bagi pembaca hal tersebut mungkin membuat puisi tersebut menjadi tidak dimengerti. Tapi penulis selalu memiliki alasan untuk segala 'keanehan' yang diciptakannya. Tidak ada yang membatasi keinginan penulis
4 digilib.uns.ac.id 12 dalam menciptakan sebuah puisi. Ada beberapa perbedaan antara puisi lama dan puisi baru. 1. Pendekatan Sosiologi Sastra Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial. Sosiologi menelaah gejala-gejala yang wajar dalam masyarakat seperti norma-norma, kelompok sosial, lapisan masyarakat, lembaga-lembaga kemasyarakatan, proses sosial, perubahan sosial dan kebudayaan, serta perwujudannya. Selain itu, sosiologi juga mengupas gejalagejala sosial yang tidak wajar dan gejala abnormal atau gejala patologis yang dapat menimbulkan masalah sosial (Soekanto, 1994: 395). Sastra merupakan lembaga sosial yang menggunakan bahasa sebagai media. Sementara itu, bahasa sendiri merupakan produk sosial yang menggambarkan kehidupan. Oleh karena itu, sastra dan sosiologi mempunyai objek pembicaraan yang sama. Keduanya sama-sama berurusan dengan masalah sosial. Sosiologi meneliti gejala-gejala kemasyarakatan, tetapi sosiologi juga perlu untuk mempelajari problem-problem tersebut merupakan aspek-aspek dari tata kekuatan sosial. Dengan demikian, sosiologi berusaha mempelajari problemproblem sosial seperti kemiskinan, kejahatan, dan masalah generasi muda dalam masyarakat modern (Soekanto, 2000;397). Sastra merupakan suatu bentuk dan pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan bahasa sebagai mediumnya (Atar Semi, 1993:8). Sama halnya dengan sosiologi, sastra berurusan
5 digilib.uns.ac.id 13 dengan manusia dalam masyarakat. Usaha manusia untuk menyesuaikan diri dan untuk mengubah masyarakat. Perbedaan antara keduanya adalah bahwa sosiologi melakukan analisis ilmiah yang objektif, sedangkan sastra menyusup menembus permukaan kehidupan sosial dan menunjukkan cara-cara manusia menghayati masyarakat. Maka tampak antara sosiologi dan karya sastra mempunyai hubungan yang erat, sosiologi dapat memberikan penjelasan yang bermanfaat tentang sastra. Sosiologi sastra merupakan disiplin ilmu tanpa bentuk, tanpa terdefinisikan dengan baik, terdiri atas studi empiris, dan berbagai cobaan pada teori yang lebih general yang masing-masing hanya mempunyai kesamaan dalam hal bahwa semuanya berurusan dalam hubungan antara seni atau kesusastraan dengan masyarakat Wolff (dalam Faruk, 2003: 3). Pendekatan adalah cara kerja untuk memandang terhadap suatu objek kajian sosiologi dan sastra merupakan bentuk sosial yang mempunyai objek manusia. Pendekatan sosiologi sastra berdasarkan asumsi karya sastra merupakan refleksi masyarakat pada zaman karya sastra itu ditulis, yaitu masyarakat yang melingkupi penulisnya, sebab sebagai anggotanya penulis tidak lepas dari masyarakat (Pradopo, 2002;22 ). Pendekatan sosiologi sastra adalah pendekatan terhadap karya sastra yang mempertimbangkan aspek-aspek kemasyarakatan (Soediro Satoto, 1995: 146). Pendekatan sosiologi sastra adalah pendekatan terhadap karya sastra yang memusatkan pada unsur-unsur karya sastra sebagai latar belakang kemasyarakatan pada diri pengarang dan karyanya. Suatu masyarakat tertentu yang menghidupi seorang pengarang, dengan sendirinya akan melahirkan suatu jenis karya sastra tertentu pula.
6 digilib.uns.ac.id 14 Sosiologi sastra membicarakan hubungan timbal balik antara sastrawan dan masyarakat. Pertama, konteks sosial pengarang ini ada hubungannya dengan puisi pengarang dalam sosial masyarakat dan kaitannya dengan masyarakat, pembaca, dan faktor-faktor sosial yang mempengaruh isi pengarang sebagai perseorangan dan karya sastranya. Yang terutama harus ditreliti adalah (a) bagaimana pengarang mendapatkan mata pencahariaanya, apakah ia menerima bantuan dari masyarakat secara langsung, atau dari kerja rangkap. (b) profesionalisme dalam kepengarangan sebagai profesi dan (c) masyarakat apa yang di tuju oleh pengarang dalam hubungan pengarang dan masyarakat, sebab masyarakat yang di tuju sering mempengaruhi bentuk dan isi karya sastra. Kedua, sastra sebagai cermin masyarakat. sejauh mana sastra dapat dianggap mencerminkan keadaan masyarakat pada waktu karya itu di tulis. Dan yang terutama mendapat perhatian adalah, (a) sastra mungkin tidak dapat dikatakan mencerminkan masyarakat pada waktu itu ditulis (b) sifat lain dari yang lain seorang pengarang sering mempengaruhi pemilihan penampilan faktorfaktor sosial dalam karyanya. (c) genre. Sastra merupakan sikap kelompok tertentu, bahkan sikap sosial seluruh masyarakat, (d) sastra berusaha untuk menampilkan keadaan masyarakat secermat-cermatnya mungkin saja tidak di percaya sebagai cermin pandangan sosial pengarang harus diperhitungkan apabila kita menilai karya sastra sebagai cermin masyarakat. Ketiga, fungsi sosial sastra. Hal yang harus dipertanyakan adalah sampai seberapa jauh nilai sastra berkaitan dengan nilai sosial dan seberapa jauh nilai sastra di pengarang.
7 digilib.uns.ac.id 15 Wellek & Warren (1990:111) membagi telaah sosiologis menjadi tiga klasifikasi yaitu: 1. Sosiologi pengarang, yakni yang mempermasalahkan tentang status sosial, ideologi politik, dan lain-lain yang manyangkut diri pengarang. 2. Sosiologi karya sastra, yakni mempermasalahkan tentang karya sastra. Dalam hal ini, yang menjadi pokok telaah adalah tentgang apa yang tersirat dalam karya sastra tersebut dan amanat yang hendak disampaikannya. 3. Sosiologi sastra, yang memepermasalahkan tentang pembaca dan pengaruh sosialnya terhadap masyarakat. Pertama, Sosiologi pengarang, masalah yang berkaitan didalam sosiologi pengarang adalah dasar ekonomi produksi sastra, latar belakang sosial, status pengarang, dan ideologi pengarang yang terlihat dari berbagai kegiatan pengarang diluar karya sastra. Keterlibatan sosial dan ideologi pengarang dapat dipelajari tidak hanya melalui karya karya mereka, tetapi juga dokumen biografi. Pengarang adalah seorang warga masyarakat yang mempunyai pendekatan tentang masalah-masalah politik dan sosial yang penting serta mengikuti isu-isu zamannya. ( Wellek & Warren, 1990:114 ). Kedua, sosiologi karya sastra. Sosiologi karya sastra adalah pendekatan yang umum dilakukan terhadap hubungan sastra dan masyarakat adalah mempelajari sastra sebagai dokumen sosial, sebagai potret kenyataan sosial. Sebagai dokumen sosial, sastra dipakai sebagai ikhtiar sejarah. Setiap orang dapat meneliti sebagai dunia dalam sebuah karya sastra, dunia cinta dan perkawinan, dunia bisnis, dunia kerohanian, dunia profesi dan lain-lain. Peneliti perlu
8 digilib.uns.ac.id 16 menjawab secara konkrit hubungan potret yang muncul dalam karya sastra dengan kenyataan sosial, apakah karya yang dimaksudkan sebagai gambarang yang realistis, ataukah merupakan satire, karikatur, idealis romantik. Situasi sosial memang menentukan kemungkinan dinyatakannya nilai estetis, tapi tidak secara langsung menentukan nilai-nilai itu sendiri. Peneliti dapat mempelajari secara garis besar bentuk seni yang mungkin timbul pada suatu masyarakat dan yang tidak mungkin timbul ( Wellek & Warren, 1990: ). Ketiga, sosiologi sastra dan masyarakat. Masalah sastra dapat diletakkan pada suatu hubungan yang lebih simbolik dan bermakna. Peneliti dapat memakai istilah istilah yang mengacu pada sistem budaya dan keterkaitan antara berbagai aktivitas manusia. Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sosiologi sastra adalah suatu telaah sosiologi terhadap suatu karya sastra. Telaah puisi yang menggunakan pendekatan sosiologis adalah kajian terhadap puisi dengan menggunakan pendekatan yang bertolak dari pandangan bahwa puisi merupakan pencerminan kehidupan masyarakat. Di dalam penelitian ini digunakan klasifikasi yang kedua dari Renne Wellek dan Austin Warren yaitu sosiologi karya sastra. Dalam klasifikasinya sosiologi karya sastra ini akan dibahas mengenai masalah masalah sosial yang ada di dalam karya sastra itu sendiri dan kemudian dikaitkan dengan hal hal diluar karya sastra tersebut. Jadi dalam sosiologi karya sastra yang menjadi pokok bahasan adalah karya sastra itu sendiri. Pendekatan sosiologi karya sastra akan mengkaji karya sastra yang isinya bersifat masih umum, hal ini dikarenakan sastra
9 digilib.uns.ac.id 17 sebagai buah karya seorang pengarang tidak lepas dari kehidupan sosial dan masyarakat. Setiap pengarang adalah warga masyarakat, ia dapat dipelajari sebagai makhluk sosial. biografi pengarang adalah sumber utama, tetapi studi ini juga dapat meluas ke lingkungan atau milieu tempat dimana pengarang tinggal dan berasal. Kita dapat mengumpulkan informasi tentang latar belakang sosial, latar belakang keluarga dan posisi ekonomi pengarang. Kita dapat menunjukkan apa peran kelompok bangsawan, para kaum borjuis, dan kaum proletar dalam sejarah sastra ( Wellek & Warren 1990:112). Asal-usul sosial pengarang, pengarang hanya sedikit sekali berperan dalam menjawab masalah status sosial. keterlibatan dan ideologi, sebab serig pengarang melayani kebutuhan kelas lain. Banyak sekali puisi istana yang ditulis oleh orangorang dari kelas rendah yang menganut ideologi dan selera para pelindung atau patron mereka. Keterlibatan sosial, sikap, dan ideologi pengarang dapat dipelajari tidak hanya melalui karya-karya mereka, tetpi juga dari dokumen biografi. Pengarang adalah seorang warga masyarakat yang tentunya mempunyai pendapat tentang masalah-masalah politik dan sosial yang penting serta mengikuti isyu-isyu zamannya. Pernyataan dan keputusan-keputusan dalam hidup pengarang tidak boleh dicampuradukkan dengan implikasi sosial karya mereka. Balzaq misalnya, terangterangan mengaku mendukung orde lama yakni kelompok bangsawan dan gereja. Tetapi insting dan imajinasinya lebih terarah pada tipe yang serakah seperti spekulator, orang kuat masyarakat borjuis. Terlihat dari kontras pernyataan dan
10 digilib.uns.ac.id 18 karya Balzac, bahwa ada perbedaan besar antara teori dan praktek, antara pengakuan iman dan daya kreasi. Jika disusun secara sistematis, masalah asal, keterlibatan dan ideologi sosial akan mengarah pada sosiologi pengarang sebagai tipe, atau sebagai suatu tipe pada waktu dan tempat tertentu. Kita dapat membedakan pengarang menurut kadar integrasi mereka dalam proses sosial. Empat pendekatan terhadap karya sastra adalah pendekatan mimetik, pendekatan pragmatik, pendekatan ekspresif, dan pendekatan objektif. Abrams ( dalam Pradopo ). Pendekatan Mimetik, adalah pendekatan yang menganggap karya sastra sebagai tiruan alam (kehidupan ). Pengertian tersebut selaras dengan pendapat Ian Walt (dalam Damono, 1979:4) pengertian cermin disini sangat kabur dan oleh karenanya disalah tafsirkan dan disalahgunakan. Jika dalam penelitian sastra pendapat bahwa sastra adalah cermin masyarakat, selayaknya seorang peneliti harus menyikapi dengan lebih teliti, sebab telah dikemukakan di atas bahwa cermin pengertian masih kabur sehingga dapat menimbulkan salah tafsir. Selanjutnya karya sastra merupakan tanggapan pencipta ( pengarang ) terhadap dunia ( realita sosial ) yang dihadapinya. Sastra di dalamnya berisi pengalaman pengalam subjektif pengarangnya, pengalaman subjektif seorang (fakta individual atau libidinal ) dan pengalaman sekelompok masyarakat ( fakta sosial ) ( Sangidu, 2004:1 ). Pendekatan pragmatik menganggap bahwa karya sastra itu adalah alat untuk mencapai tujuan tertentu, pendekatan ekspresif yakni menganggap bahwa
11 digilib.uns.ac.id 19 karya sastra itu sebagai ekspresi perasaan, pikiran dan pengalaman penyair ( sastrawan ) dan pendekatan objektif adalah menganggap karya sastra sebagi suatu yang otonom, terlepas dari alam sekitarnya baik itu pembaca maupun pengarang. Sosiologi pengarang, bahwa profesi pengarang, dan institusi sastra. Masalahnya adalah dasar ekonomi produksi sastra, latar belakang sosial, status pengarang dan ideologi pengarang yang terlihat dari berbagai kegiatan pengarang diluar karya sastra. Yang kedua adalah isi karya sastra, tujuan serta hal-hal lain yang tersirat dalam karya sastra itu sendiri dan hal yang berkaitan dengan masalah sosial. yang terakhir adalah permasalahan pembaca dan dampak sosial karya sastra. Sejauh mana karya sastra ditentukan atau tergantung dari latar belakang sosial, perubahan dan perkembangan sosial adalah pertanyaan yang termasuk didalam ketiga jenis permasalahan seperti diatas, yaitu sosiologi pengarang, isi karya sastra yang bersifat sosial, dan dampak sastra terhadap masyarakat.
12 digilib.uns.ac.id 20 C. Kerangka Pikir Bagan Kerangka Pikir Buku Kumpulan Sajak Aku dan Rantai Karya Ciu Cahyono Problem-preblem Sosial kumpulan sajak Aku dan Rantai karya Ciu Cahyono Respon Pengarang terhadap problem sosial dalm kumpilan sajak Aku dan Rantai kaya Ciu Cahyono Analisis sosiologi sastra Kesimpulan
13 digilib.uns.ac.id 21 Sastrawan mengangkat masalah-masalah sosial yang lahir dari persoalanpersoalan masyarakat dalam menciptakan karya sastra. Hal tersebut didasarkan pada kenyataan bahwa sastrawan adalah bagian dari masyarakat. Di dalam kerangka pemikiran ini dapat dijelaskan sebagai berikut. Pada tahap awal, penulis menentukan objek penelitian, yaitu beberapa Sajak yang terdapat di dalam buku kumpulan Sajak Aku dan Rantai Karya Ciu Cahyono, kemudian beberapa sajak tersebut dilakukan pemahaman dan pendalaman, sehingga dari pendalaman dan pemahaman itulah penulis menemukan maksud yang terdapat di dalamnya. Penulis meneliti dan menganalisis beberapa Sajak tersebut dengan teori Sosiologi Sastra. Dari hasil analisis, kemudian menemukan problem, atau masalah-masalah yang terdapat didalam kumpulan Sajak Aku dan Rantai Karya Ciu Cahyono tersebut. Pada tahap yang terakhir penulis menentukan kesimpulan dari hasil penelitian tersebut dengan menjawab dari dua pokok permasalahan yang dibahas di dalam penelitian ini.
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Terdahulu Penulis menemukan penelitian terdahulu mengenai kumpulan puisi Aku Ingin Jadi Peluru karya Wiji Thukul, sebagai berikut. Pertama, penelitian
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
9 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. KAJIAN PUSTAKA 1. Kajian Terdahulu Sejauh yang telah peneliti cari di Universitas Sebelas Maret, Surakarta serta Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Peneliti
Lebih terperinciSOSIOLOGI SASTRA SEBAGAI PENDEKATAN DALAM PENELITIAN SASTRA (Metode Penelitian Sastra)
SOSIOLOGI SASTRA SEBAGAI PENDEKATAN DALAM PENELITIAN SASTRA (Metode Penelitian Sastra) A. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra merupakan pencerminan masyarakat, melalui karya sastra, seorang pengarang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sebuah imitasi. Karya sastra merupakan bentuk dari hasil sebuah kreativitas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra adalah merupakan ciptaan, sebuah kreasi bukan semata-mata sebuah imitasi. Karya sastra merupakan bentuk dari hasil sebuah kreativitas imajinatif, pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sisi-sisi kehidupan manusia dan memuat kebenaran-kebenaran kehidupan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan refleksi atau cerminan kondisi sosial masyarakat yang terjadi di dunia sehingga karya itu menggugah perasaan orang untuk berpikir tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. puisi antara lain Oidipus, Hamlet, Mahabaratha, Ramayana, dan sebagainya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Puisi merupakan salah satu jenis karya sastra dari berbagai macam karya sastra yang ada. Dalam perkembangannya, puisi mengalami pasang surut sesuai pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. 1 Drs. Atar Semi. Kritik Sastra, 1984: Ibid. Hal. 52.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesusastraan merupakan sebuah bentuk ekspresi atau pernyataan kebudayaan dalam suatu masyarakat. Sebagai ekspresi kebudayaan, kesusastraan mencerminkan sistem sosial,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Pustaka 1. Penelitian Terdahulu Studi pustaka dilakukan untuk mengetahui penelitian-penelitian terdahulu yang berhubungan dengan kumpulan cerpen Dalang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat,
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Sosiologi dan Sastra Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat, sedangkan objek ilmu-ilmu kealaman adalah gejala alam. Masyarakat adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sastrawan kelas dunia. Begitu banyak karya sastra Jepang yang telah di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jepang adalah salah satu negara maju di Asia yang banyak memiliki sastrawan kelas dunia. Begitu banyak karya sastra Jepang yang telah di terjemahkan dalam berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bukan hanya cerita khayal atau angan-angan dari pengarangnya, melainkan wujud
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra merupakan wujud gagasan pengarang dalam memandang lingkungan sosial yang berada di sekelilingnya dengan menggunakan bahasa yang indah. Sastra hadir sebagai hasil
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
digilib.uns.ac.id BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Pustaka Berdasarkan penelusuran penulis, penelitian tentang kumpulan cerpen Lupa Endonesa karya Sujiwo Tejo dengan menggunakan pendekatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh masyarakat (Damono, 2002: 1). Selain dimanfaatkan sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra diciptakan oleh sastrawan untuk dinikmati, dihayati, dipahami, dan dimanfaatkan oleh masyarakat (Damono, 2002: 1). Selain dimanfaatkan sebagai media hiburan,
Lebih terperinciBAB I. yang dilagukan. Lagu umumnya berisi tentang permasalahan kehidupan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebuah lagu merupakan hasil salah satu jenis karya sastra yaitu puisi yang dilagukan. Lagu umumnya berisi tentang permasalahan kehidupan manusia. Permasalahan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra sebagai sebuah ungkapan pribadi pengarang berdasarkan kreativitas/ imajinasi pengarang. Sastra juga dapat dijadikan sebagai wadah seorang pengarang untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena kehidupan dalam lingkungan sosialnya (Al- Ma ruf 2009:
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yaitu metode yang menggambarkan hasil penelitian apa adanya.
9 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, yaitu metode yang menggambarkan hasil penelitian apa adanya. Penelitian ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. indah setelah diberi arti oleh pembaca (Teeuw, 1984 : 91)
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra adalah hasil cerminan dari sebuah budaya kelompok masyarakat yang menceritakan tentang interaksi manusia dengan lingkungannya dan merupakan hasil kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra adalah wadah bagi pengarang untuk menyampaikan gagasan, ide, pemikiran yang berdasarkan pengalaman dan kenyataan sosial yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hubungan antarmasyarakat, antara masyarakat dan seseorang, antarmanusia, dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra diciptakan oleh sastrawan untuk dinikmati, dipahami, dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Sastrawan itu sendiri adalah anggota masyarakat, ia terikat
Lebih terperinciBAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. penelitian, maka pada subbab ini akan dijelaskan rancangan-rancangan tersebut.
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Agar peneliti dan pembaca mendapatkan gambaran yang jelas mengenai rancangan penelitian, maka pada subbab ini akan dijelaskan rancangan-rancangan
Lebih terperinciBAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Adapun konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Adapun konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 2.1.1 Sastra Sastra pada dasarnya merupakan ciptaan, kreasi bukan sebuah imitasi.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. 9 Universitas Indonesia
BAB 2 LANDASAN TEORI Sebagaimana telah disinggung pada Bab 1 (hlm. 6), kehidupan masyarakat dapat mengilhami sastrawan dalam melahirkan sebuah karya. Dengan demikian, karya sastra dapat menampilkan gambaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sastra merupakan penjelasan ilham, perasaan, pikiran, dan angan-angan (cita-cita)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah hasil seni kreatif manusia yang menampilkan gambaran tentang kehidupan manusia, menggunakan seni bahasa sebagai mediumnya. Karya sastra merupakan penjelasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sesuatu pertunjukan teater (Kamus Bahasa Indonesia: 212). Namun, dewasa ini
1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Drama merupakan kisah utama yang memiliki konflik yang disusun untuk sesuatu pertunjukan teater (Kamus Bahasa Indonesia: 212). Namun, dewasa ini drama bukan hanya
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. 12 Universitas Indonesia
BAB 2 LANDASAN TEORI Kehidupan sosial dapat mendorong lahirnya karya sastra. Pengarang dalam proses kreatif menulis dapat menyampaikan ide yang terinspirasi dari lingkungan sekitarnya. Kedua elemen tersebut
Lebih terperinciBAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. gejala. Kaitan tersebut dilakukan oleh peneliti berdasarkan observasinya.
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Untuk membahas sebuah karya sastra ada dua macam pendekatan, yaitu pendekatan intrinsik dan pendekatan ekstrinsik. Pendekatan intrinsik bertolak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jika dibandingkan dengan ciptaan-nya yang lain. Kelebihan itu mencakup
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai salah satu makhluk ciptaan Tuhan memiliki kelebihan jika dibandingkan dengan ciptaan-nya yang lain. Kelebihan itu mencakup kepemilikan manusia atas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sastra tadi harus dapat dikomunikasikan kepada orang lain, karena dapat saja
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra adalah bentuk rekaman dengan bahasa yang akan disampaikan kepada orang lain. Sastra adalah komunikasi. Bentuk rekaman atau karya sastra tadi harus dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kebudayaan sangat erat. Oleh sebab itu, sebagian besar objek karya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan suatu bentuk institusi sosial dan hasil pekerjaan seni kreatif dengan menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Hubungan antara sastra, masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan sarana bagi seorang pengarang untuk menyampaikan suatu pemikiran atau gagasan berdasarkan problem-problem sosial yang terjadi di lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari banyak karya sastra yang muncul, baik berupa novel, puisi, cerpen, dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan karya sastra di Indonesia saat ini cukup pesat. Terbukti dari banyak karya sastra yang muncul, baik berupa novel, puisi, cerpen, dan drama. Hasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan sistem tanda yang mempunyai makna yang mempergunakan medium bahasa. Bahasa sebagai medium karya sastra. Bahasa sudah menjadi sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Wellek dan Warren (1977:109) dalam bukunya Teori Kesusastraan berpendapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan bagian tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Wellek dan Warren (1977:109) dalam bukunya Teori Kesusastraan berpendapat bahwa Sastra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah sebuah karya yang indah yang mempunyai banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra adalah sebuah karya yang indah yang mempunyai banyak makna dan banyak aspek didalamnya yang dapat kita gali. Karya sastra lahir karena ada daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ataupun kitab-kitab pengajaran, Teeuw dalam Susanto (2012 : 1).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara etimologis sastra atau sastera berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari akar kata Cas atau sas dan tra. Cas dalam bentuk kata kerja yang diturunkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan wujud dari pengabdian perasaan dan pikiran pengarang yang muncul ketika ia berhubungan dengan lingkungan sekitar. Sastra dianggap sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial di sekitarnya (Iswanto
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra lahir di tengah-tengah masyarakat sebagai hasil imajinasi pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial di sekitarnya (Iswanto dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu kegiatan kreatif sebuah karya seni (Wellek dan Warren,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra adalah suatu kegiatan kreatif sebuah karya seni (Wellek dan Warren, 1993: 3). Sastra adalah sebuah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karya sastra merupakan ekspresi jiwa pengarang (Faruk, 2010: 44). Karya
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan ekspresi jiwa pengarang (Faruk, 2010: 44). Karya sastra berhubungan dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi secara nyata atau
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
10 BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisi tentang struktural sastra dan sosiologi sastra. Pendekatan struktural dilakukan untuk melihat keterjalinan unsur-unsur intrinsik yang membangun karya sastra itu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehari-hari, seperti halnya puisi karya Nita Widiati Efsa yang berisi tentang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini karya sastra banyak berisi tentang realitas kehidupan sehari-hari, seperti halnya puisi karya Nita Widiati Efsa yang berisi tentang percintaan yang
Lebih terperinciBAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. rancangan penelitian, maka pada subbab ini akan dijelaskan rancangan-rancangan
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Agar peneliti dan pembaca mendapatkan gambaran yang jelas mengenai rancangan penelitian, maka pada subbab ini akan dijelaskan rancangan-rancangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan seni yang bermediumkan bahasa dan dalam proses terciptanya melalui intensif, selektif, dan subjektif. Penciptaan suatu karya sastra bermula
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreatif penulis yang berisi potret kehidupan manusia yang dituangkan dalam bentuk tulisan, sehingga dapat dinikmati,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni. Sebagai hasil seni,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni. Sebagai hasil seni, sastra merupakan hasil cipta manusia yang mengekspresikan pikiran, gagasan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan wujud dari proses imajinatif dan kreatif pengarang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan wujud dari proses imajinatif dan kreatif pengarang. Adapun proses kreatif itu berasal dari pengalaman pengarang sebagai manusia yang hidup di
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kajian pustaka adalah paparan atau konsep-konsep yang mendukung pemecahan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kepustakaan Yang Relevan Dalam menyusun sebuah karya ilmiah sangat diperlukan kajian pustaka. Kajian pustaka adalah paparan atau konsep-konsep yang mendukung pemecahan masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karya sastra yang tercipta merupakan hasil dari proses kreativitas pengarang. Pengarang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra yang tercipta merupakan hasil dari proses kreativitas pengarang. Pengarang merupakan bagian dari masyarakat, dan hidup dalam masyarakat dengan beraneka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. indah dan berusaha menyalurkan kebutuhan keindahan manusia, di samping itu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif manusia dalam kehidupannya, dengan menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Sastra seni kreatif menggunakan
Lebih terperinciPROBLEM SOSIAL KUMPULAN SAJAK, BALADA AKU DAN RANTAI KARYA CIU CAHYONO Sebuah Pendekatan Sosiologi Sastra
PROBLEM SOSIAL KUMPULAN SAJAK, BALADA AKU DAN RANTAI KARYA CIU CAHYONO Sebuah Pendekatan Sosiologi Sastra SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna melengkapi Gelar Sarjana Sastra Prodi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. Selain berfungsi untuk menyusun landasan atau kerangka teori, kajian pustaka
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Kajian Pustaka di dalam sebuah penelitian penting untuk dideskripsikan. Selain berfungsi untuk menyusun landasan atau kerangka teori,
Lebih terperinciBagian 1 BATASAN SOSIOLOGI SASTRA Sajian Matakuliah Pengantar Sosiologi Sastra Dosen Pembina: Moh Badrih, S.Pd., M.Pd.
A. Pengertian Sastra Bagian 1 BATASAN SOSIOLOGI SASTRA Sajian Matakuliah Pengantar Sosiologi Sastra Dosen Pembina: Moh Badrih, S.Pd., M.Pd. Banyak ahli yang mendefenisikan pengertian sastra dapat kita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jepang juga dikenal sebagai negara penghasil karya sastra, baik itu karya sastra
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jepang selain dikenal sebagai negara maju dalam bidang industri di Asia, Jepang juga dikenal sebagai negara penghasil karya sastra, baik itu karya sastra prosa,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian yang Relevan Penelitian yang relevan yang terkait dalam penelitian yang dilakukan peneliti mencakup persamaan tentang aspek yaitu kritik sosial. Selain itu juga persamaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membutuhkan kehadiran orang lain. Tanpa kehadiran orang lain ia merasa kurang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial, secara langsung maupun tidak langsung membutuhkan kehadiran orang lain. Tanpa kehadiran orang lain ia merasa kurang berarti,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencatat unsur-unsur sosio-budaya. Setiap unsur di dalamnya mewakili secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah karya sastra menurut Junus (1986: 11) dianggap sebagai dokumen yang mencatat unsur-unsur sosio-budaya. Setiap unsur di dalamnya mewakili secara langsung sosio-budaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sosial budaya yang terjadi dalam masyarakat adalah novel. Menurut Esten (1993:
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu karya sastra prosa yang menggambarkan tentang permasalahan sosial budaya yang terjadi dalam masyarakat adalah novel. Menurut Esten (1993: 12), novel merupakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sastra mengambil isi sastra tersebut dari kehidupan sehari-hari yang terdapat
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra merupakan bagian dari kebudayaan yang tumbuh dan berkembang di kalangan masyarakat. Isi yang ditampilkan dalam sebuah karya sastra adalah proses karya budaya
Lebih terperinciBEBERAPA PENDEKATAN PENGKAJIAN SASTRA. Hartono, M. Hum. PBSI FBS UNY
BEBERAPA PENDEKATAN PENGKAJIAN SASTRA Hartono, M. Hum. PBSI FBS UNY Mengapa Pendekatan Pengkajian Sastra selalu Berkembang? 2 1. Ragam sastra sangat banyak dan berkembang secara dinamis. Kondisikondisi
Lebih terperinciBAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkret; (3) ling gambaran
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep dan Landasan Teori 2.1.1 Konsep Konsep adalah (1) rancangan atau buram surat dan sebagainya; (2) ide atau pengertian yang diabstrakkan dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan cerminan, gambaran atau refleksi kehidupan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan cerminan, gambaran atau refleksi kehidupan yang terjadi di masyarakat ataupun kehidupan seseorang. Karya sastra merupakan hasil kreasi
Lebih terperinciPendekatan-Pendekatan dalam Karya Sastra
Pendekatan-Pendekatan dalam Karya Sastra Mimetik Ekspresif Pragmatik Objektif 10/4/2014 Menurut Abrams 2 Pendekatan Mimetik Realitas: sosial, budaya, politik. ekonomi, dan lain-lain. Karya Sastra 10/4/2014
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sastra adalah bentuk seni yang diungkapkan oleh pikiran dan perasaan manusia dengan keindahan bahasa, keaslian gagasan, dan kedalaman pesan (Najid, 2003:7). Hal ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungan pengarang dan psikologi isi hatinya, yang diiringi dengan daya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil perpaduan estetis antara keadaan lingkungan pengarang dan psikologi isi hatinya, yang diiringi dengan daya kreativitas yang tinggi.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mengkaji karya sastra dengan cara menghubungkannya dengan aspek-aspek sosial
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra dengan sosiologi adalah dua bidang ilmu yang berbeda, tetapi mampu menjadi bidang ilmu baru yaitu sosiologi sastra. Sosiologi sastra berarti mengkaji karya sastra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang pengarang dalam memaparkan berbagai permasalahan-permasalahan dan kejadian-kejadian dalam kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil imajinasi seseorang yang berasal dari pengalaman, pemikiran, perasaan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil imajinasi seseorang yang berasal dari pengalaman, pemikiran, perasaan yang dituangkan dalam bentuk bahasa dan dilukiskan dalam bentuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sastra adalah gambaran kenyataan dari suatu peristiwa, nilai-nilai, dan norma-norma
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra adalah gambaran kenyataan dari suatu peristiwa, nilai-nilai, dan norma-norma yang disepakati masyarakat. Sastra juga menyajikan gambaran kehidupan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membicarakan secara langsung, menyampaikan lewat media-media elektronik,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Balakang Pada dasarnya setiap individu mempunyai pengalaman tentang suatu peristiwa. Pengalaman itu dapat berupa: kesenangan, kesedihan, keharuan, ketragiasan, dan sebagainya.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari buku-buku pendukung yang relevan
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kepustakaan Yang Relevan Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari buku-buku pendukung yang relevan dengan judul skripsi, buku-buku yang digunakan dalam pengkajian ini adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Sampai saat ini tidak banyak penelitian yang memperhatikan tentang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra anak masih terpinggirkan dalam khazanah kesusastraan di Indonesia. Sampai saat ini tidak banyak penelitian yang memperhatikan tentang sastra anak. Hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Membaca karya sastra sama dengan mencermati permasalahan atau problem-problem sosial yang sering terjadi di dalam masyarakat. Permasalahan yang terdapat dalam sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra merupakan suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya, dengan medium bahasa. Sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia dalam mencurahkan isi hati dan pikirannya. Dalam sebuah karya sastra
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah salah satu hasil dari kebudayaan. Sastra merupakan kreasi manusia dalam mencurahkan isi hati dan pikirannya. Dalam sebuah karya sastra manusia bisa menuangkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
53 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Bogdan dan Taylor mendefinisikan metode kualitatif sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra merupakan hasil imajinasi pengarang yang didasarkan oleh realitas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra merupakan hasil imajinasi pengarang yang didasarkan oleh realitas sosial. Dalam pengertian ini, keterlibatan pengarang dalam menciptakan karya sastra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan bagian bentuk seni yang kehadirannya untuk diapresiasi. Artinya, kehadiran karya sastra untuk dimanfaatkan, dinikmati, dihargai, dan dikaji. Karya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Karya sastra merupakan hasil cipta, rasa dan karsa manusia, selain memberikan hiburan juga sarat dengan nilai, baik nilai keindahan maupun nilai- nilai ajaran
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. bertumpu pada penelaahan kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Telaah yang dilakukan untuk memecahkan suatu masalah pada dasarnya bertumpu pada penelaahan kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari kebudayaan. Usianya sudah cukup tua. Kehadiran hampir bersamaan dengan adanya manusia. Karena ia diciptakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 Tinjauan aspek sosiokultural puisi-puisi pada harian Solopos dan relevansinya sebagai materi ajar alternatif bahasa Indonesia di SMA (harian Solopos edisi oktober-desember 2008) Oleh: Erwan Kustriyono
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk diteladani. Berdasarkan isi karya sastra itu, banyak karya sastra yang dipakai
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra merupakan bagian dari ilmu pengetahuan. Sastra banyak diminati masyarakat karena bersifat mendidik dan menghibur (sebagai bacaan). Selain
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis kajian penelitian ini harus ada teori
BAB II LANDASAN TEORI Untuk mendeskripsikan dan menganalisis kajian penelitian ini harus ada teori pendukungnya antara lain; hakekat pendekatan struktural, pangertian novel, tema, amanat, tokoh dan penokohan,
Lebih terperinciBAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. aspek-aspek kemasyarakatannya, baik yang berhubungan denga penciptanya, gambaran
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep A. Sosiologi Sastra Ratna (2004:339) mengatakan, Sosiologi sastra adalah analisis karya sastra dalam kaitannya dengan manusia. Jadi, sosiologi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. 1. Kajian Pustaka
8 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR 1. Kajian Pustaka A. Penelitian Terdahulu Penelitian yang gayut dengan penelitian ini adalah skripsi Agung Dwi Prasetyo (2006) dari Universitas Sebelas Maret
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengarang menciptakan karya sastra sebagai ide kreatifnya. Sebagai orang yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra tercipta sebagai reaksi dinamika sosial dan kultural yang terjadi dalam masyarakat. Terdapat struktur sosial yang melatarbelakangi seorang pengarang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melalui ekspresi yang berupa tulisan yang menggunakan bahasa sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra merupakan hasil cipta atau karya manusia yang dapat dituangkan melalui ekspresi yang berupa tulisan yang menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Selain itu sastra
Lebih terperinciNovel momoye mereka memanggilku karya Eka Hindra dan Koichi Kimura : tinjauan sosiologi sastra BAB I PENDAHULUAN
Novel momoye mereka memanggilku karya Eka Hindra dan Koichi Kimura : tinjauan sosiologi sastra Disusun Oleh : Stephanie Kurnia Trihapsari C0204061 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi yang diciptakan oleh sastrawan melalui kontemplasi dan suatu refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena kehidupan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan tanggung jawab. Karya sastra lahir dari seorang pengarang yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengarang mendatangkan permasalahan manusia dan kemanusiaan, hidup dan kehidupan berdasarkan pengalamannya. Walaupun bersifat fiksi pengarang mendatangkan konflik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan fenomena sosial budaya yang melibatkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan fenomena sosial budaya yang melibatkan kreativitas manusia. Karya sastra lahir dari pengekspresian endapan pengalaman yang telah ada dalam jiwa
Lebih terperinciBAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Agar peneliti dan pembaca mendapatkan gambaran yang jelas mengenai preposisipreposisi
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Agar peneliti dan pembaca mendapatkan gambaran yang jelas mengenai preposisipreposisi penelitian, maka harus memiliki konsep-konsep yang jelas.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Nenden Lilis Aisiyah (cerpenis dan pengajar di Jurusan Pendidikan Bahasa dan
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nenden Lilis Aisiyah (cerpenis dan pengajar di Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia) menyatakan dalam Artikel Sastra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan produk dari suatu keadaan kejiwaan pemikiran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan produk dari suatu keadaan kejiwaan pemikiran pengarang yang berada dalam situasi setengah sadar (subconcius) setelah mendapat bentuk yang jelas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. suatu objek tertentu. Rene Wellek mengatakan bahwa sastra adalah institusi sosial
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Rumusan Masalah 1.1.1. Latar Belakang Sastra 1 merupakan curahan hati manusia berupa pengalaman atau pikiran tentang suatu objek tertentu. Rene Wellek mengatakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. terjadi dalam batin seseorang (Damono, 2002: 1).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sastra adalah lembaga sosial yang menggunakan bahasa sebagai medium, bahasa itu sendiri merupakan ciptaan sosial. Sastra menampilkan gambaran kehidupan dan kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lainnya. Hal ini disebabkan masing-masing pengarang mempunyai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra lahir karena adanya daya imajinasi yang di dalamnya terdapat ide, pikiran, dan perasaan seorang pengarang. Daya imajinasi inilah yang mampu membedakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Banyak pelajaran tentang pengalaman hidup yang dapat menginspirasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak pelajaran tentang pengalaman hidup yang dapat menginspirasi lahirnya sebuah karya sastra yang akhirnya dijadikan sebagai media untuk menyampaikan aspirasi, gagasan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keadaan sekitar yang dituangkan dalam bentuk seni. Peristiwa yang dialami
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra merupakan ekspresi yang kreatif dari sebuah ide, pikiran, atau perasaan yang telah dialami oleh seseorang dan diungkapkan melalui bahasa. Sastra adalah bentuk
Lebih terperinci