PERBEDAAN HASIL PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN SMARTPHONE (KASUS : SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 2 PAINAN) ARTIKEL Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan VENDRO AGUSTIAN 12070142 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT 2017
Vendro Agustian (NIM:12070142), Perbedaan Hasil Pembelajaran Sosiologi Dengan Menggunakan Smartphone (Kasus : Siswa Kelas X SMAN 2 Painan), Vendro Agustian 1 Dr. Yenni Melia,M.Pd 2 Darmairal Rahmad,SP,M.Pd 3 Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi oleh dari hasil proses pembelajaran nilai mid semester siswa yang rendah, dengan menggunakan, hanya buku sumber saja. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan hasil pembelajaran sosiologi dengan menggunakan smartphone (pada siswa kelas X IPS SMAN 2 Painan).Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, untuk mengetahui perbedaan hasil pembelajaran sosiologi dengan menggunakan smartphone yang diperoleh siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X IPS SMAN 2 Painan Tahun Pelajaran 2016/2017. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling sehingga terpilih sebagai kelas eksperimen adalah kelas X IPS 4 dan kelas kontrol adalah kelas X IPS 2. Instrumen yang digunakan adalah tes akhir hasil belajar berupa tes tertulis, dengan bentuk soal objektif dengan 25 butir soal. Analisis data dilakukan dengan uji-t, dengan kriteria t hitung >t tabel. Berdasarkan analisis data tes akhir siswa, diperoleh ratarata hasil belajar siswa kelas eksperimen 73 dan siswa kelas kontrol 63,2. Analisis data yang dilakukan dengan uji t didapatkan t hitung 2,17dan t tabel 1,645, artinya H0ditolak dan H 1 diterima. Dapat disimpulkan bahwa dari proses pembelajaran yang terjadi terdapat perbedaan hasil pembelajaran dengan menggunakan smartphone terhadap hasil belajar sosiologi siswa kelas X IPS SMAN 2 Painan. Dengan menggunakan smartphone yang diizinkan oleh guru pada waktu tertentu, siswa bisa mencari materi pembelajaran dari berbagai macam sumber, sehingga siswa bisa lebih memahami materi pembelajaran dari yang mereka baca tersebut. Kata Kunci : Perbedaan, Hasil Belajar, Smartphone 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2017 2 Pembimbing I Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat 3 Pembimbing II Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat
Vendro Agustian (NIM:12070142), Differences Sociology Learning Outcomes Using Smartphone (Student Class: X SMAN 2 Painan) Vendro Agustian 4 Dr. Yenni Melia,M.Pd 5 Darmairal Rahmad,SP,M.Pd 6 Sociology of Education Studies Program STKIP PGRI West Sumatra ABSTRACT This research was motivated by the results of the learning process of students lower score who mid term, only using single source of the book. This study aims to look at the differences in the results of sociology study using smartphone (in class X IPS SMAN 2 Painan).The type of this research is experimental research, to determine differences in learning outcomes sociology obtained by using smartphone students. The population in this study were all students in grade X IPS SMAN 2 Painan. School year 2016/2017. The sampling technique is purposive samplingthat was selected as the experimental class is a classx IPS 4 and the control class is the class X IPS 2. The instrument used was the ultimate test of learning outcomes in the form of a written test, with the objective to form matter 25 items. Data analysis was performed with t test criteria t hitung >t tabel. Based on the student's final test data analysis, obtained an average student learning outcomes experimental class 73 and the control class 63,2. Data analysis was performed using t test obtained t hitung 2,17 and t tabel 1,645, that is to say H 0 rejected and H 1 be accepted. It can be concluded that the process of learning that takes place there are differences in learning outcomes by using a smartphone to the learning outcomes sociology graders X IPS SMAN 2 Painan. By using a smartphone is permitted by the teacher at a certain time, students can search for learning materials from a variety of sources, so that students can better understand the learning material from which they are read. Keywords: Difference, Learning Outcomes, Smartphone 4 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2017 5 Pembimbing I Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat 6 Pembimbing II Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat
spendahuluan Pembangunan di bidang pendidikan merupakan kegiatan penting dalam rangka peningkatan mutu pendidikan. Mutu pendidikan yang tinggi diharapkan dapat menghindarkan bangsa Indonesia dari keterbelakangan dan kebodohan serta dapat menyesuaikan diri terhadap kemajuan teknologi dan informasi. Mengingat pentingnya peranan pendidikan, maka pemerintah berupaya untuk membina dan mengembangkan pendidikan. Upaya tersebut seperti penyediaan dan pengelolaan sarana serta prasarana pendidikan, penataran guru serta pembaharuan kurikulum. Pembaharuan yang dilakukan dalam bidang pendidikan ini pada dasarnya adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan. Pendidikan merupakan hak asasi setiap warga negara yang telah diakui dalam UUD 1945 Pasal 31 ayat 1, bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan, sedangkan ayat 3 menyatakan bahwa setiap pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dalam undang-undang.menurut Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 (UU Sisdiknas), dinyatakan dengan jelas bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan. kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bertujuan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didik. Rendahnya hasil belajar siswa terlihat pada observasi awal yang dilakukan pada siswa dengan melihat hasil ujian mid semester dari para siswa tersebut. Hasil ujian mid semester tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 1 Daftar Nilai UH Sosiologi Semester II Siswa Kelas X IPS SMA N 2 Painan Tahun Ajaran 2015/2016 No Kelas JS NRR T Persen TT Perses 1 X1 35 50,25 7 20% 28 80% 2 X2 38 55,27 7 18,42% 31 81,58% 3 X3 36 50,65 4 11,11% 32 88,89% 4 X4 37 58,35 6 16,22% 31 83,78% Sumber : Guru Bidang Studi Sosiologi, 2016 Berdasarkan hasil ujian mid semester pada tabel diatas, terlihat bahwa masih terdapat kelas yang rata-rata nilai ujian mid semester mata pelajaran sosiologi masih berada di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal nilai yang ditetapkan yaitu 80 pada kelas X1, X2, X3, X4, sehingga rata-rata nilai hasil belajar kelas tersebut rendah dibandingkan dengan kelas lainnya. Jika dilihat dari persentase ketuntasan terlihat tingkat ketuntasan masih rendah. Saat proses pembelajaran yang berlangsung siswa kurang memperhatikan guru dalam menjelaskan materi pelajaran. Kebanyakan siswa mengerjakan aktivitas lain, seperti mengerjakan tugas dari pelajaran lain dan mengobrol saat pelajaran berlangsung. Metode pembelajaran yang digunakan guru masih berlangsung satu arah yaitu dari guru ke siswa. Guru juga kurang mengawasi aktivitas siswa saat belajar. Begitupun dengan kurang kondusifnya lingkungan sekolah yang mengakibatkan siswa merasa tidak nyaman dalam proses belajar. Untuk mendapatkan proses pembelajaran yang baik, tentu ada pada guru yang akan melakukan proses belajar tersebut, seperti kedisiplinan begitupun juga perhatian dan pengawasan yang dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran berlangsung, dan menggunakan motode pembelajaran yang semenarik mungkin, sehingga tidak adanya siswa yang melakukan hal lain dalam pembelajaran. Keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar pada pembelajaran sosiologi dapat diukur dari keberhasilan siswa yang mengikuti proses pembelajaran tersebut. Keberhasilan ini dapat dilihat dari tingkat pemahaman, penguasaan materi dan prestasi belajar siswa. Semakin tinggi tingkat pemahaman siswa maka semakin tinggi pula tingkat keberhasilan pembelajaran. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masalah dalam penelitian ini
diidentifikasikan sebagai berikut : 1) Siswa kurang termotivasi saat belajar 2) Pembelajaran yang berlangsung hanya satu arah 3) Lingkungan belajar yang kurang kondusif 4) Hasil belajar siswa masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil pembelajaran dengan menggunakan smartphone (kasus : siswa kelas X IPS SMA Negeri 2 Painan) METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini di dilaksanakan di SMA N 2 Painan JL. Perintis Kemerdekaan. Pendekatan yang yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis eksperimen. Teknik pengumpulan data yang digunakan di penelitian ini adalah pemberian tes. Tes diberikan diakhir proses pembelajaran baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Untuk mengukur pemahaman siswa maka tes dibuat berbentuk objektif, menurut Arikunto (2013:198) mendaftarkan setiap konsep (pengertian) yang tercakup dalam seluruh materi. Untuk mendapatkan soal tes yang baik maka dilakukan langkah-langkah sebagai brikut: 1) Membuat kisi-kisi soal tes 2) Menyusun soal sesuai dengan kisi-kisi 3) Menganalisis soal tes dengan indeks kesukaran, daya beda, validitas dan realibilitas tes HASIL PENELITIAN Berdasarkan penelitian yang dilakukan di SMA N 2 Painan, diperoleh hasil perhitungan pada tabel berikut ini: Tabel 2 Perhitungan Rata-rata ( ) Simpangan Baku (S), Skor Tertinggi (X maks ), dan Skor Terendah (X min ) Kelas Sampel S X maxs X min Eksperimen 73 18,89 100 40 Kontrol 63,2 19,15 96 32 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa rata-rata hasil belajar sosiologi siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari pada rata-rata hasil belajar siswa pada kelas kontrol. Hipotesis penelitian ini adalah hasil belajar sosiologi siswa yang menggunakan Smartphone lebih baik dari pada hasil belajar siswa yang menggunakan buku di kelas X IPS SMA N 2 Painan. Melakukan uji normalitas dan homogenitas untuk melihat apakah hipotesis ditolak atau diterima: a. Uji Normalitas Hasil penelitian kelas eksperimen diperoleh L 0 = 0,0937 dengan n = 36 dan taraf nyata (α) = 0,05 diperoleh L tabel = 0,1477. Sedangkan untuk kelas kontrol diperoleh L 0 =0.0995 dengan n = 35 dan taraf nyata (α) = 0,05 diperoleh L tabel = 0,1497, karena L 0 < L tabel dapat disimpulkan bahwa kedua kelas sampel berdistribusi normal b. Uji Homogenitas Pada uji homogenitas diperoleh nilai F hitung = 1,02 dengan α = 0,05 sedangkan F tabel = 1,69. Karena F hitung < F tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas sampel mempunyai variansi yang homogen. c. Uji Hipotesis Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas diperoleh bahwa sampel berdistribusi normal dan memiliki variansi yang homogen sehingga untuk menguji hipotesis dilakukan uji-t. dari perhitungan diperoleh t hitung = 2,17 dan t tabel 1,645. Mencermati hasil t hitung dan t tabel maka dapat dinyatakan t hitung > t tabel. Adapun syarat diterimanya adalah t hitung > t tabel, Dengan demikian terima H 1. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan dapat disimpulkan bahwa penggunaan smartphone berpengaruh terhadap hasil belajar sosiologi siswa kelas X IPS SMA N 2 Painan. Melalui smartpahone ini siswa dapat memanfaatkan media internet dalam proses pembelajaran. Dalam media internet tersebut siswa dapat mengakses situs-situs internet yang berkaitan dengan mata pelajaran sosiologi, situs-situs internet yang diakses siswa dalam eksperimen ini semuanya menggunakan vendor google. Tes hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol melalui uji t, menunjukan perbedaan yang nyata. Dengan demikian dapat disimpulkan hasil belajar siswa menunjukan perbedaan yang signifikan antara kelas yang menggunakan smartphone. Dalam hal ini rata-rata hasil belajar yang menggunakan smartphone (73) lebih baik dari pada kelas yang tidak menggunakan smartphone (63,2)
SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, peneliti menyarankan beberapa hal sebagai berikut: 1. Guru sosiologi di SMA N 2 Painan dapat menggunakan smartphone sebagai alat bantu ketika siswa mencari sumber materi pembelajaran yang lebih banyak. 2. Penelitian ini masih terbatas pada pokokpokok permasalahan dinamika kelompok sosial, diharapkan pada peneliti selanjutnya untuk dapat menerapkan pada pokok bahasan lain. 3. Guru sosiologi agar lebih kreatif mencari sumber-sumber materi pembelajaran sosiologi yang bermutu. 4. Frekuensi siswa mengakses internet yang berkaitan dengan materi sosiologi diharapkan tidak hanya di sekolah tetapi juga di rumah atau di luar kelas, dengan demikian pengaruh negatif internet dapat diminilisir terutama terhadap situs-situs yang merusak mental siswa atau dari segi kognitif, afektif, dan pisikomotoring. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Sisdiknas (2003). Pendidikan Nasional. Jakarta:Sisdiknas