BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko (pengetahuan ibu) dengan efek (sikap ibu dalam pemberian susu formula) (Notoatmodjo, 2010). B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Gilingan dengan alokasi waktu penelitian pada bulan Desember 2013 - Juli 2014. C. Populasi Penelitian 1. Populasi target Populasi target dalam penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan di Kelurahan Gilingan. 2. Populasi aktual Populasi aktual yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan di Kelurahan Gilingan pada bulan Juni 2014 yang berjumlah 98 ibu. 23
D. Sampel dan Teknik Sampling 1. Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan di Kelurahan Gilingan pada bulan Juni 2014 yang memenuhi kriteria inklusi. 2. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah cluster random sampling yang dilakukan melalui dua tahap, yaitu pertama menentukan sampel daerah secara random (terdapat 21 RW, sampelnya akan menggunakan 15 RW). Berikutnya menentukan orang yang ada pada daerah itu (dari 15 RW yang sudah terpilih diambil semua individu / ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan sesuai jumlah sampel yang telah ditentukan) (Sugiyono, 2007). E. Besar Sampel Dalam penelitian ini rumus estimasi besar sampel untuk populasi kecil atau lebih kecil dari 10.000 dapat ditentukan dengan rumusan yang dikemukakan oleh Notoatmodjo (2005), sampel yang diambil menggunakan rumus Slovin sebagai berikut : Keterangan : N = Besar Populasi (seluruh ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan) n = Besar sampel 24
d = Presisi yang digunakan 5% Dengan menggunakan rumus di atas dapat diambil jumlah sampel sebagai berikut : n = 98 1 + 98 (0,05 2 ) n = 78.7 dibulatkan menjadi 79 Tabel 3.1. Besar Sampel No RW Jumlah Ibu 1. XX 8 2. IV 4 3. VI 4 4. II 5 5. XIII 6 6. XXI 5 7. VIII 10 8. XIV 2 9. I 4 10. VII 6 11. XVI 2 12. XIX 5 13. XI 4 14. IX 3 15. V 11 Jumlah 79 F. Kriteria Restriksi Kriteria Inklusi 1. Ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan. 2. Ibu dan atau bayi yang tidak mengalami gangguan, hambatan atau adanya indikasi medis yang tidak memungkinkan dilakukannya pemberian ASI eksklusif. 25
G. Definisi Operasional 1. Variabel Independen : Pengetahuan ibu tentang pemberian susu formula a. Definisi operasional : Pemahaman atau kemampuan ibu untuk menjawab dan mengetahui sejumlah informasi tentang pengertian susu formula, macam-macam susu formula, pemberian susu formula, cara pemberian susu formula, perbandingan ASI dan susu formula, efek samping pemberian susu formula, kerugian pemberian susu formula b. Nilai variasi : 1) Baik : bila nilai x > mean + 1 SD 2) Cukup : bila nilai mean 1 SD x mean + 1 SD 3) Kurang : bila nilai x < mean 1 SD c. Skala pengukuran : Ordinal 2. Variabel Dependen : Sikap ibu dalam pemberian susu formula a. Definisi operasional : Respon ibu yang masih tertutup terhadap pemberian susu formula. b. Nilai variasi : 1) Sikap positif (tidak memberikan susu formula pada bayi): Skor T>50 2) Sikap negatif (memberikan susu formula pada bayi) : Skor T 50 c. Skala pengukuran : Ordinal 26
H. Instrumentasi dan Pengambilan Data 1. Instrumen Alat ukur penelitian yang digunakan untuk mengukur masing-masing variabel dalam penelitian ini berupa kuesioner yaitu beberapa kumpulan pernyataan sebagai bahan acuan untuk mendapatkan hasil sesuai dengan apa yang diinginkan peneliti dari penelitian tersebut (Aspuah, 2013). a. Kuesioner untuk pengetahuan ibu tentang pemberian susu formula Kuesioner berisi pernyataan tentang pemberian susu formula yang berjumlah 20 pernyataan dengan menggunakan skala Guttman yaitu skala yang bersifat tegas seperti jawaban dari pernyataan : benar dan salah. Skala Guttman dibuat seperti checklist dengan interpretasi penilaian, pada item positif skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan pada item negatif skor benar nilainya 0 dan salah nilainya 1. Tabel 3.2. Kisi-kisi Pernyataan tentang Pengetahuan Valid No Pernyataan Item Positif Negatif Jumlah 1. Pengertian Susu Formula 12 5 2 2. Macam-macam Susu Formula 13 6 2 3. Indikasi Pemberian susu formula 1 7 2 4. Cara pemberian susu formula 2 19 2 5. Perbandingan ASI dan susu formula 14,15,16 3,10 5 6. Efek samping medis 8,11 17 3 7. Kerugian pemberian susu formula 9 4,18,20 4 Jumlah 20 Cara mengukur pengetahuan dilakukan menggunakan kuesioner dengan pilihan jawaban benar atau salah. Dengan hasil hitung menggunakan rumus mean dan standar deviasi: 27
Keterangan : x xi n = rata- rata hitung (mean) sampel = nilai dalam suatu sampel = total banyaknya pengamatan dalam suatu sampel (Hidayat, 2010) SD : Keterangan : SD x 1 : Deviasi standar skor kelompok : Skor responden : Mean skor kelompok n : banyak data yang diambil (Riwidikdo, 2010) b. Kuesioner untuk sikap ibu dalam pemberian susu formula Kuesioner berisi pernyataan tentang sikap ibu dalam pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan yang berjumlah 25 pernyataan dengan menggunakan skala Likert. Item-item dalam skala meliputi pernyataan yang positif (favourable) dan pernyataan yang negatif (unfavourable). Variasi jawaban yang tersedia untuk kedua pernyataan tersebut adalah sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Skor untuk pernyataan favourable terdiri dari skor 3 (SS), 2 (S), 1 (TS), 28
dan 0 (STS). Sedangkan skor untuk pernyataan unfavourable terdiri dari 0 (SS), 1 (S), 2 (TS), dan 3 (STS) (Azwar, 2013). Tabel 3.3. Kisi-kisi Pernyataan tentang Sikap Valid Komponen No Objek Sikap 1. Aspek Pengalaman Pribadi 2. Aspek Pengaruh Orang Lain 3. Aspek Kebudayaan 4. Aspek Media Massa 5. Aspek Pendidikan Komponen Sikap Item Afektif Kognitif Konatif Favourable Unfavourable Jumlah 2 2 1 8,16 3,13,21 5 1 2 2 14,17 4,9,22 5 2 1 2 1,23 5,10,18 5 2 1 1 6 11,19,24 4 2 2 2 2,7,25 12,15,20 6 Jumlah 25 Cara menentukan variabel sikap positif dan negatif dilakukan dengan menghitung skor T menurut (Azwar, 2013) dengan rumus : Skor T : 50+10{ } Keterangan : X 1 : Skor responden yang hendak diubah menjadi skor T : Mean skor kelompok SD : Deviasi standar skor kelompok (Riwidikdo, 2010) SD : n : banyak data yang diambil 29
2. Validitas dan Reliabilitas Uji validitas dan reliabilitas dilaksanakan di Kelurahan Gilingan RW III, RW XV dan RW XVII terhadap 20 ibu. a. Uji validitas Uji validitas ini dilakukan dengan bantuan SPSS 17 for Window. Uji validitas pada kuesioner pengetahuan ibu tentang pemberian susu formula pada 20 responden didapatkan hasil dari 35 item pernyataan, 15 diantaranya tidak dapat dikatakan valid, karena mempunyai r hitung < r tabel, sedangkan 20 item dikatakan valid karena memiliki r hitung > r tabel dengan taraf signifikansi 0,05 (0,444). Uji validitas pada kuesioner sikap ibu dalam pemberian susu formula pada 20 responden didapatkan hasil dari 30 item pernyataan, 5 diantaranya tidak dapat dikatakan valid, karena mempunyai r hitung < r tabel, sedangkan 25 item dikatakan valid karena memiliki r hitung > r tabel dengan taraf signifikansi 0,05 (0,444). Jadi, dalam analisis selanjutnya item pertanyaan yang tidak valid dihilangkan karena sudah mewakili seluruh indikator pertanyaan yang ada. b. Uji reliabilitas Setelah mengukur validitas maka perlu mengukur reliabilitas data. Uji reliabilitas dilakukan dengan bantuan SPSS 17 for Window. Instrumen yang tidak reliabel tidak dapat digunakan sehingga dapat diperbaiki atau dihilangkan. 30
Uji reliabilitas pada kuesioner pengetahuan ibu tentang pemberian susu formula pada 20 responden didapatkan hasil yang reliabel karena mempunyai r alpha > r tabel dengan taraf signifikansi 0,05 (0,444), maka data tersebut dikatakan reliabel. Uji reliabilitas pada kuesioner kuesioner sikap ibu dalam pemberian susu formula pada 20 responden didapatkan hasil yang reliabel karena mempunyai r alpha > r tabel dengan taraf signifikansi 0,05 (0,444), maka data tersebut dikatakan reliabel. Jadi, item pertanyaan tersebut dapat digunakan untuk pengambilan data sampel. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas dapat dilihat di lampiran. 3. Prosedur Pengambilan Data Tahap persiapan untuk mendapatkan data dalam penelitian ini ditempuh langkah-langkah sebagai berikut : a. Mengurus perizinan kepada pimpinan Institusi tempat penelitian. b. Melakukan uji validitas dan reliabilitas kuesiner di tempat yang sudah ditentukan. c. Memperbanyak kuesioner yang akan digunakan saat penelitian. d. Menentukan waktu untuk melaksanakan penelitian. Tahap pelaksanaan yaitu mencakup pelaksanaan penelitian melalui tahap sebagai berikut : a. Menyerahkan surat izin penelitian dan proposal penelitian ke Puskesmas Gilingan melalui Dinas Kesehatan Kota Surakarta dan menetapkan tanggal penelitian. 31
b. Menentukan populasi penelitian yaitu semua ibu yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan di Kelurahan Gilingan. c. Menentukan sampel penelitian dengan menggunakan rumus yang telah ditetapkan. d. Memperbanyak kuesioner e. Pengajuan inform consent kepada responden. f. Sebelum pengisian kuesioner, peneliti memberi informasi singkat tentang tujuan dan manfaat penelitian kepada responden. g. Peneliti meminta kepada responden yang setuju berpartisipasi dalam penelitian untuk mengisi seluruh pernyataan yang tersedia dalam kuesioner. h. Pengambilan data kuesioner sebagian dibantu oleh kader posyandu dan Maya Sari yang telah diberikan persamaan persepsi tentang kuesioner pengetahuan dan sikap. i. Mengumpulkan hasil kuesioner j. Memproses dengan menganalisis data yang terkumpul, pengolahan data dilakukan menggunakan komputer. I. Analisis Data 1. Pengolahan Data Setelah data yang dibutuhkan dalam penelitian terkumpul, dilakukan pengolahan data menggunakan sistem komputerisasi dengan langkahlangkah menurut Notoatmodjo (2010) sebagai berikut : 32
a. Editing Hasil kuesioner yang telah di bagikan kepada responden kembali dilakukan penyuntingan (editing) terlebih dahulu. Secara umum editing adalah kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian formulir atau kuesioner. b. Coding Setelah semua kuesioner diedit atau disunting, selanjutnya dilakukan pengkodean atau coding, yakni mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan. 1) Pengetahuan ibu tentang pemberian susu formula a) Baik : kode 1 b) Cukup : kode 2 c) Kurang : kode 3 2) Sikap Ibu dalam pemberian susu formula a) Positif : kode 1 b) Negatif : kode 2 c. Scoring Setelah dilakukan pengkodean dengan nilai 0 dan 1 pada jawaban responden dilakukan scoring dengan skor nilai sebagai berikut: 1) Pengetahuan a) Baik : x > 17.59 b) Cukup : 11.53 x 17.59 c) Kurang : x < 11.53 33
2) Sikap a) Bila nilai atau skor T > 50, maka sikap responden dalam kategori positif diberi kode 1. b) Bila nilai atau skor T 50, maka sikap responden dalam kategori negatif diberi kode 2. d. Processing Data, yakni jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang dalam bentuk kode (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam program atau software komputer (SPSS for Window). e. Cleaning Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinankemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi. 2. Analisis Data a. Analisis univariat Analisis univariat dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. Analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel yaitu karakteristik responden, variabel pengetahuan ibu tentang pemberian susu formula dan sikap ibu dalam pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan. (Notoatmodjo, 2010). 34
b. Analisis bivariat Analisis bivariat yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkolerasi (Notoatmodjo, 2010). Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan antara pengetahuan ibu tentang pemberian susu formula dengan sikap ibu dalam pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan. Kedua variabel menggunakan skala ordinal, maka analisis data menggunakan uji korelasi Spearman Rank (Rho) (Hidayat, 2010). Rumus : 6 d 2 r s = 1 _ n(n 2-1) Keterangan : r s = nilai korelasi Spearman rank d 2 = selisih setiap pasangan rank n = jumlah pasangan rank untuk Spearman Jika nilai r s hitung > r s tabel dengan taraf signifikasi 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima (ada hubungan yang signifikan). Jika nilai r s hitung < r s tabel dengan taraf signifikasi 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak (tidak ada hubungan yang signifikan) (Hidayat, 2010). Uji analisis ini menggunakan program SPSS for Window. 35