BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persimpangan jalan adalah simpul transportasi yang terbentuk dari beberapa pendekat, dimana arus kendaraan dari berbagai pendekat bertemu dan memencar meninggalkan simpang (Hobbs, 1995). Jika ruas jalan dan simpang tidak dapat menampung banyaknya jumlah kendaraan maka yang terjadi adalah penurunan kinerja suatu ruas jalan dan simpang. Kepadatan arus lalu lintas sering terjadi pada simpang empat pertemuan antara Jalan Supratman. Kepadatan lalu lintas ini terjadi pada jam-jam sibuk. Kondisi ini kemungkinan terjadi karena banyaknya pengendara yang berangkat kerja ke Jakarta. Namun ada faktor lain yang berkaitan dan berkontribusi sangat besar terhadap kemacetan kesemrawutan lalu lintas di persimpangan ini, yaitu perilaku pengemudi angkot, pengemudi bus, ojek dan kendaraan pengangkut lainnya yang memangkal dan menaik/ menurunkan penumpang di sembarang tempat, sehingga membuat persimpangan ini sering terjadi antrian kendaraan menuju persimpangan, terutama pada jam sibuk (peak hour). Hal ini tentu saja membuat kendaraan dari dari setiap kaki simpang tertahan dan sulit berbelok ke kaki simpang yang lain karena jalan menyempit. Lalu lintas pun menjadi terganggu karena itu lebar jalan menjadi sempit akibat kendaraan yang memangkal sembarangan di pinggir jalan. Selain itu pun banyak pejalan kaki yang berlalu-lalang menyeberang jalan di antara kendaraan yang macet tersebut. I-1
Untuk mengantisipasi kondisi-kondisi diatas dan juga sebagai upaya peningkatan tingkat pelayanan empat ini di masa sekarang dan dimasa mrndatang, perlu dilakukan suatu studi dan evaluasi kinerja terhadap pelayanan dari simpang ini dengan metode survei dan analisis perhitungan yang menggunakan acuan Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 (MKJI 97). 1.2 Identifikasi Masalah Kawasan simpang empat pertemuan antara Jalan Bintaro Utama 3 Jalan Bintaro Utama 3A Jalan Pondok Betung Raya Jalan Wr Supratman, memiliki masalah yakni mengalami kepadatan lalu lintas yang tinggi, terutama pada jam-jam sibuk, karena jalan ini merupakan salah satu akses non-tol dari Tangerang Selatan ke arah Jakarta. Di samping itu, ada banyak angkutan kota yang menurunkan dan menaikkan penumpang di persimpangan tersebut. Hal ini membuat persimpangan ini menjadi semakin padat. 1.3 Perumusan Masalah Rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini meliputi: 1. Berapa kapasitas simpang bersinyal Jalan Bintaro Utama 3 Jalan Bintaro Utama 3A Jalan Pondok Betung Raya Jalan Wr Supratman? 2. Bagaimana kinerja simpang bersinyal Jalan Bintaro Utama 3 Jalan Bintaro Utama 3A Jalan Pondok Betung Raya Jalan Wr Supratman? 3. Faktor-faktor apa yang berpengaruh terhadap kinerja simpang bersinyal Jalan Supratman? I-2
1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dan tujuan penelitian ini meliputi: 1. Menghitung kapasitas simpang bersinyal Jalan Bintaro Utama 3 Jalan Bintaro 2. Mengidentifikasi kinerja simpang bersinyal Jalan Bintaro Utama 3 Jalan Bintaro 3. Mengidentifikasi faktor-faktor apa yang berpengaruh terhadap kinerja simpang bersinyal Jalan Bintaro Utama 3 Jalan Bintaro Utama 3A Jalan Pondok Betung Raya Jalan Wr Supratman. 1.5 Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini kiranya memberikan solusi kepada instansi terkait atas kepadatan lalu lintas yang terjadi di kawasan simpang empat Jalan Bintaro Utama 3 Jalan Bintaro Utama 3A Jalan Pondok Betung Raya Jalan Wr Supratman, dan kepadatan lalu lintas yang terjadi dapat diminimalisir atau tidak ada terjadi kepadatan lalu lintas lagi. 1.6 Pembatasan dan Ruang Lingkup Masalah Adapun batasan-batasan yang terdapat dalam penelitian kawasan simpang empat Jalan Supratman, Yogyakarta adalah sebagai berikut: 1. Lokasi penelitian berada di simpang empat Jalan Bintaro Utama 3 Jalan Bintaro 2. Pedoman yang digunakan dalam penelitian adalah Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI 97). I-3
3. Pengambilan dan perhitungan data pada saat penelitian adalah kapasitas, derajat kejenuhan, panjang antrian, tundaan, rasio kendaraan henti, menentukan waktu merah, waktu hijau, waktu siklus, arus jenuh, arus jenuh dasar, penentuan lebar pendekat efektif, 4. Penelitian berlangsung 3 hari yaitu, hari Jumat, 5 Mei 2017, Minggu, 7 Mei 2017, dan Selasa 9 Mei 2017. Penelitian dilakukan pada jam-jam sibuk yaitu: pagi pukul 06.30-07.30 WIB, siang pukul 12.00-13.00 WIB, sore pukul 17.30-18.30 WIB. 1.7 Sistematika Penulisan Secara garis besar skripsi ini terdiri dari 5 (lima) bab dengan beberapa sub bab. Agar mendapat arah dan gambaran yang jelas mengenai hal yang tertulis, berikut ini sistematika penulisannya secara lengkap: BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini membahas latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, pembatasan masalah, dan sistematika penelitian. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERFIKIR Pada bab ini diuraikan tentang konsep simpang bersinyal sesuai dengan MMKJI 97, variabel penelitian dan kerangka berfikir dalam penelitian ini. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini dijelaskan tentang metode penelitian yang dipakai, tempat dan waktu penelitian, populasi dan instrument penelitian, serta jadwal penelitian. BAB IV HASIL DAN ANALISIS I-4
Bab ini berisi tentang pembahasan dari hasil penelitian dan pengolahan data menggunakan metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia ( MKJI ) tahun 1997. BAB V PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan-kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian dan berisi saran-saran yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti. I-5