Pengelolaan Pengaduan Bulan Juni 2017

dokumen-dokumen yang mirip
Perkembangan Pengelolaan Pengaduan Bulan Mei 2017

Perkembangan PPM Bulan April 2017

Pengelolaan Pengaduan Masyarakat Bulan Agustus 2017

Perkembangan PPM Bulan Maret 2017

Pengelolaan Pengaduan Masyarakat Bulan November 2017

Perkembangan PPM Bulan Februari 2017

Perkembangan PPM bulan Desember 2016

Capaian pengaduan tiap provinsi

Perkembangan PPM bulan Januari 2017

Status Pengaduan bulan Sept 16

Pengaduan tiap provinsi

mengalami perubahan status. Kasus tersebut terdapat di Kota Pematang siantar Provinsi Sumatera Utara.

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

Status Pengaduan bulan Juni 2016

Proses pengaduan yang telah selesai ditangani dan terdapat penyelesaian penanganan pengaduan terjadi di Provinsi Jawa Barat.

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

I. Bagasi tenghpendahuluan

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

masyarakat dominan pada pelaksanaan kegiatan sosialisasi, ekonomi dan Tabel 1.1. Pengaduan Status Proses di masing-masing Provinsi

LAPORAN TAHUNAN PPM PNPM MANDIRI PERKOTAAN WILAYAH I (Satu) Periode Januari Desember 2011

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

II. PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah

PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Berdasarkan Lingkup Aduan

II. PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

RUMAH KHUSUS TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Berdasarkan Lingkup Aduan

I. Capaian Pengaduan status April 2016

Tingkat Kemiskinan Per Provinsi Wilayah Sumatera Tahun 2014

Populasi Ternak Menurut Provinsi dan Jenis Ternak (Ribu Ekor),

I. PENDAHULUAN PENYIM DANA DANA KEMBALI PROVINSI

Progres PPM PNPM Mandiri Perkotaan (di Wilayah Ex P2KP 2, Ex KMW Provinsi, Ex P2KP 3, OC 6, OC 7 dan OC 8) Periode Nopember 2009

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU SEPTEMBER 2016 MENURUN

Historical cakupan lokasi sasaran PNPM Mandiri Perkotaan

LAPORAN PERKEMBANGAN PENINGKATAN PENGHIDUPAN MASYARAKAT BERBASIS KOMUNITAS (PPMK)

Tabel.1. Pengaduan Informatif Pada Siklus BLM

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

2

Progres PPM PNPM Mandiri Perkotaan Periode Maret Wilayah II. (OC 5 s/d OC 9)

PANDUAN PENGGUNAAN Aplikasi SIM Persampahan

WORKSHOP (MOBILITAS PESERTA DIDIK)

PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Berdasarkan informatif dan masalah

Thn Thn Thn Thn JUMLAH 91

Nusa Tenggara Timur Luar Negeri Banten Kepulauan Riau Sumatera Selatan Jambi. Nusa Tenggara Barat Jawa Tengah Sumatera Utara.

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU UTARA SEPTEMBER 2016

Progres PPM PNPM Mandiri Perkotaan Periode Desember Wilayah II. (OC 5 s/d OC 9)

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA UTARA SEPTEMBER 2016 MENURUN

Pembimbing : PRIHANDOKO, S.Kom., MIT, Ph.D.

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI BARAT (Indikator Makro)

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SULAWESI TENGGARA MARET 2017 MENURUN TERHADAP MARET 2016

C UN MURNI Tahun

Tabel Lampiran 1. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Padi Per Propinsi

INDEK KOMPETENSI SEKOLAH SMA/MA (Daya Serap UN Murni 2014)

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH (Indikator Makro)

QS PENGENDALIAN PELATIHAN MASYARAKAT PPMK 2014 Rekap Nasional Periode Laporan (Minggu ke 4) 30 April 2015

TABEL 1 GAMBARAN UMUM TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) KURUN WAKTU 1 JANUARI - 31 DESEMBER 2011

BAB 1 PENDAHULUAN. Jumlah penduduk adalah salah satu input pembangunan ekonomi. Data

Progres PPM PNPM Mandiri Perkotaan Periode Juli 2014 Wilayah II (OSP 5, OSP 6, OSP 7, OSP 8, OSP 9, OSP 10)

DIREKTORAT JENDRAL CIPTA KARYA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM. PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : MEI 2015

PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Berdasarkan Lingkup dan Kategori Masalah

PROFIL PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH MASYARAKAT

BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN

DIREKTORAT JENDRAL CIPTA KARYA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM. PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : MARET 2015

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN KONSUMSI MARET 2017

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : SIM MK SEPTEMBER 2016

Fungsi, Sub Fungsi, Program, Satuan Kerja, dan Kegiatan Anggaran Tahun 2012 Kode Provinsi : DKI Jakarta 484,909,154

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU (Indikator Makro)

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK BANTEN SEPTEMBER 2016 MENURUN

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK INDONESIA MARET 2017 MENURUN

Progres PPM PNPM Mandiri Perkotaan Periode Agustus 2010 Wilayah I (OC 5 s/d OC 9)

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN IV-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN I-2017

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK PROVINSI BENGKULU MARET 2016 MULAI MENURUN

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN IV-2016

III. PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN I-2017

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN I-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN II-2016

PANDUAN. Aplikasi Database Tanah, Bangunan/Gedung, dan Rumah Negara Gol. 2

Mekanisme Pelaksanaan Musrenbangnas 2017

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN III-2015 DAN PERKIRAAN TRIWULAN IV-2015

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR (Indikator Makro)

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN I-2017 DAN PERKIRAAN TRIWULAN II-2017

SURVEI NASIONAL LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN 2016

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

Perkembangan Kelembagaan BKM

QS PENGENDALIAN PENCAIRAN DANA BLM PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT TA 2015 Update 3 Maret 2016

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAPPENAS. Pelimpahan Urusan Pemerintahan. Gubernur. Dekonsetrasi. Perubahan.

2016, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakh

PAGU SATUAN KERJA DITJEN BINA MARGA 2012

INDEKS KEBAHAGIAAN KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2017

QS PENGENDALIAN PENCAIRAN DANA BLM PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT TA 2015 Update 21 Januari 2016

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA BARAT MARET 2016 MULAI MENURUN

Oleh : Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional APBNP 2013 Jakarta, 21 Agustus 2013

QS PENGENDALIAN PENCAIRAN DANA BLM PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT TA 2015 Update 25 Februari 2016

Transkripsi:

Pengelolaan Pengaduan Bulan Juni 2017 Pengelolaan pengaduan pada bulan Juni 2017 telah dikelola mencapai 762 pengaduan, dengan status penanganan telah selesai seluruhnya 762 atau 100 % dan tidak ada status dalam proses. Pengaduan yang tertinggi pada bulan ini terjadi di Provinsi Aceh sebanyak 177 pengaduan, sedangkan terendah di Provinsi Jambi sebanyak 3 pengaduan. Grafik 1. Capaian Pengaduan Tiap Provinsi Berdasarkan lingkupnya, pengaduan administratif sebanyak 688 pengaduan (90,29%), seluruhnya telah selesai difasilitasi. Pengaduan pada lingkup keuangan terdapat 74 pengaduan (9,71%) dan seluruh pengaduan telah selesai. Apabila dilihat dari perbandingan jumlah kelurahan dengan jumlah pengaduan yang masuk di masing-masing provinsi, maka persentase tertinggi adalah provinsi Kalimantan Utara sebesar 52,6 %, dengan rincian jumlah lokasi sasaran 76 kelurahan dan pengaduan yang masuk 40 kasus. Persentase terendah Provinsi Jawa Barat sebesar 1,5%, dengan rincian jumlah lokasi sasaran 1.701 kelurahan sementara pengaduan yang masuk hanya 25 kasus. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 1. : Perbandingan Jumlah Pengaduan dengan Lokasi Per Provinsi, Juni 2017 Pengaduan Berdasarkan Media Berdasarkan media pengaduan yang paling dominan di bulan Juni 2017 ada pada media tatap langsung 691 pengaduan (91,1%), media terendah digunakan untuk menyampaikan pengaduan adalah melalui website pengaduan online sebanyak 1 pengaduan atau 0,01%. Sedangkan media melalui surat, Whatsapp dan email surat masing-masing tidak ada pengaduan (0%). Media tatap langsung tertinggi di Provinsi Aceh sebanyak 177 atau 23,2% dan Sumatera Utara sebanyak 137 pengaduan (18,0%) dan dari total pengaduan. Media kunjungan lapangan terdapat 36 dan hanya terdapat di DKI Jakarta sebanyak 34 pengaduan atau 4,2% dan 4 pengaduan (0,52%) di Sumatera Barat, provinsi lain tidak ada pengaduan dari temuan kunjungan lapangan. Media telepon digunakan sebanyak 24 pengaduan, terbanyak di di Kalimantan Barat 9 pengaduan atau 1,18%, DKI Jakarta 7 pengaduan atau 0,92%. Lokasi lainnya adalah Sumatera Selatan 3 pengaduan, Banten 2 pengaduan, serta Jambi, Kaltara, Jabar masingmasing 1 pengaduan dan provinsi lain tidak ada pengaduan melalui telepon. Media buku pengaduan digunakan sebanyak 28 pengaduan di Provinsi DKI Jakarta 27 pengaduan (3%) dan Aceh 1 pengaduan. Media Kotak pengaduan dan pengaduan online hanya digunakan di Sumatera Utara, media kotak pengaduan sebanyak 4 pengaduan (0,52%) dan pengaduan online 1 pengaduan. Sedangkan SMS terdapat 2 kasus di Kalimantan Barat dan 1 Sumatera Utara.

Grafik 2. Media pengaduan Periode Juni 2017 Pengaduan Berdasarkan Derajat Aduan Pengaduan berdasarkan derajat aduan bahwa kasus/ pengaduan lebih banyak pada derajat tingkat kelurahan/desa. Derajat kelurahan/ desa mencapai 639 kasus (83,86%) dan pengaduan yang terendah pada tingkat pusat sebanyak 6 pengaduan (0,79%). Grafik 3. Pengaduan Berdasarkan Derajat Aduan Periode Juni 2017 Derajat kelurahan/ desa dari 639 kasus, terbanyak di Provinsi Aceh sebanyak 174 pengaduan (19,74%) dan Sumatera Utara 141 (18,5%), sedangkan terendah di provinsi Jambi sebanyak 3 pengaduan atau 0,39%. Derajat pengaduan penyelesaian pada tingkat kecamatan terdapat 40 kasus atau 5,25%, di Provinsi DKI Jakarta 38 kasus atau 4,99%, serta Babel dan Aceh 1 pengaduan atau 0,13%

Derajat pengaduan tingkat kota/kabupaten dari 22 kasus atau 2,89%, terbanyak terdapat di Provinsi Sumatera Utara dan Jawa Barat masing-masing 5 pengaduan atau 0,66%. DKI 3 pengaduan, Babel, Aceh dan Sumbar masing-masing 2 kasus. Sedangkan di Riau, Lampung, Sumatera Selatan masing-masing 1 kasus. Sementara provinsi lainnya tidak ditemukan pengaduan tingkat kabupaten/kota. Sedangkan derajat pengaduan tingkat provinsi terdapat 55 kasus atau 7,22% dari total pengaduan dan hanya terdapat di dua provinsi yaitu Provinsi DKI Jakarta 44 atau 5,77% dan Banten 11 atau 1,44% pengaduan. Untuk derajat pengaduan tingkat pusat, terdapat 6 kasus atau 0,99% hanya di Provinsi Banten 5 atau 0,66% kasus dan DKI Jakarta 1 pengaduan atau sebesar 0,13%. Pengaduan Berdasarkan Kategori Berdasarkan kategori pengaduan, kategori tertinggi adalah pertanyaan dengan jumah mencapai 670 pengaduan atau 87,9%, kritik 27 pengaduan (3,5%), saran 62 pengaduan (8,1%). Untuk kategori masalah terdiri dari: serta pelanggaran prosedur 2 pengaduan (0,3%) dan perubahan kebijakan 1 pengaduan (0,13%). Sedangkan Force Majeur, intervensi negatif dan kategori penyalahgunaan dana tidak ada pengaduan. Kasus pengaduan kategori pertanyaan merata di seluruh provinsi, terbanyak terdapat di Provinsi kedua terdapat Aceh sebanyak 165 pengaduan atau 21,65%, berikutnya Sumatera Utara sebanyak 129 kasus atau 16,93%,, DKI Jakarta 124 atau 16,27%. Sedangkan kasus pertanyaan paling sedikit terdapat di Provinsi Jambi sebanyak 1 pengaduan atau 0,13%. Grafik 4. Pengaduan Berdasarkan Kategori Periode Juni 2017 Kategori saran tertinggi terdapat di kalimantan Utara 22 kasus (2,89%), Sumatera utara 14 kasus (1,84%), Aceh 10 pengaduan (1,32%) Bangka Belitung 9 pengaduan (1,18%). Sementara Sumatera Barat, Kalimantan Barat dan DKI Jakarta masing-masing 2 pengaduan (0,26%) dan Provinsi lain tidak ada pengaduan kategori Kritik.

Kategori kritik terbanyak di Kalimantan Utara 9 kasus (1,18%) dan Bengkulu 5 kasus (66%). Sementara itu Kalimantan Barat 4, Sumatera Utara 3, Aceh dan Riau 2 pengaduan, Babe dan Jambi 1 pengaduan. Sedangkan provinsi lain tidak ada pengaduan kategori kritik. Kategori pelanggaran mekanisme dan prosedur terdapat 2 pengaduan di 2 provinsi yaitu Jambi dan Riau. Perubahan kebijakan hanya ada 1 pengaduan di provinsi Riau. Sedangkan Pelanggaran kode etik dan intervensi negatif tidak ada pengaduan. Pengaduan Berdasarkan Bidang Pelaksanaan Berdasarkan bidang kegiatan partisipasi masyarakat lebih dominan mencapai 467 aduan (61,3%). Sedangkan kasusnya terendah pada kategori pengawasan 6 kasus (0,8%). Kegiatan Manajemen Proyek sebanyak 197 kasus atau 25,9% merata di semua provinsi kecuai Kepulauan Riau. Pengaduan terbanyak di Provinsi Aceh 52 pengaduan (6,8%) dan DKI Jakarta 50 kasus atau 6,6%. Sedangkan terendah di Provinsi Jambi 1 pengaduan (0,13%), serta Riau dan Kalimantan Utara masing-masing sebanyak 2 kasus (0,26%). Bidang kegiatan partisipasi masyarakat merata di semua provinsi. Pengaduan paling dominan dari Provinsi Sumatera Utara 117 pengaduan atau 15,35 % dan Aceh sebanyak 95 kasus (12,5%) dan terendah di Provinsi Jambi sebanyak 2 kasus (0,26%). Kegiatan partisipasi pemda sebanyak 92 kasus atau 12,14% dari total pengaduan. Jumlah paling tinggi terdapat di Provinsi Aceh sebanyak 29 (3,8%) dan Sumatera Utara 20 pengaduan (2,6%) DKI Jakarta 19 pengaduan (2,5%). Pengaduan partisipasi pemda terendah di Provinsi Riau dan Jabar masing-masing 1 pengaduan, Sumatera Selatan, Lampung dan Kalbar masing-masing 2 kasus. Sedangan Sumatera Barat, Jambi dan Kepri tidak ada pengaduan partisipasi pemda. Pada pelaksanaan pengawasan dari 6 kasus atau 0,8% yang tertinggi terjadi di Provinsi Kalimantan Barat sebanyak 3 kasus (0,39%), sementara provinsi Aceh, Sumatera Utara dan DKI Jakarta, masing-masing hanya 1 pengaduan. Sedangkan provinsi lainnya tidak ada pengaduan bidang pengawasan (0%). Grafik 5. Pengaduan Berdasarkan Bidang Kegiatan Periode Juni 2017

Pengaduan Berdasarkan Program kegiatan Pada periode bulan Juni 2017, pengaduan yang berkaitan dengan program kegiatan berdasarkan skala tingkat kelurahan lebih tinggi sebanyak 511 aduan (67,06%). Pengaduan yang berkaitan dengan program kegiatan berdasarkan skala tingkat kota/kabupaten mencapai 213 pengaduan atau sebesar 27,95%. Sementara pengaduan yang berkaitan dengan program KOTAKU Eks. Kegiatan Program PNPM Mandiri Perkotaan 38 kasus (4,99%). Sementara Program Selaras Aceh tidak ada pengaduan. Grafik 6. Pengaduan Berdasarkan Program Periode Juni 2017 Pengaduan terkait program pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh skala tingkat kelurahan tertinggi terdapat di Provinsi Sumatera Utara 115 kasus (15,09%), kedua Prov Aceh 112 kasus (14,7%) dan yang terendah terdapat di Provinsi Jambi sebanyak 3 kasus (0,39%). Berdasarkan program pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh skala kota yang tertinggi terdapat di Provinsi tertinggi terdapat di Provinsi DKI Jakarta 55 kasus (7,22%) dan Aceh 52 kasus (5,82%) yang terendah terdapat di Provinsi Riau sebanyak 3 pengaduan (0,39%) serta Sumbar, Lampung, dan Kaltara masing-masing 5 pengaduan (0,69%). Sedangkan Kepri dan Jambi tidak ada pengaduan skala kota. Sedangkan berdasarkan Eks. Kegiatan Program PNPM Mandiri Perkotaan dari total 71 pengaduan, tertinggi di Provinsi Aceh 13 kasus (1,71%), Bengkulu 9 pengaduan (1,18%), Sumatera utara 7 pengaduan (0,92%), Bangka Belitung 5 pengaduan (0,66%). Sementara pengaduan terendah Provinsi Provinsi Banten dan DKI masing-masing 2 pengaduan (0,26%). Sedangkan provinsi lain tidak ada pengaduan ek PNPM Mandiri Perkotaan.

Isi Pengaduan Terbanyak Pengelolaan pengaduan pada bulan Juni 2017 yang mencapai 762 pengaduan, apabila dilihat dari isi pengaduan dari segi kategori, derajat maupun sumber pengaduan, maka diperoleh 5 topik pengaduan terbanyak yaitu : (a) Pelaksanaan Kegiatan Infrastruktur Skala Lingkungan/PLPBK Lanjutan, 106 kasus (13,9%) (b) Pelaksanaan pelatihan masyarakat sebanyak 75 kasus atau 9,8%. (c) Pelaksanaan Kegiatan Kelompok Pemeliharaan dan Pemanfaat (OP) 67 kasus atau 8,8%. (d) Penetapan Pagu Alokasi BDI, sebanyak 61 kasus atau 8,0% (e) Pelaksanaan Kegiatan PPMK; P2B; RLF/Dana Bergulir, 57 kasus atau 7,5%. Grafik 6. Topik Pengaduan Dominan Periode Juni 2017