BAB III METODE PENELITIAN. Untuk pengampilan data dilakukan pada bulan Juli tahun 2013, tahun ajaran 2013/2014.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI MIA SMA Negeri 1 Kampar,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapat perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran TSTS (Two Stay

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMA N 10 Pekanbaru, semester

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 20 Bandar Lampung, dengan populasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII (delapan) semester ganjil di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilakukan bermaksud mengetahui Pengaruh Metode Discovery Learning

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Seputih Agung. Populasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Bukit Kemuning Tahun Pelajaran

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian merupakan suatu kegiatan pengumpulan, pengolahan,

III. METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (1991 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu

Pertemuan Ke-11. Teknik Analisis Komparasi (t-test)_m. Jainuri, M.Pd

BAB III METOE PENELITIAN. penelitian ini, hanya menggunakan kelas eksperimen tanpa adanya kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 12

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28

III. METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu

METODOLOGI PENELITIAN. penggunaan metode penelitian. Oleh karena itu, metode yang akan digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Variabel X merupakan variabel bebas adalah kepemimpinan dan motivasi,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Ngemplak.Sekolah ini beralamatkan di jalan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif kuantitatif bertujuan untuk menjelaskan hasil penelitian yang disajikan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sukardi, (2003:17) Metodologi penelitian adalah cara yang

BAB III METODE PENELITIAN

IIL. METODELOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Metode

METODOLOGI PENELITIAN. disengaja ditimbulkan oleh peneliti (Arikunto, 2006:3). Dengan cara ini peneliti sengaja

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasi,

III. METODE PENELITIAN. Subjek dari penelitian adalah siswa kelas X.B SMA Muhammadiyah 2 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian diskriptif kuantitatif. Dalam hal ini peneliti akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat

III. METODOLOGI PENELITIAN. data dan analisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan yang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk

PENGARUH PENDEKATAN KETERAPILAN PROSES TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA NEGERI 1 SEUNUDDON ACEH UTARA

BAB III METODE PENELITIAN

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Kerangka acuan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

METODE PENELITIAN. Ajaran dengan jumlah siswa 40 orang yang terdiri dari 19 siswa lakilaki

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran dengan jumlah siswa 32 orang. terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah tahun pelajaran 2011/2012, dengan jumlah

BAB III METODE PENELITIAN. hanya menggunakan kelas eksperimen tanpa adanya kelas kontrol.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif-kuantitatif, karena

BAB IV HASIL PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pemahaman dan perbedaan penafsiran yang berkaitan dengan istilah-istilah dalam

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

III. METODELOGI PENELITIAN. Metodelogi adalah sekumpulan prosedur yang terdokumentasi. dalam penelitian. Soekidjo Notoatmodjo, (2002:29)

Program Studi PendidikanKImia FKIP Universitas Riau.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOG1 PENELIT1AN. penelitian sangat tergantung pada metode yang digunakan. Tujuan penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat dalam sebuah penelitian ditentukan guna menjawab

Efektivitas Model Pengajaran Langsung Dalam Pembelajaran Matematika Pada Siswa Kelas VIII SMP Kristen Dende. Rubianus. Abstrak

Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Arini, Islamias, Asmadi M.Noer Kampus Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru Pekanbaru Telp. (0761) ABSTRACT

Dosen Program Studi Pendidikan Fisika Univ. Muhammadiyah Mataram (

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan kemampuan berpikir kreatif dengan menggunakan dua model

ABSTRAK. Irvan Hadi Purnomo Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif FT UNY

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan dengan jenis studi korelasional. Pendekatan yang dilakukan dalam. penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif.

BAB IV DESKRIPSI ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian ini dilakukan tanggal 6 sampai dengan 20 Mei 2013 dan

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian yang penulis lakukan adalah Beban Operasional susu dan Profit

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V UKURAN GEJALA PUSAT (TENDENSI CENTRAL)

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, yaitu suatu pendekatan yang digunakan untuk meneliti populasi atau

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat da Waktu Peelitia Peelitia dilaksaaka di SMAN Siak Hulu pada kelas I IPA semester gajil. Utuk pegampila data dilakuka pada bula Juli tahu 03, tahu ajara 03/04. B. Objek da Subjek Peelitia Objek dalam peelitia ii adalah peerapa model pembelajara kooperatif Tipe Thik Talk Write (TTW) utuk meigkatka hasil belajar siswa I IPA SMAN Siak Hulu pada pokok bahasa struktur atom da sistem periodik usur. Adapu subjekya dalam peelitia ii adalah siswa kelas I SMAN Siak Hulu. C. Populasi da Sampel Populasi pada peelitia ii adalah siswa kelas I SMAN Siak Hulu. yag terdiri dari 4 kelas, yaitu kelas I IPA, I IPA, IPA 3, da I IPA 4 sedagka sampelya adalah dua kelas yag mempuyai kemampua homoge yag ditetuka melalui uji homogeitas. Uji homogeitas dilakuka dega soal Struktur Atom da Sistem Periodik Usur kelas. Diambil kelas secara acak yaitu kelas I IPA 3 sebagai kelas eksperime da kelas I IPA sebagai kelas kotrol. D. Desai Peelitia Peelitia ii adalah peelitia eksperime dega desai pretest da posttest, yag dilakuka terhadap dua kelompok kelas. Kelompok kelas eksperime diterapka pembelajara dega model pembelajara kooperatif Tipe Thik Talk Write (TTW), da pada

kelompok kotrol tidak diterapka model pembelajara kooperatif tipe TTW. Peeliti secara lagsug melaksaaka proses pembelajara da peerapa tipe TTW. Kedua kelas terlebih dahulu diberika pretest, setelah dilakuka perlakua selajutya diberika posttest. Selisih atara ilai pretest da posttest atara kelas eksperime da kelas kotrol merupaka data yag diguaka utuk melihat peigkata hasil belajar siswa setelah diadaka perlakua. Tabel III. Racaga Peelitia Pretest da Posttest Kelompok Pretest Perlakua Posttest Eksperime T T Kotrol T - T Keteraga: T = Tes sebelum diberika pembelajara = Perlakua terhadap kelas eksperime dega megguaka model pembelajara kooperatif Tipe Thik Talk Write (TTW) T = Tes setelah diberika pembelajara A. Prosedur Pelaksaaa (Kelas Eksperime da Kelas Kotrol). Prosedur Kelas Eksperime Kelas eksperime diberi perlakua dega meerapka model pembelajara kooperatif tipe TTW, dega tahap sebagai berikut : Adapu lagkah-lagkahya sebagai berikut: a. Tahap Persiapa ) Mempersiapka silabus Sukardi. Metodologi Peelitia Pedidika. Bumi Aksara. Jakarta. 009, h. 85.

) Racaga Pelaksaaa Pembelajara 3) Lembar LKS 4) Soal uji Homogeitas 5) Soal pre-test da post-test b. Tahap Peyajia Kelas Peyajia kelas dalam model pembelajara Thik Talk Write (TTW) sebagai berikut: ) Guru mejelaska kepada siswa tetag materi yag aka dibahas secara garis besar. ) Siswa membaca teks da membuat catata dari hasil bacaa secara idividual, utuk dibawa ke forum diskusi (Thik). 3) Siswa beriteraksi da berkolaborasi dega tema utuk membahas sis catata (Talk). Guru berpera sebagai mediator ligkuga belajar. 4) Siswa megkostruksi sediri pegetahua sebagai hasil kolaborasi (Write). 5) Melalui bimbiga guru, salah seorag dari siswa dimita utuk meyimpulka pelajara. 6) Guru da siswa megukuhka jawaba pertayaa LKS. Prosedur Kelas Kotrol Prosedur pelaksaaa pembelajara utuk kelas kotrol, dilaksaaka sebagaimaa biasa pelaksaaa pembelajara yag dilakuka oleh guru yag bersagkuta, dari iformasi yag peeliti terima, guru tersebut melaksaaka pembelajara dega megguaka metode ceramah, taya jawab da pemberia tugas. B. Tekik Pegumpula Data

Tekik yag diguaka utuk megumpulka data dalam peelitia ii adalah sebagai berikut:. Dokumetasi Dokumetasi ii diguaka utuk megumpulka data yag bertujua utuk megetahui sejarah sekolah, keadaa guru da siswa, saraa da prasaraa yag ada di sekolah da juga hasil belajar siswa.. Observasi Observasi pada peelitia ii melibatka pegamat (guru), da siswa yag disesuaika dega model pembelajara Thik Talk Write (TTW) yag telah direcaaka. 3. Tes Tes adalah seragkaia pertayaa atau latiha yag diguaka utuk megukur pegetahua, kemampua atau bakat, itelegia, keterampila yag dimiliki idividu atau kelompok. Tes ii diguaka utuk memperoleh data hasil belajar pada siswa eksperime da kotrol sebelum megguaka model pembelajara kooperatif dega Thik Talk Write da sesudah megguaka model pembelajara kooperatif dega Thik Talk Write. Sebelum tes diujika kepada siswa pada masig-masig sampel, peeliti telah megujicobaka soal-soal tersebut dikelas II IPA 4 da megaalisis soal uji coba utuk melihat valitas, reliabilitas, daya beda da tigkat kesukara soal. 4. Data Utuk Uji Homogeitas Sampel Pegujia homoge varias dilakuka utuk memastika bahwa kelompokkelompok sampel yag dibadigka merupaka kelompok-kelompok yag mempuyai ilai varias homoge. Bila varias tidak homoge maka perbedaa hasil setelah

perlakua tidak dapat dikataka merupaka akibat dari perlakua, karea sebagia perbedaa adalah perbedaa dalam kelompok yag dibadigka sebelum perlakua. Aalisa data awal dimulai dega pegujia homogeitas sampel dega uji bartlet dilajutka dega uji varias. Uji bartlet diguaka apabila kelompok-kelompok yag dibadigka mempuyai jumlah sampel yag tidak sama besar. Rumus yag diguaka dalam uji bartlet = l 0) { ( log Rumus yag diguaka utuk uji varias adalah : F = 3 Sedagka utuk meghitug varias diguaka rumus: S = x x 4 Kemudia Hasilya dibadigka dega F tabel. Apabila perhituga diperoleh F F, maka sampel dikataka mempuyai varias yag sama atau homoge C. Istrume Peelitia. Aalisis Butir Soal Utuk memperoleh soal-soal tes yag baik sebagai alat pegumpul data pada peelitia ii maka diadaka uji coba terhadap siswa lai yag tidak termasuk dalam sampel peelitia. Soal-soal yag diuji cobaka kemudia diaalisis utuk megetahui validitas, reabilitas, tigkat kesukara, da daya pembeda. Riduwa, Dasar-dasar Statistika, Alfabeta, Badug, 0, h. 85 3 Ibid.,86 4 Husai Usma dkk, Pegatar Statistika, Jakarta, Bumi Aksara, 009, h. 95

a. Validitas Soal Validitas tes yag diguaka dalam peelitia ii adalah validitas isi (cotet validity), suatu tes memiliki validitas isi apabila telah mecermika idikator pembelajara utuk masig-masig materi pembelajara. 5 Meetuka validitas isi tidak megguaka rumus tertetu, cukup dega teaga-teaga ahli bidag studi da ahli lapaga. (Expert judgemet). 6 Oleh karea itu, utuk memperoleh tes yag valid, maka soal-soal tes yag peulis guaka terlebih dahulu dikosultasika dega guru bidag studi kimia yag megajar di kelas subjek peelitia. b. Reliabilitas Reliabilitas adalah kestabila skor yag diperoleh orag yag sama ketika diuji ulag dega tes yag sama pada situasi yag berbeda atau dari satu pegukura kepegukura laiya. 7 Suatu tes dikataka reliabel apabila beberapa kali pegujia meujukka hasil yag relatif sama. Uji reliabilitas soal dalam peelitia ii megguaka program komputer Aates yaitu suatu program komputer yag diguaka utuk megaalisis butir soal yag aka diguaka sebagai istrumet dalam peelitia. Iterpretasi koefisie korelasi ilai r : 0,800,00 : sagat kuat 0,600 0,799 : kuat 0,400 0,599 : sedag 0,00 0,399 : redah 5 Aas Sudijoo, Pegatar Evaluasi Pedidika, PT. Raja Grafido Persada, Jakarta, 007, h. 64. 6 Daryato, Belajar da Megajar, Yrama Widya, Badug, 00, h. 39. 7 Sumara Surapraata, Aalisis, Validitas, Reliabilitas da Iterpretasi Hasil Tes,PT. Remaja Rosdakarya, Badug, 009, h. 89.

0,000 0,99 : sagat redah 8 c. Tigkat Kesukara Soal Soal yag baik adalah soal yag tidak terlalu mudah da tidak terlalu sulit. Utuk megetahui tigkat kesukara suatu soal peeliti juga megguaka Aates, yag diguaka utuk megaalisis butir soal yag aka diguaka sebagai istrumet dalam peelitia ii. Ideks kesukara soal diklasifikasika sebagai berikut: IK = 0.00 : Terlalu sukar 0.00 < IK 0,30 : Sukar 0,30< IK 0,70 : Sedag 0,70< IK,00 : Mudah IK=,00 : Terlalu mudah. 9 Bilaga yag meujuka sukar da mudahya sesuatu soal disebut idek kesukara ( difficulty idekx). Besarya idek kesukara (P) atara 0,00 sampai,00. Perbadiga jumlah soal mudah-sedag-sukar dibuat 3-5-. Artiya, 30% soal kategori mudah, 50% soal kategori sedag, da 0% soal kategori sukar. Perbadiga lai yag dapat dipakai 3-4-3. Artiya, 30% soal kategori mudah, 40% soal kategori sedag, da 30% soal kategori sukar. 0 h. 0 36 8 Sugiyoo. Metode Peelitia Pedidika. Alfabeta. Badug. 0., h. 57 9 Suharsimi Arikuto, Dasar-Dasar Evaluasi Pedidika, C.V Rajawali, Jakarta, 008, 0 Naa Sudjaa, Peilaia Hasil Proses Belajar Megajar, PT Remaja Rosdakarya, Badug, 009, h.

d. Daya Pembeda Daya pembeda soal merupaka suatu ukura apakah soal mampu kelompok upper da kelompok lower. Peghitug daya pembeda pada peelitia ii juga megguaka Aates. Klasifikasi daya pembeda soal: D : 0,00 0,0 : daya beda soal jelek D : 0,0 0,40 : daya beda soal cukup D : 0,40 0,70 : daya beda soal baik D : 0,70,00 : daya beda soal baik sekali D : egatif : daya beda soal sagat jelek. Aalisis Data Peelitia a. Aalisis Data Awal (Uji Homogeitas) Peelitia ii diuji dega megguaka rumus t-test. Utuk meetuka rumus t-test yag aka diguaka dalam pegujia hipotesis, maka perlu diuji dulu varias kedua sampel, homoge atau tidak. Pegujia homogeitas varias megguaka uji F dega rumus: Varias F Varias terbesar terkecil rumus: Sedagka utuk meghitug varias dari masig-masig kelompok diguaka Suharsimi Arikuto, Op.Cit hal. 8

S, S Utuk mecari stadar deviasi gabuga dari kedua kelas megguaka rumus: S S S g Jika pada perhituga awal didapat F hitug < F tabel, maka sampel dikataka mempuyai varias yag sama atau homoge. Kemudia dilajutka dega meguji kesamaa rata-rata (uji dua pihak) megguaka rumus t-test berikut: t = S g Dega kriteria pegujia t hitug terletak atara t tabel (-t tabel < t hitug < t tabel ), dimaa t tabel didapat dari daftar distribusi t dega dk = + dega peluag t - ½α (α = 0,05) maka sampel dikataka homogey. Utuk mecari stadar deviasi gabuga dari kedua kelas megguaka rumus: S S S g Keteraga: F : Lambag statistik utuk meguji varias t : Lambag statistik utuk meguji hipotesa x : ilai tes x : ilai tes : Rata-rata ilai sampel : Rata-rata ilai sampel

: jumlah aggota kelas sampel : jumlah aggota kelas sampel S : Varia kelas sampel S : Varia kelas sampel S g : Stadar deviasi gabuga b. Uji Normalitas Uji ormalitas data dapat dilakuka dega berbagai cara, yaitu Uji kertas peluag ormal, Uji liliefors, da Uji Chi-Kuadrat. Dalam peelitia ii pegujia ormalitas dilakuka dega megguaka metode Chi-Kuadrat. χ = ( ) Dega membadigka χ hitug dega ilai χ tabel. Utuk α= 0,05 da derajat kebebasa (dk) = k, maka dicari pada tabel Chi-Kuadrat dega kriteria pegujia sebagai berikut: Jika χ hitug χ tabel artiya distribusi data tidak ormal da jika χ hitug χ tabel artiya data terdistribusi ormal c. Aalisis Data Akhir (Uji Hipotesis) Tekik aalisa data yag diguaka pada peelitia ii adalah megaalisa data dega megguaka test t dega racaga peelitia pretes dapostes. Bila pola peelitia dilakuka terhadap kelompok, yag satu merupaka kelompok eksperime (yag dikeal perlakua) da kelompok kotrol (yag tidak dikeal perlakua). Pegujia perbedaa mea kedua kelompok dihitug dega rumus: Riduwa, Op.Cit, hal.4

= + + + Keteraga: M = Nilai rata-rata hasil per kelompok N = Bayakya Subjek x = Deviasi setiap ilai x da x y = Deviasi setiap ili y dari mea y Utuk megetahui t tabel dk= N x + N y -. 3 Aalisa data aka dilakuka secara maual. Cara memberika iterprestasi uji statistik ii dilakuka dega megambil keputusa dega ketetua bila t hitug t tabel maka hipotesis ol (Ho) ditolak artiya terjadi peigkata hasil belajar secara sigifika pada pokok bahasa struktur atom da sistem periodik usur atara siswa kelas I IPA yag belajar megguaka model pembelajara kooperatif Thik Talk Write (TTW) dega siswa yag belajar dega megguaka pembelajara kovesioal. d. Peetua Nilai N-gia Peigkata yag terjadi sebelum da sesudah pembelajara dihitug dega rumus g faktor (N-gia) dega rumus Hake : N-Gai = 4 356 3 Suharsimi Arikuto, Prosedur Peelitia Suatu Pedekata Praktek, Rieka Cipta, Jakarta, 00, h. 354-

Keterga : S post : ilai postes S pre : ilai pretes S maks : ilai maksimum (ideal) dari pretes da postes Kriteria N-gia : Jika g > 0,7 : Tiggi Jika 0,3 g 0,7 : Sedag Jika g < 0,3 : Redah 4 Ria Fitriai, dkk, Peerapa Model Pembelajara Kooperatif Listeig Team Utuk Meigkatka Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasa Kelaruta da Hasil Kali Kelaruta di Kelas I SMA Negeri 9 Pekabaru, UR: Pekabaru, 03, h. 4