PENURUNAN KANDUNGAN BAKTERI ESCHERICHIA COLI DAN TIMBAL PADA AIR BERSIH MENGGUNAKAN MEMBRAN REVERSE OSMOSIS Peni Mardiatin**) dan Setyo Purwoto*)

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KUALITAS AIR MINUM MENGGUNAKAN MEMBRAN REVERSE OSMOSIS (RO)

JAWABAN 1. REVERSE OSMOSIS (RO)

REVERSE OSMOSIS (OSMOSIS BALIK)

BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KHUSUS

STUDI AWAL REVERSE OSMOSIS TEKANAN RENDAH UNTUK AIR PAYAU DENGAN KADAR SALINITAS DAN SUSPENDED SOLID RENDAH

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2012

BAB IV HASIL YANG DI CAPAI DAN POTENSI KHUSUS

BAB I PENDAHULUAN. demikian, masyarakat akan memakai air yang kurang atau tidak bersih yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Volume rata-rata kebutuhan air setiap individu per hari adalah liter atau

PENGARUH MEDIA FILTRASI ARANG AKTIF TERHADAP KEKERUHAN, WARNA DAN TDS PADA AIR TELAGA DI DESA BALONGPANGGANG. Sulastri**) dan Indah Nurhayati*)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Air tidak pernah lepas dari segala aspek kehidupan manusia, mulai dari hal

ANALISA KEBERADAAN BAKTERI ESCHERICHIA COLI DALAM PRODUK AIR MINUM DARI DEPOT AIR MINUM ISI ULANG ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. kesehatannya sendiri, tapi harus dilihat dari segi-segi yang ada pengaruhnya

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.2 DATA HASIL ARANG TEMPURUNG KELAPA SETELAH DILAKUKAN AKTIVASI

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adalah keadaan lingkungan. Salah satu komponen lingkungan. kebutuhan rumah tangga (Kusnaedi, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. sebagai air minum. Hal ini terutama untuk mencukupi kebutuhan air di dalam

I. PENDAHULUAN. ekosistem di dalamnya. Perkembangan industri yang sangat pesat seperti

PRISMA FISIKA, Vol. IV, No. 01 (2016), Hal ISSN :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo. Kelurahan ini memiliki luas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

ANALISA KOMPOSIT ARANG KAYU DAN ARANG SEKAM PADI PADA REKAYASA FILTER AIR

jatuh ke gelas ukur. Hal ini yang membuat hasil pengukuran kurang akurat. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 : PENDAHULUAN. dikonsumsi masyarakat dapat menentukan derajat kesehatan masyarakat tersebut. (1) Selain

Analisis Zat Padat (TDS,TSS,FDS,VDS,VSS,FSS)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Udara ambien Bagian 4: Cara uji kadar timbal (Pb) dengan metoda dekstruksi basah menggunakan spektrofotometer serapan atom

BAB I PENDAHULUAN. hidup lebih dari 4 5 hari tanpa minum air dan sekitar tiga perempat bagian tubuh

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. disebut molekul. Setiap tetes air yang terkandung di dalamnya bermilyar-milyar

sebagai vector/ agen penyakit yang ditularkan melalui makanan (food and milk

BAB I PENDAHULUAN. dalam tubuh manusia itu sendiri (Mulia, 2005). fungsi tersebut dengan sempurna. Konsumsi air rata-rata setiap orang adalah

BAB I PENDAHULUAN. bersih, cakupan pemenuhan air bersih bagi masyarakat baik di desa maupun

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. serta lapisan kerak bumi (Darmono, 1995). Timbal banyak digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh manusia untuk keperluan sehari-harinya yang memenuhi

AIR SUMUR SUNTIK DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PNEUMATIC SYSTEM

Dwi Rustam Kendarto*), Valentina Purba**), Nurpilihan Bafdal*), Sophia Dwiratna NP.*)

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai macam cara, tergantung kondisi geografisnya. Sebagian

PERANCANGAN PERPIPAAN PADA PROSES PRODUKSI CARBONATED SOFT DRINK

LOGO. Studi Penggunaan Ferrolite sebagai Campuran Media Filter untuk Penurunan Fe dan Mn Pada Air Sumur. I Made Indra Maha Putra

APLIKASI TEKNOLOGI FILTRASI UNTUK MENGHASILKAN AIR BERSIH DARI AIR HASIL OLAHAN IPAL DI RUMAH SAKIT ISLAM SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Identifikasi Bakteri Escherichia coli (E.coli) Pada Air Galon Reverse Osmosis (RO) dan Non Reverse Osmosis (Non RO)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Air merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia di dunia ini. Air digunakan untuk memenuhi kebutuhan

EVALUASI EFISIENSI KINERJA UNIT CLEARATOR DI INSTALASI PDAM NGAGEL I SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Kulit jadi merupakan kulit hewan yang disamak (diawetkan) atau kulit

kini dipercaya dapat memberantas berbagai macam penyakit degeneratif.

GAMBARAN KADAR Fe (BESI) PADA AIR TANAH DANGKAL (SUMUR) DI KECAMATAN SUKARAME PALEMBANG TAHUN 2012 ABSTRAK

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam kegiatan seperti mandi, mencuci, dan minum. Tingkat. dimana saja karena bersih, praktis, dan aman.

PRISMA FISIKA, Vol. V, No. 1 (2017), Hal ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. yang mau tidak mau menambah pengotoran atau pencemaran air (Sutrisno dan

BAB III LANDASAN TEORI

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Perubahan Kualitas Air. Segmen Inlet Segmen Segmen Segmen

UCAPAN TERIMA KASIH. Penulis

PRISMA FISIKA, Vol. V, No. 1 (2017), Hal ISSN :

Penggunaan Filter Tembikar Untuk Meningkatkan Kualitas Air Tanah Dangkal Dekat Sungai (Studi Kasus Air Sumur Dekat Sungai Kalimas, Surabaya)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kota Gorontalo merupakan salah satu wilayah dari provinsi Gorontalo yang

BAB III METODE PENELITIAN. yang ada di Kecamatan Kota Tengah dan Kecamatan Kota Selatan Kota

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Air bersih merupakan salah satu dari sarana dasar yang paling dibutuhkan oleh masyarakat.

BAB V ANALISIS PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Hasil Uji Lab BBTKLPP Yogyakrta. Hasil

IRWNS Kinerja Alat Pengolahan Air Minum Portable

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 6 PEMBAHASAN 6.1 Diskusi Hasil Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. industri berat maupun yang berupa industri ringan (Sugiharto, 2008). Sragen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN % air. Transportasi zat-zat makanan dalam tubuh semuanya dalam

Available online Pengaruh Ukuran Butiran Dan Ketebalan Lapisan Pasir Terhadap Kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN MANFAAT BAGI MITRA

ANALISIS KUALITAS AIR PROGRAM PAMSIMAS DI DESA LOMULI KECAMATAN LEMITO KABUPATEN POHUWATO. Meiske M. Bulongkot, Lintje Boekoesoe, Lia Amalia 1)

UJI KEMAMPUAN SLOW SAND FILTER SEBAGAI UNIT PENGOLAH AIR OUTLET PRASEDIMENTASI PDAM NGAGEL I SURABAYA

Pengolahan Limbah Cair Tahu Menggunakan Membran Nanofiltrasi Silika Aliran Cross Flow Untuk Menurunkan Kadar Nitrat dan Amonium

Peningkatan Kualitas Air Tanah Gambut dengan Menggunakan Metode Elektrokoagulasi Rasidah a, Boni P. Lapanporo* a, Nurhasanah a

Studi Kinerja Slow Sand Filter dengan Bantuan Lampu Light Emitting-Diode (LED) Putih

BAB I PENDAHULUAN. atau hambatan, antara lain dalam bentuk pencemaran. Rumus kimia air

BAB 12 UJI COBA PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK INDIVIDUAL DENGAN PROSES BIOFILTER ANAEROBIK

BAB I PENDAHULUAN. yang dimasak, kini masyarakat mengkonsumsi air minum isi ulang (AMIU).

BAB I PENDAHULUAN. hidup. Namun disamping itu, industri yang ada tidak hanya menghasilkan

I. PENDAHULUAN. meningkatkan lagi aktivitas penduduk serta penggunaan sumber daya air.

Penurunan Kandungan Zat Kapur dalam Air Tanah dengan Menggunakan Media Zeolit Alam dan Karbon Aktif Menjadi Air Bersih

BERIKAN FEEDBACK ANDA DAN DAPATKAN HADIAHNYA!

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang memenuhi syarat kesehatan. Kualitas air dapat ditinjau dari segi fisika,

Pengolahan Limbah Industri Pewarnaan Jeans Menggunakan Membran Silika Nanofiltrasi Untuk Menurunkan Warna dan Kekeruhan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Transkripsi:

PENURUNAN KANDUNGAN BAKTERI ESCHERICHIA COLI DAN TIMBAL PADA AIR BERSIH MENGGUNAKAN MEMBRAN REVERSE OSMOSIS Peni Mardiatin**) dan Setyo Purwoto*) Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kandungan bakteri Escherichia Coli (e. coli) dan timbal (Pb) sebelum dan setelah dilakukan pengolahan dengan membran Reverse Osmosis (ro) serta efektifitas penurunan kandungan E. Coli dan timbal (Pb) setelah pengolahan. Sampel penelitian yaitu air sumur bor. Dalam penelitian ini membran yang digunakan adalah CSM model no. RE12-0. Pengolahan dilakukan dengan mengalirkan air sampel dengan bantuan boostpump melalui membran reverse osmosis dengan tekanan yang berbeda;,, 57 psi, dan. Setelah didapatkan hasilnya kemudian dilakukan pemeriksaan laboratorium lagi untuk mengetahui efektifitas membran RO. Dalam penelitian ini didapatkan hasil bahwa membran reverse osmosis mampu menurunkan kandungan bakteri E. Coli sampai 91% yaitu dari kol/0 ml menjadi 8 kol/0 ml pada tekanan dan kadar timbal sampai 96% yaitu dari mg/l menjadi 0,4 mg/l pada tekanan. Dengan tekanan yang besar debit air yang dihasilkan akan besar, tekanan yang kecil debit yang dihasilkan juga kecil. Sebelum menggunakan membran reverse osmosis (RO) sebaiknya dilakukan pengolahan dengan mengalirkan air melalui filter lain guna menjaga agar membran RO tidak cepat buntu yang akan mempengaruhi kualitas air yang dihasilkan nantinya. Kata kunci : Air bersih, Bakteri Escherichia Coli (E. Coli ), timbal (Pb), membran reverse osmosis, tekanan. PENDAHULUAN Air minum mempunyai beberapa syarat yang harus terpenuhi agar bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhankebutuhan lainnya. Standar baku mutu ditentukan berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 492/Menkes/PER/ tentang persyaratan kualitas air minum. Di Desa Tempel Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo ada beberapa sumur yang kandungan E. Coli dan timbalnya melebihi standart baku mutu air. Dari segi geografis, Desa Tempel terletak di kawasan daerah industri sehingga tidak menutup kemungkinan daerah tersebut juga akan terkontaminasi oleh limbah logam berat dari industri, antara lain timbal (Pb). Berdasarkan hasil pemeriksaan bakteriologis dan kemungkinan tejadinya pencemaran industri yang bisa mempengaruhi kualitas air, maka harus dilakukan pengolahan, yang antara lain bisa dengan menggunakan membran Reverse Osmosis. Maka dalam kesempatan ini penulis akan melakukan penelitian tentang penurunan kandungan bakteri Escherichia coli dan timbal (Pb) pada air bersih dengan menggunakan membran reverse osmosis (RO) sehingga air tersebut bisa memenuhi syarat kesehatan. Di air, mikrobiologi bisa berkembang biak dan juga sebagai tempat tinggal sementara sebelum mikrobiologi tersebut berpindah ke manusia atau mahkluk hidup lain. Escherichia coli atau sering disebut E. Coli berasal dari kotoran manusia dan hewan (tinja). Tinja tersebut merembes ke dalam tanah dan bisa mencemari sumber air. Menurut Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, penyakit penyakit yang disebabkan oleh Escherichia coli adalah : Penyakit diare, infeksi saluran kemih, pneumonia, meningitis pada bayi baru lahir dan infeksi luka terutama luka di dalam abdomen. Sedangkan logam timbal (Pb) dan persenyawaannya dapat berada di dalam badan perairan secara alamiah dan sebagai dampak dari aktivitas manusia. Pb yang masuk ke dalam perairan sebagai dampak aktivitas kehidupan manusia diantaranya adalah air buangan dari pertambangan bijih timah hitam, buangan sisa industri baterai dan bahan bakar angkutan air. Secara alamiah, Pb dapat masuk ke badan perairan melalui pengkristalan Pb di udara dengan bantuan air hujan. **) Mahasiswa Teknik Lingkungan *) Dosen Teknik Lingkungan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya 65 Jurnal Teknik WAKTU Volume 12 Nomor 01 Januari 14 ISSN : 1412-1867

Selain itu, proses korosifikasi dari batuan mineral akibat hempasan gelombang dan angin, juga merupakan salah satu jalur sumber Pb yang akan masuk dalam badan perairan. Senyawa Pb yang ada dalam badan perairan dapat ditemukan dalam bentuk ion-ion divalen atau ion-ion tetravalen (Pb2+, Pb4+). Badan perairan yang telah kemasukan senyawa atau ion-ion Pb, sehingga jumlah Pb yang ada dalam badan perairan melebihi kosentrasi yang semestinya, dapat mengakibatkan kematian bagi biota perairan. Reverse osmosis (RO) adalah teknologi pemurnian air yang menggunakan membran semipermeabel. Dalam proses osmosis normal, pelarut alami bergerak dari area dengan konsentrasi zat terlarut rendah (Potensi Air Tinggi), melalui membran, ke daerah konsentrasi zat terlarut tinggi (Potensi Air Rendah). Pergerakan pelarut murni didorong untuk mengurangi energi bebas dari sistem dengan menyamakan konsentrasi zat terlarut pada setiap sisi membran, menghasilkan tekanan osmotik. Reverse osmosis melibatkan mekanisme difusif sehingga efisiensi pemisahan tergantung pada konsentrasi zat terlarut tekanan, dan laju aliran air seperti yang terlihat dalam gambar 1 ini. Gambar 1. Skema Proses Reverse Osmosis Teknologi membran RO mempunyai keunggulan antara lain : pengolahan dapat dilakukan secara kontinyu, konsumsi energi relatif rendah, mudah digabung dengan proses pemisahan lainnya, dapat dilakukan dengan kondisi operasi yang dapat diatur, tidak memerlukan bahan tambahan, dan material penyusun membran yang bervariasi. METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian ini dilakukan di Desa Tempel, Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Pelaksanaan penelitian ini selama 3 bulan yaitu Bulan Nopember 13 sampai dengan Bulan Januari 14. Varibel Parameter dalam penelitian ini adalah kandungan bakteri Escherichia Coli (E. Coli) dan timbal (Pb). Sedangkan variabel bebasnya adalah tekanan yang digunakan (,,, ). Alat dan bahan yang digunakan : Boostpump, selang ¼, manometer, membran RO, valve, dan flow restrictor Langkah penelitian : Air baku ditampung dalam tandon. Air mulai mengalirkan melalui selang ke Boost pump. Boost pump menekan air tersebut yang kemudian mengalir melalui percabangan dimana yang satu dipasang valve yang berfungsi sebagai pengatur tekanan air dan dialirkan lagi ke air baku, dan yang satunya disambungkan dengan manometer. Dari manometer lalu disambungkan ke membran RO. Air yang lolos melewati pori membran RO akan mengalir menuju ke penampungan hasil pengolahan. Sedangkan air yang tidak dapat melewati pori membran RO keluar melalui selang yang telah dipasang flow restrictor dan dialirkan ke penampungan sisa pengolahan. Adapun rancangan disain penelitian yang dilakukan dengan menggunakan sistem reverse osmosis ini seperti pada gambar 2. berikut ini: Jurnal Teknik WAKTU Volume 12 Nomor 01 Januari 14 ISSN : 1412-1867 66

Manometer Adaptor Valve Membran Boostpump RO flow restrictor Air Baku Sisa Hasil olahan olahan Gambar 2. Diagram alir reactor Pemeriksaan laboratorium Pemeriksaan laboratorium dilakukan untuk mengetahui parameter kandungan bakteri E.Coli dengan menggunakan metode APM dengan satuan kol/0ml, dan timbal (Pb) dengan metode analisa sulfit dengan satuan mg/l, yang dilaksanakan di BPKI (Balai Penelitian dan Konsultasi Industri) Surabaya. Analisis data Data hasil uji laboratorium sampel akan dihitung dengan membandingkan hasil uji sampel awal dengan hasil uji sampel akhir untuk mengetahui tingkat efisiensi penurunan kandungan bakteri E. Coli dan kadar timbal dengan metode tabel dan grafik. HASIL PENELITIAN Setelah dilakukan pengolahan dengan menggunakan membran RO didapatkan hasil pengamatan pemeriksaan laboratorium kandungan bakteri E. Coli seperti pada tabel 1 ini : Tabel 1. Efisiensi Penurunan Kandungan Bakteri E. Coli setelah dilakukan pengolahan menggunakan membran RO Tekanan Waktu Operasi Debit Kandungan E.Coli dalam Efisiensi kol/0ml Penurunan (menit) ml/detik Awal Hasil % 8 90,91 2, 9 89,77 8 90,91 2,25 11 87,50 2,15 9 89,77 2,,64 2,55 31 64,77 2,40 26 70,45 2,45 28 68,18 2,75 65 26,14 2,65 61,68 2,70 62 29,55 Dari pengamatan pemeriksaan laboratorium seperti pada tabel 1. diatas dapat dilihat penurunan kandungan E. Coli dan efisiensi penurunan kandungan E. Coli dimana dengan tekanan efisiensinya bisa 29% dan dengan tekanan rendah yaitu efisiensi kandungan bakteri E. Coli bisa sampai 91%. Penurunan kandungan bakteri E. Coli dan efektifitasnya bisa dilihat 67 Jurnal Teknik WAKTU Volume 12 Nomor 01 Januari 14 ISSN : 1412-1867

Kadar Timbal Kandungan E. Coli Efisiensi Penurunn E. Coli Peni Mardiatin dan Setyo Purwoto : Penurunan Kandungan Bakteri Escherichia Coli dan Timbal pada Air dalam grafik seperti pada gambar 3 dan 4 ini. 0 80 60 40 0 0% 80% 60% 40% % 0% Awal ' Gambar 3. Grafik Penurunan Kandungan E. Coli Setelah Pengolahan dengan Membran RO Gambar 4. Grafik Efisiensi Penurunan Kandungan Bakteri E. Coli dalam Persen Setelah Dilakukan Pengolahan dengan Membran RO Sedangkan untuk kadar timbal, setelah dilakukan pengolahan dengan menggunakan membran RO didapatkan hasil pengamatan pemeriksaan laboratorium kadar timbal (Pb) seperti pada tabel 2 ini : Tekanan Tabel 2. Efisiensi Penurunan Kadar Timbal (Pb) setelah dilakukan pengolahan menggunakan membran RO Waktu Operasi Debit Kandungan E.Coli dalam Efisiensi kol/0ml Penurunan (menit) ml/detik Awal Hasil % 0,3 96,81 2, 0,4 95,74 0,4 95,74 2,25 0,4 95,74 2,15 0,5 94,68 2, 0,6 93,62 2,55 3,0 68,09 2,40 3,6 61,70 2,45 3,3 64,89 2,75 6,0 36,17 2,65 5,8 38, 2,70 6,2 34,04 Dari pengamatan pemeriksaan laboratorium seperti pada tabel 2. dapat dilihat penurunan kadar timbal (Pb) dan efisiensi penurunan kadar timbal (Pb) dimana dengan tekanan efisiensinya bisa sampai 36% dan dengan tekanan rendah yaitu efisiensi penurunan kadar timbal (Pb) bisa sampai 96%. Dari hasil pengamatan pemeriksaan laboratorium tersebut penurunan kadar timbal dan efisiensinya bisa digambarkan dalam grafik seperti pada gambar 5 dan 6 berikut ini: 8 6 4 2 0 Gambar 5. Grafik Penurunan Kadar Timbal (Pb) Setelah Pengolahan dengan Membran RO Jurnal Teknik WAKTU Volume 12 Nomor 01 Januari 14 ISSN : 1412-1867 68

Debit (ml/dtk) Efisiensi Penurunan Timbal Awal ' ' ' Peni Mardiatin dan Setyo Purwoto : Penurunan Kandungan Bakteri Escherichia Coli dan Timbal pada Air Gambar 6. Grafik Efisiensi Penurunan Kadar Timbal (Pb) dalam Persen Setelah Dilakukan Pengolahan dengan Membran RO Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa perbedaan tekanan yang diberikan pada membran mempengaruhi debit yang dihasilkan. Mengacu pada tabel 1 dan 2, maka pengaruh tekanan terhadap debit bisa digambarkan pada grafik berikut : 3 2 1 0 150% 0% 50% 0% Gambar 7. Grafik pengaruh tekanan terhadap debit yang dihasilkan PEMBAHASAN Pada saat dilakukan pengolahan menggunakan membran RO dengan tekanan yang berbeda maka debit yang dihasilkan juga akan berbeda, dan kualitasnya pun akan berbeda juga. Dengan tekanan yang lebih besar maka debit yang dihasilkan juga lebih besar. Pada tekanan yang lebih kecil debit yang dihasilkan juga akan lebih kecil. Dengan debit kecil maka air akan semakin lama melewati membran dan partikel pun akan lebih banyak yang tersaring. Dengan demikian hasilnya akan lebih baik. Dalam penelitian ini pada tekanan merupakan tekanan yang optimal karena efektifitasnya paling tinggi. Penurunan kandungan bakteri E. Coli dan timbal relatif stabil dalam tekanan yang sama, ini dikarenakan pencucian alat dilakukan setiap pergantian tekanan, atau setelah 3x pengambilan sampel. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa telah terjadi penurunan kandungan bakteri E. Coli dan kadar timbal dengan menggunakan membran RO, namun belum memenuhi standar baku mutu sebagai air minum. Hal ini bisa terjadi karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi osmosis antara lain temperatur, zat terlarut, dan tebalnya membran. Atau bisa juga karena kesalahan teknis dimana pada saat membuka membran dari bungkusnya dan akan dimasukkan ke dalam housing, tangan yang memegang dalam keadaan kurang bersih. Pada proses pemisahan menggunakan RO, membran akan mengalami perubahan karena memampat dan menyumbat (fouling). Pemampatan atau fluks merosot itu serupa dengan perayapan plastik/logam ketika terkena beban tegangan kompresi. Makin besar tekanan dan suhu biasanya membran makin mampat dan menjadi tidak reversible. Normalnya membran bekerja pada suhu 21-35 derajat Celcius. Fouling membran dapat diakibatkan oleh zat-zat dalam air baku seperti kerak, pengendapan koloid, oksida logam, bahan organik dan silika. Oleh sebab itu cairan yang masuk ke proses reverse-osmosis harus terbebas dari partikel-partikel besar agar tidak merusak membran. Pada prakteknya, cairan sebelum masuk ke proses reverse-osmosis dilakukan serangkaian pengolahan terlebih dahulu, biasanya dilakukan pretreatment dengan koagulasi dan flockulasi yang dilanjutkan dengan adsorbsi karbon aktif dan mikrofiltrasi. Pada suatu saat membran akan mengalami kotor, akibat dari adanya material-material yang tidak bisa lewat. Hal ini yang menyebabkan tersumbatnya membran. Kotoran yang terbentuk gumpalan kotoran, kerak atau hasil proses hidrolisa. Untuk mengembalikan kekondisi semula dilakukan pembersihan dengan menggunakan larutan pembersih yang khusus. Bahan ini bisa melarutkan kotoran tetapi tidak merusak membran yang biasanya terbuat dari enzim. Proses pencucian dilakukan dengan meresirkulasi larutan pencuci ke membran. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang dtelah dilakukan maka bisa diambil kesimpulan : Dengan menggunakan membran RO kandungan bakteri E. Coli efisiensi penurunannya 91% yang terjadi pada 69 Jurnal Teknik WAKTU Volume 12 Nomor 01 Januari 14 ISSN : 1412-1867

tekanan, dan kadar timbal (Pb) efisiensi penurunannya 96% yang terjadi juga pada tekanan. Pada penelitian ini efisiensi membran RO dalam menurunkan kandungan bakteri E. Coli sudah bagus bisa sampai 8 kol/0ml tetapi belum memenuhi syarat sebagai air minum yang semestinya 0 kol/0ml, tetapi sudah memenuhi syarat sebagai air bersih yaitu kandungan E. Coli maksimum yang diperbolehkan adalah kol/0ml. Dan untuk kadar timbal (Pb) turun menjadi 0,3 mg/l masih belum bisa memenuhi syarat sebagai air bersih dan air minum yaitu kadar timbal maksimum yang diperbolehkan adalah 0,05 mg/l SARAN Dengan mengetahui hasil penelitian ini maka perlu diperhatikan: Menggunakan membran RO merupakan suatu pemanfaatan teknologi yang bisa membantu manusia dalam menyediakan kebutuhan akan air bersih dan air minum. Akan tetapi teknologi ini membutuhkan dana yang cukup banyak sehingga belum bisa digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat, dan air yang dihasilkan relatif sedikit. Pengolahan air dengan menggunakan membran RO sebaiknya ada filter atau penyaring lain sebelumnya agar membran RO tidak mudah buntu yang akan mempengaruhi kualitas membran dan debit air yang dihasilkan. DAFTAR PUSTAKA Admin, 12, Teknologi Pengolahan Air. http://tokohydro.com/artikel/teknologi-pengolahan-air.html (tanggal mengunduh : 4 April 13) Aji, Bayu Panji,, Kajian Kualitas Air Tanah ditinjau Dari Parameter Bakteri Escherichia Coli (E. Coli) Departemen Kesehatan RI,, Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 492/MENKES/PER/IV/, Tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum, Jakarta Firdaus, Muhammad Yusuf, 12, Teknologi Membran, diunduh tanggal 11 September 14 Grahapermana19.blogspot.com/.../bahaya-bakteri-ecoli (tanggal mengunduh : 3 Nopember 13 http://pengolahanair.com/?page=pt_artikel&ida=74&judul=pengolahan AIR BERSIH tanggal posting 18 Januari 13 http://indobeta.com/tentang-bakteri-escherichia-coli/9140 (tanggal mengunduh : 14 Juni 13). Juliardi, Naniek Ratni AR, 05, Peningkatan Kualitas Air Minum Menggunakan Membran Reverse Osmosis.(tanggal mengunduh : 6 Oktober 13) Mania Bgt, Luqman, 26 Juli 12, Makalah Difusi Osmosis, diunduh tgl 31 Agustus 14 Munif, helpingpeopleideas.com/ meriksaan-bakteriologis-air. Diunduh tanggal 11 Desember 13 Jurnal Teknik WAKTU Volume 12 Nomor 01 Januari 14 ISSN : 1412-1867 70