BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Satu dekade terakhir ini pertumbuhan internet di dunia pada umumnya, dan di Indonesia pada khususnya mengalami peningkatan yang signifikan baik dari sisi kuantitas pengguna maupun dari sisi kualitas koneksi. Fakta ini juga didukung dengan naiknya penggunaan beragam mobile device oleh berbagai kalangan di Indonesia. Pada tahun 2012 dan 2014 APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) telah melakukan penelitian pada 2000 pengguna internet di 42 kota di Indonesia. Hasil dari riset tersebut memberikan gambaran mengenai perilaku dan gaya hidup para pengguna internet di Indonesia serta tren penggunaan internet di Indonesia. Hasil temuan mengindikasikan jumlah pengguna internet di seluruh Indonesia pada tahun 2012 mencapai 63 juta orang [1]. Dan setelah 2 tahun kemudian, pada tahun 2014 jumlahnya meningkat menjadi 88 juta orang [2]. Pada tahun 2012 dominasi terbesar berasal dari segmen muda kelompok umur 12-35 tahun, yaitu 60% dari seluruh pengguna internet [1], sedangkan pada tahun 2014 dominasi terbesar berasal kelompok umur 18-25 tahun, yaitu sebesar hampir setengah dari total jumlah pengguna internet di Indonesia (49%) [2]. Segmen pengguna internet pada usia ini adalah digital natives, yaitu kelompok usia yang lahir dan dibesarkan dalam lingkungan yang sudah serba terkomputerisasi, terbiasa dengan informasi dan data digital serta saling terkoneksi dalam sebuah sistem atau jaringan. Kelompok ini sudah sangat terbiasa dengan internet dan secara intuitif dapat mengoperasikan berbagai gadget dengan mudah karena sudah terbiasa menggunakannya sejak kecil. Pada tahun 2012 survei menunjukkan bahwa 65% pengguna internet di Indonesia telah terkoneksi melalui ponsel [1], sedangkan pada tahun 2014 data menunjukkan bahwa pengguna internet di Indonesia yang telah terkoneksi melalui 1
ponsel / mobile telah mencapai 85% dari total pengguna internet [2]. Menurut data tahun 2014, kategori usia pengguna mobile phone paling tinggi adalah mereka yang berusia 18-25 tahun. Sebanyak 60% pengguna internet dari kategori usia ini mengakses internet dari telepon selular. Sebagian besar user telah menggunakan ponsel untuk mengakses internet, namun mereka juga masih menggunakan komputer desktop untuk mengakses internet. Meningkatnya akses internet secara mobile ini didorong oleh semakin banyaknya ponsel pintar dengan harga yang semakin terjangkau di pasaran dan biaya akses yang juga semakin ekonomis. Beredarnya smartphone dalam jumlah banyak dengan harga terjangkau, menimbulkan fenomena kenaikan pengunjung website yang mengakses internet melalui smartphone atau mobile. Ada sebagian orang yang migrasi, dari pengguna desktop aktif menjadi pengguna mobile device aktif. Ada pula yang tetap nyaman menggunakan desktop, dan banyak juga kalangan yang menggunakan desktop dan mobile device secara bergantian [1], [3]. Di masa depan, diperkirakan penggunaan mobile device akan mengoverlap penggunaan desktop device secara jumlah [4]. Banjir gadget dari ponsel, notebook, netbook, hingga tablet ini mendorong perilaku konsumen menjadi semakin konsumtif terhadap akses informasi dan hiburan yang tersedia secara tak terbatas melalui akses di dunia maya. Tidak hanya akses informasi dan hiburan, atau aktivitas bekerja, aktivitas perbankan hingga transaksi jual-beli yang berlangsung di dunia maya pun bisa jadi semakin menggeser peranan aktivitas transaksi perbankan dan jual beli tatap muka yang konvensional. Berpindahnya gaya interaksi sosial dari kehidupan tatap muka atau komunikasi suara menjadi komunikasi melalui internet telah mendidik masyarakat untuk lebih akrab dengan dunia internet dan akhirnya aplikasi jejaring sosial kini menjadi sebuah kebutuhan. Industri konten aplikasi dan jejaring sosial ini berangsur-angsur telah menggeser perilaku telekomunikasi pasar dari komunikasi suara yang konvensional kepada komunikasi data. Plaform aplikasi program 2
termasuk jejaring sosial ini pun telah menggeser cara akses internet. Porsi pengguna internet bergerak atau mobile internet pun semakin tinggi dibandingkan cara sebelumnya yang masih mengandalkan jaringan yang tidak bergerak seperti kabel. Tidak heran jika dalam waktu dekat ini mayoritas pengguna internet akan mengakses internet dari perangkat bergerak mereka. Meskipun ini tidak berarti akses internet tidak bergerak atau akses melalui desktop, dengan media penyalur data melalui kabel atau fiber optic akan ditinggalkan, karena akses internet tidak bergerak ini masih memiliki keunggulan dalam hal kecepatan [2]. Saat ini user telah siap mengakses internet menggunakan gadget dengan berbagai ukuran layar (multi-screen), dan ini merupakan suatu peluang baru yang besar potensinya. Namun, peluang ini hanya dapat ditangkap oleh pengelola website yang mendesain websitenya untuk para pengguna smartphone yang notabene memiliki layar yang berukuran lebih kecil namun kenyamanannya sama dengan kenyamanan ketika user mengakses menggunakan desktop. User yang terbiasa mengunakan layar desktop berkeinginan akan menemukan konten dan user experience yang sama ketika menggunakan layar dengan ukuran lain. Dan ini merupakan tantangan bagi para pembuat website agar mengupayakan fungsifungsi yang berjalan pada desktop version juga dapat berfungsi dengan baik pada mobile version. Jika website pada versi desktop mempunyai tool atau element yang kompleks, maka bukan hal yang mudah untuk memindahkannya pada website versi mobile [3]. Jika dilihat dari sisi software dan hardware, perangkat desktop dan mobile memiliki beberapa perbedaan karakteristik. Selain itu, psikologi penggunanya pun berbeda ketika menggunakan perangkat desktop maupun perangkat mobile [2]. Dengan latar belakang tersebut, peneliti melakukan penelitian untuk mengetahui user behaviour pada pengguna desktop device dan mobile device ketika mengakses website. Pada penelitian ini, peneliti mengembangkan sebuah website layanan yang beralamat di www.distrodoc.com yang menyediakan versi desktop dan versi mobile. Website ini merupakan website layanan untuk 3
mengunggah dan mengunduh dokumen secara gratis, dan telah aktif sejak Agustus 2014. Alasan dipilihnya website ini sebagai bahan penelitian adalah karena website ini memiliki konten yang topiknya umum / beragam, dan memiliki pengunjung yang beragam, mulai dari umur, gender, lokasi, gadget yang digunakan, dan lain-lain. Dengan variasi pengunjung yang beragam, maka penelitian ini memiliki sampel data yang bervariasi, dan diharapkan penelitian ini menghasilkan data / kesimpulan yang dapat mewakili website-website lain secara general. 1.2 Perumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah terjadinya peningkatan yang signifikan penggunaan mobile device untuk mengakses website, namun belum diketahui perbandingan user behaviour pada pengguna desktop dan mobile device. Oleh karena itu dikembangkan website multi-screen untuk menjawab permasalahan yang ada. Bagaimana melakukan penelitian untuk mengetahui perbandingan user behaviour pengguna desktop dan mobile device pada website multi-screen?. 1.3 Batasan Masalah 1. Penelitian ini membagi jenis website berdasarkan ukuran layar menjadi 2 versi, yaitu website versi desktop dan website versi mobile. 2. User behaviour yang diteliti adalah: pageview/visit, time on site, bounce rate, dan registration ratio pada website Distrodoc.com. 3. Penelitian ini tidak membahas tentang masalah teknis pengembangan (coding), keamanan jaringan, ataupun sistem operasi yang dipakai secara mendetail. 1.4 Keaslian Penelitian Penelitian mengenai user behaviour dan perbandingan pengaksesan website menggunakan desktop dan mobile device pernah dilakukan oleh beberapa peneliti. Penelitian tersebut mempunyai obyek dan metode yang berbeda-beda. 4
Penelitian [5] membandingkan user behaviour berupa time on site berdasarkan traffic source. Sampel data dikumpulkan dari Google Analytics, yang kemudian dianalisis dengan menggunakan metode statistik deskriptif dan ANOVA. Penelitian [6] menyusun website prothelon.com untuk diteliti perbandingan pageview-nya dari 3 traffic source berbeda (social media, referral, dan direct). Kemudian data yang dihasilkan diolah dan dibandingkan satu arah dengan metode Analysis of Variance (ANOVA). Penelitian [7] meneliti tentang kompleksitas dalam mengembangkan web content untuk mobile device. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan web content untuk mobile device, karena mobile device berbeda dengan desktop device (fixed device). Obyek pada penelitian ini adalah web edukasi mahasiswa di peguruan tinggi di Inggris. Penelitian [4] meneliti tentang perilaku online user dalam menggunakan desktop dan mobile device. Perilaku yang diteliti berfokus pada perilaku fisik dan perilaku psikologi user dalam menggunakan gadget. Metode penelitian yang digunakan adalah wawancara melalui telepon. Penelitian [8] membandingkan website desktop dan mobile dari sisi karakteristik, tren, dan pengaruhnya dimasa depan. Karakteristik yang diteliti meliputi banyaknya object yang direquest, sizenya, relationshipsnya, serta sistem object caching pada halaman website. Metode penelitian didasarkan pada dataset dan pre-proccesing. Tabel 1.1 Keaslian penelitian No Penelitian Obyek Penelitian Metode dan Hasil 1. Prasetio [5] Time on site pada Kursusonline.com Penelitian menggunakan metode statistik deskriptif & ANOVA. Hasilnya menunjukkan bahwa user yang 5
No Penelitian Obyek Penelitian Metode dan Hasil berasal dari direct visit menempati sebagai user terlama pengakses website Kursus-online.com, Berikutnya disusul pengunjung yang berasal dari search engine, dan time on site user tersingkat berasal dari refferal site. 2. Prasetio [6] Pageview/visit pada Prothelon.com 3. Hancock [7] Web content pada website universitas Penelitian menggunakan metode ANOVA, dan hasilnya menunjukkan bahwa user yang berasal dari direct visitor mempunyai pageview/visit yang lebih tingi jika dibandingkan dengan user yang berasal dari social media dan referral. Penelitian menggunakan statistik deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara garis besar terdapat beberapa perbedaan software dan hardware yang mendasar antara desktop devices dan mobile devices, yaitu: limitasi fungsi pada mobile devices, ukuran layar, teknologi input, dan juga adanya interrupt pada mobile 6
No Penelitian Obyek Penelitian Metode dan Hasil devices. 4. Nylander [4] Online behaviour pada Playahead.com 5. Johnson [8] Characteristic, Trends, dan Implications dengan obyek Httparchive.org Penelitian ini menggunakan metode wawancara melalui telepon. Hasilnya menunjukkkan bahwa secara psikologi, user lebih memilih menggunakan mobile device dibandingkan desktop, sebab mobile device dapat memenuhi kebutuhan user yang bersifat instan dan sesaat, selain itu karena mobile device bersifat Always ON. Metode menggunakan Dataset dan Pre-proccesing. Hasilnya menunjukkan bahwa desktop version memiliki jumlah file, total file size, dan rata-rata file size lebih besar bila dibandingkan mobile version. Tabel 1.1 menunjukkan bahwa referensi penelitian yang telah ada menggunakan obyek penelitian user behaviour berupa pageview/visit dan time on site. Obyek penelitian pada penelitian ini adalah user behaviour pada website versi desktop dan versi mobile, sedangkan metode yang digunakan adalah analisis varian. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang sudah ada adalah dipisahnya pengguna desktop dan pengguna mobile sebelum dilakukan pengambilan data (tracking). Setelah melihat beberapa perbandingan pada penelitian mengenai user 7
behaviour pada Table 1.1, maka penelitian ini dilakukan dengan pengembangan website, kemudian memasang tracker untuk proses pengambilan data (tracking) dan menganalisis hasilnya untuk keperluan penarikan kesimpulan. Berdasarkan referensi diatas, maka metode yang tepat untuk penelitian tentang analisis perbandingan ini adalah metode statistik inverensi yaitu Analysis of Variance (ANOVA). 1.5 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan website Distrodoc.com multi-screen yang dapat diakses oleh pengguna desktop maupun mobile device dan membandingkan user behaviour pada pengguna desktop dan mobile device. 1.6 Manfaat Penelitian Berikut ini adalah manfaat-manfaat yang bisa diperoleh dari penelitian ini: 1. Bagi pengelola website Distrodoc.com, hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang perilaku user Distrodoc.com, sehingga pengelola website dapat menyuguhkan halaman website yang berfungsi maksimal sebagai media penyalur informasi, dan menyuguhkan user experience terbaik bagi pengguna desktop dan mobile device. 2. Dari penelitian ini dapat diketahui seberapa potensial masing-masing platform dalam menyampaikan informasi kepada user, dan mengetahui seberapa potensi kerugian bagi pengelola website jika tidak menyediakan suatu platform (desktop atau mobile). 3. Bagi ilmu pengetahuan, penelitian ini dapat memberikan referensi penelitian tentang user behaviour pada website platform desktop dan mobile terutama untuk penerapannya pada website berbasis layanan. 8