BAB I PENDAHULUAN. Jumlah Produksi Beras Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. akan diterapkan atau dengan memperbaiki sistem transportasi yang sudah

BAB I PENDAHULUAN. maupun pendistribusian barang dalam hal ini adalah distributor.

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB I PENDAHULUAN. di bidang produksi atau pembuatan kertas rokok (cigarette paper). Produk kertas

BAB I PENDAHULUAN. persaingan para perusahaan manufaktur. Produk berkualitas, harga yang

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. usaha logistik/pergudangan, survei dan pemberantasan hama, penyediaan karung

BAB II LANDASAN TEORI

Gambar I.1 Modal Pendistribusian di PT.XYZ

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya globalisasi persaingan antar perusahaan semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di dunia usaha saat ini semakin ketat. Hal ini disebabkan tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. pabrik yang mengolah hasil laut seperti udang, ikan, sotong dengan sistem

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pada suatu lokasi tertentu sangat penting dilakukan oleh manajemen dalam

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan perekonomian di Indonesia. Perum BULOG Divisi Regional Sumbar adalah salah satu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN I-1

DAFTAR ISI. Halaman. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi beras sebesar 113,7 kg/jiwa/tahun. Tingkat konsumsi tersebut jauh di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara agraris di dunia, dimana sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

Bab I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

: Perencanaan pengadaan bahan baku bihun untuk meminimasi total biaya persediaan di PT. Tiga Pilar Sejahtera BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. kesepakatan internasional, yaitu : Universal Deklaration Of Human Right. (1948), Rome Deklaration on World Food Summit

BAB I PENDAHULUAN. produk jadi dikirim kepada konsumen. Luas gudang dapat ditentukan dengan

I-1 BAB I PENDAHULUAN

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

PERENCANAAN KEBUTUHAN DISTRIBUSI DENGAN METODE DISTRIBUTION RESOURCE PLANNING (DRP) PADA PT. SABAS INDONESIA TUGAS SARJANA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, maka kebutuhan atau

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh konsumen sehingga produk tersebut tiba sesuai dengan waktu yang telah

BAB I PENDAHULUAN. tujuan tercapai seefektif dan seefisien mungkin. salah satunya memproduksi pupuk urea. Produk ini di distribusikan ke berbagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia menjadi komoditas pangan yang dapat mempengaruhi kebijakan politik

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. penulis mengenai distribusi raskin di Desa Bukit Lipai Kecamatan Batang Cenaku

Lampiran 1. Sebaran Bulanan Kebutuhan dan Ketersediaan Beras Tahun 2011 (ARAM II) Sumber : Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 2011

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat dan pesat. Perkembangan teknologi ini menitikberatkan kepada aspek

BAB I PENDAHULUAN. adanya variasi produk serta pengiriman yang tepat waktu. Kebijakan yang

VIII PENGENDALIAN PERSEDIAAN BERAS ORGANIK

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Jurnal Distribution Requirement Planning (DRP)

BAB V ANALISA DAN PENYELESAIAN MASALAH

DAFTAR ISI.. DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR LAMPIRAN.

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan dasar utama bagi manusia yang harus dipenuhi

BAB I PENDAHULUAN. usaha logistik/pergudangan, survei dan pemberantasan hama, penyediaan karung

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. logistik sudah digunakan untuk mengatasi berbagai jenis kebutuhan manusia dan

BAB 2 LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI. Kata Pengantar. Daftar Tabel Daftar Gambar... Daftar Lampiran.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi. Penerapan teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. adalah Supply Chain Management. Maka dari itu sistem management dalam. memaksimalkan di dalam pengiriman produk ke distributor.

Evaluasi Pengendalian Persediaan di PT XYZ

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan kondisi tersebut, perusahaan memberlakukan sistem persediaan

BAB I PENDAHULUAN. ketersediaan bahan baku (Bhattacharyya, 2011). target penjualan (made to stock) dan pesanan pelanggan (made to order) untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Era globalisasi saat ini membuat persaingan antar produk yang sejenis

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. rata-rata konsumsi beras sebesar 102kg/jiwa/tahun (BPS, 2013). Hal ini pula

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Disajikan Oleh: DENI SUARDINI DIREKTUR PLP BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT RAPAT KOORDINASI APIP BANDUNG, RABU, 2 OKTOBER 2013

MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 7: MENGELOLA PERSEDIAAN PADA SUPPLY CHAIN. By: Rini Halila Nasution, ST, MT

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 4 DATA. Primatama Konstruksi departemen PPIC (production planning and inventory

Kata kunci : distribusi, order fulfillment, lot sizing, distribution requirement planning, peramalan

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 45

BAB I PENDAHULUAN. termasuk dalam jadwal produksi induk. Contoh dari depended inventory adalah

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

TUGAS AKHIR ANALISA BULLWHIP EFFECT DENGAN PENDEKATAN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA PT. MONDRIAN KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. produksi per bulan mencapai 200 pcs untuk semua jenis produk.

MANAJEMEN PERSEDIAAN. Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) -EOQ. Prepared by: Dr. Sawarni Hasibuan. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen

PERENCANAAN DAN PENJADWALAN DISTRIBUSI MAINAN PT. PANCA MAJU JAYA PRIMA DENGAN METODE DISTRIBUTION REQUIREMENT PLANNING

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Kemiskinan merupakan penyakit sosial ekonomi terbesar yang

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. target tersebut. Untuk menghasilkan Supply Chain yang efektif dan efisien

ANALISIS KEBIJAKAN KETERSEDIAN STOK BERAS (Studi Kasus Pada Pergudangan Beras Perum Bulog Kota Palu)

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara yang memproduksi beras terbanyak di dunia dan menggunakannya sebagai bahan makanan pokok utamanya. Beras yang dikonsumsi oleh setiap orang di Indonesia sekitar 140 kilogram beras pertahun. Para petani kecil berkontribusi sekitar 90% dari produksi total beras di Indonesia dan memiliki lahan rata-rata kurang dari 0,8 hektar. Jumlah produksi beras di Indonesia semakin bertambah setiap tahunnya, seperti yang dapat dilihat pada Gambar I.1. 80 Jumlah Produksi Beras Indonesia 60 40 20 Jumlah Produksi Beras Indonesia 0 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Gambar I. 1 Jumlah Produksi Beras Indonesia (Sumber : Food and Agriculture Organization of the United Nations) Meskipun pada Gambar I.1 Indonesia mengalami peningkatan produksi beras setiap tahunnya, namun Indonesia masih tetap menjadi negara importir beras yang disebabkan oleh teknik pertanian yang tidak optimal dan konsumsi beras yang besar seiring dengan pertambahan penduduk yang meningkat setiap tahunnya. Permasalahan tersebut dapat membebani masyarakat miskin karena menghabiskan lebih dari setengah dari total pengeluaran mereka untuk membeli bahan makanan disaat harganya tidak stabil. Perum BULOG adalah lembaga non struktural yang dibentuk sejak Orde Baru untuk melengkapi jaringan subsidi produsen pangan dan berfungsi untuk melaksanakan tugas pemerintah dibidang manajemen logistik melalui pengendalian harga beras dengan cara mempertahankan Harga Pembelian Pemerintah (HPP), 1

pengelolan persediaan beras, distribusi beras, serta usaha jasa logistik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perum BULOG juga merupakan lembaga yang mengelola RASKIN. Program RASKIN memiliki tolak ukur dalam keberhasilannya, yaitu dengan menggunakan indikator 6T : Tepat sasaran, Tepat jumlah, Tepat harga, Tepat waktu, Tepat kualitas, dan Tepat administrasi (Setiana, 2012)Program ini bertujuan untuk mengurangi beban pengeluaran dari Rumah Tangga Sasaran (RTS) melalui pemenuhan kebutuhan pangan pokok dalam bentuk beras. Selain itu RASKIN juga bertujuan meningkatkan akses pangan keluarga melalui penjualan beras kepada keluarga penerima manfaat dengan jumlah yang ditentukan. Perum BULOG Subdivre Wilayah-5 sebagai pelaksana program RASKIN memiliki 7 Gudang Beras Bulog yang berlokasi di Pangulah Utara, Adiarsa, Palumbonsari, Tegalwaru, Warung Bongkok, Purwasari II, dan Amansari, dan 3 Gudang Semi Permanen yang berlokasi di Jatiragas, Purwasari I, dan Cikangkung harus menyediakan beras sesuai kebutuhan Rumah Tangga Sasaran (RTS) yang didapatkan dari data Badan Pusat Statistik. Perum Bulog Sub Divre V Karawang menetapkan Safety Stock (SS) sebesar 3x permintaan perbulan, sehingga jumlah beras yang dibutuhkan setiap gudang perbulan adalah jumlah RTS ditambah dengan Safety Stock (SS). Berikut merupakan tabel kebutuhan gudang Perum Bulog Sub Divre V Karawang pada tahun 2015. Tabel I. 1 Data Kebutuhan Raskin Setiap Daerah pada Perum Bulog Sub Divre V Karawang Tahun 2015 (Sumber : Data Perum Bulog Sub Divre V Karawang Tahun 2015) Daerah Kab. Karawang Kab. Bekasi Kota Bekasi RTS per bulan 161.463 92.293 62.048 Safety Stock 484.389 276.879 186.144 Kebutuhan Gudang 645.852 369.172 248.192 Januari 331.599 141.498 572.275 Februari 318.992 128.054 434.890 Maret 220.045 32.580 307.826 April 535.819 148.301 609.983 Mei 1.010.355 300.890 793.685 2

Daerah Kab. Karawang Kab. Bekasi Kota Bekasi Juni 904.723 426.772 798.841 Juli 774.256 492.560 712.098 Agustus 580.771 539.290 591.629 September 376.153 551.779 451.528 Oktober 196.925 350.320 281.920 November 30.362 61.354 125.290 Desember 314.025 741.359 851.187 Tabel I. 2 Data Kebutuhan Raskin Setiap Daerah pada Perum Bulog Sub Divre V Karawang Tahun 2015 (lanjutan) Berdasarkan tabel I.1 ditemukan kekurangan persediaan Raskin yang dimiliki oleh Perum Bulog Sub Divre V Karawang seperti pada Kabupaten Karawang yang mengalami kekurangan persediaan pada bulan Januari, Februari, Maret, April, Agustus, September, Oktober, November, dan Desember. Pada Kabupaten Bekasi ditemukan kekurangan persediaan raskin pada Bulan Januari, Februari, Maret, April, Mei, Oktober, dan November. Pada Kota Bekasi ditemukan kekurangan persediaan Raskin pada Bulan November. Data tersebut merupakan perencanaan pengiriman RASKIN pada Perum Bulog Sub Divre V Karawang. Namun, kondisi existing Perum Bulog menunjukkan kekurangan pengiriman beras dari gudang ke setiap daerah yang dinaungi oleh Perum Bulog Sub Divre V Karawang. Berikut merupakan perbandingan antara RTS yang dibutuhkan oleh Perum Bulog dan realisasi pengiriman beras dari gudang menuju setiap daerah yang dinaungi oleh Perum Bulog Sub Divre V Karawang. Tabel I. 3 Data Pemenuhan Pengiriman Beras dari Gudang ke Setiap Wilayah Pada Tahun 2015 (Sumber : Data Perum Bulog Sub Divre 5 Karawang) Daerah Kab. Bekasi Kab. Karawang Kota Bekasi RTS 92.293 161.463 62.048 Januari 29.207 51.276 19.635 Februari 144.125 202.872 66.390 Maret 87.478 181.884 104.572 April 103.878 212.973 101.278 Mei 124.080 149.799 54.871 Juni 60.162 226.789 89.561 Juli 106.115 169.492 55.327 Agustus 85.432 143.982 66.621 3

Tabel I. 4 Data Pemenuhan Pengiriman Beras dari Gudang ke Setiap Wilayah Pada Tahun 2015 (lanjutan) Daerah Kab. Bekasi Kab. Karawang Kota Bekasi September 112.025 175.868 78.461 Oktober 9.283 10.941 7.617 November 15.423 25.069 12.371 Desember 25.460 21.024 14.245 Total RTS 1.107.516 1.937.556 744.576 Total Kirim 902.668 1.571.969 670.949 Berdasarkan perbandingan data RTS dan realisasi pengiriman beras tersebut dapat ditemukan adanya kekurangan dan kelebihan pengiriman beras. Berikut merupakan persentase pengiriman beras oleh Perum Bulog Sub Divre V Karawang. Tabel I. 5 Persentase Pengiriman Beras Perum Bulog pada Tahun 2015 (Sumber : Perum Bulog Sub Divre V Karawang) Persentase Kirim Bulanan Tahun 2015 Bulan Kab. Bekasi Kab. Karawang Kota Bekasi Januari 32% 32% 32% Februari 156% 126% 107% Maret 95% 113% 169% April 113% 132% 163% Mei 134% 93% 88% Juni 65% 140% 144% Juli 115% 105% 89% Agustus 93% 89% 107% September 121% 109% 126% Oktober 10% 7% 12% November 17% 16% 20% Desember 28% 13% 23% Berdasarkan Tabel I.3, Perum Bulog Sub Divre V Karawang belum mampu memenuhi kebutuhan dari setiap daerah yang dinaungi pada tahun 2015. Hal tersebut disebabkan oleh belum adanya perencanaan dan penjadwalan aktivitas distribusi beras oleh Perum Bulog Pengadaan Raskin Perum Bulog Sub Divre V Karawang berasal dari 16 mitra kerja yang tersebar di wilayah Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi, dan Kota Bekasi untuk memenuhi kebutuhan setiap bulannya dalam kontrak 1 tahun. Namun, mitra 4

kerja belum memiliki Bill Of Distribution (BOD) yang baku untuk pengiriman beras untuk setiap gudang, sehingga pengiriman beras hanya melihat berdasarkan gudang yang mengalami kekurangan stok beras. Berikut merupakan Bill Of Distribution (BOD) yang dimiliki oleh Perum Bulog Sub Divre V Karawang. Adiarsa Amansari Pangulah Utara Palumbonsari Kabupaten Karawang Jatiragas 16 mitra Tegalwaru Cikangkung Purwasari I Kota Bekasi Purwasari II Warung Bongkok Kabupaten Bekasi Gambar I. 2 Bill of Distribution (BOD) Perum Bulog Sub Divre V Karawang (Sumber : Perum Bulog Sub Divre V Karawang) Pada Gambar I.2, Perum Bulog telah memiliki Bill Of Distribution (BOD) untuk setiap gudangnya. Namun Perum Bulog belum memiliki Bill Of Distribution (BOD) untuk setiap mitra yang dimiliki, sehingga pengiriman beras dari mitra hanya berdasarkan gudang yang mengalami kekurangan stok beras. 5

Pengadaan Raskin Perum Bulog berasal dari 16 mitra kerja yang tersebar di wilayah kabupaten Karawang, kabupaten Bekasi, dan kota Bekasi untuk memenuhi kebutuhan setiap bulannya dalam kontrak 1 tahun. Namun pendistribusian beras oleh mitra yang didasarkan oleh jumlah kebutuhan setiap gudang setiap wilayah terkadang tidak terpenuhi. Hal tersebut terlihat dari data distribusi raskin dari mitra ke setiap gudang tahun 2015 beserta penjabaran pengiriman beras dari mitra yang ditunjukkan pada Tabel I.4 dan Tabel I.5. Tabel I. 6 Data Distribusi Mitra ke Setiap Gudang Tahun 2015 (Sumber : Data Perum Bulog Sub Divre 5 Karawang) Bulan Jumlah Kebutuhan Gudang Realisasi Distribusi Terpenuhi/Tidak Januari 1,263,216 1,263,299 YA Februari 1,263,216 1,263,298 YA Maret 1,263,216 1,264,007 YA April 1,263,216 1,258,365 TIDAK Mei 1,263,216 1,264,101 YA Juni 1,263,216 1,260,147 TIDAK Juli 1,263,216 1,263,299 YA Agustus 1,263,216 1,259,055 TIDAK September 1,263,216 1,262,661 TIDAK Oktober 1,263,216 1,264,120 YA November 1,263,216 1,264,087 YA Desember 1,263,216 1,263,159 TIDAK 6

Tabel I. 7 Data Distribusi Mitra ke Setiap Gudang Per Bulan Pada Tahun 2015 (Sumber : Data Perum Bulog Sub Divre 5 Karawang) Januari Februari Maret April Mei Juni Juli A1 120.455 123.890 122.810 115.670* 121.340 112.006* 119.250 A2 29.468* 31.496 31.718 25.680* 36.420 32.131 26.189* A3 174.282* 176.117 177.841 175.596 179.126 171.219* 175.487 A4 24.158 23.560* 21.396* 21.777* 25.480 22.467* 24.983 A5 182.305 182.513 179.764* 180.458* 182.422 180.807* 182.349 A6 11.978* 12.918 11.593* 11.680* 12.765 12.630 11.750* A7 5.612 5.378 5.439 4.838* 5.431 4.892* 5.575 A8 203.431 204.196 203.619 202.132 201.401* 192.054* 202.261 A9 32.234 33.630 31.890 24.293* 32.760 28.013* 30.234* A10 13.766 14.605 15.629 10.971* 13.960 10.889* 13.528* A11 378.724 371.303 378.806 368.254* 378.901 365.355* 382.190 A12 88.937 87.650 87.520 76.931* 87.230 82.304* 87.650 A13 1.986 1.497* 2.053 2.485 1.173* 2.056 1.071* A14 32.124 30.511 32.125 20.712* 29.904 28.908 28.754 A15 16.254 14.320 13.984 6.760* 12.454 8.729* 15.040 A16 12.666 13.351 12.350 10.128* 11.434 5.687* 14.394 Total Pengiriman 1.328.380 1.326.935 1.328.537 1.258.365 1.332.201 1.260.147 1.320.705 Pemenuhan Terpenuhi Terpenuhi Terpenuhi Tidak Terpenuhi Tidak Terpenuhi 7

Tabel I. 5 Data Distribusi Mitra ke Setiap Gudang Per Bulan Pada Tahun 2015 (lanjutan) (Sumber : Data Perum Bulog Sub Divre 5 Karawang) Agustus September Oktober November Desember Kapasitas Pengiriman A1 116.998* 116.363* 118.565 115.788* 114.235* 118.114 A2 27.769* 35.850 25.480* 30.112* 32.115 30.369 A3 171.043* 175.214 173.495* 174.413* 174.453* 174.857 A4 26.343 22.765* 26.221 25.832 23.014* 24.000 A5 182.808 180.067* 181.094 174.123* 181.569 180.857 A6 12.128 11.346* 12.201 11.770* 11.245* 12.000 A7 4.572* 5.078* 5.430 5.210 4.256* 5.143 A8 192.345* 201.490* 206.403 204.128 205.178 201.553 A9 28.717* 31.104 31.700 34.106 31.605 30.857 A10 15.670 14.108 16.502 15.968 8.973* 13.714 A11 361.935* 343.401* 371.092 374.390 356.324* 369.223 A12 77.496* 84.407* 86.287 88.320 83.556 84.857 A13 1.947 2.157 930* 1.316* 1.892 1.714 A14 28.611 28.319* 29.058 33.212 20.856* 28.591 A15 6.339* 5.190* 13.241 15.054 3.678* 10.920 A16 4.334* 5.802* 13.201 10.894 10.210* 10.371 Total Pengiriman 1.259.055 1.262.661 1.310.900 1.314.636 1.263.159 1.297.140 Pemenuhan Tidak Tidak Terpenuhi Terpenuhi Tidak 8

Berdasarkan data distribusi RASKIN dari mitra ke setiap gudang tahun 2015 yang ditunjukkan pada Tabel I.4, terdapat pendistribusian RASKIN dari mitra yang tidak memenuhi jumlah kebutuhan gudang. Hal tersebut mengakibatkan mitra harus memasok kekurangan beras di bulan selanjutnya sehingga memakan biaya distribusi yang cukup besar. Kebijakan yang dilakukan untuk menghemat anggaran kegiatan tersebut adalah dengan menekan biaya seminimal mungkin. Sehingga diperlukan perencanaan yang matang agar biaya transportasi yang Melihat dari permasalahan tersebut, maka diperlukan adanya pembagian kelompok antar mitra untuk menentukan tujuan pengiriman ke gudang Perum Bulog,serta perencanaan dan penjadwalan aktivitas distribusi Perum Bulog.Maka usulan dari penelitian ini adalah menggunakan model transportasi untuk pengelompokan mitra dan metode Distribution Requirement Planning (DRP) untuk merencanakan kebutuhan gudang serta permintaan pada periode berikutnya. Distribution Requirement Planning (DRP) akan membantu Perum Bulog Sub Divre V Karawang dalam merancang persediaan dan penjadwalan untuk mengurangi biaya distribusi dan biaya penyimpanan pada setiap gudang yang dimiliki oleh perusahaan. I.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, perumusan masalah pada penelitian ini adalah : 1. Bagaimana perencanaan distribusi beras di Perum Bulog untuk memenuhi permintaan setiap wilayah? 2. Bagaimana penugasan mitra yang tepat untuk menentukan jadwal pengiriman beras dan jumlah pasokan beras dalam hal pengadaan beras dari mitra ke setiap gudang? I.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Menentukan perencanaan distribusi beras di Perum Bulog untuk memenuhi permintaan setiap wilayah 9

b. Menentukan penugasan mitra yang tepat untuk menentukan jadwal pengiriman beras dan jumlah pasokan beras dalam hal pengadaan beras dari mitra ke setiap gudang? I.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Sebagai masukan serta bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk mengoptimalkan sistem distribusi dan transportasi pengiriman beras raskin dengan penugasan dan penjadwalan yang tepat. b. Membantu perusahaan untuk merencanakan dan penjadwalan pengadaan raskin. I.5 Batasan Penelitan Diperlukan batasan dan asumsi yang jelas dalam penelitian ini sehingga penelitian terarah. Batasan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Data yang digunakan untuk pengolahan data adalah periode Januari Desember 2015. 2. Data yang digunakan hanya fokus pada Perum Bulog Sub Divre Wilayah-5 Karawang. 3. Permintaan beras per bulan bersifat deterministik. 4. Lead time pemesanan selalu tetap. 5. Penelitian dilakukan hingga tahap usulan, tidak sampai pada tahap implementasi. 6. Tidak melakukan perhitungan teknik lot sizing. I.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : Bab I Pendahuluan Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan untuk penelitian ini. 10

Bab II Landasan Teori Bab ini akan dijelaskan teori yang relevan untuk digunakan oleh penulis dalam menyelesaikan permasalahan pada Tugas Akhir ini. Teori seperti Supply Chain, Peramalan (Forecasting), Persediaan (Inventory), dan Metode-metode penyelesaian masalah distribusi dan transportasi seperti Distribution Requirement Planning. Bab III Metodologi Penelitian Pada bab ini akan diuraikan mengenai langkah-langkah penyelesaian masalah yang akan dilakukan dalam penelitian yang meliputi tahap penelitian awal serta identifikasi, tahap pengumpulan dan pengolahan data, serta tahap analisis dan kesimpulan untuk menyelesaikan penelitian sesuai dengan tujuan dari permasalahan utama. Bab IV Pengumpulan dan Pengolahan Data Bab ini berisi mengenai kumpulan data-data yang mendukung pemecahan permasalahan dalam penelitian. Data yang telah dikumpulkan akan diolah untuk perancangan usulan penelitian. Bab V Analisis Pada bab ini berisi mengenai analisis pengolahan data serta usulan penelitian yang telah dilakukan. Analisis berisi perbandingan antara kondisi existing dan usulan. Bab VI Kesimpulan dan Saran Pada bab ini berisi mengenai kesimpulan penelitian dan saran untuk penelitian selanjutnya di Perum Bulog Sub Divre V Karawang 11