BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Latar belakang..., Ardhanariswari, FIB UI, 2009

dokumen-dokumen yang mirip
Bab 2. Landasan Teori. Di dalam masyarakat Jepang, terdapat suatu istilah yang tidak hanya sebagai budaya

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari negara Jepang. Haruki Murakami, lahir 12 Januari 1949, dan menghabiskan masa

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan produk pengarang yang bermediakan bahasa dan

BAB I PENDAHULUAN. peneliti ingin meneliti salah satu karya dari Asa Nonami berjudul Kogoeru Kiba.

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan gagasan-gagasan ataupun merefleksikan pandangannya terhadap

BAB 1. Pendahuluan. daripada karya fiksi (Wellek & Warren, 1995:3-4). Sastra memiliki fungsi sebagai

BAB I. Imajinasi yang diciptakan berasal dari diri sendiri dan lingkungan sekitar

Bab 1. Pendahuluan. Negara Jepang telah lama mengenal gaya serta ritual penghancuran diri yang lebih

Bab 1. Pendahuluan. Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni (Wellek&Warren, 1995:3). Dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu objek tertentu. Rene Wellek mengatakan bahwa sastra adalah institusi sosial

Bab 1. Pendahuluan. di negara Jepang. Menurut Sapardi Joko Damono dalam Prasetyo (2012), sastra adalah

KONFLIK ITRAPSIKIS TOKOH UTAMA DALAM NOVEL KERUMUNAN TERAKHIR KARYA OKKY MADASARI (Kajian Psikoanalisis Sosial Karen Horney)

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada

BAB 1 PENDAHULUAN. permasalahan yang timbul sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungan sosial, dan

BAB 5 RINGKASAN. Di Jepang kesusastraan dibagi ke dalam beberapa masa, dan karya sastra dari

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak pernah terlepas dari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Situmorang (1995: 3) menjelaskan bahwa kebudayaan adalah sebuah jaringan makna

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan sebagai luapan emosi pengarang yang diekspresikan melalui kata-kata.

Abstract. Keywords : Psychology literature, figures, plot and setting.

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman pengarang mengamati realitas. Pernyataan ini pernah

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya zaman, dan pengaruh budaya barat merubah pola pikir

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Bab 5. Ringkasan. Ruka Kishimoto Dalam Serial Drama Jepang Last Friends. Adapun tujuan dan metode penelitian juga tercantum dalam pendahuluan.

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologi sastra berasal dari bahasa sanskerta, sas artinya mengajar,

BAB I PENDAHULUAN. yang diterbitkan oleh Samanty Lini Sastra Leutika, Yogyakarta. Hobby pengarang

Bab 1. Pendahuluan. Dalam dunia kesusastraan, banyak sastrawan yang menghasilkan karya-karya yang

BAB I PENDAHULUAN. salah satu tanda dari kekuasaan dan kebesaran Allah SWT. Yang berlandaskan

ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL NEGERI PARA BEDEBAH KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sastra adalah gejala budaya yang secara universal dapat dijumpai pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hubungan antarmasyarakat, antara masyarakat dan seseorang, antarmanusia, dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. objeknya adalah manusia dan kehidupannya, dengan menggunakan bahasa

BAB I PENDAHULUAN. yang dikembangkan di Jepang pada akhir abad ke 19. Istilah manga dalam Bahasa

Bab 1. Pendahuluan. Pada dasarnya manusia adalah mahkluk sosial yang selalu hidup berdampingan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki arti atau keindahan tertentu (Mihardja, 2012: 2). Dalam Kamus Istilah Sastra (dalam Purba, 2012: 2) Panuti Sudjiman

BAB II KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA, DAN LANDASAN TEORI. Dalam penelitian ini melibatkan beberapa konsep seperti berikut ini.

BAB 5. Ringkasan. memaparkan ringkasan isi skripsi yang mengenai latar belakang penyebab hiperseksual

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu karya yang terlahir dari perasaan dan imajinasi, perasaan

BAB I PENDAHULUAN. dan merupakan salah satu tempat pembentukan kepribadian seseorang. Dalam

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Simpulan. Secara keseluruhan penelitian dan pembahasan tentang novel Serat

BAB I PENDAHULUAN. Kejadian-kejadian yang sudah dilegitimasikan dalam teks tidak bisa

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian dari kehidupan sosial yang tentunya memiliki pengaruh yang cukup

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Untoro (2010: 217), cerpen adalah karangan pendek. novel, cerpen tidak dapat menjelaskan secara rinci unsur-unsur pembangun

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat dalam suatu karya sastra, karena hakekatnya sastra merupakan cermin

BAB I PENDAHULUAN. imajinatif yang kemudian ditunjukkan dalam sebuah karya. Hasil imajinasi ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Karya sastra adalah fenomena kemanusiaan yang kompleks, ibarat

Bab 1. Pendahuluan. Masyarakat adalah sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh

BAB I PENDAHULUAN. berketetapan untuk tidak menjalankan tugas dan kewajiban sebagai suami-istri. Pasangan

Bab 1. Pendahuluan. dengan sesama kita, manusia. Bahasa merupakan salah satu sarana yang

BAB I PENDAHULUAN. ekspresi dan kegiatan penciptaan. Karena hubungannya dengan ekspresi, maka

BAB I PENDAHULUAN. diabaikan karena Ijime dapat terjadi pada setiap orang, bahkan di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Bab 1. Pendahuluan. tradisi serta budayanya masih dijunjung tinggi oleh masyarakatnya. Selain dikenal

BAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah

BAB I PENDAHULUAN. indah dan berusaha menyalurkan kebutuhan keindahan manusia, di samping itu

Bab 5. Ringkasan. Dalam skripsi ini penulis menganalisis sebuah cerita pendek Kappa karya

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa

BAB II LANDASAN TEORI. Psikologi Tokoh Eko Prasetyo dalam Novel Jangan Ucapkan Cinta Karya

BAB I PENDAHULUAN. Peranan seorang ibu rumah tangga dalam sebuah keluarga di Jepang

BAB I PENDAHULUAN. dalam diri manusia adalah kecemasan neurotik. yang sudah beroperasi sebelum bayi berhubungan dengan dunia luar.

BAB I PENDAHULUAN. Jepang adalah salah satu negara yang memiliki kekuatan dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan fenomena sosial budaya yang melibatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perselingkuhan sebagai..., Innieke Dwi Putri, FIB UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. perenungan dan imajinasi secara sadar dari hal-hal yang diketahui, dihindari,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lahir, menikah, dan meninggal. Pernikahan merupakan penyatuan dua jiwa

Bab 4. Simpulan dan Saran. Dalam skripsi ini saya menganalisis mengenai masalah psikologis yang terdapat

ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL HUJAN DI BAWAH BANTAL KARYA E. L. HADIANSYAH DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB 1 PENDAHULUAN. antara individu dengan sesamanya. Berawal dari bahasa tersebut manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha. 2002), hlm.122.

BAB 1 PENDAHULUAN. karya sastra. Di zaman modern seperti sekarang ini, karya sastra sudah berkembang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Darma Persada 1.1. LATAR BELAKANG

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, KERANGKA TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dari sastra adalah karya sastra. Hal yang dilakukan manusia biasanya dikenal

Bab 1. Pendahuluan. Kesusastraan Jepang berupa buku-buku sejarah dan buku-buku legenda telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia (Trisman, 2003:12). Karya sastra terdiri atas puisi, prosa, dan drama.

Bab 1. Pendahuluan. Sastra Jepang dibagi menjadi 5 periode, sastra kuno (zaman Nara), sastra klasik

BAB I PENDAHULUAN. terkenal adalah Senseijutsu Satsujin Jiken. Novel ini berhasil menjadi finalis dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam menggambarkan kehidupan baik kehidupan dari diri pengarang

BAB I PENDAHULUAN. berarti di dalamnya bernuansakan suasana kejiwaan sang pengarang, baik

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORI. Konflik merupakan bagian dari sebuah cerita yang bersumber pada

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah individu yang selalu belajar. Individu belajar berjalan, berlari,

BAB I PENDAHULUAN. pengarang ingin menyampaikan nilai-nilai hidup kepada pembaca, karena pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ini. Terjadinya ketidakadilan gender kiranya dapat dipicu oleh masih kuatnya

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilepaskan dari masyarakat pemakainya. Bahasa yang dipakai dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. komunikasi menjadi lebih mudah untuk dilakukan. Teknologi yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku seseorang timbul disebabkan adanya motivasi. Motivasi merupakan

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Novel Shitsurakuen karya Watanabe Jun ichi adalah sebuah karya yang relatif baru dalam dunia kesusastraan Jepang. Meskipun dianggap sebagai novel yang kontroversial, novel yang diterbitkan oleh Kodansha pada bulan Juli 1997 ini berhasil meraih kepopuleran yang luar biasa di kalangan pembaca dan terjual sebanyak lebih dari tiga juta kopi di Jepang saja. Pada tahun yang sama dengan tahun penerbitannya, dirilis versi film dan versi drama televisi yang juga menikmati sukses. Pada tahun 2000, meskipun mendapat banyak kritik dari feminis dan kritikus sastra, Kodansha International memilih Shitsurakuen menjadi salah satu dari sedikit novel Jepang yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan judul A Lost Paradise. Shitsurakuen berkisah mengenai percintaan pria dan wanita yang samasama telah menikah. Tokoh utama pria, Kuki Soichiro, awalnya mencoba mencari kesenangan di luar kantor setelah ia dipindahkan dari jalur karier ke bagian riset yang tidak mempunyai prospek kenaikan pangkat. Secara kebetulan ia bertemu dengan Matsuhara Rinko pada sebuah acara yang diorganisasi oleh salah satu teman lamanya. Kuki langsung jatuh cinta kepada Rinko, yang setelah beberapa kali pertemuan akhirnya bersedia untuk terus berhubungan sebagai kekasih gelap Kuki. Rinko sendiri merasa bahwa pernikahannya telah terasa hambar, karena sifat suaminya yang dingin dan tak pernah mau berusaha mengerti dirinya. Seiring dengan berjalannya waktu, hubungan cinta Kuki dan Rinko menjadi semakin dalam. Mereka merasa tidak nyaman, karena menyadari bahwa hubungan mereka bukanlah sebuah hubungan yang diakui oleh masyarakat. Namun di pihak lain, keputusan untuk bercerai dari pasangan masing-masing dan menikah secara sah juga tidak datang dengan mudah. Kuki menganggap bahwa jika ia bercerai hanya karena ia ingin menikahi Rinko, maka hal itu akan sangat tidak adil bagi istrinya yang tidak melakukan kesalahan apa pun. Begitu juga dengan Rinko, yang menganggap bahwa dirinyalah yang bersalah karena tidak dapat menjadi istri yang baik sebagaimana tuntuan keluarga dan masyarakat. 1

2 Pada awalnya, hubungan asmara mereka berfungsi sebagai pelarian masingmasing dari kehidupan sehari-hari yang terasa datar. Namun entah sejak kapan, hubungan tersebut justru berbalik menjadi sesuatu yang menyebabkan orangorang di sekitar mereka seolah-olah mengusir dan mengisolasi mereka ke dalam dunia mereka sendiri. Kuki dan Rinko terpaksa melarikan diri dari masyarakat karena, baik keluarga, lingkungan kantor, maupun masyarakat pada umumnya mengecam hubungan perselingkuhan tersebut. Tidak ada yang dapat mengerti maupun menerima hubungan mereka. Pada akhirnya, mereka memutuskan untuk melakukan shinju atau bunuh diri bersama. Konflik batin demi konflik batin yang dialami oleh Kuki dan Rinko sampai akhirnya mereka tiba pada keputusan untuk melakukan shinju dapat ditinjau dengan teori psikologi, misalnya teori mengenai Amae yang diperkenalkan oleh Takeo Doi. Amae adalah kata benda dari kata kerja amaeru, yang didefinisikan sebagai keinginan untuk ditanggapi, diurus, dicintai dan diberikan perhatian khusus. 1 Perasaan ini pada awalnya adalah perasaan yang dimiliki oleh seorang bayi terhadap ibunya, yaitu ketergantungan, keengganan untuk dipisahkan, dan keinginan untuk menerima kasih sayang. Menurut Doi, dalam masyarakat Jepang pada khususnya, perasaan ini tetap tertinggal sampai seseorang dewasa dan memegang peranan dalam pembentukan keseluruhan sikapnya terhadap orang lain maupun terhadap realitas. 2 Dalam masyarakat Jepang dewasa ini, banyak masalah sosial yang timbul karena ketidakmampuan seseorang untuk bergaul dengan masyarakat di sekitarnya. Misalnya masalah hikikomori 3 atau taijin kyofusho 4. Berdasarkan Teori Amae, kelainan-kelainan ini adalah disebabkan oleh ketidakmampuan pribadi tersebut untuk melakukan amaeru atau kegagalan menerima tanggapan yang diinginkan dari sasaran amaeru-nya. Tanpa mengabaikan kritik-kritik yang 1 Frank A. Johnson, Dependency and Japanese Socialization: Psychoanalytic and Anthropological Investigations into Amae (New York dan London: New York University Press, 1993), 7. 2 Takeo Doi, The Anatomy of Dependence, terj. John Bester (Tokyo, New York dan San Francisco: Kodansha International Ltd., 1977), 7 8. 3 Kecenderungan seseorang untuk selalu mengurung diri di dalam kamar/rumah dan menghindari kontak sosial. 4 Ketakutan yang berlebihan untuk bertemu dengan orang lain, ditandai dengan gejalagejala seperti berkeringat dingin, kekhawatiran yang luar biasa akan penampilan diri ketika berhadapan dengan orang lain, perasaan mual atau gemetar, dan lain-lain.

3 mengecam Teori Amae sebagai terlalu berlebihan dalam mencoba menjelaskan tingkah laku orang Jepang, penulis berpendapat Teori Amae cukup berhasil dalam menjelaskan mekanisme psikologis yang melatarbelakangi kegagalan seseorang untuk berinteraksi secara wajar dengan lingkungan sosialnya. Kuki dan Rinko dalam Shitsurakuen digambarkan sebagai dua orang yang mengalami kegagalan untuk tetap berhubungan secara harmonis dengan lingkungan sekitarnya dan hidup secara wajar dalam kerangka moral yang diterima oleh masyarakat. Penulis tertarik untuk mengadakan penelitian terhadap aspek psikologi tokoh utama Shitsurakuen ditinjau dari Teori Amae karena penelitian ini sangat relevan dengan berbagai masalah sosial yang dihadapi oleh masyarakat Jepang kontemporer pada saat ini. 1.2 Pembatasan Masalah Masalah yang akan diangkat dalam Skripsi ini adalah aspek psikologis Kuki dan Rinko sebagai tokoh utama dalam Novel Shitsurakuen ditinjau dari Teori Amae Takeo Doi, khususnya kondisi amae yang melatarbelakangi keduanya melakukan shinju. Kondisi amae adalah evaluasi terhadap keberhasilan atau kegagalan amaeru individu terhadap sasaran amaeru-nya. Dalam melakukan pembahasan, penulis tidak mencoba untuk membenarkan maupun mengkritik Teori Amae, melainkan hanya menganalisis berhasil atau tidaknya amaeru Kuki dan Rinko sesuai dengan gambaran mengenai hubungan kedua tokoh tersebut dengan orang-orang di lingkaran pergaulan mereka, serta memaparkan bentuk keberhasilan atau kegagalan amaeru tersebut. 1.3 Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan kondisi amae yang melatarbelakangi keputusan bunuh diri bersama tokoh Kuki dan Rinko dalam Novel Shitsurakuen berdasarkan Teori Amae dari Takeo Doi.

4 1.4 Pendekatan Penelitian Teori psikologi dapat memasuki wilayah kritik sastra melalui beberapa jalan, yaitu (a) jalan pembahasan aspek psikologis dari proses penciptaan sebuah karya sastra, (b) jalan pembahasan psikis pengarang, (c) telaah pengaruh psikologis yang ditimbulkan oleh sebuah karya sastra terhadap pembaca, dan (d) melalui pembahasan mengenai ajaran atau kaidah psikologi yang dapat ditimba dari sebuah karya sastra. 5 Salah satu jenis kritik sastra yang menggunakan pendekatan psikologis jenis terakhir dari empat pendekatan di atas adalah kritik psikoanalisis. Kritik ini kadang-kadang berkaitan dengan pengarang, tetapi biasanya sasarannya lebih kepada aspek-aspek psikologi dalam suatu teks yang tidak selalu harus memiliki hubungan dengan pribadi pengarangnya. Karakter-karakter dalam teks dapat dianalisa secara psikologis, seolah-olah mereka adalah sosok pribadi yang nyata. Di bawah pengaruh Sigmund Freud (1856-1939), kritik psikoanalisis sastra berkembang melampaui studi pengarang dan digunakan untuk menelaah berbagai aspek intrinsik dari suatu teks. 6 Contoh yang mudah dari penelitian dengan pendekatan psikologis seperti ini adalah penelitian terhadap karya sastra Hamlet karya sastrawan Inggris William Shakespeare. Cukup banyak penelitian yang ditujukan untuk menjawab apakah tindakan balas dendam Hamlet didasari oleh kegilaan. Dan jika Hamlet memang mengalami gangguan psikologis, penelitian dilakukan untuk menelaah jenis gangguan yang dideritanya. Pendekatan psikologis jenis keempat inilah yang akan digunakan penulis dalam penelitian ini, yaitu menggunakan Teori Amae untuk menjelaskan perilaku tokoh utama dalam karya sastra yang telah dipilih. Adapun penjelasan lebih lanjut mengenai Teori Amae akan diketengahkan dalam Bab 2. 1.5 Metode Penelitian Penulisan skripsi ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan studi kepustakaan. Metode deskriptif analisis dilakukan dengan cara mendeskripsikan 5 Andre Hardjana, Kritik Sastra: Sebuah Pengantar (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1985), 64. 6 Mario Klarer, An Introduction to Literary Studies (ed. ke-2; New York: Routledge, 2004), 85--86.

5 data-data yang tersedia, kemudian menganalisis data-data tersebut dengan menggunakan teori dan pendekatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan skripsi ini. Data-data diperoleh dari studi kepustakaan melalui berbagai sumber yang terdapat di Perpustakaan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI, Perpustakaan Pusat UI, Perpustakaan The Japan Foundation, Perpustakaan Pusat Universitas Tohoku, dan artikel-artikel yang berasal dari internet. Urutan kerja penelitian adalah sebagai berikut. Setelah menentukan karya yang hendak diteliti dan pendekatan yang ingin diambil, penulis membaca buku-buku mengenai teori psikologi untuk menentukan teori psikologi yang paling cocok untuk diterapkan pada Novel Shitsurakuen. Dari beberapa teori psikologi yang penulis temukan, penulis memutuskan untuk memakai teori psikologi Amae. Bahan-bahan yang penulis gunakan sebagai rujukan Teori Amae antara lain adalah buku karangan Takeo Doi yang berjudul The Anatomy of Dependence yang diterbitkan oleh Kodansha International (Tokyo, New York dan San Francisco: 1985) dan Zoku Amae no Kouzo (Tokyo: Koubundou, 2001). Selain itu, telaah komprehensif terhadap Teori Amae; baik penjelasan Teori Amae dari segi psikoanalisis, penerapan Teori Amae dalam menganalisa persoalan sosialisasi masyarakat Jepang, serta ulasan mengenai kritik dan komentar terhadap Teori Amae penulis temukan dalam buku Dependency and Japanese Socialization: Psychoanalytic and Anthropological Investigations into Amae (New York dan London: New York University Press, 1993) oleh Frank A. Johnson. 1.6 Sistematika Penulisan Skripsi ini terbagi menjadi lima bab. Bab 1 memaparkan latar belakang permasalahan, masalah yang akan dibahas, dan tujuan penelitian. Selain itu penulis juga menjelaskan mengenai pendekatan yang diambil, metode penelitian, dan sistematika penulisan. Bab 2 mengangkat tinjauan mengenai Teori Amae dari Takeo Doi yang nantinya akan digunakan dalam analisis. Bab ini terbagi atas tiga subbab, yang masing-masing membahas makna kata amaeru, mekanisme amae dalam pola-pola hubungan masyarakat Jepang, dan konversi psikologis kegagalan amaeru.

6 Bab 3 memuat beberapa tinjauan umum, yaitu ulasan mengenai latar belakang kesusastraan Watanabe Jun ichi dan tinjauan mengenai shinju. Bab 4 menampilkan analisis permasalahan, yaitu telaah kondisi amae yang melatarbelakangi shinju Kuki Soichiro dan Matsuhara Rinko sebagai tokoh utama dalam Shitsurakuen. Kemudian, hasil kesimpulan keseluruhan skripsi terangkum dalam Bab 5.