PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FLUIDA

dokumen-dokumen yang mirip
Anggun Triana *), Ahmad Hamid, Tarmizi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Unsyiah

Jurnal Pena Sains Vol. 3, No. 2, Oktober 2016 p-issn: e-issn:

Kata kunci: Model Inkuiri Terbimbing, hasil belajar

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERINTEGRASI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Suniana, Agus Wahyuni, Yusrizal Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Unsyiah.

Kata kunci : model mind mapping, media mindjet mindmanager, analisis vektor

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

Sudariyanti, Yustina, Nursal Phone:

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA MATA PELAJARAN FISIKA

Abstrak. Kata Kunci : Metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS), aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa.

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PADA MATERI GERAK HARMONIK

Anna Hartati MTs Negeri Barabai Abstract

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

ABSTRACT. Candra Rian Irawan 1 & Slamet Priyanto 2 1 & 2

Murniati 1,sainab 2. Kata Kunci : Hasil Belajar Kognitif, IPA Terpadu, Model Pembelajaran Aktif, dan Quiz Team

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn

ABSTRAK. Kata kunci: model pembelajaran rotating trio exchange (RTE), hasil belajar ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

Rusdel Syam, Rini Dian Anggraini, Jalinus No. HP.

ARTIKEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

Ijer.web.id Indonesian Journal on Education and Research - Volume 2 No

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Darmawati, Arnentis dan Henny Julianita Husny Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT

Departement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V.A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 1.1, hlm

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Padang

Kata kunci : Numbered Head Together (NHT), Laboratorium Virtual, hasil belajar

IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

PENERAPAN METODE STAD DISERTAI MEDIA TORSO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI

Sherli Malinda, Nyoman Rohadi dan Rosane Medriati

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

Fatma Kumala 1, Sehatta Saragih 2, Nahor Murani Hutapea 3 No. Hp.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

Key Word : Students Math Achievement, Realistic Mathematics Education, Cooperative Learning Model of STAD, Classroom Action Research.

Dita Tria Putri, Made Sukaryawan, Bety Lesmini Universitas Sriwijaya

Rosdiani SMA Negeri I Sigli Jl. Banda Aceh-Medan, Tijue Kabupaten Pidie Abstrak

Ellinora Simamora ABSTRACT

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X IPA 1 SMA NEGERI 1 MARABAHAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN HASIL BELAJAR MERAKIT PERSONAL KOMPUTER MENGGUNAKAN STRUCTURED DYADIC METHODS (SDM)

Yusra Guru Matematika SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT

ISSN Oleh. (I Dewa Made Warnita) Guru Mata Pelajaran Fisika SMA Negeri 1 Selemadeg

Oleh: ANDREAS CHRISTANTO PERMADI

Wiwin Crisdayanti 1, Sakur 2, Rini Dian Anggraini 3 Contact :

Mukarromah et al., Penerapan Model Pembelajaran...

ABSTRAK. Keyword: Learning outcomes; physics; learning model; contextual; quantum teaching

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVA SDN 4 PEKANBARU

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHEIVEMENT DIVISIONS

Oleh: IMA NUR FITRIANA A

Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pasir Pengaraian ABSTRAK ABSTRACT

Tersedia online di EDUSAINS Website: EDUSAINS, 7 (2), 2015,

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA BIOLOGI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI METODE DEMONSTRASI

PENERAPAN MODEL TGT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR

Oleh: Via Vandella*, Yulia Haryono**, Alfi Yunita**

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STAD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENTS DIVISIONS

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

APPLICATION OF COOPERATIVE LEARNING MODELS TYPE WRITE A ROUND TO IMPROVE THE CAPABILITIES OF WRITING STUDENTS CLASS V SD NEGERI 5 TANJUNG PUNAK

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV DENGAN MENGGUNAKAN MODEL JIGSAW DI SDN 17 PINTI KAYU KETEK SOLOK SELATAN

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 2 KOKAP

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Peningkatan Aktifitas Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Jigsaw

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF BERBANTU SIMULASI PHYSICS EDUCATION TECHNOLOGY (PHET) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

The Efektiveness of the Using Powerpoint Media to Increase Student s Learning Achievement In The Application Concept Quality of Agricultural Subject

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh

ABSTRAK MODEL STAD (STUDIENT TEAMS ACHIEVEMENT DEVISION) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR COGNITIF SISWA

ARTIKEL MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING SEPAKBOLA. Oleh I Made Sudiartha NIM

Dwi Astuti 1, Titi Solfitri 2, Susda Heleni 3 Kontak :

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

Program Studi Pendidikan Matematika

EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI LEARNING START WITH A QUESTION PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA. Binti Anisaul Khasanah 1, Siti Khoiriah 2

JURNAL. Oleh. Naelal Ngiza NIM

PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS TEKS DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

Kata kunci : Model Pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS), Aktivitas, dan Hasil Belajar Siswa ABSTRACT

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

Santi Helmi et al., Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA (Fisika)...

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT

Nora Efmawati Syahrilfuddin, Hendri Marhadi,

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA POSTER UNTUK PESERTA DIDIK KELAS III MI DARUL ULUM PALANGKARAYA TAHUN PELAJARAN

THE USE OF MEDIA HYDROCARBON DOMINO CARD TO IMPROVE STUDENTS LEARNING ACTIVITY AND MASTERY LEARNING AT X.10 CLASS OF SMA NEGERI 5 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Transkripsi:

Asma Yani dkk (2017). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student 315 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FLUIDA Asma Yani *), Elisa, Saminan Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala *E-mail : asmayani84@gmail.com Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa, aktivitas guru dan siswa, keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran, serta respon siswa terhadap penggunaan Model Kooperatif Tipe STAD dalam proses pembelajaran. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan metode kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas X-IPA 1 SMA Negeri 1 Seunagan tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 27 siswa, 3 siswa laki-laki dan 24 siswa perempuan. Data penelitian ini didapatkan dari hasil pre-test dan post-tes siswa, kemudian diolah dengan menggunakan metode statistik dan dijelaskan kembali menggunakan kata-kata. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas guru dan siswa serta keterampilan guru dalam mengelola kelas selama proses belajar mengajar berlangsung, kemudian persentase ketuntasan individual secara keseluruhan meningkat dari siklus 1 sampai siklus 3, serta respon siswa cenderung positif dimana 94% siswa menyatakan senang terhadap dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat di simpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division) dapat meningkatkan hasil belajar fisika siswa pada materi Fluida Statis dikelas X-IPA 1 SMA Negeri 1 Seunagan. Kata Kunci : Model pembelajaran, STAD, fluida. This study aims to know the result of student learning, teacher and student activity, teacher skill in managing learning, and student's response to the use of STAD (Student Team Achievement Division) Cooperative Learning Model in learning process. This type of research is Classroom Action Research Using a quantitative method. The subjects of this study are students of X-IPA 1 SMA Negeri 1 Seunagan academic year 2016/2017 which amounted to 27 students, 3 male students and 24 female students. This research data obtained from the results of pre-test and post-test students, then processed using statistical methods and explained again using words. The result of the research shows that,) the increase of teacher and student activity during the learning process, there is improvement of teacher skill in managing learning from good category to excellent overall percentage of overall mastery increase from cycle 1 to cycle 3. students' responses tend to be positive where 94% of students express happy about learning by using STAD type cooperative learning. Based on this research, it can be concluded that the application of cooperative learning model type STAD (Student Team Achievement Division) can improve student physics learning outcomes on the subject of Static Fluid class X-IPA 1 SMA Negeri 1 Seunagan. Keyword : Learning model, STAD, fluid PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang sengaja dilakukan dengan harapan agar seseorang dapat mengembangkan kemampuan yang ada didalam dirinya (Wiji suwarno, 2006:21). Banyak cara dapat digunakan dalam meningkatkan pendidikan. Salah satunya yaitu dengan adanya pengembangan model pembelajaran. Didunia pendidikan model pembelajaran sangat penting bagi seorang pendidik yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peserta didik saat proses pembelajaran berlangsung.. Berdasarkan observasi dengan beberapa guru fisika di SMAN 1 Seunagan, maka menjadi pertimbangan dari peneliti untuk mengembangkan sebuah model

316 Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Fisika. Vol. 2 No.3 Juli 2017, 315-320 pembelajaran yaitu model pembelajaran kooperatif tipe STAD sebagai daya dukung dalam pelajaran fisika. Hasil penelitian ini diharapkan mampu membuka jendela baru yang lebih baik serta unik bagi peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa di SMA Negeri 1 Seunagan dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD. 2. Mengetahui aktivitas guru dan siswa setelah menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD di SMA Negeri 1 Seunagan 3. Mengetahui kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran kooperatif STAD di SMA Negeri 1 Seunagan 4. Untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe STAD di SMA Negeri 1 Seunagan. Student Teams Achivement Division (STAD) adalah salah satu model pembelajaran yang cocok dalam dunia pendidikan. Model ini merupakan bagian dari pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat menjadikan siswa lebih berpartisipasi dalam proses belajar mengajar. Adapun langkah-langkah model pembelajaran STAD. adalah sebagai berikut: 1. Guru menyampaikan indikator 2. Siswa duduk kedalam kelompok yang telah dibagikan oleh guru 3. Guru menjelaskan materi pembelajaran 4. Siswa melakukan kegiatan kelompok 5. Kuis (evaluasi) 6. Memberi penghargaan ( Rusman 2010:215). METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Seunagan yang beralamat di jeuram Kecamatan Seunagan Kabupaten Nagan Raya pada semester ganjil tahun pelajaran 2016/2017 dengan subjek penelitian yaitu siswa kelas X.IPA 1 SMA Negeri 1 Seunagan sebanyak 27 orang, yang terdiri dari 3 siswa laki-laki dan 25 siswa perempuan. Sedangkan objek dalam penelitian adalah hasil belajar fisika siswa kelas X IPA 1. Data dari penelitian ini didapatkan dari hasil belajar peserta didik, aktivitas guru dan peserta didik, kemampuan guru pada saat mengelola pembelajaran serta tanggapan peserta didik terhadap model pembelajaran yang digunakan. Teknik analisis data menggunakan uji persentase dengan metode kuantitatif sesuai dengan rumus yang dikemukakan oleh Sudijono, 2005:43. HASIL DAN PEMBAHASAN Data dari hasil penelitian diperoleh dari SMA Negeri 1 Seunagan. Penelitian ini dilakukan sebanyak 3 siklus. Masingmasing siklus diadakan sebanyak 1 kali pertemuan. Siklus I Berdasakan hasil belajar siswa setelah menerapkan model STAD terlihat bahwa dari 27 orang siswa terdapat 25 siswa yang tuntas secara individual atau dengan kata lain ketuntasan individual secara keseluruhan pada siklus 1 adalah sebesar 89%, sedangkan ketuntasan klasikal secara keseluruhan yaitu sebesar 71% dimana dari 7 soal terdapat 2 soal yang belum tuntas secara klasikal.

Asma Yani dkk (2017). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student 317 Pengamatan aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung dilakukan sebanyak satu kali per siklus dengan menggunakan instrumen yang telah ditetapkan sebelumnya, selanjutnya Hasil pengamatan tersebut dinyatakan dengan persentase. Kategori waktu yang sesuai apabila waktu yang digunakan sama, kurang atau lebih 1 menit dari alokasi waktu yang telah ditentukan. Ketidaksesuaian tersebut terjadi karena guru masih mengalami kesulitan dalam mengelola kelas. Kemampuan guru dalam mengelola kelas menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD terdiri dari lima bagian yaitu pendahuluan, kegiatan inti, penutup, pengelolaan waktu dan pengamatan suasana kelas Siklus Kedua Siklus 2 merupakan tindak lanjut hasil refleksi pada siklus 1. Berdasarkan refleksi yang ada pada siklus 1, maka guru bersama pengamat menetapkan bahwa tindakan yang dilaksanakan pada siklus 1 perlu perbaikan dan peningkatan agar pelaksanaan siklus 2 dapat mencapai hasil yang lebih baik serta maksimal sesuai dengan yang diharapkan. Berdasakan hasil belajar siswa setelah menerapkan model STAD terlihat bahwa dari 27 orang siswa terdapat 25 siswa yang tuntas secara individual atau dengan kata lain ketuntasan individual secara keseluruhan pada siklus 2 adalah sebesar 93%, sedangkan ketuntasan klasikal secara keseluruhan yaitu sebesar 83% dimana dari 6 soal terdapat 1 soal yang belum tuntas secara klasikal yaitu soal nomor 5 dengan persentase sebesar 81%. Hasil pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa dinyatakan dengan persentase. Kategori waktu yang sesuai apabila waktu yang digunakan sama, kurang atau lebih 1 menit dari alokasi waktu yang telah ditentukan. Kategori tidak sesuai apabila waktu yang digunakan kurang atau lebih 2 menit dari alokasi waktu yang ditentukan. Aktivitas guru dan siswa pada siklus ini sudah jauh lebih baik dari sebelumnya. Pada siklus ini hanya ada 3 aktivitas yang belum sesuai dengan alokasi waktu yang ditentukan yaitu memberi pre-test sebesar 16% dari persentase ideal 18%, meminta siswa untuk melakukan eksperimen sebesar 33% dari persentase ideal 31% dan selanjutnya meminta siswa untuk membuat kesimpulan berdasarkan hasil eksperimen sebesar 8% dari persentase ideal 4%. Siklus Ketiga Siklus 3 merupakan tindak lanjut hasil refleksi pada siklus 2. Berdasarkan refleksi yang ada pada siklus 2, maka guru bersama pengamat menetapkan bahwa tindakan yang dilaksanakan pada siklus 2 perlu perbaikan dan peningkatan agar pelaksanaan siklus 3 dapat mencapai yang maksimal dan optimal sesuai dengan yang diharapkan. Berdasarkan hasil belajar siswa setelah menerapkan model STAD terlihat bahwa dari 27 orang siswa terdapat 26 siswa yang tuntas secara individual atau dengan kata lain ketuntasan individual pada siklus 3 adalah sebesar 96%, sedangkan ketuntasan klasikal yaitu sebesar 86%. pada siklus 3 ini guru telah dapat menerapkan model kooperatif tipe STAD dengan baik. Hal ini ditandai dengan semua aktivitas guru yang sesuai dengan persentase ideal atau efektivitas waktu yang seharusnya digunakan.

318 Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Fisika. Vol. 2 No.3 Juli 2017, 315-320 10 95% 9 85% Grafik 4.1 Persentase Ketuntasan Individual Berdasarkan Grafik 4.1 dapat dijelaskan bahwa, terjadi peningkatan persentase ketuntasan individual secara keseluruhan antara siklus pertama kedua dan ketiga. Pada siklus pertama persentase ketuntasan individual secara keseluruhan yaitu 89%, artinya dari 27 siswa terdapat 24 siswa yang telah tuntas secara individual. Pada siklus kedua ketuntasan individual meningkat menjadi 93%, artinya dari 27 siswa terdapat 25 siswa yang telah tuntas secara individual. Pada siklus ketiga ketuntasan individual meningkat lagi menjadi 96%, artinya dari 27 siswa terdapat 26 siswa yang telah tuntas secara individual. Hal ini terjadi karena guru telah mampu memperbaiki kelemahan mengajar yang terjadi pada setiap siklus, sehingga berpengaruh pada hasil belajar siswa yang meningkat pada setiap siklusnya. 10 8 6 4 siklus I siklus II siklus III siklus I siklus II siklus III siklus I siklus II siklus III siklus I siklus II siklus III Grafik 4.2 Persentase Ketuntasan Klasikal Berdasarkan Grafik 4.2 di atas dapat dijelaskan bahwa adanya peningkatan ketuntasan klasikal secara keseluruhan dari siklus pertama sampai dengan siklus ketiga. Pada siklus 1 persentase ketuntasan klasikal secara keseluruhan hanya mencapai 71%, dimana dari 7 soal terdapat 2 soal yang belum tuntas secara klasikal. Pada siklus kedua persentase ketuntasan klasikal secara keseluruhan meningkat menjadi 83% dimana dari 6 soal terdapat 1 soal yang belum tuntas secara klasikal. Pada siklus ketiga persentase ketuntasan klasikal secara keseluruhan meningkat lagi menjadi 86%, dengan kata lain dari 7 soal hanya terdapat 1 soal yang belum tuntas secara klasikal. Dilihat dari peningkatan ketuntasan individual maupun klasikal, maka dapat dikatakan penerapan model STAD berhasil membantu siswa dalam memahami materi fluida statis. 35% 3 25% 15% 1 5% 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 aktivitas guru aktivitas siswa Grafik 4.3 Aktivitas Guru dan Siswa Siklus I Berdasarkan Grafik 4.3 menjelaskan bahwa persentase aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran sebagian besar sama. Pada siklus 1, untuk kegiatan pada point 1, 3, 5, 7, 10, dan 11 telah sesuai dengan alokasi waktu yang ditetapkan. Pada aktivitas point ke 2 yaitu menyampaikan motivasi belum sesuai dengan alokasi waktu yang ditetapkan dengan persentase sebesar 2% dari persentase ideal 4%. Aktivitas lainnya yang belum sesuai dengan alokasi waktu adalah pada point 4 yaitu saat guru memberikan pre-test dengan persentase aktivitas guru dan siswa sebesar dari persentase ideal 18%, kemudian aktivitas point 6 yaitu pada

Asma Yani dkk (2017). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student 319 saat melakukan eksperimen dengan persentase aktivitas guru dan siswa sebesar 33% dari persentase ideal 31%, aktivitas point 9 yaitu membuat kesimpulan berdasarkan hasil eksperimen sebesar 7% dari persentase ideal 4%, dan yang terakhir adalah aktivitas point 9 yaitu merangkum kembali materi pembelajaran dengan persentase aktivitas guru dan siswa sebesar 2% dari persentase ideal 7%. Hal ini terjadi karena pada siklus pertama guru belum mampu menguasi kelas dengan baik, dan masih canggung saat menyampaikan pelajaran. 35% 3 25% 15% 1 5% 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 aktifitas guru aktifitas siswa Grafik 4.4 Aktivitas Guru dan Siswa Siklus II Berdasarkan Grafik 4.4 untuk aktivitas guru dan siswa pada point 1, 2, 3, 5, 7, 9, 10 dan 11 telah sesuai dengan alokasi waktu yang ditetapkan. Sementara pada point 4, 6 dan 8 belum sesuai dengan alokasi waktu yang ditetapkan yaitu saat guru memberikan pretest dengan persentase aktivitas guru dan siswa sebesar 16% dari persentase ideal 18%, melakukan eksperimen sebesar 33% dari persentase ideal 31%, dan membuat kesimpulan berdasarkan hasil eksperimen dengan persentase aktivitas guru dan siswa sebesar 8% dari persentase ideal 4%. Pada siklus kedua, guru sudah lebih baik dalam mengatur aktivitas mengajarnya, walaupun masih terdapat beberapa aktivitas yang belum sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditetapkan. 4 3 1 1 3 5 7 9 11 Grafik 4.5 Aktivitas Guru dan Siswa Siklus II Grafik 4.5 menjelaskan bahwa kelemahan waktu pelaksanaan pembelajaran pada siklus 2 telah dapat ditangani dengan baik, sehingga pada siklus 3 ini seluruh aktivitas guru dan siswa telah sesuai dengan alokasi waktu yang ditetapkan sebelumnya. Hal ini menggambarkan bahwa guru dan siswa telah mampu mengoptimalkan waktu pembelajaran dengan baik. 4 3 2 1 0 2,65 3,21 3,86 siklus I siklus II siklus III Grafik 4.6 Kemampuan Guru dalam aktifitas guru aktifitas siswa siklus I siklus II siklus III Mengelola Pembelajaran Grafik 4.6 menunjukkan terjadinya peningkatan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dengan menggunakan model STAD dari siklus 1 sampai siklus ke 3. Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa guru semakin terampil dalam mengelola pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran STAD ( Student Team Achievement Division). Jadi dapat dikatakan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD ( Student Team Achievement Division) berhasil membuat siswa tertarik dan semangat mengikuti pembelajaran.

320 Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Fisika. Vol. 2 No.3 Juli 2017, 315-320 Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Nugroho (2009:112) yang menyatakan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD maka hasil belajar siswa semakain meningkat khususnya dipelajaran fisika. Selain itu respon siswa terhadap penggunaan model STAD ini juga sangat positif. Tingginya respon siswa secara tidak langsung dapat membantu siswa mendapatkan pemahaman konsep yang utuh dan bagus. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa, penerapan model STAD pada materi fluida statis dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X- IPA 1 SMA Negeri 1 Seunagan, kemudian aktivitas guru dan siswa sudah mencerminkan penerapan model pembelajaran STAD, hal ini terlihat dari sebagian aktivitas guru dan siswa sudah sesuai dengan alokasi waktu yang ditetapkan, selanjutnya kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dengan menggunakan model STAD tergolong mengalami peningkatan setiap siklusnya, serta respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan model STAD sangat positif. DAFTAR PUSTAKA Nugroho, Hartono. 2009. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Berorientasi Keterampilan Proses. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, Vol.108, No.112, 5 Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persabda Slavin, Robert E. 2005. Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media Sudijono, Anas. 2005. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. Suwarno, Wiji.2006. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jogjakarta: AR- RUZZ.