KONSEP dan MAKNA BELAJAR Belajar dan Pembelajaran Tahun 2013

dokumen-dokumen yang mirip
BY: METTY VERASARI MENGENAL TIPE BELAJAR ANAK (AUDITORY, VISUAL, & KINESTETIK)

Cara setiap siswa untuk berkonsentrasi, memproses dan menyimpan informasi yang baru dan sulit

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF

MENGENAL GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK. Oleh Mansur HR Widyaiswara LPMP Provinsi Sulawesi Selatan

MEMAHAMI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK BAGI PENGEMBANGAN ASPEK SENI ANAK USIA DINI Oleh: Nelva Rolina

TINJAUAN PUSTAKA. seseorang dalam proses pembelajaran (Suparlan, 2004: 31). Di dunia

MODALITAS BELAJAR. Nama : Faridatul Fitria NIM : Prodi/SMT : PGMI A1/ V. : Ringkasan :

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

Available online at Jurnal KOPASTA. Jurnal KOPASTA, 2 (2), (2015) 13-17

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Di era informasi instan dewasa ini, setiap masyarakat membutuhkan informasi,

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Kemampuan Representasi Matematis. a) Pengertian Kemampuan Representasi Matematis

BAB V PENUTUP KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi bagian terpadu dan tak terpisahkan dari peningkatan. yang digunakan dalam proses pembelajaran, kemajuan teknologi dapat

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. penulis akan memaparkan mengenai analisis hasil penelitianyang terdiri dari analisis

BAB II KAJIAN PUSTAKA. siswa. Kemampuan seseorang untuk memahami dan menyerap pelajaran sudah

Desain dan Pengembangan Pelatihan

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Undang-Undang Sistem Pendidikan

BAB II LANDASAN TEORI. Slameto (2010:2), bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. seseorang sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungan dalam memenuhi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tahu terhadap apa yang dilihat, didengar, mereka seolah-olah tak pernah

MODUL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH ( PROBLEM-BASED INSTRUCTION) DILIHAT DARI GAYA BELAJAR DAN KECERDASAN EMOSIONAL

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang disebabkan penyakit, kecelakaan, atau sebab lain yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. diberikan. Setiap anak merupakan individu yang unik, dimana masing-masing dari. menceritakan hal tersebut dengan cara yang sama.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diasumsikan mengacu pada kepribadian-kepribadian, kepercayaankepercayaan,

BAB 2 TEKNIK SNOWBALL THROWING DALAM PEMBELAJARAN BERBICARA. Kiranawati (dalam /2007/11/19/snowballthrowing/)

NAMA : INDANA MARDIANI NIM : KELAS : C PERANAN GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP

MEMAHAMI BELAJAR DAN MASALAHNYA ABK

Strategi Dan Ciri Pengajaran Dalam Menghadapi Perbedaan Modalitas Belajar Dan Peran Utama Guru Dalam Inovasi Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. efisien. 1 Untuk mempermudah siswa dalam menerima materi

Khanti Sebagai Kekuatan Mendidik Bagi Guru TK. Wiska Wijaya NIM Masa usia dini anak merupakan masa keemasan (golden ages), usia 0-8

IDENTIFIKASI GAYA BELAJAR (VISUAL, AUDITORIAL, KINESTETIK) MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS BUNG HATTA

Basic Quantum Teaching & Accelerated Learning

Kata kunci : Gaya Belajar, Siswa Kinestetik, Hasil Belajar

PENDIDIKAN (KEWIRAUSAHAAN) ANAK USIA DINI DALAM AGAMA

BAB I PENDAHULUAN. bahwa pendidikan mempunyai tujuan untuk membentuk manusia yang maju.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Silma Ratna Kemala, 2013

II. TINJAUAN PUSTAKA. Nasution (2008: 93) mengemukakan bahwa gaya belajar atau learning style

MOTIVASI BELAJAR. Tiga aspek motivasi menurut Walgito, yaitu :

BAB II KAJIAN TEORETIS. mencapai sesuatu yang dicita - citakan.. Hal ini menggambarkan bahwa seseorang

KURIKULUM TULIS bimba-aiueo

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada hakikatnya adalah hak bagi setiap individu dan

Rentang perhatian pada anak pra-sekolah sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Ghufron dan Risnawita (2010: 38-39) menjelaskan bahwa:

OPTIMALISASI KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI MEDIA GAMBAR DI TK KARTIKA 1-18 AMPLAS. Yenni Nurdin 1) dan Umar Darwis 2) UMN Al Washliyah

BAB II TINJUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan saat yang penting dalam mempersiapkan

PERSUASIVE SELLING TECHNIC. FREDDY LIONG,MBA,CBA, ACMC

BAB IV ANALISIS IMPLIKASI METODE CANTOL ROUDHOH TERHADAP KEMAMPUAN KEGIATAN BELAJAR MEMBACA DAN MENULIS ANAK DI LEMBAGA PENDIDIKAN PRA SEKOLAH ROUDHOH

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN WHOLE BRAIN PADA MATAA KULIAH TELAAH MATEMATIKA SD

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa dapat diungkapkan secara lisan maupun tulisan. Penggunaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti

PENGARUH MODEL QUANTUM TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA. Hidayah Ansori, Rezqy Amalia

HUBUNGAN POLA ASUH TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR ANAK DI RA/BA KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2010 / 2011 SKRIPSI

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan temuan yang diperoleh dari hasil penelitian, didapat kesimpulan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pengetahuan dan kecakapan. Menurut Wina Sanjaya (2006:113) belajar. di dalam laboratorium maupun dalam lingkungan alamiah.

BAB I PENDAHULUAN. membekali peserta didik dengan kompetensi kompetensi yang sesuai dengan

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP DAN GAYA BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum, semua aktivitas yang melibatkan psiko-fisik yang menghasilkan

sampai dengan penggunaan metode pembelajaran yang tepat.

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (UU R.I. No. 20 Tahun 2003,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. a. Pengertian Pembelajaran Langsung

BAHAGIA BELAJAR BAHAGIA MINAT MEMBANGUN KARAKTER BELAJAR ANAK GENERASI PEMBELAJAR MANDIRI SEPANJANG HAYAT TUJUAN HIDUP MANUSIA

BAB II VARIASI PEMBELAJARAN DAN HASIL BELAJAR SISWA

I. PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran Biologi, siswa dituntut tidak hanya sekedar tahu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta rohani agar anak. diselenggarakan pada jalur formal, nonformal maupun informal.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Belajar Pengertian Belajar Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

JUDUL : Pembelajaran Dengan Multimedia

Sample. Jl. Kepribadian V/5 Semarang Born on : 05 Mei 2005 WP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dina Herawati, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembela jaran IPS berkaitan dengan kehidupan manusia yang

SURAKARTAA. SKRIPSI persyaratan. Sarjana S-1. Disusun Oleh : DWI A USIA DINI

MENULIS ITU BERCERITA!

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Bab V ini berisi simpulan dan saran. Simpulan didasarkan pada hasil

BAB I PENDAHULUAN. hidup di zaman yang serba sulit masa kini. Pendidikan dapat dimulai dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah proses pembinaan tumbuh

Penyuluhan Perkembangan Anak Usia Dini dan Anak Hyperactive Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan. Chr Argo Widiharto, Suhendri, Venty.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini merupakan program pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. sejajar atau menyeluruh agar dapat menghasilkan insan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. membantu mengembangkan seluruh potensi dan kemampuan fisik,

BAB II. Kajian Pustaka

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KATA PENGANTAR. Palangkaraya, 09 Maret Penulis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kemampuan terbatas dalam belajar (limitless caoacity to learn ) yang

BAB II KAJIAN TEORI. tanggap, mengerti benar, pandangan, ajaran. 7

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pengajaran yang banyak menggunakan verbalisme atau ceramah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini mendasari jenjang pendidikan selanjutnya.

BELAJAR EFEKTIF DAN EFISIEN. By ABDULKHOLID.S.Psi. I. PENGERTIAN dan PRINSIP BELAJAR. A. Pengertian Belajar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

KONSEP dan MAKNA BELAJAR Belajar dan Pembelajaran Tahun 2013

Anak Belajar dari Kehidupannya Children Learn What They Live (by Dorothy Law Nolte) Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki. Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi. Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, ia belajar rendah diri. Jika anak dibesarkan dengan penghinaan, ia belajar menyesali diri. Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri. Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri. Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargai. Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baiknya perlakuan, ia belajar keadilan. Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, ia belajar kepercayaan. Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia belajar menyenangi dirinya. Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan.

BELAJAR PADA ANAK Manusia dilahirkan lemah agar manusia belajar Periode ketidakmatangan mengharuskan anak-anak belajar agar dapat bertahan dalam banyak lingkungan fisik yang berbeda Proses belajar alamiah pertama adalah mengamati (observasi) Semakin banyak indra yang dirangsang semakin kuat dan cepat otak menangkap informasi tersebut. Semakin banyak bergerak semakin cerdas Koordinasi tangan dan mata akan terus terbentuk setiap gerakan adalah kejadian sensoris-motoris yang berkaitan dengan pemahaman kita akan dunia fisik

MASALAH DISIPLIN Ketegasan pada anak diperlukan di awal-awal usia anak sehinga tidak banyak menghukum kelak. Yang mendukung untuk dipercaya anak masalah kredibilitas orangtua Jangan menggunakan otoritas Gunakan reward

FOKUS PADA ENERGI POSITIF Hati-hati : berkata dan bertindak. Setiap perkataan dan perbuatan yang diulang, pikiran bawah sadar akan menunjukkan sebuah fakta kebenaran Jangan malas, jangan nakal, jangan bodoh maka akan menjadi sebaliknya. Apalagi kalau mengatakan secara langsung malas maka malah jadi malas Ganti dengan kalimat positif

POWER OF WORD Bila kecewa, ungkapkan perasaan bukan menyerang Jangan mengatakan yang negatif di depan anak akan menguatkan hal yang negatif Jika menemui kesulitan dalam diri anak atau perilakunya, gunakan KALIMAT POSITIF Melihat pada hal yang positif dan dapat dikembangkan meningkatkan konsep diri Ganti dengan kalimat positif

1. Karena kita tidak tahu proses belajar yang benar 2. Karena kita tidak pernah belajar, diajar, atau mengajarkan cara belajar yang benar 3. Karena gaya mengajar tidak sejalan dengan gaya belajar

KITA BELAJAR: 10% DARI APA YANG KITA BACA 20% DARI APA YANG KITA DENGAR 30% DARI APA YANG KITA LIHAT 50% DARI APA YANG KITA LIHAT & DENGAR 70% DARI APA YANG KITA KATAKAN 90% DARI APA YANG KITA KATAKAN & LAKUKAN Vernon A. Magnesen Dikutip dalam Quantum Teaching Oleh Bobbi De Porter, Mark Reardon, & Sarah S. Nourie

Pengertian Belajar Tradisional : belajar adalah menambah dan mengumpulkan sejumlah pengetahuan (Nasution, 1980). Moh. Surya (1997) : belajar dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Witherington (1952) : belajar merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respons yang baru berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan. Crow & Crow dan (1958) : belajar adalah diperolehnya kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap baru.

Ciri ciri kegiatan belajar 1. Adanya kemampuan baru atau perubahan. Perubahan tingkah laku bersifat pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotorik), maupun nilai dan sikap (afektif). 2. Perubahan itu tidak berlangsung sesaat saja melainkan menetap atau dapat disimpan. 3. Perubahan itu tidak terjadi begitu saja melainkan harus dengan usaha. Perubahan terjadi akibat interaksi dengan lingkungan. 4. Perubahan tidak semata-mata disebabkan oleh pertumbuhan fisik/ kedewasaan, tidak karena kelelahan, penyakit atau pengaruh obat-obatan.

Faktor yang mempengaruhi belajar 1. Faktor internal (endogen): a. faktor fisiologis; kematangan fisik, keadaan indra. b. faktor psikologis; motivasi, emosi, sikap, minat, bakat, intelegensi, kreativitas 2. Faktor eksternal (eksogen): a. faktor sosial b. Faktor nonsosial

Faktor pendorong manusia memiliki keinginan untuk belajar 1. Adanya dorongan rasa ingin tahu 2. Adanya keinginan untuk menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sebagai tuntutan zaman dan lingkungan sekitarnya. 3. Mengutip dari istilah Abraham Maslow bahwa segala aktivitas manusia didasari atas kebutuhan yang harus dipenuhi dari kebutuhan biologis sampai aktualisasi diri. 4. Untuk melakukan penyempurnaan dari apa yang telah diketahuinya. 5. Agar mampu bersosialisasi dan beradaptasi dengan lingkungannya. 6. Untuk meningkatkan intelektualitas dan mengembangkan potensi diri. 7. Untuk mencapai cita-cita yang diinginkan. 8. Untuk mengisi waktu luang.

PRINSIP BELAJAR EFEKTIF Belajar harus mempunyai tujuan yang jelas dan terarah Tujuan belajar merupakan kebutuhan bukan paksaan orang lain Belajaar harus disertai niat, hasrat, dan kemauan yang kuat untuk mencapai tujuan Dalam mencapai tujuan belajar, pasti akan menghadapi bermacam macam hambatan atau kendala sehingga perlu ketekunan berusaha.

Bukti bahwa seseorang sudah belajar ditandai adanya perubahan perilaku dari tidak tahu menjadi tahu dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Belajar akan memperoleh perubahan sikap, disamping dari tujuan pokok Belajar adalah proses aktif sehingga perlu interaksi antara individu dan lingkungan Belajar akan lebih berhasil apabila berbuat atau melakukan sesuatu (learning by doing)

Belajar harus mencakup aspek knowledge, affective, dan psychomotor. Belajar perlu ada bimbingan dan bantuan orang lain. Belajar perlu insight atau tilikan atau pemahaman tentang hal hal yang dipelajari sehingga diperoleh pengertian. Belajar memerlukan latihan dan ulangan agar sesuatu yang dipelajari dapat dikuasai. Belajar dapat dikatakan berhasil apabila dapat menerapkan dalam bidang praktik sehari hari.

visual - Bicaranya cepat,nada suara tinggi,gerak gerik cepat - Pembaca cepat dan tekun - Ketika berpikir mata ke atas - Penampilan sangat rapi, trendy - Pernafasan dada - Pandang matanya

Visual Learner 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Pastikan anak/siswa membaca bahan-bahan bacaan yang disediakan sebelum memasuki ruang kelas, sehingga Anda memahami pembicaraan yang dilakukan. Berikan materi tertulis, misalnya diagram atau grafik. Gunakan alat peraga video atau komputer agar kepekaan visual Siswa terstimulasi. Apabila Siswa mulai bosan dengan penjelasan lisan, berkatalah: Perhatikan ini... Sambil menunjukan peragaan atau gambar. Buat catatan. Catatan akan membantu mengingat hal-hal penting yang telah didengar. Gambarlah diagram konsep yang siswa pelajari; bagi VL satu gambar nilainya sama dengan ribuan kata-kata. Gunakan Mind-Mapping. Gunakan warna untuk menandai hal-hal penting. Ajak anak untuk mencoba mengilustrasikan ide-idenya ke dalam gambar.

auditory - Bicaranya sedang, gerak gerik biasa - Nada suaranya mengalun dan berirama seperti bernyanyi - Ketika berpiki mata melihat ke kiri / kanan - Penampilan biasa - Berbicara ada intonasinya - Pernafasan di dada / diafragma - Berkomunikasi dengannya menggunakan telinga

Auditory Learner 1. Jelaskan dengan detil tentang penjelasan suatu tulisan, diagram, maupun grafik. 2. Gunakan peralatan audio dan computer yang menggunakan suarasuara untuk menstimulasi kepekaan pendengaran. 3. Apabila siswa mulai bosan dengan melihat-lihat diagram, katakanlah: Dengarkan saya baik-baik,,, 4. Manfaatkan musik klasik atau jazz untuk menenangkan diri karena terlalu banyak menyerap pelajaran. Hindari menperdengarkan lagulagu, berita dari radio, atau lainnya yang dapat mengganggu konsentrasi bila sedang membaca. 5. Pastikan siswa menulis/,mencatat, untuk membantu mengingat sesuatu yang telah mereka dengar/pelajari. 6. Arahkan siswa untuk mendiskusikan konsep baru. Berbicara dan mendengarkan akan mampu membantu mengintegrasikan ide baru. 7. Bacalah dengan suara terdengar. Seringlah menjelaskan dengan lisan, walau sendiri. Seolah-olah sedang menjelaskan kepada orang lain atau diskusi. (bila tidak ada teman). 8. Pastikan Saat dikelas, mereka mendengar penjelasan guru baikbaik...(pay close Attention) 9. Biarkan Siswa merekam materi pelajarannya ke dalam kaset dan dorong dia untuk mendengarkannya sebelum tidur. 10. Diskusikan ide dengan siswa secara verbal.

kinestetik - Bicaranya lambat, gerak gerik lambat - Nada suaranya rendah dan datar - Ketika berpikir mata melihat ke bawah (mengakses perasaan) - Penampilan seenaknya (yang penting nyaman) - Tidak dapat duduk diam - Tulisan jelek - Pernafasan di perut

Kinesthetic Learner 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Ciptakan situasi belajar atau yang memfasilitasi aktivitas fisik. Buatlah diagram untuk mengilustrasikan konsep yang abstrak. Carilah tempat belajar yang bisa memfasilitasi aktivitas fisik, misalnya dekat dengan sarana olah raga. Bila siswa mulai bosan, berkatalah: Ayo coba lakukan/kerjakan latihan... Izinkan siswa sesekali berdiri atau berjalan-jalan sedikit, bila sedang membaca atau menulis. Buatlah catatan. Gerakan menulis akan membuat suasana berbeda daripada hanya mendengar. Catatan ini sekaligus dapat dimanfaatkan untuk mengingat kembali. Jangan paksakan siswa untuk belajar sampai berjam-jam. Ajak Siswa untuk belajar sambil mengeksplorasi lingkungannya (contohnya: ajak dia baca sambil bersepeda, gunakan obyek sesungguhnya untuk belajar konsep baru). Izinkan anak untuk mengunyah permen karet / ngemil pada saat belajar.

Sekian dan semoga bermanfaat! Badarudin, S.Pd. HP. 081313400558 BB. 2A8FD4F0