BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Data hasil penelitian ini berbentuk skor yang diperoleh dari alat ukur berupa angket tentang hubungan status sosial dengan interaksi sosial siswa di SMP Negeri 9 Kota Gorontalo. Data penelitian ini diolah berdasarkan hipotesis penelitian, dengan menggunakan teknik pengujian pengolahan statistika uji validitas dan reabilitas, uji normalitas data, analisis regresi dan korelasi linier sederhana. Pengolahan ini bertujuan untuk memperoleh nilai numerik tentang hubungan status sosial dengan interaksi sosial siswa. 4.1.2 Pengujian Normalitas Data Variabel X (Status Sosial) Dari hasil perhitungan didapatkan bahwa = dan =. Dengan kriteria pengujian :, maka data tidak berdistribusi normal, maka data berdistribusi normal. Ternyata dari hasil perhitungan didapatkan bahwa, dimana sehingga dapat disimpulkan bahwa data variable X berdistribusi normal. 4.1.3 Pengujian Normalitas Data Variabel Y (Interaksi Sosial)
Dari hasil perhitungan didapatkan bahwa = dan =. Dengan kriteria pengujian :, maka data tidak berdistribusi normal, maka data berdistribusi normal. Ternyata dari hasil perhitungan didapatkan bahwa, dimana sehingga dapat disimpulkan bahwa data variable Y berdistribusi normal. Berdasarkan uji normalitas data variabel XY berdistribusi normal untuk itu hipotesis menggunakan uji t. 4.1.4 Pengujian Linieritas Berdasarkan analisis regresi diperoleh regresi. = 65,71 2,35X. Hasil ini mengandung makna bahwa setiap terjadi perubahan peningkatan pada variabel X,, maka akan diikuti oleh perubahan peningkatan rata-rata sebesar 2,35 pada variabel Y. Hal ini berarti jika terjadi perubahan pada indikator status sosial,maka diikuti perubahan pada indikator interaksi sosial siswa. Persamaan regresi ini dapat dinyatakan berbentuk linier atau tidak, dapat pada grafik berikut : 4.1.5 Pengujian Hipotesis Berda sarkan perhitungan
korelasi antara variabel status sosial (X) dan interaksi sosial siswa (Y) diperoleh koefisien r = 0,972 dan = 0,94. Uji signifikan koefisien korelasi memperoleh hasil perhitungan diperoleh harga t hitung sebesar 24,45. Sedangkan dari daftar distribusi t pada taraf nyata 5% diperoleh t (0,95)(38)= 1,68. Ternyata harga t hitung lebih besar dari t daftar, atau harga berada di luar daerah penerimaan, sehingga dapat disimpulkan bahwa ditolak dan menerima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa koefisien korelasi signifikan. H 0-24,45 24,45 H 1-1,68 0 1,68 H 1 Gambar 1: Kurva Penerimaan dan Penolakan Hipotesis (X dan Y) 4.2 Pembahasan
Status sosial yang baik akan berpengaruh pada interaksi sosial siswa, Status sosial diartikan sebagai kedudukan (Soekanto 2001: 214). Sumber : (http://id.shvoong.com/societyand-new/2232590-pengaruh-status-sosial/#ixzz2mgjcmore) di akses pada tanggal 22 Juli 2013 pukul 11.00 Wita. Status adalah tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial. Sedangkan status sosial artinya posisi seseorang dalam masyarakat dilihat dari hubungannya dengan orang lain dari segi lingkungan pergaulannya, prestasi, dan hak serta kewajibannya. secara spesifik status sosial biasanya dihubungkan dengan tingkat pendidikan atau jabatanya dalam pemerintahan. Menurut weber (dalam Soekanto 2003:248) untuk mencapai kedudukan atau status tertentu diperlukan pendidikan tertentu maka dasar dari status sosial adalah faktor ekonomi dan pendidikan. Jadi status sosial adalah kedudukan atau posisi seseorang dalam masyarakat dilihat dari tingkat pendidikannya dan perannya (hak dan kewajiban) dalam masyarakat dan tingkat kekayaan seperti penghasilan, harta benda dan sebagainnya. Penelitian ini termasuk penelitian hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel bebas yang diteliti ikut menentukan variabel terikat. Adapun variabel pada penelitian ini adalah variabel bebas Status Sosial (X) dan variabel terikat Interaksi Sosial Siswa (Y). Dari Hasil pengujian hipotesis pada variabel X dan Y bahwa persamaan Ŷ 65,71 2,35X yang telah teruji keberartian pada α = 0,05 merupakan hubungan yang berlaku pada populasi. Berdasarkan sampel yang diambil dari populasi yang bersangkutan. Bahwa antara status sosial
dengan interaksi sosial siswa mengalami penaikan. Persamaan ini mengandung makna bahwa setiap terjadi perubahan peningkatan, apabila variabel X atau status sosial meningkat 1 maka akan diikuti variabel Y atau interaksi sosial siswa turun 2,35. Jadi semakin tinggi nilai status sosial maka akan semakin rendah nilai interaksi sosial siswa, regresi hubungan antara status sosial dengan interaksi sosial siswa berbentuk regresi linier dimana hal ditunjukan dengan nilai F hitung yang diperoleh pada kurva. Dalam Uji signifikan koefisien korelasi memperoleh hasil perhitungan diperoleh harga t = 24,45 atau diperoleh t (0,95)(38)= 1,68.atau t hitung lebih besar dari t daftar, atau harga berada di luar daerah penerimaan, sehingga dapat disimpulkan bahwa ditolak dan menerima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa koefisien korelasi signifikan. Selanjutnya, melalui hasil pengujian koefisien sederhana, maka diperoleh harga r = 0,972 dengan koefisien determinasi sebesar 94 atau 94 %, sedangkan berdasarkan hasil uji koefisien korelasi yang telah dianalisis yang dihubungkan dengan kriteria pengujian statistika t bahwa lebih besar dari pada t daftar atau harga berada di luar daerah penerimaan. Maka ditolak dan diterima, dalam arti hubungan status sosial dengan interaksi sosial siswa SMP Negeri 9 Kota Gorontalo berarti.