BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dikembangkan atas dasar perluasan mandat (Wider Mandate) dari IKIP

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil Penelitian.. Sejarah Universitas Negeri Gorontalo Universitas Negeri Gorontalo (UNG) merupakan universitas yang dikembangkan atas dasar perluasan mandat (Wider Mandate) dari IKIP Negeri Gorontalo. Keberadaan Universitas Negeri Gorontalo dimulai dari Junior College FKIP Universitas Sulawesi Utar-Tengah (UNSULUTTENG) Manado di Gorontalo berdasarkan surat Keputusan pejabat Rektor UNSULUTTENG di Gorontalo berdasarkan Surat Keputusan Menteri PTIP nomor 67 tahun 963 tanggal Juli 963, IKIP Manado Cabang Gorontalo berdasarkan Surat Keputusan Menteri PTIP Nomor 4 tahun 965 tanggal 8 Juni 965, FKIP UNSRAT Manado di Gorontalo berdasarkan Keppres nomor 70 tahun 98 tanggal 7 September 98, STKIP Gorontalo berdasarkan Kepres RI nomor 9 tahun 993 tanggal 6 Januari 993, IKIP Negeri Gorontalo berdasarkan Kepres RI nomor 9 tahun 00 tanggal 5 Februari 00. Perubahan IKIP Negeri Gorontalo Menjadi Universitas Negeri Gorontalo ditetapkan dengan surat Keputusan Presiden RI nomor 54 tahun 004 tanggal 3 Juni 004. Hari lahir UNG ditetapkan sama dengan lahirnya cabang FKIP UNSULUTTENG di Gorontalo yaitu, tanggal September 963

2 sebagaimana dinyatakan dalam surat keputusan menteri PTIP nomor 67 tahun 963 tanggal Juli Pengantar Fakultas/Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Negeri Gorontalo merupakan Fakultas ke-delapan yang baru dibentuk berdasarkan surat Keputusan Raktor Universitas Negeri Gorontalo Nomor: 8/H47.A/OT/009 tentang Pembentukan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo tanggal 7 Maret 009, Fakultas Ekonomi dan Bisnis membina 3 (tiga) Jurusan dan 5 (lima) Program Studi baik Program Pendidikan Setingkat Strata Satu (S) maupun Non Kependidikan Setingkat Diploma Tiga (D3). Disamping itu berdasarkan MOU dengan Universitas Padjajaran Bandung menyelenggarakan Program Studi S Akuntansi dan Manajemen berdasarkan Surat Keputusan Rektor Nomor:45/H47.A/OT/007. Visi dan Misi jurusan pendidikan ekonomi yaitu:. Visi Program studi pendidikan ekonomi yang unggul dan inovatif.. Misi - Menyelenggarakan program pendidikan dan pengajaran, yang unggul dan inovatif dalam bidang ilmu pendidikan ekonomi. - Menyelenggarakan penelitian dan pengkajian keilmuan yang unggul dan inovatif dalam bidang ilmu pendidikan ekonomi.

3 - Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat yang unggul dan inovatif dalam bidang ilmu pendidikan ekonomi. 3. Tujuan - Mengembangkan kurikulum yang inovatif dalam mendukung program pendidikan dan pengajaran dalam bidang ilmu pendidikan ekonomi. - Mewujudkan program pembelajaran kontekstual yang unggul dan inovatif dalam bidang ilmu pendidikan ekonomi - Meningkatkan jumlah dan mutu penelitian, pengkajian dan pengembangan dalam bidang pendidikan ekonomi yang unggul dan inovatif. - Mengimplementasikan program pembelajaran kontekstual dan hasil-hasil penelitian bidang pendidikan ekonomi dalam kegiatan pengabdian masyarakat.. Deskripsi Hasil Penelitian.. Deskripsi Data Variabel X (Kepribadian Dosen) Data yang dikumpul dari penyebaran angket pada responden yang berada di Jurusan Pendidika Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo, menujukkan bahwa harga median = 33,64, modus = 33,49, rata-rata (X) = 36,49 serta simpangan baku = 8,4, untuk perhitungan terlampir.

4 Deskripsi tentang distribusi frekuensi variabel X tentang kepribadian dosen di Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo dapat dilihat pada tabel berikut ini: Table 7 Distribusi pengamatan variabel X No. Kelas Interval Frekuensi Jumlah 35 Tabel di atas menunjukkan bahwa banyaknya responden yang menjawab diatas angka 33 sampai 35 yaitu 7 responden, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut ini: ,5 9,5 3,5 35,5 38,5 4,5 44,5 Gambar 3. Histrogram data kepribadian dosen

5 dengan adanya grafik diatas, dapat dilihat bahwa lebih banyak responden yang menjawab pada batas kelas 3,5 yaitu dengan frekuensi 7, kedua menjawab pada 9,5 dengan frekuensi 0, ketiga yang menjawab pada 35,5 dengan frekuensi 3, keempat yang menjawab 38,5 dengan frekuensi sedangkan untuk yang menyang menjawab pada batas kelas jawab 6,5, 4,5 dan 44,5 yaitu masing-masing menjawab frekuensi... Deskripsi Data Variabel Y (Motivasi Belajar Mahasiswa) Untuk variabel Y motivasi belajar mahasiswa, sesuai dengan perhitungan pada lampiran 4 mempunyai skor sebagai berikut: median = 3,3, modus = 3,78, rata-rata (X) = 30,70 serta simpangan baku = 6,0. Deskripsi tentang distribusi frekuensi skor data motivasi belajar mahasiswa (variabel Y) dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel. 8. Distribusi pengamatan variabel Y No. Kelas Interval Frekuensi Jumlah 35

6 Dari data di atas menunjukkan bahwa lebih banyak respoden yang menjawab diatas angka 30 sampai 33. untuk lebih jelasnya distribusi frekuensi variabel Y dapat dilihat pada grafik berikut ini: ,5 7,5,5 5,5 9,5 33,5 37,5 Gambar 4. Histogram Data Motivasi Belajar Mahasiswa dengan adanya grafik diatas, dapat dilihat bahwa lebih banyak responden yang menjawab pada batas kelas 5,5 dengan 0 frekuensi, pada batas kelas 9,5 dengan 7 frekuensi, 33,5 dengan 6 frekuensi, 37,5 dengan 5 frekuensi,,5 dengan 4 frekuensi, 7,5 dengan frekuensi, sedangkan pada batas kelas 3,5 yaitu dengan frekuensi..3 Pengujian Persyaratan Analisis Untuk kepentingan pengujian normalitas data digunakan uji chi kuadrat (X ). Pengujian ini dilakukan untuk X (kepribadian dosen) dan Y (motivasi belajar mahasiswa).

7 .3. Uji Normalitas Data Variabel X Hasil perhitungan normalitas data variabel X pada lampiran 5 menunjukkan harga X hitung = 9,3. selanjutnya hasil perhitungan dibandingkan dengan X daftar dengan syarat terima hipotesis populasi berdistribusi normal, jika X hitung< X daftar dengan taraf nyata a = 0,05 dan dk = k-3. Dari daftar distribusi chi kuadrad diperoleh harga X daftar = 9,49 dengan a = 0,05 dan dk = 4. Ternyata harga X hitung lebih kecil dari X daftar (9,3 < 9,49). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini berasal dari populasi yang berdistribusi normal..3. Uji Normalitas Data Variabel Y Hasil perhitungan variabel Y menunjukan harga X hitung sebesar 7,0. selanjutnya hasil perhitungan dibandingkan dengan X daftar dengan syarat terima hipotesis populasi berdistribusi normal, jika X hitung < X daftar dengan taraf nyata a = 0,05 dan dk = k-3. Dari daftar distribusi chi kuadrat diperoleh harga X daftar = 9,49 dengan a = 0,05 dan dk = 4. Ternyata harga X hitung lebih kecil dari X daftar (7,0 < 9,49). dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini berasal dari populasi yang berdistribusi normal..4 Pengujian Hipotesis Untuk pengujian hipotesis pada penelitian ini digunakan pengujian terhadap persamaan regresi linier sederhana, tingkat signifikasi dan lineritas persamaan regresi, analisis korelasi, signifikasi (keberatian).

8 .4. Mencari persamaan regresi untuk mencari persamaan regresi digunakan rumus Ŷ a bx, sehingga dari hasil perhitungan pada lampiran 6 diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Yˆ, 0,58,.4. Tingkat signifikasi dan lineritas persamaan regresi Berdasarkan criteria pengujian untuk uji lineritas yang telah ditetapkan pada lampiran 6 bahwa F daftar diperoleh dari F> F (-a)(k-.n-k). Jika digunakan taraf nyata a = 0.05 maka F (-0.05)( ) atau F (0.95)(4.9) =,6. Ternyata harga F hitung lebih kecil dari F daftar (0,77 <,6), sehingga dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi Yˆ, 0,58. berbentuk linier. Selanjutnya, untuk uji keberartian telah ditetapkan criteria pengujian bahwa F daftar dapat diperoleh dari F > F (-a)(.n-). Jika digunakan taraf nyata a = 0,05 maka F (-0,05)(.35-) atau F (-0,95)(.33) =,37(ditentukan dengan interpolasi). Ternyata harga F hitung lebih besar dari F daftar (5,74 >,37), sehingga dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi linier tersebut diatas benar-benar signifikan (berarti)..4.3 Analisis korelasi Dari hasil perhitungan pada lampiran 6 diperoleh koefisiensi korelasi sebesar r = 0,38.

9 .4.4 Koefisien determinasi Dari hasil perhitungan pada lampiran 6 koefisien determinasi bahwa hubungan antara variabel X (kepribadian dosen) dan variabel Y (motivasi belajar mahasiswa) sebesar 4,76%. sisanya 85,4% berasal dari faktor lain..4.5 Uji Signifikasi (keberatian) Dari hasil perhitungan pada lampiran 6 diperoleh harga t hitung sebesar,56 sedangkan pada tabel distribusi t pada taraf nyata 5% diperoleh t (- ½α)(n-) = t (-0,05)(35-) atau t (0,975)(33) =,04 (ditentukan dengan interpolasi). Ternyata harga t hitung lebih besar dari t daftar (,56>,04) atau harga t hitung berada diluar daerah penerimaan H 0 atau berada di daerah penerimaan H dengan demikian hipotesis H diterima sedangakan Hipotesis H 0 ditolak. sehingga dapat disimpulkan bahwa keofisien korelasi di atas benar-benar signifikan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada berikut ini: Gambar 5. Kurva Normal

10 .5 Pembahasan Kepribadian dosen merupakan salah satu faktor yang menunjang keberhasilan mahasiswanya dengan bermacam model karekter yang dimiliki oleh setiap dosen. Namun kadangkala kepribadian ini bisa berdampak positif maupun dampak negatif pada motivasi belajar mahasiswa. Misalnya pada dampak positifnya, mahasiswa lebih bersemangat, dan bahkan gairah untuk belajarnya juga tinggi. Sedangkan pada sisi negatifnya, mahasiswa cenderung malas, kurang bergairah untuk belajar, dan pada akhirnya berpengaruh pada indeks prestasi mahasiswa. Di Jurusan Pendidika Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo tempat penelitian yang dilakukan peneliti, bahwa kurangnya motivasi belajar mahasiswa dipengaruhi oleh kepribadian dosen. Dimana koefisien korelasi diperoleh 0,38. ini berarti pengaruh kepribadian dosen terhadap motivasi belajar mahasiswa sebesar 4,76% sedangkan sisanya 85,4% berasal dari faktor lain. pengaruh yang diperoleh ini hanya berlaku untuk sampel sebesar 35 orang dan jika dilakukan pengujian untuk seluruh populasi sebesar 4 orang, maka hubungan yang ditemukan sebesar 0,38 menunjukkan pengaruh, hal ini terlihat dimana t hitung >t daftar (uji signifikan), dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kepribadian dosen berpengaruh terhadap motivasi belajar mahasiswa.