Penyakit yang tidak dapat disembuhkan dan tidak ada obatnya, kematian tidak dapat dihindari dalam waktu yang bervariasi. (Stuard & Sundeen, 1995).

dokumen-dokumen yang mirip
PENYAKIT TERMINAL PERBEDAAN ANAK DENGAN DEWASA DALAM MENGARTIKAN KEMATIAN, 1. Jangan berfikir kognitif dewasa dengan anak tentang arti kematian

spiritual Firdawsyi nuzula, S.Kp.,M.Kes Akademi kesehatan rustida prodi diii keperawatan

KEHILANGAN DAN BERDUKA. Adalah suatu situasi aktual maupun potensial yang dapat dialami individu ketika

Pengertian Kehilangan adalah perubahan dari sesuatu yang ada menjadi tidak ada atau situasi yang diharapkan terjadi tidak tercapai. Kehilangan dapat d

BERDUKA DAN KEHILANGAN. Niken Andalasari

Perkembangan Sepanjang Hayat

ASUHAN KEPERAWATAN KEHILANGAN DAN BERDUKA

Selamat Membaca dan Memahami Materi Rentang Perkembangan Manusia II

PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA RUMAH SAKIT UMUM KELAS D KOJA Jl. Walang Permai No. 39 Jakarta Utara PANDUAN ASESMEN PASIEN TERMINAL

Dying & Bereavement. Unita Werdi Rahajeng, M.Psi

SURAT PERNYATAAN JANGAN DILAKUKAN RESUSITASI ( DO NOT RESUCITATE )

Selamat Membaca dan Memahami Materi Rentang Perkembangan Manusia II

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar belakang. Penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, stroke, kanker,

BAB I PENDAHULUAN. 1 Totok S. Wiryasaputra, Pendampingan Pastoral Orang Sakit, Seri Pastoral 245, Pusat Pastoral Yogyakarta,

TUJUAN WAWANCARA MEDIS

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PROSES TERJADINYA MASALAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN TEORI PERILAKU KEKERASAN. tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri,

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TERMINAL

BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. operasi melalui tiga fase yaitu pre operasi, intraoperasi dan post. kerja dan tanggung jawab mendukung keluarga.

PENGERTIAN TUJUAN. Kriteria Penyakit Terminal 04/06/2012. Joko Susanto Akademi Keperawatan Kabupaten Lamongan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kadar gula darah, dislipidemia, usia, dan pekerjaan (Dinata, dkk., 2015). Angka

Penyakit terminal. Tidak dapat disembuhkan Berakhir dengan kematian

IDENTIFIKASI PASIEN TERMINAL

KONSEP KEHILANGAN DAN BERDUKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemui

BAB 1 PENDAHULUAN. Perawatan anak telah mengalami pergeseran yang sangat mendasar, anak sebagai

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. negara-negara maju penyebab kematian karena kanker menduduki urutan kedua

KELAHIRAN Kelahiran: - Suatu kerahasiaan hidup yang menimbulkan kekaguman dan perhatian periode memberikan harapan baik - Menjaga kontinuitas manusia

Respons Orang Tua Korban Pembunuhan terhadap Pembunuh Anak Tunggalnya

KONSEP HOSPITALISASI. BY: NUR ASNAH, S.Kep.Ns.M.Kep

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sakit merupakan keadaan dimana terjadi suatu proses penyakit dan

BAB I PENDAHULUAN. Pasien dengan penyakit kronis pada stadium lanjut tidak hanya mengalami

BAB II KONSEP DASAR A. PENGERTIAN. Halusinasi adalah suatu persepsi yang salah tanpa dijumpai adanya

BAB I PENDAHULUAN. xiv

MEKANISME KOPING BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN KEMOTERAPI DI RUANG KEMOTERAPI RS URIP SUMOHARJO LAMPUNG

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN RESIKO BUNUH DIRI DI RSJD. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. Oleh : AGUNG NUGROHO

BAB I PENDAHULUAN. Pencapaian utama masa dewasa awal berkaitan dengan pemenuhan. intimasi tampak dalam suatu komitmen terhadap hubungan yang mungkin

PENERIMAAN KELUARGA PASIEN SKIZOFRENIA YANG MENJALANI RAWAT INAP NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Pengalaman positif maupun negatif tidak dapat dilepaskan dalam. kehidupan seseorang. Berdasarkan pengalaman-pengalaman tersebut

BAB II LANDASAN TEORI Hospitalisasi atau Rawat Inap pada Anak Pengertian Hospitalisasi. anak dan lingkungan (Wong, 2008).

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN. Death and Dying

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Perawat dalam pelayanan kesehatan dapat diartikan sebagai tenaga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker payudara adalah pertumbuhan sel yang abnormal pada jaringan payudara

BAB I PENDAHULUAN. dan kestabilan emosional. Upaya kesehatan jiwa dapat dilakukan. pekerjaan, & lingkungan masyarakat (Videbeck, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. Kanker adalah istilah umum yang digunakan untuk satu kelompok besar penyakit

PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012

DEFENISI HOSPITALISASI Suatu keadaan sakit dan perlu dirawat di Rumah Sakit yang terjadi pada anak maupun keluarganya

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TERMINAL

TIM CMHN BENCANA DAN INTERVENSI KRISIS

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KECEMASAN PASIEN DENGAN TINDAKAN KEMOTERAPI DI RUANG CENDANA RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. kardiovaskuler. Insiden dan mortalitas kanker terus meningkat. Jumlah penderita

Ditetapkan Tanggal Terbit

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. menginduksi pertumbuhan dan pembelahan sel. tubuh tidak membutuhkan sel untuk membelah.

BAB I PENDAHULUAN. TBC, AIDS, leukemia, dan sebagainya (Fitria, 2010). ketakutan, ansietas, kesedihan yang menyeluruh (Potter & Perry, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan perasaan tegang, pikiran khawatir dan. perubahan fisik seperti meningkatnya tekanan darah.

BAB I PENDAHULUAN. Kanker tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi anak-anak juga dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa kini banyak pola hidup yang kurang sehat di masyarakat sehingga

KEMATIAN DALAM PERSPEKTIF ILMU KEDOKTERAN

BAB II TINJAUAN TEORITIS. atau ancaman atau fenomena yang sangat tidak menyenangkan serta ada

BAB I PENDAHULUAN. diagnosa menderita kanker leher rahim (Groom,2007). Kanker leher rahim ini menduduki

Mengatur Berat Badan. Mengatur Berat Badan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehadiran anak umumnya merupakan hal yang dinanti-nantikan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. semua orang, hal ini disebabkan oleh tingginya angka kematian yang disebabkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Departemen Kesehatan (1988, dalam Effendy 1998)

SATUAN ACARA PENYULUHAN MANAJEMEN NYERI PADA LUKA POST OPERASI

BAB I PENDAHULUAN. dan merupakan upaya yang dapat mendatangkan stres karena terdapat ancaman

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan dan kekuatan tubuh yang menyebabkan aktivitas kerja terganggu, tubuh

A. Pengertian Defisit Perawatan Diri B. Klasifikasi Defisit Perawatan Diri C. Etiologi Defisit Perawatan Diri

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. operasi/pembedahan (misalnya takut sakit waktu operasi, takut terjadi

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Sebagian. meninges, dantulang (Brewis, 1983 Smeltzer & Bare, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penderitanya semakin mengalami peningkatan. Data statistik kanker dunia tahun

Disusun oleh; Arwin bahar Nasrum fadli Muh. Nursyam A. Akbar ismail Ita amalia mustari Eva emilia mustari Elvis saputra santiago Marwah

DIAGNOSA DAN RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

BAB I PENDAHULUAN. di klasifikasikan sesuai dengan jenis kelamin, pada laki laki yaitu kanker paru, kanker prostat,

BAB II TINJAUAN TEORI. pengecapan maupun perabaan (Yosep, 2011). Menurut Stuart (2007)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara, Kota Gorontalo. Rumah Sakit ini

5. KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini membahas aspek yang terkait dengan penelitian ini yaitu : 1.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Spiritualitas

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat

PENGARUH ORIENTASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK PRA SEKOLAH DI BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG. Eni Mulyatiningsih ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. berupa fisik, mental dan atau spiritual (Kemp, 2009). Selain kegiatan

BAB II LANDASAN TEORI. Lazarus menyebut pengatasan masalah dengan istilah coping. Menurut

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TERMINAL (KEPUTUSASAAN )

BAB I PENDAHULUAN. Stroke masih merupakan masalah kesehatan yang utama. Di dunia, stroke

PALLIATIVE CARE HENDRA

BAB 1 PENDAHULUAN. pembedahan yang dilakukan adalah pembedahan besar. Tindakan operasi atau

BAB IV ANALISIS PROSES DAN HASIL PELAKSANAAN TERAPI SABAR UNTUK MENGATASI STRES

BAB II TINJAUAN TEORI. Gangguan harga diri rendah digambarkan sebagai perasaan yang negatif

Transkripsi:

PENYAKIT TERMINAL Pengertian Penyakit yang tidak dapat disembuhkan dan tidak ada obatnya, kematian tidak dapat dihindari dalam waktu yang bervariasi. (Stuard & Sundeen, 1995). Penyakit pada stadium lanjut, penyakit utama tidak dapat diobati, bersifat progresif, pengobatan hanya bersifat paliatif ( mengurangi gejala dan keluhan, memperbaiki kualitas hidup. ( Tim medis RS Kanker Darmais, 1996)

Kriteria penyakit terminal Penyakit tidak dapat disembuhkan Mengarah pada kematian Diagnosa medis sudah jelas Tidak ada obat untuk menyembuhkan Prognosis jelek Bersifat progresif

PERBEDAAN ANAK DENGAN DEWASA DALAM MENGARTIKAN KEMATIAN 1. Jangan berfikir kognitif dewasa dengan anak tentang arti kematian 2. anak tidak memiliki kematangan emosional dalam mempersepsikan tentang arti kematian 3. mekanisme koping pada anak belum terbentuk 4. Anak di ajak berdiskusi mengenai / tentang tuhan,surga, dan benda-benda yang tidak terlihat

KEBUTUHAN ANAK YANG TERMINAL 1. Komunikasi, Dalam hal ini anak sangat perlu di ajak unuk berkomunikasi atau berbicara dengan yang lain terutama oleh kedua orang tua 2. Memberitahu kepada anak bahwa ia tidak sendiri dalam menghadapi penyakit tersebut 3. Berdiskusi dengan siblings (saudara kandung) agar saudara kandung mau ikut berpartisipasi dalam perawatan atau untuk merawat 4. Social support meningkatkan koping

MENJELASKAN KEMATIAN PADA ANAK 1. Kebanyakan seorang psikolog percaya bahwa dengan berkata jujur merupakan strategi yang terbaik dalam mendiskusikan kematian dengan anak 2. Respon anak terhadap pertanyaan mengenai kematian merupakan dasar tingkat kematangan anak dalam mengartikan kematian

3. pada anak pra sekolah,anak mengartikan kematian sebagai : kematian adalah sudah tidak ada nafas, dada dan perut datar, tidak bergerak lagi,dan tidak bisa berjalan seperti layaknya orang yang dapat berjalan seperti orang sebelum mati / meninggal 4. kebanyakan anak- anak( anak yang menderita penyakit terminal ) membutuhkan keberanaian, bahwa ia di cintai dan tidak akan merasa di tinggalkan

Masalah masalah pada pasien penyakit terminal A. Masalah fisik - Nyeri - perubahan kulit - Distensi - Konstipasi - Alopesia - kelemahan otot

Ketergantungan tinggi Kehilangan kontrol Kehilangan produktifitas Hambatan dalam berkomunikasi B. Masalah psikologi C. Masalah sosial Menarik Diri Isolasi sosial D. Masalah spiritual Kehilangan harapan Perencanaan saat ajal tiba

KEHILANGAN DAN BERDUKA Kehilangan (loss) adalah suatu situasi aktual maupun potensial yang dapat dialami individu ketika terpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada, baik sebagian atau keseluruhan, atau terjadi perubahan dalam hidup sehingga terjadi perasaan kehilangan.

Bentuk bentuk kehilangan 1. Kehilangan yang nyata ( (actual loss) kehilangan orang atau objek yang tidak lagi dirasakan, dilihat, diraba Ex. Kehilangan anggota tubuh, anak, peran, hubungan. 2. Kehilangan yang dirasakan (Perceived loss) kehilangan yang sifatnya unuk menurut orang yang mengalami kedukaan. Ex. Kehilangan copy harga right 2010 by diri, putra pasbar percaya diri

Jenis kehilangan 1. Kehilangan objek eksternal 2. Kehilangan lingkungan yang dikenal 3. Kehilangan sesuatu atau seseorang yang berarti 4. Kehilangan suatu aspek diri 5. Kehilangan hidup

Dampak kehilangan 1. Anak anak kehilangan dapat mengancam untuk berkembang regresi takut ditinggal dan sepi 2. Remaja atau dewasa muda kehilangan dapat menyebabkan desintegrasi dalam keluarga 3. Dewasa tua kehilangan khususnya kematian pasangan hidup pukulan berat dan menghilangkan semangat

BERDUKA Berduka (grieving)( merupakan reaksi emosional terhadap kehilangan. Berduka diwujudkan dalam berbagai cara yang unik pada masing-masing orang dan didasarkan pengalaman pribadi, ekspektasi budaya, dan keyakinan spiritual yang dianutnya. Berkabung adalah periode penerimaan terhadap kehilangan dan berduka. Berkabung terjadi dalam masa kehilangan dan sering dipengaruhi oleh kebudayaan atau kebiasaan.

Jenis berduka 1. Berduka normal Perasaan, perilaku, dan reaksi yang normal 2. Berduka antisipatif Proses melepaskan diri yang muncul sebelum kehilangan sesungguhnya terjadi. 3. Berduka yang rumit Seseorang sulit maju ke tahap berikutnya. Berkabung tidak kunjung berakhir. 4.Berduka tertutup Kedukaan akibat kehilangan yang tidak dapat diakui secara terbuka.

RESPON BERDUKA Tahap respon berduka menurut Kubler - Ross : Denial Anger Bargainning Depression Acceptance

1. Denial (Penolakan) Reaksi pertama Syok, tidak percaya, mengerti, atau mengingkari kenyataan. Reaksi fisik : - Letih - lemah - pucat - mual - diare - menangis - gangguan pernafasan - gelisah - detak jantung cepat - tidak tahu berbuat apa Berlangsung beberapa menit hingga beberapa tahun

2. Anger (Marah) Individu menolak kehilangan. Kemarahan timbul sering diproyeksikan kepada orang lain atau dirinya sendiri. Perilaku : - agresif - bicara kasar - menyerang orang lain - menolak pengobatan - menuduh dokter atau perawat tidak kompeten Respon fisk : - muka merah - denyut nadi cepat - gelisah - susah tidur - tangan mengepal

3. Bargainning (Tawar menawar) Penundaan kesadaran atas kenyataan terjadinya kehilangan. Berupaya melakukan tawar menawar dengan memohon kemurahan Tuhan.

4. Depression ( Depresi) Menunjukan sikap menarik diri Kadang bersikap sangat penurut Tidak mau bicara Menyatakan keputusasaan Rasa tidak berharga Bisa muncul keinginan bunuh diri Gejala fisik : - menolak makan - susah tidur - letih - libido turun

5. Acceptance ( Penerimaan) Reorganisasi perasaan kehilangan Pikiran tentang objek yang hilang akan mulai berkurang atau hilang beralih ke objek baru. Menerima kenyataan kehilangan Mulai memandang ke depan. Apabila dapat memulai tahap ini dan menerima dengan perasaan damai tuntas Apabila kegagalan masuk ketahap penerimaan mempengaruhi dalam mengatasi perasaan kehilangan selanjutnya

Askep kehilangan dan berduka Pengkajian 1. Faktor genetik 2. Kesehatan fisik 3. Kesehatan mental 4. Pengalaman kehilangan dimasa lalu 5. Struktur kepribadian 6. Adanya stresor perasaan kehilangan

Diagnosa keperawatan 1. Berduka b.d kehilangan aktual atau kehilangan yang dirasakan 2. Berduka antisipatif b.d perpisahan atau kehilangan 3. Berduka disfungsional b.d kehilangan orang/benda yang dicintai atau memiliki arti besar

Perencanaan Tindakan keperawatan Secara umum : 1. Membina dan meningkatkan hubungan saling percaya dengan cara : Mendengarkan pasien berbicara Memberi dorongan agar agar pasien mau mengungkapkan perasaannya. Menjawab pertanyaan pasien secara langsung Menunjukkan sikap menerima dan empati

2. Mengenali faktor-faktor yang mungkin menghambat. 3. Mengurangi atau menghilangkan faktor penghambat. 4. Memberi dukungan terhadap respons kehilangan pasien. 5. Meningkatkan rasa kebersamaan antar anggota keluarga. 6. Menentukan tahap keberadaan pasien.

Secara khusus : 1. Tahap Denial Memberikan kesempatan pasien untuk mengungkapkan perasaan Menunjukan sikap menerima dengan ikhlas dan mendorong pasien untuk berbagi rasa Memberi jawaban yang jujur terhadap pertanyaan pasien tentang sakit, pengobatan

2. Tahap Anger Mengijinkan dan mendorong pasien mengungkapkan rasa marah sacara verbal tanpa melawan kemarahan : Menjelaskan kepada keluarga bahwa kemarahan pasien sebenarnya tidak ditujukan kepada mereka. Membiarkan pasien menangis Mendorong pasien untuk membicarakan kemarahannya

3.. Tahap Bargainning Membantu pasien mengungkapkan rasa bersalah dan takut : Mendengarkan ungkapan dengan penuh perhatian Mendorong pasien untuk membicarakan rasa takut atau rasa bersalahnya Bila psien selalu mengungkapkan kalau atau seandainya. beritahu pasien bahwa perawat hanya dapat melakukan sesuatu yang nyata. Membahas bersama pasien mengenai penyebab rasa bersalah dan rasa takunya.

5. Tahap Depression - Membantu pasien mengidentifikasi rasa bersalah dan takut : Mengamati perilaku pasien dan bersama dengannya membahas perasaannya Mencegah tindakan bunuh diri atau merusak diri sesuai derajat risikonya - Membantu pasien mengurangi rasa bersalah : Menghargai perasaan pasien Membantu pasien menemukan dukungan yang positif dengan mengaitkan dengan kenyataan Memberi kesempatan menangis dan mengungkapkan perasaan Bersama pasien membahas pikiran negatif yang selalu timbul

5. Tahap Acceptance Membantu pasien menerima kehilangan yang tidak bisa dielakan : Membantu keluarga mengunjungi pasien secara teratur Membantu keluarga berbagi rasa Membahas rencana setelah masa berkabung terlewati Memberi informasi akurat tentang kebutuhan pasien dan keluarga.

Sekarat dan Kematian Sekarat (dying) merupakan kondisi pasien yang sedang menghadapi kematian, yang memiliki berbagai hal dan harapan tertentu untuk meninggal, Kematian ( death) merupakan kondisi terhentinya pernafasan, nadi, dan tekanan darah, serta hilangnya respon terhadap stimulus eksternal, ditandai denagn terhentinya aktifitas listrik otak, atau dapat juga dikatakan terhentinya fungsi jantung dan paru secara menetap atau terhentinya kerja otak secara menetap.

Perubahan tubuh setelah kematian Algor mortis (dingin) suhu tubuh perlahan lahan turun Rigor mortis ( kaku mayat) terjadi sekitar 2 4 jam setelah kematian. Livor mortis (lebam mayat) sel darah mengalami hemolisis dan darah turun kebawah Pembekuan darah Putrefaction (Pembusukan) dan autolisis copy right 2010 by putra pasbar

Matur thenk yu