PEDOMAN IDENTIFIKASI JENIS PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS MADURATNA

dokumen-dokumen yang mirip
PEDOMAN PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN IBU, ANAK DAN KELUARGA BERENCANA DI PUSKESMAS PEKAUMAN BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN PELAKSANAAN DAN PEMBINAAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI PUSKESMAS ABCD BAB I PENDAHULUAN

Kerangka Acuan SURVEI MAWAS DIRI A. PENDAHULUAN

B. Tujuan Untuk melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan.

PEDOMAN IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASYARAKAT FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA BAGEUR

PEMERINTAH KOTA KOTAMOBAGU DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS GOGAGOMAN. Jl. Inpres, Kelurahan Gogagoman, Kecamatan Kotamobagu Barat 95716

SURVEY MAWAS DIRI (SMD)

PEDOMAN PELAYANAN KLINIS PUSKESMAS TAROGONG

Berilah tanda centang ( ) pada checklist data dokumen di bawah ini! Dokumen Telusur Internal No. Dokumen Kebijakan

Bab I. Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas (PPP)

FORMAT RENCANA USULAN KEGIATAN

PENANGANAN KTD, KTC, KNC, dan KPC No. Dokumen :C/IX/SOP/4/16/171 No. Revisi : SOP Tanggal Terbit : Halaman : 1/4

PEDOMAN PEDOMAN PENGELOLAAN USIA LANJUT (USILA) PUSKESMAS WARA BARAT BAB I PENDAHULUAN

Instrumen Akreditasi Puskesmas

PEDOMAN MUTU PUSKESMAS DAN KESELAMATAN PASIEN

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG DINAS KESEHATAN PUSKESMAS DONGI Alamat : Jl. Lattabe No 4 Dongi, Kec. Pitu Riawa.

ISI SK KAK SPO TELUSUR

Bab VI. Sasaran Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat

UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT YANG BERORIENTASI SASARAN SOP identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat/ sasaran terhadap kegiatan UKM.

KERANGKA ACUAN PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN DI PUSKESMAS KEJAJAR I

DOKUMEN INTERNAL BUKTI KEGIATAN/REKAMAN IMPLEMENTASI. 1 Instrumen/ Check list /kuesioner kebutuhan. masyarakat. 2 KAK Identifiksi Kebutuhan Masy

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Untuk mempercepat terwujudnya masyarakat sehat, yang merupakan bagian

ANALISIS HASIL SURVEY MAWAS DIRI (SMD) UPT PUSKESMAS AIR MOLEK

LATAR BELAKANG. Buku Saku Dana Desa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

- SOP tentang monitoring pelaksanaan kegiatan UKP dan UKM - SK dan SOP tentang pemberian informasi kepada masyarakat kegiatan UKM dan UKP - Bukti

PEMERINTAH KABUPATEN BERAU DINAS KESEHATAN PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT SAMBALIUNG

no ep sk a b SK Kepala Puskesmas menjalin komunikasi dengan masyarakat c c d e f a b

program dan penyelenggaraan pelayanan 33 SK Kepala Puskesmas dan SPO dokumentasi prosedur dan pencatatan kegiatan. Pedoman pendokumentasian prosedur

BAB I PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUSKESMAS ITEM INSTRUMEN 1 Apakah ada SK Jenis jenis Pelayanan sesuai dengan prioritas

YANG DISIAPKAN STANDAR / KRITERIA /EP Bukti Sosialisi - Daftar hadir - Materi Sosialisasi - Foto kegiatan

PETUNJUK TEKNIS PENGHITUNGAN BIAYA PENGEMBANGAN DESA DAN KELURAHAN SIAGA AKTIF

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN FORUM KABUPATEN SEHAT KABUPATEN BELITUNG

KATA PENGANTAR. Sampang, Desember 2015 Tim Penyususn,

SK AKREDITASI BAB I EP NAMA DOKUMEN ADA TDK ADA SK Ka Puskesmas ttg jenis pelayanan yang

PEDOMAN PELAKSANAAN POS PEMBINAAN TERPADU (POSBINDU) PENYAKIT TIDAK MENULAR DI PUSKESMAS WARA BARAT BAB I PENDAHULUAN

Standar Akreditasi Puskesmas

UPTD PUSKESMAS TANRUTEDONG

No Urut No E.P

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN

Keselamatan (safety) telah menjadi isu global termasuk juga untuk. Rumah Sakit. Ada lima isu penting yang terkait dengan keselamatan (safety)

PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RSUD PASAR REBO

PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT AR BUNDA PRABUMULIH TAHUN 2017

PERENCANAAN PROGRAM PENINGKATAN MUTU & KINERJA PUSKESMAS DAN KESELAMATAN PASIEN PUSKESMAS X

JUKNIS PELAKSANAAN MUSRENBANG KELURAHAN TAHUN 2017

PANDUAN MANAJEMEN RESIKO KLINIS

BAB I PENDAHULUAN. Diharapkan) dengan rentang 3,2 16,6 %. Negara Indonesia data tentang KTD

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT KERJA PUSKESMAS TAMAMAUNG TAHUN 2014

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

LAPORAN BOK UPT DINAS KESEHATAN UNIT PUSKESMAS TAHUN 2013

WALIKOTA MOJOKERTO, PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 17 TAHUN 2012 TENT ANG

ESENSI TIAP BAB STANDAR AKREDITASI PUSKESMAS (SERI MATERI PELATIHAN PENDAMPING AKREDITASI FKTP)

PEDOMAN KAJI BANDING UPTD PUSKESMAS PALANG

Katalog Dalam Terbitan. Kementerian Keehatan R.I

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG

Nizwardi Azkha, SKM,MPPM,MPd,MSi

BAB 1 PENDAHULUAN. Visi pembangunan nasional tahun sebagaimana dalam Undang-

BAB I. Peyelenggaraan Pelayanan Puskesmas (PPP)

TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS (PTP) DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANTUL KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANTUL

PANDUAN PENYULUHAN PADA PASIEN UPTD PUSKESMAS RAWANG BAB I PENDAHULUAN

Standar Akreditasi Puskesmas

INSTRUMEN KAJI BANDING

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PERSALINAN AMAN

Winarni, S. Kep., Ns. MKM

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

Esensi tiap bab Standar Akreditasi Puskesmas

INSTRUMEN PENILAIAN FKTP. yuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnm BERPRESTASI TAHUN qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxc

Jenis layanan. Sk, pedoman/kak, SOP survei ikm, register, bukti umpan balik/ survei pengguna, evaluasi kemudahan mendapatkan pelayanan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

PELAKSANAAN MUSRENBANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)

KERANGKA ACUAN SURVEY PUSKESMAS PANGKAJENE

KERANGKA ACUAN PROGRAM PENINGKATAN MUTU KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN PUSKESMAS PUJON

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang harus dilindungi dan

RANCANGAN INDIKATOR RIFAKES PUSKESMAS RIF

Pedoman Pelaksanaan Mini Lokakarya Puskesmas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembar

DOKUMEN AKREDITASI PUSKESMAS PER KRITERIA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Nomor : 2017 Lampiran : - Perihal : Undangan. Kepada Yth... di Tempat

mencegah terjadinya komplikasi untuk semua pasien yang menderita hipertensi yang datang di Unit Pelayanan Umum Puskesmas Sukamara

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KRITERIA EP DOKUME KETERAGA Kerangka acuan untuk memperoleh umpan balik (respon) pelaksanaan program kegiatan UKM Dokumen hasil

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 32 SERI E

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 84 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERIJINAN KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 56 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. dari manajemen kualitas. Hampir setiap tindakan medis menyimpan potensi

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PEDOMAN PENINGKATAN MUTU DAN KINERJA PUSKESMAS NGEMPLAK SIMONGAN

LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman 1 dari 2

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG

Disahkan Oleh :Kepala Puskesmas Cicalengka DTP

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dengan keadaan geografis dan kondisi sosialnya berpotensi rawan

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK

Kumpulan SK Bab IX. 5 SK tentang evaluasi dan perbaikan perilaku pelayanan klinis

BAB I PENDAHULUAN. yang sama beratnya untuk diimplementasikan (Vincent, 2011).

Transkripsi:

PEDOMAN IDENTIFIKASI JENIS PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS MADURATNA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dengan memberdayakan dan mendorong peran aktif masyarakat dalam segala bentuk upaya kesehatan. Selaras dengan amanat Permenkes no. 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, pembangunan kesehatan yang dilakukan di puskesmas salah satunya bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat (Pasal 2 ayat 1 poin d). Puskesmas diwajibkan untuk memberikan pelayanan kesehatan masyarakat tingkat pertama dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama (Pasal 35 ayat 1).Pelayanan tersebut diupayakan secara terintegrasi dan berkesinambungan (Pasal 35 ayat 2). Sehubungan dengan hal tersebut, Puskesmas wajib untuk mengidentifikasi kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan melalui metode survey yang komunikatif dan aspiratif. B. Tujuan Memperoleh data kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan secara actual, terperinci dan dapat dipertanggungjawabkan. C. Sasaran Sasaran dari pedoman ini adalah semua pemangku kepentingan terkait untuk bekerjasama dalam pelaksanaan kegiatan identifikasi jenis-jenis pelayanan kesehatan puskesmas yang dibutuhkan masyarakat. D. Ruang Lingkup Ruang lingkup pedoman ini meliputi pelaksanaan kegiatan identifikasi jenis pelayanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat dan penetapan jenis-jenis pelayanan kesehatan yang diberikan di Puskesmas, yang dilakukan secara teirntegrasi dan berkesinambungan. E. Batasan Operasional Identifikasi adalah kegiatan penelusuran, penemuan dan penetapan suatu obyek telusur. Identifikasi Jenis Pelayanan Kesehatan Masyarakat di Puskesmas adalah kegiatan penelusuran, penemuan dan penetapan jenis-jenis pelayanan kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat di wilayah kerja sebuah Puskesmas. Survey Mawas Diri adalah kegiatan pengenalan, pengumpulan dan pengkajian masalah kesehatan oleh tokoh masyarakat dan kader setempat dibawah bimbingan petugas kesehatan ( Depkes RI, 2007). Tujuan Survey Mawas Diri (SMD) adalah : 1. Dilaksanakannya pengumpulan data, masalah kesehatan, lingkungan dan prilaku. 2. Mengkaji dan menganalisis masalah kesehatan, lingkungan dan prilaku yang paling menonjol di masyarakat.

3. Menginventarisasi sumber daya masyarakat yang dapat mendukung upaya mengatasi masalah kesehatan. 4. Diperolehnya dukungan kepala desa/kelurahan dan pemuka masyarakat dalam pelaksanaan penggerakan dan pemberdayaan masyarakat di Desa wilayah kerja Puskesmas. Sasaran kegiatan Survey Mawas Diri adalah semua rumah yang ada di Desa / Kelurahan atau menetapkan sampel rumah di lokasi tertentu yang dapat menggambarkan kondisi masalah kesehatan, lingkungan dan prilaku pada umumnya di Desa/ Kelurahan. Musyawarah Masyarakat Desa adalah pertemuan perwakilan warga desa untuk membahas hasil Survey Mawas Diri dan merencanakan penanggulangan masalah kesehatan yang diperoleh dari hasil SMD (Wrihatnolo, 2007). Jalur Pengaduan Masyarakat adalah media komunikasi antara pengguna layanan dan pemberi layanan Puskesmas secara lisan dan tertulis baik cetak maupun elektronik yang terdokumentasi secara rinci dan komunikatif. Mini Lokakarya Triwulan merupakan Lokakarya penggalangan dukungan lintas sector atas rencana kegiatan yang dibuat oleh Puskesmas (Pedoman Pelaksanaan Manajemen Puskesmas, Dirjen Bina Upaya Kesehatan Dasar Kemenkes RI, 2012).

BAB II STANDAR KETENAGAAN A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia Pelaksana kegiatan Identifikasi Jenis Pelayanan Kesehatan di Puskemas adalah : 1. Kader yang telah dilatih tentang SMD 2. Tenaga Puskesmas penanggung jawab jalur pengaduan masyarakat 3. Pemegang program UKM dan UKP 4. Tenaga Puskesmas yang terlibat dalam kegiatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat 5. Tokoh-tokoh masyarakat yang terlibat dalam kegiatan SMD dan MMD (seksi-seksi pemerintahan dan pembangunan, BKKBN, Pertanian, Agama, dan lain-lain.. B. Distribusi Ketenagaan Pengaturan dan penjadwalan penanggung jawab kegiatan identifikasi jenis pelayanan kesehatan di Puskesmas dikoordinir oleh Kepala Puskesmas sesuai dengan kesepakatan bersama. C. Jadwal Kegiatan. Jadual pelaksanaan kegiatan Identifikasi Jenis Pelayanan Kesehatan Masyarakat disepakati dan disusun bersama dengan sektor terkait dalam pertemuan lokakarya mini lintas sektor tiap tiga bulan sekali, dan setiap saat penanganan keluhan/pengaduan masyarakat oleh petugas penanggung jawab.

BAB III STANDAR FASILITAS A. Denah Ruang: Koordinasi pelaksanaan kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa dilakukan oleh Kepala Desa yang dilakukan di ruang serbaguna kantor Kepala Desa Ruang Serbaguna Ruang Tunggu w c R Sekd es R.Kades R Perangkat Desa B. Standar Fasilitas 1. Panduan pemberdayaan masyarakat: 1 buah 2. Panduan PHBS : 1 buah (termasuk hasil SMD) 3. Kit Penyuluhan Kesehatan Masyarakat : 1 kit 4. Form Identifikasi Jenis Pelayanan Kesehatan Masyarakat. 5. Kuesioner Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan Puskesmas. 6. Kit audividual, yang terdiri dari: a. Wireless microphone: 4 buah b. Speaker: 2 buah c. LCD projektor

BAB IV TATALAKSANA PELAYANAN IV.1. Tatalaksana Survey Mawas Diri dalam Mengakomodasi Kebutuhan Masyarakat akan Pelayanan Kesehatan a. Persiapan Menyusun daftar pertanyaan terkait kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat dan tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang pernah diperoleh di Puskesmas. Menyusun lembar observasi / daftar pertanyaan sebagai instrument survey. Menentukan kriteria responden, termasuk cakupan wilayah dan jumlah KK. Pengenalan Petugas Kesehatan dan Kader dengan instrument survey (daftar pertanyaan) yang akan digunakan dalam pengumpulan data dan informasi masalah kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat. 2. Pelaksanaan SMD Pelaksanaan interview/wawancara terhadap responden Pengamatan terhadap rumah tangga dan lingkungan 3. Tindak lanjut : Merangkum, mengolah dan menganalisis data yang telah dikumpulkan Menyusun Laporan SMD sebagai bahan untuk MMD. 4. Pengolahan data Pengolahan data bertujuan untuk memperoleh kesepakatan tentang : Masalah pelayanan kesehatan yang dirasakan oleh masyarakat Prioritas masalah Keadaan masyarakat untuk ikut berperan serta aktif dalam pemecahan masalah 5. Cara Penyajian data Survey Mawas Diri a) Secara tekstual (narasi kalimat) b) Secara tabular (menggunakan table) c) Secara Grafikal (menggunakan grafik) IV. 2 Tatalaksana Musyawarah Masyarakat Desa a. Pembukaan oleh Kepala Desa b. Perkenalan peserta yang dipimpin oleh kader c. Penyajian data hasil SMD oleh kader d. Perumusan dan penentuan prioritas masalah e. Menggali dan menemu-kenali potensi yang ada di masyarakat untuk memecahkan masalah yang dihadapi f. Menyusun rencana kerja penanggulangan masalah kesehatan yang dipimpin oleh kepala desa. g. Penyimpulan hasil MMD berupa penegasan tentang rencana kerja oleh Kepala Desa h. Penutup IV. 3 Tatalaksana Penanganan Keluhan Masyarakat

a. Petugas penerima keluhan menanggapi keluhan masyarakat secara kekeluargaan dan informative b. Keluhan masyarakat dicatat dalam Form Aduan / Keluhan Masyarakar c. Form dibubuhi tanda tangan dan tanggal penanganan keluhan kemudian diserahkan kepada Penanggung Jawab Keluhan / Aduan masyarakat d. Petugas Penanggung Jawab Keluhan / Aduan masyarakat menerima, mengidentifikasi dan merekapitulasi keluhan masyarakat. Apabila keluhan teridentifikasi sebagai keluhan yang bisa ditindaklanjuti secara langsung maka segera dilakukan upaya perbaikan dengan melibatkan peran unit terkait. Keluhan yang teridentifikasi sebagai keluhan yang tidak memerlukan respon langsung, disajikan dalam rapat intern rutin Puskesmas dan di dalam MMD. e. Dokumentasi setiap bentuk tindak lanjut yang diberikan untuk setiap keluhan.

BAB V LOGISTIK Kebutuhan logistik untuk pelaksanaan kegiatan identifikasi kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat direncanakan dalam pertemuan lokakarya mini lintas sektor sesuai dengan tahapan kegiatan dan metoda pemberdayaan yang akan dilaksanakan. Adapun kebutuhan logistic yang diperlukan meliputi antara lain : a. ATK b. Format SMD c. Form Pencatatan keluhan / aduan masyarakat d. Form Laporan Pelaksanaan Kegiatan

A. Pengertian BAB VI KESELAMATAN SASARAN Keselamatan Sasaran (Target Safety) adalah suatu sistem dimana Puskesmas membuat sasaran lebih aman. Sistem tersebut meliputi: 1. Asesment resiko 2. Identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko sasaran 3. Pelaporan dan analisis insiden 4. Kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya 5. Implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh: 1. Kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan 2. Tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil B. Tujuan 1. Terciptanya budaya keselamatan sasaran di Puskesmas 2. Meningkatnya akuntabilitas Puskesmas terhadap sasaran 3. Menurunkan Kejadian Tidak Diharapkan (KTD ) di wilayah kerja Puskesmas 4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) C. Standar Keselamatan Sasaran 1. Hak sasaran 2. Mendidik sasaran 3. Keselamatan sasaran dan kesinambungan pelayanan 4. Penggunaan metod - metoda peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan sasaran 5. Mendidik staf tentang keselamatan sasaran 6. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan sasaran 7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan sasaran. D. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) Adverse Event adalah suatu kejadian yang tidak diharapkan, yang mengakibatkan cedera sasaran akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya

diambil.cedera dapat diakitbatkan oleh kesalahan teknis operasional kegiatan atau bukan kesalahan karena tidak dapat dicegah. 1. KTD Yang Tidak Dapat Dicegah Unpreventable Adverse EventadalahSuatu KTD yang terjadi akibat komplikasi yang tidak dapat dicegah dengan pengetahuan mutakhir 2. Kejadian Nyaris Cedera ( KNC ) Near Miss :adalah suatu kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan (commission)tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil (omission), yang dapat mencederai sasaran, tetapi cedera serius tidak terjadi: a. Karena" keberuntungan" b. Karena" pencegahan" c. Karena" peringanan" Adapun yang termasuk dalam Jenis-Jenis KTD dalam kegiatan identifikasi jenis pelayanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat adalah : 1. Lakalantas petugas. 2. Gigitan anjing 3. Bahaya Gempa Bumi 4. Bahaya Tanah Longsor 5. Terkena stroom listrik Tata Laksana Keselamatan Sasaran 1. Pra-kegiatan a. Lengkapi petugas puskesmas dengan APD yang diperlukan. b. Pastikan pemahaman petugas terhadap SPO terkait. (SPO disusun dengan memperhatikan prinsip-prinsip manajemen risiko). c. Pastikan kesiapan sarana transportasi. d. Pastikan kesiapan kelengkapan alat yang dipergunakan dalam ruangan yang berpotensi menimbulkan cidera. e. Pastikan tata ruang aman dan singkirkan benda-benda tajam dari tempat yang penuh mobilitas sasaran. f. Pastikan titik api jauh dari benda mudah terbakar. g. Siapkan APAR untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya titik api / kebakaran. 2. Saat Kegiatan a. Lakukan kegiatan sesuai SPO dan prinsip-prinsip K3 3. Pasca Kegiatan a. Disfungsikan sarana prasarana kegiatan setelah dipergunakan dan tempatkan pada ruang penyimpanan / lakukan serah terima dengan pemilik. b. Dokumentasikan setiap kegiatan dengan pengesahan dari pihak-pihak yang terlibat dalam proses.

BAB VII KESELAMATAN KERJA Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan pemberdayaan perlu diperhatikan keselamatan kerja karyawan puskesmas dan lintas sektor terkait dengan melakukan identifikasi risiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan risiko terhadap harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan. Adapun prinsip-prinsip keselamatan kerja selaras dengan Prinsip Keselamatan Sasaran dengan menitikberatkan petugas puskesmas sebagai obyek.

BAB VIII PENGENDALIAN MUTU Kinerja pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dimonitor dan dievaluasi dengan menggunakan indikator sebagai berikut: 1. Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal 2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan 3. Ketepatan metoda yang digunakan 4. Terpenuhinya data Identifikasi Jenis Pelayanan Kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat

BAB IX PENUTUP Pedoman ini sebagai acuan bagi karyawan puskesmas dan lintas sektor terkait dalam pelaksanaan kegiatan identifikasi jenis pelayanan yang dibutuhkan masyarakatdengan tetap memperhatikan prinsip proses pembelajaran dan manfaat. Keberhasilan kegiatan initergantung pada komitmen yang kuat dari semua pihak terkait dalam upaya meningkatkan kemandirian masyarakat dan peran serta aktif masyarakat dalam bidang kesehatan.