BAB II PROFIL PERUSAHAAN DAN DESKRIPSI RESPONDEN. telah berdiri sejak tahun 1979, memiliki visi dan misi untuk menjadi yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PENUTUP. konsumen sasaran, menentukan peranan periklanan dan bauran promosi, menunjukkan tujuan dan besarnya anggaran promosi, memilih strategi

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang ingin tetap konsisten di pasar dituntut untuk dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial

BAB I PENDAHULUAN. No Industri Market Size (dalam triliun)

PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN. Ayu Maiza Faradiba. Universitas Paramadina

BAB V PENUTUP. telah ditarik kesimpulan mengenai beberapa hal yang dijadikan fokus. penelitian ini. Kesimpulan tersebut meliputi bagaimana strategi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. itu telah disebarkan kuesioner kepada 50 orang responden. Oleh karena itu

Tabel 9. Jumlah dan Presentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin. Jenis Kelamin Jumlah (orang) Presentase (%) Perempuan Laki-Laki

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan informasi dan hiburan yang terlengkap, tercepat, dan terakurat. alternatif untuk mendapatkan hiburan dan informasi.

BAB I PENDAHULUAN. membuat perusahaan harus bersaing untuk mendapatkan laba maksimal bagi

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge

I. PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial. Pendek kata, komunikasi adalah bagian dimensi sosial yang khusus membahas

I. PENDAHULUAN. dengan semakin sering munculnya iklan-iklan baru dari merek-merek lama di

BAB I PENDAHULUAN. membawa pengaruh terhadap munculnya berbagai macam produk sejenis, disertai

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, media masa tidak dapat dilepaskan dari

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang begitu ketat sekarang ini membuat perusahaan-perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dengan makin berkembangnya teknologi komunikasi yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran adalah Suatu proses sosial dan manajerial yang di dalamnya individu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Memahami konsumen di seluruh dunia tentang pendapat mereka

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN TINGKAT KETERDEDAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Setiadi (2003) Consumer Attitude merupakan makna. objek baik disenangi maupun tidak disenangi secara konsisten.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN UKDW. sarana promosi yang cukup efektif untuk meningkatkan brand awareness dan

Desain Komunikasi Visual Fakultas Ilmu Pemerintahan & Budaya Universitas Indo Global Mandiri Palembang. Yosef Yulius, S.Sn., M.Sn

BAB 1 PENDAHULUAN. Membahas tentang reputasi tidak akan terlepas dari citra (image), karena citra

BAB I PENDAHULUAN. kabar, menonton berita, mendengarkan radio, mengakses berita melalui internet.

PELATIHAN PRODUKSI PENYIARAN DAN STASIUN RADIO SWASTA DI SEMARANG DENGAN PENEKANAN DESAIN POST MODERN

BAB V TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran umum dan sejarah TV LED merek Sharp di Indonesia

BAB V PENUTUP. Middleton dan konsep pengembangan city brand yang relevan dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Para marketer dari berbagai

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENGARUH USIA, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN JENIS KELAMIN TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MEDIA

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. wadah penghububung informasi kepada khalayak luas, dirasa sangat tepat dan

BAB 4 PENGARUH PEMBANGUNAN PASUPATI TERHADAP KARAKTERISTIK PERGERAKAN CIMAHI-BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki daya tarik tersendiri untuk memasarkan

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Seperti halnya dengan dunia industri komunikasi massa yang terus

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. pastinya dapat mendatangkan keuntungan bagi produsennya.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Di era ini perusahaan dapat memperluas pasar produk dan dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. maupun global dan kondisi ketidakpastian memaksa perusahaan untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan, keinginan, atau motif tertentu yang dirasakan oleh khalayak

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. perbankan selalu memikirkan suatu langkah untuk menghadirkan sebuah inovasi

BAB I PENDAHULUAN. sesuai hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1995 yaitu 373 per

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisa atribut..., Ferdy Fahdrian Suyaka, FE UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. dan terpercaya merupakan sesuatu yang sangat dubutuhkan oleh. masyarakat. Kebutuhannya itu dapat terpenuhi bila mengkonsumsi produk

BAB I PENDAHULUAN. macam cara untuk mengenalkan suatu produk kepada masyarakat luas

PROPOSAL PENELITIAN RISET MEDIA DAN KHALAYAK TINGKAT KETERTARIKAN MASYARAKAT INDONESIA TERHADAP SUATU GENRE MUSIK (BEAT TV)

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan industri otomotif di Indonesia sangat pesat, tingkat

I. PENDAHULUAN. kepemilikan. Kebutuhan adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar dan

KUESIONER. Dengan memberikan tanda ( ) pada jawaban yang anda pilih. Apakah Anda pernah melihat atau mendengar iklan Coca Cola?

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS),

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era globalisasi dan persaingan pasar, semua pelaku bisnis

BAB V PROFIL KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS DI TRANS TV

Gambar 1. 1 Top Ten Populasi Penderita Diabetes di Dunia Sumber: International Diabetes Federation, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Era modernisasi dalam hal teknologi dan komunikasi mendominasi gaya berbisnis

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya di industri bisnis perbankan. Bank yang sekarang ini dianggap bank

tahun 2007 menjadi 6,9% pada tahun Adapun sekitar 6,3 juta wanita Indonesia

BAB VI KESIMPULAN & SARAN

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai fungsi mirip dengan computer yang disebut dengan smartphone/ponsel

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

~ I\omurrik.asi. Pemasaran Terpadu. Morissa~ M.A

BAB I PENDAHULUAN. serta banyaknya pengguna Gadget di dunia menjadikan produsen Smartphone

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Cafe merupakan suatu tipe restoran yang biasa menyediakan tempat duduk di dalam dan

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangatlah ketat, karena setiap

BAB I PENDAHULUAN. (produsen atau pengiklan), pesan, media massa, komunikan (audiens), dan efek

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman ini manusia sangat bergantung dengan media massa. Semua

BAB I PENDAHULUAN. arus globalisasi telah ditunjang dengan kemajuan teknologi informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. yang penting bagi seluruh dunia sejak satu dekade yang lalu (Mayasari, 2007). Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menyampaikan pesan pada konsumen, pemasar dapat memilih aktivitas

PENDAHULUAN. Latar Belakang. waktu tahun 2010 sampai 2014 (Badan Pusat Statistik, 2015), disertai

KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan

Teknologi Komunikasi. Konvergensi Media. Yani Pratomo, S.S, M.Si. Advertising & Marketing Communication. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Periklanan merupakan salah satu kegiatan pemasaran yang penting bagi

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. pemasaran terpadu televisi swasta pada Kompas TV baik dalam perancangan,

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi gencarnya persaingan dalam bidang ritel, maka tuntutan

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

ANALISIS PENGARUH IKLAN TV ROKOK A MILD TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA MAHASISWA MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UMSU MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. Di jaman modern ini, kita dihantui dengan bertambahnya angka

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat akan dapat dengan mudah mengetahui informasi tersebut.

BAB III PENYAJIAN DATA. yang disebarkan dan diisi oleh responden. Bentuk penyajian ini tentang pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan. Oleh karena itu masalah. muncul dan berkembang secara pesat menyebabkan banyak sekali

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan di zaman sekarang dan teknologi saat ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

TANTANGAN PENGEMBANGAN INDUSTRI MAJALAH PADA ERA DIGITAL. Oleh: Tri Diah Cahyowati, MSi. Morissan, M.A

BAB I PENDAHULUAN. mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Konsumen

BAB I PENDAHULUAN. produknya diakui keberadaanya oleh masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

DISTRIBUSI GENDER RESPONDEN

VI. HASIL ANALISIS. 6.1 Analisis Deskriptif Karakteristik Konsumen Kacang Garing Merek Garudafood

Transkripsi:

BAB II PROFIL PERUSAHAAN DAN DESKRIPSI RESPONDEN 2.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Nutrifood Indonesia (Nutrifood) merupakan sebuah perusahaan yang telah berdiri sejak tahun 1979, memiliki visi dan misi untuk menjadi yang terdepan dalam memberikan solusi untuk meraih kehidupan yang lebih sehat, lebih nikmat, dan penuh arti, baik saat ini maupun dimasa mendatang. Tersebar, memiliki jaringan kantor perwakilan di beberapa kota besar seperti Semarang, Yogyakarta, Bandung, Medan, Makassar, dan berkantor pusat di Jakarta. Nutrifood memproduksi produk-produk dalam kategori makanan dan minuman (food and beverage) yang sehat, adapun beberapa varian merek produk yang diproduksi yakni, Tropicana Slim, Hilo, Nutrisari, WRP, dan merek L-Men yang menjadi objek dalam penelitian ini. L-Men merupakan suatu merek produk dari Nutrifood yang memiliki manfaat sebagai suplemen, penunjang nutrisi bagi segmen laki-laki dewasa dan memiliki positioning produk sebagai produk yang dapat membentuk tubuh menjadi atletis dan performa pria aktif dengan tag line nya trust me its work. Dalam rangka mempromosikan merek produk L-Men kepada segmen potensial, perusahaan memiliki kebijakan dalam melakukan program komunikasi pemasaran melalui penggunaan iklan pada media massa elektronik (TV), media cetak (Majalah), media jejaring sosial (Social media), dan selain itu juga melalui 56

57 kegiatan event marketing (L-Men of The Year) yang telah rutin dilakukan setiap tahun sejak 2004. 2.2 Karakteristik Umum Responden Karakteristik responden dalam penelitiaan ini dibedakan berdasarkan nama, usia, pekerjaan, uang saku/pendapatan setiap bulan, kepemilikan media massa, dan masa aktif sebagai member fitness/gym. Pembagian tersebut dilakukan kepada responden bertujuan untuk mengetahui secara jelas dan akurat karakteristik responden sebagai objek dalam penelitiaan ini. Responden dalam penelitian ini ialah laki-laki yang memanfaatkan layanan kebugaran (fitness/gym center). Lokasi pengambilan sample terdiri dari 36 fitness/gym center yang berada di Kota Semarang. Total responden yang diteliti sebanyak 100 responden. Berikut ini akan dipaparkan sebaran karakteristik responden berdasarkan pembagiannya. 1. Umur Responden Tabel 2.1. Umur Responden No Umur Jumlah Persentase 1 20-22 tahun 49 49,00 2 23-25 tahun 23 22,00 3 26-28 tahun 9 9,00 4 29-31 tahun 6 6,00 5 32-34 tahun 13 13,00 Berdasarkan tabel 2.1 menunjukan bahwa responden yang terbanyak di kisaran umur 20 s/d 22 tahun yakni sebanyak 49 persen dari total responden, diikuti dengan umur responden 23 s/d 25 tahun sebanyak 23 persen, sebanyak

58 13 persen respoden berumur 32 s/d 34 tahun, sebanyak 9 persen berumur 26 s/d 28 tahun, dan sebanyak 6 persen responden berumur 29 s/d 31 tahun. Proporsi demikian menunjukan adanya distribusi umur yang mencolok pada responden yang berusia relatif muda. Hal ini disebabkan oleh stimuli iklan produk L-Men yang menggunakan daya tarik endorser laki-laki muda bertubuh atletis. Pada usia relatif muda umumnya laki-laki sangat memperhatikan penampilannya. 2. Jenis pekerjaan responden Tabel 2.2. Jenis Pekerjaan Responden No Jenis pekerjaan Jumlah Persentase 1 Mahasiswa 51 51,00 2 Pegawai swasta 40 40,00 3 PNS 3 3,00 4 Wiraswasta 5 5,00 5 Buruh 1 1,00 Tabel 2.2 memperlihatkan bahwa responden mahasiswa merupakan yang terbanyak, yakni sebesar 51 persen dari total responden, diikuti oleh responden yang berprofesi sebagai pegawai swasta sebanyak 40 persen, sebanyak 5 persen berprofesi sebagai wiraswasta, sebanyak 3 persen berprofesi sebagai Pegawai negeri, dan hanya 1 persen responden berprofesi sebagai buruh. Berdasarkan jenis pekerjaan responden tersebut, sebagian besar reponden berprofesi sebagai mahasiswa, hal ini karena Semarang sebagai ibu kota provinsi Jawa Tengah, memiliki banyak perguruan tinggi dan tersebar di beberapa kecamatan. Jumlah perguruan tinggi di Kota Semarang

59 pada kurikulum 2010/2011 sebanyak 61 perguruan tinggi (Kota Semarang dalam angka, 2011). 3. Tingkat pendapatan/uang saku responden per bulan Tabel 2.3. Tingkat pendapatan/uang saku responden No Pendapatan/uang saku per bulan (RP) Jumlah Persentase 1 1.000.000 42 42,00 2 1.000.000-2.000.000 34 34,00 3 2.000.000-3.000.000 14 14,00 4 3.000.000-4.000.000 5 5,00 5 4.000.000-5.000.000 3 3,00 6 5.000.000 2 2,00 Berdasarkan tabel 2.3 diketahui tingkat pendapatan/uang saku responden terbanyak memiliki rata-rata setiap bulannya kurang dari Rp. 1.000.000 yakni sebanyak 42 persen dari total responden, diikuti sebanyak 34 persen responden memiliki rata-rata tingkat pendapatan/uang saku per bulan Rp. 1.000.000 s/d kurang dari Rp. 2.000.000, sebanyak 14 persen responden memiliki rata-rata pendapatan/uang saku antara Rp. 2.000.000 s/d kurang dari Rp. 4.000.000, sebanyak 3 persen responden memiliki pendapatan/uang saku Rp. 4.000.000 s/d kurang dari Rp. 5.000.000, dan sedangkan untuk responden yang berpendapatan lebih dari Rp. 5.000.000 hanya sebanyak 2 persen. Dari uraian tabel 3.3 di atas, dapat dikatakan bahwa mayoritas tingkat pendapatan/uang saku responden terbanyak (42%) terkait dengan profesi responden. Mayoritas responden seperti telah diuraikan sebelumnya, berprofesi sebagai mahasiswa (51%). Mahasiwa pada umumnya belum

60 bekerja dan belum memiliki penghasilan tetap, namun mereka yang mendapatkan uang saku mendekati Rp. 1.000.000 per bulan dapat dikatakan cukup besar. 4. Kepemilikan media massa Tabel 2.4. Kepemilikan Media Massa No. Kepemilikan Media Massa Jumlah Persentase 1 Televisi (TV) 17 17,00 2 Surat Kabar (SK) 2 2,00 3 Media Internet (MI) 7 7,00 4 TV+SK 2 2,00 5 TV+SK+Majalah (MJL) 1 1,00 6 TV+SK+Radio (RD) 3 3,00 7 TV+SK+MI 6 6,00 8 TV+SK+RD+MI 3 3,00 9 TV+MJL 3 3,00 10 TV+MJL+RD 1 1,00 11 TV+MJL+MI 4 4,00 12 TV+MJL+RD+MI 1 1,00 13 TV+RD 7 7,00 14 TV+RD+MI 6 6,00 15 TV+MI 17 17,00 16 SK+MI 1 1,00 17 MJL+MI 1 1,00 18 RD+MI 1 1,00 19 MI 7 7,00 20 TV+SK+MJL+RD+MI 10 10,00 Berdasarkan tabel 2.4, mayoritas responden memiliki media massa televisi yakni sebanyak 81 persen. Media konfensional seperti televisi masih digemari, paduan suara, warna dan gambar bergerak menjadi daya tarik utamanya selain itu televisi seringkali dijadikan sebagai sumber informasi dan hiburan bagi khalayak nya, dengan harga yang relatif terjangkau dapat

61 dimiliki oleh semua lapisan masyarakat dari berbagai strata sosial di Kota Semarang. Media internet menjadi media massa ke dua terbanyak yang dimiliki responden yakni sebanyak 64 persen. Perkembangan teknologi dewasa ini memungkin setiap orang dapat mengakses internet kapan pun dan dimana pun, apalagi dengan maraknya ponsel pintar (smart phone) yang dijual dipasaran. Media internet termasuk kategori media dengan tingkat keterlibatan tinggi, memiliki kelebihan sebagai sumber informasi, komunikasi, dan hiburan. Sedangkan untuk kepemilikan jenis media massa lainnya (radio, surat kabar, dan majalah) hanya di bawah 40 persen. 5. Masa aktif sebagai member fitness/gym Selain data demografis dan kepemilikan media massa, pada penelitian ini juga diuraikan data mengenai masa aktif responden sebagai member pada pusat layanan kebugaran (fitness/gym center). Data tersebut berguna untuk memberikan gambaran yang lebih detail mengenai responden. Berdasarkan tabel 2.5 diketahui bahwa sebanyak 55 persen responden merupakan member fitness/gym pemula dengan masa aktif sebagai member kurang dari 1 tahun, diikuti sebanyak 27 persen responden dengan masa aktif sebagai member 1 s/d 2 tahun, dan sisanya sebanyak 18 persen responden aktif sebagai member fitness/gym lebih dari 2 tahun.

62 Tabel 2.5 Masa aktif sebagai member fitness/gym No Masa aktif Jumlah Persentase 1 1 tahun 55 55,00 2 1-2 tahun 27 27,00 3 2 tahun 18 18,00 Secara umum, seorang member fitness/gym pemula memiliki pengetahuan yang terbatas mengenai produk suplemen atau susu untuk pembentukan tubuh. Informasi lebih banyak di dapatkan dari media massa seperti televisi atau melalui teman dalam satu komunitas, terutama kepada member yang memiliki tubuh kekar dan atletis akan dianggap sebagai sumber informasi yang kredibel dan dijadikan kelompok referensi mereka.